Email Redaksi: [email protected] Email Opini/Sastra: [email protected] LAYOUTER: AKBAR
SENIN l6 April 2020
@kabarmaduranews kabarmadura.id
www.kabarmadura.id
Kabar Madura
PILBUP SUMENEP
PERIZINAN
BERSAMBUNG KE HAL 7
BERSAMBUNG KE HAL 7 BERSAMBUNG KE HAL 7
www.kabarmadura.id
BERSAMBUNG KE HAL 7 BERSAMBUNG KE HAL 7
Bertambah Satu Positif Covid-19
ODP Berkurang, ODR Terus Naik
PAMEKASAN-Status pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Pame- kasan berkurang, namun terjadi penam- bahan kasus positif Covid-19. PDP yang sebelumnya berjumlah tiga orang, kini tinggal dua orang. Sayangnya, pasien terkonfi rmasi positif Covid-19 yang se- belumnya satu orang, menjadi dua orang.
Sebelumnya, satu pasien positif Cov- id-19 tersebut berusia 11 tahun dan sudah meninggal. Sedangkan satu tambahan pasien positif diduga berasal dari PDP.
Sebagaimana disampaikan Juru Bi- cara Satuan Tugas ( S a t g a s ) Pencegahan Pan- demi Co- vid-19 Kabupaten P a m e - kasan, Achmad Mar- zuki, dua PDP tersebut ma- sih dalam
perawatan intensif di Rumah Sakit Dae- rah (RSUD) Slamet Martodirjo (Smart) Pamekasan.
Sejatinya, perkembangan penanganan wabah Covid-19 di Pamekasan sudah menunjukkan perkembangan positif.
Utamanya, adanya penurunan jumlah orang dalam pengawasan (ODP) yang terus berkurang dalam dua hari terakhir.
Sebelumnya, jumlah ODP di Pamekasan pada 3 April lalu mencapai sebanyak 200 orang yang masuk dalam ODP.
BERSAMBUNG KE HAL 7
PAMEKASAN-Pemerintah Kabu- paten (Pemkab) Pamekasan tegaskan tidak akan menutup transaksi perda- gangan di pasar tradisional meskipun sudah ditetap sebagai zona merah wa- bah Covid-19.
Tidak ditutupnya pasar tersebut, se- bagaimana disampaikan Bupati Pame-
kasan Baddrut Tamam, agar pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat tetap terlayani.
“Pasar tradisional tidak akan ada penu- tupan, kami akan melakukan beberapa langkah pengamanan,” paparnya,
KM/KHOYRUL UMAM SYARIF
OPERASIONAL: Sejumlah pasar tradisional di Pamekasan akan tetap dibuka demi untuk memenuhi kebutuhan dasar warga di tengah wabah Covid-19.
Tegaskan Tidak Tutup Pasar Tradisional
KM/IMAM MAHDI
MASIH UTUH: Dana Pilkada Sumenep 2020 tetap utuh di kas daerah.
Pastikan Anggaran Pilkada Tetap di Kasda
S U M E N E P- D i t u n - danya pelaksanaan Pilkada 2020 me- nyebabkan ang- garan untuk pesta demokrasi tersebut tidak terpakai. Ke- pala Bidang (Ka- bid) Anggaran Badan Pendapatan dan Pen- gelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD)
Sumenep Fardiansyah memastikan anggaran pilkada tetap utuh dan tidak akan dipergunakan untuk penggunaan anggaran lainnya, termasuk untuk penanganan Pandemi Covid-19.
Ia menambahkan, belum ada ketentuan baku dari pemerintah pusat terkait dana pilkada rersebut. Saat ini dana tersebut ada di kas daerah (kasda).
OSS Dinilai Pangkas Potensi PAD
SAMPANG-Penerapan pengurusan perizinan melalui sistem online single submission (OSS) di Kabupaten Sampang, dinilai memangkas po- tensi pendapatan asli daerah (PAD). Meskipun sejauh ini penggunaan sistem OSS dinilai lebih efektif dalam memberi kemudahan pengurusan izin bagi para pelaku usaha atau masyarakat secara umum.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia Khusus (Pansus) II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang Alan Kaisan. Menurut dia, penerapan OSS dapat menghilangkan potensi PAD. Alasannya, modal yang diselenggarakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang OSS itu, belum mengatur ketentuan investasi dan permodalan.
Dilanjutkan olehnya, untuk sektor yang tidak dia- tur dalam PP 24/2018 tersebut, dapat mengacu pada Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Fasilitas Penanaman Modal.
“Dalam penerapan OSS ini, kami masih menemu- kan kejanggalan pada proses perizinan, seperti pada usaha tambak udang dan air tawar, disitu terindikasi ada praktik manipulasi data terkait modal awal yang kerap kami temui, sehingga bisa menghilangkan potensi PAD Sampang,” ucap Alan Kaisan, Minggu (5/4/2020).
Kasda
i t u n - n
n en-
da
SUMENEP-Kementerian Agama (Ke- menag) Sumenep merekomendasikan dua
petugas pembimbing haji yang mengikuti pelatihan di Surabaya untuk dikarantina.
Hal itu mengingat Surabaya merupakan zona merah penyebaran Covid-19.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Muh. Rifa’i Hasyim menyampaikan, reko- mendasi tersebut diberikan setelah salah seorang peserta dari daerah lain positif Co- vid-19 pasca mengikuti pelatihan tersebut.
Sebab, Kemenag Sumenep merekomen- dasikan dua orang perwakilan kepulauan dan daratan untuk mengikuti pelatihan pem- bimbing tersebut.
Akan tetapi, dia tetap bersyukur karena sampai saat ini, dari perwakilan Madura termasuk Sumenep, tidak terdeteksi terpapar virus tersebut, namun dia tetap menyarankan kepada dua orang tersebut untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing sampai nanti din- yatakan negatif.
KM/DOK
OPTIMIS: Kemenag Sumenep meyakini, ratusan jamaah haji asal Sumenep teta[ akan berangkat tahun ini.
Rekomendasikan Dua Petugas Haji Dikarantina
BANGKALAN-Banyaknya pemudik dan santri yang pulang ke Bangkalan, mulai dikha- watirkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan. Terlebih, sebelumnya ada salah satu warga Kecamatan Blega yang dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19.
Pasien yang sudah dites melalui swab teng- gorokan melalui polymerase chain reaction (PCR) tersebut, adalah pasien yang datang dari Jakarta.
Untuk itu, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron meminta kepada seluruh kepala desa (kades) di Bangkalan untuk melakukan pendataan pada warganya yang baru pulang dari luar kota.
“Bagi gugus tugas di desa yaitu kepala desa, dalam hal ini kamu minta harus ikut mensosia- lisasikan apa yang sudah pemerintah lakukan khususnya bagi warga yang baru datang dari zona merah,” pesannya.
KM/FA’IN NADOFATUL M.
DITUTUP: Akses pintu masuk Perumahan Griya Abadi yang ditutup karena menerapkan phisychal distancing.
Kewalahan Hadapi Pelanggar Phisyichal Distancing
SAMPANG-Proses sidang pembacaan putusan untuk tiga orang terdakwa ka- sus korupsi penarikan fee proyek pem- bangunan gedung SDN Banyuanyar 2, Sampang, dilakasanakan secara online atau melalui video conference.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sam- pang Munarwi mengungkapkan, sidang pembacaan putusan dari
majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) T i n d a k P i d a n a Korupsi (Tipikor) Surabaya, tiga terdakwa penarikan fee proyek, yakni Akhmad Rojiun, Moh Edi Wahyudi dan Edi Purnawan dilaksanakan secara online, untuk mengantisipasi adanya penye- baran wabah Covid-19.
KM/DOKUMEN
BERBEDA: Tiga orang terdakwa kasus dugaan korupsi penarikan fee proyek SDN Banyuanyar 2 Sampang diputus berbeda.
Tiga Terdakwa
Terima Putusan Berbeda
kwa ka- oyek pem- uanyar 2,
a online ) sih dalam
Email Redaksi: [email protected] LAYOUTER: RAHMAN
2
SENIN l6 April 2020Jadi begini, ukuran kami, kalau pegawai dipanggil ke
kantornya masing-masing, selama itu pekerjaannya selesai dan telah dilaksanakan,
berarti sudah clear,”
“
JOKO SUPRIYONO Inspektur Inspektorat
“
PERIZINAN
BELUM SIAP: Launching Mall Pelayanan Publik (MPP) Bangkalan kembali gagal lantaran wabah Covid-19.
MPP Kembali Batal Dilaunching
KOTA-Akibat larangan membuat keramaian dan berkumpul lebih dari 20 orang, rencana launching Mall Pelayanan Publik (MPP) Bangkalan kembali gagal.
Akhirnya, laynching tersebut kembali di undur.
Bahkan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Periji- nan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bangkalan Ainul Ghufron belum bisa memastikan kapan peresmiannya.
“Kami belum bisa pastikan kapan akan dilaunching, karena masih dalam keadaan antisipasi Covid-19. Dila- rang berkumpul lebih dari 20 orang,” tuturnya.
Rencananya meletakkan Lokasi kantor pelayanan terpadu itu di Bangkalan Plaza (Banplaz) itu, sempat ditarget akan resmi pada akhir bulan Maret 2020 lalu.
Bahkan persiapannya sudah mencapai 90 persen. Ting- gal bebarapa sarana dan prasarana (sarpras) yang perlu dilengkapi, seperti perangkat, meja, kursi dan lainnya.
“Bisa dilihat sendiri di Banplaz lantai tiga, persiapannya sudah 90 persen, insyaallah dalam dua pekan ke depan sudah rampung,” ujarnya.
Mantan camat Modung itu juga memaparkan, meski sarpras, sumber daya manusia (SDM)-nya dan regulasi sudah disiapkan, namun dia belum berani memastikan waktu peresmian dan realisasi MPP tersebut. Pasalnya, belum bisa berkoordinasi dengan pihak Pemkab Banyu- wangi sebagai kiblat inovasi pelayanan publik tersebut.
“Nanti kami akan pastikan dulu kesiapannya. Setelah situasi normal, akan kami launching, tapi sebelum itu, akan kami lakukan pra launching untuk memastikan kesiapannya, kalau betul-betul siap, baru kami launch- ing,” terangnya.
Rencananya terdapat 17 organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi layanan publik masyarakat yang akan dipindahkan ke sana.
“Kalau situasi wabah Covid-19 ini sudah normal, pasti segera kita launching,” tukasnya. (ina/waw)
Disdag Hanya Menggiring 13 Distributor Sembako
KOTA-Persiapan suplai sembako untuk ketahanan pangan, belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Dinas Perdagan- gan (Disdag) Bangkalan hanya mampu gandeng 13 distributor toko sembako, baik besar maupun kecil. Sedangkan di Kabupaten Bangkalan, masih banyak distributor toko besar yang belum digaet.
Akibatnya, langkah menjaga suplai sembako belum bisa pastikan jangka waktunya. Belum lagi, ada beberapa
distributor yang merasa kesulitan mendapatkan stok sembako
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Perdagangan Disdag Bangka- lan Ilyas Santoso. Dikatakan bahwa ketersediaan sembako di 13 distributor tersebut sudah disurvei.
“Beberapa bahan makanan memang naik, tapi ketersediaannya setiap toko masih mampu menyanggupinya,” tu- turnya, Minggu (5/4/2020).
Dalam mengahadapi wabah Covid 19), kata Ilyas, Bangkalan harus me- nyiapkan ketersediaan dan kesiapann
semabako minimal untuk tiga bulan ke depan Hal itu digunakan untuk ke- waspadaan. Terlebih, masa wabah ini mendekati bulan suci Ramadan, yang memungkinkan naiknya permintaan kebutuhan pokok masyarakat.
“Kami juga berusaha untuk menam- bah jumlah distributor. Sebab, jumlah yang sudah ada sekarang belum men- cukupi,” tuturnya.
Sedangkan YS, salah satu penjual sembako di Pasar Socah mengaku, di tengah wabah Covid-19 ini kewala- han memenuhi ketersedian sembako,
khususnya stok untuk menyambut Ramadan. Sementara masyarakat banya membutuhkannya.
“Untuk kesediaan stok sembako masih minim, selain itu juga banyak kebutuhan pokok yang harganya mulai naik, seperti gula dan kebutuhan pokok lainnya,” terang ya
“Kadang pelanggan saya pulang tanpa dapat kebutuhan yang dicari, saya harap kejadian seperti ini cepat berlalu, agar tidak membuat masyara- kat sulit ketika mencari kebutuhan pokok,” harapnya. (sae/waw)
KM/IST
BAHAYA: Disdag Bangkalan hanya mampu gandeng 13 distributor toko sembako untuk memaksimalkan ketahanan pangan selama wabah Covid-19 berlangsung.
Ketahanan Pangan saat Wabah Belum Aman
KOTA-Target Sensus Penduduk Online (SPO) belum tercapai. Dari 25 ribu kepala keluarga (KK) yang sebelumnya tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) Bangkalan sebagai penduduk Bangkalan, SPO BPS baru menjangkau 2 ribu KK.
Kepala Seksi (Kasi) Sensus Pen- duduk BPS Bangkalan, Agip Yu- niadi Solichin menyampaikan, se- jauh ini sekitar ada 2 ribu KK yang sudah melakukan SPO di Bangkalan, jumlah tersebut tersebar di seluruh
kecamatan.
“Data terakhir yang kami terima sekitar 2.000 KK, dari total 25.000 KK yang ada di Kabupaten Bangka- lan,” katanya.
Atas kenyataan itu, BPS Bang- kalan akan memperpanjang masa pengisian data sensus penduduk ini secara online. Selain itu, perpanjan- gan dilakukan juga karena adanya wabah virus corona atau Covid-19.
Pihaknya berharap, perpanjangan SPO ini digunakan sebaik mungkin
oleh masyarakat yang masih belum melakukan sensus secara mandiri.
“Awalnya kami jadwalkan selesai SPO ini tanggal 31 Maret kemarin.
Karena masih 2 ribuan yang men- gisi dan ditambah merebaknya virus corona. Akhirnya kami perpanjang hingga 29 Mei mendatang,” jelasnya.
Sebelumnya, SPO dilakukan pada 15 Februari hingga 31 Maret. Sedan- gkan sensus penduduk secara manual akan dilakukan pada Juli mendatang.
Karena ada perpanjangan, SPO akan
berakhir pada 29 Mei dan sensus manual pada September.
“Sensus manual melibatkan petu- gas cacah yang mendatangi ke rumah-rumah. Sedangkan pemer- intah sekarang mengimbau agar lakukan sosial distance,” tuturnya.
Ia menambahkan, melalui SPO ini, ia meminta penduduk Bangkalan dapat memanfaatkannya dengan pengisian secara mandiri. Dengan begitu, dapat diketahui ada kenaikan penduduk atau penurunan.
“Dengan perpanjangan ini, saya minta masyarakat Bangkalan bisa mengisi data kependudukan secara mandiri. Sehingga target 20 ribu KK yang mengisi secara online di Bangkalan bisa tercapai,” imbuhnya.
Terpisah, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron meminta ma- syarakat Bangkalan memanfaatkan teknologi yang diperbarui terkait metode sensus yakni kombinasi antara pemanfaatan teknologi infor- masi dan pencacahan langsung ke
lapangan.
Teknologi tersebut akan diman- faatkan BPS untuk data administrasi dari data kependudukan Dirjen Duk- capil Kemendagri sebagai data dasar pendataan melalui gadget atau yang disebut dengan sensus penduduk online.
“Karena hasil sensus menjadi bahan penting sebagai acuan pem- bangunan Bangkalan kedepan,”
pungkasnya. (ina/waw)
Realisasi SPO Gagal Capai Target
KOTA-Rumah Tahanan (Rutan) kelas II B Bangkalan kewalahan menerapkan imbauan social distancing kepada narapi- dana (napi) dan tahanan. Tindakan untuk memutus mata rantai wabah Covid-19 tersebut, terkendala tingginya jumlah penghuni rutan.
Terlebih, sudah sejak lama Rutan Kelas 2B di Bangkalan sudah melebihi kapasitas.
Saat ini sudah dihuni sebanyak 570 napi dan tahanan, sedangkan kapasitas ruang, idealnya hanya untuk menampung 160 orang. Kini, pihak rutan terpaksa meman- faatkan ruangan balai untuk menerapkan social distancing.
Kepala Rutan kelas II B Bangkalan Ah- mad Fauzi mengatakan, sejatinya kelebi- han kapasitas itu bukan menjadi persoalan saat belum ada wabah Covid-19. Para napi dan tahanan masih bisa beraktivitas sebagaimana biasa, namun setelah ada im- bauan agar saling menjaga jarak, akhirnya munculan kesulitan untuk mengatasinya.
“Walaupun rumah tahanan melebihi kapasitas, namun tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasa, hanya saja program social distance ini tidak bisa kita lakukan dengan maksimal,” terangnya, Minggu (5/4/2020),
Sementara itu, Kepala Sub Seksi Pelay-
anan Tahanan Rutan kelas II B Bangkalan Pradana Suwito Putra menjelaskan, im- bauan menerapkan sosial distance tetap dilakukan meskipun tidak maksimal, utamanya karena kekurangan ruangan.
“Kami sudah mencoba menggunakan ruangan kosong akan tetapi ruang itu tidak bisa mencukupi,” curhatnya
Namun pihaknya merasa diringankan bebannya dengan adanya program asimi- lasi, setidaknya membantu mengurangi kapasitas narapidana.
“Kami terbantu dengan program asimi- lasi, karena bisa mengurangi kapasitas rutan,” ungkapnya. (sae/waw)
SESAK: Meskipun sudah
“dikarantina”, imbauan social distancing masih harus diterapkan Rutan kelas II B Bangkalan kepada para napi dan tahanan.
Dalam Sesak
Tetap Diwajibkan Berjarak
KM/SAE
KOTA-Surat edaran (SE) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refor- masi Birokrasi (PANRB) yang menekankan aparatur sipil negara (ASN) bekerja di rumah, membuat Inspektorat juga mengubah cara pengawasannya.
Langkah antisipasi penyebaran wabah Co- vid-19 itu, membuat ASN cukup dinilai dari kemauannya merampungkan tugas-tugasnya.
Inspektur Inspektorat Joko Supriyono me- nyampaikan, hingga saat ini belum menerima laporan adanya tugas ASN yang tidak dik- erjakan. Ia menuturkan, selama pegawai atau staf tersebut dipanggil ke kantor dan melaporkan pekerjaannya selesai, cukup bagi Inspektorat untuk menilai bahwa yang besangkutan cukup baik kinerjanya.
“Jadi begini, ukuran kami, kalau pegawai dipanggil ke kantornya masing-masing, se- lama itu pekerjaannya selesai dan telah dilak- sanakan, be- rarti sudah clear,”
terangnya.
Mantan ke- pala Bagian (Kabag) Per- e k o n o m i a n Setkab Bang-
kalan ini juga
menuturkan, sampai saat ini belum ada laporan pejabat fungsional dan struktural yang membolos. Sebab, yang wajib bekerja di rumah hanyalah staf. Sedangkan pejabat fungsional dan struktural masuk seperti biasa ke kantor masing-masing.
“Pejabat fungsional tetap suruh kita masuk, kalau di Inspektorat tetap kami wajibkan masuk,” tegasnya.
“Kami memang tidak melakukan sidak di instansi-instansi perangkat daerah. Tapi saya yakin kepala dinas dan pejabat struktur tetap masuk,” imbuhnya.
Namun Joko mengimbau, ASN harus tetap patuh terhadap peraturan dan SE KemenPAN RB. Jika nantinya ada yang kedapatan me- langgar akan diberi peringatan atau sanksi pemecatan jika pelanggarannya melampaui batas. Ia juga meminta, agar kepala organiasi perangkat daerah (OPD) untuk tetap menga- wasi pegawainya yang tetap masuk.
“Kita memang mengurangi kontak fi sik, tapi saya harap tetap masuk, kecuali staf yang harus bekerja di rumah,” tutupnya. (ina/waw)
Tidak Sidak ASN Kerja di Rumah
panggi ya g- ng,
lama itu pekerjaannya selesai dan telah dilak- sanakan, be- rarti sudah clear,”
terangnya.
Mantan ke- pala Bagian (Kabag) Per- e k o n o m i a n Setkab Bang-
kalan ini juga
Email Redaksi: [email protected] LAYOUTER: FAIQ
3
SENIN l6 April 2020
ADMINDUK
KM.JAMALUDDIN
LAYANAN: Pemerintah sudah siapkan 20 ribu blanko KTP-e utuk penduduk Sampang.
Dispendukcapil Pastikan Tidak akan Keluarkan
Suket
KOTA-Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dis- pendukcapil) Sampang, tidak akan mengeluarkan surat keterangan (suket) sebagai penganti kartu tanda penduduk elekronik (KTP-e). Hal itu dipastikan lantaran Diapenduk- capil sudah memperoleh blanko KTP-e tahap III sebanyak 20.000 keping.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dispendukcapil Sampang Edi Subinto mengatakan, untuk tahun 2020 pihaknya tidak akan mengeluarkan suket lantaran ketersediaan blanko dipastikan mencukupi.
“Bantuan tahap pertama 8.000, kedua 7.000 dan yang ketiga 20.000, Insyaallah akan mencukupi,” ungkapnya, Minggu (5/4/2020).
Dirinya menjelaskan, bagi kecamatan yang sudah ke- habisan blanko KTP-e, bisa mengajukan kembali sesuai dengan kebutuhan blanko.
Kendati demikian, pihaknya mengaku lebih menyarankan masyarakat untuk tidak mengurus administrasi kepen- dudukan (adminduk) di tengah Covid-19. Terlebih saat ini pemerintah sedang membatasi pelayanan, bahkan melakukan penutupan.
“Lebih baik ikuti aturan pemerintah, demi keselamatan bersama. Selain itu saya harap masyarakat yang hendak mengurus surat penduduk untuk melakukan pengurusan sendiri,” pungkasnya. (mal/pin)
Pastikan Tidak Ada Tahanan Kasus Korupsi
KOTA-Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sampang, hingga kini su- dah membebaskan sebanyak 40 warga binaan permasyarakatan (WBP) setelah mendapatkan asimilasi dan hak inte- grasi dalam pencegahan Covid-19.
Hal itu sesuai dengan Surat Keputu- san (SK) Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor M.HH- 19.PK.01.04.04 tahun 2020, tentang Pengeluaran dan Pembebasan Nara- pidana Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi, serta Surat Edaran (SE) Ditjenpas Kemenkumham Nomor PAS- 497.PK.01.04.04 tahun 2020 dalam rangka pencegahan dan penanggulan- gan Covid-19.
Data yang dihimpun Kabar Madura dari Rutan kelas II B Sampang menun- jukkan, pada Rabu (1/4) terdapat seban- yak sembilan WBP yang dibesakan.
Kemudian pada Kamis (2/4) tercatat ada tambahan 10 WBP bebas. Selan- jutnya pada Jum’at (3/4) sebanyak 5 WBP beba dan Sabtu (4/4) mencapai 16 WBP bebas. Dengan demikian, total WBP yang sudah dibebaskan mencapai 40 orang. Jumlah tersebut diyakini akan terus bertambah, karena hingga saat ini masih terus dilakukan upaya penyisiran data WBP yang sudah memenuhi per- syaratan.
Saat dikonfirmasi, Pelaksan Har- ian (Plh) Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Pelayanan Tahanan Rutan Kelas II B Sampang Siti Rachima mengungkap- kan, WBP yang bisa mendapatkan asimilasi dan hak integrasi sesuai
amanat SK Kemenkumham tersebut, yakni WBP yang sudah memenuhi per- syaratan 2/3 dari masa pidana penjara.
Kata dia, WBP yang dibebaskan rata- rata merupakan tahanan tindak pidana umum dan narkoba dengan masa pen- jara di bawah lima tahun. Untuk WBP kasus korupsi hingga saat ini belum ada yang dibebaskan, karena dalam intruksinya juga tidak ada, sebab hal itu menyangkut PP nomor 99.
“Kami masih terus lakukan penyisiran data, kemungkinan jumlah napi yang dibebaskan ini masih lebih banyak,”
ucap Siti Rachima kepada Kabar Madura, Minggu (5/4/2020).
Dirinya menjelaskan, total penghuni Rutan saat ini, meliputi WBP dan tah- anan mencapai sekitar 300 jiwa. Den- gan turunnya kebijakan pembebasan tahanan tersebut, selain untuk pencega-
han wabah cobid-19 di kawasan Rutan, juga bisa mengurangi tingkat over load penghuni rutan, mengingat selama ini daya tampung Rutan Sampang sudah melebih kapasitas yang ada.
L a n j u t d i a , u n t u k W B P y a n g mendapatkan asimilasi dan hak inte- grasi itu, semuanya merupakan WBP dewasa, tidak ada WBP dari anak-anak, karena WBP yang masih tergolong anak-anak kebanyakan diputus harus menjalani pelatihan di rumah perlind- ungan sosial (RPS) yang beralamatkan di jalan Mutiara Sampang.
“WBP yang dibebaskan ini masih di- bebani denda, maka yang bersangkutan terlebih dahulu diwajibkan membayar sebelum dibebaskan, sesuai dengan amanat Permen Nomor 10/2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi,” ungkapnya. (sub/pin)
40 WBP Mendapatkan Asimilasi dan Hak Intergrasi
KOTA-Kabupaten Sampang masih menjadi daerah yang aman dari kasus positif Covid-19. Kendati demikian, masyarakat diminta untuk tetap me- ningkatkan kesadaran dalam menjaga pola hidup sehat, mengikuti arahan pemerintah untuk melakukan physical distancing demi menjadikan Sampang sebagai zona hijau Covid-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris
Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang Yuliadi Setiawan mengatakan, untuk saat ini wilayahnya masih berada di zona hijau, namun pihaknya meminta agar masyarakat harus tetap melakukan pencegahan.
Karena, jika masyarakat tidak melaku- kam pencegahan, pihaknya khawatir Covid-19 akan menyebar di Kabupaten Sampang. Terlebih, saat ini banyak
perantau berdatangan dari luar untuk pulang ke kampung halamannya.
“Sampang memang berada di zona hijau, tetapi meski ada di zona hijau harus tetap menjaga diri dari penu- laran Covid-19,” ungkapnya, Minggu (5/4/2020).
Tidak hanya itu, untuk tetap maja- dikan Sampang sebagai zona hijau Covid-19, pihaknya mewajibkan semua
desa untuk melakukan sosialisasi ter- hadap masyarakat, tentang tata cara mencegah penyebaran Covid-19 den- gan menggunakan dana desa (DD) dengan anggaran minimal Rp15 juta.
“Semua orang yang datang dari luar juga dideteksi, untuk dilakulan pence- gahan dengan cara mengecek kondisi kesehatannya,” pungkasnya. (mal/pin)
Masyarakat Diminta Tingkatkan Kesadaran Cegah Covid-19
KOTA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, menyiapkan anggaran senilai Rp22 miliar untuk melalukan pencegahan penyebaran Covid-19. Anggaran tersebut ber- tambah lebih besar dari anggaran sebelumnya yang hanya Rp7 miliar.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sam- pang Yuliadi Setiawan mengatakan, anggaran pencegahan penyebaran Covid-19 itu, untuk mendukung ketersediaan alat kesehatan (alkes),
pelayanan kesehatan, sosialisasi pencegahan, serta fasilitas pendu- kung kegiatan pencegahan penyeba- ran Covid-19 tersebut.
“Penggunaan anggaran sudah pas- tikan untuk pencegahan Covid-19,”
ungkapnya, Minggu (5/4/2020).
Pihaknya menjelaskan, anggaran Rp22 miliar itu, juga untuk mendu- kung fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Muhammad Zyn Sampang, yang saat ini ditunjuk
sebagai rumah sakit rujukan standar bagi pasien terindikasi Covid-19.
Dirinya mengungkapkan, nantinya sebagian anggaran itu akan digunak- an untuk membangun ruang isolasi di RSUD dan BLK. Termasuk keleng- kapan alat perlindungan diri (APD) bagi tenaga kesehatan, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa.
“Untuk pengerjaan sudah dipercepat, mudah-mudahan minggu depan sudah selesai,” pungkasnya. (mal/pin)
Pemkab Siapkan Rp22 M Cegah Covid-19
KOTA-Di tengah merebaknya pandemi Covid-19, Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang kembali memper- panjang status masa pembelajaran di rumah bagi para siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SD- SMP) di wilayah itu.
Hal itu, berdasarkan Surat Eda- ran (SE) Disdik Sampang Nomor 420/543/434,201/2020 tentang Perpanjangan Pelaksanaan Ke- bijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 ter tanggal (3/4/2020).
SE yang dikeluarkan Disdik Sampang itu, ditujukan kepada para kepala bidang (kabid), ko- rbiddikcam, pengawas TK/SD/
SMP, penilik, pengelola PNFI, kepala/pengelola PAUD, kepala UPTD SD, SMP negeri/swasta se-Kabupaten Sampang.
“Masa pembelajaran siswa SD- SMP di rumah yang sebelumnya sampai (5/4/2020), sekarang di- perpanjang sampai (21/4/2020) mendatang untuk melaksanakan proses KBM. Sementara aktivi- tas di sekolah masih menunggu petunjuk lebih lanjut,” ungkap Plt Kepala Disdik Sampang Nur Alam dalam SE perpanjangan itu.
Lanjut dia, masa pembelaja- ran di rumah itu, sebelumnya
ditetapkan mulai (24/3/2020) sampai (28/3/2020), itu sesuai SE tentang masa pembelajaran di rumah. Namun, kemudian masa pembelajaran di rumah itu diper- panjang sampai 5/4/2020, dan per tanggal 3/4/2020 kemarin Disdik Sampang kembali memperpan- jang masa pembelajaran di rumah
sampai 21/4/2020 mendatang.
“Selama menjalani masa pembe- lajaran di rumah, baik para siswa maupun guru, harus tetap melak- sanakan proses pembelajaran ter- masuk memberikan tugas belajar melalui fasilitas daring ataupun melalui group WA setiap kelas,”
tandasnya. (sub/pin)
Disdik Perpanjang Masa Belajar di Rumah
KM.JAMALUDDIN
TANGGAP: Pemkab Sampang anggarkan Rp22 miliar untuk pencegahan Covid-19.
KM/IST FOR KM
DIBEBASKAN: Sebanyak 40 narapida di Rutan Kelas II B Sampang sudah dibebaskan setelah menerima asimilasi dan hak integrasi dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
KM.JAMALUDDIN
CEGAH:
Masyarakat diminta aktif lakukan sosial distancing dan physical distancing, cuci tangan dan pakai masker.
KM/DOKUMEN
DIPERPANJANG: Disdik Sampang kembali memperpanjang status masa pembelajaran siswa SD-SMP di rumah untuk menekan penyebaran covid-19 menjadi 22 hari.
4
SENIN l 6 April 2020Email Redaksi: [email protected] LAYOUTER: FAIQ
KOTA–Sejumlah rencana penger- jaan fasilitas publik di Pamekasan yang sumber dananya berasal dari dana alokasi khusus (DAK), dimung- kinkan tertunda pelaksanaannya. Di antaranya, adalah pelaksanaan proyek jalan Palengaan-Pagantenan yang saat ini akan dihentikan prosesnya.
Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Peruma- han Rakyat (PUPR) Kabupaten Pa- mekasan, Cahya Wibaya, anggaran proyek jalan Palengaan-Pagentenan tersebut sebesar Rp2 miliar.
Alasannya, saat ini seluruh kegiatan kontraktual diberhentikan sementara
karena mewabahnya Coronavirus Disease (Covid-19). Hal itu, tegas Cahya, berdasar instruksi langsung dari pemerintah pusat.
“Proyek jalan Palengaan-Pagan- tenan sumber dananya dari DAK dan kemungkinan akan ikut diber- hentikan. Karena seluruh kegiatan
kontraktual baik yang dananya ber- sumber dari APBD maupun DAK kini diberhentikan sementara waktu, intruksinya langsung dari pusat,”
ucapnya.
Sejatinya, tegas Cahya, proyek tersebut telah masuk ke tahap pengu- muman pelelangan, namun belum ke-
luar pengumuman terkait pemenang tandernya. Terhadap perkembangan wabah Covid-19 yang hingga kini masih belum menemukan titik temu berhenti, Cahya mengaku pesimis pelaksanaan proyek tersebut bisa dilanjutkan.
“Meski proyek ini sudah masuk ke
tahap pelelangan, saya tidak yakin pelaksanaanya bisa dilanjutkan, se- bab semua kegiatan kontraktual saat ini disetop, apalagi yang sumbernya dari DAK, bisa jadi proses pelengan- gannya ditunda, atau meski sudah dilelang pelaksanannya ditunda,”
pungkasnya. (km53/bri)
Sudah Dilelang, Proyek DAK Terancam Dihentikan
KOTA–Gedung Islamic Center Ka- bupaten Pamekasan direncanakan tidak akan disewakan kepada pihak ketiga untuk kegiatan sosial. Rencana tersebut, ditegaskan oleh Penanggung Jawab pengelolaan aula gedung Islamic Center Pamekasan, Nasihah.
Diakuinya, tidak disewakannya gedung Islamic Center Pamekasan tersebut, bukan bagian dari antisipasi penyebaran wabah Covid-19, melain- kan karena Pemkab Pamekasan me- rencanakan renovasi Mall Pelayanan Publik (MPP) di lantai bawah, sehingga operasional MPP akan tempatkan di
aula Islamic Center.
Aula Gedung Islamic Center Pame- kasan, selama ini, seringkali digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial, sep- erti resepsi pernikahan, wisuda dan beberapa pertemuan lainnya. Rencana pengalihan MPP ke aula atas tersebut, ulas Nasihah, menjadikan pihaknya tidak akan menyewakan kepada pihak mana pun selama tahun 2020.
Meski sudah tidak disewakan lagi, Nasihah menguraikan bahwa pihaknya masih belum tahu sepenuhnya kapan renacana renovasi akan dilaksanakan.
“Kami belum bisa pastikan, kapan
gedung Islamic Center bisa kembali disewakan. Sebab rencana renovasi Mall Pelayanan Publik belum jelas ka- pan, ditambah lagi sekarang ada wabah virus corona, mungkin akan semakin lama,” tegasnya.
Selama ini, aula gedung Islamic Center bisa digunakan oleh para pihak untuk kegiatan sosial dengan sistem sewa pakai. Untuk satu kegiatan yang memakan waktu hingga 24 jam, tarif sewa gedung tersebut, sebagaimana diuraikan Nasihah, sebesar Rp3,5 juta, di luar biaya sewa kursi dan dekorasi.
(km53/bri)
KOTA- Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Disnakertrans) Pamekasan tidak bisa memberi keputusan kepada sekitar 253 pelamar Pendamping Pendamping Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Pamekasan.
Tidak adanya kepastian tersebut, sebagaimana disampaikan Sekretaris Disnaker, Supriyanto karena pihaknya saat ini sedang menunda tahapan seleksi PPMI yang direncanakan akan bertugas di 8 kecamatan kantong TKI di Pamekasan.
“Kita tunda dulu sambil menunggu perkembangan situasinya, tapi untuk seleksi administrasinya sudah dilakukan namun untuk tes yang berikutnya masih belum,” paparnya, minggu (5/4/2020).
Sedianya, PPMI akan diikat kontrak kerjasama selama satu tahun dengan masa rekruetmen pada awal tahun. Tugas kerja PPMI sebagaimana diuraikan Supriyanto meliputi 8 Kecamatan Kantong Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada Pamekasan.
Pihak Disnaker sendiri, menyampaikan bahwa tahapan seleksi administrasi sudah berjalan, namun, tahapan seleksi tersebut sedikti tersendat karena terkendala perubahan status darurat virus Covid-19 di Pameaksan.
“Kami masih belum bisa memutuskan kapan akan dilakukan selesksi selanjutnya,” pungkas Supriyadi.
Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra Pamekasan Rida’I me- nyampaikan untuk rekrutmen dari PPMI segera dilakun tahapan berikutnya yakni tes supaya juga bisa digunakan sebagai orang yang berperan aktif mengawasi beberapa orang yang datang dari luar Negeri agar penyerbaran pandemic covid-19 bisa diputus mata rantainya.
“Kami berharap semua pihak bisa bekerjasama untuk menekan penyebaran covid-19 khususnya nanti PPMI yang wilayah ker- janya bisa mengakses langsung para pekerja untuk dilakukan pendataan,” pungkasnya. (rul/bri)
Rekrutmen PPMI Mentok di Seleksi Administrasi
Hentikan Penyewaan Gedung Islamic Center
KOTA-Dinas Parawisata dan Ke- budayaan (Disparbud) Pamekasan berencana mengalihkan anggaran kegiatan promosi parawisata untuk Jaring Pengamanan Sosial (sosial safety net) kepada 75 pekerja seni di Pamekasan.
Total terdapat sebanyak Rp300 Juta anggaran promosi wisata yang direncakan akan dialihkan untuk kegiatan tersebut. Pengalihan ang- garan tersebut, urai Kepala Dispar- bud Pamekasan, Achmad Sjaifud- din, sebagai bagian dari upaya penanganan wabah Covid-19.
Diakuinya, wabah Covid-19 yang saat menimpa Indonesia dan beberapa negara lainnya, menja- dikan pihaknya tidak bisa men- goptimalkan rancangan program promosi parawisata yang telah diusulkannya.
“Yang menjadi beban pikiran saya adalah pekerja seni. Selama ini mereka menggantungkan hidupnya pada adanya pagelaran dan event, baik yang dikirim keluar maupun
pagelaran yang dilaksanakan di Pamekasan. Upaya dari Disparbud mungkin memberikan bantuan liv- ing cost untuk para seniman serta pekerja seni itu,” paparnya, Minggu (5/4/2020).
Terdapat 5 kegiatan yang dilaku- kan pengalihan alokasi anggaran atau refucossing yang sedianya dilaksanakan pada kurun waktu Maret-April ini. Namun, 5 agenda tersebut tidak bisa dilaksanakan disebabkan pandemic Covid-19.
“Nah Kegiatan yang sifatnya pro- motif memang sudah mau digeser pada alokasi anggaran social safety net atau jarring pengaman sosial.
Mudah-mudahan segera ada tindak lanjut,” ungkapnya.
Namun, guna merealisasikan re- alokasi tersebut, Achmad Sjaifud- din menegaskan jika pihaknya masih akan menyelesaikan rencana detailnya.
“Kami masih akan bicarakan detailnya hari Senin ini,”pungkasnya. (rul/bri)
KM/ ALI WAFA
BUKAN KARENA CORONA: Gedung Islamic Center Kabupaten Pamekasan dipastikan tidak disewakan lagi.
Km/khoyrul Umam Syarif
Ketenagakerjaan; Keputusan Tes PPMI masih menunggu situasi kondusif.
“Kami belum bisa pastikan, kapan gedung Islamic
Center bisa kembali disewakan. Sebab rencana
renovasi Mall Pelayanan Publik belum jelas kapan,
ditambah lagi sekarang ada wabah virus corona,
mungkin akan semakin lama.”
Nasihah
Penanggung Jawab pengelolaan aula gedung Islamic Center Pamekasan
KM/KHOYRUL UMAM SYARIF
DIALIHKAN: Disparbud rencana alihkan dana promosi parawisata kepada penanganan wabah Covid-19 utamanya untuk kesejahteraan sosial pekerja seni.
Alihkan Rp300 Juta untuk 75 Pekerja Seni
Berhen• lah hanya ke• ka anda berhasil mengalahkan tantangan, begitulah prinsip hidup Maghfi roh yang tanpa mengeluh lelah terus mendedikasikan diri untuk kepen• ngan masyarakat sekitar.
ALI WAFA, KOTA
P
erempuan kelahiran 20 April 1988 ini, menjadi sosok pembeda kaum hawa di lingkungannya. Mengapa tidak, sosok perempuan tangguh ini, seolah meng- ingatkan kaum milenial pada sosok Kartini.Berbekal potensi diri, Maghfi roh terus berupaya mengembalikan kebangkitan kaum perempuan di Kabupaten Pamekasan.
Kepada Kabar Madura, sosok humble ini m e m u - lai perjuangannya dengan m e n d i r i k a n K o r p Pergerakan Maha-
siswa Islam Indone- sia Putri (KOPRI)
pada tahun 2011.
Tidak mudah me- mang awal yang
d i l a l u i M a g h - fi roh, namun ber- kat keuletannya,
dirinya mampu mendirikan K O P R I d a n m e n -
j a d i
ketua pertama KOPRI di Kabupaten Pamekasan.
Melalui “perahu” bernama KOPRI inilah, dirinya memulai pengabdian dengan mendedi- kasikan segala potensi diri untuk mengangkat martabat para mahasiswi, agar bisa memiliki panggung yang sama dengan mahasiswa dalam poros perjuangan.
Berkat perjuangan dan dedikasi besarnya, sejak menjadi Ketua Umum KOPRI pada tahun 2011, hingga saat ini KOPRI terus hidup dan aktif mengasah potensi mahasiswi di Kabupaten Pamekasan.
“Mahasiswa adalah generasi emas yang penting untuk diperhatikan, jika generasi ini tercemar dengan paham-paham negatif serta dibiarkan berbaur dengan budaya buruk maka negerilah yang akan rugi, terlebih mahasiswi putri yang kebanyakan merasa minder dan enggan untuk maju, itu menjadi perhatian prioritas saya,”
ucapnya, Minggu (5/4/2020).
Tidak sampai disitu, alumnus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan (kini IAIN Madura) tersebut, terus melanjutkan per- juangannya untuk mengangkat martabat kaum Hawa.
Bahkan kini tidak hanya kaum hawa di ling- kuangannya sendiri, dirinya juga memperjuang- kan kaum hawa hingga ke lintas agama. Melalui
“perahu” baru bernama Forum Kerukunan Wanita Umat Beragama (FKWUB), kini Magh- fi roh yang diberi amanah menakhodai FKWUB Madura, memulai perjuangan baru dalam mem- perjuangkan hak dan martabat kaum perempuan.
Baginya, setiap maasyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam hidup bernegara, apaun bahasanya, apapun sukunya, bahkan apa- pun agamanya, semua memiliki hak dan tang- gung jawab yang sama.
Melalui FKWUB, Magfi roh tidak hanya mem- perjuangkan gerakan keperempuanan, akan tetapi juga menanamkan jiwa nasionalisme serta wawasan kebangsaan kepada seluh ang-
gota FKWUB.
“Memperjuangan kesetaraan hak dan kewajiban dalam berbangsa dan bernegara merupakan ke- wajiban bersama,” tegasnya.
Tidak ada mawar indah yang tumbuh tanpa duri, begitupun dengan perjuangan Magfi roh.
Tak pelak, upaya mengkerdilkan, mnggagalkan, dan menjatuhkan dari orang yang tidak suka pada gerakannya, kerap dirasakan olehnya.
Bahkan, tidak sedikit yang menganggap dirinya sebagai orang kafi r lantaran telah bergaul terlalu jauh dengan orang-orang non muslim. Akan tetapi baginya, hal itu tidak lebih hanya sebagai cobaan dari suatu proses.
Terlebih menurutnya, keyaikinan beragama adalah hak prerogatif setiap manusia yang tidak bisa dipaksakan, dan menghargai keyakinan orang lain merupakan kebijaksanaan yang tidak mudah dimiliki orang lain.
Baginya, semua itu tidak lebih hanya seperti angin berlalu, dirinya tidak pernah mengindahkan anggapan negatif dan anggapan buruk dari orang lain tentang dirinya. Terpenting bagi Magfi roh, apapun agamanya, setiap masyarakat Indonesia wajib memiliki rasa cinta terhadap negara.
Selain di FKWUB, saat ini Magfi roh juga ter- libat aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan dengan Fatayat Nahdlatul Ulama Pamekasan. Se- bagai Pengurus Cabang Fatayat NU, dirinya tidak lagi kebingungan bagaimana untuk meneruskan prosesnya, sebab pengalaman melalui KOPRI dan FKWUB telah cukup memberinya bekal untuk menghidupkan organisasi serta mededi- kasikan segenap tenaga dan pikirannya.
“Sebagai sesama warga negara Indoensia kita diikat dengan ukhuwah wathaniah atau persauda- raan sebangsa dan setanah air, tanpa melirik perbedaan suku, budaya, bahkan agama, kita memiliki hak dan kewajiabn yang sama sebagai warga negara indonesia,” pungkas Perempuan asal Desa Kelompang, Kecamatan Pakong tersebut. (pin)
Mengenal Sosok Ketua FKWUB Maghfi roh
Memperjuangkan Emansipasi Wanita Hingga Lintas Agama
di Kabupaten Pamekasan.
Kepada Kabar Madura, sosok humble m e m u - lai perjuangannya deng
m e n d i r i k a n K Pergerakan Mah
siswa Islam Indo sia Putri (KOP pada tahun 201 Tidak mudah mang awal ya
d i l a l u i M a fi roh, namun
kat keuletan dirinya mamp
mendirik K O P R
d a m e j a
Email Redaksi: [email protected] LAYOUTER: RAHMAN
SENIN
SENIN zz 6 April 20206 April 2020
5
ASET
WISATA DAN BUDAYA
24 Kendaraan Tua Belum Dilelang
KOTA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep tidak akan melelang kendaran roda 2 dan 4 yang sudah tua sebelum ada penggantinya yang baru. Alasannya, walaupun sudah tua sebagian masih layak pakai se- hingga bisa digunakan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) yang membutuhkan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Rudi Yuyianto melalui Kepala Bidang (Kabid) Aset Sumenep Imam Hidayat. Ia mengutarakan, tahun 2020 belum ada mobil tua yang dilelang.
Dijelaskan, tidak adanya perencanaan lelang tersebut sudah dilakukan kesepakatan bersama bupati, tim lelang dan pihak lainnya. Sebab kondisi roda 4 di Sumenep memprihatinkan. Meski demikian dirinya yakin mobil- mobil tua akan dilelang setelah ada pengganti yang baru.
“Sejatinya, setiap motor atau kendaraan pemkab dilaku- kan pelelangan agar tidak terkesan mubazir,” ujarnya.
Dijelaskan, pada tahun 2018 hingga 2019 pemkab sudah melelang sebanyak 50 unit kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2. Untuk saat ini, ada 24 kendaraan tua yang layak untuk dilelang, terdiri dari kendaraan roda 4 sebanyak 5 unit dan 19 unit kendaraan roda 2.
“Saat ini masih proses menggu SK penilaian dari Bupati Sumenep,” ujarnya.
Mengenai harga lelang jika berkaca pada tahun sebel- umnya untuk kendaraan roda 2 yang sudah tidak layak pakai harganya senilai Rp300-400 ribu per unit . Untuk mobil senilai Rp3-35 juta perunit.
Dijelaskan, tidak ada tempat khusus untuk kendaraan tua. Saat ini kendaraan tua itu ada di OPD masing -ma- sing. Jika mau dilelang, bisa diberikan kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) melalui BPPKAD Sumenep.
“Yang masuk kategori kendaraan tua itu jika sudah umur 10 tahun,” paparnya.
Dia meminta keberadaan aset milik negara di Sumenep diawasi. Menurut dia, masih banyak aset yang digunakan tidak wajar seperti di lingkungan pemkab masih banyak yang mubadzir.
“Seluruh OPD sepenuhnya mengarahkan pada bagian aset. Dengan demikian, seluruh kendaraan itu menjadi tanggung jawab bagian aset,” ujarnya.
Imam menjelaskan, Hasil dana lelang akan masuk ke kas daerah (kasda). Jika dokumen lelang sudah tuntas, akan segera diserahkan ke KPKNL di Pamekasan.
“KPKNL di Madura terpusat di Pamekasan,” pung- kasnya. (imd/pai)
KM/IMAM MAHDI
LAMBAN: Kendaraan aset pemkab tidak kunjung terlelang.
KM/RAZIN
DITUTUP: Suasana keraton saat musim Covid-19
Sebelum Ditutup, Pendapatan Museum Stabil
KOTA-Meskipun Museum Keraton Sumenep untuk sementara waktu ditutup dalam mencegah penyebaran Covid-19, namun hal itu dinilai tidak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Sebab, pendapa- tan dari tiket pengunjung sebelum ditutup masih stabil.
Kepala UPTD Museum Keraton Dinas Pariwisata Budaya dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep Moh Efendi menyampaikan, meskipun jumlah pengunjung naik turun, per triwulan ini angka setiap bulannya tidak mengalami penurunan secara signifi kan.
“Kalau sekarang pendapatan PAD tetap lancar untuk triwulan pertama ini. Tetapi memang bervariasi jum- lahnya, tinggal mengkalkulasi saja nantinya,” katanya, kemarin.
Artinya, untuk serapan PAD tahap pertama masih normal, tetapi dia masih belum bisa memastikan untuk tahap selanjutnya jika Pandemi Covid-19 ini belum bisa diatasi.
Efendi mernci, pada triwulan pertama mulai bulan Januari tercatat 2.490 tiket yang terjual untuk pengun- jung dewasa dan 1.926 anak-anak. Pada bulan Februari, terdiri dari 1.230 dewasa dan anak-anak 545. Sementara bulan Maret, tiket juga terjual ke pengunjung dewasa 1.318 dan anak- anak 628 orang.
“Sementara untuk wisatawan mancanegara akan berkunjung saat ada acara saja, termasuk visit. Semen- tara untuk harga penjualan tiket tahun ini tidak ada perubahan, yakni dewasa Rp5.000, anak-anak Rp3.000, dan wisman Rp10.000,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan Museum Keraton Sumenep ditutup sementara waktu untuk mencegah penyebaran Covid-19. Penutupan direncanakan akan dilakukan sampai 14 April. Selama penutupan, pemerintah akan melakukan sterilasasi dengan cara menyemprotkan disinfektan.
“Jika memungkinkan, tanggal 14 akan dibuka,” pung- kasnya. (ara/pai)
Sehari Ngantor, Sehari Kerja dari Rumah
KOTA-Mengantisipasi penyebaran Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengeluarkan surat edaran tentang sistem kerja shift, yakni satu hari kerja di kantor dan satu hari kerja di rumah.
Kepala Bidang (Kabid) Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan (PKAP) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Ma- nusia (BKPSDM) Sumenep Linda Mardiana mengatakan, aturan tersebut didasarkan pada Surat Edaran Bupati Nomor 800/635/435.203.2/2020 ten- tang Penyesuaian Sistem Kerja PNS dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19.
“ASN saat ini boleh kerja di rumah satu hari dan boleh bekerja satu hari di kantor. Sudah ditetapkan Bupati
Sumenep sejak 1 April 2020,” katanya, Minggu (5/3/2020).
Dijelaskan, surat tersebut Menin- daklanjuti Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Ker- ja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Civid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah, serta Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 44O/24361/SJ tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Lingkungan Pemerintah Daerah.
“Surat edarat tersebut berlaku ke- cuali untuk Eselon II dan Eselon III.
Misalnya Kepala dan Kepala bidang, tetap bekerja di kantor sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Pemberlakuan surat tersebut dapat dilakukan sejak 1 April hingga sele- sainya Covid-19 atau menyesuaikan dengan surat dari pusat . Mengenai
waktu dalam setiap harinya diasuaikan dengan kebutuhan atau sistem kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Normalnya, dari jam 07.00 WIB hingga 15.30 WIB.
“Kami berharap Covid-19 tidak menyebar di lingkungan Pemkab Sumenep,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Sekre- taris Kabupaten (Sekkab) Semenep Edy Rasiadi. Ia mengatakan, aturan tersebut sudah diberlakukan untuk semua ASN di Pemkab Sumenep. Namun, pihaknya memberikan kelonggaran kepada OPD melaksanakan aturan tersebut.
“Setelah surat edaran turun, kita kem- balikan pada OPD masing-masing, apakah mereka butuh apa tidak. Jadi kita tidak mengatur secara keseluru- han. Namun OPD yang nantinya dapat mengatur sistem shift,” imbuhnya.
Surat tersebut muncul dari BKPSDM yang sudah ditandatangani Bupati
Sumenep. Harapannya, penyakit Co- vid-19 harus di basmi dengan pencega- han, sesuai dengan arahan pemerintah pusat. “Surat tersebut berlaku pada( 21 atau 29/4/2020) atau disesuaikan sejak Wabah corona sudah habis,” tuturnya.
Sementara itu Anggota Komisi I DPRD Sumenep Nurus Salam men- gatakan, dalam rangka mengantisi- pasi menyebaran Covid-19, memang berbagai strategi harus dilakukan, di antaranya menerapkan sistem kerja shift pada ASN. Namun, penerapan tersebut ada beberapa catatan yang perlu digarisbawahi. Yakni, pelayanan publik harus dapat berjalan, terlebih yang berkenaan langsung dengan ke- butuhan masyarakat.
“Meski ada kerja shift, pemkab harus senantiasa mengedepankan pelayanan yang berkenaan dengan masyarakat, agar masyarakat tetap terlayani dan terayomi,” pungkasnya.(imd/pai)
Berlakukan Sistem Kerja Shift untuk ASN Berlakukan Sistem Kerja Shift untuk ASN
K O T A - P e m e r i n t a h K a b u p a t e n (Pemkab) Sumenep akan memberikan insentif khusus untuk tenaga medis yang bertugas di posko-posko jalur ma- suk ke Sumenep, termasuk di terminal dan pelabuhan.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Seme- nep Edy Rasiadi mengutarakan, untuk tim medis akan direncanakan ada insentif.
Sebab, tim medis sistem kerjanya siang dan malam. Nilainya antara Rp50-75 ribu
per harinya. Penerapan tersebut diperdiksi pada Bulan April minggu kedua.
“Dalam waktu dekat, kami akan laku- kan rapat mengenai anggaran insentif tersebut,” katanya, Minggu (5/4/2020).
Dijelaskan, bukan hanya di bagian tim medis yang kerja di posko yang akan mendapatkan insentif. Ia juga memberikan insentif kepada tenaga kesehatan di pusk- esmas yang menagani tim Orang dalam
Pemantauan (ODP) Covid-19. Namun, ang- garan itu masih dalam tahap perencanaan.
“Semua kebutuhan mengenai Co- vid-19 sudah disiapkan anggaran senilai Rp22,5 miliar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehat- an (Dinkes) Sumenep Agus Mulyono mengatakan, untuk Satgas khusus tim medis yang ditugaskan sangat banyak.
Dari Puskesmas sendiri dalam satu kali
sebanyak 18 orang dan sistemnya kerja shift agar mereka tidak kelelahan.
“Di perbatasan Sumenep-Pamekasan kurang lebih 15-17 orang yang di- siapkan untuk penanganan Covid-19 tersebut,” ujarnya.
Untuk Satgas medis di pelabuhan dan terminal ada sekitar 11 orang yang sistem kerjanya juga sama, yakni sitem shift. Selama ini, mereka hanya dapat konsusmsi tanpa insentif. Sebab, saat ini dalam tahap perencanaan dan masih menunggu persetujuan bupati.
“Untuk tugas tim medis saat ini tidak ada insentif. Shift untuk tim medis adalah 3 kali dalam sehari,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumenep Siti Hosna men- gatakan, banyaknya satgas sangat membantu pemerintah untuk melayani masyarakat. Terlebih tim medis harus lebih diproritaskan. Alasannya, kerja tim medis bisa jadi siang dan malam.
Dengan demikian, kesejahteraan tim medis juga perlu diperhatikan.
“Kami berharap, pemkab harus benar- benar memperhatikan satgas, khususnya dari kalangan medis. Mereka tidak hanya disuruh bekerja, tetapi juga perlu diberi insentif agar bisa menambah uang nafkah keluarga,” tegasnya. (imd/pai)
Rencanakan Insentif Rp50-75 Ribu untuk Tenaga Medis
KM/IMAM MAHDI
JAGA KETAT: Tim medis dan tim keamanan sedang menunggu masyarakat yang masuk ke Sumenep.
KOTA-Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Rutan Kelas II B Sumenep telah membebaskan 46 narapidana.
Pembebasan tersebut didasarkan ke- pada Peraturan Menkumham Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Nara- pidana (Napi) dan Anak dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Pe- nyebaran Covid-19.
Selain itu, Rutan Kelas II B Sumenep juga mengajukan ratusan narapidana untuk mendapatkan remisi pada momen Idulfi tri 1441 Hijriah.
Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sumenep melalui Bagian Humas Febianto menjelaskan, remisi untuk narapidana sudah diajukan dengan jum- lah yang cukup banyak, meskipun tidak sampai separuh dari jumlah yang ada.
“Untuk remisi juga sudah diajukan sekitar seratusan lebih, dari total ke- seluruhan tidak terhitung yang sudah dibebaskan berdasarkan SK itu,” kat- anya, kemarin.
Dia menambahkan, data seratus lebih narapidana yang diajukan merupakan pengajuan sementara, artinya pengajuan tersebut dapat bertambah sesuai dengan jumlah yang mencukupi persyaratan.
Sementara itu, syarat narapidana yang mendapat remisi ialah tahanan yang su- dah divonis dan lebih dari enam bulan.
Selain itu, kategori kasus yang boleh diajukan remisi bukan kasus narkoba.
“Yang memenuhi persyaratan kami ajukan, karena ada yang tidak memenuhi syarat, ada yang juga bulan ini sudah bisa pulang. Nah itu tidak diajukan remisi,” pungkasnya. (ara/pai)
46 Napi Dibebaskan, 46 Napi Dibebaskan,
Ratusan Lainnya Diajukan Remisi Ratusan Lainnya Diajukan Remisi
KM RAZIN
NAPI: Momen yang ditunggu natu salah satunya program remisi yang dapat meringankan hukuman mereka.
KOTA-Di tengah Pandemi Co- vid-19, pemerintah memutuskan membatasi ruang gerak warga dengan physical distancing. Hal itu demi memutus mata rantai virus tersebut.
Kondisi itu berdampak terhadap perekonomian masyarakat, termasuk abang becak.
Di tengah kondisi ini, Said Abdul- lah Institute (SAI) dan Achmad Fauzi (AF) Peduli hadir untuk meringankan masyarakat, yang saat ini penghasilan- nya menurun akibat Covid-19.
Pada dasarnya, sebagaimana disam- paikan oleh Achmad Fauzi, kondisi ini tidak diinginkan oleh pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, SAI bersama AF Peduli membagikan paket sembako sebagai jaring pengaman,
bagi mereka yang penghasilannya berkurang akibat situasi saat ini.
“Kami berharap semua elemen ma- syarakat yang memiliki kemampuan untuk berbagi agar bergotong royong, bahu-membahu, dan bersatu guna peduli kepada sesama. Mari peduli, mari berbagi,” tuturnya.
Senin (5/4/2020), bagi-bagi paket sembako menyasar kepada abang be- cak. Alasannya, mereka termasuk yang terdampak atas adanya kebijakan physical distancing. Abang becak yang biasanya memiliki pelanggan tetap, seperti siswa, sebagai penum- pangnya, akhirnya berkurang peng- hasilan hariannya akibat lembaga pendidikan wajib belajar di rumah masing-masing.
Diakui Fauzi, bahwa kegiatan ini hanya secuil dalam upaya mengu- rangi dampak atas situasi penyebaran pandemi Covid-19. Namun, selama bermanfaat, pihaknya akan lakukan semampu yang bisa dilakukan.
“Mari peduli, mari berbagi, dan se- lanjutnya mari bersama-sama untuk berbuat dan bermanfaat bagi sesama,”
katanya.
Sembako yang dibagikan sebanyak 1.100 paket kepada abang becak. Ia berharap, apa yang dilakukan itu bisa membantu untuk meringankan beban para abang becak.
Fauzi juga menyampaikan terima ka- sih kepada para tenaga kesehatan, dan elemen lainnya yang menjadi garda terdepan dalam penanganan sekal-
igus pencegahan pandemi Covid-19.
Sehingga, pemerintah bisa segera me- nyelesaikan dampak di tengah situasi penyebaran Covid-10.
SAI dan AF Peduli, pada kegiatan tersebut juga melibatkan Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Sumenep, kemudian para relawan SAI maupun AF Peduli dalam membagikan paket sembako kepada para abang becak.
“Semua becak juga disemprot cai- ran disinfektan oleh para relawan,”
tukasnya.
Untuk diketahui, SAI adalah organ- isasi sosial yang dibentuk oleh anggota DPR RI MH Said Abdullah, dan AF Peduli adalah organisasi sosial yang dibentuk Achmad Fauzi. (ong/pai)