• Tidak ada hasil yang ditemukan

organisasi serta untuk lebih memantapkan akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kinerja unitunit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "organisasi serta untuk lebih memantapkan akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kinerja unitunit"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Dalam rangka menerapkan suatu sistem pertanggungjawaban yang berfokus pada kinerja dan secara terpadu mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan misi organisasi serta untuk lebih memantapkan akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kinerja unit- unit di lingkungan pemerintahan perlu disusun suatu Laporan Kinerja (LAKIN) pada tiap-tiap Kementerian Negara/Lembaga dengan konstribusi laporan dari tiap-tiap unit di bawahnya.

Dengan berakhirnya tahun anggaran 2020, sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, semua instansi pemerintah diwajibkan untuk menyusun LAKIN sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada instansi pemerintah.

LAKIN mempunyai tujuan pelaporan kinerja, yaitu untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Dengan fungsi upaya perbaikan, laporan ini membantu Direktorat Pelaksanaan Anggaran sebagai salah satu unit organisasi Eselon II pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memegang peranan penting dalam pengelolaan keuangan negara untuk melaksanakan self assessment atas kinerjanya selama ini guna perbaikan di masa mendatang.

LAKIN ini disusun untuk memberikan gambaran dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Direktorat Pelaksanaan Anggaran untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan, standardisasi, serta monitoring dan evaluasi di bidang Pelaksanaan Anggaran.

Jakarta, Januari 2021 Direktur,

Sudarso

NIP 196808161989121002

(2)

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Untuk memenuhi tugas pokok dan fungsi serta target kinerja yang diemban, Direktorat Pelaksanaan Anggaran telah menetapkan program kerja dan melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam rangka mencapai target kinerja yang telah ditargetkan pada tahun 2020 dapat dilihat dari indikator-indikator sebagaimana telah ditetapkan dalam kontrak kinerja yang telah ditetapkan, dengan ikhtisar sebagai berikut.

1. Kinerja pelaksanaan anggaran K/L

Dalam rangka memonitor perkembangan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran K/L, diperlukan suatu alat penilaian kualitas/kinerja yang sekaligus dapat berperan sebagai katalis perubahan perilaku dan pola pikir satker/K/L dalam pelaksanaan anggaran. Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran secara kuantitatif. Capaian IKU nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L memberikan indikasi sejauh mana kinerja satker K/L dalam kegiatan pelaksanaan anggaran secara optimal sebagaimana tercantum dalam dokumen pelaksanaan anggaran. Pada tahun 2020, diperoleh nilai realisasi sebesar 94,76 dari target nilai yang telah ditetapkan sebesar 88, sehingga mendapat capaian IKU sebesar 107,68%. Tindakan yang dilakukan dalam rangka pencapaian IKU tersebut diantaranya:

a) Penambahan 1 (satu) indikator baru yaitu konfirmasi capaian output sebagai komponen perhitungan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) melalui mekanisme reformulasi IKPA Tahun 2020 yang ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2020 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga.

b) Pengembangan aplikasi OM SPAN untuk mendukung monitoring dan perhitungan capaian IKPA secara otomatis sesuai reformulasi IKPA berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2020 maupun relaksasi dan reaktivasi penilaian untuk mendukung akselerasi penyerapan anggaran PC-PEN sesuai S-258/PB/2020;

c) Penerbitan dan penyampaian surat langkah-langkah strategis peningkatan kualitas kinerja pelaksanaan anggaran Tahun 2020 kepada K/L, Kanwil, dan KPPN.

(3)

iii d) Penyempurnaan tools monev pelaksanaan anggaran pada aplikasi Monitoring dan Evaluasi

Budget Execution (MEBE), untuk memonitor perkembangan realisasi anggaran dan mendukung pelaksanaan kegiatan EPA secara rutin

2. Kepuasan publik atas layanan Direktorat Pelaksanaan Anggaran

Pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Keuangan, termasuk Ditjen Perbendaharaan telah dimulai sejak tahun 2007. Untuk menguji keberhasilan reformasi tersebut, salah satunya diukur dengan tingkat kepuasan customer (pelanggan) sebagai pengguna layanan yang diberikan oleh Direktorat Pelaksanaan Anggaran. Kepuasan pengguna layanan didefinisikan sebagai persepsi pengguna layanan terhadap produk atau layanan Direktorat Pelaksanaan Anggaran yang telah memenuhi atau melebihi harapan. Tingkat kepuasan publik atas layanan yang tinggi akan meningkatkan citra Direktorat Pelaksanaan Anggaran sebagai pengawal kebijakan dan pengaman perbendaharaan yang andal. Indeks kepuasan publik terhadap pelayanan perbendaharaan merupakan alat ukur yang objektif untuk menilai persepsi customer (K/L atau satker) sebagai mitra kerja terhadap layanan yang diberikan Ditjen Perbendaharaan khususnya Direktorat Pelaksanaan Anggaran yang meliputi layanan sosialisasi dan bimbingan teknis maupun upaya peningkatan kapasitas pengguna layanan. Indikator ini diperoleh melalui survei dengan objek survei pengguna layanan eksternal, yaitu K/L atau satker yang dipilih secara acak (sampling), dan pengguna layanan internal, yaitu Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN. Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan pada tahun 2020, diperoleh indeks kepuasan publik atas layanan Direktorat Pelaksanaan Anggaran sebesar 4,63 dari target 4,52, sehingga capaian IKU Indeks Kepuasan Publik atas Layanan Direktorat Pelaksanaan Anggaran tahun 2020 sebesar 102,43%.

3. Efektivitas implementasi layanan pengguna melalui HAI-DJPb

Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai layanan secara daring melalui Layanan Pengguna Terintegrasi HAI-DJPb (Help, Answer, Improve) yang menyediakan layanan pengguna secara terintegrasi sebagai upaya untuk menjamin penyediaan layanan yang tepat waktu dan profesional atas permasalahan yang dihadapi oleh pengguna di bidang perbendaharaan. Layanan ini menggabungkan seluruh layanan helpdesk di tiap-tiap direktorat pada Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan. Indeks efektivitas implementasi layanan pengguna melalui HAI-DJPb Direktorat Pelaksanaan Anggaran

(4)

iv tahun 2020 diukur dengan menggunakan 2 indikator yaitu indeks hasil survei dan indeks ketepatan waktu penyelesaian tiket HAI-DJPb dengan hasil nilai 3,86 dari target nilai indeks 3, sehingga capaian IKU sebesar 120%.

4. Efektivitas peraturan perbendaharaan

Indeks efektivitas peraturan perbendaraan merupakan tingkat penyelesaian RPMK yang dirumuskan dan diukur dengan uji dampak serta adanya tindak lanjut atas uji dampak atas PMK yang telah diundangkan dengan metode ROCCIPI. Pada tahun 2020, ditetapkan 5 (lima) peraturan dalam penetapan output kegiatan Direktorat Pelaksanaan Anggaran, dan sampai dengan akhir tahun 2020 Direktorat Pelaksanaan Anggaran berhasil menyusun 4 (empat) Peraturan Menteri Keuangan, sedangkan 1 PMK telah usulkan untuk dilakukan penghapusan terhadap Program Perencanaan Tahun 2020 berdasarkan Nota Dinas Dirjen Perbendaharaan Nomor ND-733/PB/2020. Sedangkan tindak lanjut atas uji dampak atas PMK yang telah diundangkan dengan metode ROCCIPI telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rekomendasi yang ditetapkan. Oleh karena itu, perolehan nilai atas IKU Indeks efektivitas peraturan perbendaharaan adalah 4 dari target nilai indeks 3 sehingga capaian IKU sebesar 120%.

5. Penyusunan dan tindak lanjut Reviu Pelaksanaan Anggaran, Spending Review dan Laporan Khatulistiwa (KFR gabungan)

Ketepatan waktu penyusunan dan tindak lanjut Reviu Pelaksanaan Anggaran, Spending Review dan Laporan Khatulistiwa (KFR gabungan) menunjukkan ketepatan waktu penyelesaian Laporan RPA dan SR dan Laporan Khatulistiwa (KFR gabungan) yang kualitasnya dapat diterima sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan dalam Surat Edaran atau yang dipersamakan terkait petunjuk teknis penyusunan RPA, SR, dan Laporan Khatulistiwa (KFR gabungan). Indeks penyusunan dan tindak lanjut Reviu Pelaksanaan Anggaran, Spending Review dan Laporan Khatulistiwa (KFR gabungan) mendapat nilai 3,38 (skala 4) dari target 3, sehingga capaian IKU sebesar 112,67%.

6. Implementasi kebijakan peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran

Implementasi kebijakan peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran merupakan rata- rata progress penyelesaian atas tahapan-tahapan implementasi atas regulasi/proses bisnis baru yang direncanakan pada tahun 2020 maupun optimalisasi pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan

(5)

v pada tahun sebelumnya dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran K/L. Pada tahun 2020 ini terdapat empat implementasi kebijakan, yaitu Otomasi MP PNBP Tahap II, Optimalisasi Penggunaan KKP di Dalam Negeri, Piloting Penggunaan KKP pada Satker Luar Negeri, dan Percepatan dan Peningkatan Ketepatan Penyaluran Bansos. Persentase implementasi kebijakan peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran tahun 2020 terealisasi 100% dari target 100%.

7. Kinerja pengelolaan penyaluran DAK dan Dana Desa

Nilai kinerja pengelolaan penyaluran DAK dan Dana Desa digunakan untuk memastikan pelaksanaan anggaran penyaluran DAK dan Dana Desa berjalan dengan efisien dan efektif. Nilai ini diukur dengan menggunakan lima variabel, yaitu ketepatan waktu penyampaian dokumen persyaratan oleh pemda, ketepatan waktu penyelesaian SPP dan SPM penyaluran dana transfer DAK dan Dana Desa oleh KPPN, ketepatan waktu penyampaian laporan pemantauan dan evaluasi penyaluran DAK dan Dana Desa, ketepatan waktu penyampaian LK tingkat UAKPA BUN DAK dan Dana Desa, dan nilai deviasi antara RPD Bulanan dengan realisasi DAK dan Dana Desa. Nilai kinerja pengelolaan penyaluran DAK dan Dana Desa pada tahun 2020 memiliki nilai capaian sebesar 98,80 dari target 80, sehingga capaian IKU sebesar 120%.

8. Efektivitas edukasi dan komunikasi

Untuk meningkatkan kapasitas pengelola perbendaharaan, pada tahun 2020 Direktorat Pelaksanaan Anggaran telah menyelenggarakan berbagai bimbingan teknis, sosialisasi, dan lokakarya kepada satker K/L maupun Kanwil DJPb/KPPN sebanyak 4 (empat) kali dan kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA) tingkat K/L setiap bulan. Melalui perhitungan indeks atas pelaksanaan bimbingan teknis, sosialisasi, dan lokakarya maupun evaluasi pelaksanaan anggaran maka diperoleh tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi sebesar 91,03 dari target 87, sehingga capaian IKU tahun 2020 sebesar 104,63%.

9. Kualitas Evaluasi Pelaksanaan Anggaran K/L

Monitoring dan evaluasi yang optimal merupakan upaya untuk meningkatkan fungsi pengawasan terhadap satker K/L dalam hal pelaksanaan anggaran, mengoptimalkan tingkat penyerapan anggaran, serta mengetahui hal-hal yang memengaruhi tingkat penyerapan anggaran dilakukan melalui

(6)

vi kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Anggarana K/L. Optimal tidaknya pelaksanaan kegiatan tersebut, dapat dilihat dari sisi input, output, outcome atas kegiatan EPA yang masing-masing diukur melalui aspek Kualitas penyelenggaraan EPA (input), Kualitas tindak lanjut hasil EPA (output), dan Perbaikan kualitas pelaksanaan anggaran K/L (outcome). Rata-rata nilai kualitas Evaluasi Pelaksanaan Anggaran K/L tahun 2020 terealisasi 3,88 dari target 3 sehingga capaian IKU tahun 2020 sebesar 120%.

10. Kualitas laporan Reviu Pelaksanaan Anggaran dan Kajian Fiskal Regional Kanwil DJPb

Kualitas laporan Reviu Pelaksanaan Anggaran dan Kajian Fiskal Regional Kanwil Ditjen Perbendaharaan merupakan tolok ukur hasil pembinaan Direktorat Pelaksanaan Anggaran pada seluruh Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan terkait dengan Laporan Reviu Pelaksanaan Anggaran dan Kajian Fiskal Regional Kanwil DJPb. Pada tahun 2020 diperoleh nilai rata-rata sebesar 94,13 dari target yang telah ditetapkan sebesar 90 sehingga mendapat capaian IKU sebesar 104,59%.

11. Penyelesaian rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUN yang telah ditindaklanjuti

Pengukuran penyelesaian rekomendasi atas hasil pemeriksaan BPK adalah progress tindak lanjut yang dilakukan oleh unit eselon II atas rekomendasi yang disampaikan oleh BPK sesuai dengan action plan dan time frame yang ditetapkan pemerintah. Temuan Pemeriksaan (TP) BPK atas LKPP dan LK BUN perlu diselesaikan sebagaimana yang direkomendasikan oleh BPK. Setiap K/L dan Pengguna Anggaran BUN diwajibkan menyampaikan Tindak Lanjut atas rekomendasi terkait. Persentase penyelesaian rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUN yang telah ditindaklanjuti oleh Direktorat Pelaksanaan Anggaran s.d. semester II tahun 2020 senilai 100% dari target sebesar 89%, sehingga mendapat capaian IKU sebesar 120%.

12. Penguasaan pegawai terhadap hard competency

Untuk mengukur tingkat pemahaman para pegawai Direktorat Pelaksanaan Anggaran terhadap tugas dan fungsi yang mereka jalankan, telah dilaksanakan tes online hard competency melalui PbnOpen Ditjen Perbendaharaan pada tanggal 6 s.d. 8 Oktober 2020. Nilai rata-rata hard competency pegawai dihitung menggunakan hasil tes hard competency dari 55 orang pelaksana yang masih aktif bekerja di Direktorat Pelaksanaan Anggaran s.d. akhir tahun 2020, yaitu senilai 88,87 melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 77 sehingga capaian IKU-nya sebesar 115,42%.

(7)

vii 13. Hasil pelaksanaan Tugas Kepatuhan Internal

Nilai hasil evaluasi merupakan hasil penilaian terhadap pelaksanaan tugas kepatuhan internal yang diimplementasikan oleh Direktorat Pelaksanaan Anggaran yang terdiri dari 4 unsur yaitu penerapan manajemen risiko, pelaksanaan dan pemantauan pengendalian intern, kode etik dan disiplin pegawai dan pengelolaan pengaduan dan rekomendasi Laporan Hasil Audit (LHA) Aparat Pengawas Fungsional. Target nilai hasil pelaksanaan Tugas Kepatuhan Internal adalah 83 dan realisasi tahun 2020 sebesar 98,03 sehingga capaian IKU tahun 2020 adalah 118,11%.

14. Kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization (SFO)

Nilai hasil kualitas merupakan hasil penilaian terhadap pelaksanaan pengelolaan kinerja yang diimplementasikan oleh Direktorat Pelaksanaan Anggaran. Tujuannya adalah mendorong komitmen pimpinan dan seluruh pegawai terhadap pelaksanaan pengelolaan kinerja di masing-masing unit lingkup Ditjen Perbendaharaan, melalui matriks langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja. Langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja dimaksud merupakan panduan bagi unit kerja lingkup Ditjen Perbendaharaan untuk melaksanakan action plan yang implementatif berdasarkan prinsip-prinsip Strategy Focused Organization (SFO). Target nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization (SFO) adalah 83 dan realisasi tahun 2020 sebesar 94,47, sehingga capaian IKU tahun 2020 adalah 113,82%.

15. Kualitas pengelolaan data pelaksanaan anggaran

Penyajian data analisis perkembangan belanja negara secara akurat dan tepat waktu dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan/materi yang berkualitas untuk keperluan rapat (Weekly Meeting, ALM, maupun Rapat DPR) saat dibutuhkan maupun kebutuhan secara rutin. Data/informasi dan analisa perkembangan belanja negara dianggap berkualitas apabila tersedia dan disajikan secara lengkap, akurat, dan tepat waktu serta mudah untuk diakses. Pada Tahun 2020, nilai kualitas pengelolaan data pelaksanaan anggaran sebesar 85 dari target sebesar 70 sehingga capaian IKUnya sebesar 120%.

16. Kualitas pengelolaan sistem informasi pelaksanaan anggaran

Pengelolaan sistem dilakukan untuk memastikan bahwa sistem berkualitas dalam rangka mendukung pelaksanaan aktivitas monev yang optimal. Pengelolaan sistem informasi pelaksanaan anggaran

(8)

viii dilakukan melalui pengembangan sistem sehingga mampu memenuhi kebutuhan stakeholders yang terus berkembang. Pada Tahun 2020, nilai kualitas pengelolaan sistem informasi pelaksanaan anggaran sebesar 100 dari target sebesar 90, sehingga capaian IKU tahun 2020 adalah 111,11%.

17. Kualitas pelaksanaan anggaran Direktorat Pelaksanaan Anggaran

Kualitas pelaksanaan anggaran diukur dengan dua komponen penilaian, yaitu komponen hasil dan komponen proses. Komponen hasil yang diatur melalui peraturan mengenai Sistem Informasi dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) yang terdiri dari empat indikator, yaitu capaian keluaran, efisiensi, konsistensi, dan penyerapan anggaran atas pagu neto, sedangkan komponen proses yang diatur melalui peraturan mengenai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) yang dinilai dari 13 indikator, yaitu penyelesaian tagihan, data kontrak, pengelolaan UPTUP, perencanaan kas, rekon LPJ Bendahara, pengembalian SPM, retur SP2D, revisi DIPA, deviasi Halaman III DIPA, realisasi anggaran, pagu minus, dan dispensasi SPM serta konfirmasi capaian output. Pada tahun 2020, untuk periode triwulan I dan II dilakukan relaksasi perhitungan IKPA sehingga tidak dilakukan penilaian atas IKU ini. Sedangkan pada periode triwulan III dan IV, sehubungan dengan adanya reaktivasi IKPA, maka IKU Persentase kualitas pelaksanaan anggaran dilakukan perhitungan dengan mengecualikan indikator revisi DIPA dan deviasi Halaman III DIPA. Persentase kualitas pelaksanaan anggaran Direktorat Pelaksanaan Anggaran tahun 2020 adalah 100% dari target sebesar 95% sehingga indeks capaian IKU sebesar 105,26%.

(9)

ix

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Ikhtisar Eksekutif ii

Daftar Isi ix

Bab I Pendahuluan 1

a. Latar Belakang 1

b. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi 1

c. Peran Strategis 5

d. Sistematika Laporan 5

Bab II Perencanaan Kinerja 7

a. Rencana Strategis 7

b. Penetapan/Perjanjian Kinerja 9

Bab III Akuntabilitas Kinerja 16

a. Capaian Kinerja Organisasi 16

b. Realisasi Anggaran 65

c. Kinerja Lainnya 67

Bab IV Penutup 81

Lampiran

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu asas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam UU No. 28 Tahun 1999 adalah asas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN).

LAKIN Direktorat Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Direktorat Pelaksanaan Anggaran dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2020. Tugas dan fungsi ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi dan mencapai visi serta sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit di lingkungan Direktorat Pelaksanaan Anggaran, serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan dari stakeholders demi perbaikan kinerja. Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, LAKIN juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

B. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 menyatakan bahwa Direktorat Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan, standardisasi, dan monitoring dan evaluasi di bidang pelaksanaan anggaran. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi:

(11)

2 1. perumusan kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran;

3. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pelaksanaan anggaran;

4. pembinaan di bidang pelaksanaan anggaran;

5. monitoring pelaksanaan anggaran;

6. evaluasi pelaksanaan anggaran; dan

7. pembinaan, koordinasi, supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan di bidang pelaksanaan anggaran, penganggaran, perimbangan keuangan, dan analisis fiskal regional; serta

8. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pelaksanaan Anggaran.

Struktur organisasi Direktorat Pelaksanaan Anggaran terdiri atas:

1. Direktur Pelaksanaan Anggaran yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan, serta membawahkan enam unit eselon III.

2. Subdirektorat Koordinasi dan Konsolidasi Pelaksanaan Anggaran (Subdit KKPA)

Unit eselon III yang bertugas melaksanakan pengelolaan program dan kinerja Direktorat Pelaksanaan Anggaran, konsolidasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi, serta kompilasi, konsolidasi, dan analisis laporan pelaksanaan tugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

3. Subdirektorat Pelaksanaan Anggaran I (Subdit PA I)

Subdit PA I sebagai unit eselon III yang mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan penyiapan rumusan kebijakan teknis, standardisasi sistem, pelaksanaan monitoring dan evaluasi, pembinaan pelaksanaan anggaran, penyusunan reviu belanja pemerintahan dan reviu pelaksanaan anggaran, peningkatan dan pengembangan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran dan instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, serta melakukan tindak lanjut terhadap hasil pelaksanaan tugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan di bidang pengganggaran, perimbangan keuangan, dan fiskal regional, yang pembagian tugasnya diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan. Berdasarkan

(12)

3 Keputusan Direktur Pelaksanaan Anggaran Nomor KEP-1/PB.2/2018 tentang Pembagian Tugas di Lingkungan Direktorat Pelaksanaan Anggaran, ruang lingkup pelaksanaan tugas Subdit PA I adalah pada pelaksanaan anggaran Kementerian/Lembaga di Bidang infrastruktur, perekonomian, dan kemaritiman.

4. Subdirektorat Pelaksanaan Anggaran II (Subdit PA II)

Subdit PA II sebagai unit eselon III yang mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan penyiapan rumusan kebijakan teknis, standardisasi sistem, pelaksanaan monitoring dan evaluasi, pembinaan pelaksanaan anggaran, penyusunan reviu belanja pemerintahan dan reviu pelaksanaan anggaran, peningkatan dan pengembangan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran dan instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, serta melakukan tindak lanjut terhadap hasil pelaksanaan tugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan di bidang pengganggaran, perimbangan keuangan, dan fiskal regional, yang pembagian tugasnya diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan. Berdasarkan Keputusan Direktur Pelaksanaan Anggaran Nomor KEP-1/PB.2/2018 tentang Pembagian Tugas di Lingkungan Direktorat Pelaksanaan Anggaran, ruang lingkup pelaksanaan tugas Subdit PA II adalah pada pelaksanaan anggaran Kementerian/Lembaga di Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

5. Subdirektorat Pelaksanaan Anggaran III (Subdit PA III)

Subdit PA III sebagai unit eselon III yang mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan penyiapan rumusan kebijakan teknis, standardisasi sistem, pelaksanaan monitoring dan evaluasi, pembinaan pelaksanaan anggaran, penyusunan reviu belanja pemerintahan dan reviu pelaksanaan anggaran, peningkatan dan pengembangan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran dan instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, serta melakukan tindak lanjut terhadap hasil pelaksanaan tugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan di bidang pengganggaran, perimbangan keuangan, dan fiskal regional, yang pembagian tugasnya diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan. Berdasarkan Keputusan Direktur Pelaksanaan Anggaran Nomor KEP-1/PB.2/2018 tentang Pembagian Tugas di Lingkungan Direktorat Pelaksanaan Anggaran, ruang lingkup pelaksanaan tugas Subdit PA

(13)

4 III adalah pada pelaksanaan anggaran Kementerian/Lembaga di Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukkam).

6. Subdirektorat Pelaksanaan Anggaran IV (Subdit PA IV)

Subdit PA IV sebagai unit eselon III yang mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan penyiapan rumusan kebijakan teknis, standardisasi sistem, pelaksanaan monitoring dan evaluasi, pembinaan pelaksanaan anggaran, penyusunan reviu belanja pemerintahan dan reviu pelaksanaan anggaran, peningkatan dan pengembangan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran dan instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, serta melakukan tindak lanjut terhadap hasil pelaksanaan tugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan di bidang pengganggaran, perimbangan keuangan, dan fiskal regional, yang pembagian tugasnya diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan. Tugas Subdit PA IV termasuk melaksanakan tugas koordinasi dalam rangka membantu peran Direktur Pelaksanaan Anggaran selaku Koordinator dalam penyaluran DAK dan Dana Desa serta JKN.

Berdasarkan Keputusan Direktur Pelaksanaan Anggaran Nomor KEP-1/PB.2/2018 tentang Pembagian Tugas di Lingkungan Direktorat Pelaksanaan Anggaran, ruang lingkup pelaksanaan tugas Subdit PA IV adalah pada pelaksanaan anggaran Lembaga non Kementerian dan Bagian Anggaran BUN.

7. Subdirektorat Analisis dan Pengembangan Pelaksanaan Anggaran (Subdit APPA)

Subdit APPA sebagai unit eselon III yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengembangan strategi, metodologi, dan pembinaan pelaksanaan anggaran, menganalisis, merumuskan dan menyusun rekomendasi pengembangan kebijakan pelaksanaan anggaran, serta koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pelaksanaan anggaran.

8. Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pelaksanaan Anggaran.

9. Kelompok Jabatan Fungsional (sampai saat ini belum ditetapkan)

(14)

5

C. PERAN STRATEGIS

Sesuai siklus penganggaran negara, dari fungsi perencanaan, pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban anggaran, seluruhnya menjadi tanggung jawab Kementerian Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara (Chief Financial Officer) dan Pengelola Fiskal. Peran strategis Direktorat Pelaksanaan Anggaran ada pada sisi pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran serta pelaksanaan reviu belanja (spending review) seperti:

1. perumusan dan penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran;

2. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelaksanaan anggaran;

3. pemberian pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pelaksanaan anggaran; dan

4. penguatan fungsi monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran dalam rangka penganggaran dan kebijakan pelaksanaan anggaran untuk meningkatkan optimalisasi pelaksanaan anggaran.

D. SISTEMATIKA LAPORAN

Adapun sistematika laporan penyusunan LAKIN Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif Daftar Isi

Bab I Pendahuluan a. Latar Belakang

b. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi c. Peran Strategis

d. Sistematika Laporan Bab II Perencanaan Kinerja

a. Rencana Strategis

b. Penetapan/Perjanjian Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja

a. Capaian Kinerja Organisasi b. Realisasi Anggaran

(15)

6 c. Kinerja Lainnya

Bab IV Penutup Lampiran

Perjanjian Kinerja Lain-lain

(16)

7

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis merupakan proses sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang berisiko dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis upaya dalam melaksanakan keputusan tersebut, dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematis.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Atas Laporan Kinerja (Permenpan 53/2014), setiap instansi pemerintah diwajibkan menyusun laporan kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian tujuan/sasaran strategis instansi.

Adapun visi dan misi Direktorat Pelaksanaan Anggaran adalah sebagai berikut : VISI

Menjadi Pengawal Terwujudnya Kinerja Pelaksanaan Anggaran yang Efektif, Efisien, Akuntabel, dan Modern dalam rangka mendukung Visi DJPb “Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara

yang Unggul di Tingkat Dunia”

MISI

1. Merumuskan kebijakan pelaksanaan anggaran yang mendorong peningkatan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran.

2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran yang efektif dan efisien.

3. Meningkatkan kapasitas pengelola perbendaharaan negara di bidang pelaksanaan anggaran.

4. Mengembangkan proses bisnis pelaksanaan anggaran yang andal dan modern.

(17)

8 TUJUAN

Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu. Berdasarkan misi di atas, tujuan yang ingin dicapai Direktorat Pelaksanaan Anggaran adalah “terciptanya fungsi pelaksanaan anggaran yang efektif”.

SASARAN

1. Mewujudkan pelaksanaan anggaran yang optimal.

2. Mewujudkan tingkat kepuasan pengguna layanan yang tinggi.

3. Mewujudkan formulasi/perumusan kebijakan pelaksanaan anggaran yang sesuai kaidah pengelolaan negara dan berkualitas serta menjamin kepastian hukum.

4. Mewujudkan pengelolaan perbendaharaan negara yang efektif dan efisien.

5. Mewujudkan peningkatan kapasitas/kompetensi pengelolaan perbendaharaan negara.

6. Mewujudkan optimalisasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran.

7. Mewujudkan tujuan pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi secara optimal, efektif, dan efisien.

8. Mewujudkan kondisi organisasi yang ideal dan fit for purpose.

9. Mewujudkan ketersediaan data/informasi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yang berkualitas sebagai pendukung pengambilan kebijakan.

10. Mewujudkan pelaksanaan anggaran dan pengelolaan sumber daya yang berkualitas.

KEBIJAKAN

1. Meningkatkan kualitas pelaksanaan anggaran satuan kerja pada Kementerian Negara/Lembaga.

2. Memberikan pelayanan yang terbaik terkait perbendaharaan/pengelolaan belanja negara kepada pengguna layanan internal (Kanwil dan KPPN) dan eksternal (satker K/L).

3. Menyusun formulasi/perumusan kebijakan pelaksanaan anggaran yang sesuai kaidah pengelolaan negara dan berkualitas serta menjamin kepastian hukum.

4. Mengoptimalkan pelaksanaan dan penyelesaian kajian pelaksanaan anggaran (SR, RPA, dan KFR) secara tepat waktu sebagai dasar perumusan kebijakan, mengawal implementasi kebijakan simplifikasi dan modernisasi dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran, serta

(18)

9 memastikan proses pengelolaan penyaluran DAK dan Dana Desa ke daerah yang dilaksanakan oleh semua KPPN di seluruh Indonesia berjalan sesuai dengan ketentuan.

5. Memberikan/meningkatkan pemahaman stakeholders terhadap pelaksanaan tugas-tugas teknis bidang perbendaharaan secara komprehensif dan kontinu antara lain melalui proses sosialisasi, edukasi, penyebaran informasi, dll.

6. Meningkatkan kualitas pembinaan dan pengendalian pelaksanaan anggaran, peningkatan kualitas Laporan RPA dan KFR Kanwil DJPb, serta menindaklanjuti rekomendasi aparat pengawas internal maupun eksternal.

7. Menjaga dan memperbaiki profesionalisme, integritas, perilaku, dan kapasitas sumber daya manusia Direktorat Pelaksanaan Anggaran.

8. Mengelola kinerja internal Direktorat Pelaksanaan Anggaran dengan baik.

9. Mengembangkan sistem aplikasi yang andal dan modern untuk mendukung kebutuhan pelaksanaan tugas Direktorat Pelaksanaan Anggaran.

10. Meningkatkan pengelolaan keuangan dan kegiatan untuk menunjang pencapaian output Direktorat Pelaksanaan Anggaran secara optimal.

B. PENETAPAN/PERJANJIAN KINERJA

Rencana Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis dan akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan. Rencana kerja Direktorat Pelaksanaan Anggaran yang telah disusun dan diterjemahkan dalam RKAKL tahun 2020 memuat kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran sesuai program yang ditetapkan dan indikator keberhasilan pencapaiannya.

Rencana Kinerja Direktorat Pelaksanaan Anggaran merupakan target yang harus dilaksanakan dan akan menjadi ukuran kerja serta pertanggungjawaban yang diuraikan dalam LAKIN Direktorat Pelaksanaan Anggaran pada akhir tahun anggaran 2020. Penetapan Kinerja tahun 2020 yang merupakan Kontrak Kinerja Direktur Pelaksanaan Anggaran dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan, dijabarkan dalam 9 (sembilan) Sasaran Strategis dan 17 (tujuh belas) Indikator

(19)

10 Kinerja Utama (IKU). Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama yang terangkum dalam Peta Strategi Direktorat Pelaksanaan Anggaran tahun 2020 ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Peta Strategi yang telah disusun tersebut dapat dilihat berdasarkan 4 (empat) perspektif, yaitu:

a. Stakeholder Perspective

Perspektif ini mencakup sasaran strategis yang ingin diwujudkan organisasi untuk memenuhi harapan stakeholder sehingga dinilai berhasil dari sudut pandang stakeholder (pemangku kepentingan). Stakeholder adalah pihak internal dan eksternal yang secara langsung atau tidak langsung memiliki kepentingan atas output atau outcome dari suatu organisasi, tetapi tidak menggunakan layanan organisasi secara langsung.

b. Customer Perspective

Perspektif ini mencakup sasaran strategis yang ingin diwujudkan organisasi untuk memenuhi harapan customer (pengguna layanan) dan/atau harapan organisasi terhadap customer. Customer merupakan pihak luar yang terkait langsung dengan pelayanan suatu organisasi.

Gambar 2.1.

Peta Strategi Direktorat Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020

(20)

11 c. Internal Process Perspective

Perspektif ini mencakup sasaran strategis yang ingin diwujudkan melalui rangkaian proses yang dikelola organisasi dalam memberikan layanan dan menciptakan nilai bagi stakeholder dan customer (value chain).

d. Learning and Growth Perspective

Perspektif ini mencakup sasaran strategis berupa kondisi ideal atas sumber daya internal organisasi yang ingin diwujudkan atau yang seharusnya dimiliki oleh organisasi untuk menjalankan proses bisnis guna menghasilkan output atau outcome organisasi yang sesuai dengan harapan customer dan stakeholder.

Sembilan sasaran strategis yang telah ditetapkan berdasarkan perspektif untuk tahun 2020 dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Stakeholder Perspective terdiri atas 1 (satu) sasaran strategis, yaitu:

1. Pelaksanaan anggaran yang optimal

Pelaksanaan anggaran yang optimal adalah kemampuan satuan kerja pada Kementerian Negara/Lembaga dalam kegiatan pelaksanaan anggaran secara optimal sebagaimana terdapat dalam dokumen pelaksanaan anggaran.

B. Customer Perspective terdiri atas 1 (satu) sasaran strategis, yaitu:

1. Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien

Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien diwujudkan dengan tingkat kepuasan pengguna layanan yang tinggi. Hal ini dapat diukur berdasarkan hasil survei kepuasan atas pelayanan perbendaharaan bidang pelaksanaan anggaran oleh Direktorat Pelaksanaan Anggaran. Hasil survei yang positif akan meningkatkan citra Kementerian Keuangan pada umumnya dan Ditjen Perbendaharaan pada khususnya. Pengguna layanan pada Direktorat Pelaksanaan Anggaran terdiri dari Kementerian/Lembaga (satker) dan Kanwil/KPPN.

(21)

12 C. Internal Process Perspective terdiri atas 4 (empat) sasaran strategis, yaitu:

1. Perumusan kebijakan yang optimal

Perumusan kebijakan yang optimal adalah kajian dan penerbitan kebijakan yang terkait pelaksanaan anggaran untuk mewujudkan pelaksanaan anggaran yang berkualitas serta menjamin kepastian hukum.

2. Pengelolaan Perbendaharaan Negara yang efektif dan efisien

Pengelolaan perbendaharaan negara yang efektif dan efisien adalah kemampuan BUN untuk mengawal pelaksanaan kebijakan dan perbendaharaan berjalan secara efektif dan efisien dengan memastikan kegiatan pelaksanaan anggaran pada BA Kementerian Negara/Lembaga maupun BA BUN berjalan sesuai dengan ketentuan/kebijakan Pelaksanaan Anggaran.

3. Komunikasi, edukasi, dan standardisasi yang berkesinambungan

Penyebaran informasi tugas bidang perbendaharaan adalah strategi Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam memberikan pemahaman kepada satker K/L terhadap pelaksanaan tugas-tugas teknis bidang perbendaharaan secara komprehensif dan kontinu. Dengan demikian, satker K/L memiliki informasi sekaligus kompetensi yang cukup untuk menunjang tugas perbendaharaan.

4. Monitoring dan evaluasi yang optimal

Monitoring dan evaluasi yang optimal merupakan upaya untuk meningkatkan fungsi pengawasan terhadap satuan kerja K/L dalam hal pelaksanaan anggaran, mengoptimalkan tingkat penyerapan anggaran, serta mengetahui hal-hal yang memengaruhi tingkat penyerapan anggaran.

D. Learning and Growth Perspective terdiri atas 3 (tiga) sasaran strategis, yaitu:

1. Organisasi dan SDM yang optimal

Organisasi yang sehat adalah organisasi yang memenuhi kriteria kondisi internal mencakup unsur arahan, akuntabilitas, koordinasi dan kendali, orientasi eksternal, kepemimpinan, inovasi dan pembelajaran, kemampuan, motivasi, serta budaya dan iklim. Organisasi yang kondusif tercermin dengan adanya perilaku anggota organisasi yang memiliki komitmen kuat terhadap organisasi, hubungan yang harmonis di antara setiap anggota organisasi, serta

(22)

13 motivasi dan etos kerja yang tinggi. Organisasi kondusif dapat tercipta jika beberapa faktor berikut dapat berjalan dengan baik, antara lain pola komunikasi dan hubungan-hubungan dalam interaksi interpersonal yang memengaruhi suasana kerja; program pengembangan SDM dan kualitas kerja; alur dan prosedur pelaksanaan kegiatan, model jalur koordinasi dan konsultasi dalam pelaksanaan kerja; mekanisme penyampaian pendapat dan tingkat kebebasan dalam menyampaikan pendapat; serta program peningkatan kesejahteraan (termasuk pola jenjang karir). Dengan organisasi yang kondusif, pencapaian tujuan organisasi akan berjalan dengan baik. Organisasi dan SDM yang optimal adalah SDM yang memiliki sikap (attitude) dan kapasitas (competency) yang memadai dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan perbendaharaan.

2. Sistem pelaksanaan anggaran yang andal dan modern

Sistem pelaksanaan anggaran yang andal dan modern maksudnya adalah melaksanakan sistem perbendaharaan dengan bantuan teknologi informasi yang tepat guna dan mutakhir mendukung pelaksanaan anggaran yang efektif, tepat waktu, dan akuntabel.

3. Pengelolaan keuangan yang optimal

Dana yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan teralokasi pada kegiatan Direktorat Pelaksanaan Anggaran harus dikelola sesuai rencana yang telah ditetapkan dan dapat juga dipertanggungjawabkan.

Pelaksanaan anggaran menggunakan prinsip hemat, efisien, dan tidak mewah dengan tetap memenuhi output sebagaimana telah direncanakan dalam Rencana Kerja Tahunan Direktorat Pelaksanaan Anggaran.

Pada tahun 2020, 9 (sembilan) Sasaran Strategis tersebut terdiri atas 17 (tujuh belas) Indikator Kinerja Utama yang masing-masing ditargetkan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1.

Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Kemenkeu-Two Direktorat Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target

1. Pelaksanaan anggaran yang optimal

1a-CP Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L

88

(23)

14 No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target

2. Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien

2a-N Indeks kepuasan publik atas layanan Direktorat PA

4,52 (skala 5) 2b-N Indeks efektivitas implementasi

layanan pengguna melalui HAI- DJPb

3 (skala 4) 3. Perumusan kebijakan yang

optimal

3a-CP Indeks efektivitas peraturan perbendaharaan

3 (skala 4) 4. Pengelolaan

Perbendaharaan Negara yang efektif dan efisien

4a-N Indeks penyusunan dan tindak lanjut Reviu Pelaksanaan Anggaran, Spending Review dan Laporan Khatulistiwa (KFR gabungan)

3 (skala 4)

4b-N Persentase implementasi kebijakan peningkatan efisiensi dan

efektivitas pelaksanaan anggaran

100%

4c-N Nilai kinerja pengelolaan

penyaluran DAK dan Dana Desa

80 5. Komunikasi, edukasi, dan

standardisasi yang berkesinambungan

5a-CP Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi

87 (skala 100) 6. Monitoring dan evaluasi

yang optimal

6a-N Rata-rata nilai kualitas Evaluasi Pelaksanaan Anggaran K/L

3 (skala 4) 6b-N Rata-rata nilai kualitas Laporan

RPA dan KFR Kanwil DJPb

90 (skala 100) 6c-CP Persentase penyelesaian

rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUN yang telah ditindaklanjuti

89%

7. Organisasi dan SDM yang optimal

7a-N Nilai rata-rata hard competency pegawai

77 7b-N Nilai hasil pelaksanaan Tugas

Kepatuhan Internal

83 7c-N Nilai kualitas pengelolaan kinerja

berbasis strategy focused organization

83

8. Sistem pelaksanaan anggaran yang andal dan modern

8a-N Nilai Kualitas Pengelolaan Data Pelaksanaan Anggaran

70 8b-N Nilai Kualitas Pengelolaan Sistem

Informasi Pelaksanaan Anggaran

90 9. Pengelolaan keuangan yang

optimal

9a-CP Persentase kualitas pelaksanaan anggaran Direktorat Pelaksanaan Anggaran

95%

(24)

15 Sebagaimana yang telah disepakati dalam Kontrak (Perjanjian) Kinerja Tahun 2020, dalam upaya mencapai 9 (sembilan) sasaran strategis tersebut, Direktorat Pelaksanaan Anggaran didukung pendanaan dalam 1 (satu) jenis kegiatan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2.

Pendanaan Per Kegiatan untuk Mendukung Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2020

No Kegiatan Pagu Awal Pagu Akhir

1. Pembinaan Pelaksanaan Anggaran Rp9.165.737.000 Rp3.107.365.000

Jumlah Rp9.165.737.000 Rp3.107.365.000

(25)

16

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran capaian kinerja Direktorat Pelaksanaan Anggaran tahun 2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) pada setiap perspektif. Dari hasil pengkuran kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Direktorat Pelaksanaan Anggaran adalah sebesar 110,91 dengan seluruh perspektif mendapat nilai di atas bobot.

Nilai tersebut berasal dari rata-rata capaian kinerja pada setiap perspektif sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.1

Nilai tertinggi terdapat pada Learning and Growth Perspective sebesar 112,20%

bobot sedangkan nilai terendah terdapat pada Customer Perspective sebesar 104,25% bobot.

Nilai Kinerja Direktorat Pelaksanaan Anggaran mengalami fluktuasi selama tahun 2016—2020 yang dapat ditunjukkan pada Grafik 3.1

111.24 113.14

109.98 110.09 110.91

90 95 100 105 110 115

2016 2017 2018 2019 2020

Grafik 3.1

NKO Direktorat Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016--2020

Tabel 3.1

Nilai Kinerja Organisasi Berdasarkan Perspektif Perspektif Bobot Nilai

Stakeholder 25 26,92

Customer 15 16,68

Internal Process 30 33,65

Learning and Growth 30 33,66 Nilai Kinerja Organisasi 110,91

(26)

17 Selama tahun 2020, seluruh IKU dari 17 IKU Direktorat Pelaksanaan Anggaran berstatus hijau.

Capaian 17 IKU tersebut ditunjukkan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2

Capaian IKU Kemenkeu-Two Direktorat Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020

No Kode

IKU IKU Target Realisasi Capaian

A Stakeholder Perspective (25%) 26,92%

I Pelaksanaan anggaran yang optimal 107,68%

1 1a-CP Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L 88 94,76 107,68%

B Customer Perspective (15%) 16,68%

II Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien 111,22%

2 2a-N Indeks kepuasan publik atas layanan Direktorat Pelaksanaan Anggaran 4,52 4,63 102,43%

3 2b-N Indeks efektivitas implementasi layanan pengguna melalui HAI-DJPb 3 3,86 120,00%

C Internal Process Perspective (30%) 33,65%

III Perumusan kebijakan yang optimal 120,00%

4 3a-CP Indeks efektivitas peraturan perbendaharaan 3 4 120,00%

IV Pengelolaan Perbendaharaan Negara yang efektif dan efisien 110,89%

5 4a-N Indeks penyusunan dan tindak lanjut Reviu Pelaksanaan Anggaran, Spending Review

dan Laporan Khatulistiwa (KFR gabungan) 3 3,38 112,67%

6 4b-N Persentase implementasi kebijakan peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan

anggaran 100% 100% 100,00%

7 4c-N Nilai kinerja pengelolaan penyaluran DAK dan Dana Desa 80 98,8 120,00%

V Komunikasi, edukasi, dan standardisasi yang berkesinambungan 104,63%

8 5a-CP Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi 87 91,03 104,63%

VI Monitoring dan evaluasi yang optimal 113,13%

9 6a-N Rata-rata nilai kualitas Evaluasi Pelaksanaan Anggaran K/L 3 3,88 120,00%

10 6b-N Rata-rata nilai kualitas Laporan RPA dan KFR Kanwil DJPb 90 94,13 104,59%

11 6c-CP Persentase penyelesaian rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUN yang telah

ditindaklanjuti 89% 100% 112,36%

D Learning and Growth Perspective (30%) 33,66%

VII Organisasi dan SDM yang optimal 115,81%

12 7a-N Nilai rata-rata hard competency pegawai 77 88,87 115,42%

13 7b-N Nilai hasil pelaksanaan Tugas Kepatuhan Internal 83 98,03 118,11%

14 7c-N Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis strategy focused organization 83 94,47 113,82%

VIII Sistem pelaksanaan anggaran yang andal dan modern 115,56%

15 8a-N Nilai Kualitas Pengelolaan Data Pelaksanaan Anggaran 70 85 120,00%

16 8b-N Nilai Kualitas Pengelolaan Sistem Informasi Pelaksanaan Anggaran 90 100 111,11%

IX Pengelolaan keuangan yang optimal 105,26%

17 9a-CP Persentase kualitas pelaksanaan anggaran Direktorat Pelaksanaan Anggaran 95% 100% 105,26%

NILAI KINERJA ORGANISASI (NKO) 110,91%

(27)

18 Berikut ini adalah 9 Sasaran Strategis Direktorat Pelaksanaan Anggaran:

1. Pelaksanaan Anggaran yang Optimal

Pelaksanaan anggaran yang optimal adalah kemampuan satuan kerja pada Kementerian Negara/Lembaga dalam kegiatan pelaksanaan anggaran secara optimal sebagaimana terdapat dalam dokumen pelaksanaan anggaran. Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Direktorat Pelaksanaan Anggaran mengidentifikasikan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang pencapaiannya ditabulasikan dalam Tabel 3.3

Tabel 3.3.

Capaian IKU pada Sasaran Strategis Pelaksanaan Anggaran yang Optimal Tahun 2020 Kode Indikator Kinerja Target Realisasi Nilai 1a-CP Nilai kinerja pelaksanaan

anggaran K/L 88 94,76 107,68%

Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran yang bertujuan untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran secara kuantitatif, dapat terwakili oleh aspek kinerja pelaksanaan anggaran antara lain: (1) kesesuaian terhadap perencanaan, (2) efektivitas pelaksanaan kegiatan, (3) efisiensi pelaksanaan kegiatan, dan (4) kepatuhan terhadap regulasi. Atas 4 (empat) aspek tersebut terdapat 13 indikator yang diukur. IKU ini disusun dalam rangka memonitor perkembangan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran. Selain itu, IKU ini bertujuan untuk mengetahui kinerja satuan kerja Kementerian Negara/Lembaga dalam kegiatan pelaksanaan anggaran secara optimal sebagaimana tercantum dalam dokumen pelaksanaan anggaran. Rumus IKU ini adalah:

Nilai IKPA= [ 5% (REV) + 5% (HAL3) + 5% (MIN) + 15% (REAL) + 12% (TAG) + 10% (KCO) + 5% (RTR) + 5% (RPD) + 5% (SPM) + 15% (KTR) + 8% (PUP) + 5% (LPJ) + 5% (DSPM) ] x 100 x 100

IKPA Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L

REV Nilai kinerja terkait revisi DIPA yang dihitung dengan menggunakan formula = (Jdiparev1/Jdipa) – (Jdiparev2/Jdipa), dengan ketentuan: (i) JDIPA merupakan Total jumlah DIPA/Petikan DIPA Satker; (ii) Jdiparev1 merupakan jumlah DIPA/Petikan pada Q1—Q4 (tidak kumulatif) yang mengalami revisi maksimal 1 kali dalam 1 triwulan; dan (iii) Jdiparev2 merupakan jumlah DIPA/Petikan pada Q1—Q4 (tidak kumulatif) yang

(28)

19 mengalami revisi lebih dari 1 kali dalam 1 triwulan. Revisi yang diperhitungkan dalam pengukuran capaian IKU adalah revisi pergeseran pagu tanpa mengakibatkan perubahan pagu DIPA Satker, di dalamnya tidak termasuk revisi perubahan pagu akibat APBNP, kebijakan penghematan anggaran, kebijakan pemerintah pusat lainnya terkait APBN, serta revisi administratif. Dengan ketentuan, apabila hasil perhitungan bernilai negatif, maka nilainya dikonversi menjadi 0.

HAL3 Nilai kinerja terkait akurasi rencana penarikan dana sebagaimana tertuang dalam halaman III DIPA, dihitung dengan formula = 1- rata2 per bulan (Ijreal-JrencI/Jrenc), dengan ketentuan: (i) Jreal merupakan nilai total realisasi anggaran, (ii) Jrenc merupakan jumlah rencana penarikan dana sebagaimana tertuang dalam halaman III DIPA, (iiii) hasil (Ijreal-JrencI/Jrenc) maksimal bernilai 1, serta (iv) dalam kondisi hasil (Ijreal- JrencI/Jrenc) menunjukkan #DIV/0, maka nilainya dikonversi menjadi 1 apabila ada nilai realisasi dan menjadi 0 apabila tidak ada nilai realisasi.

RTR

Nilai kinerja terkait level retur SP2D yang dihitung dengan formula = 1-(∑retur SP2D/∑SP2D Terbit)

REAL Nilai penyerapan anggaran DIPA K/L, yang dihitung dengan formula = %Real/%Target, dengan ketentuan: (i) %Real merupakan Persentase realisasi penyerapan anggaran DIPA K/L (kumulatif) adalah perbandingan antara realisasi penyerapan anggaran DIPA K/L dengan pagu yang telah dikurangi self blocking (pagu efektif), dan (ii) %Target merupakan nilai target %penyerapan DIPA K/L (kumulatif), dengan besaran Q1=15%, Q2=40%, Q3=60%, Q4=90%.

TAG Nilai kinerja terkait ketepatan waktu penyelesaian tagihan, yang dihitung dengan formula

= ∑Tagihan yang disampaikan tepat waktu/∑Total Tagihan. Dengan ketentuan: Tagihan dianggap tepat waktu apabila diselesaikan pembayarannya paling lama 17 HK setelah muncul hak (BAST/BAP/BAPP).

CRO Indeks kinerja terkait realisasi volume rincian output yang dihitung secara bulanan berdasarkan rasio antara realisasi volume rincian output (RVRO) dengan target volume rincian output bulanan yang dikelola oleh Satker. Perhitungan kinerja capaian output berdasarkan capaian volume output riil dan status tahapan pelaksanaan.

SPM Indeks kinerja terkait pengembalian SPM yang diajukan satker dihitung berdasarkan kategori rasio kesalahan SPM dengan formula rasio kesalahan = JSPM Salah/JSPM Terbit, dengan ketentuan: (i) JSPM Salah merupakan Jumlah SPM yang ditolak oleh sistem pada saat konversi di front office (kesalahan formal) atau pada saat verifikasi di middle office (kesalahan substantif), dan (ii) JSPM Terbit merupakan Jumlah total SPM yang diajukan Satker ke KPPN dan telah diterima oleh Middle Office. Kategori rasio kesalahan SPM adalah sebagai berikut:

1) 0% = indeks 100 2) >0,00% - 1,50% = 95 3) >1,50% - 3,00% = 90 4) >3,00% - 5,00% = 85 5) >5,00% = 80

(29)

20 RPD Nilai kinerja terkait akurasi penyampaian RPD harian satker K/L, yang dihitung dengan

formula = ∑Renkas Akurat/∑Renkas, dengan ketentuan: (i) ∑Renkas Akurat merupakan jumlah total data RPD harian yang akurat (diajukan SPMnya tepat waktu), dan (ii)

∑Renkas merupakan total data RPD yang disampaikan kepada KPPN.

KTR Nilai kinerja terkait ketepatan waktu penyampaian data kontrak, yang dihitung dengan formula = ∑Kontrak yang disampaikan tepat waktu/∑Total Kontrak. Dengan ketentuan, data kontrak dinyatakan disampaikan tepat waktu apabila disampaikan maksimal 5 HK setelah kontrak ditandatangani.

PUP Nilai kinerja terkait dengan ketepatan waktu pertanggungjawaban UP, yang dihitung dengan formula = ∑GUP yang disampaikan tepat waktu/∑Total GUP. Dengan ketentuan, Pertanggungjawaban UP dinyatakan dipertanggungjawabkan secara tepat waktu apabila disampaikan tidak melebihi 1 bulan dari tanggal SPM UP atau tanggal SPM GUP terakhir.

LPJ Nilai kinerja terkait dengan ketepatan waktu penyampaian LPJ Bendahara, yang dihitung dengan formula = ∑LPJ yang disampaikan tepat waktu/∑Total LPJ yang harus disampaikan. Dengan ketentuan, Penyampaian LPJ Bendahara dinyatakan tepat waktu apabila disampaikan paling lambat tanggal 10 setelah bulan pelaporan.

MIN Indeks kinerja terkait pagu minus dihitung berdasarkan persentase besarnya minus belanja dibagi dengan pagu anggaran dengan menggunakan formula = 1- ∑Pagu minus/∑Pagu.

DSPM Indeks kinerja terkait dispensasi penyampaian SPM dihitung berdasarkan kategori jumlah SPM yang mendapatkan dispensasi karena melewati batas waktu penyampaian SPM sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai Pedoman Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir Tahun Anggaran. Kategori tersebut adalah:

1) 0 SPM = indeks 100 2) 1-5 SPM = 95 3) 6 - 10 SPM = 90 4) 11 - 20 SPM = 85 5) > 20 SPM = 80

Target IKU Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L untuk tahun 2020 adalah sebesar 88 sebagaimana ditetapkan dalam kontrak kinerja Direktur Pelaksanaan Anggaran tahun 2020.

Target tersebut masih sama dengan tahun 2019. Realisasi IKU Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L pada tahun 2020 sebesar 94,76. Capaian tersebut diatas target yang telah ditetapkan atau 107,68%. Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L tahun 2020 secara triwulanan ditunjukkan pada Tabel 3.4

(30)

21 Tabel 3.4

Perhitungan Realisasi IKU Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L Tahun 2020

Indikator Kinerja Q1 Q2 Q3 Q4 Y

Targe Real Targe Real Target Real Targe Real Targe Real Nilai kinerja

Pelaksanaan Anggaran K/L

- -*) - -*) 88 94,13 88 95,38 88 94,76

*) Sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-258/PB/2020 tanggal 23 Maret 2020 hal Kebijakan Relaksasi Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Tahun 2020 pada Aplikasi OM-SPAN, dinyatakan bahwa sehubungan dengan langkah antisipatif terhadap penyesuaian kebijakan pelaksanaan anggaran belanja K/L akibat kondisi kahar (forcemajeure) yang disebabkan oleh risiko penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), maka dalam rangka mendukung kebijakan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran K/L untuk percepatan penanganan COVID-19, maka penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) tahun 2020 pada Aplikasi OMSPAN tidak dilakukan sampai dengan batas waktu yang akan diatur lebih lanjut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perhitungan IKU Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran IKPA untuk periode triwulan I dan II tahun 2020 dinyatakan N/A. Oleh karena itu telah dilakukan juga adendum atas Kontrak Kinerja Kemenkeu-Two Direktorat Pelaksanaan Anggaran dengan nomor 2A/PB/2020.

Capaian IKU tersebut didukung oleh beberapa aktivitas/kegiatan yang telah dilakukan sampai dengan Triwulan IV, yaitu sebagai berikut:

1. Penambahan 1 (satu) indikator baru yaitu konfirmasi capaian output sebagai komponen perhitungan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) melalui mekanisme reformulasi IKPA Tahun 2020 yang ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2020 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga.

2. Pengembangan aplikasi OM SPAN untuk mendukung monitoring dan perhitungan capaian IKPA secara otomatis sesuai reformulasi IKPA berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2020 maupun relaksasi dan reaktivasi penilaian untuk mendukung akselerasi penyerapan anggaran PC-PEN sesuai S-258/PB/2020

(31)

22 3. Penerbitan dan penyampaian surat langkah-langkah strategis peningkatan kualitas kinerja

pelaksanaan anggaran Tahun 2020 kepada K/L, Kanwil, dan KPPN terdiri dari:

a. Surat Menkeu Nomor S-837/MK.05/2019 tanggal 22 November 2019 hal Langkah- langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2020;

b. Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-1827/PB/2019 tanggal 3 Desember 2019 hal Tindak Lanjut Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2020; dan c. Nota Dinas Dirjen Perbendaharaan Nomor ND-984/PB/2019 tanggal 4 Desember 2019

hal Petunjuk Teknis Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2020 pada Kanwil DJPb dan KPPN.

4. Penajaman metodologi EPA Triwulanan melalui penyusunan desain pelaksanaan EPA dengan konsep pendekatan kebijakan. Bahkan, pada Triwulan III Tahun 2020, mulai bulan Agustus, pelaksanaan EPA dilakukan dengan periode bulanan.

5. Penerbitan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-614/PB/2020 tanggal 17 Juli 2020 hal Penilaian IKPA K/L Triwulan III dan IV pada Aplikasi OMSPAN dan Nota Dinas Nomor ND-562/PB/2020 tanggal 5 Agustus 2020 hal Pengaturan Penilaian IKPA Tahun 2020.

6. Pelaksanaan kegiatan EPA yang terdiri dari:

a. Bulan Desember 2019 dan Januari 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor UND-422/PB.2/2019 tanggal 23 Desember 2019 hal Undangan Kegiatan EPA Triwulan IV Tahun 2019;

b. Bulan Maret 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor S-38/PB.2/2020 tanggal 19 Feb 2020 hal Undangan Kegiatan EPA Triwulan I 2020;

c. Bulan Mei 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor S-90/PB.2/2020 tanggal 11 Mei 2020 hal Undangan Kegiatan EPA Triwulan II;

d. Bulan Agustus 2020 sesuai undangan Direktur PA UND-161/PB.2/2020 tanggal 5 Agustus 2020 hal Undangan Kegiatan EPA Bulan Agustus (Triwulan III) Tahun 2020;

e. Bulan September 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor UND- 195/PB.2/2020 tanggal 20 September 2020 hal Undangan EPA Triwulan III (September 2020);

(32)

23 f. Bulan Oktober 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor UND-217/PB.2/2020

tanggal 20 Oktober 2020 hal Undangan EPA bulan Oktober 2020; dan

g. Bulan November 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor UND- 238/PB.2/2020 tanggal 23 November 2020 hal Undangan EPA bulan November 2020.

7. Penyempurnaan tools monev pelaksanaan anggaran pada aplikasi Monitoring dan Evaluasi Budget Execution (MEBE), untuk memonitor perkembangan realisasi anggaran dan mendukung pelaksanaan kegiatan EPA secara rutin.

Selain itu, terdapat rekomendasi rencana aksi (action plan) untuk meningkatkan capaian mendatang IKU tersebut yang akan dilakukan selama tahun 2021, yaitu:

a. melaksanakan EPA Bulanan dengan mengundang K/L untuk memastikan langkah-langkah strategis berjalan dengan optimal, terutama PEN;

b. Monitoring proyeksi dan realisasi belanja melalui tools dalam aplikasi MEBE atau OMSPAN serta koordinasi intensif dengan K/L untuk menjaga penyerapan tetap terkendali hingga akhir tahun; dan

c. Reformulasi IKPA tahun 2021.

2. Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile, Efektif, dan Efisien

Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien diukur berdasarkan hasil survei kepuasan atas pelayanan perbendaharaan bidang pelaksanaan anggaran oleh Direktorat Pelaksanaan Anggaran. Hasil survei yang positif akan meningkatkan citra Kementerian Keuangan pada umumnya dan Ditjen Perbendaharaan pada khususnya. Pengguna layanan pada Direktorat Pelaksanaan Anggaran terdiri dari Kementerian/Lembaga (satker), Pemerintah Daerah, serta Kanwil dan KPPN. Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Direktorat Pelaksanaan Anggaran mengidentifikasikan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang pencapaiannya ditabulasikan dalam Tabel 3.5.

(33)

24 Tabel 3.5

Capaian IKU pada Sasaran Strategis Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile, Efektif, dan Efisien Tahun 2020

Kode Indikator Kinerja Target Realisasi Nilai 2a-N Indeks kepuasan publik atas layanan

Direktorat Pelaksanaan Anggaran 4,52 4,63 102,43%

2b-N Indeks efektivitas implementasi layanan pengguna melalui HAI-

b

3 3,86 120%

Indeks Kepuasan Publik Atas Layanan Direktorat Pelaksanaan Anggaran

Untuk IKU Indeks kepuasan publik atas layanan Direktorat Pelaksanaan Anggaran, data capaiannya diperoleh dari hasil survei yang dilakukan oleh Direktorat Pelaksanaan Anggaran dengan lingkup survei adalah pengguna atas seluruh layanan bidang pelaksanaan anggaran baik itu dari pihak internal DJPb (Kanwil dan KPPN) maupun pihak eksternal DJPb (satker K/L dan Pemda).

Pengolahan hasil Survei Dengan indeks 1 s.d. 5

Nilai 5 : Sangat puas terhadap pelayanan perbendaharaan bidang pelaksanaan anggaran Nilai 4 : Puas terhadap pelayanan perbendaharaan bidang pelaksanaan anggaran Nilai 3 : Cukup Puas terhadap pelayanan perbendaharaan bidang pelaksanaan anggaran Nilai 2 : Kurang puas terhadap pelayanan perbendaharaan bidang pelaksanaan

anggaran

Nilai 1 : Tidak puas terhadap pelayanan perbendaharaan bidang pelaksanaan anggaran Target IKU tersebut untuk tahun 2020 adalah sebesar 4,52 (skala 5) sama dengan target tahun sebelumnya 2019. Realisasi IKU Indeks kepuasan publik atas layanan Direktorat Pelaksanaan Anggaran sebesar 4,63 melebihi target yang ditetapkan dan memiliki nilai sebesar 102,43%.

Indeks kepuasan publik atas layanan Direktorat Pelaksanaan Anggaran tahun 2020 ditunjukkan pada Tabel 3.6.

(34)

25 Tabel 3.6

Perhitungan Realisasi IKU Indeks Kepuasan Publik atas Layanan Direktorat Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020

Indikator Kinerja Q1 Q2 Q3 Q4 Y Target Real Target Real Target Real Target Real Target Real Indeks Kepuasan

Publik atas Layanan

- - - 4,52 4,63 4,52 4,63

Capaian IKU tersebut didukung oleh beberapa aktivitas/kegiatan yang telah dilakukan sampai dengan Triwulan IV, yaitu sebagai berikut:

a. pemberian layanan konsultasi terkait permasalahan dan peraturan bidang pelaksanaan anggaran (revisi anggaran, peraturan tentang tata cara pembayaran, peraturan tentang perjadin, dll);

b. sosialisasi kepada stakeholder melalui video conference meeting menggunakan aplikasi Zoom pada masa pandemi COVID-19 terkait kebijakan pelaksanaan anggaran 2020;

c. penyusunan form isian survei kepuasan pengguna layanan eksternal (K/L/satker) terhadap layanan Direktorat PA dan dilakukan pengisian mulai triwulan II tahun 2020 dengan Nota Dinas Direktur PA Nomor ND-571/PB.2/2020 tanggal 30 Juni 2020; dan

d. penyusunan form isian survei kepuasan pengguna layanan internal, yaitu Kanwil DJPb melalui Nota Dinas Direktur PA Nomor ND-912/PB.2/2020 tanggal 26 November 2020 dan KPPN melalui Nota Dinas Direktur PA Nomor ND-913/PB.2/2020 tanggal 26 November 2020.

Realisasi IKU ini adalah sebesar 4,63, dengan rincian sebagai berikut:

1) Survei Internal DJPb mendapatkan nilai sebesar 4,67, dengan rincian sebagai berikut:

a. Kanwil DJPb : 4,59 b. KPPN : 4,74

2) Survei Eksternal DJPb mendapatkan nilai sebesar 4,55.

Selain itu, terdapat rekomendasi rencana aksi (action plan) untuk meningkatkan capaian mendatang IKU tersebut yang akan dilakukan selama tahun 2021, yaitu:

(35)

26 a. meningkatkan kinerja atas setiap layanan yang diberikan serta memberikan kesempatan

kepada stakeholders untuk menilai setiap layanan yang telah mereka terima;

b. menyusun standar pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terukur, dan akurat; dan c. melakukan evaluasi terhadap hasil survei periode sebelumnya.

Indeks Efektivitas Implementasi Layanan Pengguna Melalui HAI-DJPb

Implementasi layanan pengguna yang terintegrasi pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah HAI-DJPb (Help, Answer, Improve) yang menggabungkan seluruh layanan helpdesk di tiap-tiap unit eselon II di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan. HAI- DJPb menyediakan layanan pengguna yang terintegrasi sebagai upaya untuk menjamin penyediaan layanan yang tepat waktu dan profesional atas permasalahan yang dihadapi oleh pengguna di bidang perbendaharaan. Selanjutnya perwakilan dari tiap-tiap direktorat teknis dan Sekretariat Ditjen Perbendaharaan bertindak sebagai agen HAI-DJPb yang akan menyelesaikan setiap pertanyaan/permasalahan yang ditetapkan ke unit layanan masing-masing. Atas tiket yang masuk tersebut, jumlah jawaban yang diberikan (resolve time) dibandingkan dengan jumlah seluruh tiket yang ditetapkan ke unit terkait menunjukkan capaian tiap-tiap direktorat teknis dan Sekretariat Ditjen Perbendaharaan pada akhir tahun. Acuan pengukuran ketepatan waktu berdasarkan Dokumen Katalog Layanan dan Service Level Agreement (SLA), yaitu sebagai berikut:

a. Layanan Kategori P1: SLA: 1 hari kerja (8 jam kerja layanan) b. Layanan Kategori P2: SLA: 2 hari kerja (16 jam kerja layanan) c. Layanan Kategori P3: SLA: 3 hari kerja (24 jam kerja layanan) d. Layanan Kategori P4: SLA: 4 hari kerja (32 jam kerja layanan) e. Layanan Kategori P5: SLA: 5 hari kerja (40 jam kerja layanan)

Indeks kualitas layanan diukur berdasarkan indeks ketuntasan penyelesaian tiket dan indeks feedback pengguna layanan.

Indeks ketuntasan penyelesaian tiket merupakan persentase jumlah tiket yang belum diselesaikan pada direktorat yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah seluruh tiket yang

(36)

27 masuk pada akhir periode perhitungan pelaporan IKU dan memiliki bobot perhitungan sebesar 30%, Dengan range indeks sebagai berikut:

Indeks 1: X > 3% tiket yang belum terselesaikan Indeks 2: 2% > X ≤ 3% tiket yang belum terselesaikan Indeks 3: 1 > X ≤ 2% tiket yang belum terselesaikan Indeks 4: 0 > X ≤ 1% tiket yang belum terselesaikan

Indeks feedback pengguna layanan diukur menggunakan komponen feedback dari Pengguna atas jawaban yang disampaikan oleh agent dan memiliki bobot perhitungan sebesar 40%. Dengan range indeks sebagai berikut:

Indeks 1 : ≤ 30% nilai feedback

Indeks 2 : 30% ≤ x ≤ 60% nilai feedback Indeks 3 : 60% ≤ x ≤ 80% nilai feedback Indeks 4 : 80% ≤ x ≤ 100% nilai feedback

Sedangkan indeks ketepatan waktu penyelesaian tiket diukur dengan berdasarkan persentase tiket yang diselesaikan tepat SLA dibandingkan dengan seluruh tiket yang masuk dan memiliki bobot perhitungan sebesar 60%. Dengan range indeks sebagai berikut:

Indeks 1: ≤ 75% diselesaikan secara tepat waktu

Indeks 2: 75% ≤ x ≤ 85% diselesaikan secara tepat waktu Indeks 3: 85% ≤ x ≤ 95% diselesaikan secara tepat waktu Indeks 4: 95% ≤ x ≤ 100% diselesaikan secara tepat waktu

Mulai tahun 2020, untuk perhitungan IKU ini menambahkan unsur Indeks Hasil Survei yang dilakukan oleh Direktorat SITP dengan mengirimkan link survei melalui email ke para pengguna/stakeholder yang pernah mengajukan pertanyaan/konsultasi melalui HAI DJPb.

Formula yang digunakan untuk menghitung IKU ini adalah:

∑(( Indeks Hasil Survei x 40%)) + (Indeks Ketepatan waktu x 60%))

Target IKU Indeks efektivitas implementasi layanan pengguna melalui HAI-DJPb adalah sebesar 3. Realisasi IKU tersebut pada tahun 2020 sebesar 3,86, dengan nilai capaian IKU 120%. Capaian IKU diperoleh dengan uraian sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.7.

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi unit pelayanan perizinan terpadu (UPPT) di Kabupaten Pemalang; (2) Untuk Mengetahui bagaimana tugas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Blitar

Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas Laporan Kinerja Dinas Penanaman Modal

Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Kabupaten Berau Tahun 2018 disusun guna mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Dalam rangka melaksanakan amanat strategis tersebut, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bekasi yang memiliki tugas pokok membantu Walikota dalam memimpin,

Selama tahun 2018 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Dinas Penanaman Modal

Tugas Pokok Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang adalah melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam bidang Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang dalam rangka pelaksanaan