• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. KAJIAN TEORI 1. Pembelajaran Matematika Pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan siswa, menggunakan berbagai sumber belajar agar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "B. KAJIAN TEORI 1. Pembelajaran Matematika Pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan siswa, menggunakan berbagai sumber belajar agar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

| 5 B. KAJIAN TEORI

1. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan siswa, menggunakan berbagai sumber belajar agar tercipta pembelajaran diluar maupun didalam kelas, dengan tatap muka langsung ataupun tidak (Arifin, 2015). Sanjaya (2008) Pembelajaran adalah istilah istilah lain dari mengajar.

Dalam proses pembelajaran pusat dari kegiatan pembelajaran adalah siswa. Hal ini bertujuan agar membentuk peradaban, sikap dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Sedangkan Suardi (2018) Pembelajaran merupakan bentuk bantuan dari guru kepada siswa agar tercipta transfer ilmu dan pengetahuan, penguasan materi, dan pembentukan karakter siswa. Hasil penjelasan diatas didapat pembelajaran merupakan suatu interaksi antara guru dengan siswa atau pendidik dan peserta didik agar terjadinya tindakan pembelajaran yang dihadiri guru secara lanjut maupun tidak.

Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang menelaah tentang pola pikir, pola hubungan, bahasa dan seni yang dikaji dengan logika serta bersifat deduktif, matematika juga berguna dalam membantu kehidupan manusia dalam menguasai dan memahami permasalahan terkait ekonomi, sosial, dan alam (Hamdi, 2017). Isrokatun, Hanifah, Maulana, & Suhaebar (2020) matematika adalah bahasa yang memiliki simbol, tata bahasa, sintaksis dan berbagai representasi sendiri. Sedangkan menurut Mashuri (2019) matematika adalah ilmu universal yang berperan dalam pengembangan daya pikir manusia dan disiplin ilmu, serta mendasari perkembangan teknologi. Hasil penjelasan diatas didapatkan pembelajaran matematika adalah proses pembelajaran yang didalamnya melibatkan guru dan siswa untuk mencapai KD dan tujuan materi matematika tertentu.

2. Daya Ingat

Mengingat merupakan bentuk menyampaikan kembali informasi yang telah tersimpan sebagai memori jangka panjang ke dalam memori jangka pendek. Faktor mengingat antara lain yaitu struktur memori, otomatisasi, dan memori jangka pendek. Akan mudah diingat jika memori tersimpan dengan

(2)

| 6 terstruktur (Suyanto, 2005). Walgito (2004) menyatakan ingatan terkait dengan pengalaman yang pernah terjadi, hal tersebut dapat dikatakan yang diingat adalah hal yang pernah dialami, diasumsikan.

Ingatan merupakan kompetensi menyimpan, menerima, dan merepresentasikan kesan (Suryabrata, 2006). Menurut Nofindra (2019) ingatan adalah seseorang yang memiliki kemampuan pikiran untuk menerima dan memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang sudah lampau. Dari pendapat-pendapat tentang ingatan atau daya ingat dapat disimpulkan bahwa daya ingat adalah kemampuan otak dalam menyimpan, menerima, dan menimbulkan kembali informasi- informasi yang pernah dialami atau terajadi.

Mones (2020) menyatakan ada beberapa indikator daya ingat anak diantaranya yaitu 1) keterampilan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan; 2) kemampuan siswa dalam menghafal rumus- rumus; 3) ingatan atau pengetahuan yaitu kemampuan mengingat bahan yang telah dipelajari; 4) pemahaman yaitu kemampuan menangkap pengertian, menerjemahkan, dan menafsirkan; 5) penerapan yaitu kemampuan menguraikan, mengindentifikasi, dan mempersatukan bagian yang terpisah, menghubungkan antar bagian guna membangun suatu keseluruhan; 6) sintesis yaitu kemampuan penyimpulan, mempersatukan bagian yang terpisah guna membangun suatu keseluruhan dan sebagainya; 7) penilaian yaitu kemampuan mengkaji nilai atau harga sesuatu seperti pernyataan, laporan penelitian yang didasarkan suatu kriteria. Menurut Dwijayanti (2015) indikator dalam pembelajaran matematika dinilai berdasarkan tiga indikator yaitu ketepatan, kecepatan, dan pemahaman.

Adapun indikator daya ingat dalam penelitian ini disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 1 Indikator Daya Ingat Variabel Indikator Deskriptor Daya

ingat 1. Kecepatan 1.1 Mampu menyelesaikan tes kurang dari waktu yang ditetapkan

(3)

| 7 2. Ketepatan 2.1 Mampu menjawab soal tes dengan benar

dan tepat.

3. Pemahaman

3.1 Mampu menjawab setiap pertanyaan secara rinci pada soal yang dijawab.

3. Mind mapping Pengertian

Mind maping merupakan cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir ke segala arah, dan menerima pikiran dari berbagai sudut pandang. Selain itu mind mapping juga bisa menimbulkan berpikir kreatif peserta didik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Buzan (2008) Mind maping meningkatkan kemapuan berpikir kreatif dan divergen . Mind mapping merupakan cara kreatif bagi peserta didik untuk mencatat pelajaran dan menghasilkan ide-ide baik secara individual maupun kelompok (Radina & Hamid, 2016).

Marlinda, Thahar, & Basri (2017) menyatakan bahwa mind mapping adalah catatan untuk meringankan seluruh potensi kerja otal siswa agar optimal. Mind mapping membantu agar otak kanan dan kiri seimbang. Menurut Agustyaningrum & Simanungkalit (2014) menjelaskan bahwa dengan mind mapping memudahkan kita dalam mengingat betapa pun yang harus di ingat adalah hal rumit. Kemampuan daya ingat siswa pada materi yang di ajarkan dapat ditingkatkan dengan penerapan mind mapping (Permatasari et al., 2017).

Mind mapping meruapkan perantara berpikir terstruktur untuk mempermudah memahami, dan menyatakan kembali informasi.

Langkah-langkah

Menurut Buzan (2008) langkah-langkah pembuatan mind mapping ada tujuh langkah yaitu:

a. Mulailah dari tengah kertas kosong

b. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral c. Gunakan berbagai warna

d. Hubungkan cabang utama ke gambar pusat e. Buatlah garis hubung melengkung

(4)

| 8 f. Setiap garis menggunakan satu kata kunci.

Sedangkan langkah-langkah mind mapping menurut Huda (2013) sebagai berikut:

a. Memahami poin-poin penting b. Mengumpulkan infromasi

c. Memetakkan ide dan informasi dan menujukkan relasi d. Presentasi

e. Evaluasi

Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan

a. Pembelajaran menjadi menarik karena pembelajaran diawali dengan permasalahn yang actual.

b. Dapat melatih daya piker siswa terkait permasalahan yang diberikan c. Dapat meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok

d. Memungkinkan siswa merepresentasikan ide atau gagasannya secara baik dan sistematis.

e. Memungkinkan siswa memahami kemampuan yang dia miliki, sejauh mana kompetensinya.

Kekurangan

a. Adakalanya daya nalar siswa tidak sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas

b. Adanya perbedaan masalah yang diberikan dengan masalaha yang dibahas.

c. Kurang efektifnya waktu

d. Sulit mengarahkan alur pikir siswa

e. Sulit meningkatkan konsentrasi siswa secara penuh.

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Model pembelajaran kooperatif ialah model pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar yang didalamnya terdapat kemampuan yang beragam (Suprapti, 2016). Model ini dilakukan dengan cara membetuk kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima siswa dan bersifat

(5)

| 9 hetegrogen struktuk kelompoknya (Nurdyansyah & Fahyuni, 2016). Sedangkan (Slavin, 2011) model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melibatkan kerja sama antar tim dengan anggota yang hetorogen. Model pembelajaran tipe STAD yakni model pembelajaran secara berkelompok dengan berbeda tingkat kinerja beragam (Slavin, 2011). Gusniar (2013) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran untuk meningkatkan kerjasama, kreatif, dan berpikir kritis. Hal ini dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran yang melibatakan kerjasama kelompok kecil yang memiliki tingkat kinerja yang beragam.

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

a) Menyampaikan tujuan dan motivasi pembelajaran b) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok c) Menjelaskan materi

d) Mengadakan diskusi kelompok e) Melakukan Kuis

f) Memberikan penghargaan.

Keunggulan Model Pembelajaran Keunggulan

a) Membantu siswa dalam memahami materi .

b) Membantu siswa menyampaikan pendapat, mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat hal penting.

c) Meningkatkan pencapaian belajar siswa.

d) Penghargaan bagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.

e) Siswa yang lambat berfikir dapat terbantu untuk memahami materi.

Kekurangan

a) Pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak menyelesaiakan permasalahan setiap kelompok.

b) Ketergantungan siswa yang lambat berpikir menghambat diskusi.

(6)

| 10 c) Target pencapaian kurikulum tidak terpenuhi karena membutuhkan banyak

waktu.

d) Menghambat penyampaian materi selanjutnya.

e) Pemberian penghargaan, penilaian terhadap induvidu dan kelompok sulit dilaksanakan oleh guru.

f) Hanya berpusat pada siswa dan kelompok yang aktif, sedangkan kelompok yang pasif kurang diperhatikan.

5. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Mind mapping dalam Pembelajaran Matematika

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan mind mapping dalam pembelajaran matematika adalah:

Tabel 2 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad dengan Bantuan Mind mapping

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad

Mind mapping

1. Membentuk Kelompok 2. Memilih subbabahasan 3. Merancang tugas belajar 4. Memberikan Kuis 5. Evaluasi

6. Pemberian penghargaan

1. Memahami poin-poin penting 2. Mengumpulkan informasi 3. Memetakkan ide dan informasi

dan menujukkan relasi 4. Presentasi

5. Evaluasi

No Aktifitas Kelompok

Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Mind mapping

1. Membentuk kelompok  

2. Pemilihan subabahasan  

3. Mengumpulkan informasi  

(7)

| 11 4. Berdiskusi dan menyusun

laporan akhir berupa mind mapping

 

5. Presentasi  

6. Evaluasi  

7. Memberikan kuis  

8. Pengmberian penghargaan  

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan gabungan langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan mind mapping sebagai berikut:

1. Membentuk kelompok

Guru membagi siswa kelompok 3-5 siswa secara heterogen.

2. Pemilihan subabahasan

Setiap kelompok diberi kesempatan untuk memilih satu subbahasan dari beberapa subbahasan yang telah ditentukan guru sebelumnya sesuai dengan bahasan yang akan dipelajari.

3. Mengumpulkan informasi

Pada tahap selanjutnya guru mengarahkan siswa untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan terkait topik dan subtopik yang diperoleh melalui sumber belajar yang disediakan seperti buku pegangan siswa. Pada tahapan ini setiap anggota kelompok harus memberikan kontribusinya bagi keberhasilan kelompok dengan jalan ikut mencari informasi mengenai tugas dan memahaminya

4. Berdiskusi dan menyusun laporan akhir berupa mind mapping

Setelah siswa melakukan penyelidikan terhadap masalah yang diberikan, selanjutnya siswa diberikan waktu untuk mendiskusikan hasil penyelidikan yang kemudian digunakan untuk menyelesaikan soal yang diberikan dan menyusun sebuah Mind mapping

5. Presentasi

Tahap selanjutnya yaitu setiap kelompok mempresentasikan hasil Mind mapping kelompok mereka. Guru memberikan kesempatan kelompok lain

(8)

| 12 untuk bertanya ataupun memberikan pendapat kepada kelompok yang presentasi.

6. Evaluasi

Setelah kegiatan diskusi dan presentasi selesai, guru dan siswa berkolaborasi membuat kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dan memberikan komentar atas hasil presentasi kelompok 7. Memberikan Kuis

Setelah melakukan evaluasi guru memberikan kuis induvidu dan siswa mengerjakannya.

8. Memberikan penghargaan

Memilih kelompok terbaik untuk diberikan penghargaan atau hadiah

Gambar

Tabel 1 Indikator Daya Ingat  Variabel   Indikator   Deskriptor  Daya
Tabel 2 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad dengan  Bantuan Mind mapping

Referensi

Dokumen terkait

Korelasi lingkungan perairan terhadap ekosistem terumbu karang merupakan hubungan langsung yang saling mempengaruhi antara faktor lingkungan perairan dengan kondisi

Table 3 shows the details of the FE simulation result, related to tangential stress, radial stress and minimum blank holder force, based on the minor and major strain ratio and

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) perbedaan persepsi guru SMA negeri dan swasta terhadap Ujian Nasional dalam aspek pedagogis; (2) perbedaan persepsi guru SMA

Simbiosis parasitisme, kerja sama di antara mahluk hidup yang mana satu mendapat untung dan yang lain dirugikan, misalnya benalu dengan inangnya..

Bunga dahlia paling besar di antara mawar, melati, dan bakung; lebih harum dari melati tetapi tidak lebih harum dibanding bakung dan mawar; berwarna paling cerah; paling sedikit

( ةيليلحتلا ةيفصولا ةقيرطلا ةثحابلا تمدختسا ثحبلا اذه فيو ( Descriptive analytical Method. 1 وه نايبلا نع لئاسلما ةدوجولما ىأ فصو ةركفلا ةيسيئرلا لجلأ مهف

Bahan yang digunakan dalam campuran pembuatan genteng polimer adalah. menggunakan ban dalam bekas , Polipropilena (PP), aspal iran

Setelah tugas kelompok selesai, siswa mengerjakan lembar eva- luasi akhir siklus I terkait materi mengubah pecahan ke dalam ben- tuk persen dan sebaliknya untuk mengetahui