• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Evaluasi Definisi dan Penggolongan Aset Tetap di PT Indosukses Futures Jakarta

PT Indosukses Futures mengkategorikan asetnya sebagai aset tetap apabila aset tersebut berwujud, dapat digunakan lebih dari satu tahun serta mempunyai nominal aset lebih dari Rp 500.000,- kecuali untuk telepon, faksimil, dan scanner.

Aset tetap yang dimiliki PT Indosukses Futures pada tahun 2008 digolongkan dalam:

a. Software

b Furniture & Fixture c. Office Equipment

Pada akhir tahun 2009, aset tetap yang dimiliki PT Indosukses Futures bertambah dengan adanya pembelian mobil sehingga apabila didaftar secara detil maka aset tetap PT Indosukses Futures per akhir Desember 2009 terdiri dari:

a. Software

SOFTWARE Kuantitas

Windows XP Pro SPA 57 unit MS Office Basic 14 unit 1 add acurate extr licent 1 unit

(2)

c. Furniture & Fixture

FURNITURE & FIXTURE Kuantitas Furniture

Office Desk type ESD1050 2

Filing Cabinet type EHC8422 7

Filing Cabinet (4 drawer) merk Brother for Dealing Dept 1

Dolphin chair Vinoti WT WA 3203 17

Whale chair Vinoti 3100 Adjust 2

Working Desk 6

Meja Gantung uk.3000x1600x400 1

Meja Gantung uk.2200x1600x400 1

Fixture Ruang Resepsionis Name Sign of PT. Batavia Futures (136 x 57 cm) 1

Name Sign of PT. Batavia Futures 1

Name Board of PT Indosukses Futures 1

Vinoti Chairs Chitose 20 Vinoti Chair 3203 F 40 Vinoti Chair 3204 F 16 Vinoti Chair 3200 F 2 Vinoti Chair 3100 F 1 Leasehold Improvement Reception Backdrop Vinoti 1

Cable Material & Installation 1

Renovation Fl.9th 1

Cable material, Vinoti's workstation (9th fl), renovation 1

Renovation Fl.9th 1

Locker Interior Fit - out 1

(3)

d. Office Equipment

OFFICE EQUIPMENT Kuantitas

Computer P4 (MB Biostar P4M800-Pro, 256MB) --> CPU 12

Computer P4 (MB Biostar P4M800-Pro, 256MB) --> LCD Black 11

Computer from KBI 1

Standing white board 120x180 S/F COMP MILLEN 1

Panasonic KX-T2373 MXW 1

Faximile machine HP Officejet 4355 1

Amano Time Stamp Machine TS -4740 1

Printer HP 4355 1

White Board 1

Phone Recorder Panaphone 8

Printer Epson LX 300+ 1

Printer HP F 380 1

Fax Panasonic KX-FP342 1

Paper Shredder Secure 1

Paper Shredder for Dealing 1

Printer Epson LQ 2180 1

Cash Box 2

DDR 2 1GB PC 4200 1

RAM 1GB DDR2 MAESTRO) for Dealing Dept 1

Printer HP 4355 1

DDR 2 1GB PC 4200 5

2 RAM @ 1 GB for uprade PC dealing room 2

VINOTI's Chair 24

DDR II 1 GB 2

Microwave R-248JCSJ 1

DDR II 1 GB 1

Mobitel MC-800 CDMA Phone 2

Switch D-Link 16 port 1

Samsung TV 21 inch (SN: Q500666) 1

Handsets Panasonic type KX-TS505 MX 16

1 set computer 1

1 printer & scanner 1

1 Filling Cabinet fr secr 1

2 Hp Motorola (for helen's team) @ Rp.750.000,- 2 Unit Computer & Installation 33

LCD Silver (BenQ) 33

Sub Server & Backup Server 4 2

New telephone line 24

Analog Telp Set AT40 (With program & Terminal PABX) 48 Kacher KQ 9046 - Vacuum Cleaner 2 Dalam mengevaluasi definisi aset tetap dan penggolongan aset tetap PT Indosukses Futures Jakarta, dapat diketahui bahwa PT Indosukses Futures Jakarta

(4)

telah sesuai mendefinisikan dan menggolongkan aset tetapnya berdasarkan PSAK No. 16 yang telah ditulis pada bab sebelumnya.

B. Evaluasi Perolehan Aset Tetap di PT Indosukses Futures Jakarta

Sebagian besar aset tetap PT Indosukses Futures Jakarta diperoleh dengan cara pembelian tunai, namun terdapat pula aset tetap yang diperoleh dari utang dengan rekan bisnis dan pembelian dengan uang muka. PT ISF tidak mempunyai aset yang dibeli dengan cara sewa guna usaha (leasing). Beberapa contoh pembelian aset tetap

secara tunai yang dilakukan PT Indosukses Futures Jakarta contohnya adalah sbb: a) Dibeli sebuah TV Samsung 21 inch pada tanggal 16 Mei 2008 Rp1.000.000,-

sehingga pencatatan yang dilakukan perusahaan adalah: Dr. Fixed Asset- Office Equipment 1.000.000

Dr. VAT In 100.000

Cr. Bank 1.100.000

Jurnal tersebut menunjukkan adanya penambahan aset tetap office equipment sebesar Rp 1.000.000,- dan penambahan Pajak Pertambahan Nilai Masukan sebesar 10 % dari harga beli yaitu sebesar Rp 100.000 sehingga uang yang dikeluarkan dari bank untuk pembayaran tsb adalah Rp 1.100.000,-

Berdasarkan jurnal tersebut, harga perolehan yang dicatat dalam daftar aset tetap perusahaan adalah sebesar harga beli TV yaitu Rp 1.000.000,-

b) Tgl 5 November 2009 dibeli sebuah meja gantung ukuran 3000 x 1600 x 400 secara tunai Rp 7.400.000,- dengan biaya angkut Rp100.000,- ketika perusahaan menerima barang tsb dilakukan pencatatan:

Dr. Fixed Asset- Furniture & Fixture 7.500.000

Dr. VAT In 750.000

(5)

Jurnal tersebut menunjukkan adanya penambahan aset tetap furniture & fixture sebesar Rp 7.500.000,- berasal dari harga meja gantung berdasar invoice ditambah dengan ongkos angkut. Penambahan Pajak Pertambahan Nilai Masukan sebesar 10 % dari harga beli yaitu sebesar Rp 750.000 sehingga uang yang dikeluarkan dari bank untuk pembayaran tsb adalah Rp 8.250.000,- Berdasarkan jurnal tersebut, harga perolehan yang dicatat dalam daftar aset tetap perusahaan adalah sebesar harga beli meja gantung ditambah dengan biaya yang dikeluarkan sampai meja gantung tersebut siap dipakai yaitu sebesar Rp 7.500.000,-

c) Tgl 20 November 2009 PT Indosukses membeli lisensi software accurate Rp 1.500.000 kemudian mencatatnya dalam jurnal:

Dr. Fixed Asset- Software 1.500.000

Dr. VAT In 150.000

Cr. Bank 1.650.000

Jurnal tersebut menunjukkan adanya penambahan aset tetap software sebesar Rp 1.500.000,- dan penambahan Pajak Pertambahan Nilai Masukan sebesar 10 % dari harga beli yaitu sebesar Rp 150.000 sehingga uang yang dikeluarkan dari bank untuk pembayaran tsb adalah Rp 1.650.000,- Berdasarkan jurnal tersebut, harga perolehan yang dicatat dalam daftar aset tetap perusahaan adalah sebesar harga beli software yaitu Rp 1.500.000,-

d) Contoh pembelian aset tetap yang dilakukan PT Indosukses Futures Jakarta dengan cicilan adalah pembelian mobil Toyota Avanza pada 12 Juni 2009 sebesar Rp 96.746.762,- dicatat dalam jurnal:

Dr. Fixed Vehicle 96.746.762

(6)

Jurnal tersebut menunjukkan adanya penambahan aset tetap vehicle sebesar Rp 96.746.762,- sehingga uang yang dikeluarkan dari bank untuk pembayaran tsb adalah Rp 96.746.762,- Berdasarkan jurnal tersebut, harga perolehan yang dicatat dalam daftar aset tetap perusahaan adalah sebesar harga beli vehicle yaitu Rp 96.746.762,-

Contoh aset tetap PT Indosukses Futures Jakarta yang dicatat sebagai utang terjadi saat PT Indosukses Futures Jakarta mengadakan renovasi pada tanggal 31 Mei 2008 sehingga membutuhkan cukup banyak furniture baru yang akhirnya dibeli dengan cara kredit pada rekan bisnisnya yaitu PT SIB House. Pembelian furniture & fixture saat itu sebesar Rp 488.421.157. Jurnal pencatatannya adalah:

Dr. Fixed Asset- Furniture & Fixture 488.421.157

Cr. C/A SIB House 488.421.157

Jurnal tersebut menunjukkan adanya penambahan aset tetap furniture & fixture sebesar Rp 488.421.157,- dan penambahan utang (Current Account PT SIB House) pada SIB House sebesar Rp 488.421.157,- Berdasarkan jurnal tersebut, harga perolehan yang dicatat dalam daftar aset tetap perusahaan adalah Rp 488.421.157,-

Contoh pembelian aset tetap yang dilakukan PT Indosukses Futures Jakarta menggunakan uang muka adalah transaksi pada tanggal 1 Mei 2008 yaitu pembelian 19 kursi dengan harga Rp 22.143.000 (tidak termasuk PPn). Uang muka yang dibayarkan tanggal 1 Mei 2008 tsb adalah Rp 11.071.500,- Tanggal 16 Mei 2008, PT Indosukses melunasi pembelian tersebut. Jurnal pada tanggal 1 Mei yang dicatat oleh PT Indosukses Futures Jakarta adalah:

Dr. Advance Payment- furniture & fixture 11.071.500

Cr. Bank 11.071.500

(7)

Dr. Fixed Assets – Furniture & Fixture 22.143.000

Dr. VAT In 1.107.150

Cr. Advance Payment 11.071.500

Cr. Bank 12.178.650

Jurnal tersebut menunjukkan adanya penambahan aset tetap furniture & fixture sebesar Rp 22.143.000,- dan penambahan Pajak Pertambahan Nilai Masukan sebesar 10% yaitu sebesar Rp 1.107.150 kemudian Advance payment berkurang sebesar Rp 11.071.500 sehingga uang yang dikeluarkan dari bank untuk pembayaran tsb adalah Rp 12.178.650,- Berdasarkan jurnal tersebut, harga perolehan yang dicatat dalam daftar aset tetap perusahaan adalah sebesar harga beli furniture & fixture yaitu Rp 22.143.000,-

Berdasarkan evaluasi perolehan aset tetap yang dilakukan penulis, diketahui bahwa penentuan harga perolehan aset tetap PT Indosukses Futures Jakarta adalah didasarkan pada harga beli aset ditambah dengan biaya-biaya sampai aset tersebut siap dipakai untuk membantu dalam kegiatan operasioanl perusahaan. Di PT Indosukses Futures Jakarta tidak terdapat aset tetap yang diimpor atau yang pajak pembeliannya tidak boleh dikreditkan sehingga tidak ada bea impor dan pajak yang tidak dapat dikreditkan yang ditambahkan dalam komponen biaya perolehan. Dengan demikian penentuan harga perolehan aset tetap PT Indosukses Futures Jakarta telah sesuai dengan PSAK No. 16.

C. Evaluasi Pengukuran Aset Tetap dan Metode Penyusutan Aset Tetap di PT Indosukses Futures Jakarta

Pengukuran awal yang diterapkan di PT Indosukses Futures Jakarta didasarkan pada biaya perolehan dengan memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi terhadap seluruh aset tetap yang dimilikinya. Dengan cost model tersebut

(8)

PT Indosukses Futures Jakarta mencatat aset tetapnya sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Biaya perolehan aset tetap PT Indosukses Futures Jakarta meliputi harga beli tunai aset tersebut ditambah dengan biaya yang diperlukan sampai aset siap digunakan. PT Indosukses Futures Jakarta tidak pernah melakukan revaluasi aset tetapnya sehingga akumulasi rugi penurunan nilai asetnya adalah nol. Sedangkan metode penyusutan yang diterapkan PT Indosukses Futures Jakarta untuk menghitung beban penyusutan semua aset tetap yang dimilikinya adalah menggunakan metode garis lurus yaitu:

Harga Perolehan – Nilai Residu Beban Penyusutan =

Taksiran Umur Manfaat

Berkaitan dengan nilai residu aset tetap di PT Indosukses Futures Jakarta tidak membuat kebijakannya sehingga dapat dikatakan bahwa nilai residu aset tetap PT Indosukses Futures Jakarta adalah nihil.

PT Indosukses Futures Jakarta memilih menggunakan metode penyusutan garis lurus (straight line method) didasari alasan karena metode garis lurus merupakan metode penyusutan yang besarnya beban penyusutannya ditentukan sama setiap tahun selama umur manfaat. Dan keadaan ini memudahkan perusahaan dalam menghitung penyusutan dalam tiap periode akuntansi baik bulanan maupun tahunan. Penyusutan untuk aset yang dibeli pada tanggal sebelum 15 pada bulan yang bersangkutan langsung disusutkan selama 1 bulan.

Estimasi umur ekonomis atau masa manfaat aset tetap yang diterpakan di PT Indosukses Futures Jakarta didasarkan pada ketentuan perusahaan sebagai berikut:

(9)

No Kelompok Tahun

1. Vehicle 4

2. Software 4

3. Office Equipment 4

4. Furniture & Fixture 4

Tabel 4.1 Estimasi umur manfaat

Sumber: List Aset Tetap PT Indosukses Futures Jakarta

Namun pengecualian terjadi untuk aset furniture & fixture. Khusus untuk aset seperti kursi, cable instalation & realocation/renovasi estimasi masa manfaatnya selama 38 dan 26 bulan.

Berikut ini beberapa contoh perhitungan penyusutan aset tetap milik PT Indosukses Futures Jakarta per kategori aset:

Vehicle:

Pada tanggal 12 Juni 2009 sebuah kendaraan dibeli dengan harga Rp 96.746.762 dan diperkirakan umur manfaatnya 4 tahun atau 48 bulan dan ditaksir tidak mempunyai nilai residu. Penyusutan kendaraan dihitung sebagai berikut:

Rp 96.746.762 - 0

Penyusutan = = Rp 2.015.557,-

48 bulan

Dari perhitungan tersebut terlihat bahwa beban penyusutan kendaraan PT Indosukses Futures Jakarta adalah sebesar Rp 2.015.557,-

Jurnal saat pencatatan beban penyusutan kendaraan: Dr. Depreciation expense Rp 2.015.557,-

Cr. Accummulation depreciation vehicle Rp 2.015.557,- Software:

Pada tanggal 20 November 2009 perusahaan membeli software accurate harga perolehan Rp 1.500.000,- dan diperkirakan umur manfaatnya 4 tahun atau 48 bulan

(10)

serta ditaksir tidak mempunyai nilai residu. Penyusutan software tsb dihitung sebagai berikut:

(Rp 1.500.000 ) - 0

Penyusutan = = Rp 31.250,-

48 bulan

Jurnal saat pencatatan beban penyusutan software: Dr. Depreciation expense Rp 31.250

Cr. Accummulation depreciation software Rp 31.250 Furniture & Fixture:

Pada tanggal 31 Mei 2008 perusahaan membeli 40 unit kursi Vinoti 3203 F dengan harga beli masing-masing Rp 501.719 sehingga harga perolehannya Rp 20.068.750 dan diperkirakan umur manfaatnya 4 tahun atau 48 bulan serta ditaksir tidak mempunyai nilai residu. Penyusutan kursi dihitung sebagai berikut:

Rp 20.068.750 - 0

Penyusutan = = Rp 528.125,-

48 bulan

Jurnal saat pencatatan beban penyusutan furniture & fixture: Dr. Depreciation expense Rp 528.125,-

Cr. Accummulation depreciation furniture & fixture Rp 528.125,- Pada tanggal 31 Mei 2008 perusahaan melakukan renovasi sebesar Rp 430.151.695,- dan diperkirakan umur manfaatnya 38 bulan serta ditaksir tidak mempunyai nilai residu. Penyusutan renovasi tsb dihitung sebagai berikut:

Rp 430.151.695 - 0

Penyusutan = = Rp 11.319.781,-

(11)

Jurnal saat pencatatan beban penyusutan renovasi: Dr. Depreciation expense Rp 11.319.781,-

Cr. Accummulation depreciation furniture & fixture Rp 11.319.781,- Office Equipment

Pada tanggal 22 Jan 2008 perusahaan membeli 2 unit CDMA phone dengan harga perolehan masing-masing Rp 925.000,- dan diperkirakan umur manfaatnya 4 tahun atau 48 bulan serta ditaksir tidak mempunyai nilai residu. Penyusutan telepon tersebut dihitung sebagai berikut:

( Rp 925.000 x 2) - 0

Penyusutan = = Rp 38.452,-

48 bulan

Jurnal saat pencatatan beban penyusutan telepon: Dr. Depreciation expense Rp 38.452

Cr. Accummulation depreciationoffice equipment Rp 38.452

Perhitungan penyusutan aset tetap secara keseluruhan pada bulan Desember 2008 dan 2009 dapat dilihat pada lembar Lampiran 1 dan 2. Berdasarkan evaluasi dari penulis, diketahui bahwa selama tahun 2008-2009 tidak terjadi perubahan metode pengukuran maupun penyusutan aset tetap di PT Indosukses Futures Jakarta. Pencatatan dan penghitungan penyusutan aset tetap juga telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan PSAK No. 16 yang mengijinkan suatu entitas melakukan penyusutan berdasar metode garis lurus sehingga menghasilkan pembebanan tetap selama umur manfaat aset.

D. Evaluasi Pengeluaran Selama Pemakaian di PT Indosukses Futures Jakarta Selama penggunaan aset tetap, perusahaan tidak dapat menghindarkan diri dari pengeluaran-pengeluaran untuk perbaikan atau pun pemeliharaan. Hal ini dilakukan agar aset tetap dapat terus menerus digunakan dan terhindar dari kerusakan yang

(12)

semakin parah. Karena biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk repair & maintenance tidak terlalu besar/signifikan, maka biaya tersebut tidak dikapitalisasi sebagai aset tetap namun dibebankan.

Pengeluaran selama pemakaian aset tetap di PT Indosukses Futures Jakarta adalah reparasi dan pemeliharaan (repair and maintenane). Beberapa contoh jurnal reparasi dan pemeliharaan selama tahun 2008 - 2009 tersebut antara lain:

Jurnal untuk maintenance telepon dan PABX Mei 2008. Dr. Repair & maintenance expense Rp 1.040.000,-

Cr. Bank Rp 1.040.000,-

Dari jurnal tersebut dapat diketahui bahwa beban reparasi dan pemeliharaan bertambah Rp 1.040.000 dan uang di bank juga berkurang dengan jumlah yang sama untuk membayar reparasi dan pemeliharaan tersebut.

Jurnal untuk maintenance telepon dan PABX. Dr. Repair & maintenance expense Rp 900.000,-

Cr. Bank Rp 900.000,-

Dari jurnal tersebut dapat diketahui bahwa beban reparasi dan pemeliharaan bertambah Rp 900.000 dan uang di bank juga berkurang dengan jumlah yang sama untuk membayar reparasi dan pemeliharaan tersebut.

Jurnal untuk reparasi motor messenger

Dr. Repair & maintenance expense Rp 254.000,-

Cr. Bank Rp 254.000,-

Dari jurnal tersebut dapat diketahui bahwa beban reparasi dan pemeliharaan bertambah Rp 254.000 dan uang di bank juga berkurang dengan jumlah yang sama untuk membayar reparasi dan pemeliharaan tersebut.

(13)

Berdasarkan evaluasi aset tetap yang dilakukan penulis, diketahui bahwa perlakuan pengeluaran selama pemakaian aset tetap PT Indosukses Futures Jakarta telah sesuai dengan PSAK No. 16 yaitu biaya perawatan sehari-hari asset tetap tidak diakui sebagai asset tetap namun diakui sebagai biaya pemeliharaan dan perbaikan asset tetap yang diakui dalam laporan laba/rugi saat terjadinya.

E. Evaluasi Penghentian Pengakuan Aset Tetap di PT Indosukses Futures Jakarta

Dimulai dari tahun 2008-2009 tidak terdapat penghentian pengakuan aset tetap pada PT Indosukses Futures Jakarta akibat adanya pelapasan atau karena adanya aset yang tidak memberikan manfaat ekonomis namun terdapat beberapa aset tetap PT Indosukses Futures Jakarta yang umur manfaatnya telah habis dan tetap digunakan antara lain: chitose, cable material & instalation, electricity material BMKK, Vinoti’s marble floor, Vinoti’s work station, material & contractor fee, screeding work, wooden interior, door handle & key, Gypsum design, supply & installation of tempered glass, glass board, fee for ceramic assembly, wallpaper, raise floor at reception area, freestanding furniture, dan Vinoti’s carpet.

F. Evaluasi Pengungkapan dan Penyajian Aset Tetap di PT Indosukses Futures Jakarta

Menurut prinsip akuntansi yang berlaku secara umum, aktiva tetap harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan harus mengungkapkan tentang metode penyusutan yang digunakan, masa manfaat, pengeluaran-pengeluaran yang terjadi serta hal-hal lain yang berhubungan dengan asset tetap yang dimiliki perusahaan.

Aset tetap PT Indosukses Futures Jakarta tahun 2008 dan 2009 diungkapkan dan disajikan pada neraca berdasarkan nilai bukunya masing-masing adalah Rp 683.846.266,72 dan Rp 678.439.643,56. yaitu berasal dari harga perolehan Rp

(14)

948.175.443 pada tahun 2008 dan Rp 1.281.468.525,31 pada tahun 2009 dikurangi dengan akumulasi depresiasi Rp 264.329.176,28 pada tahun 2008 dan Rp 603.028.881,75 pada tahun 2009. Beban depresiasi penyusutan tahun 2008 adalah Rp22.431.401,97 dan pada tahun 2009 Rp 32.867.254,- disajikan dan diungkapkan di laporan laba rugi PT Indosukses Futures Jakarta.

Umur manfaat disajikan pada list aset tetap. Pengeluaran-pengeluaran yang terjadi mayoritas adalah untuk biaya perawatan dan pemeliharaan yang besarnya tidak signifikan sehingga dibebankan dan dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaan.

Mengenai metode penyusutan tidak dilaporkan secara tertulis di catatan laporan keuangan namun metode tersebut dapat diketahui dari list aset tetap yang dibuat setiap akhir periode (satu bulan sekali)

Neraca dan laporan laba rugi PT Indosukses Futures Jakarta untuk bulan Desember 2008 dan 2009 dapat dilihat secara lebih rinci pada lembar Lampiran.

Gambar

Tabel 4.1  Estimasi umur manfaat

Referensi

Dokumen terkait

Revaluasi tersebut berasal dari Selisih Revaluasi Nilai Aset Tetap mencerminkan koreksi atas kesalahan pencatatan kuantitas aset pada laporan keuangan Rincian untuk tahun 2020

“arsenokoitai, dapat mengacu ke lelaki dewasa yang memiliki seorang budak yang dijadikan mitra seksualnya dalam melampiaskan nafsu syahwatnya, jadi jelas ini adalah dosa yang

Susah kalau orang yang sudah melik, orang yang sudah ngayah sama Beliau ditolak jadi masalah. Kemarin itu saya keluar service motor, ngga ada rencana

Bidang kajian yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai model pembelajaran yang efektif untuk mata pelajaran IPS, dengan fokus yang berkaitan dengan Penerapan

Menurut Gagne, Wager, Goal, & Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah “Pengaruh penyuluhan kebutuhan air minum bagi tubuh dan pemberian kartu PURI (Pemeriksaan Urin Sendiri) terhadap

Komunikan atau penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, jika suatu pesan diterima oleh komunikan akan menimbulkan berbagai macam masalah yang akan

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0463 Tahun 2014 tentang Kedudukan, Fungsi, Tugas, dan Susunan Organisasi Badan