• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN KINERJA DIVISI TI PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD RINGKASAN SKRIPSI. Kelas / Kelompok : 08 PDA / 02

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGUKURAN KINERJA DIVISI TI PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD RINGKASAN SKRIPSI. Kelas / Kelompok : 08 PDA / 02"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

RINGKASAN SKRIPSI

Oleh

Indra Gunarto (0500595265) Stephen Alexander (0500595776) Suwanti (0500596015)

Kelas / Kelompok : 08 PDA / 02

Universitas Bina Nusantara Jakarta

2005

(2)

PENGUKURAN KIN ERJA DIVISI TI PADA PT. X D ENGAN MENGGUN AKAN METODE BALANCED SCORECARD

Indra Gunarto, Stephen Alexander, Suwanti

Jurusan Sistem Informasi, Program Studi Komputerisasi Akuntansi, Universitas Bina Nusantara, Jakarta

ABSTRAK

IT Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategis yang menggunakan beberapa metode pengukuran untuk melakukan evaluasi atas kinerja bagi TI ke perusahaan. Penggunaan TI merupakan suatu hal yang mutlak untuk memenangkan persaingan bisnis yang makin mendekati globalisasi dunia. Namun IT Balanced Scorecard tersebut masih tergolong baru bagi perusahaan di Indonesia begitu juga PT. X.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah menganalisa dan mengukur kinerja pada divisi TI.

M etode penelitian yang dilakukan adalah melalui penelitian kepustakaan, wawancara, kuesioner. Setelah dilakukan pengukuran atas kinerja TI perusahaan maka didapatkan data perspektif kontribusi perusahaan mencapai 91,06%, perspektif orientasi pengguna dengan 91,00%, perspektif penyempurnaan oprasional dengan 94,24%, dan perspektif orientasi masa depan dengan 86,58%. Kesimpulan setelah meneliti adalah bahwa IT Balanced Scorecard dapat diandalkan untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja TI perusahaan, dan untuk dapat mempertahankan hasil yang baik perusahaan harus terus melakukan pengukuran berkala dengan menggunakan IT Balanced Scorecard untuk menentukan pencapaian strategis.

Kata kunci : Balanced Scorecard, pengukuran kinerja.

(3)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi (untuk selanjutnya akan disebut dengan TI) yang semakin pesat ini telah mendorong terciptanya suatu lingkungan bisnis yang sangat kompleks dan kompetitif. Kemajuan penggunaan Teknologi Informasi dewasa ini mau tidak mau menuntut perusahaan untuk memanfaatkan TI agar memiliki keunggulan daya saing. Untuk menghadapi hal tersebut, perusahaan dituntut agar dapat meningkatkan kinerja perusahaannya melalui perencanaan strategi dan sistem manajemen yang tepat yang disesuaikan dengan kondisi bisnis saat ini.

Penerapan TI dalam perusahaan merupakan investasi yang besar. Dengan adanya penerapan TI, diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat manajemen untuk mengukur kinerja sejauh mana kontribusi TI terhadap perusahaan. Pada umumnya, kinerja perusahaan diukur dari aspek keuangan (Financial) saja, yang diukur melalui Return on Investment, Pendapatan, Total Biaya, dll.

Sedangkan pada kenyataannya, tidak hanya dilihat dari aspek keuangan tetapi aspek non- keuangan (Non-Financial) juga perlu dipertimbangkan yang meliputi Pelanggan, Proses Bisnis Internal dan Pembelajaran dan Pertumbuhan.

Berbeda dengan Balanced Scorecard, IT Balanced Scorecard merupakan ukuran kinerja yang terintegrasi, yang melengkapi seperangkat kinerja divisi TI di masa lalu, dan diturunkan dari visi, misi dan strategi dengan ukuran pendorong kinerja masa depan pada bidang TI yang mendukung perusahaan secara keseluruhan. IT Balanced Scorecard menerjemahkan visi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun ke

(4)

dalam empat perspektif, yaitu : perspektif kontribusi perusahaan, perspektif orientasi pengguna, perspektif penyempurnaan operasional dan perspektif orientasi masa depan.

Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup penelitian meliputi :

a. Lingkungan penelitian dilakukan di PT X yang bergerak dalam bidang pemasaran, gudang dan distribusi dari proses pengepakan makanan, bahan-bahan makanan dan produk konsumen lainnya.

b. Proses pengambilan data dan pengumpulan informasi dilakukan dengan mengumpulkan data, wawancara dan penyebaran kuesioner.

c. M etode pengukuran yang digunakan berdasarkan IT Balanced Scorecard dengan melihat 4 perspektif, yaitu :

• Perspektif Kontribusi Perusahaan

• Perspektif Orientasi Pengguna

• Perspektif Penyempurnaan Operasional

• Perspektif Orientasi M asa Depan

d. Data yang disajikan bersifat naratif, ada beberapa data rahasia sehingga tidak dapat disajikan.

(5)

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk menganalisa kinerja pada divisi TI perusahaan.

2. M enyediakan alat pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja PT X dalam bidang TI.

3. M erancang hasil pengukuran kedalam bentuk digital dashboard.

M anfaat dari penulisan skripsi ini adalah :

ƒ Sebagai masukan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, kualitas, kepuasan pelanggan, dan produktivitas kinerja TI secara keseluruhan dengan menggunakan IT Balanced Scorecard

(6)

ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN

PT. X adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran, gudang dan distribusi dari proses pengepakan makanan, bahan-bahan makanan dan produk konsumen lainnya. Pertama kali didirikan pada tanggal 30 M aret 1987 dengan nama PT. X yang bergerak dibidang distribusi untuk supermarket saja. PT. X juga mengimport dan distributor dari produk-produk coklat dan permen.

Pada awal berdirinya perusahaan ini belum mempunyai divisi TI, pada tanggal 1 Juni 2000 divisi TI didirikan.

PT. X adalah perusahaan yang bergerak dibidang pendistribusian bahan makanan yang diimpor dari luar negeri. Pendistribusian yang dilakukan oleh PT. X mencakup wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi. Dari 101 tempat yang dipasok ke kota-kota yang dapat dijangkau lebih dari 500 supermarket, 2000 mini market, 40 hypermarket dan ratusan toko penjualan makanan, farmasi, hotel, kantin, institusi serta toko mainan.

PT. X menyadari disaat ekonomi bangsa Indonesia yang terpuruk, menyebabkan semua bidang usaha mengalami kemunduran dan krisis yang berkepanjangan, sehingga menyebabkan permintaan konsumen akan barang-barang dari PT.X menurun. Untuk mengantisipasi hal tersebut, PT. X memberikan potongan harga bagi customer yang membeli dalam jumlah banyak tanpa mengurangi kualitas barang yang di distribusikan oleh PT. X.

Didalam usaha pendistribusian bahan makanan yang dilakukan PT. X , pelayanan yang diberikan kepada konsumen merupakan usaha yang penting dalam hal kepercayaan.

(7)

Oleh karena itu, sumber daya manusia PT. X dituntut bekerja lebih baik dalam melayani konsumen dengan membentuk sebuah team untuk melatih sales promotion girl (SPG) dalam melakukan aktivitas promosi.

Di masa krisis ini, setiap perusahaan makanan selalu bersaing dengan memberikan harga yang murah untuk menarik customer. PT. X menganggap ini merupakan suatu tantangan yang harus dicari solusinya, bagaimana memuaskan konsumen dengan harga yang terjangkau tanpa mengurangi kualitas dari produk yang akan digunakan.

Visi, Misi dan Strategi PT. X Visi :

PT. X mempunyai komitmen untuk menjadi penguasa pasar, gudang, dan perusahaan distribusi dari proses pengepakan makanan dan bahan-bahan makanan di Indonesia.

Misi :

1. Fokus pada pemenuhan atau kepuasan pelanggan, supplier, pemegang saham dan pekerja.

2. Penerapan secara baik sistem manajemen yang efektif dan efisien.

Strategi :

1. M emilih supplier yang kompeten

2. M embina hubungan baik dengan pihak luar, supplier,dan customer.

3. M emperluas jaringan distribusi.

(8)

Analisis Kompetitif Porter Pada PT. X

Persaingan antar perusahaan.

Kompetitor utama pada PT. X adalah PT. U, pada perusahaan tersebut sama-sama bergerak dibidang penyaluran makanan. Pada saat ini PT.U merupakan kompetitor utama di dalam industri makanan yang memiliki kemampuan pendistribusian yang bersaing dengan PT. X. Perbandingan antara perusahaan dengan kompetitor adalah 60:40 dan pengaruhnya terhadap PT. X cukup besar, walaupun PT. X dan PT.U memiliki jalur distribusi sendiri.

Strategi pemasaran yang diterapkan agar perusahaan bisa menjadi lebih unggul adalah memberikan service level yang lebih baik kepada pelanggan, pemberian diskon untuk pembelian tertentu, harga yang dapat bersaing, pengiriman yang tepat waktu.

Ancaman pendatang baru:

Perusahaan distribusi luar negeri

Kekuatan Pemasok:

1. Lokal (Indonesia) 2. Import(M alaysia, Singapura, Swiss)

Kekuatan Pembeli:

1. Supermarket 2. Hypermarket 3. Grosir

Produk Substitusi Tidak ada Pesaing Industri :

PT. U

(9)

Potensi / Kemampuan Masuknya Pendatang Baru

Pendatang baru yang berasal dari perusahaan distribusi luar negeri yang bergerak di bidang makanan yang memiliki potensi serta kualitas untuk mengembangkan usahanya di masa yang akan datang dapat menjadi ancaman bagi PT. X

Pengaruh pendatang baru terhadap PT. X tidak terlalu besar karena dalam pendistribusian, pendatang baru mengalami kesulitan. Banyak agen, hypermarket, dan toko yang masih ragu mencoba produk baru karena belum mengetahui respon masyarakat terhadap produk baru tersebut.

Kekuatan tawar-menawar pemasok

Produk yang ditawarkan oleh pemasok-pemasok adalah nilai jual bagi PT. X oleh karena itu produk tersebut merupakan komoditi penting bagi PT. X. Hal tersebut membuat PT. X dan pemasok melakukan kontrak kerja yang sifatnya saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Win-win solution adalah solusi smart yang dilakukan dengan pemasok agar nantinya terdapat kesepakatan dan keuntungan yang tidak memihak pada salah satu pihak saja.

Pengaruh pemasok sangatlah penting bagi perusahaan karena PT. X bergerak dibidang distribusi dimana perusahaan tidak bergantung pada satu atau dua pemasok saja, hal tersebut dapat menjadi masalah yang sangatlah berarti jika pihak pemasok menghentikan supplier barang kepada PT. X. Oleh karena itu PT. X menjalin hubungan baik dengan supplier dan mempunyai banyak pemasok baik dari dalam maupun luar negeri.

(10)

Kekuatan tawar-menawar pembeli

Kekuatan dari pihak agen, hypermarket, dan toko sedang, karena produk dari PT. X memiliki brand image tersendiri dan mudah dijual. Apabila ada agen, hypermarket, dan toko yang tidak lagi mengambil barang dari PT. X, maka PT. X bisa mencari agen, hypermarket, toko lain yang mau menjual produk dari PT. X karena pangsa pasar untuk produk makanan masih sangat luas.

Kekuatan produk pengganti

Produk pengganti pada PT. X tidak ada, karena bergerak di bidang distributor bukan sebagai produksi dari suatu produk.

(11)

Matriks SWOT Perusahaan

IFAS

EFAS

STRENGTH (S)

• Harga jual produk yang bersaing.

• Sumber daya manusia yang berkualitas dan loyal terhadap perusahaan.

• Pelayanan yang memuaskan kepada konsumen

• Mementingkan

kesejahteraan bagi karyawan di perusahaan

WEAKNESSES (W)

• Biaya operasional yang tinggi.

• Keterbatasan armada.

• Keterbatasan jarak tempuh.

OPPORTUNITIES (O)

• Perluasan usaha dengan bekerja sama dengan perusahaan sejenis.

• Peluang bisnis masih terbuka luas.

• Hubungan yang terbuka dengan perusahaan lain.

S-O

• Perluasan usaha ke daerah strategis di Indonesia.

• Meningkatnya jumlah dan kualitas sumber daya manusia.

• Meningkatkan dan memelihara kualitas serta

mutu pelayanan.

W-O

• Fokus pada kegiatan pemasaran sehingga meningkatkan

pelanggan dan menekan biaya operasional. Juga melakukan kerjasama dengan perusahaan sejenis.

THREATS (T)

• Perusahaan distribusi sejenis (Lokal / Luar Negeri).

• Kualitas produk yang menurun akibat hal-hal diluar dugaan.

• Peningkatan peraturan pemerintah.

• Situasi politik dan ekonomi di Indonesia yang belum stabil

S-T

• Meningkatkan kualitas dari kinerja perusahaan agar dapat memberikan yang

terbaik dengan menggunakan SDM yang

ada.

W-T

• Mengikuti

perkembangan pasar,

distribusi dan membuat strategi–

strategi baru sesuai dengan kondisi terbaru.

(12)

Analisis Divisi TI Sekilas Divisi TI

Pada awal berdirinya perusahaan, PT. X belum memiliki divisi TI baru pada awal bulan Juni 2000 divisi TI berdiri dibawah pengawasan divisi finance accounting. Divisi TI memiliki 9 orang termasuk M anager TI sendiri, aplikasi yang digunakan sekarang merupakan aplikasi outsource dengan harapan aplikasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dan perawatannya dapat dikerjakan sendiri oleh divisi TI tersebut guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Sebelumnya belum pernah dilakukan pengukuran kinerja pada PT. X.

Struktur Organisasi Divisi TI

Struktur Divisi TI Pada PT. X IT Manager

Application Supervisor

Database Supervisor

System

Analyst ERP Network

Administration

Database

Administration Helpdesk

Programmer Reporting Developer

(13)

Pembagian Tugas dan Tanggungjawab Divisi TI

Pembagian tugas dan tanggungjawab divisi TI adalah sebagai berikut : Manager IT :

• Manajer TI adalah seseorang yang mempunyai keahlian dibidang TI dan mempunyai tugas mengontrol dan mempunyai tanggung jawab penuh terhadap keseluruhan kegiatan divisi TI. Keputusan terpenting harus diputuskan melaluinya dan menjadi perantara komunikasi dengan divisi lainnya.

Application Supervisor :

• Mengatur dan mengkoordinasi semua sistem dan aplikasi yang terdapat dalam divisi TI.

Database Supervisor :

• Mengatur, mengontrol database dan networking (jaringan-jaringan) serta technical support.

System Analyst ERP (Enterprise Resources Planning) :

• Mengatur persediaan, pembelian, penjualan, finance accounting

• Mendesain, merancang sistem, alur program, membuat DFD, ERD dari suatu aplikasi.

Networking Administrator :

• Merancang struktur jaringan

• Memelihara koneksi.

(14)

Database Administrator (DBA) :

• Database administrator disebut juga pengelola database atau lebih dikenal dengan istilah DBA. Tugas DBA terbagi dalam empat area utama yaitu : perencanaan, penerapan, operasi dan keamanan.

• Perencanaan database meliputi kerja sama dengan manajer untuk mendefinisikan skema perusahaan dan pemakai untuk mendefinisikan subskema mereka. Selain itu, DBA berperan penting dalam memilih DBM S.

• Penerapan database terdiri dari menciptakan database yang sesuai dengan spesifikasi dari DBM S yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan kebijakan dan prosedur penggunaan database.

• Operasi database mencakup menawarkan program-program pendidikan bagi pemakai database, dan menyediakan bantuan saat diperlukan.

• Keamanan database meliputi pemantauan kegiatan database dengan menggunakan statistik yang disediakan DBM S. Selain itu, DBA memastikan bahwa database tetap aman.

Helpdesk :

• Memperbaiki kerusakan-kerusakan dan gangguan-gangguan dari hardware.

• Menangani dan me-maintain penggunaan hardware pada setiap divisi.

• Melakukan instalasi aplikasi dan mengkonfirmasi software sesuai dengan kebutuhan dari end user.

• Membuat lapotan dari setiap kondisi hardware yang ada.

(15)

Programmer :

• Programmer adalah orang yang menunjang kegiatan pembangunan sistem aplikasi perusahaan yang telah mengacu kepada rancangan sistem aplikasi untuk melakukan pengembangan aplikasi. Dalam hal ini perusahaan melakukannya sendiri apabila tidak terdapat kendala, apabila ada kendala seperti waktu yang terbatas atau biaya maka diambil langkah untuk outsourcing.

Reporting Developer :

• Membuat laporan untuk kegunaan divisi TI

Visi, Misi dan Strategi Divisi TI Visi TI :

• Membuat Divisi TI sebagai alat strategi perusahaan dalam pengambilan keputusan manajemen serta menyediakan sistem aplikasi yang berkualitas untuk menunjang kegiatan operasional divisi lainnya.

Misi TI :

• Selalu mengikuti perkembangan teknologi yang selalu berkembang dan menerapkannya pada perusahaan.

• Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada user mengenai hal-hal yang berkaitan dengan TI.

Strategi TI :

• Meningkatkan pelayanan dibidang TI semaksimalnya kepada divisi lainnya.

• Meningkatkan efisiensi biaya TI dan keefektifannya.

• Menyediakan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan.

(16)

Matriks SWOT Divisi TI

IFAS

EFAS

STRENGTH (S)

• Memiliki infrastruktur jaringan yang memadai.

• Staf TI yang berkualitas.

• Perusahaan telah memiliki aplikas i perangkat ajar

• Dukungan finansial yang memadai.

• Mempunyai aplikasi yang up to date.

WEAKNESSES (W)

• Proyek TI sering kehilangan fokus, apabila sasaran dan target yang ingin dicapai dalam proyek tidak terpenuhi.

OPPORTUNITIES (O)

• Adanya dukungan dana yang memadai dari manajemen.

• Hubungan yang baik dengan divisi lainnya.

S-O

• Meningkatkan dukungan TI sebagai salah satu penyedia aplikasi untuk kelancaran kegiatan operasional sehari-hari.

• Terus berupaya meningkatkan kualitas

sumber daya manusia

sehingga dapat memberikan nilai lebih

pada perusahaan

W-O

• Melakukan evaluasi dan menganalisa terhadap proyek TI yang tidak mencapai target dan melakukan perbaikan jika memungkinkan.

THREATS (T)

• Banyaknya penawaran aplikasi oleh software house.

• Penawaran kerja bagi Profesional TI.

• Perkembangan TI yang begitu pesat.

S-T

• Melakukan pelatihan

untuk dapat meningkatkan kualitas

sumber daya manusia

sehingga pada akhirnya dapat membuat divisi TI lebih efisien dan efektif

• Terus meningkatkan kerja para staf TI

untuk dapat menghasikan

infrastuktur, aplikasi yang lebih baik lagi dan mampu mencapai target perusahaan.

W-T

• Terus mendorong kemampuan dalam pengembangan para staff

TI menghadapi perkembangan yang ada.

• Meningkatkan

kesejahteraan staff TI yang disesuaikan dengan kinerjanya.

(17)

Arsitektur Jaringan PT. X

Server ERP

(Enterprise Resources Planning)

Switch

Firewall

Switch Operational

Warehouse Finance Human Resources Marketing Sales & Accounting Department (HRD)

Aplikasi –aplikasi TI

Aplikasi yang digunakan oleh perusahaan terdiri dari :

1. General Ledger berfungsi untuk membuat neraca, laporan rugi/laba, dan balance sheet. Aplikasi ini digunakan oleh divisi Finance dan Accounting.

2. Sales Invoice, aplikasi yang digunakan adalah Oracle yang berisi menu :

Transaksi, digunakan oleh bagian keuangan untuk membuat surat DO (Delivery Order) dan pajak.

(18)

3. Account Receivable, aplikasi yang digunakan adalah Oracle yang berisi menu :

Transaksi, digunakan bagian keuangan untuk menginput dan mengupdate semua transaksi penagihan, pembayaran seperti giro dalam bentuk laporan.

4. Inventory, aplikasi yang digunakan adalah Oracle yang berisi menu : Tabel, berisi master nama barang.

Transaksi, diinput oleh bagian gudang, meliputi barang masuk dari pabrik, retur barang, transfer gudang, update pengeluaran barang dan kartu pengiriman.

5. Gaji, aplikasi yang digunakan adalah SQL yang berisi menu:

Tabel, berisi master karyawan.

Transaksi, digunakan oleh bagian Human Resource Department untuk mengisi data.

6. Video Conference, berfungsi untuk mengadakan rapat ditempat yang berbeda pada waktu yang bersamaan agar dapat saling bertatap muka melalui video yang terhubung dengan internet.

7. Cisco, sebuah aplikasi yang berfungsi untuk memantau kecepatan akses dari pengguna.

IS Strategic Grid

Tujuan dari analisis IS Strategic Grid yaitu memetakan aplikasi yang dihasilkan oleh divisi melihat seberapa besar ketergantungan perusahaan terhadap aplikasi yang telah dibuat oleh Divisi TI dan melihat apakah aplikasi tersebut dapat memberikan keunggulan bersaing.

(19)

Degree to which

IT developments High Will create

Competitive Advantage

Low

Low High

Degree to which the firm is functionally dependent Upon IS and IT today

Keterangan :

A) Video Conferences E) Aplikasi Payroll

B) Aplikasi Inventory F) Aplikasi General Ledger C) Aplikasic Cisco G) Aplikasi Sales Invoice D) Aplikasi Account Receivable

TURNAROUND STRATEGIC

(A) (B)

SUPPORT FACTORY (C) (D) (E) (F) (G)

(20)

PENGUKURAN IT BALANCED SCORECARD Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard

VISI

M ISI

VISI TI

M ISI TI

STRATEGI TI STRATEGI

Analisis Porter

Analisis SWOT

Analisis CSF

Tujuan Strategis

Perspektif Kontribusi Perusahaan

Perspektif Orientasi Pengguna

Perspektif Penyempurnaan

Operasional

Perspektif M asa Depan

Ukuran Strategis

Strategic Map

Sasaran

Digital Dashboard Pembobotan

Pengukuran

Evaluasi Hasil

(21)

Pengukuran TPT

Dasar yang digunakan dalam menghitung TPT ( Tingkat Pencapaian Target) adalah sebagai berikut :

Jika pernyataan yang digunakan bersifat positif maka penghitungan TPT yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Bila aktual > target maka target terpenuhi maka pencapaian adalah 100 %

b. Bila aktual < target maka digunakan perhitungan :

100% -

[

Sasaran

]

* Penyimpangan = Sasaran - Aktual

Jika pernyataan yang digunakan bersifat negatif maka penghitungan TPT yang digunakan adalah sebagai berikut:

c. Bila aktual < target maka target terpenuhi maka pencapaian adalah 100 %

d. Bila aktual > target maka digunakan perhitungan :

100% -

[

Sasaran

]

• Penyimpangan = Aktual – Sasaran

Penyimpangan

X 100%

Penyimpangan * X 100%

(22)

Hasil Pengukuran IT Balanced Scorecard

Hasil pencapaian dari masing-masing perspektif ditentukan dengan pembagian interval dari 0% sampai dengan 100% yang merupakan kesepakatan bersama antara penulis dengan perusahaan, yaitu:

84,001% - 100,000% Sangat baik 49,001% – 64,000% Kurang 74,001% - 84,000% Baik 0,000% - 49,000% Sangat kurang 64,001% - 74,000% Cukup

Hasil yang diperoleh dari pengukuran IT Balanced Scorercard pada PT. X adalah sebagai berikut :

Perspektif Hasil Akhir TPT Kontribusi Perusahaan 91,06%

Orientasi Pengguna 91,00%

Penyempurnaan Operasional 94,24%

Orientasi M asa Depan 86,58

Hasil pengukuran pada Kontribusi Perusahaan sebesar 91,06 % menunjukan pencapaian yang sangat baik, dengan kontrol biaya TI sebesar 53,9 %, nilai kontribusi TI sebesar 28,11% dan nilai bisnis proyek TI sebesar 9,05%

Hasil pengukuran pada Pencapaian Orientasi Pengguna sebesar 91,00 % menunjukan pencapaian yang sangat baik dengan kepuasan staf TI sebesar 26,18%, peningkatan pelayanan TI sebesar 25,85%, interaksi dengan pengguna sebesar 13,59%, dan kepuasan pengguna adalah sebesar 25,38%.

(23)

Hasil pengukuran pada Penyempurnaan Operasional sebesar 94,24% menunjukan pencapaian yang paling besar diantara ke empat perspektif yang lain dengan maintenance aplikasi sebesar 42,3%, maintenance hardware sebesar 23,90%, peningkatan pelayanan helpdesk sebesar 19,27%, dan pengoprasian TI yang efektif dan efisien sebesar 8,77%.

Hal tersebut disebabkan oleh banyak ukuran yang ada memenuhi sasaran yang diinginkan.

Hasil pengukuran pada M asa Depan sebesar 86,58 % menunjukan pencapaian yang baik dengan ukuran sebagai berikut mengembangkan keahlian staf TI sebesar 43,92%, pelatihan staf TI sebesar 31,08%, dan perkembangan TI sebesar 11,58%.

(24)

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Setelah melakukan pengukuran IT Balanced Scorecard, maka dapat kami simpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan IT Balanced Scorecard secara keseluruhan didapatkan hasil yang sangat baik, pada perspekif kontribusi perusahaan dengan 91,06%, perspektif orientasi pengguna dengan 91,00%, perspektif penyempurnaan operasional dengan 94,24% menempati urutan tertinggi, dan perspektif orientasi masa depan dengan 86,58%.

2. Peranan TI terhadap kontribusi perusahaan dinilai sangat baik namun persentase peningkatan proyek TI yang belum mencapai sasaran. Kegiatan operasional secara keseluruhan dinilai sangat baik.

3. Untuk perencanaan masa depan dinilai cukup baik, mengingat adanya pelatihan yang berkala, tetapi frekuensi ketidaktersediaan server belum dapat dimaksimalkan. Dan dilihat dari orientasi pengguna dinilai sudah sangat baik dengan adanya kepuasan pelayanan terhadap pemakai, training yang berkualitas, loyalitas staf TI terhadap perusahaan.

4. Perancangan Digital Dashboard pada IT Balanced Scorecard dapat dijadikan acuan sebagai informasi apakah strategi yang diterapkan sudah tercapai atau belum.

(25)

Saran

Saran-saran yang perlu diperhatikan untuk teknologi informas i pada PT. X antara lain :

1. Perusahaan hendaknya melakukan pengukuran dengan menggunakan IT Balanced Scorecard secara berkala dan hasil evaluasi pengukuran tersebut dapat digunakan sebagai masukan serta acuan untuk meningkatkan kinerja dari divisi TI.

2. M eminimalisasi frekuensi gangguan yang ada pada divisi TI dan kecepatan penanganan masalah yang timbul dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard memandang unit bisnis dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan, serta

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam kategori baik dengan jumlah skor 109 dari skor maksimum 130, ditinjau dari empat perspektif balanced scorecard,

Dimana hal ini dapat dilihat pada hasil nilai perolehan pengukuran dari empat perspektif IT Balanced Scorecard yang pertama yaitu perspektif kontribusi organisasi

Hasil implementasi strategi berbasis Balanced Scorecard merupakan hasil pengukuran kinerja perusahaan yang ditinjau secara komprehensif, koheren, dan seimbang, baik

Pada implementasi balanced scorecard perspektif pelanggan pada masing-masing standar menggunakan output nilai persentase yang dihasilkan oleh pengukuran kinerja

Untuk merancang sistem pengukuran kinerja yang baik harus sesuai dengan visi, misi, strategi dan tujuan perusahaan, sesuai dengan perspektif dari Balanced

Bahtera Utama dengan melakukan pengukuran kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard melalui empat perspektif yang diukur, yaitu perspektif keuangan , perspektif

Pada penelitian ini menggunakan metode Balanced scorecard dalam pengukuran kinerja dari perusahaan,yang dijabarkan ke dalam empat perspektif didalamnya yaitu (1) perspektif