• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PENGELOLAAN AIR ISI ULANG BUMDESA BHUANA UTAMA DI DESA PANJI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN PENGELOLAAN AIR ISI ULANG BUMDESA BHUANA UTAMA DI DESA PANJI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

I Gede Nurhayata1, Ketut Udy Ariawan2, I Gede Ratnaya3, I Putu Suka Arsa4

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Desa Panji merupakan desa yang terletak di wilayah Bali Utara tepatnya berada di kecamatan Sukasada, kabupaten Buleleng, propinsi Bali. Desa ini memiliki kesadaran untuk dapat mensejahterakan warganya yaitu dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Bhuana Utama. BUMDesa merupakan unit pertokoan serba ada dengan instrumen pendayagunaan

ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan kesejahteran ekonomi warga desa melalui pengembangan usaha ekonomi mereka. Disamping itu, keberadaan BUMDesa juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan asli desa yang memungkinkan desa mampu melaksanakan pembangunan

PELATIHAN PENGELOLAAN AIR ISI ULANG BUMDESA

BHUANA UTAMA DI DESA PANJI

1,2,3,4Jurusan Teknologi Industri FTK UNDIKSHA Email: gede.nurhayata@undiksha.ac.id

This community service aims to provide insight into the development of drinking water management using radio frequency identification (rfid) technology to the manager of refill water at the Bhuana Utama Village-owned enterprise (BumDesa) in Panji village and provide skills on how to use an RFID card to access refilled water at system. The target of community service is village apparatus and water management officers of BumDesa Bhuana Utama. Problems are resolved by stages of preparation, implementation and evaluation. Preparation to conduct a survey of the condition of the BumDesa Bhuana Utama refill water business. The training was conducted using the method of lecturing presentations and video demonstrations as well as question and answer discussions. Evaluate activities by collecting data for each stage of the activity. The results of the service activities show the level of success with an indication of the suitability of the material with the business needs of BumDesa Bhuana Utama, there is a positive response from the participants and most of them already understand the concept of refill water management with RFID technology and how to use cards to access refilled water in the system.

Keywords: rfid, bumdesa, panji village

Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan memberikan wawasan tentang pengembangan pengelolaan air minum menggunakan teknologi radio frequency identification (rfid) kepada pengelola air isi ulang Badan usaha milik Desa (BumDesa) Bhuana Utama di desa Panji dan memberikan keterampilan cara menggunakan kartu rfid untuk mengakses air isi ulang pada sistem. Sasaran pengabdian adalah perangkat desa dan petugas pengelola air minum BumDesa Bhuana Utama. Permasalahan diselesaikan dengan tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Persiapan melakukan survei kondisi usaha air isi ulang BumDesa Bhuana Utama. Pelaksanaan pelatihan menggunakan metode ceramah presentasi dan demonstrasi video serta diskusi tanya jawab. Evaluasi kegiatan dengan mengumpulkan data setiap tahapan kegiatan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan tingkat keberhasilan dengan indikasi kesesuaian materi dengan kebutuhan usaha BumDesa Bhuana Utama, adanya respon positip dari peserta dan sebagian besar sudah memahami konsep pengelolaan air isi ulang dengan teknologi rfid dan cara menggunakan kartu dalam mengakses air isi ulang pada sistem.

(2)

dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara optimal.

Salah satu usaha yang dikembangkan dalam pendayaan ekonomi lokal yakni mengolah sumber air bersih untuk diproduksi menjadi air minum isi ulang. Usaha ini dilakukan dengan sebuah mesin khusus yang dapat memproduksi air isi ulang yang dinamakan dengan air RO (Revesre Osmosis) dengan kualitas yang sudah teruji secara klinis sehingga memiliki kelebihan dibandingkan dengan usaha depot-depot yang lainnya. Hal yang tampak dari usaha ini adalah pemasarannya masih konvensional dimana terpusat pada satu tempat yakni di unit pertokoan BUMDESA Bhuana Utama sehingga warga harus datang ke depot tersebut untuk membeli air minum.

Model pemasaran dari usaha depot tersebut tentunya memiliki beberapa kelemahan yaitu tenaga pengelola harus selalu siap ditempat untuk melayani pembeli setiap saat, waktu operasi depot terbatas pada jam kerja sehingga pelayanan kurang maksimal, dan transaksi masih menggunakan uang fisik sehingga kurang fleksibel. Untuk meningkatkan usaha pemasaran tentunya harus membuka cabang di beberapa titik lokasi sehingga dapat menjangkau layanan yang lebih luas. Namun hal itu akan membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga membutuhkan rencana jangka panjang.

Berdasarkan permasalah tersebut, maka pengelolaan air isi ulang perlu diperbaiki dengan menerapkan sistem layanan layaknya sebuah mesin ATM dimana pelanggan dapat mengambil sendiri airnya sesuai kebutuhan tanpa kehadiran petugas pengelola. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangkan pemasaran hasil pengelolaan air isi ulang BUMDes Bhuana Utama adalah dengan memanfaatkan alih teknologi berbasis RFID (Radio Frequency Identification). Pada sistem layanan berbasis rfid, dimana setiap pelanggan akan memiliki kartu yang dapat digunakan untuk mengakses layanan

pengambilan air isi ulang secara otomatis. Kelebihan dari penggunaan kartu ini adalah dapat menerapkan transaksi dengan sistem pra bayar berbasis pulsa sehingga jumlah volume pengambilan air dapat dikontrol oleh pelanggan sesuai kebutuhannya.

Sumber daya manusia khususnya petugas pengelola air isi ulang BUMDESA Bhuana Utama di Desa Panji belum memahami penerapan sistem layanan air isi ulang dengan metode sistem pra bayar. Oleh karena itu, tujuan dari rencana kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah untuk membantu memberikan pengetahuan bagi pengelola dalam bentuk kegiatan pelatihan agar mampu menerapkan sistem layanan air isi ulang dengan teknologi rfid. Dengan upaya ini diharapkan hasil pengelolaan air isi ulang di BUMdesa Bhuana Utama dapat meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan.

Gambar 1. Sistem pengelolaan air isi ulang di Bhuana Utama desa Panji masih konvensional

Pengelolaan layanan air isi ulang Bhuana Utama di desa Panji masih tergolong konvensional seperti pada gambar 1, dimana proses pengambilan air masih membutuhkan

(3)

tenaga karyawan untuk melayani pelanggan. Oleh karena itu, layanan air isi ulang ini tidak dapat beroperasi secara penuh 24 jam.

Pengelolaan layanan air dengan sistem pembayaran dengan uang fisik bila menerapkan sistem layanan secara swalayan akan sangat rawan sekali terhadap aksi pencurian terhadap keberadaan uang yang terkumpul pada perangkat sistem. Oleh karena itu, sistem pembayaran secara swalayan sangat sesuai bila menerapkan sistem pembayaran berbasis pulsa dengan menggunakan teknologi rfid sehingga menjadikan layanan prabayar seperti pada gambar 2 (Nurhayata, 2016)

Gambar 2. Rancangan layanan air berbasis kartu rfid

Prinsip kerja pengelolaan air isi ulang dengan teknologi rfid dapat dijelaskan dengan diagram blok seperti pada gambar 3. Sebuah kartu rfid yang dibawa oleh pelanggan didekatkan pada rfid reader untuk dilakukan pembacaan nomor identitas pelanggan oleh mikrokontroller. Jika identitas pelanggan terdaftar pada sistem yang tersimpan di memory eksternal, maka mikrokontroller akan mengecek terlebih dahulu jumlah pulsa air pelanggan. Apabila jumlah pulsanya telah habis, maka kran solenoid tidak akan terbuka. Sebaliknya jika masih ada sisa pulsa air maka kran solenoid akan dibuka sehingga air mengalir keluar. Selama proses pengambilan air, mikrokontroller akan membaca jumlah volume air yang keluar melalui sensor aliran dan sekaligus mengupdate dengan mengurangi jumlah pulsa air pelanggan. Pelanggan dapat mengatur sendiri jumlah pemakaian airnya sesuai dengan kapasitas

bak penambng yang dibawa dengan cara menggunakan kartu rfid untuk proses penutupan kran solenoid.

Gambar 3. Diagram blok layanan air minum berbasis rfid (Nurhayata, 2016)

METODE

Adapun untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan pelatihan kepada sasaran pengabdian yakni petugas pengelola air isi ulang BumDesa Bhuana Utama dan perangkat desa di Desa Panji.

Tabel 1. Keterkaitan tujuan dan metode

Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan menggunakan dua metode yaitu yang pertama dengan metode ceramah melalui presentasi materi tentang bagaimana mengembangkan pengelolaan air isi ulang berbasis teknologi rfid. Kemudian metode yang kedua yaitu dengan metode demonstrasi yang menampilkan video tentang cara penggunaan kartu rfid untuk mengakses air pada perangkat sistem layanan air isi ulang

(4)

berbasis teknologi rfid. dan cara proses pengisian pulsa air melalui remote kontrol. Keterkaitan antara tujuan dan metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Dengan kedua metode tersebut yakni metode ceramah dan demonstrasi maka keberhasilan kegiatan pengabdian pada masyarakat dapat dilihat dari kesesuaian materi dengan kebutuhan pengelola air isi ulang BumDesa Bhuana Utama. Disamping itu antusiasnya respon peserta saat pemaparan presentasi materi dan demonstrasi video serta banyaknya pertanyaan saat diskusi sebagai wujud rasa ingin tahu yang kuat sehingga konsep pengelolaan air minum dengan teknologi rfid dapat dipahami oleh seluruh peserta. Terlebih lagi adanya dukungan dari kepala desa untuk menempatkan perangkat ini di beberapa lokasi strategis di Desa Panji sehingga petugas BumDesa Bhuana Utama selaku pengelola air isi ulang dapat mengembangkan sistem pengelolaan air minum isi ulang dengan sistem layanan swalayan menggantikan sistem layanan konvensional berbasis teknologi rfid.

Dalam kegiatan pelatihan dengan metode ceramah beberapa hal yang dijelaskan mengenai cara kerja dari teknologi rfid dan cara kerja dari kran solenoid seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Cara kerja kran solenoid

Pada gambar 4, kerja dari kran solenoid yakni kran akan membuka katup jika diberikan arus pada kumparan solenoid. Sebaliknya akan menutup katup jika arus pada kran kran solenoid diputus.

Gambar 5. Prinsip kerja rfid (Iyer, 2005)

Gambar 6. Salah satu contoh penerapan rfid

Teknologi rfid merupakan suatu teknologi yang menerapkan gelombang frekuensi radio sebagai media untuk pemindahan data antara reader dengan objek yang bergerak untuk identifikasi objek (Iyer, 2005). Pada gambar 5, menjelaskan prinsip kerja rfid yakni sebuah transponder memuat data identitas suatu objek yang ketika didekatkan dengan sebuah reader, maka data dari transponder akan dipancarkan melalui gelombang frekuensi radio sehingga dapat terima oleh reader. Pada gambar 6 menjelaskan salah satu contoh penerapan teknologi rfid bidang keamanan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan di desa Panji adalah seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 7. Survei usaha air isi ulang BUMDESA Bhuana Utama di Desa Panji

(5)

Gambar 8. Sosialisasi kegiatan P2M dengan Sekretaris BUMDESA Bhuana Utama Desa Panji

Gambar 9. Sosialisasi program kegiatan P2M dengan Kepala Desa (Perbekel) Desa Panji.

Pada gambar 8 dan gambar 9 merupakan kegiatan awal program P2M dengan melakukan survey dan sosialisasi kepada mitra yang terkait yakni kepala desa (Perbekel) Desa Panji dan Sekretaris BUMDESA Bhuana Utama desa Panji. Dalam sosialisai tersebut, mitra sangat mendukung kegiatan ini terlebih kegiatan pengabdian ini ada kaitannya dengan masalah yang dihadapi oleh pengelola usaha air isi ulang Bumdesa Bhuana Utama sehingga diharapkan dapat memberikan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.

Setelah kegiatan sosialisasi dan memperoleh informasi permasalahan mitra, yaitu pengelolaan pemasaran air isi ulang saat ini masih dengan sistem konvensional dimana pelayanan terhadap pelanggan masih membutuhkan tenaga karyawan. Dengan permasalahan tersebut, mulai melakukan proses pembuatan sistem pengelolaan air isi ulang yang dapat menggantikan sistem layanan konvensional menjadi sistem layanan secara swalayan dengan menerapkan teknologi rfid.

Gambar 10. Proses instalasi perangkat sistem dengan teknologi rfid

Gambar 11. Proses pengujian sistem pengelolaan air isi ulang dengan teknologi rfid

Pada gambar 10 dan gambar 11 merupakan hasil rancangan penerapan teknologi rfid yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan mitra terkait pengelolaan air isi ulang sehingga dapat melayani pelanggan secara swalayan. Dengan sistem perangkat ini, dapat menerapkan sistem pembayaran berbasis pulsa dan menggantikan sistem pembayaran uang fisik sehingga transaksi menjadi lebih mudah dan aman.

Setelah rancangan perangkat sistem selesai, maka dilanjutkan dengan pelaksanaan pembukaan kegiatan P2M di desa Panji secara resmi oleh ketua P2M Undiksha dan dengan sambutan dari Kepala Desa (Perbekel) Panji seperti pada gambar 12 dan serah terima bantuan alat pada gambar 13.

Gambar 12. Pelaksanan pembukaan kegiatan P2M di Desa Panji oleh ketua P2M Undiksha.

(6)

Gambar 13. Penyerahan bantuan perangkat sistem pengelolaan air isi ulang dengan teknologi rfid.

Gambar 14. Pelatihan cara mengakses air isi ulang dengan menggunakan kartu rfid.

Gambar 15. Pelatihan cara mengisi pulsa air pelanggan melalui remote kontrol

Pada gambar 14 dan gambar 15 menjelaskan cara mengakses air isi ulang. Pelanggan terlebih dahulu menempatkan galon pada pipa keluaran. Selanjutnya pelanggan mendekatkan kartu rfid pada bagian panel yang berfungsi khusus sebagai pembaca kartu. Jika nomor identitas kartu pelanggan terdaftar , maka air isi ulang akan keluar melalui pipa keluaran menuju galon pengisian. Selama air mengalir keluar dari pipa, pelanggan dapat memantau jumlah volume liter air yang keluar berikut dengan jumlah sisa pulsa airnya. Jadi selama proses pengisian air di galon maka pulsa air pelanggan akan berkurang selama proses pengambilan air sesuai dengan jumlah volume yang dikeluarkan. Dengan cara ini pelanggan diberikan kebebasan untuk mengontrol airnya sesuai kebutuhannya. Kemudian, apabila pelanggan sudah merasa cukup pengambilan airnya, maka untuk menutup kran air cukup dengan mendekatkan kembali kartu rfid tersebut.

Demikianlah sistem pengelolaan air isi ulang pada BUMDESA Bhuana Utama di Desa Panji, telah berfungsi dengan baik secara otomatis melayani warga desa. Dengan perangkat ini masyarakat tidak perlu melakukan transaksi dengan menggunakan uang fisik . Disamping itu, sistem ini akan mencegah masyarakat mengambil air secara gratis, karena sudah menerapkan kartu rfid yang terdaftar pada sistem.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan yaitu : 1) Peserta dapat memahami dengan baik tentang cara kerja perangkat sistem pengelolaan air isi ulang secara swalayan dengan menggunakan teknologi rfid, 2) Peserta dapat memahami dengan baik tentang cara mengakses air isi ulang secara swalayan dengan menggunakan kartu rfid.

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada peneliti melaksanakan kegiatan P2M dengan judul ”Pelatihan Pengelolaan Air Isi Ulang

BHUMDESA Bhuana Utama di Desa Panji “

dengan surat kontrak pengabdian nomor : 290/UN48.16/PM/2020.

DAFTAR PUSTAKA

Basics, S. V., Technologies, B., Directive, P. E., Valves, S., Instructions, S., & Valves, P. A. (2019). Technical Information, 276–

322. Retrieved from

https://www.pacontrol.com/download/Sol enoid Valves Basics.pdf

Hidayatullah, M., Sumbawa, U. T., & Mardiana, L. (2018). Sistem Kendali Keran Wudhu Otomatis Menggunakan Sensor Passive Infra Red ( PIR ) Berbasis Mikrokontroller ATmega8535L Untuk Menghemat Penggunaan Air, (June). Iyer, S. (2005). RFID : Technology and

Applications.

Nurhayata, I. G. (2016). Pengembangan Sistem Kontrol Otomatis Kran Solenoid Berbasis Radio Frequency Identification (RFID) Pada Sistem Pelayanan Air Minum Desa.

Rachmad Setiawan. 2006. Mikrokontroller

MCS-51, Penerbit Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Sparkfun. 2013. ID-Series Datasheet, pada http://www.sparkfun.com/datasheets/Sens or/ID-12-Datasheet.pdf. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2013.

SeedStudioWork.com, 2010, Water Flow

Sensor, pada

http://www.seeedstudio.com/depot/datash eet/water flow sensor datasheet.pdfdiakses tanggal 10 Januari 2016

Bob Violino. 2005. The History of RFID

Technology, Tersedia pada http:// www.

rfidjournal.com/articles/view?1338. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2013.

I Gede Nurhayata, lahir di Singaraja, 4 April 1975. Bekerja sebagai dosen di Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknologi dan Kejuruan

(FTK) Universitas Pendidikan Ganesha dari tahun 2002 sampai sekarang. Alamat kantor : Jalan Udayana no. 11 Singaraja-Bali. Alamat rumah : Jalan Pulau Jawa no.25 Kubujati Singaraja-Bali.

Gambar

Gambar  1.  Sistem  pengelolaan  air  isi  ulang  di  Bhuana Utama desa Panji masih konvensional
Gambar  2.  Rancangan  layanan  air  berbasis  kartu  rfid
Gambar 7. Survei usaha air isi ulang BUMDESA  Bhuana Utama di Desa Panji
Gambar  11.  Proses  pengujian  sistem  pengelolaan  air isi ulang dengan teknologi rfid
+2

Referensi

Dokumen terkait

Seolah tidak peduli aksi Sidang Rakyat jilid II yang dilakukan itu ditanggapi atau tidak oleh Sultan, DPRD, DPR RI, DPD RI, terutama eksekutif pemerintah pusat, yang pasti dalam

Bahan pengikat yang dipakai umumnya adalah jenis semen Portland atau disebut juga Portland Cement (PC). Agregat kasar umumnya adalah dipakai krikel atau batu

Peningkatan keaktifan belajar IPA pada materi pertumbuhan mahkluk hidup di kelas VI SD YPPK Santo Petrus Nabire sebesar 44,4 % dan n- Gain rata-rata dengan

Bila ditinjau dari UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf maka, pengelolaan wakaf produktif di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar hampir memenuhi segala ketentuan dalam

Bobot awal yang didapat pada jaringan saraf tiruan yang dipakai untuk memproses sifat mekanik hardness yang terletak pada serabut saraf di antara input node

merupakan air panas bertipe bikarbonat-sulfat, walaupun keberadaannya di daerah immature water , diperkirakan berasal dari fluida panas bawah tanah yang langsung ke permukaan

Kualitas dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan ditentukan berdasarkan ukuran-ukuran dan karakteristik tertentu. Suatu produk dikatakan berkualitas baik apabila

Membran komposit PVA/kitosandibuat dengan ketebalan 0,25 mm. Serbuk PVA dan kitosan ditimbang dengan perbandinganmassa PVA : kitosan = 1:5. Setelah semua larut, keduanya