• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pasien Preeklamasi Berat di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur Periode Januari 2015- Desember 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pasien Preeklamasi Berat di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur Periode Januari 2015- Desember 2015."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

GAMBARAN PASIEN PREEKLAMSI BERAT DI RSUD SAYANG KABUPATEN CIANJUR PERIODE

JANUARI-DESEMBER 2015

Victor Yohanes Setiawan, 2016

Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr.,Sp.OG., Pembimbing II : Sylvia Soeng, dr., M.Kes.

Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia (SKDI) 2012 mencatat AKI di Indonesia sebesar 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Tiga penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi. Tujuan Mengetahui angka kejadian Preeklamsi berat dan karakteristik pasien yang ditinjau dari usia ibu hamil, tingkat pendidikan, jumlah paritas, jumlah persalinan spontan atau buatan, lamanya kehamilan, dan kehamilan ganda pada ibu yang mengalami Preeklamsi berat di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015—Desember 2015.

Metode Deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis pasien di Bagian Rekam Medis RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015-Desember 2015.

Hasil Didapatkan 855 kasus Preeklamsi berat dengan kelompok usia tersering 20-35 tahun (65,38%) dan tingkat pendidikan tersering adalah SD (48,30%). Jumlah paritas tersering ialah multipara (37,42%). Cara persalinan tersering ialah persalinan spontan (54,15%). Lama kehamilan tersering ialah kehamilan matur (83,97%). Pada 4,67% kasus disertai dengan kehamilan ganda.

Simpulan Karakteristik pasien Preeklamsi berat di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur Periode Januari 2015-Desember 2015 adalah usia 20-35 tahun, tingkat pendidikan SD, multipara, persalinan spontan dan kehamilan matur.

(2)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

FEATURE OF PATIENTS WITH SEVERE PREECLAMPSIA IN SAYANG HOSPITAL CIANJUR IN JANUARY-DECEMBER 2015

Victor Yohanes Setiawan, 2016

1st Tutor : Rimonta F. Gunanegara, dr.,Sp.OG., 2nd Tutor : Sylvia Soeng, dr., M.Kes.

Backgrounds The Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is one of the highest in Southeast Asia. Based on Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia in 2012, MMR in Indonesia was 359 of 100.000 live births. The three main causes of maternal mortality are bleeding, hypertension in pregnancy and infection.

Objectives To determine the incidence and characteristics of patient who had severe preeclampsia in Sayang Hospital Cianjur in January 2015-Desember 2015 based on the maternal age, education, number of parity, spontaneous or caesar delivery, duration of pregnancy and number of multiple pregnancy.

Methods Descriptive study with retrospective data from medical records in Sayang Hospital Cianjur Medical Records between January 2015-December 2015.

Results There were 855 severe preeclampsia cases. The higest frequencies were found at the age of 20-35 years (65,38%), elementary school education (48,30%), parity of multipara (37,42%), spontaneous delivery (54,15%) and mature pregnancy (83,97%). At 4,67% cases were accompanied by a multiple pregnancy.

Conclusions The characteristics of patient with severe preeclampsia in Sayang Hospital Cianjur between January 2015-Desember 2015 were age of 20-35 years, elementary school, multipara, spontaneous delivery and mature pregnancy.

(3)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL...i

LEMBAR PERSETUJUAN...ii

SURAT PERNYATAAN...iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT...v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR…...……..………...vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 4

1.4.1 Manfaat Akademis………...4

1.4.2 Manfaat Praktis………...…4

1.5 Landasan Teori ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Konsep Anatomi dan Fisiologi Organ Genitalia Wanita ... 8

2.1.1 Organ Genitalia Eksterna………...8

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.2 Kehamilan Risiko Tinggi ... 12

2.3 Preeklamsi ... 13

2.3.1 Definisi Preeklamsi………....…...13

2.3.2 Faktor Risiko Preeklamsi………...………....….14

2.3.3 Penentuan Diagnosis………...16

2.3.3.1 Penegakkan Diagnosis Preeklamsi………..…...16

2.3.3.2 Penegakkan Diagnosis Preeklamsi Berat………...17

2.3.4 Patogenesis...………..………...18

2.3.5 Penatalaksanaan………..20

2.3.5.1 Manajemen Ekspektatif………....……20

2.3.5.2 Manajemen Aktif………...………..……...24

2.4 Profil RSUD Sayang ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Bahan Penelitian ... 27

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.3 Metode Penelitian ... 27

3.3.1 Desain Penelitian..………... 27

3.3.2 Besar Sampel..………...… 28

3.3.3 Kriteria Data………..…... 28

3.3.4 Definisi Operasional…….……….………... 28

3.3.5 Sumber Data………...………....…..30

3.4 Penyajian Data ... 30

3.5 Prosedur Penelitian ... 30

(5)

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Hasil Penelitian ... 32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 38

5.1 Simpulan ... 38

5.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Persalinan yang Disertai dengan Preeklamsi Berat di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015-Desember 2015...32 Tabel 4.2 Distribusi Penderita Preeklamsi Berat Berdasarkan Usia Ibu

di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015-Desember 2015...32 Tabel 4.3 Distribusi Penderita Preeklamsi Berat Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Ibu di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015-Desember 2015...34 Tabel 4.4 Distribusi Penderita Preeklamsi Berat Berdasarkan Jumlah

Paritas di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015-Desember 2015...34 Tabel 4.5 Distribusi Penderita Preeklamsi Berat Berdasarkan Cara

Persalinan di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015-Desember 2015...35 Tabel 4.6 Distribusi Penderita Preeklamsi Berat Berdasarkan Lama

Kehamilan di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015-Desember 2015...36 Tabel 4.7 Distribusi Penderita Preeklamsi Berat yang Disertai

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Organ Genitalia Eksterna...9 Gambar 2.2 Organ Genitalia Interna...12 Gambar 2.3 Manajemen Ekspektatif pada Preeklamsi tanpa gejala

berat...22 Gambar 2.4 Manajemen Ekspektatif pada Preeklamsi

(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Perizinan...45 Lampiran 2 Aspek Etik Penelitian...46 Lampiran 3 Data Rekam Medis Pasien Preeklamsi Berat di RSUD

(9)

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Perinatal merupakan salah satu masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus di Indonesia. AKI di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Tren AKI di Indonesia menurun sejak 1991 hingga 2007, yaitu 390 menjadi 288 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih tergolong cukup tinggi jika dibandingkan negara ASEAN lainnya. Meskipun, Millenium development goal (MDG) menargetkan penurunan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, namun pada tahun 2012 Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia (SKDI) mencatat kenaikan AKI yang signifikan yaitu 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 hidup (KKRI, 2015; Bappenas, 2010). Peningkatan jumlah penduduk dan jumlah kehamilan berisiko turut mempengaruhi sulitnya pencapaian target tersebut. Biro Sensus Kependudukan Amerika memprediksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 akan mencapai 225 juta dengan jumlah kehamilan berisiko sebesar 15-20% dari seluruh kehamilan (US Census Bureau, 2011).

(10)

Universitas Kristen Maranatha

2

5,3% (US Census Bureau, 2011). Dalam dua dekade terakhir ini tidak terlihat adanya penurunan yang signifikan dari insiden preeklamsi, berbeda dengan insiden infeksi yang semakin menurun sesuai dengan perkembangan antibiotik. Menurut hasil Audit Maternal Perinatal (AMP) disebutkan bahwa penyebab kematian ibu pada tahun 2013 adalah Preeklamsi Berat (PEB) sebanyak 23%, perdarahan sebanyak 46%, infeksi sebanyak 8% (Dinkes, 2012).

Preeklamsi merupakan suatu sindrom spesifik pada kehamilan dimana terjadi hipoperfusi ke organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel yang ditandai dengan hipertensi, proteinuri dan edema (Cunningham, 2006). Penyebab terjadinya preeklamsi hingga saat ini belum diketahui. Banyak teori yang disebutkan para ahli mengenai penyebab preeklamsi, tetapi tiga hipotesis yang saat ini menempati penyelidikan utama, yaitu faktor imunologi, sindroma prostaglandin dan iskemia uteroplasenta (Brinkman, 2010; Pernoll, 2009).

(11)

Universitas Kristen Maranatha

3

Berdasarkan hal-hal diatas peneliti berminat untuk mengetahui angka kejadian preeklamsi berat di kabupaten Cianjur dan gambaran karakteristik pasien preeklamsi berat di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang hendak diuraikan di dalam karya tulis ini adalah

1. Berapakah angka kejadian kasus preeklamsi berat di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015—Desember 2015.

2. Bagaimana distribusi penderita preeklamsi berat berdasarkan usia di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015—Desember 2015.

3. Bagaimana distribusi penderita preeklamsi berat berdasarkan tingkat pendidikan ibu di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015-Desember 2015.

4. Bagaimana distribusi penderita preeklamsi berat berdasarkan jumlah paritas di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015-Desember 2015.

5. Bagaimana distribusi penderita preeklamsi berat berdasarkan cara persalinan di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015-Desember 2015.

6. Bagaimana distribusi penderita preeklamsi berat berdasarkan lama kehamilan di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015-Desember 2015.

(12)

Universitas Kristen Maranatha

4

1.3 Maksud dan Tujuan

Mengetahui angka kejadian preeklamsi berat dan karakteristik pasien yang ditinjau dari usia ibu hamil, tingkat pendidikan ibu, jumlah paritas, jumlah persalinan spontan dan buatan, lamanya kehamilan dan kelahiran kembar pada ibu yang mengalami preeklamsi berat di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur periode Januari 2015—Desember 2015.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Memberikan informasi mengenai angka kejadian preeklamsi berat dan karakteristiknya pada ibu hamil di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur.

1.4.2 Manfaat Praktis

Diharapkan masyarakat waspada terhadap kejadian preeklamsi berat yang tinggi pada usia tersering dan kelompok jumlah paritas tersering terutama di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur dan wilayah sekitar kabupaten Cianjur.

1.5 Landasan Teori

(13)

Universitas Kristen Maranatha

5

tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg, trombositopenia dengan jumlah platelet <100.000/mikroliter, gangguan fungsi hepar, gangguan fungsi ginjal progresif, edema paru-paru, atau gangguan saraf atau visual yang terjadi pertama kali setelah usia kehamilan 20 minggu sampai dengan puerperium (Cunningham, 2015). Hipertensi pada kehamilan, termasuk preeklamsi, terjadi pada 10% kehamilan di dunia. Estimasi angka kematian terkait preeklamsi adalah 50.000- 60.000 kematian setiap tahun di dunia. Insidensi preeklamsi di dunia pada populasi nulipara 3-10%, sedangkan pada populasi multipara insidensinya bervariasi namun lebih sedikit dibandingkan dengan preeklamsi pada populasi nulipara. Di Amerika, peningkatan insidensi preeklamsi sebanyak 25% terjadi selama dua dekade terakhir (Task, 2013).

Faktor risiko preeklamsi diantaranya usia ibu saat hamil yang ekstrim (<20 tahun atau >35 tahun), nulipara, sosioekonomi, ras Afrika-Amerika, kehamilan ganda, riwayat keluarga preeklamsi, riwayat preeklamsi pada kehamilan sebelumnya, penyakit ginjal kronis, mutasi gen, penyakit kardiovaskular, obesitas, dan dan diabetes mellitus. Hal tersebut menunjukan bahwa karakteristik pasien turut berperan serta dalam angka kejadian preeklamsi (Norwitz, 2013)

(14)

Universitas Kristen Maranatha

6

seiring dengan pertambahan usia. Sehingga pada usia 35 tahun atau lebih dapat cenderung meningkatkan risiko terjadinya preeklamsi (Potter, 2005). Paritas pada ibu merupakan salah satu faktor terjadinya preeklampsia. Paritas pertama berhubungan dengan kuranganya pengalaman dan pengetahuan ibu dalam perawatan kehamilan. Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman. Paritas satu dan paritas tinggi (lebih dari tiga) merupakan paritas beresiko terjadinya preeklampsia. Ibu dengan paritas tinggi (lebih dari 4) sudah mengalami penurunan fungsi system reproduksi (Henderson, 2006).

Tingkat pendidikan ibu dapat menjadi faktor risiko terjadinya preeklamsi. Tingkat pendidikan yang cukup akan lebih muda dalam mengidentifikasi stressor dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya. Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan mereka yang tidak berpendidikan (Notoatmodjo, 2010). Dari hasil penelitian Ria Maryanti (2013) menunjukkan bahwa pendidikan ibu berpengaruh terhadap Preeklampsia Berat. Pada ibu dengan pendidikan yang rendah ditemukan bahwa ibu kurang mengerti akan pentingnya memeriksakan kehamilan dan apabila ada kelainan pada kehamilan maka tidak dapat terdeteksi secara dini dan apabila ibu rajin dalam memeriksakan kehamilan maka ibu akan mengetahui apakah ibu mempunyai masalah kesehatan misalnya, tekanan darah tinggi, terkena anemia, kencing manis, dan lain sebagainya. Maka dari itulah pentingnya seorang ibu tersebut berpendidikan tinggi. (Ria Maryanti, 2013)

(15)

Universitas Kristen Maranatha

7

Pengobatan yang terbaik untuk preeklamsi ialah mengakhiri kehamilan karena untuk mencegah timbulnya eklamsi, keadaan ibu akan berangsur baik setelah persalinan, dan adanya kemungkinan kematian bayi di dalam rahim. Pada preeklamsi berat kemungkinan hidup bagi janin lebih baik di luar kandungan, sehingga tidak ada guna menunda persalinan. Jadi jika kondisi preeklamsi berat tidak berkurang dengan terapi di rumah sakit selama 2 hari dan usia kehamilan sudah matur maka harus dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Sedapat-dapatnya dilakukan induksi, namun kalau tidak mungkin dilakukan operasi Caesar (Padjadjaran, Ilmu Kesehatan Reproduksi : Obstetri Patologi, 2004).

(16)

Universitas Kristen Maranatha

38

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan bahwa : 1. Penderita preeklamsi berat di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur

periode Januari 2015 – Desember 2015 berjumlah 855 orang.

2. Kejadian preeklamsi berat mayoritas terjadi pada kelompok umur 20 – 35 tahun.

3. Kejadian preeklamsi berat mayoritas terjadi pada kelompok pendidikan SD.

4. Kejadian preeklamsi berat mayoritas terjadi pada kelompok jumlah paritas Multipara.

5. Cara persalinan pada penderita preeklamsi berat mayoritas dilakukan dengan persalinan spontan.

6. Lama kehamilan pada penderita preeklamsi berat didominasi oleh kelompok kehamilan matur.

7. Kejadian preeklamsi berat yang disertai dengan kehamilan ganda berjumlah 40 orang.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran, sebagai berikut :

1. Untuk peneliti berikutnya diharapkan mencari korelasi secara statistik antara karakteristik ibu dengan angka kejadian preeklamsi berat. 2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang preeklamsi berat

(17)

Universitas Kristen Maranatha

39

(18)

GAMBARAN PASIEN PREEKLAMSI BERAT

DI RSUD SAYANG KABUPATEN CIANJUR PERIODE

JANUARI 2015

-

DESEMBER 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

VICTOR YOHANES SETIAWAN

1310173

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(19)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, karunia, kesehatan, kekuatan, kemudahan, dan limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Keberhasilan penyelesaian penelitian sampai dengan tersusunnya Karya Tulis Ilmiah ini merupakan kontribusi banyak pihak yang berada di sekitar Penulis, maka disampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp. OG. selaku pembimbing utama atas kesediannya meluangkan waktu, tenaga, pikiran dalam memberikan bimbingan, masukan, dan arahan serta dukungan yang diberikan kepada Penulis dari awal hingga akhir penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Sylvia Soeng, dr., M. Kes. selaku pembimbing pendamping, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, maupun pikiran untuk memberikan bimbingan, nasihat, dan saran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Kedua orang tua tercinta, Simon dan Vita Lestari yang senantiasa memberikan semangat dan juga doa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

(20)

5. Seluruh keluarga besar saya yang telah mendukung, memberi semangat dan doa sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

6. Kevin Samuel, Puput Fatimah, Ni Putu Jiesthisia, Liza, Sherliana yang sering mengingatkan Penulis untuk menyusun Karya Tulis ini agar dapat menyelesaikan Karya Tulis ini dengan baik dan juga selalu mendoakan demi kelancaran Karya Tulis ini.

7. Gregorius Louis, Ariesta Alam, Risky Putra, Risya Januarti, Frederica Mutiara selaku teman satu bimbingan Penulis yang telah yang memberikan bantuan, saran, koreksi, dan nasihat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Anthony, Ryan Reinhart, Wilson Susilo, Grady Kharisma, Muharom Dean Juniar dan sahabat-sahabat lain yang telah memberi saran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Staf Rekam Medis RSUD Sayang Kabupaten Cianjur yang telah membantu dalam proses pengambilan data.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, Penulis memohon maaf atas kekurangan dalam penulisan dan berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang membaca, serta mengharapkan adanya masukan dan saran dari semua pihak agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi lebih baik.

Bandung, November 2016

(21)

Universitas Kristen Maranatha

40

Daftar Pustaka

A, A., & Noorritajer. (2011). High maternal hemoglobin concentration in first trimester as risk factor for pregnancy induce hypertension. Iran: Islamic Azad University.

Ahmed, A. (2011). New insights into the etiology of preeclampsia:

identification of key elusive factors for the vascular complications. Thomb Res.

Alijani, S. (2012, June 10). Penanganan Preeklamsia dan Eklamsia.

Retrieved from Ethical Digest: ethicaldigest.com

Angsar, M. (2010). Hipertensi dalam Kehamilan (Vol. III). Jakarta: PT. Bina Sarwono Prawirohardjo.

BAPPENAS; K.P.P.N. (2010). Lampiran PP Republik Indonesia Nomor 5

Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 - 2014. Jakarta: Bappenas.

Barker, D. (2004). The developmental origins of well being. Philos Trans R Soc B Biol Sci, 359, 1359-66.

Benson, S., & Pernoll. (2009). Buku Saku Obstetri Gynecology William. Jakarta: EGC.

Blvd., J. F. (2012). Dorland's Illustrated Medical Dictionary 32nd Edition. USA: Elsevier.

Bobak. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Canadian Hypertensive Disorder of Pregnancy Working Group. (2014). Diagnosis, Evaluation and Management of The Hypertensive Disorder of Pregnancy. Journal of Obstetrics Gynecology Canada, 416-438.

Churchill, D. (2010). Interventionist versus expectant care for severe preeclampsia before term. Cochrane.

(22)

Universitas Kristen Maranatha

41

Periode Maret-Mei Tahun 2016. Pendidikan Dokter Gelombang 2,

1013-18.

Colbern, G., Chiang, M., & Main, E. (1994). Expression of the nonclassic

histocompability antigen HLA-G by preeclamptic placenta. In Am J

Obstet Gynecol (pp. 1244-1250).

Cuningham, F. G. (2006). Obsetri Williams. Jakarta: EGC.

Cunningham, F., Leveno, K., Bloom, S., Spong, C., Dashe, J., & Hoffman, B. (2015). William Obstetrics (Vol. 24). New York: McGraw-Hill Education.

Depkes. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. Retrieved from depkes.go.id:

http//:www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2012.pdf

Depkes RI. (2010). Profil Kesehatan Indonesia 2010. Retrieved from

depkes.go.id.

Direktorat Kesehatan Ibu. (2014). Retrieved from Depkes.go.id: http://www.depkes.go.id

Duckitt, K., & D, H. (2005). Risk Factor for Preeclampsia at Antenatal Booking. BMJ.

Duran-Reyes, G., & Gomes-Melendez, M. (1999). Nitrit oxide synthesis

inhibition supresses implantation and decreases CGMP

concentration and protein peroxidation. In Life Sci (pp. 2259-2268).

Fisher, S., Genbacev, O., & McMaster, M. (1999). Invasive cytotrophoblast apoptosis in pre-eclampsia. Hum Reprod, 59-66.

Fisher, S., McMaster, M., & Roberts, M. (2009). The placenta in normal

pregnancy and preeclampsia. In Chesley's Hypertensive Disorders

in Pregnancy. Amsterdam: Elsevier.

Harianto, M. (2010). Aplikasi Hypnosis (Hypnobirthing) dalam Asuhan

Kebidanan Kehamilan & Persalinan . Yogyakarta: Gosyen Publishing.

(23)

Universitas Kristen Maranatha

42

Jennifer, U., Marie, C., & Roland, A. (2011). Pre-eclampsia: pathophysiology, diagnosis, and management. Vascular Health and Risk Management, 467-474.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Profil Kesehatan

Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan.

Manuaba, I. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Manuaba, I. B. (1998). Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC.

Maryanti, R. (2013). HUBUNGAN USIA DAN PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU BERSALIN DI PT GRAHA PUSRI MEDIKA RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG TAHUN 2012. Jurnal Harapan Bangsa, 1-9.

Medforth, J. (2013). Kebidanan Oxford dari Bidan untuk Bidan. Jakarta: EGC.

Milne, F., Redman, C., & Walker, J. (2005). how to screen for and detect

enset of pre-eclampsia in the community. The pre-eclampsia

community guideline (PRECOG), 330, 576-80.

Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Mutze, S., Rudnik-Schoneborn, S., Zerres, K., & Rath, W. (2008). Genes and the preeclampsia syndrome. J Perinat Med.

Ngoc, N. (2006). Causes of stillbirths and early neonatal deaths: data from 7993 pregnancies in six developing countries. Bull World Health Organ, 84, 699-705.

Norwitz, E., & Schorge, J. (2013). Obstetrics and Gynecology at a Glance (Vol. 4). UK: John Whiley & Sons.

Notoadmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.

(24)

Universitas Kristen Maranatha

43

Osungbade, K. O., & Ide, K. O. (2011). Public healt perspective of preeclampsia in developing countries: Implication for health systems strengthening. Journal of Pregnancy.

Padjadjaran. (2004). Ilmu Kesehatan Reproduksi : Obstetri Patologi.

Bandung: Elstar Offset.

Preeclampsia Foundation. (n.d.). Retrieved from The cost of preeclampsia in the USA: http://www.preeclampsia.org/statistics

Ramsay, J., Stewart, F., Green, I., & Sattar, N. (2003). Microvascular dysfunction: a link between preeclampsia and maternal coronary heart disease. BJOG, 110, 1029-31.

Roberts, J. (1998). Endothelial dysfuction in preeclampsia. Semin Repod Endocrinol, 16, 5-15.

Rohjati, P. (2003). Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Pengendalian Faktor Risiko, Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi. Surabaya: Airlangga.

Rozikhan. (2007). Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Preeklampsia Berat di Rumah Sakit Dr. H. Soewondo Kendal.

Saifuddin, A. B. (2003). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sibai, D., Dekker, G., & Kupferminc, M. (2005). Preeclampsia. Lancet, 365, 785-99.

Sibai, J. (2007). Expectant management of severe preeclampsia remote from term: patient selection, treatment, and delivery indications. Am J Obstet Gynecol, 196, 514-519.

Task, F. (2013). Hypertension in Pregnancy. Washington: American

(25)

Universitas Kristen Maranatha

44

Tranquilli, A., Dekker, G., Roberts, J., & Sibai, B. (2014). The classification, diagnosis and management of the hypertensive disorders of

pregnancy. An International Journal of Women's Cardiovascular

Health, 99-104.

United States Census Bureau. (n.d.). International Data Base. Retrieved

Agustus 7, 2011, from

http://www.census.gov/population/international/data/idb/country.php

Villar, J., Betran, A. P., & Gulmezoglu, M. (2001). Epidemiological Basic for The Planning of Maternal Health Service. WHO.

Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Gambar

Tabel 4.1 Data Persalinan yang Disertai dengan Preeklamsi Berat di
Gambar 2.1     Organ Genitalia Eksterna....................................................9

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan program KKN-PM ini merupakan siswa/i SD di Desa Bunga Mekar dapat lebih mudah dalam melakukan proses belajar dimana

Volume bola terbesar yang dapat dimasukkan ke dalam dus berbentuk kubus dengan panjang rusuk 18 cm adalah ..... Pada saat yang sama bayangan sebuah gedung

Kepala Sub Bidang I mempunyai tugas penyusunan rencara, mengevaluasi data Ekonomi dan Sumber Daya Alam melakukan penyiapan bahan mengumpulkan, menganalisa dan serta

Proses membaca terdiri atas delapan aspek yaitu aspek sensori (kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis), Aspek perseptual (aspek kemampuan

It was a small step for schools like Pennsyl- vania State University to go from running television courses for 2,500 students in 1960 to setting up TV classrooms around the state..

Selain itu, hasil penemuan kajian ini boleh digunakan oleh Pihak Pengurusan Sumber Manusia di Kementerian Belia &amp; Sukan, Majlis Belia Malaysia (MBM), Badan Gabungan

peta konsep juga diterapkan oleh guru untuk membantu siswa dalam menulis teks narasi berdasarkan teks wawancara. Kolaborasi antara model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta

[r]