• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

46 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah berdirinya SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen

SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen yang beralamatkan di jalan Raya Sragen-Solo Km. 8 Purwosuman, awalnya berdiri pada tahun 1965 dengan nama

“SMP Purwosuman Persiapan” yang merupakan salah satu sekolah swasta di Sragen. Status swasta ini hanya bertahan selama 9 tahun, lebih tepatnya pada tanggal 18 Juli 1974 sesuai dengan Surat Keputusan No. 018/07/1974 ditetapkan sebagai sekolah negeri dengan nama “SMP Negeri Purwosuman”. Kemudian pada tanggal 8 Maret 2003 SMP Negeri Purwosuman berganti nama menjadi “SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen” hingga sampai sekarang.

2. Fasilitas di SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen

SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen memiliki tanah seluas 10.330 m² dengan sertifikat SK No. 014-530.3-33-2008. Adapun fasilitas yang dimiliki SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen adalah 7 ruangan yaitu 21 ruang kelas, ruang guru, ruang TU, ruang Kepala Sekolah, ruang BK, ruang kesiswaan dan ruang ketrampilan; sebuah perpustakaan, 3 laboratorium yaitu IPA, Media dan Komputer; sebuah masjid dengan tempat wudhu serta kamar mandi, 3 lapangan yaitu basket, badminton dan lompat jauh; sebuah kantin, 2 tempat parkir untuk guru dan siswa serta fasilitas yang lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut:

(2)

Tabel 5. Fasilitas Bangunan di SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen

No Fasilitas Panjang x Lebar (m) Luas (m²)

1 Ruang Kelas 21 ( 8 x 9 ) 1512

2 Ruang Guru 8 x 12 96

3 Ruang TU 7 x 8 56

4 Ruang Kepala Sekolah 6 x 6 36

5 Ruang BK 7 x 9 63

6 Ruang Kesiswaan 7 x 9 63

7 Ruang Ketrampilan 16 x 7 112

8 Perpustakaan 8 x 12 96

9 Labotarium IPA 12 x 9 108

10 Labotarium Media 8 x 9 72

11 Labotarium Komputer 8 x 9 72

12 Masjid 7 x 7 49

13 Tempat Wudhu + KM 2,5 x 2,5 6,25

14 Lapangan Basket 28 x 17 476

15 Lapangan Badminton 18 x 9 162

16 Lapangan Lompat Jauh 12 x 4 48

17 Kantin 2 x 5 10

18 Tempat Parkir Guru 3 x 7 21

19 Tempat Parkir Siswa 2 x 3 6

20 Fasilitas Umum 8 x 2 16

(3)

B. Hasil dan Pembahasan Penelitian 1. Minat Belajar

a. Minat Belajar Awal

Berdasarkan analisis dokumen tentang hasil belajar siswa mengenai upaya peningkatan minat dan hasil belajar siswa, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, hal ini dapat terlihat dari rata-rata nilai yang masih tergolong rendah dan belum tercapainya ketuntasan pada kelas VIII C.

Kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran dikarenakan penggunaan metode yang kurang tepat yang belum optimal dalam pelajaran geografi sangat berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS Geografi kelas VIII C SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen, minat siswa sebelum dilakukan tindakan dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Minat Belajar Siswa dalam Mengikuti Pelajaran IPS Geografi Sebelum Dilakukan Tindakan Pada Kelas VIII C SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen.

Jumlah

Aspek Indikator

Siswa % Minat

belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPS Geografi

A. Bekerja sama mengerjakan tugas diskusi B. Memperhatikan penjelasan guru

C. Bertanya pada teman yang melakukan presentasi D. Datang tepat waktu

E. Menjawab pertanyaan guru

F. Mengerjakan tugas lain selain diskusi

G. Mengganggu teman dalam mengerjakan tugas diskusi

H. Bicara sendiri

I. Mondar-mandir di kelas J. Keluar kelas

30 35 1 36

2 2

4 5 6 3

77 90 2,6 92 5 5

10 13 15 7,7 Sumber: Data Primer Tahun 2008

(4)

b. Minat Belajar Siswa Setelah Dilakukan Tindakan

Untuk mengetahui minat belajar siswa, terlebih dahulu peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang dapat digambarkan dalam kegiatan siklus sebagai berikut:

Kegiatan Siklus 1) Pelaksanaan siklus

Siklus dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 dan 27 Oktober 2008 serta tanggal 3 dan 10 November 2008 di kelas VIII C SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen pada jam ke 4 dan 5 (4 x dua jam pelajaran 2 X 45 menit) dengan pokok bahasan unsur-unsur fisik wilayah Indonesia.

Langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode STAD pada siklus yaitu:

a) Persiapan (20 menit)

(1) Guru membuka pembelajaran dengan salam, kemudian melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran. Semua siswa kelas VIII C masuk tanpa ada yang terlambat sehingga semua siswa mengikuti pelajaran.

(2) Guru menanyakan tentang materi minggu lalu yang telah disampaikan, untuk menanyakan apakah ada kesulitan dalam materi yang lalu.

(3) Tidak ada siswa yang menanyakan materi yang telah disampaikan, maka guru menganggap bahwa materi yang telah disampaikan mudah dipahami oleh siswa.

(4) Guru menyiapkan rencana pembelajaran yang dapat dilihat pada lampiran 3. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini yaitu:

(a) Siswa dapat menunjukkan letak geografis Indonesia.

(b) Siswa dapat menganalisis hubungan posisi geografi dengan perubahan musim di Indonesia.

(c) Siswa dapat menyajikan informasi tentang arah angin muson di Indonesia.

(5)

(d) Siswa dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim dan menentukan bulan berlangsungnya musim penghujan dan musim kemarau di wilayah Indonesia.

(e) Siswa dapat menyajikan informasi persebaran flora dan fauna tipe Asia, tipe Australia dan kaitannya dengan pembagian wilayah Wallacea dan Weber.

(f) Siswa dapat mendeskripsikan persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia.

(5) Guru mempersiapkan instrumen yang diperlukan.

Yaitu: soal diskusi, soal tes individu, lembar angket dan lembar pengamatan siswa.

(6) Guru mempersiapkan media yang diperlukan untuk penelitian hari ini.

Yaitu: Buku Panduan IPS geografi kelas VIII, Buku LKS geografi kelas VIII, dan Buku Paket IPS geografi kelas VIII yang lain yang relevan.

(7) Persiapan guru sudah baik dalam menyiapkan Rencana Pembelajaran (dapat dilihat pada lampiran 3), materi, soal diskusi, soal tes dan menyediakan media dan sumber pembelajaran.

(8) Siswa mempersiapkan buku baik buku tulis, buku panduan/buku paket dan alat tulis.

(9) Guru menerangkan materi pokok pembahasan unsur-unsur fisik wilayah Indonesia.

(10) Siswa memperhatikan penjelasan guru.

(11) Dalam pembelajaran, suara guru dapat didengar dengan baik oleh siswa.

(12) Guru menanyakan adakah materi yang ingin ditanyakan.

(13) Tidak ada siswa yang menanyakan materi yang sulit dipahami kepada guru.

(6)

b) Pelaksanaan Metode Kooperatif model STAD (30 menit)

(1) Guru meminta siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal pada siklus.

(2) Guru dalam menetapkan jumlah kelompok diskusi sudah sesuai dengan kondisi siswa dalam kelas, sehingga STAD bisa berjalan dengan lancar.

(3) Siswa tidak ada yang mengeluh mengenai anggota kelompoknya dan langsung menempatkan diri pada tempat dan anggota kelompoknya.

(4) Siswa membentuk 4 kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 10 siswa untuk berdiskusi. Pembagian kelompok dapat dilihat pada lampiran 21.

(5) Guru membagikan soal diskusi STAD pada tiap-tiap kelompok, soal diskusi STAD dapat dilihat pada lampiran 4, 6, 8 dan 10.

(6) Guru memberikan penjelasan tugas yang akan dikerjakan tiap- tiap kelompok dan masalah yang mungkin terjadi serta cara pemecahannya.

(7) Semua siswa mendengarkan penjelasan guru agar tidak kebingungan dalam mengerjakan soal-soal diskusi STAD.

(8) Siswa mengerjakan soal diskusi secara kelompok.

(9) Adapun aktivitas setiap kelompok dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

(7)

Tabel 7. Aktivitas Setiap Kelompok Siswa Kelas VIII C

Indikator minat

Kelompok I Anggotanya 10 siswa

Kelompok II Anggotanya

9 siswa

Kelompok III Anggotanya

10 siswa

Kelompok IV Anggotanya

10 siswa a. Bekerja sama mengerjakan

tugas diskusi

b. memperhatikan penjelasan guru

c. bertanya pada teman yang melakukan presentasi d. datang tepat waktu e. menjwab pertanyaan guru f. mengerjakan tugas lain

selain diskusi

g. mengganggu teman dalam mengerjakan tugas diskusi h. Bicara sendiri

i. Mondar-mandir di kelas j. Keluar kelas

9 siswa

10 siswa

2 siswa

10 siswa 3 siswa

-

-

- - -

9 siswa

9 siswa

1 siswa

9 siswa 1 siswa

-

-

- 1 siswa

-

10 siswa

10 siswa

1 siswa

10 siswa 2 siswa

-

-

- - -

10 siswa

10 siswa

-

10 siswa 2 siswa

-

-

- - -

(10) Waktu yang ditetapkan peneliti untuk mengerjakan soal STAD sudah sesuai sehingga tidak ada kelebihan atau kekurangan waktu.

c) Pembahasan Hasil Diskusi STAD (25 menit)

Adapun pembahasan soal diskusi STAD terlampir pada lampiran 5, 7, 9 dan 11 dengan deskripsi sebagai berikut:

(1) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi melalui perwakilan kelompok.

(2) Perwakilan dari masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi. Pembahasan diskusi pada kelompok I dapat dideskripsikan sebagai berikut:

(a) Guru dan semua siswa mendengarkan presentasi dari perwakilan kelompok I.

(8)

(b) Setelah selesai presentasi kemudian dibuka termin pertanyaan untuk 4 penanya dari kelompok lain karena terbatasnya waktu.

(c) Ada 1 siswa dari kelompok II yang bertanya kepada kelompok I tentang pengertian pelapukan mekanik.

(d) Kelompok I menjawab, tetapi jawaban dari kelompok I belum bisa dimengerti oleh penanya, kemudian kelompok I meminta bantuan kepada guru dan guru melemparkan pertanyaan kepada siswa

(e) Ada 3 siswa yang mengacungkan jari untuk menanggapi.

(f) Guru menunjuk salah satu siswa dari kelompok III tersebut untuk menjawab pertanyaan, jawaban siswa tersebut kurang tepat.

(g) Guru menunjuk satu siswa lagi dari kelompok IV untuk menyempurnakan jawaban dari kelompok III dan jawaban dari siswa tersebut hampir benar.

(h) Guru menerangkan dengan menulis di papan tulis untuk meningkatkan perhatian siswa.

(i) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

(j) Setelah selesai menerangkan, guru berkata: “ada yang ditanyakan?”.

(k) Tidak ada siswa yang bertanya.

(l) Diskusi pada kelompok I telah berjalan dengan baik.

(3) Perwakilan dari kelompok II mempresentasikan hasil diskusi.

Adapun kegiatan diskusi dapat dideskripsikan sebagai berikut:

(a) Guru dan semua siswa mendengarkan presentasi dari perwakilan kelompok II.

(b) Setelah selesai presentasi kemudian dibuka termin pertanyaan untuk 4 penanya dari kelompok lain karena terbatasnya waktu.

(9)

(c) Ada 1 siswa dari kelompok III bertanya kepada kelompok II tentang contoh pelapukan biologis.

(d) Kelompok II menjawab, tetapi jawaban dari kelompok II belum bisa dimengerti oleh penanya, kemudian kelompok II meminta bantuan kepada guru dan guru melemparkan pertanyaan kepada siswa

(e) Ada 4 siswa yang mengacungkan jari untuk menanggapi.

(f) Guru menunjuk salah satu siswa dari kelompok III tersebut untuk menjawab pertanyaan, jawaban siswa tersebut kurang tepat.

(g) Guru menunjuk satu siswa lagi dari kelompok I untuk menyempurnakan jawaban dari kelompok III dan jawaban dari siswa tersebut hampir benar.

(h) Guru menerangkan dengan menulis di papan tulis untuk meningkatkan perhatian siswa.

(i) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

(j) Setelah selesai menerangkan, guru berkata: “ada yang ditanyakan?”.

(k) Tidak ada siswa yang bertanya.

(l) Diskusi pada kelompok II telah berjalan dengan baik.

(4) Perwakilan dari kelompok III mempresentasikan hasil diskusi.

Adapun kegiatan diskusi dapat dideskripsikan sebagai berikut:

(a) Guru dan semua siswa mendengarkan presentasi dari perwakilan kelompok III.

(b) Setelah selesai presentasi kemudian dibuka termin pertanyaan untuk 2 penanya dari kelompok lain karena terbatasnya waktu.

(c) Ada 1 siswa dari kelompok I bertanya kepada kelompok III tentang contoh pelapukan khemik.

(10)

(d) Kelompok III menjawab, tetapi jawaban dari kelompok III belum tepat sehingga siswa belum paham terutama siswa yang mengajukan pertanyaan tersebut, kemudian kelompok III meminta bantuan kepada guru.

(e) Guru melemparkan pertanyaan kepada siswa.

(f) Ada 2 siswa yang mengacungkan jari untuk menanggapi.

(g) Guru menunjuk salah satu siswa dari kelompok I untuk menjawab pertanyaan, jawaban siswa tersebut kurang tepat.

(h) Guru menunjuk satu siswa lagi dari kelompok IV untuk menyempurnakan jawaban dari kelompok I dan jawaban dari siswa tersebut benar.

(i) Guru berkata kepada siswa “apakah masih ada yang ditanyakan?”.

(j) Semua siswa dengan kompak menjawab “tidak ada Bu…”.

(k) Dengan demikian diskusi dari kelompok III telah selesai.

(5) Perwakilan dari kelompok IV mempresentasikan hasil diskusi.

Adapun kegiatan diskusi dapat dideskripsikan sebagai berikut:

(a) Guru dan semua siswa mendengarkan presentasi dari perwakilan kelompok IV.

(b) Setelah selesai presentasi kemudian dibuka termin pertanyaan untuk 2 penanya dari kelompok lain karena terbatasnya waktu.

(c) Ada 1 siswa dari kelompok I bertanya kepada kelompok IV tentang faktor-faktor penyebab terjadinya pelapukan mekanik.

(d) Kelompok IV menjawab, tetapi jawaban dari kelompok IV belum tepat sehingga siswa belum paham terutama siswa yang mengajukan pertanyaan tersebut, kemudian kelompok IV meminta bantuan kepada guru.

(e) Guru melemparkan pertanyaan kepada siswa.

(f) Ada 2 siswa yang mengacungkan jari untuk menanggapi.

(11)

(g) Guru menunjuk salah satu siswa dari kelompok II untuk menjawab pertanyaan, jawaban siswa tersebut kurang tepat.

(h) Guru menunjuk satu siswa lagi dari kelompok I untuk menyempurnakan jawaban dari kelompok II dan jawaban dari siswa tersebut benar.

(i) Diskusi dari kelompok IV selesai.

(6) Guru mencatat hasil jawaban setiap kelompok.

(7) Siswa mencatat dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi STAD.

(8) Para siswa masih kesulitan dalam membuat kesimpulan.

(9) Guru membantu siswa dalam membuat kesimpulan.

(10) Semua siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

Adapun pembahasan soal diskusi STAD disajikan pada lampiran 11.

d) Evaluasi (15 menit)

(1) Guru membagi soal tes pada masing-masing siswa yang dapat disajikan pada lampiran 12, 14, 16 dan 18, dan kunci jawaban yang terdapat pula pada lampiran 13, 15, 17 dan 19.

(2) Masing-masing siswa mengerjakan tes pada lembar jawaban yang telah disediakan.

(3) Semua siswa mengerjakan soal tes dengan tertib.

(4) Guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain dalam rangka membangkitkan semangat siswa dalam mengerjakan tes.

(5) Waktu yang dipergunakan untuk mengerjakan tes cukup sehingga siswa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

(6) Guru membagi lembar angket pada masing-masing siswa untuk mengetahui sejauh mana minat siswa terhadap metode mengajar yang dipergunakan. Adapun lembar angket dapat dilihat pada lampiran 20.

(12)

(7) Siswa mengisi angket dengan tertib.

e) Tindak lanjut

Peneliti menilai hasil diskusi dan tes serta menyimpulkan jawaban lembar angket untuk dijadikan bahan pertimbangan selanjutnya.

2) Hasil Observasi Siklus

Berdasarkan hasil observasi dilaksanakan oleh guru kelas terhadap pelaksanaan siklus I diperoleh keterangan sebagai berikut:

a) Hasil Observasi Bagi Guru

(1) Guru sudah baik dalam menyiapkan Rencana Pembelajaran, menyediakan materi, soal tes, lembar pengamatan dan sumber pembelajaran.

(2) Guru dalam menetapkan jumlah kelompok sudah sesuai dengan kondisi siswa, sehingga diskusi bisa berjalan dengan lancar.

(3) Penampilan guru cukup menarik dalam rangka melakukan pembelajaran di kelas VIII C SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen.

(4) Guru dalam menguasai materi sudah baik dan guru juga menerangkan cara mempelajari pokok bahasan Unsur-unsur Fisik Wilayah Indonesia agar lebih mudah dipahami oleh siswa.

(5) Guru dalam pengelolaan waktu sudah tepat, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

(6) Guru dalam menggunakan papan tulis sudah optimal. Hal-hal yang penting ditulis di papan tulis agar dapat meningkatkan perhatian siswa.

(7) Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, bahasa yang dipergunakan oleh guru sudah baik dan benar.

(8) Guru dalam memusatkan perhatian kelompok pada materi pelajaran sudah cukup baik yaitu dengan berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain.

(9) Guru menerima atau menanggapi usulan dari siswa mengenai masalah yang dihadapi siswa.

(13)

(10) Guru dalam membuat kesimpulan, melaksanakan tes dan melaksanakan angket sudah baik.

b) Hasil Observasi Minat Siswa

Hasil observasi siswa pada siklus terdapat pada lampiran 21 dengan perincian yang terdapat pada tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8. Minat Belajar Siswa Mengikuti Pelajaran IPS Geografi Sesudah Dilakukan Tindakan Pada Kelas VIII C SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen.

Jumlah

Aspek Indikator

Siswa % Minat

belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPS Geografi

A. Bekerja sama mengerjakan tugas diskusi B. Memperhatikan penjelasan guru

C. Bertanya pada teman yang melakukan presentasi D. Datang tepat waktu

E. Menjawab pertanyaan guru

F. Mengerjakan tugas lain selain diskusi

G. Mengganggu teman dalam mengerjakan tugas diskusi

H. Bicara sendiri

I. Mondar-mandir di kelas J. Keluar kelas

38 39 4

39 8 - - - 1 -

97 100

10

100 20,5 - - - 2,6

- Sumber: Data Primer PTK Tahun 2008

c. Tanggapan Siswa

Tanggapan siswa pada siklus dapat dilihat dari angket yang ditanyakan pada akhir pembelajaran siklus dan hasilnya yaitu:

1) Sebanyak 32 siswa (82%) menyatakan senang mengikuti pelajaran IPS Geografi dengan menggunakan metode STAD.

2) Sebanyak 38 siswa (97%) menyatakan sikap guru dalam proses pembelajaran IPS Geografi dengan menggunakan metode diskusi STAD sangat bersahabat.

(14)

3) Sebanyak 24 siswa (61%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode STAD lebih menarik dari pada menggunakan metode ceramah.

4) Sebanyak 38 siswa (97%) menyatakan giat belajar geografi agar mendapat nilai yang baik.

5) Sebanyak 39 siswa (100%) menyatakan tertarik dengan pelajaran IPS Geografi dengan metode STAD, sehingga siswa rajin belajar.

6) Sebanyak 34 siswa (87%) menyatakan bahwa belajar geografi dengan metode STAD lebih mudah dipahami.

7) Sebanyak 35 siswa (90%) menyatakan bahwa belajar geografi dengan metode STAD dapat menambah wawasan.

8) Sebanyak 39 siswa (100%) menyatakan lebih tertarik belajar geografi di sekolah karena adanya fasilitas yang memadai.

9) Sebanyak 34 siswa (87%) menyatakan ilmu pengetahuan geografi sangat penting dalam kehidupan.

10) Sebanyak 15 siswa (38,5%) menyatakan bahwa dengan nilai geografi yang baik dapat memacu siswa untuk lebih giat belajar.

d. Pembuktian Hipotesis yang Pertama

Berdasarkan observasi minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPS Geografi terdapat peningkatan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPS Geografi yang dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut:

(15)

Tabel 9. Peningkatan Minat Belajar Siswa dalam Mengikuti Pelajaran IPS Geografi SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen.

Jumlah

Sebelum PTK Sesudah PTK

Aspek Indikator

Siswa % Siswa % Minat

belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPS Geografi

A. Bekerja sama mengerjakan tugas diskusi

B. Memperhatikan penjelasan guru C. Bertanya pada teman yang

melakukan presentasi D. Datang tepat waktu

E. Menjawab pertanyaan guru F. Mengerjakan tugas lain selain

diskusi

G. Mengganggu teman dalam mengerjakan tugas diskusi H. Bicara sendiri

I. Mondar-mandir di kelas J. Keluar kelas

30

35 1

36 2

2

4 5 6 3

77

90 2,6

92 5

5

10 13 15 7,7

38

39 4

39 8

-

- - 1 -

97

100 10

100 20,5

-

- - 2,6

- Sumber: Data Primer PTK Tahun 2008

Dari uraian tabel 9 di atas telah membuktikan bahwa hipotesis yang pertama tentang penggunaan metode STAD dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS geografi pada pokok bahasan unsur- unsur fisik wilayah Indonesia kelas VIII C SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen telah terbukti. Peningkatan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPS Geografi ditandai dengan:

1) Pada aspek proses juga sudah memenuhi target yang telah ditentukan, ini ditandai dengan:

a) Guru dapat mengelola waktu sesuai dengan yang telah ditentukan dalam rencana pembelajaran.

b) Guru dapat memusatkan perhatian siswa yang dapat dilihat dari:

(16)

(1) 38 siswa dari 39 siswa bekerjasama mengerjakan tugas diskusi kelompok.

(2) Semua siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru.

(3) Tidak ada siswa yang mengerjakan tugas yang lain selain tugas diskusi.

(4) Tidak ada siswa yang mengganggu teman dalam mengerjakan tugas.

(5) Tidak ada siswa yang berbicara sendiri.

(6) Tidak ada siswa yang keluar kelas.

(7) 1 siswa dari 39 siswa yang berjalan mondar-mandir di kelas.

c) Guru dapat meningkatkan minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat dilihat dari:

(1) Siswa semua datang tepat waktu dalam mengikuti pelajaran IPS Geografi.

(2) Siswa ikut aktif menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh guru.

(3) Siswa ikut aktif dalam kegiatan diskusi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok yang sedang melakukan presentasi.

(17)

2. Hasil Belajar a. Hasil Belajar Kondisi Awal

Nilai rata-rata kelas VIII C sebelum dilakukan tindakan diambil dari buku nilai kelas VIII C, yang dapat dilihat pada lampiran 2. Adapun presentase ketuntasan klasikal kelas VIII C dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Nilai Ulangan Harian Sebelum Diberikan Tindakan Pada Kelas VIII C SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen Jenis Penilaian Nilai

Rata-rata

Ketuntasan

Klasikal Keterangan

Ulangan Harian 5,9 38,5% • Skor maksimal = 10

• Batas tuntas klasikal = 85%

siswa di kelas tersebut mendapat nilai ≥ 6,5

Sumber: Buku Nilai Kelas VIII C SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai ulangan harian siswa kelas VIII C rata-rata 5,9 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 38,5%. Padahal batas tuntas belajar klasikal adalah lebih dari 85%, sehingga kelas VIII C belum mencapai ketuntasan belajar.

b. Hasil Belajar Siswa Setelah dilakukan Tindakan

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa secara individual hasil belajar siswa dapat dikelompokkan dalam kategori tuntas dan belum, seperti yang terlihat pada tabel 11 berikut ini

Tabel 11. Klasifikasi Hasil Tes Siklus Siswa Kelas VIII C

SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individual

Jumlah

No Hasil Tes

Siswa %

Ketentuan Belajar

1 Nilai kurang dari 6,5 4 10 Belum tuntas

2 Nilai 6,5 ke atas 35 90 Tuntas

Jumlah 39 100

Sumber: Data Primer PTK Tahun 2008

(18)

Berdasarkan tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa teori dari jumlah siswa kelas VIII C secara keseluruhan yaitu 39 siswa, yang mendapat nilai kurang dari 6,5 sebanyak 4 siswa dan yang mendapat nilai 6,5 keatas ada 35 siswa.

Dengan kata lain siswa yang tuntas belajar secara individu ada 35 siswa atau 90% sedang yang 4 siswa atau 10% belum mencapai ketuntasan belajar secara individu. Secara klasikal kelas VIII C sudah mencapai ketuntasan belajar, karena batas ketuntasan belajar secara klasikal adalah 85% dari jumlah siswa yang mendapat nilai 6,5 keatas dan yang dicapai oleh kelas VIII C adalah 90%

dengan rata-rata kelas 7,4. Adapun daftar nilai pada siklus ini terdapat pada lampiran 25. Untuk siswa yang secara individu belum mengalami ketuntasan belajar yang berjumlah 4 orang akan diberikan remidi oleh guru mata pelajaran geografi yang bersangkutan, dalam hal ini adalah guru mata pelajaran IPS Goegrafi pada SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen.

c. Pembuktian Hipotesis yang Kedua

Berdasarkan analisis hasil belajar siswa terdapat perkembangan yang cukup baik dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:

Tabel 12. Perkembangan Hasil Pembelajaran Kelas VIII C

SMP Negeri 1 Sdoharjo Sragen Setelah Diberikan Tindakan Siklus.

Tes Awal Siklus

Aspek

Rata-rata Klasikal Rata-rata Klasikal

Keterangan

Prestasi 5,9 38,5% 7,4 90% Skor nilai maksimal = 10 batas tuntas klasikal

= 85% siswa di kelas tersebut mendapat nilai

> 6,5

Sumber: Buku Kelas VIII C SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen dan Data Primer PTK Tahun 2008

Dari uraian tabel 12 di atas telah membuktikan bahwa hipotesis yang kedua tentang penggunaan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS geografi pada pokok bahasan unsur-unsur fisik wilayah Indonesia kelas VIII C SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen telah terbukti.

(19)

Peningkatan hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPS geografi ditandai dengan ketuntasan belajar siswa yang semakin meningkat dari 38,5%

menjadi 90%, ini berarti kelas VIII C SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen telah mengalami ketuntasan secara klasikal. Batas ketuntasan klasikal adalah dari jumlah siswa VIII C secara keseluruhan lebih dari 85% siswa mendapat nilai 6,5 keatas.

Referensi

Dokumen terkait

Opomba: Znesek »1« - zneski na podlagi dejanskih podatkov Znesek »2« - zneski ob predpostavki, da upoštevamo polovico davčnih olajšav Znesek »3« - zneski ob predpostavki, da

M enurut M cGregor dan Sykes (2001, p85) test case adalah sepasang input dan ecpected result di mana input adalah suatu deskripsi mengenai masukan untuk software yang akan

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan model pembelajaran aktif tipe Giving Question Getting Answer (GQGA) dapat meningkatkan keaktifan

Asam amino non-esensial adalah asam amino yang dapat disintesis tubuh yang sehat dalam jumlah yang cukup, sedangkan asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat

Kekerasan psikis yang sering terjadi dalam rumah tangga sering kali dianggap sekedar “bumbu” dalam suatu perkawinan bahkan dianggap biasa saja sehingga pihak luar

Tujuan : Membuktikan pemberian minuman jeruk kemasan per oral sebagai alternatif secretin dengan variasi waktu scanning untuk menghasilkan informasi citra MRCP

Edema paru akut dapat terjadi karena penyakit jantung maupun penyakit di luar jantung ( edema paru kardiogenik dan non kardiogenik ).Gejala paling umum dari edema

Obstruksi parsial atau intermiten dapat disebabkan oleh batu renal yang terbentuk di piala ginjal tetapi masuk ke ureter dan menghambatnya. Obstruksi dapat diakibatkan oleh