• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Aisyah 1133

PENGARUH DISIPLIN SHALAT TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA BOGOR

Siti Aisyah

Universitas Ibn Khaldun Bogor

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

URL : http://e-jurnalmitrapendidikan.com e-ISSN 2550-0481 p-ISSN 2614-7254

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

Dikirim : 09 Agustus 2019 Revisi pertama : 16 Agustus 2019 Diterima : 21 Agustus 2019

Tersedia online : 03 September 2019

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin shalat siswa, terhadap kecerdasan emosional siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dan angket dengan sempel siswa sebanyak 60 orang. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi linier. Hasil penelitian menyimpulkan terdapat hubungan antara disiplin shalat siswa terhadap kecerdasan emosional 0,445 ≥ α

= 0,05 terletak di antara 0,40-0,70, maka diketahui bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y dengan pengaruh yang sedang. Hasil analisa dari perhitungan regresi mendapatkan hasil R Square 0,286 atau 28,6%

Disiplin shalat mempengaruhi kecerdasan emosional siswa. Dengan thitung 4,825 dan ttabel 2,0017 yang berarti thitung > ttabel, atau 4,825 > 2,0017. Berarti hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Pengaruh ini didasari oleh disiplin shalat siswa, Siswa akan memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik jika melaksanakan shalat sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan hanya karena Allah SWT.

Kata Kunci: Disiplin Shalat, Kecerdasan Emosional

Email: s.aisyahmahmud@gmail.com

(2)

Siti Aisyah 1134 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sesungguhnya fitrah manusia diciptakan hanya untuk melakukan hal-hal kebaikan saja, menghambakan diri dengan kemurnian yang semurni-murninya. Dan menempuh jalan yang lurus menuju Rabb nya. Namun sebagaimana firman Allah SWT. yang sudah dijelaskan diatas. Bahwa Allah SWT. telah mengilhamkan pada diri manusia pada jalan kesesatan maupun ketaqwaan. Maka dari itu untuk membeda sesuatu yang benar dan yang salah dibutuhkan kecerdasan.

kecerdasan terbagi menjadi 3 yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Yang mana setiap ranah memiliki perannya masing-masing. Tentu Allah SWT berikan 3 ranah kecerdasan ini bukan lah tanpa alasan melainkan memiliki fungsi yang besar dalam hidup manusia.

Untuk itu peneliti merasa bahwa seharusnya semua peserta didik mendapatkan pula pengetahuan tentang kecerdasan emosional, bagaimana para peserta didik mengenal diri mereka masing-masing. Merasakan emosi yang ada dalam diri mereka dan mengelola perasaan itu sehingga mampu berlaku dengan tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Sebagian pakar mengidentifikasikan kecerdasan emosional sebagai “suatu kecerdasan sosial yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memantau baik emosi-dirinya dengan emosi orang lain, dan juga kemampuannya dalam membedakan emosi-dirinya dengan emosi orang lain, dimana kemampuan ini digunakannya untuk mengarahkan pola pikir dan perilakunya.” (Salovey dan mayer, 1990)

Kecerdasan emosional merupakan salah satu aspek yang dapat membantu kesuksesan belajar siswa. Dalam jurnal nya Santi mengutip pendapat Rahman (2009:1) menyatakan bahwa:

Banyak siswa disekolah mengalami hambatan belajar karena faktor-faktor non intelektual, misalnya kenakalan remaja, tawuran, bullying, tindakan kekerasan lainnya.

Kecerdasan emosional membantu agar kesulitan dan beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir sekalipun seseorang memiliki kecerdasan akademis yang tinggi.

Seperti yang diketahui bahwa manusia memiliki 4 sifat, yaitu hina, dhoif, fakir, lemah. Adapun sifat – sifat yang terdapat dalam diri manusia yang telah ada dari awal penciptaan. Sebagai mana Allah SWT. berfirman:

ًاعوُلَه َقِلُخ َناَسن ِ إلْا َّنِإ -

١٩ ًاعو ُزَج ُّرَّشلا ُهَّسَم اَذِإ- -

٢٠ ًاعوُنَم ُرإيَخإلا ُهَّسَم اَذِإ َو- -

٢١ َنيِ لَصُمإلا َّلَِّإ- -

٢٢ -

َنوُمِئاَد إمِهِت َلََص ىَلَع إمُه َنيِذَّلا -

٢٣ -

Artinya : Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh, Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir. Kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat, mereka yang tetap setia melaksanakan shalatnya. (Q.S. Al – Ma’arij: 19 – 23)

Sedangkan orang-orang yang dapat menghilangkan sifat-sifat buruk tersebut ialah orang-orang mukmin yang tetap menjaga shalatnya. Begitu dahsyatnya pengaruh shalat terhadap diri manusia sehingga mampu mengubah sifat-sifat buruk manusia dan menjadikannya makhluk yang lebih baik.

Syaikh Abu Hasan An – Nadawi menjelaskan pengaruh shalat terhadap akhlak dan kecenderungan seseorang, dia berkata.

(3)

Siti Aisyah 1135 “Shalat akan mempengaruhi jiwa seseorang untuk menjauhi akhlak tercela dan kejahatan serta menjauhi kemungkaran dan kesenangan hawa nafsu. Sebab tidak ada lagi sesuatu yang berharga setelah dua kalimat syahadat selain shalat” sebagaimana Allah SWT berfirman:

إكِذَل َو ِرَكنُمإلا َو ءاَشإحَفإلا ِنَع ىَهإنَت َة َلََّصلا َّنِإ َة َلََّصلا ِمِقَأ َو ِباَتِكإلا َنِم َكإيَلِإ َي ِحوُأ اَم ُلإتا ُمَلإعَي ُ َّللَّا َو ُرَبإكَأ ِ َّللَّا ُر

َنوُعَنإصَت اَم -

٤٥ -

Artinya: Bacalah Kitab (al-Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. Al – Ankabut: 45)

Ketika shalat sudah disempurnakan dan terus dilakukan secara konsisten sehingga menyentuh ranah afektif peserta didik dan menumbuhkan keimanan dalam diri peserta didik. Maka peneliti harapkan para peserta didik mampu mengontrol emosinya dengan baik. Memiliki kecakapan mengelola emosional yang disebut sebagai kecerdasan emosional. Sehingga shalat bisa menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam mengelola emosionalnya. Yang menjadikan peserta didik lebih cerdas dalam menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana disiplin shalat yang dilakukan oleh siswa di MAN 1 Kota Bogor ? 2. Bagaimana kecerdasan emosional siswa di MAN 1 Kota Bogor ?

3. Adakah pengaruh antara disiplin shalat yang dilakukan dengan kecerdasan emosional siswa di MAN 1 Kota Bogor ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui disiplin shalat siswa di MAN 1 Kota Bogor.

2. Untuk mengetahui kecerdasan emosional siswa di MAN 1 Kota Bogor.

3. Untuk mengetahui ada atau tidak nya pengaruh pelaksanaan disiplin shalat dengan kecerdasan emosional siswa di MAN 1 Kota Bogor.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian kecerdasan memiliki keragaman makna, yang mana dipaparkan sebagai berikut:

Woolflok mengemukakan inteligensi merupakan satu atau beberapa kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan.

Sehingga pengertian kecerdasan ialah kemampuan yang dimiliki setiap orang untuk berpikir sehingga memberikan kepahaman kepada dirinya untuk berfikir dan bertindak secara terarah untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan.

(4)

Siti Aisyah 1136 Emosi adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara berangsur-angsur oleh evolusi. Kecenderungan untuk bertindak ini dibentuk oleh pengalaman kehidupan serta budaya (Goleman, 2009).

Sehingga emosi ialah suatu keadaan yang kompleks yang dirasakan oleh seseorang sebagai reaksi dari sebuah rangsangan yang diberikan sehingga menimbulkan perubahan secara fisologis dan tingkah laku.

Sebagai pakar mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai “Suatu kecerdasan sosial yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memantau baik emosi- dirinya maupun emosi orang lain, dan juga kemampuannya dalam membedakan emosi- dirinya dengan emosi lain, dimana kekampuan ini digunakannya untuk mengerahkan pola pikir dan perilakunya.” (Salovey dan Mayer, 2012)

Boyatzis et al. (2010) menyatakan, bahwa kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa emosi manusia berada di wilayah bawah sadar sehingga diakui kecerdasaan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan utuh tentang diri sendiri dan orang lain.

EQ biasa disebut “street smart (pintar)”, atau kemampuan khusus yang disebut

“akal sehat”. EQ terkait dengan kemampuan membaca lingkungan sosial dan menatanya kembali. Juga terkait dengan kemampuan memahami secara spontan apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang lain, demikian juga kelebihan dan kekurangan kemampuan membaca mereka, kemampuan untuk menjadi orang yang menyenangkan sehingga kehadirannya didambakan orang lain. Oleh karena itu, semakin tinggi EQ seseorang, semakin besar kemungkinan untuk sukses sebagai pekerja, orang tua, manager, pelajar, dan sebagainya.

Seseorang yang telah berpedoman bahwa agama sebagai dasar rujukan berperilaku, dan sebagai kompas dalam mencapai tujuan hidup, maka individu tersebut telah menjadi seorang pribadi yang telah terbebas dari belenggu kebodohan yang diwarnai dengan hawa nafsu. Dan menuju cahaya Allah SWT. yang dihiasi dengan keimanan dan amal shalih. Sebagai mana Allah SWT. Berfirman :

ملا - ١ َنيِقَّتُمإلِ ل ىًدُه ِهيِف َبإي َر َلَّ ُباَتِكإلا َكِلَذ- -

٢ -

Artinya : Alif Lām Mīm. Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya;

petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (Al – Baqarah : 1 – 2)

َعإلا ِطا َر ِص ىَلِإ إمِهِ ب َر ِنإذِإِب ِروُّنلا ىَلِإ ِتاَمُلُّظلا َنِم َساَّنلا َج ِرإخُتِل َكإيَلِإ ُهاَنإل َزنَأ ٌباَتِك رَلا ِدي ِمَحإلا ِزي ِز

-

١ -

Artinya : Alif Lām Rā (Ini adalah) Kitab yang Kami Turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji. (Q.S. Ibrahim: 1)

Adapun Abuddin Nata mengutip pendapat Zakiah Derajat, bahwa “Tidak akan mempersoalkan benar tidaknya suatu agama yang dianut seseorang, melainkan yang dipentingkan adalah bagaimana keyakinan agama tersebut terlihat pengaruhnya dalam perilaku penganutnya”.

Shalat menurut bahasa berarti

ُءاَعُّدلا

(do’a) atau rahmat. Shalat dalam arti do’a sebagaimana Allah SWT. berfirman:

ٌميِلَع ٌعيِمَس ُ للَّا َو إمُهَّل ٌنَكَس َكَتَلََص َّنِإ –

١٠٣

(5)

Siti Aisyah 1137 Artinya : Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S. At – Taubah : 103)

Sedangkan shalat yang berarti rahmat, sebagaimana Allah SWT. berfirman:

ُهُتَكِئ َلََم َو إمُكإيَلَع يِ لَصُي يِذَّلا َوُه

Artinya : Dia-lah yang Memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), (Q.S. Al - Ahzab: 43)

Sementara menurut syara’ shalat adalah hubungan antara hamba dengan Tuhannya. Abu Ahmadi (2009: 76) mengatakan bahwa shalat ialah sekumpulan doa, aktivitas-aktivitas biologis dan psikologis yang telah ditentukan syarat rukunnya yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Hal ini memberikan simbol keharmonisan hablumminallah dengan takbir dan hablumminannas melalui salam. Sehingga seorang musholli diharapkan setelah dia berhasil membangun hubungan baik dengan Allah mampu menjalin hubungan baik dengan manusia.

Adapun pengertian shalat menurut istilah adalah:

َمإيِلإسَّتلاِب ًةَمَتَتإخُم َو ِالله َرإيِبإكَتِب ًةَحَتَتإفُم ،ًةَصوُصإخَم ًلَّاَعإفَأ َو ًلَّا َوإقَأ ُنَّمَضَتَت ٌةَداَبِع

Artinya : Suatu ibadah yang terdiri dari ucapan dan perbuatan tertentu yang dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam.

Sehingga disiplin shalat ialah pelaksanaan ibadah shalat yang dilakukan setiap Muslim dengan rukun, syarat dan adab yang dipenuhi secara sempurna dengan kesungguhan penghambaan diri kepada Allah SWT dan dilakukan secara konsisten.

Sehingga mendapat kan esensi yang terkandung dari ibadah shalat tersebut.

Ketika shalat yang dilakukan sudah sesuai dengan syariat yang dianjurkan.

Dalam rukun, syarat dan adab shalat. Dengan menghadirkan hati dan jiwa nya untuk menghadap Allah SWT. meninggalkan keduniaan dalam menghambakan diri sebagai bentuk semurni-murninya keimanan. Maka mushalli (orang yang melaksanakan shalat) akan mendapatkan manfaat sebagai berikut : Adapun beberapa manfaat yang akan didapatkan dari mushalli (orang yang melaksanakan shalat) ialah sebagai berikut : a. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan mengangkat derajat orang yang

melaksanakan shalat disisi Allah SWT. sebagaimana Rasulullah SAW. bersabda:

ِ يِفَخإلا ِد إوُجُّسلاَنِم َلَضإفَأ ٍءإيَشِب ىَلاَعَت ِالله ىَلِإ ُدإبَعإلا َب َّرَقَت اَم Tidak ada sesuatu yang lebih utama utuk dapat mendekatkan diri seseorang hamba kepada Allah Ta’ala dari pada sujud yang dilakukan secara diam – diam (tidak diketahui orang lain). (HR. Ibnu Al – Mubarak)

b. Terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Shalat akan menjadi cahaya yang dapat menunjukkan pemiliknya pada jalan kebaikan, dan menahanan dari perbuatan – perbuatan mungkar. Syaikh Abu Hasan An – Nadawi menjelaskan pengaruh shalat terhadap akhlak dan kecenderungan seseorang, dia berkata.

“Shalat akan mempengaruhi jiwa seseorang untuk menjauhi akhlak tercela dan kejahatan serta menjauhi kemungkaran dan kesenangan hawa nafsu. Sebab tidak ada lagi sesuatu yang berharga setelah dua kalimat syahadat selain shalat”

sebagaimana Allah SWT berfirman:

إكِذَل َو ِرَكنُمإلا َو ءاَشإحَفإلا ِنَع ىَهإنَت َة َلََّصلا َّنِإ َة َلََّصلا ِمِقَأ َو ِباَتِكإلا َنِم َكإيَلِإ َي ِحوُأ اَم ُلإتا اَم ُمَلإعَي ُ َّللَّا َو ُرَبإكَأ ِ َّللَّا ُر

َنوُعَنإصَت -

٤٥ -

(6)

Siti Aisyah 1138 Artinya : Bacalah Kitab (al-Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. Al – Ankabut: 45)

c. Sebagai solusi dari setiap kesulitan. Sebagaimana Allah SWT. berfirman : َنيِعِشاَخإلا ىَلَع َّلَِّإ ٌة َريِبَكَل اَهَّنِإ َو ِةَلََّصلا َو ِرإبَّصلاِب إاوُنيِعَتإسا َو -

٤٥ -

Artinya : Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.

(Q.S. Al – Baqarah : 45)

d. Dikabulkan do’anya. Do’a yang dibacakan pada shalat tahajud dan shalat fardhu adalah do’a yang mustajab. Sebagaimana Rasulullah SAW., bersabda:

َف إوَج َلاَق ُعَمإسَأ ِءاَع ُّدلا ُّيَأ َمَّلَس َو ِهإيَلَع ُالله ىَّلَص ِ َّللَّا َل وُس َراَي َليِق َلاَق َةَماَمُأ يِبَأ إنَع َرُبُد َو ِر ِخ إلْا ِلإيَّللا

ِتاَبوُتإكَمإلا ِتا َوَلَّصلا Artinya : Abu Umamah ra., berkata: Rasulullah SAW., ditanya.

“kapankah waktu berdo’a yang lebih didengar oleh Tuhan (lebih mustajab)?

Jawab Nabi, “Ditengah malam dan setelah shalat fardhu (lima waktu). (HR.

Tirmidzi)

e. Wajahnya akan bersinar dihari kiamat. Sebagaimana Allah SWT. berfirman:

ًلَإضَف َنوُغَتإبَي ًادَّجُس ًاعَّك ُر...

...ِدوُجُّسلا ِرَثَأ إنِ م مِهِهوُج ُو يِف إمُهاَميِس ًانا َوإض ِر َو ِ َّللَّا َنِ م

Artinya : ...Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud...(Q.S. Al – Fath : 29)

Ketika orang yang telah memiliki ketenangan hati karena kedekatan kepada Allah SWT. Maka orang tersebut akan mampu mengontrol perasaan atau emosinya. Sehingga perasaan stress, cemas, gelisah, sedih atau pun marah akan hilang dengan kemampuan mengontrol emosi. Karena shalat yang khusyu, membuat seluruh pikiran dalam keadaan kosentrasi dan komunikasi yang intens dengan Allah SWT, sehingga memperoleh waktu untuk otak mampu beristirahat dengan sempurna dan dapat menetralisir peningkatan jumlah zat kimia yang dihasilkan otak dalam menghadapi stresor.

Hal yang dapat membantu seseorang untuk khusyu dalam shalat ialah dengan memahami dan menghayati makna setiap bacaan maupun gerakan shalat.

Karena tidak akan bisa orang yang melaksanakan dengan tenang dan khusyu dalam mengingat Allah sebelum paham apa yang dilakukannya dan siapa yang mereka sembah.

Dalam penelitian ini peneliti berkmaksud untuk mengetahui pengaruh disiplin shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor.

METODE PENELITIAN

Setiap karya ilmiah yang dibuat harus disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

(7)

Siti Aisyah 1139 Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian yang dilakukan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah Penelitian kuantitatif.

Yang mana variabel terikat ialah kecerdasan emosional siswa, dan variabel bebas ialah disiplin shalat siswa. Dengan metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian korelasional.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh disiplin shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di lakukan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 20 Maret – 25 April 2019.

Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini yang akan dijadikan populasi peneliti adalah seluruh siswa siswi di sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor yang berjumlah sebanyak 396 orang dari kelas XI semua jurusan. Sampel merupakan sebagian subjek dari populasi yang akan dijadikan sumber data dalam peneltian ini. Menurut Suharismi Arikunto

“sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. “Apabila subyek yang diteliti lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25%, sedangkan jika jumlah siswa kurang dari 100 maka diambil semuanya”. Karena dalam penelitian ini jumlah siswa lebih dari 100, maka penulis mengambil sampel 15% dari 396 dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 60 siswa. Dalam penetapan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, peneliti menggunakan teknik Probability Sampling yaitu Simple Random Sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan pada penelitin ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi dan kuesioner.

Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk memperoleh jawaban alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho). Karena penelitian ini menggunakan angka-angka maka untuk pengujian hipotesis menggunakan statistik sebagai sarana pembantunya, hal ini dengan cara memasukan angka-angka ke dalam rumus statistik.

Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan memprediksi seberapa besar berpengaruhnya variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat).

Analisis korelasi product moment correlation atau lengkapnya product of the moment correlation adalah salah satu teknik untuk mencari hubungan antar dua variabel yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl

(8)

Siti Aisyah 1140 Pearson, yang karenanya sering dikenal dengan istilah teknik korelasi Pearson.

Disebut product moment correlation karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-momen variabel yang dikorelasikan (product of the moment).

Adapun hipotesis yang peneliti ajukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan dua model yakni model hipotesis kerja (Ha) dan Hipotesis nol (Ho).

Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif dirancang untuk diterima, hipotesis alternatif ini diposisikan sebagai bentuk batasan ilmu pengetahuan setelah diperoleh dari hasil kerja teoritis. Sedangkan hipotesis nol atau hipotesis nihil dirancang untuk ditolak, hipotesis ini merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan antara variabel yang menjadi interes peneliti (Darmadi, 2011:78). Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diuji sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat pengaruh antara disiplin shalat terhadap kecerdasan emosional

siswa.

Ha : Terdapat pengaruh antara dispilin shalat terhadap kecerdasan emosional siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah data kuesioner diperoleh maka data tersebut diolah sebelum dilakukan pengujian data secara statistik, terlebih dahulu dilakukan pendeskripsian terhadap variabel penelitian. Berikut data persentase hasil skor data kuesioner variabel X (disiplin shalat) dan variabel Y (kecerdasan emosional):

Tabel 1. Persentase Hasil Skor Data Kuesioner Variabel X (Disiplin Shalat) dan Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

No. Variabel Persentase Hasil Skor Angket

4 3 2 1

1. Disiplin

Shalat 45% 41,75% 13% 0,25%

2. Kecerdasan

Emosional 53,8% 37,2% 8,5% 0,5%

Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019)

Disiplin shalat siswa di Madrasah Aliyah negeri 1 Kota Bogor “Sangat Baik”.

Hal tersebut dapat diliat dari rata-rata persentase, yaitu: alternatif jawaban dengan skor 4 rata-rata yang diperoleh 45%, alternatif jawaban dengan skor 3 rata-rata yang diperoleh 41.75%, alternatif jawaban dengan skor 2 rata-rata yang diperoleh 13% dan alternatif jawaban dengan skor 1 rata-rata yang diperoleh 0.25%.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa jumlah jawaban terbanyak adalah alternatif dengan skor 4 yang rata-rata yang diperoleh 45% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin shalat siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor

“sangat baik”.

Sedangkan kecerdasan emosional siswa di Madrasah Aliyah negeri 1 Kota Bogor “Sangat Baik”. Hal tersebut dapat diliat dari rata-rata persentase, yaitu:

alternatif jawaban dengan skor 4 rata-rata yang diperoleh 53.8%, alternatif jawaban dengan skor 3 rata-rata yang diperoleh 37.2%, alternatif jawaban dengan skor 2 rata- rata yang diperoleh 8.5% dan alternatif jawaban dengan skor 1 rata-rata yang diperoleh 0.5%.

(9)

Siti Aisyah 1141 Dengan demikian dapat diketahui bahwa jumlah jawaban terbanyak adalah alternatif dengan skor 4 yang rata-rata yang diperoleh 53.8% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan emosional siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor “sangat baik”.

Analisa Data Korelasi Disiplin Shalat Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di MAN 1 Kota Bogor

Untuk mengetahui hubungan disiplin shalat siswa terhadap kecerdasan emosional siswa di MAN 1 Kota Bogor, peneliti menggunakan Hitungan Correlation menggunakan SPSS 20.

Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh r_xy yaitu 0,445 atau 0,445 ≥ α

= 0,05 yang terletak di antara 0,40-0,70, maka dapat diketahui bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y dengan pengaruh yang sedang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Disiplin Shalat siswa signifikan dengan Kecerdasan Emosional siswa di MAN 1 Kota Bogor.

Analisa Data Regresi Linier Disiplin Shalat Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di MAN 1 Kota Bogor

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin shalat siswa terhadap kecerdasan emosional siswa di MAN 1 Kota Bogor, peneliti menggunakan Hitungan regresi linier menggunakan SPSS 20.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Regresi Linier (Model Summary) Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,535a ,286 ,274 5,26011

a. Predictors: (Constant), disiplin shalat

Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019) Tabel 2. Hasil Perhitungan Correlation

Correlations

Disiplin Sholat Kecerdasan Emosional

Disiplin Sholat

Pearson Correlation 1 .445**

Sig. (2-tailed) .000

N 60 60

Kecerdasan Emosional

Pearson Correlation .445** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(10)

Siti Aisyah 1142 Berdasarkan data diatas diketahui R Square disebut koefisien determinasi yang memilki nilai 0,286, dijadikan persentasi yang berarti 28,6% tingkat berpengaruhnya variabel X (Disiplin Shalat) pada variabel Y (Kecerdasan Emosional). Sedangkan 71,4% dipengaruhi oleh faktor – faktor yang lain.

Tabel. 4 Hasil Perhitungan Regresi Linier (Coefficients)

Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019) Y= a + bX

Y= 37,135 + 0,456X Keterangan:

1) Konstanta sebesar 37,135 menyatakan jika nilai konsisten variabel partisipasi adalah 37,135.

2) Koefisien regresi sebesar 0,456 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai disiplin shalat akan meningkatkan nilai kecerdasan emosional sebesar 0,456.

Namun sebaliknya, jika disiplin shalat berkurang 1% maka kecerdasan emosional mengalami penurunan sebesar 0,456. Jadi, tanda + (positif) menyatakan arah hubungan yang searah, dimana kenaikan atau penurunan variabel independent (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel dependent (Y).

Dari persamaan regresi yang didapat, maka akan dilakukan pengujian bahwa disiplin shalat mempengaruhi kecerdasan emosional siswa. Dengan hipotesis:

Ho = Koefisien regresi tidak signifikan Hi = Koefisien regresi signifikan

Maka hasil pengujian hipotesis dapat dengan membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel.

a) Jika statistik tHitung < statistik tTabel, maka Ho diterima.

b) Jika statistik tHitung > statistik tTabel, maka Ho ditolak tHitung = 4,825

tTabel = (α/2 ; n- k-1)

= (0,05/2 ; 60 – 1 – 1)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 37,135 6,011 6,178 ,000

VAR00001 ,456 ,094 ,535 4,825 ,000

a. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional

(11)

Siti Aisyah 1143 = (0,025 ; 58)

= 2,00172

Sehingga ttabel mendapatkan angkat 2,0017.Yang berarti bahwa thitung >

ttabel atau (4,825 > 2,0017). Maka Ho ditolak, dan Hi diterima yang berarti bahwa variabel independent (variabel X) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (variabel Y)

Data yang penulis kumpulkan terdiri dari dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin shalat siswa terhadap kecerdasan emosional siswa di sekolah, maka dari data yang penulis kumpulkan akan dianalisa dengan statistik. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan uji product moment. Dalam memberikan interpretasi terhadap angka sederhana korelasi “r” product moment (rxy) pada umumnya penulis menggunakan pedman sebagai berikut:

Tabel. 5 Interpretasi Secara Sederhana terhadap Angka Indeks Pengaruh “r”

Product Moment

Besarnya “r” Product Moment Interpretasi 0,00-0,20

Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah.

0,20-0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.

0,40-0,70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang.

0,70-0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang baik atau kuat.

0,90-1,00 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat baik atau sangat kuat.

Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019)

Dengan melihat hasil “r” product moment diatas, ternyata nilai rxy sebesar 0,445. Berdasarkan tabel interpretasi nilai “r”, angka 0,445 berada diantara 0,40-0,70 termasuk sedang, sehingga penulis dapat menarik kesimpulan disiplin shalat siswa terhadap kecerdasan emosional siswa di sekolah berada pada tingkat pengaruh yang sedang.

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, menyatakan hubungan antara pengaruh disiplin shalat siswa terhadap kecerdasan emosional siswa di sekolah pada tingkat pengaruh sedang, maka Hipotesis nol (Ho) ditolak, hal ini berarti Hipotesis alternatif (Ha) diterima, atau dengan kata lain terdapat pengaruh yang sedang antara disiplin shalat siswa terhadap kecerdasan emosional siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor.

Dari 60 responden siswa maka diperoleh hasil angket dari variabel X (Disiplin Shalat Siswa) dengan rata-rata 63,25. Kemudian dilakukan pengujian dengan alat bantu SPSS dan didapatlah hasil validitas angket tersebut, 20 butir soal angket yang diberikan valid, lalu dilakukan uji reliabilitas maka didapat hasil 0,86.

(12)

Siti Aisyah 1144 Dan hasil angket dari variabel Y (Kecerdasan Emosional Siswa) dengan rata – rata 65,95. Kemudian dilakukan pengujian dengan alat bantu SPSS dan didapatlah hasil validitas angket tersebut, 20 butir soal angket yang diberikan valid ,lalu dilakukan uji reliabilitas maka didapat hasil 0,789, dan uji normalitas didapat hasil sebesar 0,817 atau lebih besar dari 0,005. maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan ini berdistribusi normal.

Selanjutnya dilakukan perhitungan Pearson Correlation, maka diperoleh hasilnya sebesar 0,445. Angka 0,445 berada diantara 0,40-0,70 termasuk sedang, dan dilakukan perhitungan regresi linier maka didapatkan hasil R Square sebesar 0,286 atau berpengaruh variabel X terhadap variabel Y sebesar 28,6%, dengan nilai Thitung

sebesar 0,4825 dan nilai Ttabel sebesar 2,0017, yang berarti Thitung > Ttabel. Maka variabel X (disiplin shalat) berpengaruh signifikan tergadap variabel Y (kecerdasan emosional). Sehingga penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengaruh disiplin shalat siswa terhadap kecerdasan emosional siswa di sekolah berada pada tingkat pengaruh yang sedang.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket yang diberikan kepada responden. Disiplin shalat siswa di Madrasah Aliyah negeri 1 Kota Bogor

“Sangat Baik”. Diketahui bahwa jumlah jawaban terbanyak adalah alternatif dengan skor 4 yang rata-rata diperoleh 45% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin shalat siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor “sangat baik”.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket yang diberikan kepada responden. Kecerdasan emosional siswa di Madrasah Aliyah negeri 1 Kota Bogor “Sangat Baik”. Diketahui bahwa jumlah jawaban terbanyak adalah alternatif dengan skor 4 yang rata-rata yang diperoleh 53.8% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan emosional siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor “sangat baik”.

Terdapat pengaruh disiplin shalat siswa terhadap kecerdasan emosional siswa.

Hal ini dapat dibuktikan dari hasil angket yang disebarkan kepada 60 siswa di sekolah.

Pengaruh disiplin shalat siswa terhadap kecerdasan emosional siswa berada pada taraf sedang. Hal ini dibuktikan dari hasil “r” product moment diatas, ternyata nilai rxy sebesar 0,445, dengan hasil R Square 0.286 sehingga kontribusi yang diberikan oleh variabel independen (disiplin shalat) terhadap variabel dependen (kecerdasan emosional) sebesar 28,6%. Yang mana thitung > ttabel. atau 4,825 > 2,0017. Yang berarti hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Pengaruh ini didasari oleh disiplin shalat siswa, jadi siswa akan memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik jika melaksanakan shalat sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan hanya karena Allah SWT.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan fakta bahwa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor pengaruh antara kedua variabel X (Disiplin Shalat) dan variabel Y (Kecerdasan Emosional Siswa) adalah cukup atau sedang, maka penulis

(13)

Siti Aisyah 1145 mengemukakan saran yang mungkin dapat diterima bagi para guru, siswa, ataupun para pelaksana pendidikan sebagai berikut:

1. Kepada guru / sekolah, untuk selalu memfasilitasi siswa agar mampu menjalankan ibadah shalat dengan sebaik – baiknya, baik itu tersedianya tempat ibadah yang bersih dan nyaman, tempat wudhu yang rapih dan tersedianya air yang mencukupi untuk siswa bersuci, maupun waktu untuk melaksanakan shalat baik itu waktu dhuha ataupun waktu shalat lainnya agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.

2. Kepada siswa untuk selalu meningkatkan kualitas dalam beribadah terutama shalat, karena ibadah bukan hanya dilihat dari seberapa banyak kita melaksanakan shalat ataupun ibadah lainnya. Melainkan seberapa baik dan sempurnanya kita dalam melaksanakan ibadah tersebut. Dengan memperbaiki shalat baik itu rukun, sunah dan adab. Serta selalu berusaha untuk khusyu hanya mengingat Allah SWT. sehingga diharapkan kita menjadi hamba yang Allah SWT. inginkan dengan meraih manfaat shalat yang seutuhnya yaitu mampu menghindarkan kita dari perbuatan keji dan munkar.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat memberikan kontribusi dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya tentang pengaruh siswa yang berwirausaha terhadap prestasi belajar siswa atau yang hampir sama dengan judul penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rieka Cipta.

Boyatzis, R.E., Goleman, D., Rhee, K., 2010. Clustering Competence in Emotional Intelligence : Insight from the Emotional Competence Inventory. In R. Bar-On

& J.D.A. (Eds), The Handbook of Emotional Intelligence. San Francisco : Jossey-Bass

Bugha, Musthafa Dieb Al- danMuhyiddin Mistu. 2013. Al – Wafi Syarah Hadits Arba’in An – Nawawi Menyelami Makna 42 Hadits Rasulullah. Solo: Insan Kamil.

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Goleman, Daniel. 2009. Kecerdasan Emosional : Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mubayidh, Makmum. 2010. Kecerdasan & Kesehatan Emosional Anak. Jakarta:

Pustaka Al – Kautsar. cet ke-4.

Muqaddam, Muhammad Al–. 2013. Kenapa Harus Shalat?. Klaten: Inas Media.

Salovey dan Mayer, J. 2012. Emotional Intelligence: Imagination, Cognition and Personality. 9, 186-211.

Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. cet. Ke – 1.

Zaini Ahmad, 2015. Shalat Sebagai Terapi Bagi Pengidap Gangguan Kecemasan Dalam Perspektif Islam, Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Thn. 2015, Vol.

VI, No.2

Gambar

Tabel 1. Persentase Hasil Skor Data Kuesioner Variabel X (Disiplin Shalat)  dan Variabel Y (Kecerdasan Emosional)
Tabel 3. Hasil Perhitungan Regresi Linier (Model Summary)  Model Summary  Model  R  R  Square  Adjusted R Square  Std

Referensi

Dokumen terkait

berkesempatan untuk belajar tentang harga diri dan otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah. Salah

unlike the early proscenium arch plays that deny the interaction both characters and audience require for self-validation, Beckett’s increasingly diminished ellipses work like

I draw some of the material for this introduction from two of my earlier studies on Cam- panella: the sixth chapter of Hermes’ Lyre: Italian Poetic Self- Commentary from Dante

Hal ini sesuai dengan Suwarna (2006:77) yang menyatakan bahwa memberi penguatan bertujuan untuk 1) meningkatkan perhatian siswa pada pembelajaran; 2) meningkatkan motivasi

Dari sekitar 300.000 jenis tanaman yang tersebar di muka bumi ini, masing-masing tanaman mengan- dung satu atau lebih mikroba endofit yang terdiri dari bakteri dan jamur (Stro bel

And yet, Katherine Duncan-Jones, in her 1997 Arden edition of the sonnets, refused to let Thorpe stand as the only begetter of his tortuous dedication, suggesting instead that,

Already head and shoulders under the hood, Gray simply turned his head and gave her a dry look.. Brianna bit her lip as she watched

Maka berdasarkan pengujian black box yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sistem informasi pemetaan strata desa siaga aktif dengan metode AHP telah