LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dengan berakhirnya pelaksanaan progam kerja dan kegiatan Tahun Anggaran 2015, Pemerintah Kabupaten Banyumas, telah menyelesaikan implementasi dari Penetapan Kinerja Bupati Banyumas Tahun 2015 yang merupakan dokumen kontrak dalam rangka pencapaian visi dan misi Kabupaten Banyumas sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2013 – 2018. Implementasi Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyumas Tahun 2015 telah memberikan arah dan fokus bagi peningkatan kinerja Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil implementasi Penetapan Kinerja, Pemerintah Kabupaten Banyumas menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2015 yang merupakan amanat pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan tata cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi merupakan pedoman Instansi Pemerintah untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) setiap tahunnya, sebagai bagian integral dari siklus sistem akuntabilitas kinerja yang utuh. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini mempunyai dua fungsi, yang pertama merupakan media bagi Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerjanya. Kedua, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan sumber informasi bagi Pemerintah Kabupaten Banyumas sendiri, sebagai lembaga dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan.
Untuk memenuhi kedua fungsi utama tersebut, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada dasarnya berisikan informasi mengenai Rencana Kinerja dan capaian tahun 2015. Rencana Kinerja Tahun 2015 pada dasarnya merupakan sasaran kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2015 sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJM 2013 – 2018 melalui program dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banyumas Tahun 2015, sedangkan capaian kinerja adalah hasil realisasi dari rencana kinerja tersebut.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan wujud pertanggungjawaban kinerja, maka informasi kinerja yang disampaikan tidak terbatas pada sasaran pencapaian target yang ditetapkan, tetapi juga meliputi informasi kinerja yang belum atau tidak memenuhi target yang ditetapkan, karena berbagai alasan.
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
ii
Ikhtisar Eksekutif
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah Kabupaten Banyumas Tahun 2015 menyajikan pengukuran hasil kinerja pencapaian sasaran yang diarahkan untuk dapat mencapai Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Banyumas sesuai target kinerja yang telah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Banyumas.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) disusun dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang juga selaras dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, transparansi dan bertanggung jawab serta untuk mewujudkan clean goverment dan good governance. Dengan demikian, LKjIP Kabupaten Banyumas tahun 2015 ini disusun sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan guna mewujudkan sasaran-sasaran yang ditargetkan dapat dicapai pada tahun 2015, LKjIP ini juga sebagai bagian dari upaya pencapaian visi pemerintah Kabupaten Banyumas “TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN BANYUMAS YANG BERSIH DAN ADIL MENUJU MASYARAKAT YANG SEJAHTERA, BERDAYA SAING DAN BERBUDAYA BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA”.
Sebagai bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah, LKjIP tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2015, tetapi juga memuat kekurangan-kekurangan yang ada sehingga dapat dirumuskan solusinya untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan pada masa mendatang. Melalui analisis pengukuran kinerja yang ada di dalam LKjIP tersebut diharapkan segenap stakeholders di Pemerintah Kabupaten Banyumas dapat secara bersama-sama berperan aktif dan bekerjasama guna perbaikan penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Banyumas di tahun-tahun selanjutnya.
Secara umum, penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Banyumas pada tahun 2015 dapat dikatakan Sangat Baik/Sangat Berhasil. Hal ini, didasarkan pada hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran yang dapat dicapai melalui pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pemkab Banyumas 2015 dan Penetapan Kinerja (PK) Pemkab Banyumas 2015. Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa dari 12 sasaran strategis dengan 26 indikator kinerja utama yang telah ditetapkan dalam RKT dan PK Pemerintah Kabupaten Banyumas Tahun 2015 menunjukkan bahwa :
1. Nilai rata-rata capaian kinerja sasaran strategis dari 12 sasaran strategis adalah sebanyak 11 sasaran (91,67 %) dengan kategori sangat baik dan sebanyak 1 sasaran (3,33%) dengan kategori baik.
2. Capaian indikator kinerja utama dari 26 indikator kinerja utama adalah 25
indikator kinerja utama atau (91,67% ) dikategorikan “sangat baik”,1 indikator
(3,33%) dikategorikan "baik”.
Dengan demikian masih terdapat beberapa indikator kinerja yang capaiannya belum 100% dari target yang telah ditetapkan sehingga perlu mendapat perhatian pada tahun berikutnya. Adapun beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian terkait hasil pengukuran capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyumas Tahun 2015, antara lain:
1. Belum adanya kesepahaman di antara SKPD dalam pencapaian target kinerja sasaran untuk pencapaian tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan didalam RPJMD, sehingga terdapat program-program yang kurang relevan dengan pencapaian sasaran. Oleh karena itu perlu adanya komitmen atau penegasan agar
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
iii
program dan kegiatan yang dilaksanakan benar-benar mengacu pada prioritas daerah.
2. Belum adanya kesepahaman SDM aparatur dalam mensikapi perubahan aturan
pengelolaan keuangan maupun penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sehingga dalam pengusulan dan atau pelaksanaan kegiatan masih dijumpai adanya program pembangunan yang kurang selaras dengan sasaran strategis dan prioritas pembangunan yang merupakan kebutuhan mendasar masyarakat.
Untuk itu, kedepan perlu dilakukan beberapa perbaikan agar target kinerja dapat dicapai sesuai dengan yang ditetapkan, antara lain :
1. Perlu adanya kesepahaman kepada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan harus tetap berpedoman pada capaian kinerja yang telah tertuang didalam RPJMD. Sehingga program/kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan adalah program/kegiatan yang langsung mengarah pada pencapaian visi, misi, sasaran dan tujuan Kabupaten Banyumas. Terhadap kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak secara langsung mengarah pada prioritas dalam pencapaian visi, misi, dan sasaran dapat dieliminasi atau dikurangi porsi penganggarannya.
2. Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) secara penuh segera diterapkan pada masing-masing SKPD sehingga terjalin suatu keterkaitan antara perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja, sehingga perencanaan program dan kegiatan mengarah pada pencapaian visi, misi, dan sasaran RPJMD.
Akhirnya, semoga LKjIP ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Banyumas. Prestasi kinerja yang berhasil diraih merupakan hasil kerja keras seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Banyumas bersama
dengan stakeholder yang dibingkai semangat kebersamaan dalam memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Berbagai kekurangan yang ada, tentunya menjadi pemacu untuk memotivasi agar lebih bersemangat dalam bekerja dan berusaha demi terwujudnya Kabupaten Banyumas Yang Sejahtera dan Berdaya Saing.
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
iv
Daftar Tabel
Tabel 2.1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama 2013-2015
Tabel 2.2. Program yang Dilaksanakan Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2015 Tabel 2.3. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2015
Tabel 3.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja Tabel 3.2. Capaian IKU Bupati tahun 2015
Tabel 3.3. Rencana dan Realisasi Sasaran Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah meningkat
Tabel 3.4. Rencana dan Realisasi Sasaran Melek Huruf Masyarakat dan Aksesbilitas Pendidikan Meningkat
Tabel 3.5. Trend indikator kesehatan Kabupaten Banyumas 2013 - 2015 Tabel 3.6. Rencana dan Realisasi Sasaran Kualitas Kesehatan Masyarakat
Tabel 3.7. Target dan Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Kab. Banyumas 2012 - 2014 Tabel 3.8. Data ketersediaan energi dan protein per kapita per hari Kabupaten
Banyumas Tahun 2013-2015
Tabel 3.9. Rencana dan Realisasi Sasaran Meningkatnya Ketahanan Pangan Tabel 3.10. Jumlah Cadangan Pangan di kab. Banyumas Tahun 2013-2015
Tabel 3.11. Rencana dan realissi Sasaran Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Meningkat
Tabel 3.12. Data Koperasi di kabupaten banyumas tahun 2011-2015
Tabel 3.13. Prosentase Koperasi Aktif di Kab. Banyumas dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah
Tabel 3.14. Tabel data perusahaan industri di Kab. Banyumas tahun 2011-2015 Tabel 3.15. Data Eksport Kabupaten Banyumas Tahun 2011-2015
Tabel 3.16. Rencana dan Realisasi Meningkatnya Sarana dan Prasarana Infrasturktur Daerah
Tabel 3.17. Data Kondisi jalan di Kabupaten banyumas Tahun 2013-2015
Tabel 3.18. Daerah Irigasi kewenangan Pemerintah kabupaten Banyumas tahun 2013-2015
Tabel 3.19. Rasio Elektrifikasi Kab. Banyumas tahun 2013-2015
Tabel 3.20. Rencana dan Realisasi Sasaran Jumlah Penduduk Miskin Turun Tabel 3.21. Data Penganggur Kab. Banyumas tahun 2012 - 2015
Tabel 3.22. Rencana dan Realisasi Ketimpangan Antar Wilayah Menurun Tabel 3.23. Rencana dan Realisasi Pembinaan LSM, Ormas dan OKP
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
v
Tabel 3.24. Rencana dan Realisasi penegakan Perda
Tabel 3.25. Data Pelanggaran perda pada tahun 2013-2015 dan Penegakan Perda Kab. Banyumas tahun 2015
Tabel 3.26. Realiasasi APBD kab. Banyumas tahun 2015
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
vi
Daftar Gambar
Gambar 1.1. Peta Kabupaten Banyumas
Gambar 1.2. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Banyumas 2011-2015 Gambar 1.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 2011-2015 Gambar 1.4. Tingkat Kepadatan Penduduk 2015
Gambar 1.5. Tingkat Pendidikan SDM PNS Kab. Banyumas Gambar 1.6. PNS Banyumas Berdasarkan Golongan Gambar 1.7. Produksi Tanaman Pangan 2015
Gambar 1.8. Bagan Pola Organisasi Perangkat Daerah Kab. Banyumas Gambar 2.1. e-Planing
Gambar 2.2. Aplikasi SIM Pelaporan Pembangunan Daerah RKO dan RFK Gambar 2.3. Aplikasi Simda Keuangan
Gambar 2.4. Aplikasi SIMBADAMAS Gambar 2.5. Aplikasi SIMAP
Gambar 2.6. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
Gambar 2.7. Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV oleh Bupati Banyumas Gambar 2.8. Meningkatnya Melek Huruf Masyarakat Kab. Banyumas Gambar 2.9. Kegiatan Posyandu
Gambar 2.10. Panen Padi Gogo
Gambar 2.11. Peresmian Jalan oleh Bupati Banyumas Gambar 2.12. Ormas di Kabupaten Banyumas
Gambar 2.13. Keselarasan Pilar Dengan Misi Kabupaten Banyumas tahun 2013- 2018 Gambar 3.1. Pencapaian IKU Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Gambar 3.2 Bupati Menerima Pengahrgaan WTP dari Menteri Keuangan, 2015,
Jakarta
Gambar 3.3. Bupati Banyumas meninjau pelaksanaan Ujian nasional (Unas) Gambar 3.4. Angka Rata-rata lama Sekolah
Gambar 3.5. Capaian IPM Lima Tahun Terakhir
Gambar 3.6. Kematian Ibu per Kecamatan di Kab. Banyumas tahun 2011-2015 Gambar 3.7. Pemberian imunisasi pada balita
Gambar 3.8. Kematian Bayi Kab. Banyumas Tahun 2009-2015 Gambar 3.9. Kematian Bayi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
Gambar 3.10. Target dan realisasi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas 2012 - 2014
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
vii
Gambar 3.12. Prosentase koperasi aktif di Kab. Banyumas dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2015
Gambar 3.13. Data Perusahaan Industri di Kab. Banyumas tahun 2011-2015 Gambar 3.14. Bahan Minyak Atsiri yang menjadi andalan eksport
Gambar 3.15. Data Ekport Perusahaan Industri kab. Banyumas tahun 2011-2015 Gambar 3.16. Pertumbuhan Ekspor Bersih Perdagangan
Gambar 3.17. Kondisi Jalan
Gambar 3.18. Perbaikan jalan dan Kondisi Jalan di Kab. Banyumas Gambar 3.19. Kondisi Irigasi
Gambar 3.20. Kegiatan Irigasi
Gambar 3.21. Jaringan air bersih sudah masuk ke desa-desa
Gambar 3.22. Persentase Penduduk Miskin Kab. Banyumas, Prov. Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2010-2015
Gambar 3.23. Data Pengangguran Kab. Banyumas tahun 2012 - 2015 Gambar 3.24. Indeks Willianson Kab. Banyumas Tahun 2011-2015
Gambar 3.25. Perkembangan Indeks Gini kab. Banyumas Tahun 2010-2015 Gambar 3.26. Ruang Lingkup Aktifitas LSM/Ormas?OKP
Gambar 3.27. Pembinaan LSM/Ormas/OKP
Gambar 3.28. Penegakan Perda No. 61 Th. 1972 Kab. Banyumas Pembatasan Pelacuran Gambar 3.29. Penegakan Perda No. 03 Th. 2008 Kab. Banyumas Usaha Rekreasi dan
Hiburan Umum
Gambar 3.30. Penegakan Perda No. 03 Th. 2009 kab. Banyumas Usaha Hotel dan Penginapan
Gambar 3.31. Penegakan perda No. 14 Th. 2009 Kab. Banyumas Pedoman Pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
Gambar 3.32. Penegakan Perda No. 15 Th. 2009 Kab. Banyumas Pajak Hotel Gambar 3.33. Penegakan Perda No 23 Th. 2009 Kab. Banyumas Pengendalian
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
viiiDaftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Ikhtisar Eksekutif
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
1. KONDISI GEOGRAFIS
2. KONDISI DEMOGRAFI
a. Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk
b. Persebaran dan Kepadatan Penduduk
3. SDM PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
4 POTENSI DAERAH
a. Pertanian Tanaman Pangan
b. Perkebunan
c. Peternakan
d. Perikanan
5. KEDUDUKAN, TUPOKSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI
a. Kedudukan dan Tupoksi
b. Susunan Organisasi
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. INSTRUMEN PENDUKUNG PENGELOLAAN KINERJA
B. RENCANA STRATEGIS
1. VISI DAN MISI KABUPATEN BANYUMAS
2. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
3. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
C. PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN
D. REVISI PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
C. PENCAPAIAN INDIKATOR LAINNYA
D. AKUNTABILITAS ANGGARAN
BAB IV PENUTUP
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
1
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
ata kelola pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel (goodgovernance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate, sehingga
penyelenggaraaan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Budaya pertanggungjawaban itu sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, yang diperjelas dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam undang-undang tersebut ditegaskan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Semangat itu pula yang harus hadir
dalam implementasi otonomi daerah,
sebagaimana diamanahkan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Desentralisasi harus dimaknai lebih dari sekadar peluang, tetapi juga tatangan dan
tanggung jawab. Otonomi daerah harus
mengarahkan pemerintah daerah untuk lebih mampu menyusun kebijakan yang dapat mengakomodasi aspirasi masyarakat dan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
sehingga bermuara pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kewenangan dan tanggung jawab semestinya selalu berjalan seirama. Begitu pula dengan otonomi daerah yang memberikan kewenangan ‘lebih’ pada pemerintah daerah. Tanggung jawab berupa kemauan untuk dikontrol oleh seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat tak bisa ditawar.
Transparansi dan akuntabilitas harus diwujudkan oleh pemerintah daerah, dalam rangka membangun pemerintahan yang bersih (clean goverment) menuju kepemerintahan yang baik (good governance). Tuntutan akuntabilitas lembaga publik ini, termasuk pemerintah daerah, juga senafas dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat. Seluruh instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus menjadi subjek pemberi informasi atasaktivitas dan kinerja kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pemenuhan hak-hak masyarakat, yaitu hak untuk tahu (right to know), hak untuk diberi informasi (right to be informed), dan hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be listened to). Untuk memenuhi tuntutan ini, pemerintah daerah, mau tidak mau, harus memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan kinerjanya. Unit kerja di lingkungan instansi pemerintah dituntut untuk tidak sekadar melakukan pelaporan kinerja kepada
T
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis : 2. Kondisi Demografi 3. SDM Pemkab Banyumas 4. Potensi Daerah5. Kedudukan Tupoksi Susunan Organisasi
B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika Penulisan
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
2 struktur di atasnya (managerial accountability), akan tetapi juga melaporkan kinerja pemerintah kepada masyarakat secara luas (public accountability).
Akuntabilitas mensyaratkan sinergitas antara aspek keuangan dan kinerja dalam pelaksanaan tugas kepemerintahan dan pembangunan, sebagaimana ditegaskan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Sementara itu, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Dalam kerangka itulah, Pemerintah Kabupaten Banyumas menyusun Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKJIP) Tahun 2015. Laporan ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban kinerja atas keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian visi dan misi melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Banyumas Tahun 2015.
1. KONDISI GEOGRAFIS
Kabupaten Banyumas merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Tengah di bagian barat, Secara geografis, letaknya berada di antara 108o39’17” –
109o27’15” BT dan 7o15’05” – 7o37’10” LS. Secara administratif, letaknya
berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen di sebelah Timur, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap di sebelah Barat, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang di sebelah Utara, serta Kabupaten Cilacap di sebelah Selatan. Wilayah Kabupaten Banyumas terdiri dari 27 Kecamatan, 301 Desa dan 30 Kelurahan. Wilayah terluas adalah Kecamatan Cilongok (10.534 ha) dan terkecil adalah Kecamatan Purwokerto Barat (740 Ha). Ibukota kecamatan terjauh dari ibukota kabupaten adalah Lumbir (56 km).
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
3 2. KONDISI DEMOGRAFI
a. Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk
Penduduk Kabupaten Banyumas, menurut hasil registrasi penduduk mencapai 2.002.875 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 1.009.947jiwa dan perempuan 992.928 jiwa. Selama 5 Tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan penduduk per Tahun sebesar 0,34 persen, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada Tahun 2015 (3,35 persen), dan terendah pada Tahun 2014 (0,09 persen). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini.
Gambar 1.2 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Banyumas 2011-2015
1.03 2.2 1.26 0.09 3.35 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 2011 2012 2013 2014 2015 Laju Pertumbuhan Penduduk
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
4 Gambar 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 2011-2015
b. Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Sementara itu, distribusi penduduk menurut kecamatan memperlihatkan Kecamatan Cilongok adalah yang paling banyak penduduknya, yaitu sebesar 114.508 jiwa (7,24 persen), diikuti Kecamatan Sokaraja sebesar 81.972 jiwa (5,95 persen). Kecamatan yang berpenduduk paling kecil adalah Kecamatan Purwojati, yaitu sebesar 31.582 jiwa (3,69 persen). Kepadatan penduduk
adalah jumlah penduduk untuk setiap km2.Adapun kepadatan penduduk tiap
kecamatan bisa dilihat sebagaimana gambar 1.4. Pada Tahun 2015, wilayah terpadat adalah Kecamatan Purwokerto Barat (6.897 penduduk per km2.),
sedangkan Kecamatan Lumbir merupakan kecamatan paling jarang penduduk ( 429 jiwa per km2 ). 935,223 956,250 981,981 984,594 992,928 951774 972,276 998,707 1,001,185 1,009,947 2011 2012 2013 2014 2015 Perempuan laki-laki
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
5 Gambar 1.4 Tingkat Kepadatan Penduduk Tahun 2015
3. SDM PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
Pemerintah Kabupaten Banyumas memiliki kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang beragam. Jumlah PNS pada Tahun 2015 mencapai 15.178 orang, yang terdiri dari PNS laki-laki sebanyak 7.766 orang dan PNS perempuan sebanyak 7.412 orang. Menurut tingkat pendidikan sebagian besar PNS berpendidikan S-1. Gambar 1.5 berikut ini menunjukkan kualifikasi SDM berdasarkan tingkat pendidikannya.
Lumbir, 429 Wangon, 1,232 Jatilawang, 1,213
Rawalo, 939 Kebasen, 1,060 Kemranjen, 1,066 Sumpiuh, 849 Tambak, 819Somagede, 818 Kalibagor, 1,333 Banyumas, 1,218 Patikraja, 1,223 Purwojati, 834 Ajibarang, 1,405 Gumelar, 489 Pekuncen, 709 Cilongok, 1,087 Karanglewas, 1,8 86 Kedungbanteng, 889 Baturraden, 1,10 1 Sumbang, 1,488 Kembaran, 3,002 Sokaraja, 2,740 Purwokerto Selatan, 5,426 Purwokerto Barat, 6,942 Purwokerto Timur, 6,897 Purwokerto Utara, 6,913
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
6 Gambar 1.5 Tingkat Pendidikan SDM PNS Kab. Banyumas
Sementara itu, berdasarkan pangkat dan golongan, PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas pada Tahun 2015 tampak pada gambar berikut:
Gambar 1.6 PNS Banyumas Berdasarkan Golongan
4. POTENSI DAERAH
Potensi daerah yang dimiliki oleh Kabupaten Banyumas meliputi empat hal yaitu :
a. Pertanian Tanaman Pangan
Sektor pertanian tanaman pangan meliputi tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, ubi jalar, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau. Adapun rincian produksi Tahun 2015 tampak pada gambar berikut:
384 593 2714 105 701 1193 8968 520 SD SMP SMA DI DII DIII DIV PASCA SARJANA Gol. I, 666 Gol. II, 3,130 Gol. III, 5,373 Gol. IV, 6,009
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
7 Gambar 1.7 Produksi Tanaman Pangan Tahun 2015
b. Perkebunan
Jenis tanaman perkebunan rakyat Tahun 2015 di Kabupaten Banyumas (tanpa migas) meliputi pisang, mangga, rambutan dan durian.
c. Peternakan
Komoditas pertanian (tanpa migas ) dari jenis-jenis ternak besar dan kecil yang diusahakan di Kabupaten Banyumas meliput sapi perah, sapi potong, kerbau, kambing, domba, unggas, babi, dan kelinci. Dari jenis-jenis tersebut, kambing, domba dan sapi potong adalah yang paling banyak diternakkan oleh masyarakat. Masyarakat memelihara 68.638 ekor kambing, 6.955 ekor domba, dan 18.352 ekor sapi potong.
d. Perikanan
Perikanan air tawar di Kabupaten Banyumas pada Tahun 2015 memberikan kontribusi besar terhadap komoditas pertanian. Dengan realisasi produksi ikan tertinggi yaitu gurame sejumlah 4.060.088 kg, tawes 1.287.196 kg, nilem 803.465 kg, dan karper 603.082 kg.
5. KEDUDUKAN, TUPOKSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI, a. Kedudukan dan Tupoksi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Pemerintah Daerah adalah Bupati Banyumas dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. Unsur Perangkat Daerah yang membantu Bupati selaku Kepala Daerah diatur peraturan-peraturan sebagai berikut:
4.96 4.88 5.29 14.41 10.23 1 0.52 1.52 Padi sawah Padi Ladang Jagung Ketela Ubi Jalar Kedelai Kacang hijau Kacang tanah Ton/ha
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
8 (1) Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Banyumas (Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2009 Nomor 1, Seri D);
(2) Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 26 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Banyumas (Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2009 Nomor 2 Seri D);
(3) Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 27 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah (Lemtekda) Kabupaten Banyumas (Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2009 Nomor 3 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 1 Seri D);
(4) Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Banyumas (Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Seri D);
(5) Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas;
(6) Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 15 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyumas;
(7) Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 16 Tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 26 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Banyumas;
(8) Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 17 Tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 27 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah (Lemtekda) Kabupaten Banyumas.
Sedangkan lembaga lain adalah merupakan unsur pelaksana kebijakan pemerintah (pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan tugas pemerintahan umum lainnya) sebagai bagian dari Perangkat Daerah.
b. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kabupaten Banyumas yang telah disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, tampak dalam Gambar 1.8 berikut:
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
9 Gambar 1.8 BAGAN POLA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN
SEKRETARIAT DAERAH DPRD KELURAHAN : 1. Karanglewas Lor 2. Kober 3. Bobosan 4. Kedungwuluh 5. Rejasari 6. Tanjung 7. Pasir Kidul 8. Bantarsoka 9. Pasir Muncang 10. Karangklesem 11. Karangpucung 12. Teluk 13. Berkoh 14. Purwokerto Kidul 15. Purwokerto Kulon 16. Purwokerto Wetan 17. Purwokerto Lor 18. Sokanegara 19. Sumampir 20. Pabuwaran 21. Grendeng 22. Karangwangkal 23. Bancarkembar 24. Purwanegara 25. Kranji 26. Kebokura 27. Sumpiuh 28. Kradenan 29. Mersi 30. Arcawinangun BUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIAT DPRD LEMBAGA TEKNIS DAERAH : 1. Badan Penanaman Modal
& Pelayanan Perijinan 2. Badan Kepegawaian
Daerah
3. Badan Lingkungan Hidup 4. Bappeda
5. Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik 6. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Kb 7. Bapeluh Pertanian, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan 8. Inspektorat
9. Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah
10. Kantor Pendidikan Dan Pelatihan 11. RSUD Banyumas 12. RSUD Ajibarang KECAMATAN: 1. Purwokerto Barat 2. Purwokerto Selatan 3. Purwokerto Utara 4. Purwokerto Timur 5. Karang Lewas 6. Kedungbanteng 7. Baturaden 8. Cilongok 9. Ajibarang 10. Pekuncen 11. Gumelar 12. Lumbir 13. Wangon 14. Jatilawang 15. Rawalo 16. Kebasen 17. Patikraja 18. Banyumas 19. Somagede 20. Kemranjen 21. Tambak 22. Sumpiuh 23. Kalibagor 24. Sokaraja 25. Sumbang 26. Kembaran 27. Purwojati DINAS DAERAH : 1. Dinas Pendidikan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi 4. Dinas Perhubungan,
Komunikasi & Informatika
5. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
6. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan & Pariwisata 7. Dinas Sumber Daya Air
Dan Bina Marga 8. Dinas Cipta Karya,
Kebersihan & Tata Ruang 9. Dinas Perindustrian,
Perdagangan & Koperasi 10. Dinas Pertanian,
Perkebunan Dan Kehutanan
11. Dinas Peternakan Dan Perikanan
12. Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
STAF AHLI BUPATI : 1. Bidang Ekonomi Dan Keuangan 2. Bidang Hukum Dan Politik 3. Bidang Kemasyarakatan Dan SDM 4. Bidang Pembangunan
5. Bidang Pemerintahan
LEMBAGA LAIN : 1. Badan Penanggulangan
Bencana Daerah 2. Satuan Polisi Pamong
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
10
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Banyumas Tahun 2015 merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Tujuan Penyusunan LKjIP Kabupaten Banyumas Tahun 2015 ini adalah sebagai alat untuk mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja Pemerintah Kabupaten Banyumas. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LKjIP, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKjIP sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan LKj IP Kabupaten Banyumas Tahun 2015 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviuw Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan. Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi.
BAB II Perencanaan Kinerja. Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
BAB III Akuntabilitas Kinerja. Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi dan realisasi anggaran. Capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun 2014 dan beberapa tahunsebelumnya, realisasi kinerja sampai dengan tahun 2105 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.
2. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada).
3. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatife solusi yang telah dilakukan. 4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.
5. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
6. Diuraikan juga realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dokumen perjanjian kinerja.
BAB IV Penutup. Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja.
Lampiran. Pada lampiran berisi SK Bupati Banyumas tentang Tim Penyusun LKjIP, Review atas LKjIP Kabupaten Banyumas Tahun 2015 dan prestasi/ penghargaan yang diraih.
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
11
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP, meliputi rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, reviu dan evaluasi kinerja. Sebagai landasan utama penyelenggaraan SAKIP, rencana strategis berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu sampai dengan lima tahun, dengan memperhitungkan seluruh aspek, baik yang menyangkut potensi, peluang, maupun kendala yang ada.Perencanaan strategis disusun secara integral, komprehensif, dan implementatif, sehingga dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien serta dapat mencapai hasil yang optimal. Untuk mengintegrasikan perencanaan pembangunan daerah dalam kerangka sistem pembangunan nasional,seluruh pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun. Selain itu, pemerintah daerah juga harus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk setiap jangka waktu lima tahunan. Dalam konteks inilah, Pemerintah Kabupaten Banyumas telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2018 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2018.
A. INSTRUMEN PENDUKUNG PENGELOLAAN KINERJA
Kabupaten Banyumas telah mengembangkan beberapa inovasi untuk peningkatan kinerja, baik dalam perencanaan maupun dalam pengendalian pembangunan. Berikut beberapa instrument terkait:
1. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (e-Planning)
Gambar 2.1. E-Planning
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. Instrumen guna mendukung pengelolaan kinerja B. Rencana Strategis
C. Program untuk Pencapaian Sasaran
.D. Rencana Kinerja Tahunan 2015 E. Perjanjian/ Penetapan kinerja
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
12 Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses perencanaan pembangunan yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi masyarakat, pemerintah dan lingkungannya dalam wilayah/daerah tertentu dengan memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai sumberdaya yang ada dan harus memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap tetapi tetap berpegang pada azas prioritas dan aturan yang berlaku.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) adalah lembaga teknis daerah di bidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Banyumas melalui Sekretaris Daerah. Badan ini mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah.
BAPPEDA merupakan unsur perencanaan penyelenggaraan pemerintahan yang melaksanakan tugas dan mengkoordinasikan penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Beratnya tupoksi yang diemban membuat BAPPEDA membutuhkan sebuah alat bantu yang memberikan keuntungan maksimal baik dari sisi waktu maupun kualitas. Sistem Informasi
Perencanaan Pembangunan Daerah (e-Planning) yang beralamatkan
www.eplanning.banyumaskab.go.id adalah sebuah alat Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan, Penyusunan Renja, penyusunan RKPD, RKPD Perubahan Kabupaten, RPJM agar dapat terselesaikan dengan mudah, cepat, tepat dan sesuai dengan arahan yang terkandung dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dengan adanya alat bantu e-Planning, BAPPEDA dapat memaksimalkan sistem dan sistem juga mampu menyajikan analisa yang sangat informatif bagi para pemangku kepentingan.
Kelebihan dan Manfaat e-Planning
a. Input data, proses, alur dan laporan sesuai dengan Permendagri No.54 Tahun
2010 dan Undang-Undang 23 Tahun 2014.
b. Penyusunan laporan secara manual yang sebelumnya memakan waktu
berminggu-minggu bisa selesai dalam waktu hitungan detik.
c. Menjaga kesesuaian RKPD-KUA/PPAS-KUA/PPAS Perubahan - RKPD
Perubahan sehingga sesuai dengan RPJMD dan memproteksi SKPD agar hanya bisa mengambil program kegiatan yang menjadi urusannya saja.
d. Proses input data program/kegiatan oleh SKPD dapat dilakukan secara online
maupun offline.
e. BAPPEDA memiliki kemampuan untuk mengkoreksi dan memodifikasi
rencana program/kegiatan yang telah diinput oleh SKPD.
f. Referensi no rekening, nama program/kegiatan dapat menggunakan standar dari Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 beserta perubahannya yaitu Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, atau dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. g. BAPPEDA dapat membuat batasan pagu indikatif untuk setiap SKPD sesuai
dengan pertimbangan ketersediaan anggaran, kepentingan dan prioritas daerah.
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
13
i. Terdapat menu analisis bagi pemangku kepentingan agar dapat dengan cepat
memahami kesesuaian rencana yang telah disusun terhadap visi misi, prioritas, sasaran dan lokasi.
j. Dapat diakses oleh masyarakat sebagai wujud keterbukaan informasi
pemerintah.
k. Dapat menampung usulan masyarakat sebagai wujud mekanisme bottom up
yang komunikatif.
2. SIM Pelaporan Pembangunan Daerah RKO dan RFK
Gambar 2.2. Aplikasi SIM Pelaporan Pembangunan Daerah RKO dan RFK
Sebagai tolok ukur kinerja SKPD (key performance indicator) dalam satu tahun anggaran, maka Rencana Kerja Operasional (RKO) SKPD yang telah disusun untuk dipedomani sehingga dari perbandingan Rencana Kerja Operasional (RKO) SKPD dengan laporan Realisasi Fisik Keuangan (RFK) yang disampaikan SKPD setiap bulan dapat mengukur kinerja SKPD dalam melaksanakan program dan kegiatannya dan apabila terjadi deviasi negatif (realisasi fisik lebih rendah dari target fisik) maka SKPD pengelola anggaran dapat melakukan langkah-langkah strategis yang diperlukan agar pencapaian target fisik maupun keuangan dapat tercapai sampai akhir tahun anggaran. Oleh karena itu Rencana Kerja Operasional (RKO) SKPD diharapkan dapat dilaksanakan secara terpadu dengan memperhatikan kinerja keuangan dan kinerja fisiknya, maupun target rata-rata seluruh SKPD di Kabupaten Banyumas.
Rencana Kerja Operasional (RKO) diperlukan dalam rangka menjalankan fungsi manajemen di dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Berikut ini peran Rencana Kerja Operasional (RKO) dalam pelaksanaan fungsi manajemen - POAC :
a. Fungsi Perencanaan/Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan organisasi dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
Rencana Kerja Operasional (RKO) adalah bentuk rencana pelaksanaan kegiatan dari masing masing SKPD agar penyerapan anggaran masing-masing kegiatan dapat teratur sesuai Rencana Kerja SKPD dan Rancangan Anggaran Kas (RAK) SKPD dalam 1 tahun anggaran termasuk perencanaan target fisiknya (penyelesaian pekerjaan, termasuk pertanggungjawabannya)
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
14
b. Fungsi Pengorganisasian/Organizing
Fungsi pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki organisasi untuk
menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta mencapai tujuan organisasi. Dengan Rencana Kerja Operasional (RKO) dapat diproyeksikan kebutuhan akan sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lainnya, sehingga pimpinan dapat menentukan pengelolaan sumber daya manusia dan sumberdaya fisik pendukungnya.
c. Fungsi Pengarahan/Actuating/Directing/Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Dengan Rencana Kerja Operasional (RKO) dapat diproyeksikan prioritas pelaksanaan kegiatan dan kebutuhan jangka waktu yang diperlukan, sehingga pimpinan dapat mengarahkan jalannya roda organisasi SKPD agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
d. FungsiPengendalian/Controlling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah disusun untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Rencana Kerja Operasional (RKO) dapat digunakan sebagai standar/tolok ukur dalam menilai kinerja SKPD dalam 1 tahun terutama dilihat dari kinerja keuangan (penyerapan anggaran) maupun kinerja fisiknya (penyelesaian pekerjaan, termasuk pertanggungjawabannya).
3. SIMDA Keuangan
Gambar 2.3 Aplikasi Simda Keuangan
Pemerintah Kabupaten Banyumas sudah menerapkan aplikasi Simda Keuangan sejak TA 2010. Program ini digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya. Output aplikasi ini antara lain:
a. Penganggaran
Rencana Kerja Anggaran (RKA), RAPBD dan Rancangan Penjabaran APBD, APBD dan Penjabaran APBD beserta perubahannya, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
15
b. Penatausahaan
Surat Penyediaan Dana (SPD), Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM), SPJ, Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), Surat Tanda Setoran (STS), beserta register-register, dan formulir-formulir pengendalian anggaran lainya.
c. Akuntansi dan Pelaporan
Jurnal, Buku Besar, Buku Pembantu, Laporan Keuangan (Laporan Arus Kas dan Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran), Pertanggungjawaban dan Penjabarannya.
4. Program Aplikasi SIMDA Barang Milik Daerah (SIMBADAMAS)
Gambar 2.4 Aplikasi SIMBADAMAS
Sistem Informasi Barang Milik Daerah Kabupaten Banyumas (SimbadaMas) mulai dikembangkan tahun 2011. Aplikasi ini dipergunakan untuk mengelola data Barang Milik Daerah (BMD), yang meliputi pencatatan, penatausahaan, dan pelaporan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.
SimbadaMas dipergunakan oleh para pengguna barang dan kuasa pengguna barang yang meliputi seluruh SKPD, termasuk unit kerja sekolah negeri pada Dinas Pendidikan.
SimbadaMas merupakan aplikasi yang dinamis, yang terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan kualitasnya untuk mendukung pengelolaan BMD.
Manfaat SimbadaMas adalah menyimpan data seluruh BMD yang sangat
mendukung pengamanan dan pengendalian BMD. SimbadaMas juga meningkatkan kehandalan, keakuratan dan integritas data BMD. Sejak implementasinya pada tahun 2011, SimbadaMas telah berkontribusi dalam
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
16 perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2011 sampai dengan 2014.
5. SIMAplikasi Absensi Pegawai (SIMAP)
Gambar 2.5. Aplikasi SIMAP
Aplikasi berbasis website dengan alat absensi
face detektor,
yang dibuat
tahun 2013, diawali dengan uji coba pada lingkungan sekretariat daerah
pada bulan April 2014, selanjutnya secara bertahap, pelaksanaan absensi
eletronik diterapkan pada Dinas/Badan/Kantor/Setwan, Kelurahan dan
Kecamatan sampai dengan bulan Desember 2014.
Dasar Pelaksanaan :
a. Perbup No. 62 Tahun 2013 tentang tambahan penghasilan pegawai di lingkungan pemerintah Kabupaten Banyumas.
b. Perbup No. 84 Tahun 2014 tentang perubahan atas peraturan Bupati Banyumas nomor 62 tahun 2013 tentang tambahan penghasilan pegawai di lingkungan pemerintah Kabupaten Banyumas.
c. Perbup No. 3 Tahun 2016 tentang tambahan penghasilan pegawai di
lingkungan pemerintah Kabupaten Banyumas.
Fungsi :
Aplikasi yang digunakan untuk melihat :
a. Daftar kehadiran pegawai
b. Daftar izin pegawai c. Daftar cuti pegawai
d. Daftar DD/DL pegawai
e. Daftar izin sakit pegawai
f. Daftar tamsilpeg ( tambahan penghasilan pegawai )
g. Rekap kehadiran pegawai satu unit kerja dalam kurun waktu yang ditentukan
h. Rekap tamsilpeg satu unit kerja dalam kurun waktu yang ditentukan
Keunggulan :
a. Aplikasi dapat diakses di manapun kapanpun.
b. Aplikasi compatible dengan berbagai device c. Aplikasi bersifat user friendly
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
17
Manfaat :
Aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai pihak diantaranya : a. Personal
b. Cek kehadiran dan daftar penerimaan tamsilpeg personal
c. Pejabat unit kerja
d. Cek kehadiran bawahan
e. BKD
f. Rekap kehadiran satu unit kerja dalam kurun waktu tertentu
g. DPPKAD
h. Rekap tamsilpeg satu unit kerja dalam kurun waktu tertentu
6. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
Gambar 2.6. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
Aplikasi SIMPUS ini dibuat pada tahun 2013 yang dimaksudkan agar sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas melalui satu pintu sehingga akan lebih meningkatkan kinerja dan efisiensi waktu pelayanan kesehatan.
Manfaat bagi masyarakat :
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dibuat agar proses pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan di Puskesmas dapat dikelola secara terpadu yang diberlakukan pada 39 Puskesmas di dalam wilayah Kabupaten Banyumas.
Dengan aplikasi SIMPUS ini pelayanan kunjungan pasien yang berobat di Puskesmas dapat dilayani dengan cepat. Dari proses pendaftaran, pelayanan pasien, pelayanan apotik dan pelayanan rawat inap.
Manfaat bagi Pemerintah :
Aplikasi SIMPUS bagi Pemerintah Kabupaten Banyumas bermantaaf bagi proses pengumpulan data pasien, evaluasi dan pengembangan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Banyumas. Dengan terkumpulnya data melalui aplikasi ini maka akan memberikan gambaran kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Banyumas dan informasi yang ada dapat dipergunakan sebagai bahan penyusunan perencanaan program kesehatan.
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
18
Kemudahan yang didapat :
Adanya aplikasi SIMPUS ini akan memberikan kemudahan bagi petugas Puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas dalam hal pencarian data pasien, pengelolaan obat dan pelaporan hasil pelayanan kesehatan. Aplikasi ini berbasis Website yang dijalankan secara online sehingga akan mudah diakses oleh seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Banyumas.
B. RENCANA STRATEGIS
Bagi pemerintah daerah, Rencana Strategis (Renstra) sangat diperlukan, terutama untuk membantu para kepala daerah dan seluruh jajarannya dalam menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan Renstra, pemerintah daerah dapat lebih berperan dalam memberikan respon terhadap berbagai perubahan dan tuntutan lingkungan. Selain itu, Renstra juga akan memperjelas konsep organisasi pemerintah daerah dalam melakukan aktivitas agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan seluruh potensi dan kemampuan yang ada secara integral komprehensif.
Perencanaan Kinerja Bupati Banyumas Tahun 2014 tertuang dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati Banyumas Nomor 25 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banyumas Tahun 2015. Adapun dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 tersebut disusun berdasarkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2018 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2018.
1. VISI DAN MISI KABUPATEN BANYUMAS
Visi Pemerintah Kabupaten Banyumas periode Tahun 2013-2018 adalah:
“ TERWUJUDNYA PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS YANG BERSIH DAN ADIL MENUJU MASYARAKAT YANG SEJAHTERA, BERDAYA SAING, DAN
BERBUDAYA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA ”
Untuk mewujudkan visi Kabupaten Banyumas ditetapkan misi sebagai berikut: a. Menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih, partisipatif
dan inovatif agar terbangun pemerintahan yang efektif dan terpercaya melayani masyarakat
b. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses layanan pendidikan
dan kesehatan yang murah dan berkualitas
c. Mengembangkan pusat-pusat unggulan ekonomi pedesaan berbasis
komoditi sektor pertanian sebagai usaha inti dan sektor lainnya sebagai penunjang melalui penataan kelembagaan, permodalan, sumber daya manusia, akses pasar dan perlindungan dari pemerintah
d. Meningkatkan dan mengembangkan daya saing agribisnis dan usaha mikro,
kecil dan menengah
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah yang menunjang
kegiatan sosial ekonomi masyarakat
f. Menciptakan keterkaitan, kesejajaran dan keadilan pembangunan antar kawasan perkotaan dan perdesaan
g. Mewujudkan tatanan masyarakat yang berbudaya, berkepribadian dan
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
19 antar umat beragama agar hidup toleran dan damai berlandaskan iman dan taqwa.
2. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Untuk mencapai misi, dirumuskanlah tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi; melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah. Sasaran adalah hasil atau kondisi yang diharapkan dari suatu tujuan yang terukur formulasinya. Untuk mencapai sasaran ini, ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama adalah memperoleh ukuran keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Tabel berikut ini berisi rumusan tujuan yang dijabarkan dari visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Banyumas, berikut dengan indikator kinerja utamanya:
Tabel 2.1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama 2013-2018 No/
Misi Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target
1 2 3 4 5 6
Misi 1 Menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih, partisipatif dan inovatif agar terbangun pemerintahan yang efektif dan terpercaya melayani masyarakat.
1 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik 1.Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah meningkat 1. Opini Laporan Keuangan Daerah Opini WTP
Misi 2 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses layanan pendidikan dan kesehatan yang murah dan berkualitas.
2
Mewujudkan peningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan
Melek huruf masyarakat meningkat 1. Angka melek huruf % 94,49 Aksesibilitas pendidikan meningkat 2. Rata – rata lama sekolah Tahun 7,89 3. Indeks Pembangu nan Manusia Angka 74,43 3 Mewujudkan peningkatkan derajat kesehatan masyarakat 1. Kualitas kesehatan masyarakat 1.Angka kematian ibu (per 100.000 KH ) Angka 90 2.Angka kelangsun gan hidup bayi (%) (%) 92 3.Angka kematian Angka 7,5
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
20 1 2 3 4 bayi (per 1.000 KH) 5 6 4.Angka harapan hidup (Tahun) Angka 70 5.Persenta se balita gizi buruk (%) (%) 0,13 Misi 3Mengembangkan pusat-pusat unggulan ekonomi pedesaan berbasis komoditi sektor pertanian sebagai usaha inti dan sektor lainnya sebagai penunjang melalui penataan kelembagaan, permodalan, sumber daya manusia, akses pasar dan perlindungan dari pemerintah.
4. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat Pendapatan masyarakat meningkat Pertumbuhan ekonomi (%) 6,15 5. Meningkatkan peran sektor pertanian sebagai penggerak utama peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah Meningkatn ya ketahanan pangan 1.Ketersediaan energi dan protein per kapita (%)
(%) 86
2.Penguatan cadangan
pangan (%) (%) 60,00
Misi 4 Meningkatkan dan mengembangkan daya saing agribisnis dan usaha mikro, kecil dan menengah.
6. Memacu pertumbuhan ekonomi yang didukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah Jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah meningkat 1.Persentase koperasi aktif (%) (%) 71 2.Ekspor Bersih
Perdagangan (US $) (US $) 19.700.000 3. Pertumbuhan
Industri Kecil (buah)
Buah 2.097
Misi 5 Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah yang menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat
7. Peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur sebagai penunjang Meningkatnya sarana dan prasarana infrastruktur daerah 1.Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (%) (%) 58,77 2.Rasio jaringan irigasi Angka 37,69 3.Persentase rumah (%) 87,86
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
21 1 2 kesejahteraan masyarakat 3 4 layak huni 5 6 4.Rumah tangga pengguna listrik (%) (%) 86,5 5.Rumah tangga pengguna air bersih (%)(%) 56,8
Misi 6 Menciptakan keterkaitan, kesejajaran dan keadilan pembangunan antar kawasan perkotaan dan perdesaan
8. Memacu pembangunan yang berkeadilan dalam rangka mengurangi tingkat kesenjangan sosial Jumlah penduduk miskin turun 1.Angka kemiskinan (%) 18,67 2.Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Angka 6,5 9. Mewujudkan keadilan pembangunan bagi seluruh lapisan masyarakat Ketimpangan antar wilayah menurun Indek ketimpangan antar wilayah Angka 0,0103 Indeks Gini (%) 0,475 Misi 7
Mewujudkan tatanan masyarakat yang berbudaya, berkepribadian, memiliki keimanan serta menjunjung tinggi kemajemukan dan kerukunan antar umat beragama agar hidup toleran dan damai berlandaskan iman dan taqwa.
10. Mewujudkan peningkatan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara Kesadaran politik masyarakat meningkat 1.Pembinaan LSM, Ormas, dan OKP Org 39 Kesadaran hukum masyarakat meningkat Penegakan PERDA (%) (%) 80
3. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Setidaknya ada (12 duabelas) isu strategis yang telah dirumuskan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembangunan dan mencapai tujuan yang telah
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
22 ditetapkan berdasarkan misi Kabupaten Banyumas 2013-2018. Satu atau lebih strategi untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satu isu strategis. Sementara itu, arah kebijakan dirumuskan untuk memberikan panduan dan penekanan agar kebijakan-kebijakan yang dirumuskan bermuara pada arah yang tepat, optimal dan bersinergi satu sama lain, sehingga setiap program dan kegiatan yang dirumuskan dapat menghasilkan output dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Isu strategis Kabupaten Banyumas pada pembangunan jangka menengah 2013-2018 diimplementasikan melalui jalur Enam Pilar, yang kemudian diterjemahkan ke dalam Tujuh Misi Bupati Banyumas Periode Tahun 2013-2018, sebagaimana telah dicantumkan pada Bab V RPJMD Tahun 2013-2018. Enam Pilar tersebut adalah: (1) Pilar Birokrasi, (2)Pilar Pendidikan, (3) Pilar Kesehatan, (4) Pilar Ekonomi, (5) Pilar Infrastruktur dan (6) Pilar Lingkungan Sosial Budaya.
Pilar Birokrasi. Pilar ini selaras dengan Misi 1 Bupati Periode Tahun 2013-2018 yang dituangkan dalam RPJMD
Tahun 2013-2018, yakni menciptakan
birokrasi pemerintahan yang
profesional, bersih, partisipatif dan inovatif agar terbangun pemerintahan yang efektif dan terpercaya melayani
masyarakat. Misi ini penting,
mengingat motor dari segala program pemerintah kabupaten adalah sumber daya manusia (birokrasi). SDM birokrasi yang unggul akan menjadi pilar dari efektifnya program-program
pemerintahan. Salah satu isu
terpenting dari birokrasi adalah
budaya akuntabilitas, terutama dalam pengelolaan keuangan daerah.
Pilar Pendidikan. Pilar pendidikan ini selaras Misi 2 Bupati Periode Tahun 2013-2018 yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2013-2018. Pendidikan menjadi
dasar dan sumber tumbuh
berkembangnya kualitas manusia. Untuk meningkatkan kualitas SDM di
Kabupaten Banyumas, strategi
dasarnya adalah dengan meningkatkan
derajat pendidikan masyarakat.
Peningkatan derajat pendidikan
masyarakat ini diukur dalam dua
aspek. Pertama, rata-rata lama
pendidikan masyarakat kabupaten
Banyumas paling kurang harus
mencapai pendidikan dasar 9
(sembilan Tahun),dan kedua
pemerataan dalam memperoleh
pendidikan dasar tersebut, baik merata secara wilayah, mutu maupun usia. Pilar Pendidikan ini juga terkait dan sekaligus akan mampu menjawab masalah-masalah dan isu strategis kabupaten Banyumas bidang pendidikan dan sumber daya manusia yang telah dituangkan dalam Bab V RPJMD 2013-2018. Selaras dengan pemetaan masalah dan isu strategis pendidikan, Pilar Pendidikan ini akan menjawab masalah kependidikan dan pengembangan sumber daya manusia,yang Gambar 2.7 Pelantikan Pejabat Eselon
III dan IV oleh Bupati Banyumas
Gambar 2.8 Meningkatnya melek huruf masyarakat Kab. Banyumas
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
23 memang secara fisik lebih banyak tersebar di wilayah perdesaan. Pencapaian indikator-indikator dalam Pilar Pendidikan ini, akan menjadi sumber kekuatan pembangunan yang akan mempunyai basis luas dan tersebar di wilayah Kabupaten Banyumas.
Pilar Kesehatan. Pilar Kesehatan ini selaras dengan Misi2 Bupati Periode Tahun 2013-2018 yang dituangkan dalam RPJMD 2013-2018. Kesehatan individu dan masyarakat, merupakan sumber
dan akselerator dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, derajat kesehatan baik
individu maupun masyarakat
merupakan indikator strategis lain berkaitan dengan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia.
Kualitas kesehatan masyarakat setidaknya Nampak dalam beberapa indikator: (1) angka kematian ibu, (2) angka kelangsungan hidup bayi, (3) angka kematian bayi, (4) angka harapan hidup, dan (5) presentase gizi balita.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sekaligus juga merupakan strategi untuk mengatasi masalah yang terkait dengan isu-isu kemiskinan. Sebagaimana juga dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs), dimensi-dimensi kemiskinan bukan hanya menyangkut aspek pendapatan, melainkan juga aspek kesehatan. Keterjangkauan terhadap layanan kesehatan merupakan ukuran kemiskinan. Semakin mudah akses terhadap layanan kesehatan, semakin besar kemungkinan untuk keluar dari tingkat kemiskinan. Oleh karena itu, pencapaian derajat kesehatan masyarakat melalui Pilar Kesehatan akan menjadi dasar dan akan mengakselerasi dalam pencapaian tujuan pembangunan kabupaten Banyumas sebagaimana tertuang dalam misi Kabupaten Banyumas dalam RPJMD Tahun 2013-2018.
Pilar Ekonomi. Pilar Ekonomi ini selaras dengan Misi 3, Misi 4, Misi 5, dan Misi 6. Bupati periode Tahun 2013-2018 yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2013-2018. Inti dari Pilar Ekonomi
adalah strategi untuk meningkatkan pendapatan riil masyarakat secara berkelanjutan dan merata. Selain itu, juga meningkatkan ketahanan pangan. Sektor pertanian menjadi perhatian utama, karena diharapkan bisa
menjadi penggerak utama
pertumbuhan ekonomi daerah.
Ketahanan pangan, setidaknya
tergambar dalam dua indicator, yakni ketersediaan energi dan protein per kapita, serta penguatan cadangan pangan.
Dengan prioritas sektor pertanian, pemerintah kabupaten Banyumas berupaya meningkatkan dan mengembangkan daya saing agribisnis dan usaha mikro, kecil, dan menengah (Misi 4). Untuk mencapai misi ini, perlu didorong
Gambar 2.9 Kegiatan Posyandu
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
24 peningkatan jumlah UMKM. Setidaknya ada tiga indikator untuk melihat capaian misi ini, yakni (1) presentase koperasi aktif, (2) ekspor bersih perdagangan, dan (3) pertumbuhan industri kecil.
Target ekonomi ini perlu ditunjang dengan peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah (Misi 5). Infrastruktur yang memadai akan memudahkan aktivitas ekonomi.
Dalam kerangka pembangunan ekonomi pula, pemerintah Kabupaten Banyumas berupaya menciptakan keterkaitan, kesejajaran, dan keadilan pembangunan antarkawasan perkotaan dan perdesaan (Misi 6). Baik perkotaan maupun perdesaan harus mendapatkan perhatian yang sama secara proporsional, sehingga masing-masing kondusif untuk pertumbuhan ekonomi.
Pilar Infrastruktur Pilar infrastruktur ini selaras dengan Misi 5 Bupati periode Tahun 2013-2018 yang
dituangkan dalam RPJMD Tahun 2013-2018. Untuk menunjang kesejahteraan
masyarakat, mutlak adanya
peningkatan ketersediaan dan kualitas
infrastruktur. Setidaknya, ada
beberapa infrastruktur dasar sebagai penunjang kegiatan ekonomi yang harus terus ditingkatkan kuantitas dan
kualitasnya : (1) panjang jalan
kabupaten, (2) jaringan irigasi, (3) kelayakan tempat tinggal masyarakat,
(4) penggunaan listrik, dan (5) penggunaan air bersih.
Pilar Lingkungan Sosial Budaya.Pilar Lingkungan Sosial Budaya ini selaras dengan Misi 7 Bupati Periode Tahun
2013-2018 yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2013-2018. Melalui pilar ini, pemerintah Kabupaten
Banyumas bertekad mewujudkan
tatanan masyarakat yang berbudaya, berkepribadian, memiliki keimanan serta menjunjung tinggi kemajemukan dan kerukunan antar umat beragama agar hidup toleran dan damai berlandaskan iman dan taqwa. Untuk mencapai kondisi ini, Kabupaten Banyumas memiliki modal sosial
(social capital) yang cukup. Secara historis, Banyumas identik dengan kawasan yang dihuni oleh komunitas berkepribadian kuat. Filosofi ‘cablaka’ terejawantahkan dalam perilaku masyarakat yang egaliter, guyub, dan menjunjung tinggi harmoni.
Untuk lebih memperjelas uraian mengenai enam pilar tersebut di atas maka dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 2.11 Peresmian jalan oleh Bupati Banyumas
Gambar 2.12 Ormas di Kabupaten Banyumas
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
25 Gambar 2.13 Keselarasan Pilar dengan Misi Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2018
Misi 1 : Menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih, partisipatif dan inovasif agar terbangun pemerintahan yang efektif dan terpercaya melayani masyarkat. Misi 2 : Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses layanan pendidikan dan kesehatan yang murah dan berkualitas Misi 3 : Mengembangkan pusat-pusat unggulan ekonomi pedesaan berbasis komoditi sektor pertanian sebagai usaha inti dan sektor lainnya sebagai penunjang melalui penataan kelembagaan, permodalan, sumber daya manusia, akses pasar dan perlindungan dari pemerintah Misi 4 : Meningkatkan dan mengembangkan daya saing agribisnis dan usaha mikro, kecil dan menengah. Misi 5 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah yang menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Misi 6 : Menciptakan keterkaitan, kesejajaran dan keadilan pembagunan antar kawasan perkotaan dan pedesaan Misi 7 : Mewujudkan tatanan masyarakat yang berbudaya, berkepribadian, memiliki keimanan serta menjunjung tinggi kemajemukan dan kerukunan antar umat beragama agar hidup
toleran dan damai berlandaskan iman dan takwa.
PILAR EKONOMI
PILAR
PENDIDIKAN
KESEHATAN
PILAR
PILAR
BIROKRASI
INFRASTRUKTUR
PILAR
LINGKUNGAN
PILAR
LKjIP KABUPATEN BANYUMAS
2015
26 C. PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Banyumas, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas daerah. Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.2. Program yang Dilaksanakan Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2015
N0 SASARAN STRATEGIS
Didukung Jumlah Indikator
Kinerja
1 Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah meningkat 1
2 Melek huruf masyarakat meningkat 1
3 Aksesibilitas pendidikan meningkat 2
4 Kualitas kesehatan masyarakat 5
5 Pendapatan masyarakat meningkat 1
6 Meningkatnya ketahanan pangan 2
7 Jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah meningkat 3
8 Meningkatnya sarana dan prasarana infrastruktur daerah 5
9 Jumlah penduduk miskin turun 2
10 Ketimpangan antar wilayah menurun 2
11 Kesadaran politik masyarakat meningkat 1
12 Kesadaran hukum masyarakat meningkat 1
D. PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2015
Untuk mencapai target kinerja, maka dibuatlah dokumen penetapan kinerja, yakni dokumen pernyataan/ kesepakatan/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2015 mengacu pada RPJMD, RKP 2015, IKU, dan APBD.
Tabel 2.3. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 2 3 4 5
1 Akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah meningkat 1. Opini Laporan Keuangan Daerah Opini WTP
2 Melek huruf masyarakat
meningkat 1. Angka melek huruf % 94,49