• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BIDANG ARSIP DAN MUSEUM"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)

1 Nomor Sifat Lampiran Peri hal

'i·:.~~::.- ~.AR~~tW.-=~-k-vj I!

D' Dl£:\.:'tCAN PE-.R·W·A.KT'i.,rJ""~.\~{

'/ Arl\

t1 . r~r-iRf<;PtJBLIK li"HJONE~IA

It

I' "

·:~ o;· Oo2STi41

t . · '' · ·' •, T 0 l I f , h

II f ~ I i ; ~ ~~

:~.--~.~-:--.~~~-

::l==

=-=---==-~

PRESIDEN

AEPUBLIK INDONESIA

R.l6/PU/VII/2004

Segera 1 (satu) eks.

RUU tentang Wakaf

Jakarta, 9 Juli

2004

Kepada Yth.

PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

di Jakarta

Dengan ini Pemerintah menyampaikan :

--- Rancangan Undang-undang tentang Wakaf --- untuk dibicarakan dalam Sidang Dewan Perwakilan Rakyat, guna mendapatkan persetujuan.

Selanjutnya, untuk keperluan pembahasan Rancangan Undang- undang tersebut, kami menugaskan Menteri Agama guna mewakili Pemerintah.

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

T~!n~usan disamp~Jl<~n_kep@~~

1. Yth. Wakil Presiden;

2. Yth. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat;

3. Yth. Menterl Kehakiman dan Hak Asasi Manusia;

4. Yth. Menteri Agama;

5. Yth. Menteri Sosial;

6. Yth. Menteri Keuangan;

1. Yth. Menteri Dahtm Negeri;

8. Yth. Kepala Badan Pertanahan Nasional.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(2)

RAN CANCAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

TENTANG

WAKAF

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(3)

UNDANG·UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN

TENTANG WAKAF

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Menglngat

a. bahwa wakaf sebagai lembaga keagamaan yang memiliki potensi dan manfaat ekonomi perlu dikelola secara efektif dan efisien untuk kepentingan ibadah dan memajukan kesejahteraan umum;

b. bahwa wakaf merupakan perbuatan hukum yang telah lama hidup dan dilaksanakan dalam masyarakat, yang pengaturannya belum lengkap serta masih tersebar dalam berbagai peraturan perundang-undangan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, dipandang perlu membentuk Undang-undang tentang Wakaf.

Pasal 5 ayat (1 ), Pasal 20 ayat (1 ), Pasal 29, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(4)

Dengan persetujuan bersama

DEWAN PERWAKII:.AN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

Menetapkan UNDANG-UNDANG TENTANG WAKAF

BABI

KETENTUAN UMUM Pasal1

Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan :

1. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan sebagian benda miliknya, untuk dimanfaatkan selamanya atau dalam jangka waktu tertentu sesuai kepentingannya guna kepertuan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.

2. Wakif adalah pihak yang mewakafkan benda miliknya.

3. lkrar Wakaf adalah pemyataan kehendak wakif yang diucapkan secara lisan kepada Nazhir untuk mewakafkan benda miliknya.

4. Nazhir adalah pihak yang menerina benda Wakat dati Wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.

5. Benda Wakaf adalah benda yang diwakafkan oleh Wakif yang memHiki daya tahan lama dan/atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nUai ekonomi menurut syariah.

6. Pemerintah adalah Perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas Presiden beserta para Menteri.

7. Pejabat Pembuat Aida lkrar Wakaf yang selanjutnya disebut PPAIW adalah Pejabat berwenang yang ditetapkan oleh Menteri untuk membuat Akta lkrar Wakaf.

2

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(5)

8. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang Agama.

BAB II

DASAR-DASAR WAKAF Baglan Pertama

Umum Pasal2

Wakaf sah apabila dilaksanakan menurut Syariah.

Pasal3

Benda wakaf yang telah diwakafkan tidak dapat dibatalkan perwakafannya.

Baglan Kedua Tujuan dan Fungsl Wakaf

Pasal4

Wakaf bertujuan mengekalkan manfaat benda wakaf sesuai dengan fungsinya.

Pasal5

Wakaf berfungsi meningkatkan potensi dan manfaat ekonomi benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan memajukan kesejahteraan umum.

Bagian Ketlga RukunWakaf

· Pasal&

Wakaf dilaksanakan sesuai dengan rukun wakaf sebagai berikut : a. Wakif;

b. Nazhir;

3

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(6)

c. Benda wakaf;

d. lkrar wakaf;

e. Peruntukan benda wakaf.

Bagian Keempat Wakif Pasal7 Wakif meliputi :

a. perorangan, baik warga negara Indonesia atau warga negara asing;

b. organisasi;

c. badan hukum Indonesia; atau d. badan hukum asing.

Pasal8

(1) Wakaf oleh wakif perorangan hanya dapat dilakukan apabila wakif perorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a memenuhi persyaratan :

a. beragama Islam;

b. dewasa;

c. berakal sehat; dan

d. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.

(2) Wakaf o leh w akif o rganisasi h anya d apat d ilakukan a pabila wakif organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b memenuhi persyaratan adanya keputusan organisasi untuk mewakafkan benda wakaf miliknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam organisasi yang bersangkutan.

(3) Wakaf oleh Wakif badan hukum hanya dapat dilakukan apabila wakif badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c dan huruf d memenuhi persyaratan adanya

4

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(7)

keputusan badan hukum untuk mewakafkan benda wakaf miliknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam badan hokum yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Nazhir meliputi : a. pero~ngan;

b. organisasi;· atau c. badan hukum.

Baglan Kellma Nazhir Pasal9

Pasal10

(1) Perorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a hanya dapat menjadi Nazhir apabila memenuhi persyaratan :

a. Warga Negara Indonesia;

b. beragama Islam;

c. dewasa;

d. sehat jasmani dan rohani; dan

e. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.

(2) Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b hanya dapat menjadi Nazhir apabila memenuhi persyaratan :

a. pengurus organisasi yang bersangkutan memenuhi persyaratan Nazhir perorangan sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ); dan

5

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(8)

b. organisasi yang bersangkutan bergerak di bidang sosial, kemasyarakatan, dan/atau keagamaan Islam.

(3) Bad an hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c hanya dapat menjadi Nazhir apabila memenuhi persyaratan :

a. badan hukum Indonesia yang dibentuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan b. badan hukum yang bersangkutan bergerak di bidang

sosial, kemasyarakatan, dan/atau keagamaan Islam.

Paul11 Nazhir mempunyai tugas :

a. melakukan pengadministrasian benda wakaf;

b. mengelola dan mengembangkan benda wakaf sesuai dengan tujuan dan fungsi wakaf;

c. mengawasi dan melindungi benda wakaf;

d. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia.

Pau112

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud- dalam Pasal 11, Nazhir dapat menerima fasilitas dan/atau penghasilan atas hasil pengelolaan dan pengembangan benda wakaf yang besamya tidak melebihi 10% (sepuluh persen).

Pasal13

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Nazhir memperoleh pembinaan dari P emerintah dan Badan Wakaf Indonesia.

6

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(9)

Pasal14

( 1) Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Nazhir harus terdaftar pada Pemerintah.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pendaftaran Nazhir sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Bagian Keenam BendaWakaf

Paaal15

Benda wakaf hanya dapat diwakafkan apabila dimiliki dan dikuasai oleh Wakif secara sempuma.

Pasal16

( 1) Benda wakaf terdiri dari : a. benda tidak bergerak; dan b. benda bergerak,

(2) Benda tidak bergerak sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) huruf a meliputi :

a. tanah yang di dalamnya dilekati oleh hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. bangunan atau bagian dari bangunan;

c. tanaman dan benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah;

d. Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun di atas tanah hak milik;

7

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(10)

e. Benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Benda bergerak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, meliputi :

a. uang;

b. logam mulia;

c. surat berharga;

d. kendaraan;

e. hak atas kekayaan intelektual;

f. hak sewa; dan

g. benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baglan Ketujuh lkrarWakaf

Pasal17

( 1) lkrar wakaf dilaksanakan oleh Wakif kepada Nazhir dihadapan PPAIW yang disaksikan oleh. 2 (dua) orang Saksi.

(2) lkrar Wakaf dinyatakan secara lisan.

Pasal18

Dalam hal Wakif tidak dapat menyatakan ikrar wakaf secara lisan atau tidak dapat hadir dalam pelaksanaan ikrar wakaf karena alasan yang dibenarkan oleh hukum, Wakif dapat menunjuk kuasanya.

8

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(11)

Pasal19

Untuk dapat melaksanakan ikrar wakaf, wakif atau kuasanya menyerahkan surat-surat dan/atau bukti-bukti kepemilikan atas benda wakaf kepada PPAIW.

Pasal20

Saksi dalam ikrar wakaf harus memenuhi persyaratan : a. dewasa;

b. beragama Islam;

c. berakal sehat;

d. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.

Pasal21

(1) lkrar wakaf dituangkan dalam Akta lkrar Wakaf.

(2) Aida ikrar wakaf sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya memuat :

a. nama Wakif;

b. nama Nazhir;

c. data dan keterangan benda wakaf;

d. peruntukan banda wakaf.

(3) Ketentuan mengenai bentuk, isi, dan tata cara pembuatan akta ikrar wakaf sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan P~merintah.

Baglan Kadalapan Paruntukan Banda Wakaf

Pasal22

Dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi w akaf, benda w akaf hanya dapat diperuntukan untuk :

9

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(12)

a. memfasilitasi sarana ibadah;

b. memfasilitasi sarana pendidikan dan kesehatan;

c. membantu fakir miskin, anak tertantar, yatim piatu, bea siswa; dan/atau

d. tujuan memajukan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan peraturan perundang- undangan.

Pasal23

( 1) Penetapan peruntukan benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, dilakukan oleh W akif dalam pelaksanaan ikrar wakaf.

(2) Dalam hal Wakif tidak menetapkan peruntukan benda wakaf, Nazhir dapat menetapkan peruntukan benda wakaf yang dilakukan dengan memperhatikan tujuan dan fungsi wakaf.

Baglan Kesembllan Wakaf Dengan Waslat

Pasal24

Wakaf dengan wasiat baik secara lisan maupun secara tertulis hanya dapat dilakukan apabila disaksikan .oleh. sekurang- kurangnya 2 (dua) orang saksi yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20.

Pasal25

Benda wakaf yang diwakafkan dengan wasiat paling banyak 1/3 (satu pertiga) dari jumlah harta warisan setelah dikurangi dengan hutang pewasiat.

Pasal28

(1) Wakaf dengan wasiat dilaksanakan oleh penerima wasiat setelah pewasiat yang bersangkutan meninggal dunia.

10

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(13)

..

(2) Penerima wasiat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertindak sebagai kuasa wakif.

(3) Wakaf dengan wasiat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan tata cara perwakafan yang diatur dalam Undang-undang ini.

Pasal27

Dalam hal wakaf dengan wasiat tidak dilaksanakan oleh penerima wasiat, maka atas permintaan pihak yang berkepentingan, pengadilan dapat memerintahkan penerima wasiat yang bersangkutan untuk melaksanakan wasiat.

Bagian Kesepuluh

Wakaf Benda Bergerak Berupa Uang Pasal28

Wakif dapat mewakafkan benda bergerak berupa uang melalui lembaga keuangan syariah yang ditunjuk oleh Menteri.

Pasal29

(1) Wakaf .benda bergerak berupa uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, dilaksanakan oleh Wakif dengan pemyataan kehendak Wakif yang dilakukan secara tertulis.

(2) Wakaf benda bergerak berupa uang sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) diterbitkan dalam bentuk sertifikat wakaf uang.

(3) Sertifikat wakaf uang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disampaikan oleh lembaga keuangan syariah kepada Wakif dan Nazhir sebagai bukti penyerahan benda wakaf .

11

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(14)

Pasal30

Lembaga keuangan syariah atas nama Nazhir mendaftarkan benda wakaf berupa uang kepada Pemerintah selambat- lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterbitkannya Sertifikat Wakaf Uang yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan tata cara pendaftaran benda wakaf yang diatur dalam Undang- undangini.

Pasal31

Ketentuan mengenai wakaf benda bergerak berupa uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Pasal 29, dan Pasal 30 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

BAB Ill

PENDAFTARAN DAN PENGUMUMAN BENDAWAKAF

Pasal32

PPAIW atas nama Nazhir mendaftarkan benda wakaf kepada Pemerintah selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak akta ikrar wakaf ditandatangani.

Pasal33

(1) Dalam pendaftaran benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, PPAIW menyerahkan :

a. salinan akta ikrar wakaf;

b. surat-surat dan/atau bukti-bukti kepemilikan dan dokumen terkait lainnya.

(2) Oalam hal pendaftaran wakaf uang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal34

Pemerintah menerbitkan bukti pendaftaran benda wakaf.

Pasal35

Bukti pendaftaran benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pas a I 34 disampaikan oleh PPAIW kepada Nazhir.

12

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(15)

Pasal36

Dalam hal benda wakaf ditukar atau diubah peruntukannya, Nazhir melalui PPAIW mendaftarkan kembali kepada Pemerintah benda wakaf yang ditukar atau diubah peruntukannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam tata cara pendaftaran benda wakaf.

Pasal37

Pemerintah mengadministrasikan pendaftaran banda wakaf.

Pasal38

Pemerintah · mengumumkan banda wakaf yang telah terdaftar kepada mas}tarakat.

Pasal39

Ketentuan mengenai tata cara pendaftaran dan pengumuman banda wakaf diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

BABIV

PERUBAHAN STATUS BENDA WAKAF

Pasal40

Benda wakaf yang sudah diwakafkan dilarang : a. dijadikan jaminan;

b. disita;

c. dihibahkan;

d. dijual;

e. diwariskan;

f. ditukar; atau

g. dialihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya.

13

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(16)

Pasal41

( 1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf f.

dikecualikan apabila benda wakaf yang telah diwakafkan digunakan untuk kepentingan umum sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan syariah.

(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin tertulis dari Menteri dan persetujuan Badan Wakaf Indonesia.

(3) Benda wakaf yang sudah diubah statusnya karena ketentuan pengecualian sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ). wajib ditukar dengan bend a wakaf yang sam a dengan nilai tukar sekurang-kurangnya sama dengan nilai benda wakaf semula.

(4) Ketentuan mengenai perubahan status benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam ayat (1 ). ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

BABY

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN BENDAWAKAF

Pasal42

Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan benda wakaf sesuai dengan peruntukannya.

Pasal43

( 1) Pengelolaan dan pengembangan bend a wakaf oleh Nazhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dilaksanakan sesuai dengan prinsip syariah.

(2) Dalam hal pengelolaan dan pengembangan benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) dilakukan secara produktif, pengelolaan. dan pengembangan benda wakaf

14

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(17)

yang bersangkutan dilaksanakan dengan menggunakan lembaga penjamin syariah.

Pasal44

(1) Dalam mengelola dan mengembangkan benda wakaf, Nazhir dilarang melakukan perubahan peruntukan benda wakaf kecuali atas dasar izin tertulis dari Menteri.

(2) lzin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), hanya dapat diberikan apabila benda wakaf temyata tidak dapat dipergunakan s esuai d engan t ujuan dan f ungsi wakaf s erta telah mendapat persetujuan Badan Wakaf Indonesia.

Pasal45

(1) Dalam mengetola dan mengernbangkan benda wakaf, Nazhir diberhentikan dan diganti dengan Nazhir lain apabila Nazhir yang bersangkutan :

a. meninggal dunia, untuk Nazhir perorangan;

b. bubar atau dibubarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ber1aku untuk Nazhir organisasi atau Nazhir badan hukum;

c. atas pennintaan sendiri;

d. tidak melaksanakan tugasnya sebagai Nazhir dan/atau melanggar ketentuan larangan dalam pengelolaan dan pengembangan benda wakaf sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. dijatuhi hukuman pidana oleh Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

(2) Pemberhentian dan penggantian N azhir d engan Nazhir lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan oleh PPAIW atas saran dan pertimbangan Majelis Ulama Indonesia.

(3) Pengelolaan dan pengembangan benda wakaf yang dilakukan oleh Nazhir lain karena pemberhentian dan penggantian Nazhir, dilakukan dengan tetap memperhatikan peruntukan benda wakaf yang ditetapkan dan tujuan serta fungsi wakaf.

15 .

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(18)

Pasal46

Ketentuan mengenai pengelolaan dan pengembangan benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42. Pasal 43. Pasal 44, dan Pasal 45. diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

BABVI

BADAN WAKAF INDONESIA Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas

Pasal47

( 1) Dalam rangka memajukan dan mengembangkan perwakafan nasional. dibentuk Badan Wakaf Indonesia.

(2) Badan Wakaf Indonesia merupakan lembaga independen dalam melaksanakan tugasnya.

Paul41

Badan Wakaf Indonesia berkedudukan di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasa149

( 1 ) Badan Wakaf Indonesia mempunyai tugas :

a. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan benda wakaf;

b. melakukan pengelolaan dan pengembangan benda wakaf berskala intemasional;

c. memberikan persetujuan atas perubahan peruntukan dan status benda wakaf;

d. memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dalam penyusunan kebijakan di bidang perwakafan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ). Badan Wakaf Indonesia dapat bekerjasama dengan instansi Pemerintah b aik P usat m aupun 0 aerah. organisasi

16

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(19)

masyarakat, para ahli, badan internasional, dan pihak-pihak lain yang dipandang perlu.

Pasal50

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Badan Wakaf Indonesia memperhatikan saran dan pertimbangan Pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia.

Baglan Kedua Organisasl

Pasal 51

(1) Badan Wakaf Indonesia terdiri dari Badan Pelaksana dan Dewan Pertimbangan.

(2) Badan Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan unsur pelaksana tugas Badan Wakaf Indonesia.

(3) Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) merupakan unsur pengawas pelaksanaan tug as Badan Wakaf Indonesia.

Pasal52

(1) Badan Pelaksana dan Dewan Pertimbangan Badan Wakaf Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, masing-masing dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih sendiri oleh para anggota.

(2) Susunan keanggotaan masing-masing Badan Pelaksana dan Dewan Pertimbangan Badan Wakaf Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan sendiri oleh para anggota.

17

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(20)

Bagian Ketiga Anggota

Pasal53

Jumlah anggota Badan Wakaf Indonesia terdiri dari sekurang- kurangnya 20 (dua puluh) orang dan sebanyak-banyaknya 30 (tiga puluh) orang yang berasal dari unsur masyarakat.

Pasal54

( 1) Untuk dapat diangkat menjadi anggota Badan Wakaf Indonesia, setiap calon anggota harus memenuhi persyaratan :

a. Warga Negara Indonesia;

b. beragama Islam;

c. memiliki pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman di bidang perwakafan dan/atau ekonomi khususnya di bidang ekonomi syariah; dan

d. mempunyai komitmen yang tinggi untuk mengembang- kan perwakafan nasional.

(2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1 ).

ketentuan mengenai persyaratan lain untuk menjadi anggota Badan Wakaf Indonesia ditetapkan oleh Badan Wakaf Indonesia.

Baglan Keempat

Pengangkatan dan Pemberhentlan

Pasal55

Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

18

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(21)

Pasal56

Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Pasal57

(1) Untuk pertama kali, pengangkatan keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diusulkan kepada Presiden oleh Menteri.

{2) Pengusulan pengangkatan keanggotaan Badan Wakaf Indonesia kepada Presiden untuk selanjutnya dilaksanakan oleh Badan Wakaf Indonesia.

(3) Ketentuan mengenai tata cara pemilihan calon keanggotaan Badan Wakaf Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur oleh Badan Wakaf Indonesia, yang pelaksanaannya terbuka untuk umum.

Pasal58

Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia yang berhenti sebelum berakhimya masa jabatan diatur oleh Badan Wakaf Indonesia.

Baglan Kelima Pemblayaan

Pasal59

( 1) Segal a biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Badan Wakaf Indonesia dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Badan Wakaf Indonesia.

(2) Dalam rangka pelaksanaan tugas Badan Wakaf Indonesia, Pemerintah dapat memberikan subsidi.

19

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(22)

Bagian Keenam Ketentuan Pelaksanaan

Pasai&O

Ketentuan mengenai susunan organisasi, tugas, fungsi, persyaratan, dan tata cara pemilihan anggota serta susunan keanggotaan dan tata kerja Badan Wakaf Indonesia diatur lebih lanjut oleh Badan Wakaf Indonesia.

Baglan Ketujuh Pertanggunmawaban

Pasal61

(1) Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Badan Wakaf Indonesia dilakukan melalui audit oleh lembaga audit yang independen.

(2) Hasil audit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diumumkan kepada masyarakal

BABVII

PENYELESAIAN SENGKETA

Pasal62

(1) Penyelesaian sengketa perwakafan dapat ditempuh melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.

20

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(23)

(2) Apabila cara penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berhasil, maka dapat diselesaikan melalui mediasi, arbitrase, atau pengadilan.

BAB VIII

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal63

( 1) Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan wakaf untuk mewujudkan

tuju~n dan fungsi wakaf.

(2) Dalam · melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ), Pemerintah mengikutsertakan Badan Wakaf Indonesia.

(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilakukan dengan memperhatikan saran dan pertimbangan Majelis Ulama Indonesia.

Pasal64

Dalam rangka pembinaan, Pemerintah dan Badan Wakaf Indonesia dapat melakukan kerja sama dengan organisasi masyarakat, para a hli, badan i nternasional dan p ihak-pihak lain yang dipandang perlu.

Pasal65

Dalam pelaksanaan pengawasan, Pemerintah dan Badan Wakaf Indonesia dapat menggunakan Akuntan Publik.

Pasal68

Ketentuan mengenai bentuk pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah dan Badan Wakaf Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Pasal 64, dan Pasal 65, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

21

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(24)

BABIX

KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATIF

Baglan Pertama Ketentuan Pldana

Pasal67

( 1) Barang siapa dengan sengaja menjaminkan, menghibahkan, menjual, mewariskan, m engalihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya benda wakaf yang telah diwakafkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 atau tanpa izin menukar benda wakaf yang telah diwakafkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(2) Barang siapa dengan sengaja mengubah peruntukan benda wakaf tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).

(3) Nazhir yang dengan sengaja menggunakan atau mengambil fasilitas atas hasil pengelolaan dan pengembangan benda wakaf melebihi jumlah yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam · Pasal 12, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling b anyak Rp 3 00.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Baglan Kedua Sanksi Administratif

Pasal88

(1) Pemerintah dapat mengenakan sanksi administratif atas pelanggaran tidak didaftarkannya benda wakaf oleh lembaga keuangan syariah dan PPAIW sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dan Pasal 32.

22

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(25)

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara atau pencabutan izin kegiatan usaha lembaga keuangan syariah;

c. penghentian sementara dari jabatan atau penghentian dari jabatan PPAIW.

(3) Ketentuan mengenai pelaksanaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih . lanjut dengan Peraturan Pemerintah dengan memperhatikan ketentuan p eraturan perundang-undangan yang berlaku.

BABX

KETENTUAN PERALIHAN

Paul69

(1) Dengan bertakunya Undang-undang ini, wakaf yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku sebelum diundangkannya Undang- undang ini, dinyatakan sah sebagai wakaf menurut Undang-undang ini.

(2) Wakaf sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib didaftarkan dan diumumkan paling lama 5 (lima) tahun sejak Undang-undang ini diundangkan.

Pasal70

Semua peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai perwakafan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Undang-undang ini.

23

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(26)

BABXI

KETENTUAN PENUTUP Pasal71

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta pada tanggal

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Diundangkan di Jakarta pada tanggal

SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BAMBANG KESOWO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ...

NOMOR ....

24

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(27)

PENJELASAN AT·AS

UNDANG..UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN

TENTANG WAKAF I. UMUM

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 antara lain adalah memajukan kesejahteraan umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, perlu diusahakan menggali dan mengembangkan potensi yang terdapat dalam !embaga keagamaan yang memiliki manfaat ekonomi.

Salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan umum, dipandang perlu meningkatkan peran wakaf sebagai lembaga keagamaan yang tidak hanya bertujuan menyediakan berbagai sarana ibadah dan sosial, melainkan juga memiliki kekuatan ekonomi yang berpotensi antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum, sehingga perlu dikembangkan pemanfaatannya sesuai dengan prinsip syariah.

Praktek wakaf yang terjadi dalam kehidupan masyarakat belum sepenuhnya berjalan tertib dan efisien,

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(28)

26

sehingga dalam berbagai kasus harta wakaf tidak terpelihara sebagaimana mestinya, terlantar atau beralih ke tangan pihak ketiga dengan cara melawan hukum.

Keadaan demikian disebabkan tidak hanya karena kelalaian atau ketidakmampuan Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan benda wakaf melainkan juga sikap masyarakat yang kurang peduli atau belum memahami status benda wakaf yang seharusnya dilindungi demi untuk kesejahteraan umum sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukan wakaf.

Di samping itu, peraturan perundang-undangan yang mengatur perwakafan atau terkait dengan perwakafan masih belum lengkap dan tersebar dalam berbagai peraturan perundang-undangan sehingga pertu diunifikasikan dalam satu undang-undang.

Berdasarkan pertimbangan di atas dan untuk memenuhi kebutuhan hukum dalam rangka pembangunan hukum nasional perlu dibentuk Undang-undang tentang wakaf. Pada dasamya ketentuan mengenai perwakafan berdasarkan Syariah dan peraturan perundang-undangan dicantumkan kembali dalam Undang-undang ini, namun terdapat puia berbagai pokok pengaturan yang baru antara lain sebagai berikut :

1. Untuk menciptakan tertib hukum dan administrasi wakaf guna melindungi benda wakaf, Undang- undang ini menegaskan bahwa untuk sahnya

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(29)

perbuatan hukum wakaf wajib didaftarkan dan diumumkan yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan tata cara yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai wakaf dan harus dilaksanakan. Dengan demikian, Undang-undang ini tidak memisah~an antara wakaf ahli yang pada umumnya pengelolaan dan pemanfaatan benda wakaf terbatas untuk kaum kerabat (ahli waris) dengan wakaf khairi yang dimaksudkan untuk kepentingan masyarakat umum sesuai dengan tujuan dan fungsi wakaf.

2. Ruang lingkup wakaf yang selama ini dipahami secara umum cenderung terbatas pada wakaf benda tidak bergerak seperti tanah dan bangunan, menurut Undang-undang ini Wakif dapat pula mewakafkan sebagian kekayaannya berupa benda wakaf bergerak, baik berwujud atau tidak berwujud yaitu uang. logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak kekayaan intelektual, hak sewa, dan benda bergerak lainnya.

Dalam hal benda bergerak berupa uang, Wakif dapat mewakafkan melalui Lembaga Keuangan Syariah.

Yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan Syariah adalah badan hukum Indonesia yang dibentuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

27

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(30)

28

berlaku yang b ergerak d i b idang k euangan s yariah, misalnya badan hukum di bidang perbankan syariah.

Dimungkinkannya wakaf benda bergerak berupa uang melalui Lembaga Keuangan Syariah dimaksudkan agar memudahkan Wakif untuk mewakafkan uang miliknya dan menghindari kemungkinan dari bahaya yang timbul apabila Wakif membawa uang dalam bentuk tunai.

3. Peruntukan benda wakaf tidak semata-mata untuk kepentingan sarana ibadah dan sosial melainkan diarahkan pula untuk mernajukan kesejahteraan umum dengan cara meningkatkan potensi dan manfaat ekonomi benda wakaf. Hal ini memungkinkan pengelolaan benda wakaf dapat memasuki wilayah kegiatan ekonomi dalam arti luas sepanjang pengelolaan tersebut sesuai dengan prinsip manajemen dan ekonomi Syariah.

4. Untuk mengamankan benda wakaf dari campur tangan pihak ketiga yang merugikan kepentingan wakaf, perlu meningkatkan kemampuan profesional Nazhir.

5. Selain itu, dalam Undang-undang juga dibentuk Badan Wakaf Indonesia yang merupakan lembaga independen dalam melaksanakan tugas di bidang perwakafan yaitu melakukan pembinaan dan

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(31)

pengawasan terhadap Nazhir, melakukan pengelolaan dan pengembangan benda wakaf berskala intemasional, memberikan persetujuan atas perubahan peruntukan dan status benda wakaf, dan memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dalam penyusunan kebijakan di bidang perwakafan.

Perlunya Badan Wakaf Indonesia tersebut karen a wakaf sebenarnya ada dan tumbuh dalam masyarakat, sehingga harus ada lembaga masyarakat yang tidak ada cam pur tangan Pemerintah untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan wakaf tersebut.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal1

Cukupjelas Pasal2

Cukupjelas

Pasal3

Cukupjelas

Pasal4

Cukupjelas

29

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(32)

30

PasaiS

Yang dimaksud dengan kesejahteraan umum adalah tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh m asyarakat d i t em pat b enda wakaf b erada a tau sarana dan p rasarana d ibiayai d ari h asil p engelolaan dan pengembangan benda wakaf sesuai dengan tujuan dan fungsi wakaf.

Pasal&

Cukupjelas

Pasal7

Cukupjelas

PasaiB

Ayat (1)

Cukupjelas

Ayat (2), Cukupjelas

Ayat (3)

Cukupjelas

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(33)

Pasal9

Cukupjelas

Pasal10

Ayat (1)

Cukupjelas Ayat (2)

Cukupjelas Ayat (3)

Cukupjelas

Pasal11

Cukupjelas

Pasal12

Cukupjelas

Pasal13

Cukupjelas

Pasal14

Ayat (1)

Cukupjelas Ayat (2)

Cukupjelas

31

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(34)

32

Pasal15

Yang dimaksud dengan benda wakaf dimiliki dan dikuasai Wakif secara sempuma adalah b enda w akaf secara hukum merupakan milik Wakif dan dalam penguasaan penuh Wakif yang bebas dari segala pembebanan, ikatan, sitaan dan/atau sengketa.

Pasal16

Ayat (1)

Cukupjelas Ayat (2)

Cukupjelas Ayat (3)

Cukupjelas

Pasal17

Ayat (1)

Cukupjelas Ayat (2)

Cukupjelas

Pasal18

Cukupjelas

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(35)

Pasal19

Penyerahan surat-surat atau dokumen kepemilikan atas bends wakaf oleh W akif atau kuasanya kepada PPAIW dimaksudkan agar diperoleh kepastian keberadaan benda wakaf dan kebenaran adanya hak Wakif atas benda dimaksud.

Pasal20

Cukupjelas

Pasal21

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukupjelas Pasal22

Cukup jelas

33

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(36)

34

Pasal23

Ayat (1)

Cukupjelas

Ayat (2)

Dalam menetapkan peruntukan benda wakaf, Nazhir tetap meminta persetujuan dari Wakif.

Pasal24

Cukupjelas Pasal25

Yang dimaksud dengan Pewasiat adalah orang yang mewasiatkan h arta b enda miliknya u ntuk d iwakafkan.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam hukum Islam, harta benda yang dapat diwakafkan dengan wasiat paling banyak 1/3 (satu pertiga) dari jumlah harta warisan setelah dikurangi terlebih dahulu dengan hutang Pewasiat apabila yang bersangkutan mempunyai hutang dengan pihak lain yang harus diluna$i dan diselesaikan.

PaAI28

Ayat (1)

Cukupjelas

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(37)

Ayat (2)

Cukupjelas Ayat (3)

Cukupjelas Pasal27

Yang dimaksud dengan pihak yang berkepentingan adalah antara lain para ahli waris dan saksi.

Pasal28

Yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan Syariah . adalah badan hukum Indonesia yang dibentuk sesuai dengan ·peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bergerak di bidang keuangan syariah, misalnya badan hukum di bidang perbankan syariah.

Dimungkinkannya wakaf benda bergerak berupa uang melalui Lembaga Keuangan Syariah dimaksudkan agar memudahkan Wakif untuk mewakafkan uang miliknya dan menghindari kemungkinan dari bahaya yang timbul apabila Wakif membawa uang dalam bentuk tunai.

Pasal29 Ayat (1)

Pemyataan kehendak Wakif secara tertulis tersebut dilakukan kepada Lembaga Keuangan Syariah dimaksud.

35

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(38)

36

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukupjelas Paul30

Cukupjelas

Pasal31

Cukupjelas

Pasal32

Pada prinsipnya, pendaftaran benda wakaf kepada Pemerintah dilakukan agar benda wakaf ya11g telah diwakafkan tercatat dan dapat diketahui oleh masyarakat sebagai benda wakaf yang merupakan milik umat. Dengan telah terdaftamya benda wakaf tersebut kepada Pemerintah, maka status kepemilikan benda '.tersebut telah berubah. Dengan pendaftaran benda wakaf, surat-surat dan/atau bukti-bukti kepemilikan dari benda tersebut akan diberikan status sebagai benda wakaf.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(39)

Pendaftaran benda wakaf oleh PPAIW atas nama Nazhir dilakukan dengan surat kuasa.

Pasal33

Ayat (1)

Cukupjelas

Ayat (2)

Cukupjelas

Pasal34

Yang dimaksud dengan bukti pendaftaran benda wakaf adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh instansi Pemerintah yang berwenang yang menyatakan benda wakaf t elah terdaftar dan tercatat pada negara dengan status sebagai benda wakaf.

Paaal35

Cukupjelas

Pasal38

Cukupjelas

37

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(40)

38

Pasal37

Cukupjelas

Pasat38

Cukupjelas

Pasal39

Cukupjelas

Pasal40

Cukupjelas

Pasal41

Ayat.(1)

Cukupjelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (~)

Cukupjelas

Pasal42

Cukupjelas

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(41)

Pasal43

Ayat (1)

Pengelolaan dan pengembangan benda wakaf dilakukan dengan prinsip syariah maksudnya kegiatan yang dilakukan dala'!l pengelolaan dan pengembangan bend a wakaf tersebut dilaksanakan berdasarkan hukum islam. Ciri utama kegiatan ekonomi dengan prinsip syariah adalah larangan riba dalam kegiatan perekonomian.

Kegiatan pengelolaan dan pengembangan banda wakaf yang dilakukan dengan prinsip syariah antara lain dilakukan melalui pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabalah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa mumi tanpa pilihan (ijarah).

Ayat (2)

Pengelolaan dan pengembangan benda wakaf dilakukan secara produktif antara lain dengan cara pengumpulan. investasi. penanaman modal, produksi, kemitraan, perdagangan. agrobisnis.

39

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(42)

40

pertambangan, perindustrian, pengembangan teknologi, pembangunan gedung, apartemen, rumah susun, pasar swalayan, pertokoan, perkantoran, sarana pendidikan ataupun sarana kesehatan dan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan syariah.

Yang dimaksud dengan lembaga penjamin syariah adalah badan hukum yang menyelenggarakan kegiatan penjaminan atas suatu kegiatan usaha yang dapat dilakukan antara lain melalui skim asuransi syariah atau skim lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal44

Ayat (1) Cukupjelas Ayat (2}

Cu~upjelas

Pasal45

Ayat (1) Cukupjelas

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(43)

Ayat (2)

Pemberhentian dan penggantian Nazhir karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) dapat dilakukan atas permintaan dari Wakif, namun demikian pelaksanaannya tetap dilakukan atas saran dan pertimbangan dari Majelis Ulama Indonesia.

Ayat (3)

Cukupjelas

Pasal46

Cukupjelas

Pasal47

Ayat (1)

Cukup jelas ·

Ayat (2)

Cukupjelas

41

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(44)

42

Pasal48

Cukupjelas

Pasal49

Ayat (1) Cukupjelas Ayat (2)

Cukupjelas

Pasal50

Cukupjelas

Pasal51

Ayat(1) Cukupjelas Ayat (2)

Cukupjelas Ayat (3)',

Cukupjelas

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(45)

1lt'

Pasal52

Ayat {1)

Cukupjelas Ayat (2)

Cukupjelas

Pasal53

Cukupjelas

Pasal54.

Ayat (1)

Cukupjelas Ayat (2)

Cukupjelas

Pasal55

Cukupjelas

Pasal56

Cukupjelas

Pasal57

Ayat (1)

Cukupjelas

43

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(46)

44

Ayat {2)

Cukupjelas Ayat (3)

Cukupjelas

Pasal58

Cukupjelas

Pasal59

Ayat (1)

Anggaran Pendapatan dan belanja Badan W akaf Indonesia dapat berasal dari hak pendapatan Badan Wakaf Indonesia atas pengelolaan dan pengembangan benda wakaf, bantuan, bentuk lain pendapatan yang sah.

Ayat (2)

Cukupjelas

Pasal60

Cukupjelas

Pasal61

Ayat {1)

Cukupjelas

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(47)

,.

Ayat (2)

Cukup jelas Pasal62

Ayat(1) Cukup jelas Ayat (2)

Yang dimaksud dengan arbitrase adalah antara lain Badan Arbitrase Syariah.

Y~ng dimaksud dengan pengadilan adalah Pengadilan Agama atau Mahkamah Syariah.

Pasal63

Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat(3)

Cukup jelas Pasal64

Cukup jelas

45

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(48)

.. Pasal65

Cukupjelas

Pasal66

Cukupjelas

Pasal67

Ayat {1) Cukupjelas Ayat (2)

Cukupjelas Ayat (3)

Cukupjelas

Pasal68

Ayat (1)

Cukupjelas Ayat (2)

Cukupjelas Ayat (3},

Cukupjelas

48

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(49)

..

"

Pasal69 Ayat (1)

Cukupjelas Ayat (2)

Cukupjelas

Pasal70

Cukupjelas

Pasal71

Cukupjelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ...

47

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(50)

..

PENJELASAN PEMERINTAH MEN GENAl

IAIICAIGAIIIIDAIIG•IIDAIIG IPIIUIIIIOIIIIA

TENTANG

·. WIIIF

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(51)

PENJELASAN PEMERINT AH MEN GENAl

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

TENTANG WAKAF

Assalama'alaikum wr.wb.

Salam Sejahtera bagi kita semua.

Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan karunia-Nya kita diberikan kekuatan dan kesempatan untuk bersama-sama melaksanakan tugas konstitusional yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai bersama. Untuk memenuhi ketentuan Pasal 123 Keputusan DPR-RI No.03A/DPR-RI/2001 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, perkenankanlah kami menyampaikan penjelasan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang yang kami usulkan.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(52)

A. Latar Belakang

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Wakaf sebagai perbuatan hukum telah lama melembaga dan dipraktekkan dalam kehidupan umat Islam di tanah air kita. Pengaturan mengenai wakaf selama ini tertuang dalam Undang-undang Pokok Agraria (UU Nomor 5 Tahun 1960) yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah (PP Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik). Masalah wakaf juga dimuat dalam Kompilasi Hukum Islam di Indonesia (lnstruksi Presiden Republik Indonesia Tahun 1991) yang menjadi pedoman bagi Hakim Peradilan Agama di seluruh Indonesia. Peraturan yang ada itu dan tersebar tersebut dirasakan kurang · memadai . karena permasalahan wakaf yang mengemuka di masyarakat atau yang dihadapi oleh lembaga keagamaan yang bertindak sebagai nazhir dari waktu ke waktu kian berkembang. Di samping itu masyarakat amat membutuhkan pengaturan

2

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(53)

mengenai wakaf produktif dan wakaf uang yang selama ini belum diatur dalam regulasi wakaf di negara kita.

Kita perlu melakukan penyatuan hukum bagi perundang-undangan yang mengatur tentang Wakaf dalam satu undang-undang yang akan dilengkapi berbagai peraturan perundang- undangan di bawahnya seperti Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri dan sebagainya. Dengan akan diundangkannya Undang-undang Wakaf ini yang sedang diajukan kepada Dewan adalah merupakan penggabungan dari beberapa peraturan yang ada seperti Undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (LN.1960-104 TLN.2043), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1963 ... tentang Petunjuk Badan-Badan Hukum yang dapat mempunyai Hak Milik Atas tanah (LN.1963-

3

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(54)

61 TLN.2555), Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik (I- N.1977-38,TLN.3107).

Sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2000 Tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) tahun 2000-2004 dan Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999 Tentang Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004 yang antara lain menetapkan arah kebijakan pembangunan hukum, maka penyusunan Rancangan Undang-Undang Wakaf merupakan bagian inheren dengan penataan Sistem Hukum Nasional. Sistem Hukum Nasional seperti dimaksud dalam

~BttN

adalah yang bersifat menyeluruh, terpadu· dengan mengakui dan menghormati Hukum Agama serta Hukum Adat. Dengan adanya Undang-undang Wakaf, maka pengembangan wakaf akan memperoleh dasar hukum yang lebih kuat, dan dapat menampung p erkembangan perwakafan di tanah air tercinta.

4

..

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(55)

B. Tujuan Penyusunan RUU Wakaf

Penyusunan Rancangan Undang-undang Wakaf bertujuan sebagai berikut:

1. Mengunifikasikan berbagai peraturan tentang wakaf;

2. Menjamin kepastian hukum dalam bidang wakaf;

3. Melhidungi dan memberikan rasa . aman bagi wakif, nazhir perorangan, organisasi maupun badan hukum;

4. Sebagai instrumen untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bagi para pihak yang mendapat kepercayaan mengelola wakaf;

5. Sebagai koridor kebijakan publik dalam rangka advokasi dan penyelesaian perkara dan sengketa wakaf;

6. Mendorong optimalisasi pengelolaan dan pengembangan wakaf; dan

7. Memperluas pengaturan mengenai wakaf sehingga mencakup pula wakaf benda tidak bergerak dan wakaf benda bergerak termasuk wakaf uang.

5

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pada gambar 2 rentang tren harga 9 hari dengan rentang data latih 1 hari menghasilkan akurasi tertinggi karena model yang terbentuk sebagian besar

Perlakuan perendaman sitrat-garam dapat mengurangi kandungan kalsium oksalat pada tepung talas sebesar 31,15% sedangkan proses perendaman larutan garam pada suhu 80

Adapun interpretasi dakwah komunikasi visual terhadap gambar yang dibagikan dalam penggunaan unsur-unsur desain komunikasi visual melalui akun instagram @haditsku,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 1 tablet pupuk organik mikoriza plus arang (POAM) memberikan perbedaan nyata pada pertumbuhan tinggi dan diameter anakan.. dan juga

c) pernyataan singkat tentang kegiatan yang telah dilakukan atau hasil serta prospeknya. Abstrak ditulis tidak dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan.

Akan lebih baik bila peserta yang diutus untuk mengikuti diklat barang / jasa masih usia dewasa awal atau fresh graduate, sehingga lulusan akan semakin banyak, yang

Mereka sebagai Sumber Daya Manusia (SDM), yang potensial untuk ditingkatkan daya kreativitasnya agar kelak menjadi lulusan yang sesuai dengan tujuan diselenggarakan

Dalam minyak terdapat ikatan rangkap tidak jenuh, sedangkan dalam lemak tidak memiliki ikatan rangkap tidak jenuh.. Adanya ikatan rangkap ini menimbulkan gaya