• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BLOG: Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-F SMA Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2009 / 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BLOG: Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-F SMA Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2009 / 2010."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA BLOG

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-F SMA Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2009 / 2010)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Hedi Wahyu

(0606060)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA

BLOG

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-F

SMA Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2009 / 2010)

Oleh Hedi Wahyu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Hedi Wahyu 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

Meningkatkan Kemampuan Menulis Eksposisi Dengan Menggunakan Media Blog

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-F SMA Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2009 / 2010)

Hedi Wahyu (0606060)

disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,

Drs. H. Kholid A. Harras, M.Pd NIP : 196401221989031001

Pembimbing II,

Drs. Khaeruddin Kurniawan, M.Pd NIP : 196601081990021001

diketahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

Universitas Pendidikan Indonesia,

(4)

Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Media Blog

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-F SMA Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2009 / 2010)

Hedi Wahyu 0606060

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media yang tepat akan meningkatkan kemampuan belajar siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) apakah kemampuan menulis siswa akan berjalan efektif jia ditunjang metode dan media yang tepat ?, 2) apakah media blog dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa ?.

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a) kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi sebelum diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media blog; b) kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media blog; c) perbedaan yang berarti antara kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi sebelum dan setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media blog.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Populasi penelitian adalah kelas X-F SMA Negeri 5 Bandung tahun ajaran 2009/2010. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis dan angket. Tes menulis digunakan untuk memberi gambaran umum kemampuan siswa menulis, sedangkan angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap media blog.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi dengan menggunakan media blog menjadi meningkat. Hal ini dilihat dari peningkatan kemampuan siswa dalam setiap siklus. Pada siklus pertama, skor tertinggi siswa adalah 96,7 dan skor terendah 30 dengan rata-rata 59,7. Kenaikan terjadi pada siklus II dengan skor tertinggi 96,7 dan skor terendah 46,7 dengan rata-rata 73,3. Kenaikan juga terjadi pada siklus III dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah 60 dengan rata-rata 80. Dengan demikian, penggunaan media blog dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi.

(5)

Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Media Blog

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-F SMA Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2009 / 2010)

Hedi Wahyu 0606060

ABSTRACT

`This research is motivated by the assumption that learning by using appropriate media to enhance students' learning ability. The results showed that students' abilities in writing essay exposition using the blog medium is increased. It is seen from the increase in the ability of students in each cycle. In the first cycle, the highest score of the students was 96.7 and the lowest score of 30 with an average of 59.7. The increase occurred in the second cycle with the highest score of 96.7 and the lowest score of 46.7 with an average of 73.3. Increases also occurred in the third cycle with the highest score of 100 and the lowest score of 60 with an average of 80. Thus, the use of media blogs can improve students' skills in essay writing exposition.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………i

KATA PENGANTAR………ii

UCAPAN TERIMA KASIH……….iii

DAFTAR ISI………...v

DAFTAR TABEL……….....ix

DAFTAR LAMPIRAN...x

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1Latar Belakang Masalah……….... 1

1.2Identifikasi Masalah………….………. 5

1.3Pembatasan Masalah Penelitian……… 5

1.4Perumusan Masalah……….. 6

1.5Tujuan Penelitian……….. 7

1.6Manfaat Penelitian……… 7

1.6.1 Manfaat Teoretis………7

1.6.2 Manfaat Praktis………..8

1.7Anggapan Dasar……….8

1.8Hipotesis Tindakan……….9

1.9Definisi Operasional………...9

(7)

2.1.1 Pengertian Menulis ………...11

2.1.2 Tujuan Menulis ……….12 2.1.3 Manfaat Menulis ………….………..14 2.2 Karangan Eksposisi……….………....15 2.2.1 Pengertian Karangan Eksposisi………..…….……...15 2.2.2 Jenis –Jenis Karangan Eksposisi………..……….17 2.2.3 Ciri – Ciri Karangan Eksposisi………...26 2.2.4 Langkah –Langkah Membuat Karangan Eksposisi………...26

2.2.5 Sistematika Penilaian Karangan Eksposisi………...27

2.3 Unsur Bahasa Pada Karangan………..…..28 2.3.1 Pemakaian Ejaan………...………28 2.3.2 Ejaan Yang Berlaku Di Indonesia………....29 2.3.3. Pemakaian Huruf Kapital………...……….31 2.3.4. Penulisan Kata ………33 2.3.5 Penulisan tanda baca ……….………..38

2.4 Media Pembelajaran………..39

2.4.1 Pengertian Media Pembelajaran…………..……….………39

2.4.2 Manfaat Media Pembelajaran…………..……….40

2.5 Media Blog………40

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN ………...…..…………...43

3.1 Metode Penelitian ………..………..43

3.2 Desain Penelitian………...44

(8)

3.4 Teknik Penelitian………...47

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ………..…47

3.4.2 Instrumen Penelitian ………49

3.5 Prosedur Penelitian………...….55

3.6 Teknik Pengumpulan Data….. ……….60 3.7 Analisis Data……….61 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….……....65

4.1 Hasil Studi Pendahuluan ……….………... 65

4.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan………...…………..73

4.3 Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus I………..73

4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus I…………....……….73

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I……….78

4.3.3 Analisis Data Siklus I……….…..85

4.3.4 Refleksi Tindakan Siklus I………..109

4.4 Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus II………..111

4.4.1 Perencanaan Tindakan Siklus II……….……….111

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II……….……….116

4.4.3 Analisis Data Siklus II……….………...119

4.4.4 Refleksi Tindakan Siklus II………..………..139

4.5 Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus III………….………140

4.5.1 Perencanaan Tindakan Siklus III………...……….140

4.5.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus III……….144

(9)

4.5.4 Refleksi Tindakan Siklus III……….………..163

4.6 Pembahasan Penelitian……….…164

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ………...……..………167

5.2 Saran ………..…...………..169

DAFTAR PUSTAKA………...………170

(10)

DAFTAR GRAFIK DAN BAGAN GRAFIK

4.1 skor menulis karangan eksposisi siswa siklus I………...108

4.2 skor menulis karangan eksposisi siswa siklus II………..138

4.3 skor menulis karangan eksposisi siswa siklus III………....162

4.4 kemampuan menulis karangan eksposisi siswa siklus I, II, dan III…………....165

BAGAN

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bahasa, sebagai alat komunikasi mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan berbicara, menulis, membaca, dan menyimak. Keempat keterampilan berbahasa tersebut, dapat dikatakan catur tunggal, karena setiap keterampilan memiliki keterikatan dengan lainnya. Kaitan dengan penelitian yang akan penulis lakukan, yakni mengenai keterampilan menulis, mengingat penguasaan terhadap keterampilan menulis masih belum memadai.

Menulis merupakan keterampilan yang mensyaratkan penguasaan bahasa yang baik. Dalam belajar bahasa, menulis merupakan kemahiran tingkat lanjut. Penulis sendiri berpandangan bahwa untuk menulis, pembelajar harus menguasai kaidah tata tulis, yakni ejaan, dan kaidah tata bahasa, morfologi dan sintaksis. Di samping itu, penguasaan kosakata yang banyak diperlukan pula.

Pembelajaran menulis di kelas memang menuntut guru untuk terampil menulis serta mampu mengajarkannya. Oleh karena itu, sedapat mungkin guru memiliki kreatifitas yang memadai agar mampu mengembangkan teknik serta memilih media yang menarik untuk meningkatkan minat menulis siswa. Perlu disadari, sebelum menuntut siswa mampu menulis dengan baik serta mampu menghasilkan tulisan yang berbobot, guru harus membidik minat siswa untuk mau menulis terlebih dahulu.

(12)

cukup tinggi, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia. SMAN 5 Bandung yang notabene sebagai salah satu sekolah unggulan di Bandung, memang telah membuktikan statusnya tersebut dengan menghasilkan siswa-siswi berkualitas serta banyak meraih prestasi dalam berbagai kompetisi.

SMAN 5 Bandung merupakan salah satu SMA Negeri yang ditunjuk Depdiknas sebagai sekolah penyelenggara R-SMA-BI, dan harus melaksanakan/menerapkan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001-2008). Para Guru Bahasa Indonesia di SMAN 5 Bandung, yang tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia, sering kali melakukan pertemuan untuk membicarakan berbagai permasalahan dalam KBM Bahasa Indonesia.

Selain mengenai karakteristik guru, penulis juga mengamati karakteristik siswa-siswi SMAN 5 Bandung, khususnya kelas yang menjadi objek penelitian. Sesuai dengan dugaan peneliti, karena sekolah yang dijadikan objek penelitian adalah sekolah unggulan, siswa-siswi yang berada di sekolah itu pun merupakan siswa-siswi unggulan. Hal tersebut terbukti dari keaktifan siswa-siswi dalam KBM Bahasa Indonesia di kelas, guru dapat menjalankan perannya sebagai mediator dan fasilitator materi saja sedangkan proses pembelajaran yang aktif lebih tertuju pada siswa. Selain itu, seleksi yang dilakukan dalam menerima siswa-siswinya memang tergolong ketat, kita dapat lihat dari kedudukan SMAN 5 Bandung yang berada di kluster 1, ini berarti hanya siswa-siswi yang memiliki NEM besar yang masuk ke SMAN 5 Bandung.

(13)

siswa-siswi SMAN 5 Bandung sebagai siswa yang berasal dari keluarga menengah ke atas, hal ini ditunjang dari hasil wawancara bersama Guru BK serta guru-guru lainnya di SMAN 5 Bandung. Fasilitas yang diberikan pihak SMAN 5 Bandung tergolong sudah memadai, semakin ditunjang fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh orang tua mereka masing-masing.

Banyak pengaruh yang ditimbulkan dari tersedianya fasilitas-fasilitas yang dimaksudkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran siswa-siswi tersebut. Pengaruh positif, ketika ada pembelajaran yang membutuhkan media elektronik seperti infokus, yang masih jarang tersedia SMA lainnya, pihak SMAN 5 Bandung justru telah menyediakannya dengan jumlah yang memadai. Begitu pula dalam hal mengerjakan tugas, siswa-siswi yang sudah dibekali handphone dengan kualitas canggih serta notebook oleh orang tuanya itu, tidak lagi mengalami kendala.

Namun, tersedianya faslitas-fasilitas yang dimiliki siswa-siswi SMAN 5 Bandung terkadang malah menimbulkan masalah. Ketika KBM berlangsung, siswa-siswi yang kurang memiliki kesadaran dan tanggung jawab malah terlena oleh fasilitas yang mereka miliki itu. Penulis pernah melihat, seorang siswa malah asyik bermain handphone ketika seorang guru memberikan materi. Bukti lain, ketika penulis mengajar di salah satu kelas, ketika itu materi yang diajarkan yakni menulis paragraf argumentatif. Penulis sengaja mengangkat tema “ Pengaruh

Kemajuan Elektronik Terhadap Motivasi Belajar Siswa”, ternyata para siswa

(14)

Sebelum ini, penelitian untuk meningkatkan kemampuan menulis wacana eksposisi pernah dilakukan oleh Hani Nuraeni dalam skripsinya yang berjudul

PENGGUNAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI (2008). Dari hasil penelitian tersebut terlihat bahwa media alam cukup efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis wacana eskposisi. Penelitian lain mengenai peningkatan kemampuan menulis wacana eksposisi pernah dilakukan oleh Dwi Widia Indriyati yang terdapat dalam skripsinya yang berjudul PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI (2009).

Selain itu, penulis pernah membaca blog milik Wijaya Kusumah, beliau adalah seorang Guru TIK SMP Labschool Jakarta. Wijaya Kusumah mencoba meningkatkan minat siswa untuk menulis melalui blog. Hasilnya sungguh membanggakan, karena keberhasilannya meningkatkan minat siswa didikannya agar mau menulis, beliau berhasil menjadi finalis dalam lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran (LKGDP) 2008 yang diselenggrakan rutin tiap tahun oleh direktorat profesi guru depdiknas RI.

(15)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS WACANA EKSPOSISI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDUNG).

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah utama yang akan dicari pemecahannya dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menulis wacana eksposisi. Kemampuan ini perlu ditingkatkan, karena merupakan kompetensi dasar menulis sesuai dengan kurikulum KTSP. Tindakan yang diambil untuk meningkatkan kemampuan menulis wacana eksposisi tersebut adalah penggunaan media blog sebagai media pembelajarannya

Berdasarkan uraian sebelumnya penulis mengidentifikasi penelitian sebagai berikut :

a. keterampilan menulis akan berjalan dengan efektif dan optimal jika didukung dengan metode dan media yang tepat;

b. media blog merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis wacana eksposisi siswa.

1.3 Batasan Masalah

(16)

menghasilkan keuntungan, (2) meningkatkan keseriusan dan tanggung jawab siswa dalam menulis wacana, karena karyanya akan dikonsumsi oleh orang lain, dan (3) memudahkan siswa untuk saling mengomentari wacana dengan sesama temannya, sehingga koreksi dapat dilakukan tidak hanya oleh guru saja.

Diharapkan proses belajar-mengajar menulis wacana eksposisi dengan penggunaan media blog ini, dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, secara umum masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Apakah penggunaan blog sebagai media pembelajaran dapat

meningkatkan kemampuan menulis wacana eksposisi siswa kelas kelas X.I SMA Negeri 5 Bandung?”

Secara khusus permasalahan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis wacana eksposisi menggunakan media blog?

b. Bagaimana proses pembelajaran menulis wacana eksposisi menggunakan media blog?

c. Bagaimana hasil media blog dalam meningkatkan kemampuan menulis wacana eksposisi siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

(17)

pembelajaran menulis wacana eksposisi dengan media blog, proses pembelajaran menulis wacana eksposisi dengan media blog, dan peningkatan kemampuan menulis wacana eksposisi siswa dengan media blog.

1.6 Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat tercapai, penelitian ini akan memberikan manfaat teoretis dan praktis.

1.6.1 Manfaat Teoretis

Proses pembelajaran menulis saat ini cenderung monoton dan membosankan. Jika dalam penelitian ini terbukti efektif dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis wacana eksposisi, maka penelitian ini akan memperkuat dan mendukung teori sekait dengan media blog. Penguatan dan dukungan terhadap teori tersebut dapat dijadikan dasar mengembangkan penelitian lanjutan dan penelitian dalam bidang lainnya.

1.6.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah: a. Manfaat bagi siswa

(18)

eksposisi. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat membekali siswa untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan eksposisi sehingga dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. b. Manfaat bagi guru

Penelitian ini dapat berguna bagi para guru karena memberikan modal pembelajaran khusunya pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggnakan media blog.

c. Manfaat bagi pengajar bahasa (sastra)

Melalui penelitian ini dan penelitian serupa, pengajar bahasa (sastra) menjadi lebih kaya dengan berbagai model pembelajaran yang handal karena proses dan hasilnya yang akan diujicobakan dalam penelitian ini.

1.7 Anggapan Dasar

Anggapan dasar penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya, untuk memperjelas pemaparan dikemukakan data dan fakta.

(Kosasih, 2006 : 26)

b. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah pembelajaran.

(19)

c. Media blog, merupakan salah satu media pembelajaran dalam menulis wacana eksposisi.

1.8 Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ Dengan menggunakan media blog dalam pembelajaran menulis wacana eksposisi, maka

keterampilan menulis siswa akan meningkat ”.

1.9 Definisi Operasional

Agar terjalin penafsiran dan pemahaman yang utuh dan menyeluruh terhadap penelitian, penulis akan menguraikan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya : a. Pengembangan pembelajaran menulis wacana eksposisi dengan

menggunakan media blog adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis wacana eksposisi, yaitu dengan cara guru mengajarkan siswa terlebih dahulu membuat blog. Setelah itu, siswa melampirkan atau memposting wacana

eksposisinya di blog, lalu antara siswa satu dengan lainnya saling member komentar.

(20)

pembaca untuk mengikuti apa yang telah dipaparkan oleh penulis.

c. Media yang digunakan dalam pembelajaran menulis wacana eksposisi adalah media blog. Penggunaan media blog ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam menulis wacana, sehingga siswa lebih memiliki tanggung jawab serta keseriusan dalam menuangkan idenya ke dalam wacana. d. Media pembelajaran adalah suatu perantara yang dapat

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau yang biasa dikenal dengan classroom action research. Menurut Stephen Kemmis seperti dikutip dalam D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A teacher’s Guide To Classroom Research, Brisbol, PA, Open University Press, 1993,

halaman 44 (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999: 6) diungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan :

“ Sebuah bentuk kajian yang reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan

untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan. “

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mendefinisikan pengertian penelitian tindakan kelas (PTK) secara rinci, sederhana, dan lengkap. Secara singkat penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas.

(22)

penuaian misi profesional kependidikan yang diemban guru. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan lalu, kemudian mencobakan sistematis sebagai tindakan alternait dalam pemecahan permasalahan pembelajaran di kelas atau implementasi program sekolah.

Pemilihan objek penelitian yaitu siswa kelas X-F SMA Negeri 5 Bandung dikarenakan tujuan penelitian yang menguji efektifitas penggunaan media blog dalam pembelajaran menulis wacana eksposisi. Menurut penulis, menulis karangan eksposisi dengan penggunaan media blog sangat cocok untuk kelas X-F SMA/SMK/MA, dikarenakan penggunaan media blog dapat memotivasi siswa dan mengikat siswa dengan aturan-aturan yang berlaku dalam sebuah teknik pembelajaran. Siswa kelas X-F yang belum mampu menulis wacana eksposisi akan mudah mengikuti pembelajaran dengan penggunaan media blog. Hal tersebut, disebabkan oleh anggapan bahwa jika siswa kelas X-F diberikan kebebasan untuk menulis wacana eksposisi, mereka dapat menuangkan idenya dengan mudah sesuai dengan apa yang mereka lihat dan dengar.

3.2 Desain Penelitian

(23)

teori belajar, kurikulum, bahan ajar, model pembelajaran, serta hasil penelitian. Berdasarkan hasil studi awal dan kajian teori, maka dirancang suatu metode pembelajaran beserta alat pengambil data (informasi) yang diperlukan, untuk kemudian diaplikasikan pada pembelajaran.

Peneltian mengenai pembelajaran wacana eksposisi dengan penggunaan media blog ini, dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk memperoleh data deskriptif yaitu data non verbal berupa hasil tulisan siswa. Ciri-ciri penelitian kualitatif menurut Nana Sudjana (1989: 197) yaitu (1) penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung, (2) sifatnya deskriptif analitik, (3) tekanan peneltian terletak pada proses bukan hasil, (4) bersifat induktif, (5) mengtamakan makna.

Metode penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan proses pengkajian melalui system berdaur dari berbagai kegiatan pembelajaran. Dikemukakan oleh Joni, dkk (Depdikbud, 1992 : 26) dapat dikenali adanya tahapan pelaksanaan PTK, termasuk tahap awal berupa proses penghayatan mengenai adanya permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan. Adapun tahap-tahap tersebut sebagai berikut :

1) Pengembangan fokus masalah penelitian 2) Perencanaan tindakan kelas

(24)

5) Perencanaan tindakan lanjut

Pada halaman berikut adalah alur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ALUR DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Observasi Lapangan

Permasalahan Rencana

Tindakan

Analisis Data II

Pelaksanaan Tindakan I

Refleksi I Analisis

Data I

Observasi

Refleksi II Observasi

Belum terselesaikan

Alternatif Pemecahan

(25)

Siklus Selanjutnya

Alur penelitian dalam bagan, akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Studi pendahuluan menghasilkan masalah-masalah yang dihasilkan guru selama kegiatan belajar-mengajar

2) Refleksi studi pendahuluan menghasilkan acuan rancangan penelitian yang akan dilakukan

3) Perencanaan tindakan menghasilkan formula solusi dalam bentuk hipotesis tindakan

4) Pelaksanaan tindakan dengan cara melaksanakan rencana tindakan yang telah direncanakan dan diikuti kegiatan observasi

Analisis dan refleksi. Analisis adalah usaha untuk memilih, memilah serta menggolongkan data dan meilai data. Sedangkan refleksi adalah kegiatan mengulas secara krisis tentang perubahan yang terjadi baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru dan memutuskan apakah permasalahan sudah tuntas atau perlu tindakan lain.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas X.I, SMA Negeri 5 Bandung. Jumlah Belum

(26)

3.4 Teknik Penelitian

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1.1 Wawancara

Wawancara dilaksanakan hanya sekali, yaitu pada saat studi pendahuluan dengan mewawancarai guru dan siswa. Wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstruktur yamh bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi siswa dan guru selama kegiatan belajar-mengajar.

3.4.1.2 Observasi

Observasi dilaksanakan untuk mengetahui segala peristiwa dan kegiatan-kegiatan yang terjadi selama dalam proses tindakan dan perbaikan. Observasi dilakukan terutama untuk memantau proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk dapat menyusun langkah-langkah perbaikan sehingga menjadi lebih efektifitas dan efisien.

Observasi itu dilakukan dengan mengamati perilaku siswa dan guru secara langsung dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai aktivitas siswa, aktivitas guru, dan pembelajaran selama berlangsungnya pembelajaran menulis wacana eksposisi di kelas.

Adapun observer atau mitra peneliti dalam penelitian ini terdiri dari dua orang. Peneliti mitra tersebut yaitu :

(27)

2) Nisa Alrochmah, rekan PLP, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2006

3.4.1.3 Jurnal Siswa

Jurnal siswa digunakan terhadap siswa setelah mendapatkan pembelajaran. Jurnal ini diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui respon serta gambaran siswa setelah mendapatkan proses pembelajaran. Kemudian data tersebut digunakan dalam upaya perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran berikutnya.

3.4.1.4 Catatan Lapangan

Catatan lapangan berisi deskripsi pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru. Catatan ini dibuat setelah proses pembelajaran berakhir. Guru mencatat peristiwa yang terjadi di kelas selama pembelajaran berlangsung.

Catatan lapangan ini berfungsi mengamati dan mencatat perilaku siswa dan perkembanghan guru ketika melaksanakan perencanaan pembelajaran dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap pembelajaran berikutnya. Adapun perilaku belajar siswa yang dicatat berkaitan dengan kesesuaian antara perilaku yang dilakukan siswa dan perilaku yang diharapkan dalam proses pembelajaran.

3.4.2 Instrumen Penelitian

(28)

sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2000: 134). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas pedoman observasi, jurnal siswa dan catatan lapangan. Selain itu, peneliti menggunakan foto sebagai dokumentasi kegiatan belajar-mengajar di kelas.

3.4.2.1 Pedoman Observasi

Hal-hal yang diamati dalam aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung, yaitu :

Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Hal yang diamati Kategori

A B C D E 1 Kemampuan membuka pelajaran

a. Menarik perhatian siswa b. Menimbulkan motivasi

c. Memberi acuan belajar yang akan diberikan

d. Mengadakan apersepsi

2 Sikap guru dalam proses pembelajaran a. Kejelasan suara

b. Gerakan tidak mengganggu perhatian siswa

(29)

d. Mobilitas posisi tempat 3 Penguasaan bahan pelajaran

a. Penyajian bahan relevan dengan indicator b. Bahan-bahan pembelajaran disajikan

dengan pengalaman belajar yang direncanakan

c. Menampakkan kedalaman pokok bahasan d. Mencerminkan keluasan wawasan

4 Proses pembelajaran

a. Kesesuaian penggunaan strategi atau metode dengan pokok bahasan

b. Kejelasan dala menerangkan dan memberikan contoh

c. Antusiasme dalam menanggapi dan menggunakan respons

d. Kecermatan dalam menggunakan waktu 5 Kemampuan menggunakan media

a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media

(30)

d. Membantu meningkatkan proses pembelajaran

6 Evaluasi

a. Menggunakan penilaian lisan b. Menggunakan penilaian tulisan

c. Relevansi jenis-jenis penilaian dengan indicator

d. Penilaian sesuai dengan yang direncanakan

7 Kemampuan menutup pembelajaran a. Meninjau kembali

b. Mengevaluasi

c. Menugaskan ko-kurikuler

d. Menginformasikan bahan selanjutnya Rentang nilai :

(31)

Nilai = ∑1 + ∑2 + ∑3 3

1. Penilaian yang diberikan pengamat pertama 2. Penilaian yang diberikan pengamat kedua 3. Penilaian yang diberikan pengamat ketiga Komentar mengenai aktivitas guru

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Berilah check list (√) pada yang disediakan

No. Hal yang Diamati

Opsi

Kurang Cukup Baik

1. Siswa menunjukan sikap senang 2. Siswa menyimak guru membuat blog 3. Siswa aktif dalam pembelajaran 4. Siswa memperhatikan penjelasan guru 5. Siswa mengajukan pertanyaan

(32)

8. Siswa mengerjakan latihan dengan baik

9.

Siswa mengajukan pertanyaan sampai akhir

Komentar mengenai aktivitas siswa

3.4.2.2 Pedoman Jurnal Siswa

Jurnal ini diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui res[on serta gambaran siswa setelah mendapatkan proses pembelajaran, kemudian data tersebut digunakan dalam upaya perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran berikutnya. Jurnal yang digunakan dalam pembelajaran penelitian adalah sebagai berikut :

JURNAL SISWA Petunjuk

1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas, nomor absen pada lembar jawaban yang telah disediakan!

(33)

3. Pertanyaan di bawah ini tidak mempengaruhi penilaian dan jawab dengan jujur!

Identitas Nama : Kelas : No absen : Pertanyaan

1. Apa yang kamu pelajari pada pembelajaran kali ini ?

2. Kesan apa yang kamu dapatkan dengan pembelajaran seperti ini ? 3. Kesulitan apa yang kamu temukan dengan pembelajaran seperti ini ? 3.5 Prosedur Penelitian

Studi pendahuluan dalam penelitian ini dilakukan sebagai sebuah kegiatan awal yang bertujuan mengungkapkan permasalahan penting yangperlu dipecahkan berkaitan dengan pembelajaran berbicara. Peneliti melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui kondisi awal yang akan dijadikan sebagai bahan untuk merencanakan tindakan.

Kegiatan pengamatan berkaitan dengan pembelajaran menulis wacana eksposisi telah peneliti lakukan selama dua bulan. Selanjutnya peneliti bersama guru mendiskusikan sebagai strategi pembelajaran menulis wacana eksposisi.

(34)

hanya menugaskan untuk membuat wacana tersebut, tanpa memperhatikan kebenaran sebuah wacana eksposisi.

Pembelajaran menulis wacana eksposisi belum pernah dijelaskan oleh guru secara mendetail. Hal ini, menjadikan siswa tidak mengetahui cara menulis wacana eksposisi dengan benar, Siswa tidak diberikan penjelasan wacana eksposisi secara mendetail, karena itu siswa tidak mengetahui bagaimana proses untuk menulis wacana eksposisi dengan benar. Setelah melakukan wawancara dengan guru diperoleh hasil bahwa pembelajaran menulis wacana eksposisi tidak dijelaskan secara mendetail karena terbentur dengan jam pembelajaran yang minim (satu minggu, dua jam pembelajaran 2x45 menit). Guru tidak menginginkan pelajaran habis hanya untuk mengarang sedangkan materi lain menjadi terbengkalai. Guru juga mengalami kesulitan jika harus memeriksa karangan siswa, karena terkadang ketika ada tugas baru, tugas wacana eksposisi yang telah menumpuk menjadi tercecer. Hal ini menyebabkan siswa tidak dapat membuat wacana eksposisi dengan baik.

(35)

Berdasarkan data yang telah dikemukakan sebelumnya, peneliti mencoba meberikan suatu alternative tindakan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru. Alternatif pemecahan masalah tersebut, yaitu dengan menggunakan jurnal elektronik siswa berupa blog sebagai media pembelajaran menulis wacana eksposisi. Alternatif ini, dibagi ke dalam dua tahapan yaitu: (1) proses pemahaman menulis wacana eksposisi, (2) proses kemampuan menulis wacana eksposisi. Untuk proses yang pertama (pemahaman menulis wacana eksposisi) siswa diberi diberi modul dan media untuk menulis karangan eksposisi. 3.5.1 Orientasi Lapangan

Kegiatan pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu dua bulan. Pelaksanaan tindakan dilakukan bekerja sama dengan guru. Guru dalam penelitian ini berperan sebagai praktisi yang berkaitan dengan penelitian tindakan yang dirancang. Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dilakukan secara berdaur menggunakan prosedur tahapan (1) perencanaan program tindakan perbaikan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. 3.5.2 Perencanaan Tindakan

(36)

pembelajaran, (b) prosedur pelaksanaan, (c) bahan dan isi pembelajaran, (d) target hasil yang diharapkan, (e) kriteria pencapaian, serta (f) format evaluasi yang digunakan. Rancangan penelitian tindakan perbaikan pembelajaran wacana eksposisidengan penggunaan media blog difokuskan pada masalah pembelajaran meningkatkan kemampuan menulis siswa.

3.5.3 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan oleh peneliti dengan guru secara simultan terpadu dalam arti tindakan dilakukan peneliti dengan mengikutsertakan guru sebagai praktisi

(Rofi’uddin, 1994). Oleh karena itu, peneliti perlu memberikan pengarahan agar

tindakan yang dilakukan benar-benar tepat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Pada pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru sebagai praktisi. Praktisi dalam pelaksanaan tindakan, bertugas melaksanakan rencana tindakan pembelajaran menulis wacana eksposisi dengan penggunaan media blog.

(37)

motivasi, dan rangsangan kepada semua personil yang terkait dengan pelaksanaan tindakan.

3.5.4 Pengamatan

Secara esensial, cirri penelitian tindakan adalah prosedur on-the-spot yang disusun untuk menangani masalah konkret yang ada di lapangan (Waseso, 1994 : 1). Hal ini berarti proses langkah-langkahnya terus diamati oleh peneliti. Pengamatan ini secara komperhensif diharapkan dapat mengenali dan merekam dengan lengkap gejala-gejala yang direncanakan dan yang tidak direncanakan, yang bersifat mendukung, maupun menghambat efektifitas tindakan sehingga modifikasi rancangan tindakan dapat dilakukan secepatnya. Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang telah ditetapkan.

Pengamatan dilakukan secara terus –menerus mulai dalam siklus 1 sampai siklus yang diharapkan tercapai. Pengamatan yang dilakukan dalam satu siklus memberikan pengaruh pada penyusunan perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus berikutnya. Hasil pengamatan ini kemudian didiskusikan bersama guru sebagai praktisi sehingga menghasilkan refleksi yang berpengaruh pada perencanaan siklus berikutnya.

3.5.5 Refleksi

(38)

pengamatan kegiatan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Materi yang didiskusikan melalui kegiatan (1) melakukan analisis tentang tindakan yang telah dilaksanakan, (2) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, (3) membahas kendala-kendala yang berkaitan dengantindakan yang dilaksanakan, dan (4) melakukan interfensi, pemakanaan, serta penyimpulan data, untuk selanjutnya dilihat relevansinya dengan rencana yang telah ditetapkan (Resmini, 1998 : 87). Refleksi dilakukan dalam setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus yang diharapkan tercapai. Setelah satu siklus dilaksanakan , dilakukan refleksi untuk memperoleh data yang menunjukan adanya keharusan untuk melakukan perbaikan ataupun mengeubah perencanaan sehingga pada siklus berikutnya perencanaan yang dilakukan merupakan hasil refleksi dari siklus sebelumnya 3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Data Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kegiatan pembelajaran menulis wacana eksposisi dengan penggunaan media blog yang diambil dari hasil pengamatan, catatan lapangan, wawancara, angket dan hasil karangan siswa. Secara garis besar pengumpulan data, dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Studi pendahuluan hingga teridentifikasi permasalahan; 2) Pelaksanaan, analisis,dan refleksi siklus I;

(39)

5) Menganalisis tingkat kemampuan siswa dalam membuat wacana eksposisi dengan menggunakan media blog sesuai dengan criteria yang telah ditentukan;

6) Menganalisis sikap dan tanggapan terhadap pembelajaran menulis wacana eksposisi dengan menggunakan media blog;

7) Mengobservasi aktivitas siswa dan guru berdasarkan kategorisasi pengalaman yang telah dilakukan selama siklus I, II, dan III.

3.6.2 Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam peneltian ini adalah kata-kata atau tindakan siswa yang diamati atau diwawancarai. Sumber data tersebut dicatat melalui catatan tertulis dan pengambilan foto. Data tersebut, meliputi perencanaan pembelajaran, perilaku siswa, perilaku guru, dan hasil karangan siswa. Sumber data tersebut diambil dari guru dan siswa kelas X-F SMA Negeri 5 Bandung, tahun pelajaran 2009/2010, yang terdiri dari 33 siswa.

Pemilihan SMA Negeri 5 Bandung, didasarkan pada pertimbangan: 1) SMA Negeri 5 Bandung merupakan tempat peneliti melakukan kegiatan PLP sehingga memudahkan melakukan kolaborasi dengan guru kelas, 2) jarak antara tempat tinggal penulis dengan tempat penelitian cukup efektif.

3.7 Analisis Data

(40)

Dalam lembaran tes siswa diadakan reduks untuk mengkatagorisaskan data. Analisis data, baik data kuatitatif maupun kualitatif terlebih dahulu dianalisis kemudian dideskripsikan dengan menampilkan hasil data yang digambarkan dengan bagan atau table untuk selanjutnya taitu dipresentasekan. Setelah data dianalisis dan dideskripsikan, maka langkah selanjutnya yaitu direfleksikan untuk menarik kesimpulan.

3.7.1 Klasifikasi Data dan Interpretasi Data

Semua data yang diperoleh terlebih dahulu dikatagorisasikan berdasarkan focus penelitian. . Langkah selanjutnya maka peneliti menginterpretasikan data yang telah peneliti kumpulkan, berikut dipaparkan hal-hal yang peneliti lakukan, yaitu :

1. mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan; 2. mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus;

3. menganalisis data dari hasil belajar siswa pada setiap tindakan.

Untuk mengukur daya serap siswa, menurut Burhan Nurgiyantoro penelitian system PAP, yaitu :

Penilaian PAP Skala Lima Interval tingkat

penguasaan

Kategori nilai Keterangan

85-100 A Baik sekali

(41)

60-74 C Cukup

40-59 D Kurang

0-39 E Kurang Sekali

4. menganalisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa;

5. menganalisis jurnal kesan dengan mengelompokkan kesan pendapat siswa ke dalam kelompok positif, negatif, dan tidak berkomentar. Kemudian dihitung jumlah frekuensinya dan langkah-langkah selanjutnya dipersentasekan.

Persentase = Jumlah komentar X 100% Banyak siswa

3.7.2 Kriteria Penilaian Karangan Eksposisi

No Skor Kriteria kesalahan tetapi tidak mengaburkan makna

Cukup : Sering terjadi kesalahan ejaan, makna membingungkan, atau kabur.

(42)

B 4 3 2

1

Sangat baik : pilihan kata dan ungkapan tepat

Baik : pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat, tetapi tidak mengganggu

Cukup : Sering terjadi kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna, pemanfaatan potensi kata terbatas

Kurang : terdapat banyak kesalahan penggunaan kosakata yang dapat merusak makna

C 4 3

2

1

Sangat baik : padat informasi, substansif, pengembangan ide bagus, relevan dengan tema

Baik : Informasi cukup, substansi cukup, pengembangan ide cukup bagus, relevan dengan tema

Cukup : Informasi terbatas, substansi kurang, pengembangan ide kurang, relevan dengan tema

Kurang : kurang berisi, tidak ada substansi, pengembangan ide kurang, tidak relevan dengan tema.

(43)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1.1Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, maka dapat dirinci beberapa simpulan berikut ini.

Pertama, perencanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan media blog. Guru memotivasi, menjelaskan teori mengenai ciri-ciri dan jenis karangan eksposisi kepada siswa dengan menggunakan media blog. Media blog adalah sarana yang dapat digunakan siswa untuk menulis, agar hasil karangannya mendapat apresiasi dari pembaca dengan cakupan luas serta siswa tersebut mendapatkan reward dari hasil karyanya tersebut. Guru berharap penerapan media blog yang tertuang dalam perencanaan tindakan dapat membantu siswa dalam membuat karangan eksposisi.

(44)

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sesuai dengan perencana tindakan yang telah disusun sebelumnya. Penerapan media blog dalam pembelajaran menulis eksposisi ini dilakukan dengan menerapkan Ketujuh garis besar perencanaan berbasis kemampuan otak, yaitu :

a. tahap 1 : prapemaparan, b. tahap 2 : persiapan,

c. tahap 3 : inisiasi dan akuisisi, d. tahap 4 : elaborasi,

e. tahap 5 : inkubasi dan memasukkan memori, f. tahap 6 : verifikasi dan pengecekan keyakinan, dan g. tahap 7 : perayaan dan integrasi.

Ketiga, berdasarkan hasil pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan media blog, kemampuan siswa mengalami peningkatan. Melalui proses kegiatan belajar yang dilakukan secara bertahap, akhirnya siswa mampu menulis karangan eksposisi dengan memperhatikan ciri-ciri dan jenis karangan eksposisi.

(45)

1.2Saran

Berdasarkan hasil dan simpulan penelitian, peneliti mengemukakan beberapa saran, diantaranya sebagai berikut.

1. Guru sebaiknya senantiasa mengembangkan sebuah pendekatan, metode, maupun teknik pembelajaran secara kreatif, inovatif, dan variatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Motivasi siswa dalam pembelajaran menulis masih rendah, apalagi mayoritas siswa beranggapan bahwa menulis itu merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Oleh karena itu guru sebaiknya terus memberikan motivasi bagi siswa dengan cara yang kreatif agar siswa memiliki minat yang lebih besar untuk belajar. Jika motivasi siswa sudah bagus, maka pembelajaran yang tersulit pun akan mampu diatasi oleh siswa.

3. Guru sebaiknya memberikan arahan, bimbingan dan menyampaikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa, khususnya dalam pembelajaran menulis agar siswa mampu mengevaluasi diri sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa.

4. Media pembelajaran merupakan sarana yang efektif untuk menstimulus siswa. Jika penggunaan media sudah tepat dengan esensi pembelajaran, maka media akan mempermudah pekerjaan guru dan membantu efisiensi pembelajaran. 5. Penerapan media blog terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Kosasih, E. 2006. Kompetensi Ketatabahasaan Dan Kesusastraan. Bandung : Yrama Widya.

Nurjamilah, Eri Siti. (2002). Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Teaching di Ruang-ruang Kelas. Bandung : Mizan Media Utama.

Rusyana, Yus. 1986. Bahasa Dan Sastra Dalam Gamitan Pendidikan. Bandung : CV. Diponegoro.

Subana. H.M. dan Sudrajat. 2005. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia.

Sunendar, H.D. dan Iskandarwassid. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Rosda.

Tarigan, H.G. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung Angkasa.

Putra, Ahmad. 2005. Sinematografi. Bandung : Kawan Pustaka.

Syamsuddin dan Vismaia 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Penilaian dalam Bahasa Pengajaran dan Sastra. Yogyakarta : BPFE.

(47)

Marahimin, Ismail.1994. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya. Departemen Pendidikan. 2003. KKBI. Jakarta: Balai Pustaka.

Sudjana, Nana. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Aglesindo. Departemen Pendidikan Nasioanal. 2006. Contoh/Model Silabus SMA Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

Laksana, A. S. 2007. Creative Writing. Jakarta: Media Kita. Nadeak, Wilson. 1984. Tentang Sastra. Bandung: Sinar Baru.

Gambar

GRAFIK 4.1 skor menulis karangan eksposisi siswa siklus I………………………………...108

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kriteria yang digunakan yaitu mendiagnosa kelainan cerebral palsy pada anak.

Penelitian ini berjudul “Eefektivitas Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun

[r]

Dengan meninjau permasalahan yang dibahas di skripsi ini yaitu Bagaimana hubungan transaksi antara konsumen dengan Ahli Tukang Gigi, Bagaimana tanggung jawab Ahli Tukang

ramah lingkungan dengan tetap menjaga kualitas produknya sehingga tahu tetap dapat. menjadi alternatif bahan pangan yang bernilai gizi tinggi namun

Mengacu persoalan Kawasan Kota Lama Semarang dan relevansinya bagi daya tarik wisata sejarah budaya, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana model

Pengaruh Disiplin Belajar Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajarsiswa Pada Mata Pelajaran Akuntansikelas Xi Ips Di Sma Negeri 13 Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia |