• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1. Pelaksanaan Anggaran yang Optimal

Pelaksanaan anggaran yang optimal adalah kemampuan satuan kerja pada Kementerian Negara/Lembaga dalam kegiatan pelaksanaan anggaran secara optimal sebagaimana terdapat dalam dokumen pelaksanaan anggaran. Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Direktorat Pelaksanaan Anggaran mengidentifikasikan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang pencapaiannya ditabulasikan dalam Tabel 3.3

Tabel 3.3.

Capaian IKU pada Sasaran Strategis Pelaksanaan Anggaran yang Optimal Tahun 2020 Kode Indikator Kinerja Target Realisasi Nilai 1a-CP Nilai kinerja pelaksanaan

anggaran K/L 88 94,76 107,68%

Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran yang bertujuan untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran secara kuantitatif, dapat terwakili oleh aspek kinerja pelaksanaan anggaran antara lain: (1) kesesuaian terhadap perencanaan, (2) efektivitas pelaksanaan kegiatan, (3) efisiensi pelaksanaan kegiatan, dan (4) kepatuhan terhadap regulasi. Atas 4 (empat) aspek tersebut terdapat 13 indikator yang diukur. IKU ini disusun dalam rangka memonitor perkembangan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran. Selain itu, IKU ini bertujuan untuk mengetahui kinerja satuan kerja Kementerian Negara/Lembaga dalam kegiatan pelaksanaan anggaran secara optimal sebagaimana tercantum dalam dokumen pelaksanaan anggaran. Rumus IKU ini adalah:

Nilai IKPA= [ 5% (REV) + 5% (HAL3) + 5% (MIN) + 15% (REAL) + 12% (TAG) + 10% (KCO) + 5% (RTR) + 5% (RPD) + 5% (SPM) + 15% (KTR) + 8% (PUP) + 5% (LPJ) + 5% (DSPM) ] x 100 x 100

IKPA Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L

REV Nilai kinerja terkait revisi DIPA yang dihitung dengan menggunakan formula = (Jdiparev1/Jdipa) – (Jdiparev2/Jdipa), dengan ketentuan: (i) JDIPA merupakan Total jumlah DIPA/Petikan DIPA Satker; (ii) Jdiparev1 merupakan jumlah DIPA/Petikan pada Q1—Q4 (tidak kumulatif) yang mengalami revisi maksimal 1 kali dalam 1 triwulan; dan (iii) Jdiparev2 merupakan jumlah DIPA/Petikan pada Q1—Q4 (tidak kumulatif) yang

19 mengalami revisi lebih dari 1 kali dalam 1 triwulan. Revisi yang diperhitungkan dalam pengukuran capaian IKU adalah revisi pergeseran pagu tanpa mengakibatkan perubahan pagu DIPA Satker, di dalamnya tidak termasuk revisi perubahan pagu akibat APBNP, kebijakan penghematan anggaran, kebijakan pemerintah pusat lainnya terkait APBN, serta revisi administratif. Dengan ketentuan, apabila hasil perhitungan bernilai negatif, maka nilainya dikonversi menjadi 0.

HAL3 Nilai kinerja terkait akurasi rencana penarikan dana sebagaimana tertuang dalam halaman III DIPA, dihitung dengan formula = 1- rata2 per bulan (Ijreal-JrencI/Jrenc), dengan ketentuan: (i) Jreal merupakan nilai total realisasi anggaran, (ii) Jrenc merupakan jumlah rencana penarikan dana sebagaimana tertuang dalam halaman III DIPA, (iiii) hasil JrencI/Jrenc) maksimal bernilai 1, serta (iv) dalam kondisi hasil (Ijreal-JrencI/Jrenc) menunjukkan #DIV/0, maka nilainya dikonversi menjadi 1 apabila ada nilai realisasi dan menjadi 0 apabila tidak ada nilai realisasi.

RTR

Nilai kinerja terkait level retur SP2D yang dihitung dengan formula = 1-(∑retur SP2D/∑SP2D Terbit)

REAL Nilai penyerapan anggaran DIPA K/L, yang dihitung dengan formula = %Real/%Target, dengan ketentuan: (i) %Real merupakan Persentase realisasi penyerapan anggaran DIPA K/L (kumulatif) adalah perbandingan antara realisasi penyerapan anggaran DIPA K/L dengan pagu yang telah dikurangi self blocking (pagu efektif), dan (ii) %Target merupakan nilai target %penyerapan DIPA K/L (kumulatif), dengan besaran Q1=15%, Q2=40%, Q3=60%, Q4=90%.

TAG Nilai kinerja terkait ketepatan waktu penyelesaian tagihan, yang dihitung dengan formula

= ∑Tagihan yang disampaikan tepat waktu/∑Total Tagihan. Dengan ketentuan: Tagihan dianggap tepat waktu apabila diselesaikan pembayarannya paling lama 17 HK setelah muncul hak (BAST/BAP/BAPP).

CRO Indeks kinerja terkait realisasi volume rincian output yang dihitung secara bulanan berdasarkan rasio antara realisasi volume rincian output (RVRO) dengan target volume rincian output bulanan yang dikelola oleh Satker. Perhitungan kinerja capaian output berdasarkan capaian volume output riil dan status tahapan pelaksanaan.

SPM Indeks kinerja terkait pengembalian SPM yang diajukan satker dihitung berdasarkan kategori rasio kesalahan SPM dengan formula rasio kesalahan = JSPM Salah/JSPM Terbit, dengan ketentuan: (i) JSPM Salah merupakan Jumlah SPM yang ditolak oleh sistem pada saat konversi di front office (kesalahan formal) atau pada saat verifikasi di middle office (kesalahan substantif), dan (ii) JSPM Terbit merupakan Jumlah total SPM yang diajukan Satker ke KPPN dan telah diterima oleh Middle Office. Kategori rasio kesalahan SPM adalah sebagai berikut:

1) 0% = indeks 100 2) >0,00% - 1,50% = 95 3) >1,50% - 3,00% = 90 4) >3,00% - 5,00% = 85 5) >5,00% = 80

20 RPD Nilai kinerja terkait akurasi penyampaian RPD harian satker K/L, yang dihitung dengan

formula = ∑Renkas Akurat/∑Renkas, dengan ketentuan: (i) ∑Renkas Akurat merupakan jumlah total data RPD harian yang akurat (diajukan SPMnya tepat waktu), dan (ii)

∑Renkas merupakan total data RPD yang disampaikan kepada KPPN.

KTR Nilai kinerja terkait ketepatan waktu penyampaian data kontrak, yang dihitung dengan formula = ∑Kontrak yang disampaikan tepat waktu/∑Total Kontrak. Dengan ketentuan, data kontrak dinyatakan disampaikan tepat waktu apabila disampaikan maksimal 5 HK setelah kontrak ditandatangani.

PUP Nilai kinerja terkait dengan ketepatan waktu pertanggungjawaban UP, yang dihitung dengan formula = ∑GUP yang disampaikan tepat waktu/∑Total GUP. Dengan ketentuan, Pertanggungjawaban UP dinyatakan dipertanggungjawabkan secara tepat waktu apabila disampaikan tidak melebihi 1 bulan dari tanggal SPM UP atau tanggal SPM GUP terakhir.

LPJ Nilai kinerja terkait dengan ketepatan waktu penyampaian LPJ Bendahara, yang dihitung dengan formula = ∑LPJ yang disampaikan tepat waktu/∑Total LPJ yang harus disampaikan. Dengan ketentuan, Penyampaian LPJ Bendahara dinyatakan tepat waktu apabila disampaikan paling lambat tanggal 10 setelah bulan pelaporan.

MIN Indeks kinerja terkait pagu minus dihitung berdasarkan persentase besarnya minus belanja dibagi dengan pagu anggaran dengan menggunakan formula = 1- ∑Pagu minus/∑Pagu.

DSPM Indeks kinerja terkait dispensasi penyampaian SPM dihitung berdasarkan kategori jumlah SPM yang mendapatkan dispensasi karena melewati batas waktu penyampaian SPM sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai Pedoman Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir Tahun Anggaran. Kategori tersebut adalah:

1) 0 SPM = indeks 100 2) 1-5 SPM = 95 3) 6 - 10 SPM = 90 4) 11 - 20 SPM = 85 5) > 20 SPM = 80

Target IKU Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L untuk tahun 2020 adalah sebesar 88 sebagaimana ditetapkan dalam kontrak kinerja Direktur Pelaksanaan Anggaran tahun 2020.

Target tersebut masih sama dengan tahun 2019. Realisasi IKU Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L pada tahun 2020 sebesar 94,76. Capaian tersebut diatas target yang telah ditetapkan atau 107,68%. Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L tahun 2020 secara triwulanan ditunjukkan pada Tabel 3.4

21 Tabel 3.4

Perhitungan Realisasi IKU Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L Tahun 2020

Indikator Kinerja Q1 Q2 Q3 Q4 Y

Targe Real Targe Real Target Real Targe Real Targe Real Nilai kinerja

Pelaksanaan Anggaran K/L

- -*) - -*) 88 94,13 88 95,38 88 94,76

*) Sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-258/PB/2020 tanggal 23 Maret 2020 hal Kebijakan Relaksasi Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Tahun 2020 pada Aplikasi OM-SPAN, dinyatakan bahwa sehubungan dengan langkah antisipatif terhadap penyesuaian kebijakan pelaksanaan anggaran belanja K/L akibat kondisi kahar (forcemajeure) yang disebabkan oleh risiko penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), maka dalam rangka mendukung kebijakan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran K/L untuk percepatan penanganan COVID-19, maka penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) tahun 2020 pada Aplikasi OMSPAN tidak dilakukan sampai dengan batas waktu yang akan diatur lebih lanjut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perhitungan IKU Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran IKPA untuk periode triwulan I dan II tahun 2020 dinyatakan N/A. Oleh karena itu telah dilakukan juga adendum atas Kontrak Kinerja Kemenkeu-Two Direktorat Pelaksanaan Anggaran dengan nomor 2A/PB/2020.

Capaian IKU tersebut didukung oleh beberapa aktivitas/kegiatan yang telah dilakukan sampai dengan Triwulan IV, yaitu sebagai berikut:

1. Penambahan 1 (satu) indikator baru yaitu konfirmasi capaian output sebagai komponen perhitungan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) melalui mekanisme reformulasi IKPA Tahun 2020 yang ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2020 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga.

2. Pengembangan aplikasi OM SPAN untuk mendukung monitoring dan perhitungan capaian IKPA secara otomatis sesuai reformulasi IKPA berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2020 maupun relaksasi dan reaktivasi penilaian untuk mendukung akselerasi penyerapan anggaran PC-PEN sesuai S-258/PB/2020

22 3. Penerbitan dan penyampaian surat langkah-langkah strategis peningkatan kualitas kinerja

pelaksanaan anggaran Tahun 2020 kepada K/L, Kanwil, dan KPPN terdiri dari:

a. Surat Menkeu Nomor S-837/MK.05/2019 tanggal 22 November 2019 hal Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2020;

b. Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-1827/PB/2019 tanggal 3 Desember 2019 hal Tindak Lanjut Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2020; dan c. Nota Dinas Dirjen Perbendaharaan Nomor ND-984/PB/2019 tanggal 4 Desember 2019

hal Petunjuk Teknis Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2020 pada Kanwil DJPb dan KPPN.

4. Penajaman metodologi EPA Triwulanan melalui penyusunan desain pelaksanaan EPA dengan konsep pendekatan kebijakan. Bahkan, pada Triwulan III Tahun 2020, mulai bulan Agustus, pelaksanaan EPA dilakukan dengan periode bulanan.

5. Penerbitan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-614/PB/2020 tanggal 17 Juli 2020 hal Penilaian IKPA K/L Triwulan III dan IV pada Aplikasi OMSPAN dan Nota Dinas Nomor ND-562/PB/2020 tanggal 5 Agustus 2020 hal Pengaturan Penilaian IKPA Tahun 2020.

6. Pelaksanaan kegiatan EPA yang terdiri dari:

a. Bulan Desember 2019 dan Januari 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor UND-422/PB.2/2019 tanggal 23 Desember 2019 hal Undangan Kegiatan EPA Triwulan IV Tahun 2019;

b. Bulan Maret 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor S-38/PB.2/2020 tanggal 19 Feb 2020 hal Undangan Kegiatan EPA Triwulan I 2020;

c. Bulan Mei 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor S-90/PB.2/2020 tanggal 11 Mei 2020 hal Undangan Kegiatan EPA Triwulan II;

d. Bulan Agustus 2020 sesuai undangan Direktur PA UND-161/PB.2/2020 tanggal 5 Agustus 2020 hal Undangan Kegiatan EPA Bulan Agustus (Triwulan III) Tahun 2020;

e. Bulan September 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor UND-195/PB.2/2020 tanggal 20 September 2020 hal Undangan EPA Triwulan III (September 2020);

23 f. Bulan Oktober 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor UND-217/PB.2/2020

tanggal 20 Oktober 2020 hal Undangan EPA bulan Oktober 2020; dan

g. Bulan November 2020 sesuai dengan Undangan Direktur PA Nomor UND-238/PB.2/2020 tanggal 23 November 2020 hal Undangan EPA bulan November 2020.

7. Penyempurnaan tools monev pelaksanaan anggaran pada aplikasi Monitoring dan Evaluasi Budget Execution (MEBE), untuk memonitor perkembangan realisasi anggaran dan mendukung pelaksanaan kegiatan EPA secara rutin.

Selain itu, terdapat rekomendasi rencana aksi (action plan) untuk meningkatkan capaian mendatang IKU tersebut yang akan dilakukan selama tahun 2021, yaitu:

a. melaksanakan EPA Bulanan dengan mengundang K/L untuk memastikan langkah-langkah strategis berjalan dengan optimal, terutama PEN;

b. Monitoring proyeksi dan realisasi belanja melalui tools dalam aplikasi MEBE atau OMSPAN serta koordinasi intensif dengan K/L untuk menjaga penyerapan tetap terkendali hingga akhir tahun; dan

c. Reformulasi IKPA tahun 2021.