• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI POKOK SISTEM TRANSMISI XI TKR SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI POKOK SISTEM TRANSMISI XI TKR SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI POKOK SISTEM TRANSMISI KELAS XI TKR

SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

VIRGO SITORUS NIM. 5114121008

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ABSTRAK

VIRGO SITORUS, NIM. 5114121008,“Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Model Pembelajaran Problem Posing Pada Materi Pokok Sistem Transmisi XI TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2013/2014”.Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction dengan model pembelajaran problem posing pada materi pokok sistem transmisi XI TKR di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, dikarenakan kurang maksimalnya guru dalam melibatkan siswa secara aktif dan model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi selama kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, perlu adanya inovasi model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Model Pembelajaran Problem Posing.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan populasi penelitian seluruh siswa kelas XI TKR yang terbagi atas 4 kelas. Jumlah sampel yaitu 82 siswa diambil secara random yang terdiri dari dua kelas, kelas XI TKR 1diajar dengan Explicit Instruction dan kelas XI TKR 2 diajar dengan Problem Posing. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan berganda yang berjumlah 20 soal yang sudah divalidasi terlebih dahulu. Teknik Analisis data yang digunakan adalah analisis perbandingan dengan menggunakan rumus uji-t. Berdasarkan analisis data, (mean ± SD) yang diajar dengan Explicit Instruction yaitu (82,926 ±10,060) dan yang diajar dengan Problem Posing (mean ± SD) yaitu (70,121±10,982). Adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan tersebut, dibuktikan melalui uji hipotesis dengan uji-t dan

taraf signifikan α = 0,05 dan diperoleh thitung > ttabel (5,550 > 1,994). Maka dapat

(3)

ABSTRACT

Sitorus, Virgo. NIM 5114121008. The different achievement though of students by explicit instruction model and problem posing model in transmition system material class XI TKR SMK N 2 at Tebing Tinggi year 2013/2014. A thesis Faculty of Technic State University of Medan, 2014.

The purpose of this research is to explain the different of students achievement that thought use explicit instruction model with problem posing model in material transmition system of class XI TKR at SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, because the teacher not maximal to make the students active and model in teaching learning. Because of it needed an innovation model who can improve the students achievement namely Explicit Instructional model with problem posing model. This study is experiment research. The population of this research is all of students class XI TKR who divided in to 4 class. The sample are 82 students by using random sampling from two class, class XI TKR 1 is thought by explicit instruction and class XI TKR 2 is thought by problem posing. The research instrument is multiple choices total 20 questions had been validated. The data analysis technic is comparison, technic that use formula test-t. Base on analysis data (mean 50) that thought by explicit instruction namely (82,926 10,060) and thought by posing problem (mean 50) is (70,121 10,982). The different of that significant learning achievement, establish by hifotesis test with test-t and significant level = 0,05 and tcount > ttable (0,550 > 1,994). So in conclution that

students achievement that use explicit instruction is better and effective than problem posing in material system transmition class XI TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi year 2013/2014.

(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun judul skripsi ini adalah“ Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang

Diajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction Dengan Model Pembelajaran Problem Posing Pada Materi Pokok Sistem Transmisi Kelas XI TKR di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014”. disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan baik moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik.Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan FT UNIMED 3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I FT UNIMED 4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin

UNIMED

(5)

ii

6. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin UNIMED.

7. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi Penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Harsono, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK N 2 Tebing Tinggi.

9. Orang tua penulis yang tercinta M. Sitorus dan R. br Nainggolan dan untuk Kakak Lusianna Marlina Sitorus dan abang Ipar Oskar Ferry Sinaga, dan keponakan saya Grace Romauli Sinaga, Gilbret Bayu Natanael Sinaga, Gusti Adi Putra Sinaga dan seluruh keluarga yang turut membantu penulis semasa kuliah maupun dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Kepada Veronika Sihol Marito Br. Simajuntak,terimakasih atas bantuan dan motivasinya.

(6)

iii

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, April 2014 Penulis,

(7)

iv DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Pemecahan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori ... 7

1 Hasil Belajar ... 6

2. Hakekat Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 9

3. Hakekat Model Pembelajaran Problem Posing ... 17

4. Materi Pokok Sistem Transmisi ... 21

B. Penelitian yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 26

(8)

v

BAB III. METODE PENELITIAN ... 28

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

1 Lokasi Penelitian ... 28

2. Waktu Penelitian ... 28

B. Populasi dan sampel penelitian ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel ... 29

C. Variabel Penelitian ... 30

1. Variabel Bebas ... 31

2. Variabel Terikat ... 31

D. Jenis dan Desain Penelitian ... 32

E. Prosedur Penelitian ... 32

1. Tahap Persiapan ... 33

2. Tahap Pelaksanaan ... 33

3. Tahap Pengolahan Hasil Belajar ... 34

F. Instrumen Pengumpulan Data... 35

G. Teknik pengumpulan Data ... 36

H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 36

1. Uji Validitas Tes ... 37

2. Uji Realibitas Tes ... 37

3. Tingkat Kesukaran Tes ... 37

(9)

vi

I. Teknik Analisi Data ... 40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 42

1.Data Hasil Belajar Pretes ... 42

2. Data Hasil Belajar Postes ... 44

B. Uji Persyaratan Analisi Data ... 46

1. Uji Normalitas ... 50

2. Uji Homogenitas ... 51

C. Temuan Penelitian ... 52

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sintaks Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 12

Tabel 2 Klasifikasi Roda Gigi ... 23

Tabel 3 Desain Penelitian... 29

Tabel 4. Kisi –kisi Instrumen ... 34

Tabel 5. Kriteria Tingkat Validitas tes ... 36

Tabel 6. Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes ... 37

Tabel 7 Tingkat Kesukaran Soal ... 37

Tabel 8 Kriteria Daya Pembeda Soal ... 38

Tabel 9 .Data Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Explicit Instruction (Kelas Eksperimen I) ... 42

Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Belajar Pretes ... 43

Tabel 11. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Problem Posing (Kelas Eksperimen II ) ... 45

Tabel 12. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Postes ... 46

Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Data Penelitian ... 47

Tabel 14. Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian ... 48

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 57

Lampiran 2. Recana Pelaksanaan Pengajaran ... 58

Lampiran 3. Soal Postes ... 73

Lampiran 4. Kunci Jawaban ... 78

Lampiran 5. Ujicoba Instrumen ... 79

Lampiran 6. Validitas Tes Uji Coba Instrumen Sistem Transmisi ... 78

Lampiran 7. Indeks Kesukaran Tes ... 79

Lampiran 8. Daya Pembeda Tes Uji Instrumen Kelompok Atas dan Bawah ... 80

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes ... 81

Lampiran 10. Perhitungan Realibilitas Tes ... 83

Lampiran 11. Perhitungan Indeks Kesukaran Soal ... 84

Lampiran 12. Perhitungan Daya Pembeda Tes ... 86

Lampiran 13. Data hasil Belajar Pretes dan Postes Kelas Explicit Instruction dan Problem Posing ... 89

Lampiran 14. Rata – rata (mean) dan Standart Deviasi Pretes ... 93

Lampiran 15. Rata – rata (mean) dan standart deviasi Postes ... 95

Lampiran 16. Uji Normalitas ... 97

Lampiran 17. Uji Homogenitas... 102

Lampiran 18. Uji Hipotesis ... 104

Lampiran 19. Tabel wilayah luas dibawah kurva normal 0 ke z ... 109

Lampiran 20. Daftar nilai persentil untuk distribusi t ... 110

Lampiran 21. Daftar nilai persentil untuk distribusi F ... 111

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Pendidikan memegang peranan penting dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula tingkat kemakmuran masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, banyak hal yang harus diperhatikan seperti PBM (Proses Belajar Mengajar), persediaan sarana dan prasarana, faktor guru dan pemilihan model pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan sebagainya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tujuan yaitu menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan atau keahlian untuk terjun di dunia kerja. Tapi seiring berjalannya waktu, SMK juga bertujuan membantu menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan

(13)

2

tersebut adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah aktivitas belajar. Dalam kegiatan belajar, aktivitas merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Guru sebagai pendidik harus ikut serta memperhatikan dan bertanggung jawab atas kemajuan serta meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu yang dapat dilakukan guru adalah memiliki keterampilan mengajar dan menguasai model-model pembelajaran inovatif dan strategi-strategi pembelajaran sehingga siswa lebih memiliki aktivitas untuk belajar dan hasil belajarnya semakin maksimal.

Kemampuan guru yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah kemampuan dalam mengelola materi ajar dan kemampuan dalam memilih pendekatan atau metode, media serta sumber belajar. Seorang guru dapat mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar mengajar, apabila guru selaku pendidik mampu mendayagunakan metode serta pemilihan model yang tepat dalam pengajaran. Dalam pembelajaran sistem transmisi sangat memungkinkan guru menggunakan berbagai metode, media serta sumber belajar yang selalu inovatif agar siswa tertarik atau tidak merasa bosan

(14)

3

kelas tersebut belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa yang mencapai KKM hanya sebanyak 16 orang atau sekitar 45,71%, sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 19 orang atau 54,29%

Memperhatikan masalah di atas bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Erwintri faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor dari dalam diri siswa tersebut baik secara jasmani maupun psikis dan faktor dari luar diri siswa yang terkait dengan individu yang sedang belajar baik dari keluarga, masyarakat dan terutama sekolah. Dalam hal ini pihak sekolah, khususnya guru karena berhubungan langsung dengan jasmani maupun psikis siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi masalah diatas, peneliti akan melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran explicit instruction dengan problem posing. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Tarigan (2012) bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran explicit instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Murni (2012) menyatakan bahwa model pembelajaran problem posing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(15)

4

diungkapkan dengan kata-kata, sedangkan pengetahuan prosedural berarti pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Model pembelajaran problem posing merupakan model pembelajaran yang mengharuskan siswa menyusun pertanyaan sendiri atau memecahkan suatu soal menjadi pertanyaan sendiri atau memecahkan suatu soal menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih sederhana yang mangacu pada penyelesaian soal tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian dengan judul

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Model Pembelajaran Problem Posing Pada Materi Pokok Sistem Transmisi XI TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identififikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kreativitas dan keterampilan guru dalam pemilihan model pembelajaran belum sesuai dengan materi yang disajikan.

(16)

5

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada penggunaan metode pembelajaran Explicit Instruction dan Problem Posing, sedangkan hasil belajar siswa hanya pada aspek kognitif menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Model pembelajaran Problem Posing pada Materi Pokok Sistem Transmisi di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1 Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran explicit instructionn pada materi pokok sistem transmisi di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2013/2014?

2 Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem posing pada materi pokok sistem transmisi di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2013/2014?

(17)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemecahan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menjelaskan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran Explicit Instruction pada materi pokok sistem transmisi di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2013 / 2014. 2. Untuk menjelaskan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran problem posing pada materi pokok sistem transmisi di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2013 / 2014.

3. Untuk menjelaskan perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dengan model pembelajaran problem posing pada materi pokok sistem transmisi di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2013/2014

1.6 Manfaat Penelitian

(18)

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar sistem transmisi siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran model pembelajaran Explicit Instruction pada materi sistem transmisi kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi pembelajaran 2013/2014 adalah Mean ±SD (82,926 ± 10,060).

2. Hasil belajar sistem transmisi siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran model pembelajaran Problem Posing pada materi sistem transmisi kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi pembelajaran 2013/2014 adalah Mean ±SD (70,121± 10,982).

3. Hasil analisis statistik pada uji hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 5,550 dan ttabel = 1,994 karena thitung > ttabel maka terdapat

(19)

56

B. Saran

1. Bagi calon guru smk agar senantiasa menyesuaikan penggunaan model pembelajaran dengan jenis materi yang diajarkan.

2. Perlunya penerapan Explicit Instruction dalam pembelajaran sistem transmisi di sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu model pembelajaran Problem Posing juga dapat diterapkan sebagai variasi guru dalam mengajar.

(20)
(21)

Referensi

Dokumen terkait

Pengelantangan dikerjakan terhadap bahan tekstil bertujuan menghilangkan warna alami yang disebabkan oleh adanya pigmen-pigmen alam atau zat-zat lain, sehingga

Tugas akhir ini telah periksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II untuk di pertahankan dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin

Amir Fuady, M.Hum, Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin penelitian guna

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan semi-cutting sangat mempengaruhi umur simpan dan mutu buah manggis secara keseluruhan selama masa penyimpanan, dimana perlakuan

Untuk meningkatkan pembangunan subsektor ini sehingga mampu menjadi sektor yang strategis dalam pengembangan wilayah, maka tujuan penelitian ini adalah : (1)

Jika banyaknya pohon pada setiap sisi taman adalah sama, tentukan banyaknya pohon pada setiap sisi taman.. Penanggalan bulan Februari 2015 sangat istimewa, karena

Biaya kegagalan adalah selisih antara biaya actual untuk memproduksi sebuah produk atau memberikan layanan jasa dengan berapa biaya yang harus dikeluarkan apabila tidak

Apakah saudara-saudara mengaku bahwa berdasarkan kasih Allah yang tidak berhingga, sudahlah Ia mengaruniakan kita anak-Nya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus yang dengan