PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DENGAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KABANJAHE
TAHUN PEMBELAJARAN 2014 / 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
YOSEBA ZEGA NIM. 7103141155
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
kasih dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Word Square dengan Talking
Stick untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menerima masukan, bimbingan
dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan hati yang
tulus dan ikhlas penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. H.Thamrin, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi.
5. Bapak Drs. Jhonson, M.Si, selaku Ketua Program Studi dan Sekretaris
Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs.Mayor Sihombing,M.Pd, atas saran dan arahan yang diberikan
ii
7. Buat yang teristimewa kedua Orangtua penulis, Ayahanda E. Zega, MN dan
Ibunda L. Hutapea yang telah memberikan doa, semangat, nasihat, dukungan
dalam bentuk moral maupun materiil dalam penulisan skripsi ini.
8. Abang-abangku tersayang (Ananda Elja Tanis Zega, alm.Morisman Zega,
Zuaris Zega, Elikano Zega, Enokhi Zega) dan buat kakakku tercinta Eliwati
Triana Zega serta buat keponakanku tersayang (Angel, Yokhebed, Nita, Coki,
Gabriel, Bubu, Risky, Cimun) dan buat teman hatiku (bang Yosep Mian
Purba) yang selalu memberikan dukungan moral, materiil, doa serta semangat
kepada penulis.
9. Sahabat-sahabat seperjuanganku di Prodi Pendidikan Ekonomi 2010 terutama
buat Best-Friend ku (Herlina, Retta, Pasti, Mutiara, Nelly, Nopa, Selvita)
yang selalu setia menemani dan memberikan motivasi dan doa buat penulis.
10.Seluruh teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Kabanjahe, terima kasih buat
motivasi, dukungan, dan kebersamaannya terutama buat Renni H. Sembiring
dan buat seluruh Siswa Kelas VIII dan Kelas IX SMP N1 Kabanjahe.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak berupa
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Februari 2015
Penulis
Yoseba Zega
ABSTRAK
Yoseba Zega. NIM 7103141155. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Word Square Dengan Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2014/2015. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2015.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPS Ekonomi siswa kelas VIII-7 SMP Negeri 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square dengan Talking Stick.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabanjahe yang terletak di Jalan Djamin Ginting No.60 Kabanjahe. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII-7 yang berjumlah 40 orang. Dan objek penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS ekonomi siswa melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dengan Talking Stick. Dalam pengumpulan data, teknik yang digunakan adalah melalui lembar observasi dan tes hasil belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Pada Siklus I hanya 14 orang (30%) siswa yang masuk ke dalam kriteria aktif dan sangat aktif, sedangkan dalam siklus II mengalami peningkatan yaitu ada 37 orang (92,5%) siswa yang tergolong aktif dan sangat aktif. Selanjutnya dari hasil belajar siswa pada siklus I jumlah siswa yang tuntas dalam belajar hanya 19 orang (47,5%) siswa dengan nilai rata-rata 90, dan pada siklus II terdapat 37 orang (92,5%) siswa yang tuntas dalam belajar dengan nilai rata-rata 98,9. Dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square dengan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS Ekonomi.
ABSTRACT
Yoseba Zega. NIM 7103141155. Application of Collaboration of Learning Models Word Square with Talking Stick to Increase The Activity and The Learning Outcomes of IPS Economic Students at Class VIII SMP Negeri 1 Kabanjahe Academic Year 2014/2015. Thesis, Majoring Economic Education, Study Program of Economic Education Economic, Economic Faculty of State University Of Medan 2015.
The problem of this research is the low economic activity and learning outcomes at class VIII-7 SMP Negeri 1 Kabanjahe Academic Year 2014/2015. The purpose of this study was to increase activities and students learning outcomes by applying collaborative learning models Word Square with Talking Stick.
This research is perfomed at SMP Negeri 1 Kabanjahe located at Djamin Ginting Street Number 60 Kabanjahe, Karo. Subjects in this research were students in Class VIII-7 for 40 person. And objects in this research are Increase the activity and the learning outcomes of IPS economic students from application of collaboration of learning models word square with talking stick. In collecting the data, the technique used is through observation sheet and test. The technique of data analysis using data reduction, data presentation and inference data.
Result from this research indicate that student learning activities is increase from the first cycle to the second cycle. In the first cycle only 14 people (30%) of students who fit into the criteria of active and very active, whereas in the second cycle is increased, there are 37 people (92,5%) students were classified as active and very active. Furthermore, the first cycle in which the number of students who passed only 19 people (47,5%) of students with an average value of 90, and the second cycle there are 37 people (92,5 %) of students who passed the study with an average value of 98,9. It can be concluded that by applying collaborative learning model Word Square with Talking Stick can improve the activity and student learning outcomes.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas VIII ... 2
Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 34
Tabel 3.2 Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 38
Tabel 4.1 Perbandingan Jumlah Aspek Yang di Nilai Yang Diperoleh Siswa Pada
Siklus I dan Siklus II ... 45
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Model Penelitian Tindakan Kelas ... 33
Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa ... 47
i
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ... 64
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 66
3. Materi Ketenagakerjaan ... 72
4. Soal Pre Test ... 75
5. Kunci Jawaban Soal Pre Test ... 76
6. Hasil Perolehan Nilai Pre Test Siswa ... 77
7. Soal Post Test LKS Word Square Siklus I ... 79
8. Kunci Jawaban Post Tes LKS Word Square Siklus I ... 80
9. Hasil Perolehan Nilai Siklus I ... 81
10. Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 83
11. Soal Post Test LKS Word Square Siklus II ... 86
12. Kunci Jawaban Post Test LKS Word Square Siklus II ... 87
13. Hasil Perolehan Nilai Siklus II... 88
14. Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 90
15. Daftar Nama Siswa Kelas VIII-7 SMP N.1 Kabanjahe ... 93
16. Dokumentasi
17. Permohonan Judul Skripsi
18. Nota Tugas
19. Lembar Persetujuan Proposal
20. Lembar Persetujuan Penelitian Proposal
21. Surat Izin Mengadakan Penelitian
22. Pengumpulan Data Penelitian
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai salah satu lembaga formal pendidikan merupakan sarana
dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Melalui sekolah, siswa belajar
membina intelektual, emosional dan sosial dalam rangka pembentukan manusia
yang seutuhnya. Berbicara tentang sekolah, tidak akan pernah lepas dari kegiatan
pembelajaran yang berlangsung di dalamnya. Dalam kegiatan pembelajaran inilah
siswa menimba ilmu semaksimal mungkin untuk mempersiapkan masa depannya.
Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar
yang mengesankan, karena didalam proses pembelajaran melibatkan siswa
sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep dari materi yang dipelajari.
Untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna tersebut, seorang guru
harus mampu merancang suatu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif
dan menyenangkan. Dengan demikian keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator
dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut. Namun, karena kurangnya
kemampuan dalam mengembangkan model pembelajaran yang masih bertitik
tolak kepada model pembelajaran konvensional berimplikasi terhadap siswa
kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, jarang mengajukan pertanyaan, dan
siswa tidak termotivasi untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Seiring
dengan itu peranan guru masih mendominasi selama proses belajar mengajar
sehingga siswa disuruh menerima, mengingat, dan menghafal informasi.
2
Akibatnya hasil belajar siswa tergolong masih rendah sehingga tidak sesuai
dengan tujuan yang sudah ditentukan.
Materi ekonomi merupakan salah satu materi yang tergabung dalam IPS
terpadu yang ada di SMP. Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran pokok
yang diajarkan dan sangat potensial digunakan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Namun seringkali mata pelajaran ini dinilai kurang menarik oleh siswa. Dari hasil
wawancara peneliti dan data – data yang diperoleh dari guru bidang studi IPS
Terpadu, diketahui nilai Ulangan Harian kelas VIII adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas VIII
Kelas Jumlah Siswa Tuntas Tidak Tuntas
VIII-1 40 20 20
VIII-2 40 25 15
VIII-3 40 25 15
VIII-4 40 20 20
VIII-5 40 24 16
VIII-6 40 22 18
VIII-7 40 18 22
VIII-8 40 25 15
VIII-9 40 20 20
VIII-10 40 24 18
3
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rata – rata hasil belajar IPS
Ekonomi kelas VIII SMP Negeri 1 Kabanjahe secara keseluruhan masih tergolong
rendah. Dimana hampir setengah dari jumlah siswa kelas VIII tidak mencapai
kriteria kelulusan minimum. Hal inilah yang menjadi alasan penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPS dengan materi
Ekonomi di kelas VIII-7 SMP Negeri 1 Kabanjahe yang memiliki nilai ulangan
harian yang paling rendah bila dibandingkan dengan kelas lainnya. Dimana kelas
VIII-7 SMP Negeri 1 Kabanjahe, yang terdiri dari 40 siswa, dengan nilai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) 79 yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu sekitar
55 % dari jumlah siswa atau 22 orang siswa. Serta nilai ulangan harian dengan
nilai KKM 79 yang berada di atas nilai KKM mencapai 45% atau 18 orang siswa.
Hal tersebut terjadi karena minimnya jumlah siswa yang mau bertanya dan
memberikan pendapatnya kepada guru dan menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru. Serta hanya siswa tertentu saja yang mau menjawab setiap kali
pertanyaan diberikan oleh guru. Sehingga pada saat ujian, banyak sekali siswa
yang kesulitan untuk menjawab soal ujian yang diberikan oleh guru.
Banyak faktor – faktor yang menyebabkan aktivitas belajar siswa rendah
sehingga mengakibatkan hasil belajarnya pun menjadi rendah, baik itu faktor
internal maupun faktor eksternal. Dari sumber yang saya baca, ada beberapa
faktor internal yang mengakibatkan aktivitas belajar siswa rendah antara lain :
1.Minat belajar siswa (dipengaruhi oleh suasana hati, misalnya sedih, marah,
kecewa, tertekan, dan sakit)
4
3.Motivasi belajar rendah
Dan faktor eksternal yang menyebabkan aktivitas rendah antara lain :
1.Kondisi guru
2.Kondisi keluarga yang kurang harmonis
3.Keadaan ekonomi yang sangat rendah
4.Lingkungan
5.Fasilitas belajar yang kurang memadai
Dari faktor – faktor diatas, masih banyak lagi faktor yang menyebabkan aktivitas
belajar siswa rendah, namun penulis membatasi fokus masalah atau faktor yang
menyebabkan aktivitas belajar siswa rendah dengan melihat keadaan selama
proses belajar – mengajar berlangsung.
Dari hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa tersebut kurang
suka dengan pelajaran ekonomi karena menurutnya pelajaran ekonomi cukup
membosankan dan kurang menarik sehingga siswa cenderung merasa malas di
dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini diduga terjadi karena model mengajar yang
dipakai guru cenderung monoton dan kurang bervariasi yakni pengajaran
konvensional yang sering hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan
tugas yang menyebabkan siswa kurang mandiri, sehingga daya kreativitas siswa
tidak berkembang. Pada pengajaran konvensional guru lebih banyak mendominasi
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan siswa hanya sebagai objek
pasif yang hanya menerima apa yang diberikan oleh gurunya. Jika keadaan seperti
ini terus berlanjut, maka akan berdampak pada rendahnya aktivitas dan hasil
5
Menyikapi masalah itu, diperlukan adanya perbaikan strategi dalam proses
belajar mengajar dengan penggunaan model pembelajaran yang dapat menyajikan
materi produksi, distribusi, dan konsumsi. Banyak cara yang dapat dilakukan
untuk menyikapi masalah tersebut dan sudah banyak yang berhasil. Contohnya
saja pada penelitian Sembiring (2012), dengan kesimpulan “terdapat peningkatan
aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa kelas X Semester Genap SMA Negeri 1
Tiganderket Tahun Ajaran 2012/2013 dengan diterapkannya kolaborasi Model
Pembelajaran Word Square dan Talking Stick”. Untuk itu salah satu cara yang
penulis angkat untuk mengatasi masalah diatas dengan menerapkan kolaborasi
model pembelajaran Word Square dengan Talking Stick. Kolaborasi Model
pembelajaran Word Square dengan Talking Stick diharapkan mampu mencapai
keberhasilan dalam pembelajaran dan dapat dijadikan salah satu cara untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Penerapan model Word Square atau mencari kata diawali dengan guru
menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai lalu guru
mempersiapkan soal dan jawaban dalam bentuk susunan huruf acak di sebuah
tabel dari materi yang dipelajari. Kemudian guru membagikan soal dan jawaban,
dimana tiap siswa mendapat satu lembar kertas yang berisi soal dan jawaban.
Selanjutnya guru menyuruh siswa membaca soal dan mencari jawabannya di
dalam table yang berisi huruf acak dengan mengarsir huruf dalam kotak sesuai
jawaban secara vertikal, horizontal, maupun diagonal. Selanjutnya model
pembelajaran Word Square ini dikolaborasikan dengan Talking Stick atau tongkat
6
selanjutnya mencari jawabannya dalam tabel yang berisi huruf acak lalu
mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal, horizontal, maupun
diagonal. Dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square
dengan Talking Stick ini diharapkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran IPS dan
lebih memahami materi ekonomi yang disampaikan oleh guru.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan ingin
membuktikan apakah cara tersebut juga dapat berhasil jika diterapkan di SMP
Negeri 1 Kabanjahe, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan judul ”Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Word Square
dengan Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2014/2015”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengapa aktivitas dan hasil belajar IPS Ekonomi siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Kabanjahe masih rendah ?
2. Mengapa guru yang mengajar IPS Ekonomi kelas VIII di SMP Negeri 1
Kabanjahe masih menggunakan metode konvensional?
3. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar IPS Ekonomi siswa kelas
7
4. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar IPS Ekonomi siswa kelas
VIII semester genap SMP Negeri 1 Kabanjahe ?
5. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word
Square dengan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar IPS Ekonomi siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1
Kabanjahe ?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word
Square dengan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS
Ekonomi siswa kelas VIII-7 SMP Negeri 1 Kabanjahe ?
2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word
Square dengan Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar IPS
Ekonomi siswa kelas VIII-7 SMP Negeri 1 Kabanjahe ?
1.4 Pemecahan Masalah
Suatu masalah dikaji untuk mencari dan menemukan solusi pemecahannya.
Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang masalah, bahwa
kenyataannya hasil belajar siswa belum mencapai target yang diinginkan, maka
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran perlu ditingkatkan
8
kreatif, efektif dan menyenangkan. Salah satunya yaitu dengan penerapan model
pembelajaran yang baik.
Cara yang dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran dikelas yaitu
dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square dengan Talking
Stick. Penerapan model pembelajaran Word Square ini, siswa dituntut untuk
berpikir secara cepat, dan sangat dituntut kejelian karena harus mencari jawaban
pada tabel huruf acak yang sudah berisi jawaban dari soal yang dipegangnya
dengan benar lalu mengarsir jawabannya secara vertikal, horizontal, dan diagonal
sesuai dengan batasan waktu yang disediakan untuk mendapatkan poin. Model
pembelajaran Talking Stick merupakan model pembelajaran yang melibatkan
siswa aktif dalam pembelajaran dengan bantuan sebuah tongkat. Setiap siswa
yang mendapatkan tongkat harus menjawab pertanyaan yang disediakan oleh
guru. Didalam model pembelajaran ini siswa diarahkan untuk lebih fokus, mampu
berbicara atau mengungkapkan gagasannya dan mampu berkomunikasi dengan
teman ataupun guru.
Kolaborasi model pembelajaran Word Square dengan Talking Stick ini
merupakan penggabungan antara dua model pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif dalam mengungkapkan pendapatnya dan menciptakan pembelajaran
yang lebih menyenangkan.
Penerapan kolaborasi Model pembelajaran Word Square dengan Talking
Stick diawali dengan guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin
dicapai, lalu menyiapkan soal yang sesuai dengan materi yang dipelajari dan
9
masing-masing siswa diberi soal dan jawaban yang harus dicari dalam tabel yang
berisi huruf acak. Kemudian siswa diberi waktu beberapa menit untuk mencari
jawaban dari soal tersebut dengan mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban
secara vertikal, horizontal, dan diagonal. Setelah itu, guru menyiapkan tongkat
dan menghidupkan musik. Saat musik berputar tongkat pun dijalankan secara
bergilir dari satu siswa ke siswa yang lain. Ketika musik berhenti maka siswa
yang memegang tongkat tersebut mencari jawaban dari soal yang didapatnya
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, apabila siswa berhasil menjawab
dengan benar maka akan diberi poin.
Penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dengan Talking
Stick ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dan
dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam mengungkapkan gagasan.
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar IPS Ekonomi siswa
dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dengan
Talking Stick di kelas VIII-7 SMP Negeri 1 Kabanjahe.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS Ekonomi siswa dengan
penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dengan Talking
10
1.6 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak, yaitu :
1. Untuk menambah pengetahuan serta memperoleh pengalaman bagi
penulis dalam menerapkan kolaborasi model pembelajaran Word Square
dengan Talking Stick untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa.
2. Sebagai bahan masukan untuk pihak sekolah, khususnya guru bidang
studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu untuk mengetahui sejauh
mana penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dengan
Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS ekonomi
siswa.
3. Sebagai referensi dan masukan bagi akademik maupun pihak lain dalam
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari analisis data dan pembahasan, maka diambil beberapa kesimpulan
yaitu:
1. Dengan diterapkannya kolaborasi model pembelajaran Word Square
dengan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas
VIII-7 SMP Negeri 1 Kabanjahe. Pada siklus I terdapat 14 orang (35%)
siswa yang masuk ke dalam kategori aktif dan sangat aktif dan pada
siklus II terjadi peningkatan dimana terdapat 37 orang (92,5%) siswa
yang masuk ke dalam kategori aktif dan sangat aktif. Hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari
siklus I ke siklus II sebesar 57,5%.
2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Word Square dengan Talking
Stick dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi ekonomi siswa
kelas VIII-7 SMP Negeri 1 Kabanjahe, dimana pada siklus I hanya 19
orang (47,5%) siswa yang tuntas dengan nilai rata – rata 90 dan siklus II
terdapat peningkatan yang sangat pesat yaitu sebanyak 37 orang (92,5%)
siswa yang dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata 98,9. hal ini
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke
siklus II sebesar 45%. Sesuai dengan KKM sekolah adalah 79 maka
dapat disimpulkan hasil belajar siswa tuntas.
59
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan :
1. Dalam kegiatan pembelajaran guru bidang studi IPS terpadu untuk
menggunakan kolaborasi model pembelajaran Word Square dengan Talking
Stick sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa terutama pada kompetensi
dasar mendes-kripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja
sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah
dalam upaya penainggulangannya.
2. Agar sekolah lebih sering membuat evaluasi terhadap model – model
pembelajaran yang sesuai dan dapat dilakukan oleh peserta didik serta
melengkapi fasilitas yang berhubungan dengan pembelajaran guna
meningkatkan aktivitas dan hasil belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ameliasari. 2013. Menyusun PTK Itu Gampang. Jakarta : Escusi
Anonim. 1991. Dasar – Dasar Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press. Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Erika, dkk. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI UPW SMK Negeri 1 Jember Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Materi Program Linear Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Volume 1 Nomor 1, hal 31-38.
Ermiyanto, Dony Dwi. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X E SMA Negeri 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Tahun Pelajaran 2011/2012. Indonesian Journal of History Education Universitas Negeri Semarang.Volume 2 Nomor 1 ISSN 2252-6641.
Ernawati, dkk. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Belajar Kelompok (Learning Group)Pada pembelajaran PKn Kelas V SDN 1 Palasa . Jurnal Kreatif Tadulako. Volume 1 Nomor 1 ISSN 2354-614X. Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hutapea, Isadora. 2013. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Make A Match Dengan Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIIIA SMPN 2 Laguboti Tahun Pembelajaran 2012/2013. Medan: Unimed.
Laurence Urdang. 2014. http://hydrast88.blogspot.com/2014/11/contoh-ptk-model-pembelajaran-word.html (diakses 14 November 2014)
Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Belajar Ekonomi Kelas IX MTS Hifzil Qur’an Yayasan Islamic Centre Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Medan : Unimed.
Sembiring, Muji Serina. 2012. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Word Square Dan Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Tiganderket Tahun Ajaran 2011/2012. Medan: Unimed.
Sitorus, Jessy. 2012. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Numbered Head Together Dengan Make A Match Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 17 Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Medan. Unimed.
Slameto.2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Ulfa, Maria. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Dengan Metode Scramble Untuk Meningkatkan Hasil Belajar SMP. http://library.ikippgrismg.ac.id/docfiles/fulltext/224d3213f1b90d0b.pdf. (diakses 31 Oktober 2014).
Wahyuningsih, Sri. 2011. Peningkatan Hasil Belajar Dan Keaktifan Melalui Pembelajaran Make A Match Pada Siswa KelasIX-F SMP Negeri 2 Kartasura, (online) .http://jurnal.fkip.uns.ac.id/ index.php/prosbio /article /view/1020/673. (diakses 31 November 2014).
Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Talking Stick http: //wyw1d .wordpress.com/2009/11/09/model-pembelajaran-16-talking-stik/#more-525 (diakses 20 Oktober 2014).