• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI A. STRUKTUR ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI A. STRUKTUR ORGANISASI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) SKPD Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin Tahun 2015 sebagai salah satu perwujudan laporan atas kinerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu terhadap anggaran yang telah diberikan dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Penyusunan LKIP SKPD Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin Tahun 2015 mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Maksud disusunnya laporan pelaksanaan tugas tahunan Organisasi Perangkat Daerah Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin ini adalah untuk memenuhi kewajiban pelaporan kepada Bupati Tapin.

2. Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk mewujudkan pertanggungjawaban instansi terhadap pemanfaatan anggaran yang telah dialokasikan di Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin Tahun Anggaran 2016 .

II. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK , DAN FUNGSI A. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi KP2T sesuai Perda No. 5 Tahun 2008 adalah sebagai berikut :

 Kepala Kantor : Eselon III a

 Sub Bagian Tata Usaha : Eselon IV a

 Seksi Perekonomian : Eselon IV a

 Seksi Kesejahteraan Rakyat : Eselon IV a

 Seksi Pembangunan : Eselon IV a

 Seksi Pemerintahan : Eselon IV a

(2)

2 B. TUGAS POKOK

Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan serta pelayanan administrasi di bidang perijinan secara terpadu, dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi , keamanan dan kepastian.

- Uraian Tugas dimaksud diatas sebagai berikut :

a. Merumuskan kebijakan teknis di bidang pelayanan perijinan terpadu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Merumuskan dan mengkoordinasikan kegiatan penyusunan program kerja dan anggaran Kantor,

c. Melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi pelayanan perijinan bidang perekonomian;

d. Melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi pelayanan perijinan bidang Kesejahteraan rakyat;

e. Melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi pelayanan perijinan bidang pembangunan;

f. Melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi pelayanan perijinan bidang pemerintahan dan lain-lain;

g. Melaksanakan pelayanan administratif dan pengelolaan kegiatan ketatausahaan; dan h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugas.

KEPALA KANTOR KASI PEREKONOMIAN KEPALA SEKSI KESRA KASI PEMBANGUNAN KASUBBAG TU KASI PEMERINTAHAN TIM TEKNIS TIM TEKNIS TIM TEKNIS TIM TEKNIS

(3)

3 C. FUNGSI

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Kantor Pelayanan Peijinan Terpadu menyelenggarakan fungsi ;

a. Penyusunan program, b. Penyelenggaraan perijinan,

c. Pelaksanaan koordinasi pelayanan perijinan, d. Pelaksanaan administrasi pelayanan perijinan, e. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perijinan, dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

III. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI SKPD

Permasalahan-permasalahan Pelayanan yang dihadapi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin antara lain adalah sebagai berikut.

a. Sumber Daya Manusia yang ada dikantor Pelayanan perijinan baik dari segi kualitas dan kuantitas masih sangat kurang.

b. Belum lengkap dan sempurnanya Peraturan yang berkaitan secara langsung dengan Pelaksanaan Tugas yang diamanatkan oleh Peraturan per Undang-Undangan , seperti Permendagri, Permenpan , Peraturan Kepala BKPM antara lain ; Peraturan Bupati Tentang Standar Pelayanan Perijinan (SPP) dan Peraturan Bupati Tentang Standar Operational Prosedure (SOP).

c. Belum Lengkapnya Perda – Perda yang mendasari Perijinan. d. Tim Teknis / Tim Kerja Teknis belum di bentuk

e. Belum ada Prosedur Tetap (SOP) dalam pelaksanaan Pelayanan Perijinan kepada masyarakat / Dunia usaha.

f. Kurangnya Pelatihan bagi Pelaksana/Pegawai yang melaksanakan Pelayanan Perijinan sesuai bidang tugasnya masing-masing.

g. Ruangan Pelayanan Perijinan (Front Office) belum sesuai dengan Standar yang ditentukan oleh Permendagri No. 24 Tahun 2006 dan Permendagri No. 20 Tahun 2008.

h. Kurangnya Sosialisasi Terhadap Kewenangan 69 macam jenis Perijinan yang telah dilimpahkan pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu kepada masyarakat sehingga hanya sekitar + 15 Perijinan yang baru digunakan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan tersebut dapat dibagi ke dalam faktor

(4)

4

Faktor internal merupakan faktor terkait kewenangan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin. Faktor eksternal merupakan faktor yang di luar kewenangan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin.

(5)

5

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu , telah ditetapkan indikator kinerja utama sebagai dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.

IKU KP2T SEBELUM ASISTENSI

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

Penanggung Jawab

Sumber data Ket

1 Meningkatnya ketrampilan aparat pelaksana pelayanan perijinan Persentase karyawan/ti yang mengikuti pelatihan KP2T Bagian TU 2 Meningkatnya jumlah masyarakat yang mengurus izin Waktu Penyelesaian ijin ( hari)

KP2T Semua Kasi perijinan

3 Terbangunnya system informasi pelayanan perijinan yang terintegrasi melalui jaringan internet atau media lain.

Jumlah izin yang di terbitkan/dikeluarkan

KP2T Semua Kasi perijinan

Sistem informasi Terpadu dalam KPPT sesuai standar (%) KP2T Laporan Realisasi Anggaran program / Kegiatan 4 Terciptanya tempat

pelayanan yang nyaman dan representative serta terwujudnya wadah pengaduan masyarakat Persentase fasilitas/prasarana pelayanan yang terpenuhi KP2T Laporan Realisasi Anggaran program/ Kegiatan

(6)

6

IKU KP2T SETELAH ASISTENSI DENGAN KEMENPAN RB (merupakan salah satu IKU BPMPTSP )

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

Penanggung Jawab

Sumber data Ket

1 Meningkatnya Pelayanan Perizinan Tingkat Kepuasaan Pelayanan Semua Kasi Perijinan Hasil Survey

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapin (BPMPTSP), terbentuk tanggal 31 Desember 2015 yaitu gabungan dari SKPD Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan Bagian Penanaman Modal Sekretariat Daerah.

Berhubung Pembuatan LKIP untuk Tahun 2015, maka Pelaporan LKIP yang disampaikan masih masing-masing SKPD terdahulu. Jadi dari IKU BPMPTSP itulah kita ambil IKU yang sesuai dengan tupoksi SKPD masing-masing.

IKU BPMPTSP SETELAH ASISTENSI DENGAN KEMENPAN RB

NO

Indikator Kinerja Utama

Penjelasan

Penanggung

Jawab Sumber Data

KINERJA UTAMA (Makna Indikator,Alasan Pemilihan Indikator, Cara Perhitungan Indikator 1

Meningkatnya Pelayanan Perizinan

Tingkat Kepuasaan Pelayanan

Survey Tingkat Kepuasaan Pelayanan

Semua Kepala

Bidang Hasil Survey (KEP/25/M.PAN/2/2004) 2 Meningkatnya Nilai Investasi PMDN/PMA

Nilai Investasi PMDN/PMA (milyar Rp )

Jumlah Nilai Investasi PMDN/PMA (milyar Rp) Semua Kepala Bidang Laporan Berkala Tingkat Pertumbuhan

Investasi Investasi Thn n - Investasi Thn n-1 x 100 %

Data Sekunder dan BPS Investasi Thn n -1

(7)

7 RENCANA STRATEGIS

1.Visi dan Misi a.Visi

Visi merupakan suatu pernyataan yang menunjukkan apa yang diinginkan KP2T di masa yang akan datang. Visi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang ke mana KP2T akan diarahkan dan apa yang akan dicapai. Visi KP2T yang merupakan harapan dan keinginan seluruh jajaran aparatur KP2T ditetapkan sebagai beikut:

“TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN ”

b.Misi

Terwujudnya visi merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap jajaran

aparatur KP2T. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, KP2T menetapkan misi yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai. Misi KP2T ditetapkan sebagai berikut :

1. MENINGKATKAN SUMBER DAYA APARATUR YANG PROFESIONAL 2. MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PERIJINAN

3. MENINGKATKAN SYSTEM INFORMASI PELAYANAN PERIJINAN

4. MENINGKATKAN SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN PERIJINAN

(8)

8 2.Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Sasaran

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

(1) (2) (3) (4)

1. Meningkatkan Pelayanan Perizinan

Meningkatnya Pelayanan Perizinan

Tingkat Kepuasaan Pelayanan

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja Tahun 2015 mengacu pada DPA TA 2015 (terlampir). Namun Perjanjian Kinerja tersebut tidak dijadikan tolak ukur akuntabilitas kinerja sehubungan dengan dibuatnya iku yang baru.

(9)

9 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA/ORGANISASI

Indikator Kinerja Utama merupakan dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Dibawah ini merupakan Pencapaian IKU SKPD Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Capaian IKU Tahun 2015

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

1 Meningkatnya Pelayanan Perizinan

Tingkat Kepuasaan Pelayanan 75.50 74.87

Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran, Perumusan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja makro serta indikator kinerja strategis.

Predikat nilai capaian kinerja dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut : a. 85% - 100% : Sangat Berhasil,

b. 70% - < 85% : Berhasil

c. 55% - < 70% : Cukup Berhasil, d. < 55% : Tidak Berhasil

Perjanjian Kinerja

Dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 tidak dijadikan acuan dalam pencapaian sasaran dan target kinerja, karena dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 tidak mengakomodir Indikator Kinerja Utama yang SMART dan terukur.

Untuk Tahun 2016 ini, Perjanjian Kinerja yang akan disampaikan menggunakan SKPD Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan mengakomodir IKU yang baru hasil Asisitensi dengan Kemenpan RB .

(10)

10

EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA A.1 Target dan Realisasi Tahun Ini

Pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran strategis sebagai berikut :

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) 1 Meningkatnya Pelayanan Perizinan Tingkat Kepuasaan Pelayanan 75.50 74.87 99.16

Nilai pencapaian sasaran strategis adalah 99.16%. Dengan hasil perolehan tersebut bila dilihat skala ordinal maka sasaran strategis dapat dikategorikan “ Sangat Berhasil ”.

A.2 Capaian Tahun Ini dan Tahun Lalu

N

o Sasaran Indikator Satuan

2014 2015

Target Realisasi Persentase Kategori Target Realisasi persentase Kategori Pencapaian pencapaian 1 Meningkatnya Pelayanan Perizinan Tingkat Kepuasaan Pelayanan indeks <=73 74.39 101.90% sangat berhasil <=75. 50 74.87 99.16% sangat berhasil

(11)

11

A.3 Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Target Renstra

Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

NO Indikator

Kondisi

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Kinerja pada awal periode RPJMD Tahun 0 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 1 Indeks Kepuasaan Masyarakat 70 <=70 <=73 <=75.50 <=77 <= 81,50 Sangat Baik

Capaian Kinerja Tahun ini dengan Target Renstra

NO Indikator 2014 2015 Target Renstra Realisasi %pencapa ian Target

Renstra Realisasi %pencapaian

1 Indeks Kepuasaan

masyarakat <=73 74.39 101.90% <=75.50 74.87% 99.16%

A.5. Evaluasi Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi yang dilakukan.

Sasaran :

“ Meningkatnya Pelayanan Perijinan, dengan 1 (satu) indikator kinerja dengan penjelasan sbb - Indikator Kinerja , Tingkat Kepuasaan Pelayanan

dari indikator kinerja yang ditetapkan sebagai tolak ukur keberhasilan sasaran ,

Berdasarkan hasil survey IKM pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mutu dan kinerja pelayanan berada dalam kategori baik. yaitu dengan NILAI INDEKS 74.87, Nilai ini dikonversi dengan pedoman sebagai berikut

(12)

12

Niai Interval Konversi Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan

25,00 – 43,75 D Tidak baik

43,76 – 62,50 C Kurang baik

62,51 – 81,25 B Baik

81,26 – 100,00 A Sangat baik

Sumber : Kep.MenPAN 25/2004

Nilai 74.87 dikonversikan dengan table pedoman , didapat hasil sebagai berikut bahwa : 1) Mutu pelayanan Kantor Pelayanan Perizinan = B (baik).

2) Kinerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu = B (baik)

Beberapa unsur pelayanan memperoleh nilai indeks lebih dari 3,00, unsur – unsur tersebut adalah Prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan ,kejelasan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan , kemampuan petugas pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, Kesopanan dan keramahan petugas, kepastian jadwal pelayanan dan kenyaman lingkungan. Lebih jelasnya lihat table dibawah ini :

No Unsur Pelayanan Nilai

Unsur Bobot Tertimbang Nilai Indeks 1 Pemahaman_Tentang_Kemudahan_ Prosedur 310 3.1 0.2201 2 Kesamaan_Persyaratan_Pelayanan 303 3.03 0.21513 3 Kejelasan_Dan_Kepastian_Petugas_Pelayanan 303 3.03 0.21513 4 Kedisiplinan_Petugas_Pelayanan 3 3 0.213 5 Tanggung_Jawab_Petugas_Pelayanaan 310 3.1 0.2201 6 Kemampuan_Petugas_Memberikan_Pelayanan 304 3.04 0.21584 7 Kecepatan_Pelayanan 298 2.98 0.21158 8 Keadilan_Mendapatkan_Pelayanan 302 3.02 0.21442 9 Kesopanan_Dan_Keramahan_Petugas 307 3.07 0.21797 10 Kewajaran_Biaya_Pelayanan 220 2.40 0.1704 11 Kesesuaian_Biaya_Pelayanan 278 2.78 0.19738 12 Ketepatan_Waktu_Pelayanan 338 3.38 0.23998 13 Kenyamanan_Fasilitas 301 3.01 0.21371 14 Keamanan_Pelayanan 324 3.24 0.23004 Nilai Indeks 2.99123

(13)

13

Meskipun secara keseluruhan nilai indeks kepuasaan masyarakat berada pada rentang Kinerja Baik, namun masih ada beberapa unsur pelayanan yang mempunyai nilai kurang baik. Diantaranya :

1. Kedisiplinan petugas pelayanan. Ada responden menyatakan bahwa petugas kurang

disiplin. Hal ini dapat diatasi dengan pengawasan internal yang baik, sehingga kedisiplinan petugas meningkat. Selain itu, dapat dibuat program-program peningkatan kedisiplinan

2. Kecepatan pelayanan, ada responden menyatakan bahwa pelayanan kurang cepat.

Hal tersebut berpengaruh pada kepuasan masyarakat, karena kecepatan pelayanan merupakan indikator utama dalam pengukuran IKM. Maka dari itu, perlu ditelusuri alur prosedur pelayanan, sehingga dapat diketahui unit mana yang perlu disederhanakan, atau pengaturan personil dengan memaksimalkan kinerja staf sesuai beban kerja masing-masing unit

3. Kewajaran biaya pelayanan. Ada responden yang menyatakan bahwa biaya pelayanan

kurang wajar, hal tersebut perlu menjadi koreksi bagi pihak KP2T Kab.Tapin. Adanya keterbukaan mengenai tarif pelayanan dengan masyarakat akan membuat kedua lebih pihak saling menghargai. Berikan informasi yang akurat tentang besaran tarif pada setiap pelayanan perizinan, dan prosesnya.

4. Kesesuaian biaya pelayanan. Agar masyarakat dapat mengetahui jumlah biaya yang

dikeluarkan guna transparansi perlu penyediaan papan pengumuman, tentang syarat-syarat dan besaran biaya, serta peraturan yang menetapkan keputusan yang mendasari besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan

5. Kenyamanan fasilitas fisik, dimana masih banyak responden yang menyatakan

kurang nyaman dengan fasilitas di KP2T kabupaten Tapin saat ini. Fasilitas fisik merupakan unsur pelayanan yang kasat mata, sehingga perlu dibenahi dan diatur sesuai dengan standar penataan ruangan pada manajemen perkantoran.

Adapaun Faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksaaan survey Indeks Kepuasaan masyarakat (IKM) tersebut adalah :

1. Adanya ketidakpahaman masyarakat akan pertanyaan kuesioner dan terkadang tidak diisi lengkap, sehingga kuesioner yang ada tidak dapat dipergunakan.

2. Responden kadang tidak bersedia mengisi kuesioner karena alasan sibuk.

3. Adanya rasa sungkan dan kurangnya antusias dari responden untuk mengisi jawaban 4. Kuesioner yang telah diberikan terkadang tidak dikembalikan.

(14)

14

A.6 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, sumber daya yang dimiliki Kantor Pelayanan Perijnan Terpadu Kabupaten Tapin masih belum cukup memadai sehingga belum bisa maksimal dalam melaksanakan perannya.

Berikut merupakan rincian sumber daya yang dimiliki Kantor Pelayanan Perijnan Terpadu Kabupaten Tapin untuk menjalankan aktivitasnya dan melaksanakan segala program dan kegiatan.

a. Sumber Daya Manusia

Berikut ini merupakan rekapitulasi pegawai yang dimiliki Kantor Pelayanan Perijnan Terpadu Kabupaten Tapin beserta jabatannya.

Rekapitulasi Pegawai KP2T Kabupaten Tapin Tahun 2015

No Unit Kerja Jumlah

(1) (2) (3)

1 Kepala Kantor 1

2 Kasubbag Tata Usaha 1

3 Kepala Seksi Perekonomian 1

4 Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat 1

5 Kepala Seksi Pembangunan 1

6 Kepala Seksi Pemerintahan 1

7 Staf 5

Jumlah Total 11

Berikut ini akan disajikan komposisi kepegawaian KP2T Kabupaten Tapin berdasarkan jenjang pendidikan.

(15)

15

Jumlah PNS berdasarkan Klasifikasi Golongan

No Golongan Jumlah (1) (2) (3) 1 IV/b 1 2 III/d 2 3 III/c 1 4 III/b 5 5 II/d 1 6 II/c 1 Jumlah Total 11

Jumlah PNS berdasarkan Klasifikasi Pendidikan

No Unit Kerja Jumlah

(1) (2) (3)

1 S1 7

2 DIII 2

3 SMA 2

Jumlah Total 11

Berdasarkan gambar komposisi pegawai Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin di atas menunjukkan bahwa pegawai yang berpendidikan Strata 1 (S-1) sebanyak 7 (tujuh) orang. Pegawai yang berpendidikan pendidikan Diploma III yakni sebanyak 2 (dua) orang. Sementara itu, pegawai yang berpendidikan SMA ada sebanyak 2 (dua) orang.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar sumber daya manusia yang terdapat di Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin berpendidikan jenjang atas. Namun demikian, meskipun telah memiliki jumlah pegawai yang cukup dengan pendidikan jenjang atas, sebagian besar pegawai Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin tidak berlatar belakang pendidikan yang terkait dengan Pelayanan Publik.

Selain itu, belum semua pegawai menguasai peraturan perundangan terkait Pelayanan Publik.

(16)

16

b. Aset

Berikut ini daftar aset yang dimiliki dan digunakan oleh Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya:

DAFTAR ASET KP2T KABUPATEN TAPIN TAHUN 2008 s.d 2015

NO. JENIS ASET JUMLAH

1. Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 1

2. Mesin Ketik Manual Standar (14-16) 2

3. Mesin Calculator 4 4. Filling Besi/Metal 1 5. Band Kas 1 6. White Board 1 7. Lemari Kayu 1 8. Kursi Putar 7 9. Meja Komputer 2 10. P.C Unit 6 11. Printer 14

12. Meja Kerja Pejabat Eselon III 1

13. Meja Kerja Pejabat Eselon IV 5

14. Meja Kerja Pegawai Non Struktural 5

15. Kursi Kerja Pejabat Eselon III 2

16. Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 10

17. Kursi Kerja Pegawai Non Struktural 20

18. Meja Rapat 1 19. Meja Reseption 1 20. Kursi Rapat 16 21. Kipas Angin 1 22. Bangku Tunggu 1 23. Kursi Tamu 2 24. Sofa 1 25. AC Split 12 26. Loudspeaker 1 27. Modem 1 28. Kursi Lipat 12

(17)

17

30. Personal Komputer 3

31. Bangunan Gedung Kantor Permanen / Pembangunan Gedung Kantor KP2T

1

32. Alat Kantor Lainnya (Lain-lain) / Gorden Lantai 1 1 33. Alat Kantor Lainnya (Lain-lain) / Gorden Lantai 2 1

34. Rak TV 1 35. Lemari Es 2 36. Camera Film 2 37. Dispenser 4 38. Lap Top 3 39. Note book 1

40. Peralatan Jaringan Lain-lain / Jaringan Aplikasi Simda 1

41. Audio Amplifier 1

42. Bangunan Gedung Kantor Permanen / Papan Nama Instansi 1 43. Bangunan Gedung Kantor Permanen / Pekerjaan Persiapan 1 44. Bangunan Gedung Kantor Permanen / Pembuatan Pagar 1 45. Bangunan Gedung Kantor Permanen / Pekerjaan Halaman 1 46. Bangunan Gedung Kantor Permanen / Pekerjaan Sanitair 1 47. Bangunan Gedung Kantor Permanen / Pekerjaan Jembatan 1

48. Facsmile 1

49. Pesawat Telephone 1

50. Papan Visual 1

51. Internet 1

52. Server 1

53. Lemari Arsip untuk arsip Dinamis 22

54. Bangunan Gedung Kantor Lain-lain / Pembuatan dan Pemasangan Teralis

1

55. Bangunan Gedung Kantor Permanen / Penambahan Daya Listrik 1 56. Bangunan Gedung Kantor Permanen / Pemasangan Keramik 1 57. Bangunan Gedung Kantor Lain-lain / Pemasangan Tiang Baleho 1

58. Kendaraan Roda Dua 2

59. Papan Data Pegawai (Papan Pengumuman ) 1 60. Papan Data Struktur ( Papan Pengumuman ) 1

61. Rak Koran( Papan Pengumuman ) 1

62. Kotak Penilaian IKM ( Papan Pengumuman) 3 63 Kotak Pengaduan ( Papan Pengumuman ) 1

(18)

18 65 Meja Komputer 2 66 Kipas Angin 2 67 TV 2 68 Tangga Aluminium 1 69 LCD Proyector 1

70. Unintemuptible Power Supply (UPS) 4

71. Meja Reseption 1 set

72. Papan Nama Instansi + Partisi 1 set

Dari tabel daftar aset Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin, dapat disimpulkan bahwa Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin belum

memiliki sarana prasarana yang lengkap untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Dengan demikian Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin perlu meningkatkan atau melaksanakan pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan sehingga tidak menghambat kinerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Sarana dan Prasarana yang harus di tambah :

No. Sarana Dan Prasarana Jumlah

1. Mesin Touch Screen 1 bh

2. TV 1 bh

3. Handycam 1 bh

4. Komputer 4 unit

5. Printer 4 unit

6. Aplikasi Database 1 Paket

7. Mobil Keliling 1 bh

Semoga di tahun 2016 ini dan akhir Tahun Renstra sarana dan prasarana yang perlu di tambah bisa terealisasi semuanya.

(19)

22

A.7. Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Dari Program/kegiatan yang dilaksanakan di Tahun 2015 , rata_rata sudah menunjukkan hasil yang memuaskan, namun ada 1 (satu) Kegiatan yaitu Koordinasi Pelayanan Publik pada

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik tidak dapat dilaksanakan.

Adapun Kendala yang dihadapi adalah

1. Kurang nya SDM Pegawai KP2T baik dari segi kualitas dan kuantitas 2. Belum dibentuknya Tim Teknis sampai sekarang ini

3. Perbup untuk SOP Perijinan masih belum ada. 4. Kurangnya Koordinasi dengan SKPD terkait

Pada Tahun Anggaran 2015 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu mengelola anggaran sebesar Rp. 1.709.818.216,- terealisasi sebesar Rp 1.473.251.698,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 917.751.587,- dan Belanja Langsung sebesar Rp.

555.500.111,-. Belanja Tidak Langsung digunakan untuk belanja pegawai yaitu belanja gaji dan

tunjangan, sedangkan Belanja Langsung tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam 7 (tujuh) program yaitu terdiri :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 6. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

7. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

(20)

22

BAB IV P E N U T U P

A. KESIMPULAN

Pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan akuntabilitas dalam rangka menilai keberhasilan/kegagalan atau tercapai/tidak tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin.

Untuk dapat menjawab pertanyaan akan tingkat keberhasilan/kegagalan tersebut, telah dilaksanakan pengukuran indikator kinerja sasaran, dan dapat disimpulkan bahwa pencapaian

sasaran Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin Tahun 2015 berbobot 99.16% dengan kategori “ Sangat Berhasil”.

Beberapa prinsip penyusunan dan penyajian laporan telah disajikan dengan berbagai pertimbangan. Prinsip-prinsip pelaporan yang baik mungkin saja tidak dapat diterapkan pada laporan ini, namun demikian, laporan ini masih memenuhi tujuan penyusunannya.

B. EVALUASI

Walaupun tingkat pencapaian sasaran tersebut masuk kategori sangat berhasil, namun perlu dipertahankan agar selalu dapat tercapai.

Banyak faktor yang mempengaruhi /menghambat pencapaian sasaran tersebut, antara lain: 1. Kurang optimalnya koordinasi teknis dengan SKPD terkait

2. Belum ditetapkan Perbup SOP Perijinan

3. Keterbatasan Tenaga SDM yang ada di KP2T baik dari segi Kualitas maupun Kuantitas

4. Keterbatasan Dana Anggaran

5. Masih Belum lengkapnya sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan

Untuk menjawab permasalahan di atas, maka Kami sebagai Aparatur Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu memberikan solusi :

1. Harus dibentuk tim teknis dr unsur SKPD terkait dan stand by di tempat 2. Diusahakan di Tahun 2016 , sudah dibuat dan ditetapkan Perbup SOP Perijinan.

3. Akan mengusulkan kepada Pihak BKD untuk penambahan tenaga PNS yang berkualitas ataupun merekrut tambahan tenaga kontrak .

4. Akan diusahakan dengan mengajukan perencanaan anggaran yang sistematis dalam setiap tahunnya.

(21)

22

5. Pada saat Perencanaan Anggaran, diusulkan untuk penambahan sarana dan prasarana yang kurang.

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian oleh Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu untuk meningkatkan kinerja di tahun berikutnya adalah :

1. Mempertahankan , meningkatkan capaian kinerja yang baik dan efisien,

2. Mempertajam Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) dengan indikator kinerja dan target grup yang jelas, sehingga memudahkan Satuan Kerja dalam mencapainya .

3. Mengembangkan sistem pengumpulan data kinerja dan pengukurannya pada masing-masing Satuan Kerja, sehingga pengukuran kinerja dapat terukur dengan baik.

Beberapa prinsip penyusunan dan penyajian laporan telah disajikan dengan berbagai pertimbangan. Prinsip-prinsip pelaporan yang baik mungkin saja tidak semua dapat diterapkan pada laporan LAKIP ini, namun demikian, laporan ini masih memenuhi tujuan penyusunannya.

C. TINDAK LANJUT

Laporan ini diharapkan dapat dipakai dan dimanfaatkan untuk pimpinan, staf, dan masyarakat luas yang membutuhkannya. LKIP ini juga akan digunakan sebagai alat observasi untuk melakukan instropeksi dan refleksi terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapin.

(22)

22

LAMPIRAN 1 : Perjanjian Kinerja

LAMPIRAN 2 : LRA SKPD (Per program

dan kegiatan )

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

Dalam hal ini indicator kinerja dimaksudkan sebagai alat yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas dalam rangka menilai keberhasilan

Hasil pengukuran dan capaian indikator kinerja dimaksud, digunakan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran strategis dalam rangka mewujudkan visi dan

Hasil pengukuran kinerja BBPK Makassar tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya untuk 3 (tiga) indikator yaitu pada Jumlah aparatur kesehatan yang

Hasil pengukuran dan capaian indikator kinerja dimaksud, digunakan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran strategis dalam rangka mewujudkan visi dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen tahun 2012 disusun guna mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan

Kepala Sub Bagian Tata Pemerintahan dan Perangkat Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Bagian dalam rangka menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan