• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL BENTUK PILIHAN BERGANDA SEBAGAI INSTRUMEN DALAM MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA

PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kimia

Oleh ERNA 1006566

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL BENTUK

PILIHAN BERGANDA SEBAGAI INSTRUMEN

DALAM MENGUKUR DIMENSI

PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI

KESETIMBANGAN KIMIA

Oleh E r n a

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam

©Erna 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL BENTUK PILIHAN BERGANDA SEBAGAI INSTRUMEN DALAM MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA

MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Oleh ERNA 1006566

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Dra. Wiwi Siswaningsih, M. Si. NIP 196203011987032001

Pembimbing II

Dr. Nahadi, M. Pd., M. Si. NIP 197102041997021002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

(4)

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dal am Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tes piktorial bentuk pilihan berganda sebagai instrumen dalam mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi kesetimbangan kimia.Tes yang dikembangkan sebanyak 22 butir soal bentuk pilihan berganda dan diujicobakan kepada 64 siswa SMA kelas XII yang telah mendapatkan materi kesetimbangan kimia. Metode yang digunakan adalah metode Research and Development (R&D) terdiri dari tahap studi pendahuluan dan pengembangan model. Produk yang dihasilkan berupa butir soal tes piktorial bentuk pilihan berganda. Kualitas tes ditentukan oleh nilai validitas, reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran, dan efektivitas distraktor. Validitas tes yang dikembangkan ditentukan dengan perhitungan CVR menggunakan 8 validator (4 dosen dan 4 guru) dengan nilai validitas rata-rata 0,89. Reliabilitas tes yang dikembangkan memiliki kategori sangat tinggi dengan nilai 0,87. Daya pembeda butir soal termasuk ke dalam kategori baik sekali 32%, kategori baik 59%, dan kategori cukup 9%. Tes ini memiliki soal dengan kategori sukar 23%, kategori sedang 50%, dan kategori mudah 27%. Efektivitas distraktor pada kategori sangat buruk 1%, buruk 1%, kurang baik 4%, baik 39%, dan baik sekali 55%. Dimensi pengetahuan yang terukur meliputi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, dan pengetahuan prosedural. Berdasarkan data angket, siswa memberikan respon cukup baik terhadap tes yang dikembangkan dan sebagian besar siswa menyukai jenis tes piktorial yang melibatkan gambar sebagai alat evaluasi dibandingkan dengan tes narasi yang didominasi kalimat.

(5)

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dal am Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This study aims to develop a multiple choice pictorial test as a tool to measure dimension of knowledge in chemical equilibrium subject. The test was developed by 22 items and tested to 64 high school students in XII grade. The method used is Research and Development (R & D) that was conducted in the preliminary studies and model development. The product is multiple choice pictorial test. The quality of test was determined by value of validity, reliability, difficulty index, discrimination power, and distractor effectiveness. The validity of test was determined by CVR calculation using 8 validators (4 university teachers and 4 high school teachers) with average CVR value 0,89. The reliability of test has very high category with value 0,87. Discrimination power of items with a very good category is 32%, 59% as good category, and 20% as sufficient category. This test has a varying level of difficulty, item with difficult category is 23%, the medium category is 50%, and the easy category is 27%. The distractor effectiveness of items with a very poor category is 1%, poor category is 1%, medium category is 4%, good category is 39%, and very good category is 55%. The dimension of knowledge that was measured consist of factual knowledge, conceptual knowledge, and procedural knowledge. Based on the questionnaire, students responded quite well to the developed test and most of the students like this kind of multiple choice pictorial test that include picture as evaluation tool compared to the naration tests was dominated by text.

(6)

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen D alam Mengukur D imensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Piktorial sebagai Salah Satu Bentuk Representasi ... 7

B. Tes Pilihan Berganda ... 11

C. Dimensi Pengetahuan ... 16

D. Kesetimbangan Kimia ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 32

B. Alur Penelitian ... 32

C. Metode Penelitian ... 33

D. Definisi Operasional... 34

E. Instrumen Penelitian ... 34

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 35

G. Teknik Pengumpulan Data ... 40

(7)

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen D alam Mengukur D imensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Hasil Penelitian... 42

B. Pembahasan... ... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 63

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(8)

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen D alam Mengukur D imensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Taksonomi ... 26

Tabel 2.2 Dimensi Proses Kognitif dalam Konteks Kimia ... 27

Tabel 2.3 Dimensi Pengetahuan dalam Konteks Kimia... 28

Tabel 3.1 Nilai Minimal CVR ... 35

Tabel 3.2 Kriteria Penafsiran Koefisien Reliabilitas ... 37

Tabel 3.3 Penafsiran Indeks Kesukaran ... 37

Tabel 3.4 Penafsiran Daya Pembeda ... 38

Tabel 3.5 Penafsiran Indeks Pengecoh... 39

Tabel 3.6 Skala Kategori Jawaban Angket Siswa ... 40

Tabel 4.1 Persentase Indeks Pengecoh Soal Uji Coba Terbatas ... 45

Tabel 4.2 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Uji Aplikasi... 47

Tabel 4.3 Persentase Indeks Pengecoh Soal pada Uji Aplikasi... 50

Tabel 4.4 Perolehan Skor Siswa per Dimensi Pengetahuan ... 51

Tabel 4.5 Soal nomor 1 sebelum dan setelah perbaikan ... 57

Tabel 4.6 Soal nomor 2 sebelum dan setelah perbaikan ... 58

Tabel 4.7 Soal nomor 4 sebelum dan setelah perbaikan ... 58

Tabel 4.8 Kualitas Soal untuk Mengukur Pengetahuan Faktual ... 60

Tabel 4.9 Kualitas Soal untuk Mengukur Pengetahuan Konseptual ... 60

(9)

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen D alam Mengukur D imensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 32

Gambar 4.1 Diagram Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Terbatas ... 43

Gambar 4.2 Diagram Daya Pembeda Soal Uji Coba Terbatas ... 44

Gambar 4.3 Diagram Tingkat Kesukaran Soal Uji Aplikasi ... 48

Gambar 4.4 Diagram Daya Pembeda Soal Uji Aplikasi ... 49

(10)

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen D alam Mengukur D imensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

Lampiran A.1 Kisi-kisi Tes Piktorial ... 68

Lampiran A.2 Format Validasi Tes Piktorial... 70

Lampiran A.3 Lembar Tes Piktorial ... 82

Lampiran A.4 Angket Studi Pendahuluan ... 89

Lampiran A.5 Angket Tanggapan Siswa terhadap Tes Piktorial... 93

Lampiran B Lampiran B.1 Perhitungan CVR... 94

Lampiran B.2 Perolehan Skor Siswa Uji Coba Terbatas ... 95

Lampiran B.3 Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Terbatas ... 97

Lampiran B.4 Perhitungan Tingkat Kesukaran Uji Coba Terbatas ... 98

Lampiran B.5 Perhitungan Daya Pembeda Uji Coba Terbatas ... 99

Lampiran B.6 Perhitungan Indeks Pengecoh Uji Coba Terbatas ... 100

Lampiran B.7 Perolehan Skor Siswa Uji Aplikasi ... 101

Lampiran B.8 Perhitungan Reliabilitas Uji Aplikasi ... 104

Lampiran B.9 Perhitungan Tingkat Kesukaran Uji Aplikasi ... 105

Lampiran B.10 Urutan Skor Siswa pada Uji Aplikasi... 106

Lampiran B.11 Perhitungan Daya Pembeda Uji Aplikasi ... 109

Lampiran B.12 Perhitungan Indeks Pengecoh Uji Aplikasi ... 110

(11)

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen D alam Mengukur D imensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran B.14 Persentase Hasil Jawaban Angket Siswa ... 112 Lampiran C

Lampiran C.1 Surat Izin Penelitian

(12)

[Type text]

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penjelasan fenomena kimia didasarkan pada pemahaman aktivitas partikel yang

‘tidak terlihat’ sehingga diperlukan penggambaran secara makroskopik menggunakan simbol seperti suatu model, diagram, dan persamaan kimia (Chittleborough & Treagust, 2007). Penggambaran tersebut dapat diterapkan pada sumber belajar atau proses pembelajaran itu sendiri. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Devetak dkk (2004) bahwa sebagian besar buku teks kimia terkini telah memvisualisasikan proses kimia dengan bentuk piktorial sebagai salah satu bentuk representasi dan beberapa guru juga mengikutsertakan presentasi secara visual pada konsep kimia baik selama pembelajaran maupun evaluasi. Penggunaan model konkret, representasi piktorial, animasi, dan simulasi telah meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep kimia (Tasker & Dalton, 2006 dalam Chittleborough & Treagust, 2007). Bentuk visual seperti gambar, kolom, tabel, diagram, grafik, dan peta konsep dapat sangat membantu siswa dalam mencerna dan menyusun kembali informasi dalam sebuah teks (Tavassoli dkk, 2013).

(13)

2

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dal am Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

piktorial juga dapat meningkatkan memori jangka panjang dibandingkan bentuk verbal yang hanya dapat meningkatkan memori jangka pendek.

Salah satu penelitian yang menggunakan bentuk piktorial untuk mengevaluasi pemahaman konsep adalah penelitian yang dilakukan oleh Devetak pada tahun 2004. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemahaman konsep kimia pada siswa sekolah menengah dan mahasiswa terkait materi larutan, asam dan basa, termasuk kesetimbangan menggunakan salah satu bentuk piktorial yaitu diagram. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa subjek penelitian mendapatkan pemahaman yang lebih baik ketika mengerjakan soal yang melibatkan diagram sebagai bentuk piktorial tersebut. Chittleborough & Treagust pada tahun 2007 juga meneliti pemahaman konsep sejumlah mahasiswa kimia tingkat pertama pada tiga level representasi kimia. Subjek penelitian diminta menggambarkan secara visual beberapa konsep kimia dalam sejumlah bentuk piktorial seperti diagram dan skema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambarkan konsep kimia yang ‘tidak terlihat’ ke dalam bentuk piktorial ternyata tidak hanya diperlukan dalam bentuk pengajaran saja tapi juga dalam bentuk latihan secara berkala.

(14)

3

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dal am Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menanyakan pada siswa mengenai pertanyaan yang meliputi semua level berpikir (McColskey & O’Sullivan, 2000).

Bentuk tes pilihan berganda saat ini masih menjadi alternatif dalam keperluan pengukuran aspek kognitif siswa. Soal ujian nasional yang digunakan untuk menentukan kelulusan siswa masih menggunakan bentuk pilihan berganda dengan tujuan memudahkan pemeriksaan. Soal ujian sekolah yang dibuat oleh setiap guru mata pelajaran yang terdiri dari soal bentuk pilihan berganda dan esai pada kenyataannya memiliki proporsi soal bentuk pilihan berganda yang lebih banyak dibandingkan soal bentuk esai. Soal tes masuk perguruan tinggi dan soal olimpiade tingkat awal pun masih menggunakan soal bentuk pilihan berganda karena melihat berbagai kelebihannya dibanding soal bentuk lain. Namun, soal bentuk pilihan berganda untuk mata pelajaran sains, terutama kimia saat ini masih didominasi oleh bentuk narasi. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman konsep siswa dalam materi tertentu biasanya guru menyusun bentuk pertanyaan yang penuh dengan kalimat. Padahal pemahaman bentuk verbal (kata-kata) bersifat jangka pendek dibandingkan pemahaman bentuk visual (gambar).

Asesmen berperan dalam membuat keputusan bagi siswa maupun guru atas keefektifan pembelajaran yang dilakukan (Rosenshine, 1971, dalam Karamustafaoglu, 2003). Satu tahap penting dalam asesmen adalah pengumpulan informasi yang disebut pengukuran (Firman, 2000). Pengukuran ini digunakan untuk melihat hasil belajar peserta didik salah satunya berupa pengetahuan (kemampuan kognitif). Pengetahuan dikatakan mendalam (mencapai tingkat tinggi) ketika pengetahuan tersebut menjadi pengetahuan dasar bagi seseorang dan ketika ia mampu menerjemahkan informasi eksternal ke dalam konsep, prinsip, atau prosedur yang telah dipelajari (Jong & Ferguson-Hessler, 1996).

(15)

4

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dal am Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belum (Karamustafaoglu, 2003). Dengan kata lain, tindakan asesmen dapat digunakan untuk melihat sejauh mana tingkatan pengetahuan yang telah dicapai siswa berdasarkan konsep yang telah diterima selama pembelajaran. Tikkanen & Aksella (2012) mengemukakan bahwa berdasarkan pandangan konstruktivisme, asesmen merupakan cara untuk menilai kemampuan kognitif tingkat tinggi siswa seperti kemampuan memilih dan menerapkan pengetahuan konseptual dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran kimia yang termasuk ke dalam mata pelajaran sains di sekolah juga tidak terlepas dari tindakan asesmen. Bahkan dalam tulisannya, Tikkanen & Aksella (2012) menyebutkan bahwa asesmen bagaikan jantung dalam pendidikan kimia. Secara umum, tujuan sebagian besar asesmen dalam mata pelajaran sains adalah mengingat kembali (recall) fakta-fakta, konsep-konsep, atau suatu prosedur tertentu yang telah dijelaskan sebelumnya (McColskey & O’Sullivan, 2000). Gagasan tersebut sejalan dengan tuntutan kurikulum saat ini tentang sistem penilaian (asesmen) agar alat ukur yang digunakan dalam penilaian kognitif mata pelajaran sains bertujuan untuk mengukur pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, dan pengetahuan prosedural yang termasuk ke dalam kemampuan kognitif tingkat tinggi.

(16)

5

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dal am Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk penggambaran secara visual tidak hanya dalam media pembelajaran tapi juga dalam penyusunan tes sebagai alat ukur dalam sistem evaluasi.

Dengan mempertimbangkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengembangkan tes piktorial bentuk pilihan berganda sebagai instrumen dalam mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi kesetimbangan kimia.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Secara umum, masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah: 1. Tes piktorial bentuk pilihan berganda pada materi kesetimbangan kimia perlu

dianalisis kualitasnya dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas distraktor

2. Tes piktorial bentuk pilihan berganda pada materi kesetimbangan kimia perlu dikaji kegunaannya dalam mengukur dimensi pengetahuan siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural

3. Pengguna tes piktorial bentuk pilihan berganda pada materi kesetimbangan kimia perlu diketahui tanggapan dan responnya terkait pengembangan tes tersebut

C. Rumusan Masalah Penelitian

(17)

6

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dal am Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana kualitas soal-soal piktorial bentuk pilihan berganda pada materi kesetimbangan kimia dilihat dari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas distraktornya?

2. Apakah tes piktorial bentuk pilihan berganda pada materi kesetimbangan kimia dapat mengukur dimensi pengetahuan siswa?

3. Bagaimana tanggapan siswa sebagai pengguna soal-soal piktorial bentuk pilihan berganda pada materi kesetimbangan kimia yang dikembangkan untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan tes piktorial bentuk pilihan berganda pada materi kesetimbangan kimia sehingga tes tersebut dapat dijadikan instrumen dalam mengukur dimensi pengetahuan siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi guru

Guru dapat menjadikan soal-soal yang dikembangkan dalam penelitian ini sebagai soal alternatif untuk mengukur kemampuan siswa dalam evaluasi formatif dan sumatif

2. Manfaat bagi siswa

Dengan mengerjakan soal-soal yang dikembangkan dalam penelitian ini siswa dapat mengukur kemampuan kognitif khususnya pada materi kesetimbangan kimia

(18)

7

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dal am Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(19)

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu SMA negeri di kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian berupa soal-soal piktorial sebagai alat ukur dimensi pengetahuan.

B. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

Rincian dari alur penelitian yang telah dibuat adalah sebagai berikut : Uji Coba T erbatas

Revisi

Analisis KI, KD, dan indikator materi kesetimbangan

kimia

Studi kepustakaan tes piktorial dan materi kesetimbangan kimia

Penyusunan instrumen penelitian

Judgement instrumen penelitian

Revisi Penyusunan angket

Uji Aplikasi

Penyebaran angket

Analisis Data

(20)

33

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengkaji tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator dari materi kesetimbangan kimia berdasarkan kurikulum 2013

b. Mengkaji tentang potensi tes piktorial sebagai alat ukur dimensi pengetahuan pada materi kesetimbangan kimia

c. Menyusun kisi-kisi soal dengan menentukan indikator konsep berdasarkan indikator pembelajaran

d. Merancang dan menyusun tes piktorial untuk materi kesetimbangan kimia e. Memvalidasi dengan judgement para ahli kemudian melakukan revisi f. Melakukan uji coba terbatas

g. Melakukan revisi soal berdasarkan hasil uji coba terbatas dan menyusun angket

h. Melakukan uji aplikasi dan menyebarkan angket i. Melakukan analisis data

j. Menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan analisis data C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode R&D (Research and Development) atau metode penelitian dan pengembangan. Secara sederhana R&D bisa didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara/, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna (Putra, 2012).

Secara garis besar langkah penelitian dan pengembangan hasil modifikasi yang dikembangkan oleh Sukmadinata (2008) terdiri dari tiga tahap, yaitu: studi pendahuluan, pengembangan model, dan uji model.

1. Studi Pendahuluan

Tahap studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan.Tahap ini terdiri dari tiga langkah,yaitu:

(21)

34

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Survei lapangan

c. Penyusunan produk awal 2. Pengembangan Model

Tahap pengembangan model terdiri dari dua langkah, yaitu: a. Uji coba terbatas

b. Uji coba lebih luas (uji aplikasi) 3. Uji model

Tahap ini merupakan tahap pengujian keampuhan dari produk yang dihasilkan.

Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap pengembangan model yaitu sampai langkah uji aplikasi. Produk yang dihasilkan pada penelitian ini adalah tes piktorial bentuk pilihan berganda.

D. Definisi Operasional

1. Tes Piktorial

Alat ukur yang dilengkapi dengan segala sesuatu yang dituangkan dalam bentuk gambar. Gambar yang dimakusd adalah pola atau representasi yang dibuat dengan makna tertentu.

2. Dimensi Pengetahuan

Kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai hasil pembelajaran di lembaga pendidikan yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

(22)

35

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Angket yang digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai produk hasil penelitian yang berupa tes piktorial pada materi kesetimbangan kimia. Angket yang dijadikan instrumen penelitian ini berbentuk rating scale (skala Likert). Pada skala ini siswa memberikan respon terhadap pernyataan-pernyataan sikap dengan memilih SS (jika sangat setuju), S (jika setuju), KS (jika kurang setuju), TS (jika tidak menunjukkan sejauh mana alat ukur memenuhi fungsinya (Firman, 2000). Validitas tes ini menggunakan perhitungan CVR (Content Validity Ratio) dengan rumus :

CVR=

Keterangan : ne = jumlah validator yang menyatakan valid N = Total validator

Hasil perhitungan CVR lalu dianalisis berdasarkan tabel nilai minimal CVR untuk menentukan valid tidaknya tes yang di validasi

Tabel 3.1 Nilai minimal CVR Jumlah Validator Nilai Minimal

(23)

36

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 0,56

Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Jika alat ukur mempunyai reliabilitas tinggi maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan alat ukur itu terhadap subjek yang sama dalam kondisi yang sama akan menghasilkan informasi yang sama atau mendekati sama (Firman, 2000).

Pada penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach. Rumus tersebut adalah sebagai berikut :

Dengan rumus Alfa Cronbach tersebut, terlebih dahulu perlu dicari jumlah varians butir soal yang merupakan jumlah total dari setiap butir soalnya. Untuk mencari harga varians digunakan rumus:

(24)

37

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

= varians yang dicari

= jumlah deviasi dari rerata kuadrat

jumlah sko semua subjek pada ap bu soal N = jumlah peserta tes

Untuk mengetahui kriteria dari reliabilitas dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach, dapat digunakan pedoman kriteria penafsiran koefisien reliabilitas pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Kriteria penafsiran koefisien reliabilitas Koefisien reliabilitas Tafsiran sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk meningkatkan usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan tingkat kesukaran soal. Semakin mudah suatu soal semakin besar pula bilangan indeksnya. Rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah :

(25)

38

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan : Indeks kesukaran ditafsirkan sesuai tabel 3.3

Tabel 3.3 Penafsiran indeks kesukaran

Indeks Kesukaran Tafsiran

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda tiap butir soal dilakukan langkah sebagai berikut: a. Menyusun skor total siswa mulai yang tertinggi sampai yang terendah b. Mengambil 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah

c. Menghitung daya pembeda tiap butir soal dengan rumus:

-

Keterangan :

BA = jumlah skor responden kelompok atas BB = jumlah skor responden kelompok bawah

JA = jumlah responden kelompok atas x skor maksimum JB = jumlah responden kelompok bawah x skor maksimum

(Daryanto, 2008) Nilai daya pembeda dapat ditafsirkan sesuai tabel 3.4

(26)

39

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daya Pembeda Tafsiran pokok uji ialah analisis pengecoh (analisis distraktor), bertujuan untuk menemukan pengecoh yang kurang berfungsi dengan baik. Hal itu dilakukan karena setiap pengecoh harus betul-betul berfungsi sebagai pengecoh, dalam arti menarik perhatian siswa yang kurang menguasai materi pelajaran yang berkenaan dengan pokok uji tersebut. Apabila ada pengecoh yang ternyata tidak dipilih oleh seorang siswa pun, maka ini berarti pengecoh itu begitu jelas kesalahannya sehingga siswa yang tidak tahu jawaban benar pun yakin bahwa pengecoh itu bukan merupakan jawaban yang dikehendaki. Ciri-ciri pengecoh yang berfungsi dengan baik meliputi:

a) Ada yang memilih, khususnya dari kelompok rendah

b) Dipilih lebih banyak oleh kelompok rendah daripada kelompok tinggi c) Jumlah pemilih dari kelompok tinggi pada pengecoh itu lebih kecil dari

jumlah kelompok tinggi yang memilih kunci jawaban Indeks pengecoh dihitung dengan rumus:

Keterangan :

IPc = Indeks Pengecoh/Distraktor

(27)

40

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nB = Jumlah subyek yang menjawab benar pada butir soal itu Alt = Banyak alternatif jawaban/option (3, 4, atau 5)

Catatan: Bila semua siswa menjawab benar pada butir soal tertentu (semua sesuai kunci), maka IPc = 0 artinya buruk (semua pengecoh tidak berfungsi). Kualitas pengecoh berdasarkan indeks pengecoh ditafsirkan sesuai tabel 3.5

Tabel 3.5 Penafsiran indeks pengecoh

Hasil jawaban responden ditabulasi dan dipresentase menggunakan rumus :

f 00

Keterangan :

NP = presentase modus jawaban siswa

f = frekuensi jawaban siswa pada suatu pernyataan angket N = jumlah siswa

Penafsiran jawaban angket dilihat pada tabel berikut :

(28)

41

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

100% Seluruhnya

(Koentjaraningrat, 1990)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan melakukan tes tulis memakai tes piktorial bentuk pilihan berganda. Tes yang dikembangkan yaitu tes untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa yang terdiri dari pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Dalam mengembangkan tes ini ada beberapa hal yang dilakukan meliputi penulisan tes pilihan berganda, pemilihan topik, dan pemilihan bentuk piktorial.

1. Penulisan tes yang berbentuk pilihan berganda mengacu pada beberapa kriteria yang diungkapkan oleh beberapa ahli dan peneliti sebelumnya. 2. Pemilihan topik disesuaikan dengan indikator yang diukur dan cocok dengan

kriteria tes yang dikembangkan yaitu yang bersifat piktorial atau dapat digambarkan.

3. Bentuk piktorial atau gambar yang dicantumkan pada soal diambil dari beberapa sumber buku yang terpercaya dan disesuaikan dengan isi pertanyaan. Oleh karena itu ada gambar yang langsung dicantumkan sesuai aslinya dan ada pula yang mengalami beberapa perbaikan pada bagian tertentu.

Tes tulis dilakukan sebanyak dua kali. Tes pertama untuk melihat kualitas soal dan tes kedua untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa.

H. Analisis Data

1. Data Kuantitatif (Tes Tertulis)

(29)

42

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimensi pengetahuan siswa. Suatu tes dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik jika tes tersebut memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud diantaranya adalah memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Selain itu, kriteria lain yang berperan dalam menentukan kualitas dari suatu tes adalah daya pembeda dan taraf kesukaran. Pada soal bentuk pilihan berganda selain validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran, kriteria lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas distraktor (pengecoh).

Langkah-langkah dalam mengolah data kuantitatif yaitu : - Memberikan nilai pada hasil uji coba

- Mengelompokkan subjek ke dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan nilai hasil uji coba

- Menganalisis butir soal terkait validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas distraktor

2. Data Kualitatif

(30)

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Tes piktorial bentuk pilihan berganda yang dikembangkan sebagai instrumen dalam mengukur dimensi pengetahuan siswa pada materi kesetimbangan kimia secara keseluruhan termasuk ke dalam kategori soal yang baik dilihat dari validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembedanya. Tes yang dikembangkan memiliki nilai rata-rata CVR 0,89; reliabilitas dengan kategori sangat tinggi dengan nilai 0,87; taraf kesukaran dengan kategori mudah 27%, sedang 50%, dan sukar 23%; daya pembeda dengan kategori cukup 9%, baik 59%, dan baik sekali 32%; efektivitas distraktor dengan kategori sangat buruk 1%, buruk 1%, kurang baik 4%, baik 39% dan sangat baik 55%

2. Tes piktorial bentuk pilihan berganda pada materi kesetimbangan kimia dapat digunakan untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Pengetahuan faktual yang terukur berada pada persentase diatas 80%, pengetahuan konseptual yang terukur berada pada persentase 28-72%, dan pengetahuan prosedural yang terukur berada pada persentase 23-69%.

(31)

64

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Beberapa saran yang dapat dikemukakan setelah penelitian ini dilakukan yaitu:

1. Guru disarankan untuk menggunakan tes piktorial sebagai alat evaluasi dalam pembelajaran sehingga dimensi pengetahuan siswa dapat tergali. Selain itu, melalui tes ini guru dapat memberikan pemahaman pada siswa mengenai konsep-konsep kimia yang sebagian besar bersifat abstrak dalam bentuk konkret

2. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap tes piktorial yang dikembangkan sehingga dapat diperoleh instrumen yang jauh lebih baik dalam mengukur dimensi pengetahuan siswa.

3. Untuk mengembangkan tes piktorial lebih lanjut, disarankan uji coba dilakukan pada sekolah-sekolah yang memiliki tingkatan keunggulan berbeda untuk melihat apakah pencapaian dimensi pengetahuan siswa dengan tes piktorial ini juga dipengaruhi oleh pengaruh tingkatan sekolah atau tidak.

4. Gambar yang digunakan pada soal-soal piktorial sebaiknya dilakukan perbaikan dari segi keproporsionalan dan kesesuaian dengan konten soal. 5. Soal piktorial yang diuji cobakan sebaiknya dapat menggali kompetensi

menggambar siswa sehingga dalam beberapa soal siswa dipersilahkan untuk menuangkan ilustrasi yang sesuai menurut pemikiran siswa.

6. Untuk soal piktorial yang sulit dibuat dalam bentuk pilihan berganda sebaiknya dibuat dalam bentuk esai sehingga dalam lembar tes piktorial terdapat bentuk soal yang bervariasi.

(32)

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W. & Krathwohl. D. R. (2010). Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Penterjemah : Prihantono, A. dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing : A Revision of

Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives A Bridged Eddition :

Addision Wesley Longman, Inc. 2001). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Cheung, D & Bucat, R. (2002). How can we construct good multiple-choiche items?. The Science & Technology Education Conference.

Chittleborough, G. & Treagust, D. (2007). The modelling ability of non-major chemistry students and their understanding of the sub-microscopic level.

The Royal Society of Chemistry, 8 (3), hlm. 274-292.

Daryanto. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Davidowitz, B. (2009). Linking the macroscopic and sub-microscopic levels : diagrams. Springer. 4, hlm. 169-191.

Devetak, I. (2004). Submicroscopic Representations as A Tool for Evaluating

Student’s Chemical Conceptions. Acta Chim. Slov. 51, hlm.799-814.

Devetak, I. dkk. (2007). Assessing 16-Year-Old Students’ Understanding of Aqueous Solution at Submicroscopic Level.Springer Science.

Dubi, K & Schneider, S. (2009). The Picture Anxiety Test (PAT) : A New Pictorial Assessment of Anxiety Symptoms in Young Children. Journal of

(33)

66

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jones, K. dkk. (2009). Relationship Between Examination Questions and Bloom’s Taxonomy. 39th ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference.

Jong, T. & Ferguson-Hessler. (1996). Types and Qualities of Knowledge.

Educational Psychologist, 31 (2), hlm. 105-113.

Karamustafaoglu, S. (2003). Analysis of Turkish High School Chemistry

Examination Question According to Bloom’s Taxonomy. Chemistry

Education : Research and Practice, 4 (1), hlm. 25-30.

Koentjaraningrat. (1990). Metode-metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Lababa, D. (2008). Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan. [Online]. Tersedia di: http://www.slideshare.net/hanapiriders/pengertian-evaluasi-pendidikan-27398648 . Diakses 5 Januari 2014.

Lawshe, C. H. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Personnel

Psychology, 28, hlm. 563-575.

Manan, M.H.A. (2001). Ilmu Kimia 2. Bandung : Acarya Media Utama. Manan, M. H. A. (2013). Perencanaan Pembelajaran Kimia. Handout

Perkuliahan. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

McColskey, W & O’Sullivan, R. (2000). How to assess student performance in science : going beyond multiple choice tests. U.S : Department of

Education.

Nurdini, S. M. F. (2012). Pengembangan Tes Diagram Submikro dalam Evaluasi

Formatif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Subpokok Materi Pergeseran Kesetimbangan Kimia. (Skripsi). Jurusan Pendidikan

Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Putra, N. (2012). Research & Development. Penelitian dan Pengembangan Suatu

Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Quilez, J. (2007). A Historical/Philosophical for teaching Chemical Equilibrium.

Ninth International History Philosophy & Science Teaching Conference.

Ratumana, T. G & Laurens, T. (2003). Evaluasi hasil belajar yang relevan

(34)

67

Erna, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Raviolo, A & Garritz, A. (2008). Analogies in the teaching of chemical equilibrium : a synthesis/analysis of the literature. Chemistry Education

Research and Practice, 10, hlm. 5-13.

Steven, M. C. dkk. (2001). Connecticut Pictorial Learning Test : A Pictorial Version of The California Verbal Learning Test. The Clinical

Neuropsychologist, 15 (1), hlm. 95-98.

Sudijono, A. (2007). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sunarya, Y. (2005). Kimia Dasar Jilid 1. Bandung : CV Gracia Indah Bestari. Sunarya, Y. dan Setiabudi, A. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia 2. Jakarta :

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Surif, J. dkk. (2012). Conceptual and Procedural Knowledge in Problem Solving.

Social and Behavioral Sciences, 56, hlm. 416-425.

Tavassoli, A. dkk. (2013). The effect of pictorial context on reading comprehension of iranian high school students : a comparison between pre-vs. during reading activities. Indian Journal of Fundamental and Applied

Life Sciences, 3 (3), hlm. 553-565.

Tikkanen, G & Aksela, M. (2012). Analysis of Finnish chemistry Matriculation Examination questions according to Cognitive Complexity. NORDINA,

8(3), hlm. 258-268.

Whitten, dkk. General Chemistry. (seventh ed).

Wolff, J. S. dkk. (1998). Comprehension of Pictorial Symbols : Effects of Context and Test Method. Human Factors. 40 (2), hlm. 173-186.

Yilmaz, A. dkk. (2007). An Old Subject with Recent Evidence from Turkey :

Gambar

Gambar 3.1  Bagan Alur Penelitian
Tabel 3.1 Nilai minimal CVR
Tabel 3.2 Kriteria penafsiran koefisien reliabilitas
Tabel 3.3 Penafsiran indeks kesukaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilakukan dengan suatu wadah yang dikenal sebagai Website GrandPrix Motor, yaitu sebuah ajang balapan motor yang pada saat ini banyak menarik perhatian dari

iklan tersebut untuk membeli produk atau mengikuti informasi yang.. ditawarkan dari

Perbedaan Jumlah Wakatu Aktif Belajar Saat Proses Belajar Mengajar Permainan Bola Basket Pada Siswa Atlet Dan Siswa Non Atlet Di SMAN 1 Batujajar.. Universitas Pendidikan Indonesia

Pengaruh komposisi udara ruang penyimpanan terhadap total padatan terlarut buah jeruk siam .... Pengaruh lama penyimpanan terhadap total padatan terlarut buah jeruk

Tegangan sisa tekan dari dry shot peening akan menyebabkan Almen test strip melengkung ke arah sisi yang mengalami dry shot peening yang akan diukur dengan almen gage

[r]

PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG.. KABUPATEN

Rangkaian Alat Elektrokoagulasi Rangkaian Bejana Filtrasi. Air gambut sebelum dielektrokoagulasi Air setelah dielektrokoagulasi