• Tidak ada hasil yang ditemukan

USM SKRIPSI. Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas Dan memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan Program Studi S1.Ilmu Hukum.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "USM SKRIPSI. Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas Dan memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan Program Studi S1.Ilmu Hukum."

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

USM

PENERAPAN SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP TAKSI ONLINE YANG TIDAK MEMILIKI IZIN TRAYEK DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN

PERMENHUB RI NOMOR PM 108 TAHUN 2017 SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas Dan memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan

Program Studi S1.Ilmu Hukum Disusun Oleh :

Nama : Nurshadrina Rosa D.

Nim : A.111.14.0003

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEMARANG

SEMARANG TAHUN 2018

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

ix

Dinas Perhubungan berkewajiban menyelenggarakan, mengawasi, dan menindak tegas para pengusaha maupun pengendara yang tidak mematuhi peraturan yang sudah ada yaitu tertuang pada Permenhub RI Nomor PM 108. Manusia memerlukan angkutan untuk melakukan perpindahan orangdan/atau barang dari satu tempat ketempat yang lain dengan menggunakankendaraan atau dengan angkutan lainya Pelayananangkutan orang ada 4 jenis, yaituAngkutan Orang dengan Menggunakan Taksi, Tujuan Tertentu, Keperluan Pariwisata DanAngkutan Orang dikawasan tertentu. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalahpenerapan sanksi administratif terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017, kendalasulitnya mendeteksi angkutan legal dan ilegal di lapangan,besertaupayanya melakukan operasi gabungan dengan Polisi dan Jasa Raharjasebagai penegak aturan berlalulintas, dan juga penyelengara syarat administratif dan akan dilakukan teguran simpatik kepada kendaraan angkutan sewa khusus yang belum sesuai terhadap peraturan dalam Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.

Penegakan hukum ini dilakukan secara bertahap pada pekan pertama dan kedua akan dilakukannya teguran simpatik kepada kendaraan angkutan khusus yang belum sesuai peraturan, penegakan hukum akan bercondong pada ke yang berwajib. Jenis penelitian yang dipergunakan adalah yuridis sosiologis dengan spesifikasi diskriptif analisis. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu wawancara dan di dukung data sekunder yaitu dokumen dengan analisa data yang kualitatif Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa taksi online di Kota Semarang belum memiliki izin trayek maupun izin usaha. Dishub telah mengeluarkan Peraturan memuat tentang tata cara pendirian usaha, pendaftaran pengusahaan, dan juga penindakan terhadap taksi online yang melanggar ketentuan. Sanksi tersendiri meliputi sanksi administrasi sampai pencabutan izin usaha.

Kata kunci :Dinas Perhubungan, Taksi Online, Izin Trayek, Sanksi, Izin Usaha

(10)

x

The Transportation Agency shall be obliged to organize, supervise and take firm action against businessmen and motorists who do not comply with the existing regulation that is stated in Permenhub RI Number PM 108. Man requires transportation to make the movement of people and / or goods from one place to another by using the vehicle or with Other transportation Transportation of people there are 4 types, namelyAngkutan People by Using Taxis, Certain Destinations, Tourism Needs And Transport People in certain areas. The problems discussed in this study are the implementation of administrative sanctions against online taxis that do not have route permission in Semarang City based on Permenhub RI No. 108 Year 2017, the difficulty of detecting legal and illegal transportation in the field, and its efforts to conduct joint operation with Police and Jasa Raharja as enforcement of traffic rules, as well as administrators of administrative conditions and will be done sympathetic reprimands to special rental vehicles that are not in accordance with the regulations in Permenhub RI No. 108 Year 2017. Law enforcement is done gradually in the first week and the second will do a sympathetic rebuke to special transport vehicles that are not yet in compliance, after the second week of law enforcement will be committed to the authorities. The method used in this research is the type of sociological juridical research with the specification of descriptive data analysis used is primary data that is the interview and secondary data is the document with qualitative data analysis Based on the results showed that the taxi online in Semarang City does not have a route permit or business license . The Ministry of Transport has issued Regulations on the procedures for establishing businesses, registration of businesses, as well as the prevention of online taxis in violation of the provisions. Individual sanctions include administrative sanctions until revocation of business licenses.

Keywords: Transportation Department, Taxi Online, PermitTrayek, Sanction, Business License

(11)

xi

HALAMAN JUDUL... i

SURAT PERNYATAAN... ii

HALAMAN PESETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN DOKUMENTASI PERPUSTAKAAN... v

KATA PENGANTAR... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... viii

ABSTRAK... ix

ABSTRACT ……… x

DAFTAR ISI... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Perumusan Masalah... 14

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 14

D. Sistematika Penelitian... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang Angkutan Umum... 18

1. Pengertian Angkutan Umum... 18

2. Tujuan dan Manfaat Angkutan Umum... 18

3. Dasar Hukum Angkutan Umum... 20

4. Jenis Pelayanan Angkutan... 21

5. Jenis-Jenis Angkutan... 22

6. Kualitas Angkutan Umum... 23

B. Tinjauan tentang Pengusahaan Angkutan... 24

1. Pengertian Pengusahaan Angkutan... 24

2. Jenis Pengusahaan Angkutan... 24

3. Syarat Pengusahaan Angkutan... 25

4. Pengawasan Terhadap Angkutan... 26

C. Tinjauan tentang sanksi taksi online yang tidak memiliki izin trayek... 27

1. Pengertian Sanksi... 27

2. Sanksi administratif taksi online yang tidak memiliki izin... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/tipe Penelitian... 32

B. Spesifikasi Penelitian... 32

C. Metode Penentuan Sampel... 33

D. Metode Pengumpulan Data... 33

E. Metode Analisis Data... 35

(12)

xii

tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan

Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun

2017...

36 B. Kendala penerapan sanksi administratif terhadap taksi online

yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017... 44 C. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang untuk

mengatasi kendala dalam penerapan sanksi administratif terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang... 46 BAB V PENUTUP

A. Simpulan... 51 B. Saran... 53 DAFTAR PUSTAKA... 54 LAMPIRAN...

.

Xi

(13)

1 A. Latar Belakang

Indonesia termasuk negara yang sedang berkembang, permasalahan yang ada di negara berkembang lebih kompleks dibandingkan dengan negara- negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, Singapura, mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, kesenjangan sosial, hingga kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan itu sendiri. Diantara masalah yang rumit itu salah satunya adalah masalah kemacetan.

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta, Semarang dan kota-kota besar lainnya.

Transportasi berasal dari kata latin yaitu transportare, di mana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi, Transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau dari suatu tempat lainnya. Hal ini berarti transportasi merupakan suatu jasa yang diberikan, guna menolong orang dan barang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya. Transportasi dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang dan/atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya.1

1Rustian Kamaluddin, Ekonomi Transportasi Karakteristik, Teori dan Kebijakan (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2003), halaman 13.

(14)

Guna menunjang dan memecahkan suatu permasalahan kemacetan tersebut pemerintah memberikan fasilitas bagi warganya untuk mengunakan angkutan dalam kota,baik angkutan dalam trayek maupun di luar trayek.

Angkutan adalah perpindahan orangdan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan.2

Pentingnya angkutan bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia.3 Manusia sebagai mahluk sosial mempunyaikebutuhan yang harus dipenuhi untuk kesejahteraan hidupnya. Kebutuhantersebut dimungkinkan tidak dapat terpenuhi dalam satu lokasi. Oleh karenaitu manusia memerlukan angkutan untuk melakukan perpindahan orangdan/atau barang dari satu tempat ketempat yang lain dengan menggunakankendaraan.4 Pelayanan angkutan orang yang disediakan pemerintah ada 4 (empat) jenis, yaitu :

1. Angkutan Orang dengan Menggunakan Taksi.

Adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argrometer.

2Pasal 1 ayat (1), Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek.

3Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga (Bandung : Citra Aditya, 1998), halaman 7.

4Abbas Salim, Manajemen Transportasi(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2000), halaman 45.

(15)

2. Angkutan Orang dengan Tujuan Tertentu.

Adalah angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek dengan menggunakan mobil penumpang umum atau mobil Bus umum untuk keperluan antar jemput.

3. Angkutan Orang untuk Keperluan Pariwisata Dan

Adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum dan mobil Bus umum dilengkapi tanda khusus untuk keperluan pariwisata.

4. Angkutan Orang di Kawasan Tertentu.

Adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang dioperasikan di jalan lokal dan jalan lingkungan.

Dari keempat jenis pelayanan angkutan orang tersebut di atas, maka dalam penelitian ini akan di fokuskan pada penelitian angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek dengan menggunakan taksi.

Setiap perusahaan yang menyelenggarakan angkutan orang dengan menggunakan Taksi, maka perusahaan angkutan tersebut wajib memiliki izin Penyelenggara angkutan umum. Hal ini di dasarkan pada ketentuan Pasal 139 ayat (4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,yang menyatakan bahwa penyediaan jasa angkutan umum dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah dan/atau badan hukum lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum di bagi menjadi 2 yaitu :

1. Izin Penyelenggaraan Angkutan Dalam TrayekIzin

Penyelenggaraan angkutan dalam trayek menurutketentuan Pasal.

(16)

2. Izin Penyelenggaraan Angkutan Tidak Dalam Trayek

Pemberian izin penyelenggaraanangkutan orang dengan kendaraan bermotor tidak dalam trayek menurut ketentuan Pasal 179 ayat (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, mengatur bahwa, tata cara dan persyaratan pemberian izin diatur dengan peraturan menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan. Izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek menurut ketentuan Pasal 64 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum, merupakan satu kesatuan dokumen yang terdiri dari:surat keputusan izin operasi, yang sekurang-kurangnya memuat nama perusahaan, nomor induk perusahaan, nama pimpinan perusahaan/penganggung jawab, alamat perusahaan/

penanggung jawab, masa berlaku izin. Surat keputusan pelaksanaan izin operasi, yang sekurang-kurangnya memuat :nomor surat keputusan, nama perusahaan, jumlah kendaraan yang diizinkan, masa berlaku izin.

Lampiran surat keputusan berupa daftar kendaraan, yang sekurang- kurangnya memuat : nomor surat keputusan, nama perusahaan, tanda nomor kendaraan, nomor uji, merk pabrik, tahun pembuatan, daya angkut (orang), fasilitas pendingin udara, tempat duduk yang dapat direbahkan dan toilet. Kartu pengawasan kendaraan, yang sekurang-kurangnya memuat : Nomor surat keputusan, Nomor induk kendaraan, Nama perusahaan, Masa berlaku izin, Tanda nomor kendaraan, Nomor uji, Daya angkut orang, Daya angkut bagasi. Surat pernyataan kesanggupan untuk

(17)

mentaati kewajiban sebagai pemegang izin operasi, yang ditandatangani pemohon dan diketahui pejabat pemberi izin.

Permohonan untuk memperoleh izin operasi angkutan, pemohon dapat menyampaikan permohonan kepada pejabat pemberi izin. Persyaratan untuk memperoleh izin operasi angkutan, sesuai ketentuan Pasal 67 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan Dengan Kendaraan Umum, pemohon wajib memenuhi:

1. Persyaratan administratif, yang meliputi : a. Memiliki surat izin usaha angkutan

b. Menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi seluruh kewajiban sebagai pemegang izin operasi

c. Memiliki atau menguasai kendaraan bermotor yang laik jalan yang dibuktikan dengan fotokopi surat tanda nomor kendaraan bermotor sesuai domisili perusahaan dan fotokopi buku uji d. Menguasai fasilitas penyimpanan/pool kendaraan bermotor yang

dibuktikan dengan gambar lokasi dan bangunan serta surat keterangan mengenai pemilikan atau penguasaan

e. Memiliki atau bekerjasama dengan pihak lain yangmampumenyediakan fasilitas pemeliharaan kendaraan bermotor sehingga dapat merawat kendaraannya untuk tetap dalam kondisi laik jalan

f. Surat keterangan kondisi usaha, seperti permodalan dan sumber daya manusia

(18)

g. Surat keterangan komitmen usaha, seperti jenis pelayanan yang akan dilaksanakan dan standar pelayanan yang diterapkan

h. Surat pertimbangan dari gubernur atau bupati/walikota, dalam hal ini dinas propinsi atau dinas kabupaten/kota.

i. Persyaratan teknis, yang meliputi :

1) Pada wilayah operasi yang dimohon masih memungkinkan untuk penambahan jumlah kendaraan

2) Prioritas diberikan bagi perusahaan angkutan yang mampu memberikan pelayanan angkutan yang terbaik.

Selain persyaratan administratif dan teknis, pemohon izin operasi angkutan wajib melakukan kerjasama dengan otorita/badan pengelola, seperti bandara, stasiun kereta api, dan pelabuhan, untuk pelayanan angkutan dari dan ke kawasan yang mempunyai otorita/badan pengelola. Permohonan izin operasi angkutan, sesuai ketentuan Pasal 68 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan Dengan Kendaraan Umum, dapat berupa : Izin bagi pemohon baru, Pembaharuan masa berlaku izin, Perubahan izin.

Permohonan izin bagi pemohon baru sesuai Ketentuan Pasal 69 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan Dengan Kendaraan Umum, diajukan kepada pejabat pemberi izin dilengkapi dengan:

(19)

1. Persyaratan administratif dan teknis

2. Pertimbangan dari gubernur, dalam hal ini dinas propinsi untuk angkutan taksi yang wilayah operasinya lebih dari satu daerah propinsi dan angkutan pariwisata sesuai domisili perusahaan pemohon izin, yang meliputi :

a. Jumlah perusahaan dan jumlah kendaraan yang beroperasi melayani wilayah operasi yang dimohon

b. Data faktor penggunaan kendaraan pada wilayah operasi yang bersangkutan

c. Pengaruh terhadap jenis pelayanan angkutan tidak dalam trayek lain

d. Fasilitas penyimpanan kendaraan bermotor atau pool e. Fasilitas pemeliharaan atau perawatan kendaraan

3. Pertimbangan dari Bupati/Walikota, dalam hal ini Dinas Kabupaten/Kota untuk angkutan taksi yang wilayah operasinya lebih dari satu daerah Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi dan angkutan sewa sesuai domisili perusahaan pemohon izin, yang meliputi :

a. Jumlah perusahaan dan jumlah kendaraan yang beroperasi melayani wilayah operasi yang dimohon

b. Data faktor penggunaan kendaraan pada wilayah operasi yang bersangkutan

c. Pengaruh terhadap jenis pelayanan angkutan tidak dalam trayek lain

(20)

d. Fasilitas penyimpanan kendaraan bermotor atau pool e. Fasilitas pemeliharaan atau perawatan kendaraan.

Berdasarkan permohonan, pemberi izin melakukan analisis persyaratan administratif dan persyaratan teknis. Apabila permohonan yang diajukan pemohon diterima pejabat pemberi izin, pemberi izin memberikan izin operasi, berupa : surat keptuusan izin operasi, surat keputusan izin ppelaksanaan izin operasi, lampiran surat keputusan izin operasi berupa daftar kendaraan, kartu pengawasan kendaraan, surat pernyataan kesanggupan untuk mentaati seluruh kewajiban sebagai pemegang izin operasi, yang ditandatangani pemohon dan diketahui pejabat pemberi izin.

Dokumen izin operasi yang dimiliki, apabila permohonan yang diajukan pemohon dapat diterima pejabat pemberi izin, pemberi izin memberikan izin operasi, berupa :

1. Surat keputusan izin operasi

2. Surat keputusan pelaksanaan izin operasi

3. Lampiran surat keputusan izin operasi berupa daftar kendaraan;

4. Kartu pengawasan kendaraan

5. Surat pernyataan kesanggupan untuk mentaati seluruh kewajiban sebagai pemegang izin operasi, yang ditandatangani pemohon dan diketahui pejabat pemberi izin.

Permohonan penggantian kendaraan menurut ketentuan Pasal 74 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan Dengan Kendaraan Umum,

(21)

meliputi peremajaan kendaraan dan perubahan identitas kendaraan, diajukan kepada pejabat pemberi izin dilengkapi dengan : persyaratan administratif, pertimbangan dari Bupati/Walikota, dalam hal ini Dinas Kabupaten/Kota untuk angkutan taksi yang wilayah operasinya lebih dari satu daerah Provinsi, angkutan taksi yang wilayah operasinya lebih dari satu daerah Kabupaten/Kota dalam satu Propinsi, angkutan sewa danangkutan pariwisata menurut domisili perusahaan berupa keterangan Apabila permohonan yang diajukan diterima pejabat pemberi izin, pemberi izin memberikan izin operasi, berupa :

1. Lampiran surat keputusan izin operasi berupa daftar kendaraan;

2. Kartu pengawasan kendaraan yang mengalami penggantian kendaraan.

Selanjutnya setelah izin trayek diterima oleh pengusaha angkutan taksi dapat dijalankansehubungan dengan hal tersebut, maka angkutan orang dengan menggunakan taksi yang terjadi selama ini (taksi konvensional) sudah memiliki izin trayek, namun sejak awal tahun 2015 negara indonesia dimunculkan taksi yang berbasis teknologi (Taksi Online) yang tidak memiliki izin trayek.

Fenomena ini muncul hampir di seluruh wilayah indonesia, di awal tahun 2015 lalu Negara Indonesia dimunculkan taksi yang berbasis teknologi dengan hadirnya taksi online, dimana pemesanannya dengan memanfaatkan teknologi yaitu dapat dilakukan melalui aplikasi yang tersedia di Aplikasi Playstore, ios, dsb. Contohnya seperti perusahaan Uber, merupakan jasa transportasi darat yang memakai aplikasi mobile

(22)

dengan menggunakan mobil yang berplat warna hitam. Uber telah beroperasi di Indonesia sejak pertengahan tahun 2014. Uber menawarkan kenyamanan dengan harga rendah dan cukup bersaing dibandingkan dengan taksi konvensional lainnya sehingga uber mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat cepat di tanah air maupun manca negara. Namun demikian, sejak peluncurannya di berbagai belahan dunia, taksi ini menuai banyak kontroversi terutama dari armada taksi resmi, karena menggunakan mobil pribadi sebagai taksi dan tidak mempunyai status resmi yang berbadan hukum serta tidak memiliki izin resmi beroperasi layaknya taksi konvensional.

Pada awalnya kehadiran transportasi online ini mendapat tanggapan yang biasa saja dari masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu serta dengan hadirnya berbagai promo unik dari pihak transportasi online, kini transportasi online mulai mendapatkan tempat di masyarakat dan menjadi salah satu alternatif transportasi cukup populer bagi masyarakat. Cukup bermodalkan gadget dan aplikasi, bisa memesan transportasi yang nyaman dan lebih murah. Bahkan, transportasi online bersedia menjemput konsumen di rumah tanpa harus berjalan ke jalan raya dan menunggu angkutan. Namun, kesuksesan transportasi online di dunia ini, tak semerta- merta bebas dari permasalahan. Permasalahan di era tahun 2017 ini yaitu tentang perizian yang belum dikantongi dinas perhubungan, tanpa adanya izin tersebut perusahaan taksi online dapat berdiri dan berjalan, tanpa adanya pengawasan.

(23)

Sebelum mendirikan usaha, haruslah perusahaan tersebut melengkapi semua izin usaha maupun izin trayeknya yang akan didirikan, karena dalam izin tersebut untuk lebih menguatkan lagi dalam sebuah pendirian sebuah perusahaan, dan memiiki kekuatan hukum yang tetap dan dapat di pertanggung-jawabkan izin tersebut. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti melakukan pelanggaran dalam mendirikan perusahaan taksi online berbasis teknologi, ada yang menjadi penanggung-jawabnya jika terjadi merugikan konsumen atau terjadi tindak pidana.

Guna mengatasi kesenjangan tersebut, dikeluarkanlah peraturan dari Pemerintah yaitu Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 yang mensyaratkan bahwa taksi online wajib memiliki izin trayek. Untuk menyelenggarakan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek, perusahaan angkutan umum wajib memiliki izin penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek. Pemberian izin sebagaimana dimaksud dikenakan biaya sebagai penerimaan negara bukan pajak atau dapat dikenakan retribusi daerah.5 Sehubungan dengan hal tersebut maka bagi pengusahaan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek dengan taksi online yang tidak memiliki izin trayek dapat dikenakan sanksi administratif dengan pelanggaran sesuai ketentuan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 Pasal 72 ayat (1) dan (2) pelanggaran sebagaimana dimaksud diklasifikasikan menjadi :

5 Pasal 36, Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

(24)

1. Pelanggaran ringan 2. Pelanggaran sedang, dan 3. Pelanggaran berat

Dalam hal pengoprasiannya kendaraan tidak memiliki izin dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan denda administratif sebesar 50 (lima puluh) penalty unit/PU per jenis pelanggaran dan sanksi administratif berupa pembekuan izin penyelenggaraan paling lama 12 (dua belas) bulan dan apabila tidak melakukan perbaikan dikenakan pencabutan izin penyelenggaraan. Setiap pelanggaran dilihat dari setiap kesalahan yang diperbuat atas dasar monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pejabat daerah sesuai kewenangannya.

Dinas Perhubungan sebagai elemen pemerintahan sebagai pengawas tentang keberadaan izin usaha taksi online guna menunjang ketertiban maupun kedisiplinan para pengusaha jasa taksi online maupun perusahaan taksi konvensional dalam memperhitungkan kemudahan dan kelancaran pengguna jasa taksi, memiliki tugas guna menindak tegas pencabutan izin usaha dan juga memberikan sanksi administrasi jika dalam peraturan perizinan tersebut tidak dapat dipenuhi muali dari dokumen perusahaan, dan kewajiban perusahaan, semua persyaratan izin dalam pendirian oleh para pengusaha taksi online karena di dalam Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 di atur mengenai perizinan pendirian usaha angkutan umum di luar trayek dan juga kelayakan kendaraan di jalan.

(25)

Peran Dinas Perhubungan sangat dibutuhkan guna sebagai manajemen transportasi, Dinas Pekerjaan Umum sebagai penyedia prasarana jalan dan POLRI yang berperan sebagai lembaga penegak hukum. Peran serta ketiga lembaga tersebut dapat menciptakan suatu tujuan terbentuknya sisitem transportasi yang aman, lancar, tertib. Dengan adanya otonomi daerah memberikan desentralisasi pada Dinas Perhubungan untuk melaksanakan otonomi seluas-luasnyaberikut semua aparatur dan keuanganya kecuali hal-hal yang bersifat nasional yang akan diatur dalam undang-undang.6 Adanya otonomi daerah DLLAJR selaku Dinas Perhubungan mempunyai kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri segala urusan rumah tangganya(transportasi) sesuai dengan otonomi daerah yang diperkuat dengan adanya peraturan daerah yang mengatur tentang kewenangan otoritas Dinas Perhubungan dengan menjalankan fungsinya.Berdasarkan uraian diatas maka penilitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sanksi administrasi terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek, kendala penerapan sanksi administrasi terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek dan juga upaya yang dilakukan oleh

Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi kendala dalam penerapan sanksi administrasi terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub Nomor 108 Tahun 2017. Jika dalam permasalahan tersebut dapat terselesaikan maka ketertiban kedisiplinan terhadapa izin trayek berjalan dengan baik, mode transportasi

6 C.S.T. Kansil, Hukum Tata Pemerintahan Indonesia (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1984), halaman 280.

(26)

di Indonesia akan terselenggara dengan baik, aman, dan lancar tanpa adanya pro kontra terhadap perusahaan taksi online di Indonesia.

Hal ini menarik penulis untuk melakukan penelitian dengan judul :

“Penerapan Sanksi Administratif Terhadap Taksi Online yang Tidak Memiliki Izin Trayek di Kota Semarang Berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan sanksi administratif terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 ?

2. Apa kendala penerapan sanksi administratif terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 ?

3. Apa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi kendala dalam penerapan sanksi administratif terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan

Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan penilitian yang akan dilakukan, tentunya terdapat tujuan dan manfaat yang diharapkan, yaitu sebagai berikut :

(27)

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan sanksi administrasi terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017

2. Untuk mengetahui kendala penerapan sanksi administrasi terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi kendala dalam penerapan sanksi administrasi terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penulis berharap bahwa penelitian ini memiliki kegunaan dan manfaat di bidang pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Hukum Administrasi Negara, terkait dengan Perizinan taksi online.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Pemerintah Kota Semarang

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Pemerintah Kota Semarang selaku pelaksana Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 dalam hal ini terkait dengan

(28)

pemberian sanksi administrasi bagi perusahaan taksi online yang tidak memenuhi persyaratan izin usaha taksi online.

b. Bagi Para Pengusaha Taksi Online

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengusaha taksi online untuk melengkapi persyaratan izin perusahaan taksi online.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini memiliki manfaat bagi peneliti dalam memahami dan mengetahui lebih dalam terkait dengan penerapan sanksi administrasi terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.

D. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab I ini, berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab II ini, berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan pengertian, tujuan dan manfaat, jenis pelayanan, jenis-jenis angkutan, dan kualitas tentang angkutan umum, serta tentang pegusahaan angkutan syarat pengusahaan dan pengawasan terhadap pengusahaan

(29)

beserta dengan menjelaskan tentang sanksi bagi taksi online yang tidak memiliki izin.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab III ini, berisi tentang metode yang akandigunakandalampenelitianyaitumetode pendekatan, spesifikasi penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV : PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Dalam bab IV ini, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari permasalahan yang sudah dirumuskan.

Yaitu tentang penerapan sanksi administrasi terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek, kendala dalam

menerapkan sanksi administrasi, dan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi kendala dalam penerapan sanksi administrasi terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017

BAB V : PENUTUP

Dalam bab V ini, berisi tentang simpulan dan saran dari hasil penelitian.

(30)

18 A. Tinjauan tentang Angkutan Umum

1. Pengertian Angkutan Umum

Angkutan umum adalah perpindahan orang dan/ atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan.7 Perusahaan angkutan umum adalah badan hukum yang menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang dengan kendaraan bermotor umum.8 Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa angkutan umum adalah moda transportasi yang digunakan orang/mengangkut barang ke tempat yang dituju yang dikenakan tarif.

2. Tujuan dan Manfaat Angkutan Umum

Tujuan utama keberadaan angkutan umum penumpang adalah menyelenggarakan pelayanan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah dan nyaman.Selain itu, keberadaan angkutan umum penumpang juga membuka lapangan kerja. Ada beberapa manfaat di dalam transportasi umum bagi kehidupan masyarakat, yaitu :

a. Manfaat Sosial

Transportasi memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia yang meliputi : Dalam kehidupan sosial/bermasyarakat ada bentuk hubungan yang bersifat resmi, seperti hubungan antara lembaga

7 Pasal 1 ayat (1), Permenhub Nomor 26 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.

8 Permenhub Nomor 26 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.

(31)

pemerintah dengan swasta, maupun hubungan yang bersifat tidak resmi, seperti hubungan keluarga, sahabat, dan sebagainya. transportasi sangat membantu dalam menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan, seperti:

1) Pelayanan untuk perorangan maupun kelompok 2) Pertukaran dan penyampaian informasi

3) Perjalanan pribadi maupun sosial

4) Mempersingkat waktu tempuh antara rumah dan tempat bekerja 5) Mendukung perluasan kota atau penyebaran penduduk menjadi

kelompok-kelompok yang lebih kecil.

b. Manfaat Ekonomi

Manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Sumberdaya alam ini perlu diolah melalui proses produksi untuk menjadi bahan siap pakai untuk dipasarkan, sehingga selanjutnya terjadi proses tukar menukar antara penjual dan pembeli. Tujuan dari kegiatan ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan manusia melalui cara mengubah letak geografi orang maupun barang.

Dengan transportasi, bahan baku dibawa ke tempat produksi, dan dengan transportasi pula hasil produksi dibawa ke pasar. Para konsumen datang ke pasar atau tempat-tempat pelayanan yang lain (rumah sakit, pusat rekreasi, pusat perbelanjaan dan seterusnya) dengan menggunakan transportasi

(32)

c. Manfaat Politik

Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi memegang peranan penting. Beberapa manfaat politik transportasi, adalah:

1) Transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi.

2) Transportasi mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas secara lebih merata.

3) Keamanan negara sangat tergantung pada transportasi yang efisien untuk memudahkan mobilisasi kemampuan dan ketahanan nasional, serta memungkinkan perpindahan pasukan selama masa perang atau untuk menjaga keamanan dalam negeri.

4) Sistem transportasi yang efisien memungkinkan perpindahan penduduk dari daerah bencana.

3. Dasar Hukum Angkutan Umum

Dasar hukum yang dipakai guna memerkuat dasar hukum bagi angkutan umum yaitu :

a. Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96)

Hal tersebut dapat menguatkan dan sebagai payung hukum bagi angkutan umum tidak dalam trayek dalam menjalankan kewajibanya

(33)

sebagai penunjang sarana prasarana di Kota Semarang.Angkutan umum mendaptakan kekuatan hukum tetap guna berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan yang berarti dari para angkutan lainya.Diharapkan dengan diterbitkannya dasar hukum tersebut angkutan umum mendapatkan perhatian kembali di mata masyarakat kembali, guna terselenggaranya mobilitas transportasi publik di Kota Semarang.

4. Jenis Pelayanan Angkutan

Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek, terdiri atas :

a. Angkutan orang dengan menggunakan taksi

Angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argrometer yang melayani angkutan dari pintu ke pintu dengan wilayah operasi dalam kawasan perkotaan.

b. Angkutan orang dengan tujuan tertentu

Angkutan orang dengan kendaraan motor umum tidak dalam trayek dengan menggunakan mobil bus umum untuk keperluan angkutan antar jemput, angkutan karyawan , angkutan carter, dan angkutan sewa umum serta angkutan sewa khusus.

c. Angkutan orang untuk keperluan pariwisata

Angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum dan mobil Bus umum yang dilengkapi dengan tanda khusus untuk keperluan wisata serta memiliki tujuan tempat wisata.

(34)

d. Angkutan orang di kawasan tertentu.

Angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang dioperasikan di jalan lokal dan jalan lingkungan.9

Sehubungan dengan keempat jenispelayanan angkutan orang tersebut di atas, maka dalam penelitian ini akan difokuskan pada penelitian angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek dengan menggunakan taksi.

5. Jenis-Jenis Angkutan

Ada berbagai macam kendaraanumum yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita:

a. Taksi

Menggunakan taksi tidak jauh berbeda dengan pergi dengan kendaraan pribadi dan supir pribadi, perbedaannya hanyalah saat kalian turun kalian harus membayar. Transportasi ini terbilang paling nyaman di banding kan transportasi umum lainnya, memang tarif yang harus dibayarkan juga termasuk paling mahal dibandingkan transportasi umum lain, tapi setara dengan fasilitas yang didapatkan.

b. Angkutan Kota (Bus Umum/Angkot)

Transportasi ini paling mudah ditemui di jalanan.Satu kendaraan mampu mengangkut banyak orang sekaligus dan memiliki rute-rute yang berbeda setiap mobilnya.Karna itu perhatikan baik-baikmobil yang akan di naiki, jangan sampai salah tujuan. Tarif yang diberikan

9Op.,cit,Pasal 4, Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.

(35)

termasuk terjangkau, tapi jangan terlalu mengharapkan kenyamanan jika memilih transportasi ini.

c. Bus Trans Semarang

Memiliki jalur khusus merupakan kelebihan yang dimiliki transportasi ini, karna di beberapa lokasi akan bebas dari macet. Walaupun ada beberapa lokasi yang menggunakan jalur bersama, trans semarang tidak akan bebas dari macet. Tarif yang diberikan juga terbilang masih terjangkau, tapi karena memiliki jalur khusus, ada beberapa tempat yang belum bisa terjangkau oleh kendaraan ini.

d. Kereta

Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak baik berjalan sendiri yang dinamakan lokomotif maupun rangkaian dengan kendaraan lainnya yang dinamakan gerbong atau kereta yang bergerak di atas rel.10 Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.11 6. Kualitas angkutan umum

Setiap bangsa memerlukan suatu sistem transportasi yang komprehensif dan efisien untuk melayani pemindahan barang-barang dan manusia dalam batas wilayah negara dan mampu menghubungkan dengan

10 Rustian Kamaludin, Ekonomi Transportasi (Jakarta: Ghalamania, 1987), halaman 67.

11 Pasal 1 ayat (3), PM24 Tahun 2015.

(36)

negara-negara lain, sehingga sumberdaya-sumberdaya di dunia dapat diperoleh dan dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh manusia.12

B. Tinjauan tentang Pengusahaan Angkutan 1. Pengertian Pengusahaan Angkutan

Pengusahaan angkutan merupakan Badan hukum yang menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang dengan kendaran bermotor umum.13 Pengusahaan angkutan adalah perusahaan yang menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang dengan kendaraan umum di jalan.14 Dari pengertian kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian pengusahaan angkutan adalah perusahaan yang berbadan hukum yang menyediakan fasilitas jasa angkutan orang atau barang dengan mengunakan kendaraan umum.

2. Jenis Pengusahaan Angkutan a. Dalam trayek

Penyelenggaraan Angkutan Dalam Trayek Izin penyelenggaraan angkutan dalam trayek menurut ketentuan Pasal.

b. Tidak dalam Trayek

Penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor tidak dalam trayek menurut ketentuan Pasal 179 ayat (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96), mengatur bahwa, Tata cara dan persyaratan pemberian izin diatur dengan Peraturan Menteri yang

12Rahardjo Adisasmita, Dasar-dasar Ekonomi Transportasi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), halaman 47.

13Pasal 1 ayat (4), Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.

14Pasal 1 Angka 8, UU Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

(37)

bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan. Izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek menurut ketentuan Pasal 64 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum, merupakan satu kesatuan dokumen yang terdiri dari : surat keputusan izin operasi, yang sekurang-kurangnya memuat nama perusahaan, nomor induk perusahaan, nama pimpinan perusahaan/

penganggung jawab, alamat perusahaan/penanggung jawab, masa berlaku izin.

3. Syarat Pengusahaan Angkutan

Untuk menyelenggarakan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek, perusahaan angkutan umum wajib memiliki izin penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek. Pemberian izin sebagaimana dimaksud dikenakan biaya sebagai penerimaan negara bukan pajak atau dapat dikenakan retribusi daerah dan harus berbentuk badan hukum Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Badan hukum Indonesia sebagaimana dimaksud berbentuk:

a. Badan usaha milik negara b. Badan usaha milik daerah c. Perseroan terbatas

d. Koperasi.

Untuk memperoleh izin perusahaan angkutan umum wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

(38)

a. Memiliki paling sedikit 5 (lima) kendaraan;

b. Memiliki/menguasai tempat penyimpanan kendaraan yang mampu menampung sesuai dengan jumlah kendaraan yang dimiliki

c. Menyediakan fasilitas pemeliharaan kendaraan (bengkel) yang dibuktikan dengan pihak lain.15

4. Pengawasan terhadap Angkutan Umum

a. Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan perizinan angkutan umum bermotor tidak dalam trayek

Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan perizinan angkutan umum tidak dalam trayek meliputi :

1) Dokumen perizinan 2) Dokumen angkutan

3) Bukti pelunasan iuran wajib asuransi yang menjadi tanggung jawab perusahaan

4) Jenis pelayanan

5) Tarif untuk angkutan orang dengan menggunakan taksi.

6) Tanda identitas perusahaan angkutan umum dan 7) Tanda identitas awak kendaraan angkutan umum.

b. Pengawasan Terhadap Pemenuhan Persyaratan Teknis dan Layak Jalan Kendaraan Bermotor

1) Tanda bukti lulus uji berkala kendaraan bermotor umum.

2) Fisik kendaraan bermotor umum 3) Standar pelayanan minimal.16

15Ibid., Pasal 36, 37, dan 38, Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.

(39)

C. Tinjauan tentang sanksi bagi taksi online yang tidak memiliki izin trayek 1. Pengertian sanksi

Sanksi adalah tindakan-tindakan (hukuman) untuk memaksa seseorang menaati aturan atau menaati ketentuan undang-undang.17Sanksi adalah alat pemaksa, dimana sanksi memaksa menegakkan hukum atau memaksa mengindahkan norma-norma hukum. Sanksi sebagai alat penegak hukum bisa juga terdiri atas kebatalan perbuatan yang merupakan pelanggaran hukum. Baik batal demi hukum maupun batal setelah ini dinyatakan oleh hakim.18Berdasarkan dua pendapat di atas mengenai pengertian sanksi dapat disimpulkan sanksi adalah tindakan-tindakan hukuman yang memaksa seseorang untuk mentaati norma-norma hukum.

Berikut penjelasan tentang sanksi yang diberikan kepada angkutan umum tidak dalam trayek yang tidak memiliki izin trayek, yaitu meliputi sanksi administratif, sebagaimana pelanggaran diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai berikut :

a. Pelanggran ringan b. Pelanggaran sedang c. Pelanggaran berat

Berikut uraian tentang klasifikasi pelanggaran terhadap angkutan umum tidak dalam trayek yang tidak mematuhi ketentuan di dalam Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 tentang Izin Trayek :

16Ibid., Pasal 70.

17Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997, halaman 878.

18R.Subekti dan Tjitrosoedibyo, 2005, halaman 98.

(40)

1) Pelangaran ringan

a. Tidak melaporkan apabila terjadi perubahan kepengurusan perusahaan dan/atau koperasi

b. Tidak melaporkan apabila terjadi perubahan domisili perusahaan dan/atau koperasi

c. Tidak melaporkan kegiatan operasional angkutan secara berkala d. Pengurangan atau penambahan identitas kendaraan

e. Tidak memelihara kebersihan dan kenyamanan kendaraan yang dioperasikan

f. Mempekerjakan awak kendaraan yang tidak dilengkapi dengan pakaian seragam dan/atau tidak menggunakan tanda pengenal perusahaan angkutan umum

g. Tidak mengumumkan tarif berlaku

h. Tidak mencetak besaran tarif pada tiket atau yang dipersamakan dengan tiket.

2) Pelangaran sedang

a. Pelanggaran besaran tarif angkutan

b. Belum melunasi iuran wajib pertanggungan kecelakaan dan tanggung jawab pengangkut

c. Memberikan pelayanan tidak sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan

d. Tidak mengembalikan surat keputusan izin penyelenggaraan dan/atau kartu pengawasan setelah terjadi perubahan izin

(41)

penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek

e. Memperkerjakan awak kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan dan bukan merupakan pengemudi dari Perusahaan Angkutan Umum yang bersangkutan

f. Mengoperasikan kendaraan tidak sesuai dengan jenis pelayanan berdasarkan izin penyelenggaraan yang dimiliki

g. Tidak mematuhi ketentuan waktu kerja dan waktu istirahat bagi pengemudi

h. Mengangkut penumpang melebihi kapasitas yang ditetapkan

i. Tidak melakukan pembayaran denda administratif atas pelanggaran ringan.

3) Pelangaran berat

a. menggunakan kartu pengawasan ganda

b. mengoperasikan kendaraan melampaui wilayah operasi yang telah ditetapkan

c. tidak memasang tanda khusus kendaraan yang telah ditetapkan d. memalsukan Dokumen Perjalanan yang Sah dan/atau tanda khusus e. mengoperasikan kendaraan tidak dilengkapi Dokumen Perjalanan

yang Sah

f. mengoperasikan kendaraan yang telah habis masa berlaku izin penyelenggaraannya

(42)

g. melakukan kelalaian pengoperasian kendaraan sehingga menimbulkan kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa.19

2. Sanksi Administrasi bagi Taksi Online yang Tidak Memiliki Izin Trayek

Berikut ini macam-macam sanksi administratif yang dikenakan angkutan umum tidak dalam trayek terkait hal izin trayek, yaitu sebagai berikut :

a. Peringatan tertulis

Sanksi administratif berupa peringatan tertulis dikenakan paling banyak 2 (dua) kali dengan jangka waktu masing-masing 30 (tiga puluh) hari.

b. Denda administratif

Besaran denda administratif ditentukan dalam satuan denda administratif (penalty unit/ PU). Satuan denda administratif (penalty unit/

PU), nilainya sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah).

c. Pembekuan izin penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek

Dalam hal pemegang izin dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak pengenaan denda administratif tidak melakukan pembayaran denda dan tidak melaksanakan perbaikan terhadap pelanggaran yang dilakukan, dikenakan sanksi pembekuan izin yang berupa pembekuan kartu pengawasan.

19Ibid., Pasal 72, Permenhub RI Nomor 108 Tahun 2017.

(43)

d. Pencabutan izin penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek.

Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal pembekuan izin, pemegang izin tidak melaksanakan perbaikan terhadap pelanggaran yang dilakukan, dikenakan sanksi pencabutan izin yang berupa pencabutan kartu pengawasan.

(44)

32

Metode penelitian adalah suatu proses, prinsip dan tata cara untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam melakukan penelitian.

Penelitian hukum adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya.20

A. Jenis /Tipe Penelitian

Jenis /Tipe Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis /Tipe Penelitian yuridis sosiologis, yaitu jenis penelitian yang didasarkan atas kajian terhadap bekerjanya hukum di dalam masyarakat. Bekerjanya hukum dalam masyarakat dapat dikaji dari efektivitas hukum.21Dalam penelitian ini akan melihat penerapan sanksi administrasi bagi pengusahaan angkutan yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.

B. Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis yaitu menguraikan hasil-hasil penelitian sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang akan dicapai. Memberikan gambaran secara rinci dan sistematis mengenai permasalahan yang telah dirumuskan.

20Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Rajawali Press, 2013), halaman 14.

21Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis dan Disertasi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), halaman 20.

(45)

C. Metode Penentuan Sampel

Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci.Populasi yaitukeseluruhan gejala atau satuan yang ingin diteliti.Sedangkan sampel adalah bagian populasi yang ingin diteliti.Sampel juga merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci.Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan metode purposive sampling, Pengertian purposive sampling adalah dimana satuan samplingnya dipilih berdasarkan

pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikehendaki dalam pengambilan sampel.22 Sampel dalam penelitian ini adalah sanksi administratif bagi pengusahaan taksi online, Populasi dalam penelitian ini adalah saksi administratif bagi pengusahaan angkutan.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu melalui wawancara dengan narasumber dari Pemerintah Kota Semarang dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang.

2. Data Sekunder

Yaitu data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip

22Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

(Bandung: Alfabeta, 2010), halaman 218.

(46)

baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum,23 yang berkaitan dengan rumusan masalah yang sedang di kaji Data sekunder tersebut meliputi:

a. Bahan hukum primer:

1. Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

2. PP RI Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan

3. Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum tidak dalam Trayek

4. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum

5. Peraturan Walikota Kota Semarang Nomor 28 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

b. Bahan hukum sekunder

` Bahan hukum sekunder diambil dari literatur-literatur, buku-buku, artikel, dan karya ilmiah para sarjana dan sumber lain yang terkait dengan permasalahan yang dikaji.

23Achmad Maulidi, “Pengertian Data Primer dan Data Sekunder”(online), (http://www.kanalinfo.web.id/2016/10/pengertian-data-primer-dan-data-sekunder.html, diakses 6 maret 2017).

(47)

E. Metode Analisis Data

Mengunakan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis kualitatif. Data-data yang telah terkumpul terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, akan dikelompokkan dan dianalisis sesuai dengan asas-asas hukum serta teori–teori yang relevan dengan ilmu hukum kemudian diambil kesimpulan dengan menggunakan metode induksi, yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan data yang telah observasi dan dikumpulkan.

(48)

36

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penerapan Sanksi Administratif Terhadap Taksi Online Yang Tidak Memiliki Izin Trayek Di Kota Semarang Berdasarkan Permenhub Nomor 108 Tahun 2017

1. Gambaran umum Dinas Perhubungan Kota Semarang

a. Dinas PerhubunganKota Semarang terletak di Jl. Tambak Aji Raya No.5, Tambakaji, Ngaliyan, Tambakaji, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50185

b. Visi dan misi Dinas Perhubungan Kota Semarang Visi :

“Terwujudnya Pelayanan Transportasi Yang Handal Dan Tertib Di Kota Perdagangan Dan Jasa”

Visi tersebut di atas mengandung arti sebagai berikut :

1) Transportasi, dalam arti suatu sistem yang terdiri dari sarana dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia membentuk jaringan prasarana dan jaringan pelayanan;

2) Pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang aman, selamat, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh wilayah kota serta mampu mendukung pembangunan kota;

3) Kota Perdagangan, mengandung arti kota yang mendasarkan bentuk aktifitas pengembangan ekonomi yang menitikberatkan pada aspek perniagaan sesuai dengan karakteristik masyarakat

(49)

kota yang didalamnya melekat penyelenggaraan fungsi jasa yang menjadi tulang punggung pembangunan;

4) Kota jasa, sebutan kota jasa sebenarnya tidak lepas dari status kota perdagangan karena perdagangan akan selalu terkait dengan persoalan perniagaan atau proses transaksi dan distribusi barang dan jasa

Misi :

Untuk mewujudkan visi Dinas Perhubungan tersebut, maka dijabarkan dalam misi sebagai berikut :

1) Mewujudkan perencanaan dan perumusan kebijakan tehnis di bidang perhubungan

2) Mewujudkan peningkatan penyelenggaraan pengelolaan terminal

3) Mewujudkan pelayanan transportasi massal perkotaan dan perparkiran yang nyaman dan tertib

4) Mewujudkan pengembangan sarana dan prasarana transportasi 5) Mewujudkan peningkatan pelayanan uji kendaraan bermotor c. Tugas dan fungsi Dinas PerhubunganKota Semarang

Dinas Perhubungan Kota Semarang mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

1) Tugas Pokok Dinas Perhubungan Kota Semarang.

Melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dibidang perhubungan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.

(50)

2) Fungsi Dinas Perhubungan Kota Semarang.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diuraikan di atas, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Perumusan kebijakan tehnis di bidang perhubungan darat, bidang keselamatan atau sarana dan prasarana, bidang perparkiran, bidang perhubungan laut dan udara

b) Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Dinas Perhubungan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan

c) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perhubungan darat, bidang keselamatan atau sarana dan prasarana, bidang perparkiran, bidang perhubungan laut dan udara

d) Pengelolaan urusan administrasi keuangan, koordinasi penyusunan program, pengelohan data dan informasi dibidang perhubungan darat, bidang keselamatan atau sarana dan prasarana, bidang perparkiran, bidang perhubungan laut dan udara

e) Penyusunan, perumusan dan penjabaran tehnis, pemberian bimbingan di bidang perhubungan

f) Pelaksanaan pemberian bimbingan di bidang perhubungan serta fasilitasi pembiayaan di lingkungan Kota Semarang

(51)

g) Pelaksanaan pertanggungjawaban terhadap kajian tehnis/

rekomendasi perijinan dan/atau non perizinan di bidang Perhubungan

h) Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap unit pelaksana tehnis dinas

i) Pengelolaan urusan kesekretariatan Dinas Perhubungan;

j) Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan

k) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.24

2. Jumlah Armada Taksi

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Semarang

Jika dilihat dari grafik diatas menunjukan taksi yang memiliki izin masih sangat tinggi jumlahnya yaitu taksi blue bird sebesar 23

24 Dishub.Semarangkota.Go.Id

(52)

ribu permintaan dibandingkan dengan taksi online, yang meliputi go-car, grab, dan uber dengan permintaan konsumen sebesar 15 ribu. Di grafik tersebut mengambarkan bahwa blue bird masih di percaya oleh masyarakat.Grafik tersebut berdasarkan perbandingan antara taksi konvensional dan taksi online.

3. Penerapan sanksi administratif terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.

Dinas Perhubungan pada saat ini sudah menerapkan yang ada di dalam Permenhub, akan tetapi pengusahaan taksi online belum mendaftar sebagai peserta angkutan daring/taksi online. Jika dalam hal perizinan tidak dapat dipenuhi sudah seharusnya Dinas Perhubungan dapat menindak dan mencabut pengusahaan itu untuk tidak beroperasi kembali, sesuai dengan yang ada di dalam Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.

Jika dilihat dari jumlah armada taksi online yang cukup banyak pada tahun 2018 perizinannya belum ada satupun pengusahaan taksi online yang mengajukan izin kepada Dinas Perhubungan Kota Semarang sampai saat ini tidak ada mode transportasi online yang mengajukan permohonan izin, sehingga mode transportasi online yang beroprerasi di jalan tanpa memiliki izin, Dinas Perhubungan sebagai penyelenggara angkutan lebih bijak dan tegas dalam menyelenggarakan dan menindak para pengemudi taksi online yang masih beroperasi mengangkut penumpang tanpa adanya izin.

(53)

Dan dalam Pasal 72 Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 pelanggaran diklasifikasikan menjadi 3 yaitu sebagai berikut : a. Pelangaran ringan

1) Tidak melaporkan apabila terjadi perubahan kepengurusan perusahaan dan/atau koperasi

2) Tidak melaporkan apabila terjadi perubahan domisili perusahaan dan/atau koperasi

3) Tidak melaporkan kegiatan operasional angkutan secara berkala

4) Pengurangan atau penambahan identitas kendaraan

5) Tidak memelihara kebersihan dan kenyamanan kendaraan yang dioperasikan

6) Mempekerjakan awak kendaraan yang tidak dilengkapi dengan pakaian seragam dan/atau tidak menggunakan tanda pengenal perusahaan angkutan umum

7) Tidak mengumumkan tarif berlaku

8) Tidak mencetak besaran tarif pada tiket atau yang dipersamakan dengan tiket.

b. Pelangaran sedang

1) Pelanggaran besaran tarif angkutan

2) Belum melunasi iuran wajib pertanggungan kecelakaan dan tanggung jawab pengangkut

3) Memberikan pelayanan tidak sesuai dengan standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan

(54)

4) Tidak mengembalikan surat keputusan izin penyelenggaraan dan/atau kartu pengawasan setelah terjadi perubahan izin penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek

5) Memperkerjakan awak kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan dan bukan merupakan pengemudi dari perusahaan angkutan umum yang bersangkutan

6) Mengoperasikan kendaraan tidak sesuai dengan jenis pelayanan berdasarkan izin penyelenggaraan yang dimiliki 7) Tidak mematuhi ketentuan waktu kerja dan waktu istirahat

bagi pengemudi

8) Mengangkut penumpang melebihi kapasitas yang ditetapkan

9) Tidak melakukan pembayaran denda administratif atas pelanggaran ringan.

c. Pelangaran berat

1) Menggunakan kartu pengawasan ganda

2) Mengoperasikan kendaraan melampaui wilayah operasi yang telah ditetapkan

3) Tidak memasang tanda khusus kendaraan yang telah ditetapkan

4) Memalsukan Dokumen Perjalanan yang Sah dan/atau tanda khusus

(55)

5) Mengoperasikan kendaraan tidak dilengkapi Dokumen Perjalanan yang SAH

6) Mengoperasikan kendaraan yang telah habis masa berlaku izin penyelenggaraannya

7) Melakukan kelalaian pengoperasian kendaraan sehingga menimbulkan kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa.25

Sanksi bagi perusahaan taksi online yang tidak memiliki izin trayek yang digunakan Dinas Perhubungan Kota Semarang pada saat ini didasarkan padaPermenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017 yaitu sanksi administratif, sanksi administratif tersebut meliputi : a) Peringatan tertulis

b) Denda administratif

c) Pembekuan izin penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan umum tidak dalam trayek

d) Pencabutan izin penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan umum tidak dalam trayek

Namun penerapan sanksi administatif tersebut di lapangan belum secara maksimal dijalankan karena terdapat kendala pada saat menerapkan sanksi tersebut oleh para pengemudi maupun pengusahaan taksi online.26 Adapun kendala di maksud dapat diuraikan dalam subbab berikutnya.

25Pasal 72, Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.

26Muhammad Ali Mursyidi, Fungsional Sub Bagian Pengendalian Dan Ketertiban Dinas Perhubungan Kota Semarang, Wawancara (Semarang, 18 Januari 2018).

(56)

B. Kendala penerapan sanksi administratif terhadap taksi online yang tidak memiliki izin trayek di Kota Semarang berdasarkan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.

1. Kendala Dinas Perhubngan Kota Semarang dalam menerapkan sanksi administratif

Kendala Dinas Perhubungan Kota Semarang dalam menerapakan sanksi administratif tersebut yaitu sulitnya mendeteksi angkutan legal dan illegal di lapangan karena pada realita yang di lapangan hanya taksi konvensional yang melengkapi angkutannya dengan tulisan TAKSI, tanda nomor kendaraan bermotor dengan warna dasar kuning, nama perusahaan dan/atau merek dagang, lampu bahaya berwarna kuning.

Berbeda dengan taksi online yang sangat sulit untuk di deteksi dari mulai jenis mobil tanda uji kir sampai dengan lambang mobil yang belum terpasang di body mobil. Tidak menutup kemungkinan pada saat Dinas perhubungan mengelar razia rutin, menemukan pengemudi online yang hanya menunjukan surat berkendara, tanpa di berikan surat izin dari pengusahaan dan surat uji KIR. Adanya kendala tersebut dinas perhubungan tidak bisa sepenuhnya menerapkan sanksi yang telah diatur oleh peraturan Permenhub. Karena dalam satu sisi pihak pengusahaan tidak memiliki izin trayek yang sesuai dengan Permenhub RI Nomor PM 108 Tahun 2017.27 Jika dilihat dari

27Ibid.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian partisipasi petani padi dalam program lembaga distribusi pangan masyarakat (LDPM) di Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba, terdapat 3 sub

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Pertumbuhan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan data Google Trends dapat menghasilkan prediksi yang lebih baik dibandingkan model lain yang tidak

Namun menurut penulis kendala dalam meningkatkan nasabah produk arrum haji terletak pada promosi yang dilakukan oleh pihak Pegadaian Unit Pelayanan Syariah Way

lainnya. Dikatakan bahwa segenap komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Dengan

Seiring kemajuan zaman, saat ini industri musik di Indonesia berkembang sangat pesat. Dengan hasil yang menjanjikan dari industri tersebut, maka satu - persatu band baru

Yang dimaksud objek wisata pedesaan adalah suatu desa yang mempunyai potensi besar dalam sektor pariwisata sehingga layak untuk dijadikan dan dikembangkan menjadi daya

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan media pembelajaran fisika berupa modul berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan getaran, gelombang, bunyi, cahaya dan alat-alat