• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) merupakan sebuah perusahaan swasta

yang bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok. Pada

awalnya, perusahaan tersebut bernama PT. Delitua Paper Mill, namun pada tahun

1983, perusahaan ini mengalami likuidasi SPP Presiden No. 441/I/PMA/1983

yang menyebabkan perusahaan ini mengalami pergantian nama menjadi PT.

Kimsari Paper Indonesia.

PT. Kimsari Paper Indonesia berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) dan

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang didirikan pada tahun 1984 dan

mulai beroperasi pada tahun 1985. Perusahaan berdiri atas prakarsa tiga pemegang

saham, yaitu PT. Sarida Perkasa, PT. Duta Mendut, dan Kimberly Clark

Corporation yang membeli seluruh aset dari eks PT. Delitua Paper Mill.

Pada tahun 2003, perusahaan ini kemudian diambil alih oleh

Schweitzer-Mauduit dan kemudian berganti nama menjadi Papeteries De Schweitzer-Mauduit. Pada

tanggal 24 Oktober 2003, Schweitzer-Mauduit International Inc. mengumumkan

di Alpharetta bahwa PT. Kimsari Paper Indonesia yang merupakan anak

perusahaannya telah diambil alih saham kepemilikannya secara keseluruhan,

(2)

seluruh saham asing milik Schweitzer Mauduit France SAS dan dibeli oleh

pemegang saham Indonesia, maka Status PMA kini telah berubah menjadi

PMDN. PT. Pusaka Prima Mandiri. PT. Pusaka Prima Mandiri merupakan salah

satu perusahaan penghasil kertas rokok terbesar di Indonesia yang terus

mengalami perkembangan dan peningkatan dalam beberapa tahun ini. Hal

tersebut dapat dilihat dari peningkatan kualitas produk yang selalu dilakukan, dan

bertambahnya jumlah produksi serta permintaan dari pelanggan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) bergerak di bidang industri pembuatan

kertas rokok (cigarette paper) dalam bentuk bobbin dan ream. Spesifikasi ukuran

kedua bentuk tersebut tergantung dari permintaan setiap pelanggan.

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) ini terletak di Jalan Brigjend Zein

Hamid Km. 6,9 Titi Kuning, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Luas area PT.

Pusaka Prima Mandiri ini sekitar 49.997 m2. Dengan luas lantai yang digunakan

untuk kegiatan produksi dan perkantoran seluas 12.291,2 m2. Ada beberapa hal

yang menjadi pertimbangan di dalam pemilihan lokasi PT. Pusaka Prima Mandiri

(3)

kerja.

2.4. Daerah Pemasaran

Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM)

tersebut dipasarkan ke pabrik-pabrik rokok yang ada di Sumatera Utara dan Pulau

Jawa. Dengan persentase sekitar 75% dipasarkan di Pulau Jawa dan 25% ke

daerah Sumatera Utara. Daerah pemasaran PT. Pusaka Prima Mandiri tidak hanya

terbatas pada pemasaran didalam negeri saja, akan tetapi sudah menjangkau

pemasaran diluar negeri. Pemasaran ke luar negeri umumnya dilakukan di

Malaysia. Beberapa pabrik rokok yang menjadi konsumen tetap perusahaan antara

lain:

1. PT. Aroma Tobacco International (Kudus)

2. PT. Amiseta (Malang)

3. PT. Bentoel Prima (Malang)

4. PT. Bintang Bola Dunia (Malang)

5. PT. Duta Mendut (Bekasi)

6. PT. Filtrona Indonesia (Sidoarjo)

7. PT. Gelora Djaja (Surabaya)

8. PT. Nojorono Tobacco International (Kudus)

(4)

13. PT. Wongso Pawiro (Pematang Siantar)

14. Tai Chong Tobacco Manufacturing (Malaysia)

15. Texas Tobacco Co. L (Kamboja)

Kertas rokok yang telah dipesan oleh konsumen, akan dikirim oleh

perusahaan dengan menggunakan alat angkutan truk untuk pengiriman ke wilayah

Sumatera dan sekitarnya, sedangkan pengiriman ke wilayah pulau Jawa dan

sekitarnya dilakukan dengan menggunakan kapal (container), begitu juga untuk

pengiriman ke luar negeri.

2.5. Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Organisasi dan manajemen merupakan faktor yang paling penting untuk

memperlancar aktivitas perusahaan sehingga tercapai sasaran dan target yang

diharapkan. Agar aktivitas perusahaan berjalan dengan lancar maka perusahaan

harus memiliki organisasi dan manajemen yang baik. Perusahaan yang terdiri dari

beberapa bagian aktivitas yang berbeda-beda harus terkoordinasi sedemikian rupa

sehingga dapat mencapai sasaran dan target perusahaan dengan efisien yang

(5)

menetapkan hubungan-hubungan antar unsur organisasi yang satu dengan yang

lain sehingga memungkinkan orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan.

Struktur organisasi yang digunakan di PT.Pusaka Prima Mandiri (PPM)

adalah struktur organisasi lini dan fungsional, yaitu merupakan perpaduan antara

organisasi lini dan organisasi fungsional. Sruktur lini merupakan struktur dimana

didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara

vertikal antara atasan dan bawahan. Struktur fungsional merupakan struktur

organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala

bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada pelaksana.

Adapun struktur organisasi di PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) dapat

(6)

Finance Manager Mill Operation Manager Sales Manager HR & GA Manager Strategic Procurement Manager Product Development & Technical Manager Produc tion Manager Enginee ring Manager Ware house Manager EHS Coordina tor Factory Floor Super visor Accoun ting & Tax Manager MIS Manager Financial Analyst Customer

Service Staff Staff

Super visor QA

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Sumber : PT. Pusaka Prima Mandiri Keterangan : Hubungan Lini

(7)

2.5.2. Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di suatu perusahaan untuk

menghasilkan output dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam

organisasi, dimana tiap personil mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung

jawab tersendiri dengan cakupan yang jelas.

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang

terdapat dalam struktur organisasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah

sebagai berikut:

a. Manajer Umum (General Manager)

1) Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap hari.

2) Bertindak sebagai decision making untuk kepentingan dan kelangsungan

perusahaan sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai.

3) Melakukan hubungan kerja dengan pihak pemerintah dan swasta.

b. Manajer Operasi (Mill Operation Manager)

1) Bertanggung jawab penuh terhadap jalannya proses produksi.

2) Merencanakan produksi sesuai dengan spesifikasi standar mutu untuk

menghasilkan produk yang berkualitas.

3) Mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan produksi dengan mendeteksi

kesalahan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.

c. Manajer Keuangan (Finance Manager)

1) Memeriksa dan menganalisa data, laporan aliran dana dan biaya perusahaan.

2) Merencanakan dan mengawasi setiap aktivitas keuangan perusahaan.

(8)

d. Manager Penjualan (Sales Manager)

1) Merencanakan strategi sales perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis

perusahaan.

2) Memonitor dan menganalisa pencapaian produktivitas sales untuk

memastikan pemenuhan pencapaian target yang telah ditetapkan.

3) Melakukan riset dan survey terhadap pasar serta analisa produk untuk

pengembangan produk dan penentuan harga (pricing).

e. Pengembangan produk & manajer teknis (product development & technical

manager)

1) Bertanggung jawab untuk mengatur, merencanakan produksi serta

pengambil sample produksi.

2) Bertanggung jawab untuk melakukan pengembangan produk sesuai

keinginan pasar.

f. Manager Produksi (Production Manager)

1) Mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan

standar mutu yang telah ditentukan.

2) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi

kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

g. Manager Gudang (Sales Manager)

1) Mengawasi setiap bahan atau produk yang masuk maupun keluar dari dalam pabrik.

(9)

h. Pengawas Pabrik (Factory Supervisor)

1) Bertanggung jawab melakukan pertemuan sesuai dengan kebutuhan

pekerja/karyawan untuk membicarakan tugas dan kepentingan.

2) Bertanggung jawab untuk hasil atas orang-orang yang diawasi terutama mutu dan jumlah dari produk.

i. Koordinator Kesehatan & Keselamatan Lingkungan (Environmental Health &

Safety Coordinator)

1) Memastikan seluruh karyawan mengetahui dan mematuhi kebijakan

kesehatan dan keselamatan kerja.

2) Menganalisis dokumen lingkungan perusahaan dan melakukan upaya pemantauan dan pengelolaan lingkungan.

3) Membuat panduan atau peraturan yang berlaku dan melaporkannya pada dinas pemerintahan terkait berdasarkan standar uji kelayakan lingkungan tertentu tertentu seperti Waste Management and Health and Hygiene, dan AMDAL.

4) Memeriksa peralatan di pabrik apakah masih layak pakai agar tidak membahayakan pekerja.

j. Manajer Akuntan dan Pajak (Accounting & Tax Manager)

1) Menghitung setiap pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

2) Menghitung pajak dan membayarkan pajak perusahaan kepada

3) pemerintah.

k. Supervisor Quality Assurance

(10)

2) Melakukan kerjasama dengan pihak produksi untuk meningkatkan mutu dari

produk.

l. Manajer Keteknikan (Engineering Manager)

1) Mengawasi setiap operasi mesin-mesin produksi yang ada di lantai pabrik.

2) Mengawasi pelaksanaan perawatan mesin, peralatan atau fasilitas

pendukungnya agar produksi dapat berjalan dengan baik.

3) Melakukan koordinir untuk memperbaiki mesin-mesin atau peralatan yang

tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

m. Manajer Pembelian (Strategic Procurement Manager)

1) Melakukan hubungan dengan pihak supplier untuk pembelian bahan baku

dan bahan penolong.

2) Membuat jadwal ordering barang berdasarkan request dari bagian-bagian

tertentu.

3) Melakukan persetujuan terhadap kontrak pembelian bahan baku dan bahan

penolong dari pihak supplier.

n. Manajer Personalia (Human Resources & General Affairs Manager)

1) Mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian dan

pengembangan sumber daya manusia.

2) Membimbing dan mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan.

3) Menjalin dan membina kerjasama dengan pihak luar, baik dengan

(11)

o. Manajer MIS (Management Information System)

1) Merencanakan sistem informasi yang ada di perusahaan agar berjalan

dengan baik.

2) Mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal penyaluran informasi.

3) Membuat saluran LAN (Local Area Network) yang menghubungkan setiap

bagian didalam perusahaan.

p. Financial Analyst

1) Melakukan pemeriksaan kegiatan internal perusahaan baik di kantor maupun

di pabrik agar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

2) Menangani perencanaan budget perusahaan.

3) Merencanakan dan mengontrol rencana pengeluaran biaya perusahaan.

q. Bagian Pelayanan Pelanggan (Customer Service)

1) Mencari jalan keluar untuk menyelesaikan berbagai masalah-masalah yang

dihadapi oleh pelanggan atau tamunya.

2) Memberikan pelayanan yang prima dan membina hubungan baik dengan

klien atau pelanggan.

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan

Jumlah tenaga kerja pada PT. Pusaka Prima Mandiri adalah sebanyak 201

orang yang terdiri atas 178 orang laki-laki dan 23 orang wanita. Tenaga kerja di

perusahaan ini dapat digolongkan atas staf dan karyawan. Golongan staf adalah

(12)

bagian produksi. Sedangkan, golongan karyawan adalah pekerja yang bekerja

pada bagian produksi, termasuk satpam.

Staf bekerja pada hari Senin sampai Jumat dengan jumlah jam kerja 7 jam

sehari. Jadwal kerja Staf dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jam Kerja Staf

Hari Waktu Kerja Waktu Istirahat

Senin – Jumat 08.30 – 17.00 WIB 12.00 – 13.30 WIB

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

Untuk karyawan, jadwal kerja dibagi atas 3 shift/hari, dimana jam kerja pada

hari Senin sampai Minggu adalah selama 7 jam/shift. Jadwal jam kerja karyawan

dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan

Shift Kerja Waktu Kerja Waktu Istirahat

Shift I 07.00 – 15.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB

Shift II 15.00 – 23.00 WIB 18.00 – 19.00 WIB

Shift III 23.00 – 07.00 WIB 02.00 – 03.00 WIB

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

2.5.4. Sistem Penggajian Karyawan dan Fasilitas

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) memiliki 3 sistem pengupahan, yaitu:

a. Upah Bulanan

Upah bulanan diberikan kepada karyawan yang sudah tetap, dimana jumlahnya

ditentukan berdasarkan kebijakan pemerintah.

b. Upah Borongan

Upah borongan diberikan kepada karyawan yang bekerja pada masa tertentu,

(13)

pekerja tersebut.

c. Upah Harian

Upah harian diberikan kepada pekerja harian lepas dan pembayarannya

dilakukan per hari.

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) memiliki sistem laporan penilaian kinerja

yang digunakan untuk menentukan prestasi kerja serta kenaikan gaji atau upah

terhadap karyawan. Adapun sistem laporan penilaian tersebut sebagai berikut:

a. Kualitas Kerja

Karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai prosedur kerja dan

mencapai hasil yang memuaskan.

b. Kuantitas Kerja

Karyawan mampu melaksanakan pekerjaannya lebih banyak dari rata-rata.

c. Pengetahuan Kerja

Karyawan mampu menguasai seluk beluk pekerjaannya dengan baik.

d. Kepatuhan Kerja

Karyawan melaksanakan pekerjaannya tepat waktu sesuai dengan instruksi

atasan.

e. Kerjasama

Karyawan dapat bekerjasama dan membina hubungan baik dengan seluruh

rekan sekerja, sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif.

f. Inisiatif

Karyawan mampu mengemukakan ide-ide dan saran yang membangun untuk

(14)

g. Loyalitas pada Perusahaan

Karyawan mampu menjaga nama baik perusahaan.

h. Kehadiran Kerja

Karyawan selalu datang tepat waktu sesuai dengan jadwal kerja.

i. Keselamatan Kerja

Karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai prosedur dan peraturan

keselamatan kerja yang berlaku.

PT. Pusaka Prima Mandiri juga memberikan berbagai insentif bagi

karyawan, sebagai berikut:

1. Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya)

2. Memperhatikan kebutuhan rohani karyawan

3. Jaminan sosial untuk tenaga kerja (Jamsostek)

4. Jaminan kesehatan antara lain, cuti sakit, cuti khusus, karena perkawinan atau

musibah, tunjangan proyek, tunjangan kemalangan, tunjangan keluarga.

Fasilitas kerja juga diberikan PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) kepada

seluruh karyawan, seperti:

1. Memberikan pakaian kerja kepada setiap tenaga kerja.

2. Memberikan fasilitas pengobatan secara cuma-cuma pada setiap tenaga kerja.

3. Menyediakan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan

(15)

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Bahan-bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan oleh PT Pusaka Prima Mandiri dalam

melaksanakan proses produksinya adalah sebagai berikut:

1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk

pada proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan

bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah:

a. Pulp Serat Panjang (Needle Bleached Kraft Pulp) digunakan sebagai

kerangka dasar struktur, menjaga kekuatan kertas sewaktu masih dalam

keadaan basah, dan mempertahankan kekuatan kertas agar tidak mudah

putus pada proses pembuatan maupun pada mesin pembuat kertas rokok.

b. Pulp Serat Pendek (Leaf Bleached Kraft Pulp) digunakan sebagai

pembentuk perata susunan kertas dan pengisi (sheet uniformity).

c. Kertas Bekas (Broke) digunakan untuk membantu kerataan formasi kertas

serta kelengkungan.

2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk memperlancar proses

produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang

digunakan adalah:

a. Precipitated Calcium Carbonate digunakan sebagai filler (bahan pengisi)

kertas, pemerata pori-pori (porosity) dan memutihkan kertas (whiteness).

(16)

buburan sehingga menghasilkan buburan pulp yang homogen dan

menambah kekuatan kertas pada waktu basah maupun kering dan

mengurangi lose pada wire.

c. Anti Foam (Defoamer) digunakan untuk mencegah buih-buih agar tidak

masuk ke dalam kertas.

d. Pencegah Bakteri (Biocide) digunakan sebagai pembunuh bakteri untuk

mencegah penggumpalan bakteri (slime pot).

e. Citric Acid, Anhydrous C6H8O7 Kering digunakan sebagai zat pembakar

dalam kertas yang harus dinetralkan dengan KOH.

f. Potassium Hydroxide KOH digunakan untuk menetralisir Citic Acid

sebelum diaplikasikan ke mesin distribusi.

g. Bahan Penggumpal (Coagulant) digunakan untuk pengolahan air sungai

(water treatment).

h. Air digunakan sebagai media dan pelarut.

3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan

berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk

akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah:

a. Kertas pembungkus digunakan untuk membungkus kertas rokok dalam

ukuran ream.

b. Core digunakan sebagai inti dari gulungan kertas selama proses

penggulungan baik di paper machine maupun di bagian finishing.

(17)

d. Label atau Etiket digunakan sebagai pengenal nama perusahaan yang

ditempel pada kertas pembungkus produk.

2.6.2. Uraian Proses Produksi

Proses produksi kertas rokok di PT Pusaka Prima Mandiri terbagi atas tiga

tahapan utama, yaitu tahapan persiapan, tahapan proses pembuatan kertas di

paper machine, dan tahapan penyelesaian produk.

2.6.2.1.Tahapan Persiapan

Bahan yang digunakan ada tiga yaitu pulp NBKP, LBKP, dan CaCO3. a. Pengolahan NBKP

Bahan baku NBKP dimasukkan ke dalam hdyra pulper dengan mengunakan

konveyor. hdyra pulper ini menggunakan tangki untuk menguraikan serat-serat

pulp yang dicampur dengan white water sebagai pengencer. Didalam hdyra

pulper terdapat pisau sebagai alat pemotong lembaran pulp sehinggan didapatkan buburan dengan konsistensi 38-40 gr/ltr. Proses berlangsung secara

batch setiap 10-20 menit. Bahan baku ini digunakan sebanyak 1,5 bal untuk satu kali pelarutan. Kemudian buburan NBKP ditransfer ke wood dump chest

sebagai tempat penampungan sementara yang didalamnya terdapat agiator

(pengaduk) untuk membuat konsistensi bubur tetap terjaga. Lalu buburan

NBKP dipompakan ke refiner. Refiner merupakan suatu alat yang berfungsi

untuk memotong dan memecahkan serat sehingga serat-serat menjadi lebih

(18)

dijaga konsistensinya sama dengan sebelum mixing.

b. Pengolahan LBKP

LBKP sekitar 1,5 bal dihancurkan selama 10-20 menit untuk mendapatkan

konsistensi 38-40 gr/ltr. Proses juga berlangsung secara batch. Pelarutan LBKP

dilakukan di hydra pulper bergantian dengan NBKP, setelah itu dipompa ke

dalam storage chest, sebagai tempat penampungan sementara. Larutan terus

diaduk agar tidak mengendap sehingga kosistensinya tetap.

c. Pengolahn Broke

Buburan broke yang diproses di stock preparation ini berasal dari dry broke

dan wet broke. Khusus untuk dry broke sebelum masuk ke mixing chest

terlebih dahulu dihancurkan di sydra pulper untuk dibuat buburan dengan

kosistensi tertentu, selanjutnya buburan broke ditransfer ke super vibrator yang

fungsinya hamper sama dengan refiner yaitu memecah gumpalan serat.

Sedangkan untuk wet broke aliran prosesnya hamper sama dengan dry broke

tetapi melalui super vibrator karena wet broke tersebut berupa serat-serat yang

sudah halus , maka alirannya langsung menuju broke chest.

d. Pengolahan Kalsium Karbonat

Kalsium karbonat dilarutkan di dissolving tank sesuai dengan kebutuhan, tetapi

biasanya dilarutkan sebanyak 125 kg untuk dicampur dengan 2000 liter air.

Larutan diaduk selama 15 menit agar kosistensinya terjaga. Hasil larutan

kalsium karbonat disaring dengan vibrating screen dengan ukuran 100 mesh.

e. Pencampuran Bahan Baku

(19)

dihaluskan kemudian dicampur di dalam mixing chest dengan komposisi yang

berlainan sesuai dengan grade kerts rokok yang diinginkan oleh pihak

konsumen. Selama proses pencampuran akan timbul buih karena adanya

oksigen dan ditambahkan deformer untuk menghilangkan buih tersebut.

Setelah dari mixing chest campuran tersebut kemudian dipindahkan dan

ditampung pada mchine chest dan siap diolah di paper machine.

2.6.2.2.Tahapan Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine

Tahapan proses pembuatan kertas di paper machine adalah:

a. Pembersihan bubur kertas

Larutan pulp dari machine chest dibersihkan kotorannya melalui centi cleaner

agar endapan di dalam buburan kertas seperti pasir dan juga benda-benda

padatan lainnya, biji besi, batu kerikitl, dan lain-lain dapat disaring dan

dikeluarkan. Kemudian larutan digiling kembali dan dihaluskan melalui stock

master refiner sehingga kosistensinya tinggal 24 – 28 gr/ltr, dan kemudian buburan dimasukkan melalui high pressure screen ke fourdinier.

b. Fourdinier

Buburan dari high pressure screen dimasukkan ke dalam head box untuk

dibagi rata atas wire yang berjalan. Buburan di atas wire tersebut diayak dan

diatur sedemikian rupa agar berat dasar (basis weight) kertas diperoleh. Berat

dasar kertas pada pembuatan kertas rokok merupakan elemen/parameter yang

terpenting sehingga proses ini sangat diperhatikan. Kemudian buburan digiling

(20)

akan dibentuk menjadi lembaran-lembaran.

c. Pressing

Lembaran (sheet) kemudian ditarik oleh pick-up press untuk mengeluarkan air

yang masih dikandungnya, walaupun masih basah kertas tersebut sudah cukup

kuat untuk ditarik. Kandungan air sesudah proses ini diharapkan menjadi

sekitar 60-65%.

d. Embrossing

Setelah di press maka pada tahap ini dicetak garis-garis horizontal (verge

marking). Pencetakan ini dilakukan pada saat lembaran kertas melewati roll yang sudah di set sesuai garis yang diinginkan.

e. Pengeringan I

Setelah dibentuk garis, kertas dikeringkan secara bertahap pada dryer I.

Pengeringan ini dilakukan pada roll dryer yang berjumlah sepuluh roll. Dimana

lembaran tersebut secara bergantian melewati roll-roll dan panas dari roll

tersebut akan mengeringkan kertas.

f. Pemberian Zat Kimia

Kertas yang sudah dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam size press,

yang kemudian ditambahkan zat kimia pada kertas dengan menyentuhkan

kertas pada roll yang berputar.

g. Pengeringan II

Kertas yang ditambahkan zat kimia kembali basah sehinggan dilakukan

pengeringan kembali melalui dryer II dimana dryer tersebut berbentuk roll

(21)

h. Penggulungan Kertas

Kertas yang sudah kering kemudian digulung dengan on rell sehingga

berbentuk gulungan besar atau disebut dengan jumbo roll.

i. Pencetakkan Logo

Jumbo roll dari on rell kemudian diberi logo perusahaan (merek) dari

konsumen yang memesan. Jumbo roll ini telah melewati tahapan pemeriksaan

bagian pengendalian mutu (laboratorium). Apabila pada proses repping ini

masih dijumpai kertas yang tidak memenuhi standar maka bagian repping

harus membuangnya (sebagai broke) setebal 1 cm.

j. Pemotongan Kertas

Roll yang lebih kecil dari repping machine kemudian dipotong kembali menjdi

roll dengan ukuran sesuai dengan permintaan konsumen pada roll slitter. Dari

roll slitter selanjutnya dibawa ke mesin ream cutter ataupun bobbin slitter. Pada proses ini juga dilakukan pemeriksaan kembali.

2.6.2.3.Tahapan Penyelesaian Produk

Pada tahap ini, rol-rol kertas rokok dibagi menurut bentuk kertas yang

akan diproduksi. Kegiatan-kegiatan yang ada antara lain:

1. Ream cutter

Rol-rol kecil dari roll sliter dipotong menjadi lembaran-lembaran (ream).

tahap ini, kertas masih diperiksa untuk terakhir kalinya, pemeriksaan yang

dilakukan adalah:

(22)

pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke.

b. Penampilan fisik, dilakukan pemeriksaan pada kebersihan kertas. Jika kertas

kotor akan dibuang dan dijadikan broke.

c. Rectangular, dilakukan pemeriksaan pada kertas berbentuk ream, kertas

dilipat dan diperiksa apakah simetris atau tidak.

2. Bobbin slitter

Rol-rol dari slitter dipotong lagi pada bagian ini menjadi beberapa bobbin.

Pada tahap ini, kertas yang berbentuk bobbin masih diperiksa lagi untuk

terakhir kalinya. Pemeriksaan yang dilakukan adalah:

a. Cutting, dilakukan pemeriksaan pada hasil pemotongan mesin. Apabila

pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke.

b. Penampilan fisik, dilakukan pemeriksaan pada kebersihan kertas. Jika kertas

kotor akan dibuang dan dijadikan broke.

c. Hasil penggulungan, dilakukan pemeriksaan pada kertas berbentuk bobbin.

Bobbin yang sudah dipotong, diperiksa gulungannya apakah rapi atau tidak. 3. Packaging

Produk jadi dibungkus dengan pembungkus, kemudian dipindahkan ke gudang

barang jadi untuk selanjutnya dikirimkan ke konsumen atau pabrik rokok.

Blok diagram proses pembuatan kertas rokok diperlihatkan pada gambar

(23)

Penghancuran Bahan Baku

Pelarutan Bahan Baku

Penghalusan Bahan Baku

Pencampuran Bahan Baku

Pembersihan Bubur Kertas

Fourdriner

Pressing

Embossing

Pengeringan I

Pemberian Zat Kimia

Pengeringan II

Penggulungan Kertas

Pencetakan Logo

Pemotongan Kertas

Bentuk Ream Bentuk Bobbin

Packing Tahap Persiapan Bahan Tahap Pembuatan Kertas Tahap Penyelesaian Produk

(24)

2.7. Mesin dan Peralatan 2.7.1. Mesin Produksi

Mesin-mesin yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan produksi kertas

rokok di PT. Pusaka Prima Mandiri yaitu:

1. Tangki Penampungan

Spesifikasi dan peralatan yang digunakan pada tangki penampungan dapat

dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3. Spesifikasi Alat yang Digunakan pada Tangki Penampungan

No. Nama Alat Kapasitas Merek Type Fungsi

1 Wood Dump Chest 20 m3 Kimsari Rotary 763

Menampung larutan NBKP yang berasal dari hydra pulper sebelum diproses pada refiner

2 Wood refiner chest 15 m3 Kimsari Rotary 763

Menampung larutan NBKP yang berasal dari refiner sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest

3 Storage chest 380 m3

Kimsari

Rotary 763

Menampung larutan LBKP yang berasal dari hydra pulper sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest 4 Super vibrator chest 10 m3 Kimsari Rotary 763

Menampung broke dari super vibrator sebelum dimasukkan ke dalam broke chest

5 Broke Chest 10 m3 Kimsari

Rotary 763

Menampung broke yang sudah dihancurkan pada rotary screen (wet broke) dan super vibrator chest sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest

6 Mixing chest 10 m3

Kimsari

CM 7T30/2

Mencampur NBKP, LBKP, dan broke menjadi satu untuk kemudian dialirkan ke dalam machine chest

7 Machine chest 20 m3 Kimsari CM

7T30/2

Menampung campuran larutan pulp sebelum diproses dalam paper machine

(25)

2. Tangki pengolahan pulp

Spesifikasi dan peralatan yang digunakan pada tangki pengolahan pulp dapat

dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4. Spesifikasi Alat yang Digunakan pada Tangki Pengolahan Pulp

No. Nama Alat Kapasitas Merek Type Fungsi

1 Hydra Pulper 20 m3 Kimsari

CM 7T30/2

Menghancurkan dan melarutkan NBKP dan LBKP menjadi larutan pulp yang kemudian dialirkan ke dalam

2 Sydra Pulper 20 m3

Kimsari

CM 7T30/2

Melarutkan broke yang kemudian dialirkan ke super vibrator

3 Super Vibrator 20 m3 Kimsari Engasungs Tank

Menghancurkan dan menghaluskan broke yang kemudian dialirkan ke broke chest 4 Twin Hydralic Refiner* - - BDH

Menghancurkan dan menghaluskan NBKP yang kemudian dialirkan ke refiner chest

5 Pompa** 1,5 m3/menit - -

Memompakan larutan pulp melalui pipa-pipa dari satu tangki ke tangki yang lain

Note: * Ukuran : 20”/22” ** Putaran : 980 rpm Berat : 1150 kg Daya : 18,5 Kw Tegangan : 3300 V

Frekuensi : 50 Hz

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri 3. Mesin

a. Head of machine

Fungsi : mengencerkan buburan dan membersihkan serta mengatur laju

buburan.

(26)

Berat : 12 ton

Tegangan : 380 v 50 hz/3 phase

Daya : 128 kw

- Centi cleaner, yang terdiri dari pipa kerucut untuk memisahkan kotoran

dari pulp.

- Rotary screen, untuk menyaring pulp atau serat yang kasar yang

dikembalikan ke sistem.

- Constant level tank, untuk menstabilkan keadaan buburan dilengkapi

dengan alat otomatis 1 buah flow meter dan motor rised pulper.

b. Four driner

Fungsi : membentuk buburan menjadi lembaran/sheet.

Merk : Xinghua Model : 2880 Berat : 27 ton Tegangan : 380 v 50 hz/3 phase Daya : 252 kw c. Pick up press

Fungsi : mengeluarkan air yang masih dikandung oleh lembaran kertas.

Merk : Xinghua

Model : 2880

Berat : 15 ton

Tegangan : 380 v 50 hz/3 phase

(27)

d. Embosser

Fungsi : mencetak garis-garis horizontal pada kertas.

Merk : Xinghua Model : 2880 Berat : 5 ton Tegangan : 380 v 50 hz/3 phase Daya : 42 kw e. Chemical applicator

Fungsi : menambah bahan kimia agar kualitas pada kertas bertambah

baik. Merk : Xinghua Model : 2880 Berat : 2 ton Tegangan : 380 v 50 hz/3 phase Daya : 27 kw f. Dryer

Fungsi : mengeringkan lembaran kertas.

Merk : Xinghua

Model : 2880

Berat : 15 ton

Tegangan : 380 v 50 hz/3 phase

(28)

g. Roll slitter

Fungsi : memotong jumbo roll menjadi roll yang lebih kecil.

Merk : Kimsari Model : 787 Berat : 10 ton Tegangan : 150 v 10 hz Daya : 70 kw h. Ream cutter

Fungsi : memotong rol kecil menjadi lembaran ream.

Merk : Kimsari Model : 665 Berat : 4 ton Tegangan : 70 v 5 hz Daya : 30 kw i. Bobbin slitter

Fungsi : memotong rol-rol kecil menjadi gulungan atau bobbin.

Merk : Kimsari Model : 755 Berat : 3 ton Tegangan : 80 v 10 hz Daya : 30 kw j. Repping machine

(29)

Merk : Kimsari Model : 769 Berat : 7 ton Tegangan : 100 v 10 hz Daya : 50 kw k. Bobbin reaclemer

Fungsi : memperbaiki bobbin yang rusak dari bobbin slitter.

Merk : Kimsari Model : 755 Berat : 7 ton Tegangan : 100 v 10 hz Daya : 50 kw 2.7.2. Peralatan

Peralatan (equipment) yang digunakan pada proses pembuatan kertas di PT.

Pusaka Prima Mandiri adalah:

1. Pompa

Fungsi : Memompakan larutan bubur kertas melalui pipa-pipa dari tangki \

yang satu ke tangki yang lain.

Kapasitas : 1,5 m3/ mnt

Putaran : 980 rpm

Arus : 33,2 A

(30)

2. Hinged Forklift

Fungsi : mengangkut jumbo roll ke daerah finishing untuk dipotong pada

mesin-mesin roll slitter. Selain itu juga digunakan untuk

mengangkut barang jadi ke gudang jadi.

Merk : XCMG Dimensi : 3154 x 1480 x 2250 mm Model : XT550CD Berat : 5 ton Daya : Diesel 3. Hoist Crane

Fungsi : mengangkut jumbo roll ke daerah repping machine. Operasi

pemakaiannya dikendalikan dengan switch gantung dari lantai.

Merk : SGY

Panjang : 15 m

Model : LDA

Berat : 4 ton

2.7.3. Utilitas

Utilitas dalam sebuah pabrik adalah unit pembantu produksi yang tidak

terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi penunjang proses agar

produksi dapat berjalan lancar. Sarana pendukung yang ada di pabrik PT. Pusaka

(31)

1. Listrik

Tenaga listrik dibutuhkan untuk menggerakkan motor listrik, pompa

kompresor, mesin bubut, bor las, AC, lampu penerangan, dan keperluan

lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, perusahaan memperolehnya dari

PLN dan bila aliran listrik dari PLN terputus maka perusahaan telah

menyediakan generator sendiri sebanyak 3 unit.

2. Kebutuhan air

Air dibutuhkan untuk membantu proses produksi serta kebutuhan para

pegawai. Kebutuhan air tersebut diperoleh langsung dari sungai Deli.

3. Boiler

Fungsi boiler disini adalah untuk menghasilkan energi panas yang diperlukan

pada proses produksi untuk mengeringkan lembaran-lembaran kertas dan

memberikan energi uap pada pencampuran chemical.

2.8. Safety and Fire Protection

Safety and Fire Protection di PT Pusaka Prima Mandiri (PPM) telah didukung oleh sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan antara lain

adalah kegiatan keselamatan kerja yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri

(APD) seperti helm, masker, sarung tangan, dan sepatu boat. Penanggulangan

bahaya kebakaran perusahaan melengkapi unit bagian produksinya dengan

(32)

2.9. Limbah

Limbah yang dihasilkan oleh PT. Pusaka Prima Mandiri adalah limbah

padat dan limbah cair. Limbah padat bersumber dari broke bekas pembuangan

proses pembuatan kertas rokok dan limbah padat domestik (alat tulis kantor, dan

sebagainya).

Limbah padat berupa broke ( kertas bekas) terlebih dahulu dikelompokkan

berdasarkan parameter porosity. Broke yang masih bisa digunakan akan disimpan

dan digunakan sebagai vahan baku tambahan untuk proses selanjutnya, sedangkan

broke yang tidak memenuhi standarisasi untuk dijadikan bahan baku tambahan, akan dijual atau diberikan kepada pihak lain yang memerlukannya seperti

perusahaan kertas. Broke Produksi Endapan CaCO3 Diklasifikasikan Disimpan Dijual

Limbah Domestik Diklasifikasikan Pembuangan terakhir milik PEMDA

Gambar 2.3. Diagram Pengolahan Limbah Padat PT. Pusaka Prima Mandiri

Limbah cair yang dihasilkan PT. Pusaka Prima Mandiri adalah berupa

(33)

penampungan. Bak 1 merupakan tempat penampungan dari sisa-sisa hasil

produksi yang mengandung endapan. Air dari bak 1 dialirkan ke bak 2 melalui

overflow, dimana pada bak 2 ini airnya lebih jernih dari bak 1 dan endapannya pun berkurang. Dari bak 2 dilairkan melalui overflow ke bak 3, dimana pada bak ini

airnya akan dialirkan ke sungai setelah memenuhi estándar dari pemerintah,

sedangkan endapannya tetap tinggal di bak. Apabila endapan dari bak 1, 2, dan 3

sudah terlalu banyak, maka endapan tersebut akan disedot dan ditampung pada

bak 4 dan 5. Endapan 4 dan 5 selanjutnya dikeringkan, setelah itu digonikan atau

diberikan pada orang yang ingin menggunakannya.

Cairan Sisa Produksi

Dialirkan ke bak penampungan 1

Disaring dan dialirkan ke bak penampungan2

Disaring dan dialirkan ke bak penampungan3

Dialirkan ke sungai Limbah Domestik

Badan Air Buangan

Endapan CaCO3 disedot ke bak penampungan 4 dan 5

Dikeringkan dan diberikan ke orang lain

(34)

Adapun parameter yang digunakan yaitu BOD 5, COD, TSS, dan PH. Untuk

BOD 5 dan COD diukur setiap sebulan sekali, sdangkan TSS dan PH diukur

setiap hari. Parameter pengujian limbah disajikan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.5. Parameter dan Kadar Maksimum Limbah Cair Parameter Limbah Cair Kadar Maksimum (mg/ltr)

BOD 5 60

COD 100

TSS 45

PH 6,0 – 9,0

Gambar

Tabel 2.1. Jam Kerja Staf
Tabel 2.3. Spesifikasi Alat yang Digunakan pada Tangki Penampungan
Tabel 2.4. Spesifikasi Alat yang Digunakan pada Tangki Pengolahan Pulp
Gambar 2.3.  Diagram Pengolahan Limbah Padat PT. Pusaka Prima  Mandiri
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bahan baku dalam pembuatan dodol buah adalah yang akan diolah.. menjadi dodol harus matang penuh dan seragam

Hasil pengujian hipotesis kedua yang menguji pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Intellectual Capital Disclosure mengungkapkan bahwa Kinerja Keuangan tidak berpengaruh

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana Proses pemberdayaan Masyarakat petani sawah dan adaptasi teknologi pertanian di Desa Mengkang, dengan

Untuk mempertahankan kesehatan bagi penduduk usia senja diperlukan solusi agar yang bersangkutan dengan kemampuan / kemauan yang ada diharapkan untuk tetap bekerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu pengocokkan dan rasio tepung biji salak : anti-solvent isopropil alkohol terbaik dalam menghasilkan ekstrak glukomanan dengan

Jika kita ingin meraih sukses yang lebih besar, lebih benar dan lebih baik, tidak ada cara yang paling efektif kecuali kita harus tegas dan keras pada diri kita sendiri

Penyebaran informasi mengenai keselamatan yang ada di kapal kepada penumpang sudah baik dan sudah sesuai dengan peraturan yang ada.Dimana penyebaran informasi dilakukan

Menerima surat arahan merancang jadual kerja pelaksanakan ROS / Pengalaman Berasaskan Sekolah (PBS) praktikum bagi tahun berkenaan. Menyemak dan membincang dengan Pengarah