Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (PenelitianEksperimenKuasiPadaSiswaKelas XII SMA BPI 1 Bandung)
SKRIPSI
DiajukanuntukmemenuhisebagiansyaratuntukmemperolehgelarSarjanaDeparteme nPendidikan Bahasa Jepang
oleh
Nico Daniel Silitonga NIM 1102284
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN
MEDIA BALL THROWING
(PenelitianEksperimenKuasiPadaSiswaKelas XII SMA BPI 1 Bandung)
oleh
Nico Daniel Silitonga
SebuahSkripsi yang
diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanaPendidikanpada DepartemenPendidikan Bahasa JepangFakultasPendidikan Bahasa dan Sastra
©Nico Daniel Silitonga UniversitasPendidikan Indonesia
Oktober 2015
HakCiptadilindungiundang-undang.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING
(PenelitianEksperimenKuasiPadaSiswaKelas XII SMA BPI 1 Bandung
TahunAjaran 2014-2015)
Nico Daniel Silitonga
1102284
ABSTRAK
UntukdapatberkomunikasidalambahasaasingkhususnyabahasaJepang,
kemampuanuntukmenggunakan kata kerjamerupakanhal yang sangatpenting,
karenadenganadanyakemampuaniniakanmemudahkanseseoranguntukmenyampaikansegal asesuatu yang sedangdaningindilakukannyaatau pun yang sudahdilakukankepada orang
lain secaratepatsehinggaterhindardarikesalahpahaman.
Bersamaandenganhaltersebutpembelajarantentangverbadinilaisangatpenting, sehingga
para pengajarselalumencariberbagaicaradan model pengajaran yang
sesuaidenganpembelajardan juga harussesuaidengantujuanpengajaran.
Sesuaidenganpernyataan di atas, dalampenelitianinipenulismengujicobakan model pembelajarandengan media ball throwinguntukpembelajaranverbabahasaJepangUjicoba
media inipenulislaksanakanuntukmengetahuiapakah media
inidapatditerapkanatautidakdalampembelajaranverbabahasaJepang. Metode yang
digunakandalampenelitianiniadalahmetodepenelitiankuasi, dengandesainpenelitianone group pretest posstest .Sampelpenelitianiniadalahsiswa SMA BPI 1 Bandung
dikelaslintasminatbahasaJepangsebanyak 27 orang.Instrumen yang
digunakanpadapenelitianiniadalahtesdanangket.Rata-rata
pre-testkeduasampelpenelitiansebelumdiberikanpembelajarantermasukkedalamkategorikuran g.Tapisetelahdiberikanpembelajaran, hasilposttestsampelmenunjukkanperbedaan yang signifikan. Dari analisis data didapat t hitungsebesar2,135(t tabelpadatarafsignifikasi
0,05 = 1,706). Karena t hitunglebihbesardaripada t
tabelmakahipotesiskerjaditerima.Berdasarkanhasilanalisisangket yang diperoleh,
siswamenyukaipembelajaranverbabahasaJepangmenggunakan media ball
throwingdannilaimerekamengalamipeningkatan.Sehinggametodeinidapatditerapkandalam pembelajaranverbabahasaJepang.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
THE APPLICATION OF CAPITAL VERBS JAPANESE LANGUAGE LEARNING USING MEDIA BALL THROWING
(Quasi Experiment in Class XII Student SMA BPI 1 Bandung The Academic Year 2014-2015)
Nico Daniel Silitonga 1102284
ABSTRACT
This study in the background by the author wishes to examine the effectiveness of media ball throwing in learning Japanese verb changes. The purpose of this study was to test the media ball throwing in learning Japanese verb changes and provide an alternative instructional media on Japanese subjects in school. Changes material, in form of the verb ~ masu, the material is tough enough for most students.Therefore, Researchers conducted a study about verbs japanese language learning model using media the Ball Throwing. This study was conducted using research methods Quasi Experimental Design with design features that one group pretest posttest design. Sample of this research is 27 students of class XII Interests Cross SMA BPI 1 Bandung Academic year 2014-2015. From the analysis of the data obtained t calculate equal to 2.135 ( t table at the level of significance of 0.05 = 1.706 ). Because t is greater than t table then working hypothesis is accepted .Based on analysis of the questionnaire obtained, the students liked learning Japanese verbs to use media and ball throwing their value has increased. So this method can be applied in learning Japanese verbs.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Ball Throwing 応用した日本語動詞 学習
(2014-2015年度 SMA BPI 1 Bandung高等学校 三年生 対す 研究)
ニコ ニエ ン
1102284
要旨
本研究 背景 日本語動詞 活用 学習項目 ball
throwing 効果を知 た あ 目的 日本語動詞 活用
学習項目 こ う を試し 学校 日本語科目 代替 を提供す た あ ~ます形 動詞 活用 多く 学生 結構難しい そ た 研究者 ball
throwing 動詞 学習 い 研究を行 た 本研究
方法 Quasi Eksperimental Designを使用し ン One Group Pre-test Post-Pre-test あ ンプ 2014-2015年度 SMA BPI 1 Bandung 高等学校 興味ク ス い 27人 三年生 あ 分析 結果 基
い t得点 2,135 ( t表 0,05=1706
) いう 出 お t得点 t表 高い 仮説 受け
ンケ 分析結果 基 い 学生 日本語動詞 活用 学習項目 応用したball
throwing 好 成績 高く た した こ
う 日本語動詞 活用 学習項目 使用さ こ 可能 あ
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR HAK CIPTA
KATA PENGANTAR ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK JEPANG ... vii
SINOPSIS JEPANG ... viii
DAFTAR ISI ... xvii
DAFTAR TABEL ... xx
DAFTAR GRAFIK ... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Pembelajaran ... 8
2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 8
2.1.2 Unsur-unsur Pembentuk Model Pembelajaran ... 9
2.1.3 Ciri-ciri Model Pembelajaran... 9
2.1.4 Fungsi Model Pembelajaran ... 10
2.1.5 Jenis-jenis Model Pembelajaran... 10
2.2 Pembelajaran Kooperatif ... 11
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2.4 Media Ball Throwing ... 16
2.4.1 Perkembangan Sejarah Teknik Ball Throwing ... 16
2.4.2 Tujuan Teknik Ball Throwing ... 17
2.4.3 Manfaat Teknik Ball Throwing ... 17
2.4.4 Langkah-langkah Teknik Ball Throwing ... 18
2.4.5 Kelebihan dan Kelemahan Teknik Ball Throwing ... 21
2.5 Verba dalam Bahasa Jepang ... 25
2.5.1 Definisi Verba dalam Bahasa Jepang... 25
2.5.2 Jenis-jenis Verba dalam Bahasa Jepang ... 25
2.5.3 Bentuk Konjugasi Verba ... 26
2.5.4 Kata Kerja Bentuk Kamus ... 27
2.5.5 Kata Kerja Bentuk Masu ... 27
2.5.6 Konjugasi Masu ... 27
2.5.7 Fungsi Kata Kerja Bentuk Masu ... 28
2.6 Media Ball Throwingdalam PembelajaranVerba Bahasa Jepang ... 29
2.7 Penelitian Terdahulu ... 29
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 31
3.2 Populasi dan Sampel ... 33
3.2.1 Populasi ... 33
3.2.2 Sampel ... 33
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.3.1 Instrumen Penelitian ... 34
3.3.1.1 Instrumen Perlakuan ... 34
3.3.1.2 Instrumen Tes ... 47
3.3.1.3 Instrumen Angket ... 50
3.4 Uji Kelayakan Instrumen ... 53
3.5 Prosedur Penelitian ... 60
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.7.1 Analisis Hasil Tes ... 62
3.7.2 Analisis Angket ... 62
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi dan Analisis Proses Penelitian ... 64
4.2 Deskripsi dan Analisis Data Hasil Penelitian ... 68
4.2.1 Normalitas dan Homogenitas Data ... 68
4.2.2 Data Pretest dan Posttest ... 70
4.2.3 Hasil Analisis Data Angket ... 73
4.3 Pembahasan ... 80
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 84
5.2 Saran ... 84 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pretest-Posttest One Group Design ... 31
Tabel 3.2 Tipe dan Karakter Desain Eksperimen ... 32
Tabel 3.3Klasifikasi Tingkat Kesukaran ... 54
Tabel 3.4Hasil Analisis Uji Coba Tingkat Kesukaran Soal ... 54
Tabel 3.5Klasifikasi Daya Pembeda ... 56
Tabel 3.6Hasil Analisis Uji Coba Daya Pembeda ... 56
Tabel 3.7Data Hasil Perolehan Siswa dalam Uji Coba Reliabilitas Soal ... 59
Tabel 3.8Penafsiran Angka Korelasi ... 60
Tabel 4.1 Data Hasil Perolehan Siswa ... 70
Tabel 4.2 Klasifikasi Perhitungan Presentasi Tiap Kategori ... 73
Tabel 4.3 Hasil Analisis Angket Soal Nomor 1 ... 74
Tabel 4.4 Hasil Analisis Angket Soal Nomor 2 ... 75
Tabel 4.5 Hasil Analisis Angket Soal Nomor 3 ... 75
Tabel 4.6 Hasil Analisis Angket Soal Nomor 4 ... 76
Tabel 4.7 Hasil Analisis Angket Soal Nomor 5 ... 76
Tabel 4.8 Hasil Analisis Angket Soal Nomor 6 ... 77
Tabel 4.9 Hasil Analisis Angket Soal Nomor 7 ... 77
Tabel 4.10 Hasil Analisis Angket Soal Nomor 8 ... 78
Tabel 4.11 Hasil Analisis Angket Soal Nomor 9 ... 79
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SK Skripsi
Lampiran2 Surat IzinPenelitian Lampiran 3 Lembar Kisi-Kisi Soal Lampiran 4 LembarSoalTes
Lampiran5 LembarKisi-kisiAngket Lampiran6 LembarAngket
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakangMasalah
Bahasa merupakansalahsatuunsurpentingdalamkehidupanmanusia,
yaitusebagaialatkomunikasiberupa kata-kata yang
disusundandiungkapkankembalikepada orang lain. Apa yang
telahdiungkapkanolehTarigan (1989, hlm. 04),
beliaumemberikanduadefinisibahasa. Pertama, bahasaadalahsuatusistem yang sistematis, barang kali juga untuksistemgeneratif.Kedua, bahasaadalahseperangkatlambang-lambang mana sukaatausimbol-simbolalbiter.
Seiringdenganperkembangan zaman,
beberapabahasamenjadipopulerdanbanyakdigunakanberkaitandengankepentingan bertukarinformasi yang bersifatinternasional.Salah satudaribahasatersebutadalahbahasaJepang.DalamperkembangannyaJepangmenja disalahsatunegara yang diperhitungkansebagainegara yang
memilikipengaruhterhadapnegara lain,
karenamemilikikemajuandalambidangteknologi, kebudayaan, perdagangan, ekonomi, keseniandansebagainyasehinggabanyak orang yang tertarikmempelajaribahasaJepang.
Namununtukdapatberkomunikasidenganbaikdanbenar, pembelajarharusmenguasaiempatketerampilanberbahasa,
yaituketerampilanmenyimak, berbicara, membaca, danmenulis.Dari keempatketerampilanberbahasatersebut, berdasarkanpengamatpenulis,
membacaadalahsalahsatuketerampilan yang
sulitdikuasaibagipembelajarbahasaJepang.Padahalmembacamempunyaiperananpe ntingdalammenerimainformasidaritulisan.
Untukmenguasaiketerampilanberbahasadiperlukanlatihan, belajardanpembiasaan.Apabilasetiapsiswaseringlatihan,
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kebiasaannyaakanberubah. Olehsebabitu,
pentingnyakemahiranberbahasamengembangkanpotensipribadidanmendatangkank euntunganbagimasyarakat, jikadipergunakansebagaialatkomunikasi yang lebihbaikterhadapsesamawargamasyarakat.
Tidakdapat di pungkiri, bahwaseseorang yang mempelajarisuatubahasaasingakanmendapatikesulitan-kesulitan, kesulitan-kesulitaninidapatdiperkecilapabiladiamemilikifaktor-faktorpendorong yang sangatkuatataudengan kata lain diamemilikikeinginan yang kuatuntukmempelajaribahasatersebut.
Salah satupembelajaran yang cukupmenyulitkansiswaadalahbunpou (tatabahasa), didalamnyaterdapatbermacammacam kata sifat , kata kerja kata benda, dll. Di dalammempelajari kata kerja pun terdapatbeberapabentuksepertibentuksopan (masu, mashita ,masen , danmasendeshita) danbentukbiasa (ru, nai, ta, nakatta) .
Dalammempelajari kata kerjabentukbiasamasihseringditemukankesulitan-kesulitan.makadariituuntukmempermudah proses itusendiri, saatinibanyakdigunakan media untukmembantu proses pembelajaranbahasajepangtersebut. Penggunaan media tersebutdapatberupa media audio, (kaset, cd, tape recorder), media visual (kartu,gambarfoto), media audio visual (televisi, film, video,dll) dan media non visual dalamhalinipermainan.Olehkarenaitu, penulisinginmengujicobakansuatu media yang dirasacocokdalampembelajaranperubahanverbadalambahasaJepang.Media yang dipiliholehpenulisyaitu media ball throwing.Selainitu, terkaithasilobservasipenulisdengan guru matapelajaran di SMA BPI 1 Bandung, ditemukanbahwaadanyapermasalahansulitnyasiswamenghafaldanmemahamiverba
dalambahasaJepang.Sehingga media ball
throwinginidirasamampumengatasipermasalahantersebut,
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Ball Throwing adalahsalahsatu model pembelajarankooperatif Model pembelajaraninidapatdigunakanuntukmemberikankonseppemahamanmateri yang sulitkepadasiswa. Media ball Throwing juga untukmengetahuisejauh mana pengetahuandankemampuansiswadalammenguasaimateritersebut.
Ball Throwingmelatihsiswauntuklebihtanggapmenerimapesandari orang lain, danmenyampaikanpesantersebutkepadatemannyadalamsatukelompok. Lemparanpertanyaanmenggunakankertasberisipertanyaan yang diremasmenjadisebuah bola kertaskemudiandilemparkankepadasiswa lain. Siswa yang menerima bola kertaslalumembukadanmenjawabpertanyaaannya.
Dalam metode pengajaran yang efektif, penggunaan media merupakan hal yang sangat penting. Hamalik (1986) dalam buku Azhar Arsyad mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media dalam metode pengajaran efektif pun untuk memenuhi fungsi-fungsi yang telah dirumuskan terutama untuk fungsi memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama
Berdasarkandenganuraian di atas,
penulistertarikuntukmelakukanpenelitiandenganjudul “PenerapanModel
PembelajaranVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball Throwing” (PenelitianEksperimenKuasi di Kelas XII SMA BPI 1 BandungTahunAjaran 2014/2015).
1.2 RumusanMasalah
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1) Bagaimanakahhasilbelajarsiswasebelumdansesudahpenerapan Model PembelajaranPerubahanVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball Throwing di Kelas XII SMA BPI 1 Bandung TahunAjaran 2014/2015?
2) Adakah perbedaan yang signifikan pada
hasilbelajarsiswasebelumdansesudahpenerapan Model PembelajaranPerubahanVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball Throwing di Kelas XII SMA BPI 1 Bandung TahunAjaran 2014/2015? 3) Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap penerapan Model Pembelajaran
Verba Bahasa Jepang Menggunakan Media Ball Throwing di Kelas XII SMA BPI 1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015?
1.3 TujuanPenelitian
MenurutSukardi (dalamSutedi, 2009, hlm. 17) adalah
“untukmemecahkanataumencarijalankeluardarimasalah yang ada. (1)
untukmemperolehinformasibaru; (2)
untukmengembangkandanmenjelaskanmasalah yang dihadapi; dan (3) untukmenerangkan, memprediksi, danmengontrolsuatuubahanatauvariabelnya”.
Tujuanpenelitianiniadalahuntukmemperolehgambaran yang
jelasdarirumusanmasalah di
atas.Secaraumumtujuanpenelitianiniyaituuntukmenelitipengaruhatauketidakpenga ruhanterhadaphasilbelajarsiswadenganmemberikan Model PembelajaranVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball Throwing (PenelitianStudiKasus di
Kelas X SMAN 16 Bandung TahunAjaran
2014/2015).Secarakhusustujuanpenelitianinidapatdirumuskansebagaiberikut: 1) Untukmengetahuiproses penerapanModel PembelajaranPerubahan Verba
Bahasa Jepang Menggunakan Media Ball Throwingdi Kelas XII SMA BPI 1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Media Ball Throwingdi Kelas XII SMA BPI 16 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.
3) UntukmengetahuitanggapansiswaterhadapPenerapan Model PembelajaranVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball Throwing di Kelas XII SMA BPI 1 Bandung TahunAjaran 2014/2015.
1.4 ManfaatPenelitian
ManfaatdarikegiatanpenelitianpendidikanbahasaJepangtidakhanyadirasakan olehpeneliti, melainkanharusdirasakan pula oleh orang lain (Sutedi, 2009, hlm. 26). Denganadanyapenelitianinidiharapkandapatmemberimanfaatsebagaiberikut:
1) ManfaatTeoritis
Dalampenelitianiniakandiketahuigambaran yang jelasmengenaipengaruhpenerapanModel PembelajaranVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball Throwing Sehingga di kemudianharidapatmenerapkanmotivasiinidalampengajaranbahasaJepangselanjutn ya.
Selainitu,
jikapenelitianiniterbukticocokmakaakanmemperkuatdanmendukungteorisekaitden ganpembelajaranbahasaJepangbagitingkatdasar.
Penguatandandukunganterhadapteoritersebutdapatdijadikandasaruntukmengemba ngkanpenelitianlanjutandanpenelitiandalambidanglainnya.
Bagiduniapendidikan,
hasilpenelitianinidiharapkanmampumeningkatkanselerabelajarsiswatentangfaktor-faktor yang
mempengaruhikemampuanbelajarbahasaJepangkhususnyapenerapanModel
PembelajaranVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball Throwing.Apabilafaktor-faktortersebutdiperhatikandenganbaik,
makaakanterwujudpadasiswaterhadappembelajaranbahasaJepangdalampembelajar an kata kerjayang lebih optimal.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
a. Bagisekolah,
sebagaiupayauntukmeningkatkanmutupendidikansehubungandenganf
aktor yang mempengaruhibelajarsiswa,
dalamhaliniadalahpenerapanModel PembelajaranVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball Throwing.
b. Bagi guru, dapatmemberikanmetodepengajaranalternatif yang disertaimotivasidalammengajarkanbahasaJepangsecaraefektif,
inovatifdankomunikatifdalamduniapengajaranbahasaJepang,
sehinggadiharapkandapatmemberikontribusi yang dapatmemperbaikidanmeningkatkansistempembelajarandikelasmapun diluarkelasdalammengembangkanpenguasaan kata kerja, juga agar lebihmengaktualisasikandirinyadanmeningkatkankompetensinyadala mbelajarmengajar.
c. Bagisiswa,
halinidisebabkanrendahnyaketertarikan/minatsiswadalammempelajari bahasaJepangkhususnyapolakalimat.
Penulismencobamemotivasipembelajaran yang sesuaiuntukmenambahselerasiswadalammempelajariverba Bahasa Jepangsertauntukmemudahkandalamkesulitanbelajarverba Bahasa Jepangdanmeningkatkanmotivasibelajarnyasehinggadapatmencapaiha sil yang optimal.
d. BagipengajaranbahasaJepang,
denganadanyapenelitianinipengajarbahasaJepangmempunyaiberbagai
opsi model dan mediapengajaran yang
lebihbaikdansesuaidengankesulitan yang ada di lapangankarena proses danhasilnyatelahteruji.
e. Bagipenulis, dalampenelitian yang akandilakukan, penulisberperansebagaipengajar.
Setelahmengetahuiadanyakesulitanbelajarpadasiswa,
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Jadipenelitianinidapatmemberikangambarantentanghasilbelajarbahasa Jepangdarisiswa yang mendapatkanpenerapanModel PembelajaranVerba Bahasa JepangMenggunakan Media Ball Throwing danmemperolehinformasitersebut.
1.5 Strukturorganisasiskripsi
Skripsi ini disusun menjadi lima bab utama yakni BAB I Pendahuluan, BAB II Landasan Teoretis, BAB III Metode Penelitian, BAB IV Temuan dan Pembahasan. BAB V Simpulan dan Rekomendasi. BAB I pendahuluan dalam penelitian ini berisi tentang latar belakang penelitian mengapa masalah perubahan bentuk verba bahasa Jepangini diteliti, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian yang ingin dicapai, serta manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis.
Pada BAB II, penulis mengemukakan tentang teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai landasan penulis dalam melakukan penelitian baik teori-teori yang berkaitan dengan variabel teks cerita pendek ataupun variabel teknik pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. Selain itu, penulis mencantumkan asumsi yang dirumuskan oleh penulis serta hipotesis yang diajukan oleh penulis.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
cara-cara yang akan dilakukan penulis dalam mengolah data yang sudah dihasilkan sebelumnya.
BAB IV dalam penelitian ini berisi tentang temuan dan pembahasan. BAB IV hasil penelitian dan pembahasan ini menjabarkan tentang deskripsi proses penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis teks cerita pendek, analisis, data dan pembahasan. Pada bagian pembahasan, penulis mengkorelasikan antara teori yang digunakan dengan data hasil penelitian yang sudah diperoleh, kemudian menghubungkannya dengan hipotesis yang diajukan.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (1997, hlm.01) metode penelitian adalah cara untuk melakukan sebuah penelitian agar memperoleh hasil penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Dalam kegiatan penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan (Sutedi, 2009, hlm. 53).
Penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang telah disusun.Hipotesis yang penulis susun yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang muncul setelah menggunakan media ball throwing terhadap pembelajaran verba pada pembelajar SMA kelas XII di SMA BPI 1 Bandung.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu yang dilaksanakan tanpa adanya kelas
pembanding dengan desain pre-test and post-test group design.(Arikunto, 2010, hlm. 80).
Menurut Sugiyono (2011,hlm. 108-109), terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian , yaitu: pre-experimental design, true experimental design, factorial design, dan quasi experimental design.
Gambar 3.1
Pretest-Posttest One Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
E O1 X O2
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Tipe dan Karakter Desain Eksperimen
Tipe Eksperimen Desain Eksperimen Karakteristik
KUASI
EKSPERIMEN
One Group Pretest-Posttest
(Pretes-Postes Kelompok Tunggal)
Sangat lemah
kekuatannya untuk generalisasi
Ada pretes-postes Tidak menggunakan
rambang
Tidak ada kelompok kontrol
(Zuriah, 2006, hlm. 65) Adapun tahapan yang ditempuh dalam prosedur penelitian dengan menggunakan kuasi eksperimen ini adalah sebagai berikut:
1) Tahap pertama, pada pelaksanaan pretest, peserta didik terlebih dahulu diberi tes untuk mengetahui kemampuan mereka dalam pembelajaran verbasebelum diberlakukan perlakuan (treatment).
2) Tahap kedua, pelaksanaan treatment, setelah peserta didik diberikan pretest, kemudian diberikan perlakuan atau treatment agar peserta
didik dapat menerapkan model pembelajaran. Adapun treatment yang dilakukan sebanyak tiga kali dalam memberikan pengajaran tentang penggunaan media ball throwing dalam pembelajaran verba bahasa Jepang.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah sekelompok objek atau subjek yang dapat dijadikan sumber data dalam penelitian yang bentuknya dapat berupa manusia, gedung, nilai ujian, benda-benda dan sebagainya. Di samping itu, Margono (2009, hlm. 118) menyimpulkan bahwa: “Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya.”. Oleh karena penelitian ini dimaksudkan pada pembelajaran verba bahasa Jepang yang tentu saja berhubungan dengan proses belajar mengajar maka sasaran yang dipilih peneliti merupakan siswa kelas XII lintas minat SMA BPI 1 Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XIIlintas Minat SMA BPI 1 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015. Jumlah seluruh siswa kelas XIIlintas minat SMA BPI 1 Bandung adalah 30 siswa.
3.2.2 Sampel
Sampel penelitian ini merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data penelitian.Sampel yang diambil dianggap mampu mewakili seluruh populasi, sehingga nantinya hasil dari penelitian mampu dimanfaatkan oleh keseluruhan populasi.Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel purposif (purposive sampling) karena adanya pertimbangan untuk memilih kelas dengan siswa yang memiliki kemampuan yang sedang hingga akan ditentukan kelas eksperimen.Purposivesampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang sering digunakan dalam penelitian. Purposive sendiri berarti sengaja, secara sederhananya purposive sampling dapat diartikan teknik pengambilan sampel secara sengaja atau dengan tujuan tertentu. Kelas eksperimen dalam penelitian ini, yakni kelas XIIlintas minat SMA BPI 1 Bandung.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
tes awal disertai dengan hasil penilaian awalnya, peneliti memberi perlakuan sebanyak tiga kali dengan menerapkanmodel pembelajaran verba menggunakan media ball throwing. Setelah itu, peneliti akan melakukan tes akhir. Hal ini guna melihat nilai akhir dari siswa setelah diterapkannya model pembelajaran verba menggunakan media ball throwing. Jenis tes yang digunakan adalah tes tulis yaitu siswa diarahkan untuk menjawab beberapa soal tentang verba dalam bahasa Jepang dengan bentuk soal yang sama dengan tes awal.
3.3.1 Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga instrumen yaitu instrumen perlakuan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen tes berupa soal, dan instrumen nontes berupa lembar angket yang akan dijabarkan sebagai berikut.
3.3.1.1 Instrumen perlakuan
RPP dirancang sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran dikelas, baik bagi kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.Adapun RPP yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA BPI 1 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Jepang
Kelas/Semester : XII / 1
Tema : Perubahan Verba bentuk masu Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi:
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Mengungkapkan berbagai informasi secara tertulis dan lisan dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kata, frasa dan kalimat dengan huruf dan struktur yang tepat.
C. Indikator Pencapaian Pembelajaran:
1. Menyampaikan informasi sederhana sesuai dengan konteks. 2. Menuliskan kata, frasa dan kalimat dengan huruf dan stuktur yang
tepat.
3. Memilih jawaban yang benar sesuai dengan konteks. D. Tujuan Pembelajaran:
1) Pengetahuan
Setelah diterangkan mengenai perubahan verba bentuk masu dari kegiatan sehari-hari yang telah dipelajari sebelumnya, siswa dapat merubah minimal 5 verba ke bentuk masu dengan benar
Setelah mengetahui perubahan bentuk masu dari kegiatan sehari-hari, siswa dapat mengaplikasikannya minimal dua atau tiga kegiatan dalam kalimat yang benar
Setelah mengetahui perubahan bentuk verba masu , siswa dapat menyampaikan informasi kegiatan yang dilakukan berurutan secara lisan minimal dengan menanyakan kegiatan yang
dilakukan dan menjawab dengan dua atau tiga perubahan verba dengan lancar dan lafal yang tepat.
2) Pemahaman
Setelah mengetahui perubahan bentuk verba bentuk masu , siswa dapat menggunakan bentuk verba masuk kedalam sebuah kalimat sederhana dengan tepat dan benar.
3) Aplikasi E. Materi Ajar:
1) Oyogu (berenang) – Oyogimasu Taberu 2) Neru (tidur) – nemasu
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
5) Utau (menyanyi) – Utaimasu F. Metode Pembelajaran:
1) Metode cooperative learning 2) Pendekatan Komunikatif 3) Tanya Jawab
4) Latihan
G. Bahan/Sumber Belajar: Buku Shin Nihongo no Kiso I H. Media Pembelajaran:
1) Buku Paket 2) Ball Throwing 3) Papan tulis 4) Spidol
I. Langkah-langkah Pembelajaran: Perlakuan pertama
10 menit
20 menit
Kegiatan Awal
- Guru memulai pelajaran dengan memberi salam dan berdoa bersama.
- Guru mengecek absensi siswa.
- Guru mengulas pelajaran sebelumnya. - Guru mengadakan apresepsi.
- Guru menyampaikan tentang materi pembelajaran siswa dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dan memotivasi siswa.
- Guru memberikan informasi kepada siswa tentang prosedur pelaksanaan pembelajaran menggunakan media ball Throwing.
Kegiatan Inti
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Eksplorasi
- Guru menjelaskan tentang jenis jenis verba dan bagaimana konjugasi verba tersebut dari bentuk kamus menjadi bentuk masu dalam bahasa Jepang dan bagaimana penggunaannya.
Contoh :
Kaku (menulis) – Kakimasu Utau (menyanyi) – Utaimasu
- Bentuk negatifnya yaitu dengan merubah kata masu menjadi masen di akhir kata.
Contoh :
Kiku (mendengar) - Kikimasen Yomu (membaca) - Yomimasen
- Bentuk lampaunya yaitu dengan merubah kata masu menjadi mashita di akhir kata.
Contoh :
Iku (pergi) – Ikimashita
Suru (melakukan) – Shimashita Elaborasi
- Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 7 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang.
- Guru menyiapkan bola yang di dalamnya sudah terdapat 7 lembar soal yang masing-masing soal berisi 5 kata kerja.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
40 menit
kelompok lain dapat mengetahui jawaban dari pertanyaan di dalam kertas tersebut. Selama proses membahas soal guru membantu dan mengawasi. - Proses melempar bola berlangsung hingga setiap
kelompok mendapatkan giliran menjawab pertanyaan.
- Guru membahas dan mengevaluasi soal-soal yang tadi sudah dijawab oleh setiap kelompok.
- Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.
Tugas mandiri
- Siswa mengisi soal menterjemahkan verba ke dalam bahasa jepang atau sebaliknya dan membuat kalimat menggunakan verba yang tersedia.
Kegiatan Akhir
- Guru menyampaikan kesimpulan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
- Memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan reward kepada kelompok terbaik. - Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. - Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan
salam.
Evaluasi 20 Menit
Ubahlah soal-soal berikut ke bentuk masu kei dengan cara memilih salah satu jawaban yang benar!
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
c. Yomumasu d. Yomasu 2. Hashiru ...
a. Hashimasu. b. Hashemasu. c. Hashirumasu d. Hashirimasu 3. Iku…….
a. Ikirimasu b. Iimasu c. Ikumasu d. Ikimasu 4. Suru ...
a. Shimasu b. Shirimasu c. Surimasu d. Simasu 5. Neru ...
a. Nerimasu b. Nemasu c. Nerimasu d. Nerumasu. 6. Kuru …..
a. Kurimasu b. Kirimasu c. Kimasu. d. Kurumasu 7. Kaku ...
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
d. Kikimasu 8. Utau ....
a. Utamasu b. Utakimasu c. Utaraimasu d. Utaimasu. 9. Oyogu
a. oyogaimasu b. oyodaimasu c. oyogimasu d. oyokimasu 10.Taberu ...
a. Tabemasu b. Taberimasu c. Tabeshimasu d. Tabekimasu
Kunci Jawaban: 1. B
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
10 menit
20 menit
Kegiatan Awal
- Guru memulai pelajaran dengan memberi salam dan berdoa bersama.
- Guru mengecek absensi siswa.
- Guru mengulas pelajaran sebelumnya. - Guru mengadakan apresepsi.
- Guru menyampaikan tentang materi pembelajaran siswa dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dan memotivasi siswa.
- Guru memberikan informasi kepada siswa tentang prosedur pelaksanaan pembelajaran menggunakan media ball Throwing.
Kegiatan Inti
Dalam kegiatan ini, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
Eksplorasi
- Guru menjelaskan tentang jenis-jenis verba dan bagaimana konjugasi verba tersebut dari bentuk kamus menjadi bentuk masu dalam bahasa Jepang dan bagaimana penggunaannya.
Contoh :
asobu (bermain) – asobimasu Kaeru (pulang) – kaerimasu
- Bentuk negatifnya yaitu dengan merubah kata masu menjadi masen di akhir kata.
Contoh :
Asobu (bermain) - asobimasen kaeru (pulang) - kaerimasen
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
40 menit
Contoh :
asobu (bermain) – asobimashita kaeru (pulang) – kaerimashita Elaborasi
- Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 7 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang.
- Guru menyiapkan bola yang di dalamnya sudah terdapat 7 lembar soal yang masing-masing soal berisi 5 kata kerja.
- Guru melemparkan bola yang sudah disiapkan kepada kelompok secara acak. Kelompok yang mendapatkan bola kemudian mengambil satu kertas di dalam bola. Kemudian, kelompok tersebut menjawab secara langsung pertanyaan yang ada di dalam kertas secara bersama-sama sehingga kelompok lain dapat mengetahui jawaban dari pertanyaan di dalam kertas tersebut. Selama proses membahas soal guru membantu dan mengawasi. - Proses melempar bola berlangsung hingga setiap
kelompok mendapatkan giliran menjawab pertanyaan.
- Guru membahas dan mengevaluasi soal-soal yang tadi sudah dijawab oleh setiap kelompok.
- Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.
Tugas mandiri
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menggunakan verba yang tersedia.
Kegiatan Akhir
- Guru menyampaikan kesimpulan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
- Memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan reward kepada kelompok terbaik. - Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. - Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan
salam. Evaluasi
20 Menit
A. Ubahlah soal-soal berikut ke bentuk masu kei dengan cara mengisi titik- titik dibawah ini !
1. aruku (jalan kaki) > ………. 2. oyogu (berenang) > ... 3. motsu (membawa) > ... 4. au (bertemu) > ... 5. toru (mengambil) > ... 6. nomu (minum) > ... 7. yobu (memanggil) > ... 8. dasu (mengeluarkan) > ... 9. kakeru (memasang) > ... 10.suteru (membuang) > ...
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
6. nomimasu 7. yobimasu 8. dashimasu 9. kakemasu 10.sutemasu
Perlakuan Ketiga
10 menit
20 menit
Kegiatan Awal
- Guru memulai pelajaran dengan memberi salam dan berdoa bersama.
- Guru mengecek absensi siswa.
- Guru mengulas pelajaran sebelumnya. - Guru mengadakan apresepsi.
- Guru menyampaikan tentang materi pembelajaran siswa dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dan memotivasi siswa.
- Guru memberikan informasi kepada siswa tentang prosedur pelaksanaan pembelajaran menggunakan media ball Throwing.
Kegiatan Inti
Dalam kegiatan ini, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
Eksplorasi
- Guru menjelaskan tentang jenis-jenis verba dan bagaimana konjugasi verba tersebut dari bentuk kamus menjadi bentuk masu dalam bahasa Jepang dan bagaimana penggunaannya.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
40 menit
kariru (meminjam) – karimasu
- Bentuk negatifnya yaitu dengan merubah kata masu menjadi masen di akhir kata.
Contoh :
Akeru (membuka) - akemasen Kariru (meminjam) - karimasen
- Bentuk lampaunya yaitu dengan merubah kata masumenjadi mashita di akhir kata.
Contoh :
Akeru (membuka) – akemashita Kariru (meminjam) – karimashita Elaborasi
- Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 7 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang.
- Guru menyiapkan bola yang di dalamnya sudah terdapat 7 lembar soal yang masing-masing soal berisi 5 kata kerja.
- Guru melemparkan bola yang sudah disiapkan kepada kelompok secara acak. Kelompok yang mendapatkan bola kemudian mengambil satu kertas di dalam bola. Kemudian, kelompok tersebut menjawab secara langsung pertanyaan yang ada di dalam kertas secara bersama-sama sehingga kelompok lain dapat mengetahui jawaban dari pertanyaan di dalam kertas tersebut. Selama proses membahas soal guru membantu dan mengawasi. - Proses melempar bola berlangsung hingga setiap
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
tadi sudah dijawab oleh setiap kelompok. - Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja
kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.
Tugas mandiri
- Siswa mengisi soal menterjemahkan verba ke dalam bahasa jepang atau sebaliknya dan membuat kalimat menggunakan verba yang tersedia.
Kegiatan Akhir
- Guru menyampaikan kesimpulan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
- Memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan reward kepada kelompok terbaik. - Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. - Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan
salam. Evaluasi
20 Menit
A. Ubahlah soal-soal berikut ke bentuk masu kei dengan cara mengisi titik- titik dibawah ini !
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
B. Terjemahkanlah soal dibawah menjadi kalimat bahasa Jepang yang benar.
1. Kemarin saya tidak pergi ke sekolah. 2. Budi sedang membaca buku.
Kunci Jawaban A.
1. Ikimasu 2. Simasu 3. Mimasu 4. Kimasu 5. Abimasu 6. Oyogimasu 7. Imasu 8. Nemasu 9. Iimasu 10.kakimasu B.
1. Kinou watashi wa gakou e ikimasen.
2. Budi san wa hon o yomimasu.
3.3.1.2 Instrumen Tes
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pemahaman verba dalam bahasa Jepang. Sedangkan, posttest diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah penerapan model pembelajaran verba menggunakan media ball throwing. Berikut ini merupakan kisi-kisi soal dan lembar soal yang diberikan kepada siswa sebagai instrumen tes untuk mengetahui pemahaman verba bahasa Jepang.
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL TES
Waktu : 1 X 45 menit
Pokok bahasan : Konjugasi Verba Bahasa Jepang dari bentuk kamus ke
bentuk masu.
Kompetensi
dasar
Tujuan
penelitian Hasil belajar Indikator
No Soal
Mampu
mengerjakan
soal-soal tes
setelah
menggunakan
media ball
1. Mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai perubahan verba bentuk
1.1. Dapat
mengubah
verba dari
bentuk kamus
ke bentuk
masu.
1. Mampu mencocokan
verba yang sesuai
dengan konjugasi bentuk
masu nya dengan tepat .
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7,
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menggunakan media dan tanpa menggunakan media. menuliskan perubahan bentuk verba kamus kedalam bentuk masu.
perubahan verba yang
sesuai dengan konjugasinya menggunakan huruf hiragana. 13,14,15,1 6,17,18,19 ,20
JUMLAH SOAL 20 soal
LEMBAR SOAL TES Nama :
Kelas :
A. Pilihlah kosakata perubahan bentuk masudalam kotak yang berada di sebelah kanan dan tulislah huruf jawaban di kolom yang tersedia !
1. Arau ( ) 2. Asobu( ) 3. Tsukaru ( ) 4. Nomu ( ) 5. Kiru ( ) 6. Haku ( ) 7. Kaburu ( )
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
9. Taberu ( ) 10.Yomu ( )
r. kaerimasu s. nomimasu t. kaburimasu B. Ubahlah verba bentuk kamus di bawah menjadi verba bentuk masu!
1. kariru (meminjam) = ... 2. akeru (membuka) = ... 3. tokeru (meleleh) =... 4. iru (ada) = ...
5. shigoto suru (bekerja) =: ...
6. sanka suru (ikut, berpartisipasi) = ... 7. memo suru (mencatat) = ...
8. soudan suru (konsultasi) = ... 9. sotsugyou suru (lulus) = ... 10.shusseki suru (hadir) = ...
3.3.1.3 Instrumen Angket
Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden (manusia dijadikan subjek penelitian) (Sutedi, 2005, hlm. 133). Teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden. Dilihat dari sifat keleluasaan responden dalam memberikan jawabannya, angket dapat digolongkan ke dalam angket tertutup dan angket terbuka.
Angket diberikan setelah tes dilaksanakan. Angket ini digunakan untuk mengetahui kesan siswa tentang model pembelajaran verba bahasa Jepang menggunakan media ball throwing.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek, atau jawabannya diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu.Daftar pertanyaan disusun dengan disertai alternatif jawabannya, responden diminta untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari alternatif yang sudah disediakan (Riyanto, 2001, hlm. 70).Adapun lembar angket dalam penelitian ini sebagai berikut.
KISI – KISI ANGKET
1. Minat siswa terhadap pembelajaranverba bahasa Jepang (no 1) Saya tertarik mempelajari verba bahasa Jepang
2. Kesulitan dalam pembelajaranverba bahasa Jepang (no 2 dan 3) Materi kata kerja bentuk masu merupakan materi yang sulit di
pahami.
Saya kesulitan dalam menyusun kalimat dengan verba bentuk masu 3. Kesan siswa mengenai model pembelajaran verba dengan media ball
throwing (no 4-10)
Belajar bersama teman kelompok membuat saya lebih mudah mengerti materi yang sedang dipelajari
Belajar kelompok dengan media ball throwing membuat saya termotivasi dalam belajar verba bahasa Jepang
Belajar kelompok dengan media ball throwing ini cocok digunakan dalam pembelajaran verba bahasa Jepang
Saya mengalami kesulitan belajar kelompok dengan media ball throwing dalam pembelajaran verba bahasa jepang
Saya lebih senang bertanya kepada teman sekelompok daripada bertanya kepada guru
Saya senang bersaing dengan kelompok lain untuk mendapatkan nilai
Penghargaan membuat saya semakin semangat untuk belajar
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Kelas :
Isilah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang sesuai dengan pilihan anda !
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
SS S B TS STS
1 saya tertarik mempelajari verba bahasa Jepang 2 Materi verba bentuk
masu merupakan materi yang sulit untuk dipahami 3 Saya kesulitan
dalam menyusun kalimat dengan verba bentuk masu
4 Belajar bersama teman kelompok membuat saya lebih mudah mengerti materi yang sedang dipelajari
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Keterangan : Nilai bobot (5) = SS (Sangat Setuju) (4) = S (Setuju)
(3) = B (Biasa)
(2) = TS (Tidak Setuju)
(1) = STS (Sangat Tidak Setuju) dengan media ball
throwing ini cocok digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang
7 Saya mengalami kesulitan belajar kelompok dengan media ball throwing dalam pembelajaran bahasa jepang 8 Saya lebih senang
bertanya kepada teman sekelompok daripada bertanya kepada guru 9 Saya senang
bersaing dengan kelompok lain untuk mendapatkan nilai 10 Penghargaan
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Kriteria tentang alat ukur yang baik dan dapat diterima merupakan target yang harus terlebih dulu ditentukan sebelum uji coba dilakukan. Kualitas instrumen, data dan hasil penelitian kuantitatif harus memenuhi syarat valid dan reliabel sehingga kriteria kualitas instrumen berhubungan dengan ukuran reliabilitas dan validitas (Purwanto, 2010: 196).Instrumen yang baik yaitu instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas (Sutedi, 2007: 218).Uji kelayakan instrumen berupa analisis butir soal, uji validitas dan reliabilitas.
a. Analisis Butir Soal
Analisis butir soal adalah salah satu uji kelayakan instrumen tes yang menguji tingkat kesukaran soal dan daya pembeda.
Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit, serta dapat membedakan antara siswa yang tergolong mampu (kelompok atas) dengan siswa yang kurang mampu (kelompok bawah). Berikut adalah rumus menentukan tingkat kesukaran untuk soal isian:
�� = BA +BB
N
Keterangan:
TK : tingkat kesukaran
BA : jumlah jawaban benar kelompok atas BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran Klasifikasi Tingkat Kesukaran
0,00 ~ 0,25 Sukar
0,26 ~ 0,75 Sedang
0,76 ~ 1,00 Mudah
[image:45.595.108.515.138.253.2]Sumber: Sutedi (2009: 214)
Tabel 3.4
Hasil Analisis Uji Coba Tingkat Kesukaran Soal
Nomor Soal Tingkat Kesukaran Klasifikasi Tingkat Kesukaran
1 0.71 Sedang
2 0.64 Sedang
3 0.64 Sedang
4 0.79 Mudah
5 0.36 Sedang
6 0.43 Sedang
7 0.21 Sukar
8 0.07 Sukar
9 0.57 Sedang
10 0.36 Sedang
11 0.36 Sedang
12 0.57 Sedang
13 0.43 Sedang
14 0.29 Sedang
15 0.07 Sukar
16 0.5 Sedang
17 0.5 Sedang
18 0.36 Sedang
19 0.43 Sedang
[image:45.595.105.516.343.694.2]Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
hasil yaitu 0,25 – 0,75 yang berarti tingkat kesukaran soal sukar sampai sedang.
Daya Pembeda
Menurut Sutedi (2009: 214), butir soal yang baik adalah yang bisa membedakan kelompok atas dan kelompok bawah, untuk melihat daya pembeda tiap butir soal dapat digunakan rumus berikut:
��= BA−BB
N
Keterangan:
DP : daya pembeda
BA : jumlah jawaban benar kelompok atas BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah
N : jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah (Sutedi, 2009, hlm. 214)
Tabel 3.5
Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Klasifikasi Daya Pembeda
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
0,76 ~ 1,00 Tinggi (kuat)
[image:47.595.101.516.234.585.2]Sumber: Sutedi (2009, hlm. 214-215)
Tabel 3.6
Hasil Analisis Uji Coba Daya Pembeda
Nomor Soal Daya Pembeda Klasifikasi
1 0.57 Sedang
2 0.71 Sedang
3 0.71 Sedang
4 0.43 Sedang
5 0.14 Rendah
6 0.86 Tinggi
7 0.43 Sedang
8 0.14 Rendah
9 0.57 Sedang
10 0.71 Sedang
11 0.43 Sedang
12 0.57 Sedang
13 0.57 Sedang
14 0.29 Sedang
15 0.14 Rendah
16 0.14 Rendah
17 0.14 Rendah
18 0.14 Rendah
19 0.86 Tinggi
20 0.14 Rendah
Dari perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh hasil yaitu, 0,50 – 1,00 yang berarti daya pembeda soal sedang sampai tinggi (kuat).
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
baik, sedang reliabel yaitu ajeg (Sutedi: 2009: 217). Menurut Djiwandono (2008: 164), meskipun validitas lebih tepat diartikan sebagai kesesuaian interpetasi hasil tes daripada tes sebagai alat evaluasi, namun secara lebih praktis dan sederhana validitas itu dikaitkan dengan kesesuaian tes sebagai alat ukur dengan sasaran pokok yang perlu diukur. Tes bahasa yang valid sebagai alat ukur kemampuan bahasa memusatkan pengukurannya pada kemampuan bahasa peserta tesnya, bukan kemampuan lain seperti misalnya pengetahuan tentang sejarah perkembangan bahasa. Hasil tes bahasa yang valid memberikan informasi tentang kemampuan bahasa peserta tesnya, bukan tingkat kemampuan lain seperti berhitung atau bernyanyi, misalnya. Relevansi, kecocokan, atau kesesuaian antara suatu tes dengan jenis kemampuan yang merupakan sasaran pokok pengukurannya, itulah yang dimaksudkan dengan validitas.
Validitas
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
tes yang diberikan kepada sampel terbukti valid (terlampir). Reliabilitas
Menurut Djiwandono (2008, hlm. 170), selain validitas, tes yang baik perlu memiliki cirri yang lain, yaitu reliabilitas.Sebagai alat ukur yang hasil pengukurannya digunakan untuk membuat berbagai keputusan penting, tes diharapkan untuk menghasilkan hasil pengukuran yang ajeg, konsisten, tidak berubah-ubah, dapat dipercaya dan diandalkan, atau singkatnya reliabel.Sebuah tes dikatakan reliabel apabila skor yang dihasilkannya benar-benar dapat dipercaya karena bersifat ajeg dan tidak berubah secara mencolok.
Sedangkan menurut Sutedi (2009, hlm. 220), reliabilitas suatu perangkat tes bisa diukur dengan cara mengadakan tes dua kali pada sampel yang sama dengan jarak waktu yang tidak terlalu lama. Hasil kedua tes tersebut dicari angka korelasinya, kemudian ditafsirkan.Jika korelasinya cukup tinggi, maka tes tersebut bisa dikatakan reliabel (ajeg). Rumus untuk mencari angka korelasi antara lain dapat digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:
Tabel 3.7
Data Hasil Perolehan Siswa dalam Uji Coba Reliabilitas Soal
� = N∑XY− ∑X ∑Y
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Nama
X Y XY X2 Y2
1 Siswa 1 95 90 8550 9025 8100
2 Siswa 2 70 80 5600 4900 6400
3 Siswa 3 65 80 5200 4225 6400
4 Siswa 4 65 75 4875 4225 5625
5 Siswa 5 50 75 3750 2500 5625
6 Siswa 6 50 60 3000 2500 3600
7 Siswa 7 50 65 3250 2500 4225
8 Siswa 8 50 65 3250 2500 4225
9 Siswa 9 45 65 2925 2025 4225
10 Siswa 10 45 65 2925 2025 4225
11 Siswa 11 40 65 2600 1600 4225
12 Siswa 12 40 60 2400 1600 3600
13 Siswa 13 40 60 2400 1600 3600
14 Siswa 14 40 55 2200 1600 3025
15 Siswa 15 40 55 2200 1600 3025
16 Siswa 16 40 55 2200 1600 3025
17 Siswa 17 40 60 2400 1600 3600
18 Siswa 18 35 55 1925 1225 3025
19 Siswa 19 25 55 1375 625 3025
20 Siswa 20 25 40 1000 625 1600
21 Siswa 21 25 40 1000 625 1600
22 Siswa 22 20 30 600 400 900
23 Siswa 23 20 50 1000 400 2500
24 Siswa 24 15 50 750 225 2500
25 Siswa 25 15 40 600 225 1600
∑ 1045 1490 67975 51975 93500
Keterangan:
X = jumlah nilai sampel tes uji valid pertama
Y = jumlah nilai sampel tes uji valid kedua
� = N∑XY− ∑X ∑Y
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
[25 51975−(1045)2][25x93500−(1490)2
= 142325.00
207350 [117400]
= 142325
156022.08
[image:51.595.105.518.341.515.2]= 0,91
Tabel 3.8
Penafsiran Angka Korelasi
Rentang Angka Korelasi Tafsiran
0,00 ~ 0,20 Sangat rendah
0,21 ~ 0,40 Rendah
0,41 ~ 0,60 Sedang
0,61 ~ 0,80 Kuat
0,81 ~ 1,00 Sangat kuat
Sumber: Sutedi (2009: 220)
Dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, diperoleh hasil 0,91 yang berarti reliabilitas soal sangat kuat.
3.5 Prosedur penelitian
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dilaksanakannya penelitian. Tahapan persiapan ini meliputi perumusan masalah, studi kepustakaan, perumusan hipotesis, dan penentuan model atau desain penelitian yang sekaligus dilengkapi dengan instrumen penelitian. 2) Pelaksanaan, tahap ini merupakan tahapan dilaksanakannya penelitian untuk
mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian perlakuan atau treatment terhadap subjek penelitian dan pemberian tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan atau treatment, baik pretest maupun posttest. Adapun pelaksanaan penelitian ini
meliputi tahap sebagai berikut.
a. Pemberian pretest berupa soal pemahaman verba bahasa Jepang. Pretest ini diberikan pada kelas XII lintas minat SMA BPI 1 Bandung. Pemberian pretest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
diberi perlakuan atau treatment.
b. Pemberian perlakuan atau treatment dalam model pembelajaran verba menggunakan media ball throwingpada kelas eksperimen. Pemberian perlakuan atau treatment sebanyak tiga kali.
c. Pemberian posttest berupa soal pemahaman verba bahasa Jepangmenggunakan instrumen soal yang sama pada saat pretest. Pemberian posttest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa terhadap verba bahasa Jepang berdasarkan kemampuan baru yang dimilikinya setelah mendapatkan perlakuan atau treatment sebelumnya.
3) Pengolahan data, tahap ini merupakan tahapan setelah dilakukan penelitian, yakni mengolah data penelitian. Tahapan ini meliputi pengolahan dan penyajian informasi, analisis data, pembuatan kesimpulan, serta pembuatan laporan hasil penelitian.
3.6 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menunjukkan signifikansi perbedaan antara dua variabel dengan kriteria:
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Hipotesis alternatif (Ha) : terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemahaman verba dalam bahasa Jepang siswa pada pretestdi kelas eksperimen dengan kemampuan pemahaman verba dalam bahasa Jepang siswa pada posttest di kelas eksperimen.
Hipotesis nol (Ho) : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemahaman verba dalam bahasa Jepang siswa pada pretestdi kelas eksperimen dengan kemampuan pemahaman verba dalam bahasa Jepang siswa pada posttest di kelas eksperimen.
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan teknik pengolahan data kuantitatif. Pengolahan data kuantitatif tersebut diuji dengan menggunakan statistik (ukuran) yang tepat sehingga diperoleh kesimpulan bahwa testi (subjek yang dievaluasi) itu berukuran tinggi-rendah, baik-jelek, atau berhasil-gagal (Subana, dkk., 2005, hlm. 16). Selain itu, statistik juga berperan untuk mengujikan suatu hipotesis. Berikut ini adalah tahapan pengolahan data dalam penelitian yaitu sebagai berikut.
1) Tahap pengolahan data, tahap ini merupakan tahap pengolahan awal dari data-data yang telah diperoleh atau dikumpulkan dari hasil tes dan angket.
2) Tahap pengorganisasian data, tahap ini merupakan tahap untuk memilih data-data yang diperlukan dan sesuai dengan masalah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Data-data yang dipilih selanjutnya dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Nico Daniel Silitonga, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VERBA MENGGUNAKAN MEDIA BALL THROWING: (Penelitian Eksperimen Kuasi PadaSiswa Kelas XII SMA BPI 1 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.7.2 Analisis Angket
Teknik untuk mengolah data dari angket (data kualitatif) dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah menurut Anas Sudjiono (2004, hlm. 43) sebagai berikut:
1) Menjumlahkan semua jawaban angket 2) Menyusun frekuensi jawaban
3) Membuat tabel frekuensi
4) Menghitungkan presentase frekuensi dari setiap jawaban dengan menggunakan rumus:
Ρ= �Ν�100%