Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ...i
Kata Pengantar ...ii
Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian ...iv
Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian ...v
Daftar Isi ... vi
Daftar Tabel ... ix
Daftar Gambar ...x
Daftar Lampiran ... xi
Bab I Pendahuluan 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.2.1 Ruang Lingkup Permasalahan ...3
1.3Tujuan Perancangan ... 4
1.4Sumber dan Teknik Penulisan ... 4
1.4.1 Studi Pustaka ...4
1.4.2 Observasi ...5
1.4.3 Wawancara ...5
1.5Skema Perancangan ... 6
Bab II Landasan Teori 2.1 Komunikasi Massa ... 7
2.1.1 Media Massa ...8
2.1.2 Media Kampanye ...10
2.1.3 Iklan Layanan Masyarakat ...13
2.2 Kampanye ... 14
2.2.1 Kampanye Sosial ...14
2.2.2 Kampanye Publik ...15
Universitas Kristen Maranatha
2.2.4 Proses dan Bentuk Kampanye ...16
2.2.5 Metode Kampanye ...17
2.2.6 Materi dan Isi Program Perencanaan Kampanye ...17
2.2.7 Saluran Kampanye ...20
2.3 Angklung ... 21
2.3.1 Sejarah Angklung ...21
2.3.2 Macam-macam Angklung ...22
2.3.3 Angklung Padaeng ...25
2.3.4 Perangkat Angklung ...27
2.4 Jenis-jenis Musik ... 28
2.4.1 Musik Klasik ...28
2.4.2 Musik Pop (Modern) ...29
2.4.3 Musik Rock ...29
2.4.4 Musik Jazz ...30
Bab III Data dan Analisis Masalah 3.1 Data Lembaga Terkait ... 32
3.1.1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ...32
3.1.2 Angklung Web Institute ...34
3.1.3 Data Wawancara ...36
3.1.4 Data Kuesioner ...40
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 45
3.2.1 Segmentasi ...45
3.2.2 Targeting ...47
3.2.3 Positioning ...48
3.2.4 SWOT ...48
Bab IV Pemecahan Masalah 4.1 Konsep Komunikasi ... 49
4.2 Konsep Kreatif ... 51
Universitas Kristen Maranatha Bab V Kesimpulan
1.1Kesimpulan ... 78
1.2Saran Penulis ... 79
Daftar Pustaka ... 80
Lampiran ... 81
Data Penulis ...84
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel Data Kuesioner
Tabel 3.1.4.a ... 41
Tabel 3.1.4.b ... 41
Tabel 3.1.4.c ... 42
Tabel 3.1.4.d ... 42
Tabel 3.1.4.e ... 43
Tabel 3.1.4.f ... 43
Tabel 3.1.4.g ... 44
Tabel 3.1.4.h ... 44
Tabel 4.3 Bagan Website ... 75
Tabel 4.3.1 Timeline ... 76
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2.2.a Logo Kampanye ... 53
Gambar 4.3.a Poster Seri I ... 56
Gambar 4.3.b Poster Seri II ... 57
Gambar 4.3.c Poster Seri III ... 58
Gambar 4.3.d Poster Seri IV ... 59
Gambar 4.3.e Billboard I ... 60
Gambar 4.3.f Billboard II ... 61
Gambar 4.3.g Billboard III ... 61
Gambar 4.3.h X-Banner ... 62
Gambar 4.3.i Spanduk ... 63
Gambar 4.3.j Event Poster ... 64
Gambar 4.3.k Event Spanduk ... 65
Gambar 4.3.l Event-Billboard-Standboard ... 66
Gambar 4.3.m Event Panggung ... 66
Gambar 4.3.n Event-Xbanner-Baliho ... 67
Gambar 4.3.o Event Umbul umbul ... 67
Gambar 4.3.p Event-Flyer-Merchandise ... 68
Gambar 4.3.q Ambience Pembatas Jalan ... 69
Gambar 4.3.r Ambience Lift ... 69
Gambar 4.3.s Ambience Neonbox ... 70
Gambar 4.3.t Ambience-Tangga-Pintu Kaca ... 70
Gambar 4.3.u Ambience Hanging Baner ... 71
Gambar 4.3.v Ambience Papan Info ... 71
Gambar 4.3.w Media Cetak Koran ... 72
Gambar 4.3.x Media Cetak Majalah ... 72
Gambar 4.3.y Brosur ... 73
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Materi Wawancara ... 81
Materi Kuesioner ... 83
Data Penulis ...84
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negeri yang memiliki budaya dan kesenian tradisional yang
berlimpah di dalamnya. Setiap daerahnya memiliki kesenian dan ciri khas musik
tradisionalnya masing-masing. Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang
memiliki kesenian tradisional tanah Sunda yang menarik dari alat musik
bambunya yaitu yang bernama angklung.
Angklung adalah alat musik tradisional yang paling populer di daerah Jawa Barat
dan identik dengan budaya lokal Sunda. Musik angklung memiliki nada diatonik
dan juga pentatonik. Angklung dengan nada pentatonik hanya bisa memainkan
lagu-lagu tradisional. Sedangkan angklung yang memiliki nada diatonik dapat
memainkan jenis lagu yang lebih beragam. Namun secara keseluruhan, angklung
memiliki keunikan sendiri dibandingkan dengan alat musik lainnya, yaitu dari
warna dan nada suaranya yang khas.
Saat ini angklung telah berkembang menjadi alat musik yang bukan hanya dapat
memainkan musik-musik tradisional saja, tetapi juga angklung diatonik ini
mampu menyatu dengan alat-alat musik barat lainnya seperti gitar, biola, piano,
drum, dan lain-lain. Karakteristik angklung yang memiliki semangat untuk
bereksplorasi inilah yang membuat musik tradisional angklung telah banyak
berkolaborasi dengan berbagai macam jenis musik yang ada, mulai dari yang
klasik, pop, jazz, dan bahkan juga dengan jenis musik rock. Di dunia
internasional sendiri musik tradisional angklung ini telah menunjukan
keunikannya ketika berkolaborasi dengan berbagai alat musik tradisional bangsa
2
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan hal itu jugalah angklung dikatakan sebagai sebuah alat musik
persahabatan internasional, karena mampu menyatu dengan berbagai macam
musik dunia. (Muhtar Ibnu Thalab/Retno HY/"PR")
(Pikiran Rakyat: Sabtu, 20 Desember 2008 , 00:02:00)
Namun seperti yang sudah diketahui, bahwa pada masa globalisasi yang tengah
terjadi, seringkali membuat masyarakat melupakan budaya lokal dimana mereka
tinggal. Hal ini juga terjadi pada musik tradisional angklung. Keberadaan alat
musik tradisional bambu, yaitu angklung ini kurang menarik minat masyarakat,
khusunya dalam diri anak muda. Masyarakat saat ini banyak yang telah
meremehkan kesenian musik tradisional yang telah menjadi ciri khas budaya
setempat. Padahal musik tradisional angklung itu sendiri adalah budaya yang
seharusnya menjadi modal identitas jati diri, warisan, dan juga harga dalam suatu
bangsa yang perlu dilestarikan. Mereka lebih tertarik dan berminat terhadap
budaya luar yang masuk melalui musik-musik masa kini. Musik tradisional
angklung sendiri masih dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Persepsi
mereka terhadap angklung adalah hanya sebagai alat musik tradisional yang
membosankan dan juga kuno atau ketinggalan jaman. Hal inilah yang menjadi
salah satu penyebab kurangnya apresiasi masyarakat, khususnya anak muda
terhadap musik tradisional angklung. (Pikiran Rakyat, Minggu, 07 Desember 2008, Retno
HY/"PR")
Berbanding terbalik dengan bangsa lain yang justru ingin mengenal dan bahkan
juga mempelajari kesenian musik tradisional angklung. Mereka justru dapat
menghargai dan memberikan penghormatan yang besar terhadap musik angklung
ini dibandingkan masyarakat kita sendiri, yang seharusnya lebih dapat
mengapresiasikan musik tradisional angklung ini.
Untuk itulah dirasa menarik untuk mengambil topik kampanye mengenai musik
tradisional angklung, bukan saja sebagai ciri khas tradisional masyarakat Sunda,
namun juga sebagai alat musik tradisional yang memiliki nilai keunikan
3
Universitas Kristen Maranatha itu juga dengan diambilnya kampanye mengenai topik angklung ini tentunya
diharapkan dapat mengangkat citra dari musik tradisional angklung di mata
masyarakat masa kini, sehingga dapat membuka pandangan dan persepi yang
baru mengenai musik tradisional angklung itu sendiri. Selain itu juga tentunya
dapat menumbuhkan dan juga meningkatkan minat dan apresiasi masyarakat
terhadap kesenian musik tradisional angklung. Pada akhirnya masyarakat pun
secara tidak langsung ikut membantu melestarikan, mengembangkan dan juga
meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Tanah
Sunda terhadap warisan budaya leluhur kita.
Kampanye tersebut tentunya dapat didukung oleh peran desain komunikasi visual
melalui media yang dapat mengkomunikasikannya kepada masyarakat luas, agar
dapat mengangkat citra angklung sendiri. Dan diharapkan kampanye ini juga
dapat membuat masyarakat menjadi tertarik dan terdorong untuk
mengapresiasikan dan bahkan ikut melestarikan musik tradisional angklung.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
● Bagaimana merancang kampanye yang dapat mengangkat citra musik
tradisional angklung di masa kini?
● Bagaimana merancang kampanye yang komunikatif dan efektif sesuai gaya hidup anak muda untuk menarik minat dan menumbuhkan apresiasi terhadap
keberadaan musik tradisional angklung?
1.2.1 Batasan / Ruang Lingkup Permasalahan
● Perancangan media visual kampanye untuk peningkatan citra musik tradisional angklung..
● Area : Jawa Barat, khususnya Bandung sebagai ibukota Jawa Barat.
4
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan pengamatan yang ada ruang lingkup permasalahan akan lebih
difokuskan pada kegiatan kampanye bagi anak muda terhadap musik
tradisional angklung di masa kini. Kegemaran yang besar dari anak muda
terhadap musik saat ini tentunya menjadi salah satu faktor pendukung untuk
perancangan kampanye visual yang disesuaikan dengan gaya hidup tersebut
untuk dapat mengangkat dan meningkatkan citra musik tradisional
angklung. Media kampanye ini akan disebarkan di kota-kota besar di Jawa
Barat, khususnya Bandung, dan beberapa jenis media lainnya akan
diletakkan di area-area yang strategis bagi anak-anak muda itu sendiri,
mulai dari area kampus, hingga pusat hiburan dan juga jalan-jalan utama.
1.3Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut :
● Mengangkat dan meningkatkan citra musik tradisional angklung di masa yang kini.
● Mengubah persepsi dan pandangan masyarakat terhadap musik tradisional angklung sebagai musik yang membosankan, kuno / ketinggalan jaman, dan
tidak menarik.
● Menarik minat dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik tradisional angklung di masa kini.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber dan teknik pengumpulan data didapatkan antara lain :
1.4.1 Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data dengan mencari teori-teori dan permasalahan
yang ada melalui internet, buku, artikel-artikel koran ataupun media-media
5
Universitas Kristen Maranatha 1.4.2 Observasi
Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai objek penelitian secara langsung
dengan menggunakan panca indra. Observasi merupakan metode yang
sangat berguna dalam evaluasi, karena dengan melakukan observasi,
pengamat dapat mengetahui deskripsi tentang objek yang diamati secara
detail tanpa mengganggu objek tersebut dari lingkungannya.
1.4.3 Wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk yang khusus dari komunikasi lisan dan
berhadapan muka dalam suatu hubungan interpersonal yang dimasuki untuk
sebuah tujuan tertentu yang diasosiasikan dengan pokok bahasan tertentu.
Keefektifannya bisa dinilai dalam hal tujuan wawancara, teknik-teknik
yang digunakan, kerangka waktunya, sudut pandang orang yang melakukan
evaluasi.
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang
pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang
yang diwawancarai. Aspek-aspek wawancara yang dapat direncanakan
adalah tujuan-tujuan, pertanyaan-pertanyaan, dan reaksi terhadap
6
Universitas Kristen Maranatha 1.5Skema Perancangan
Latar Belakang :
• Persepsi masyarakat yang masih merendahkan musik tradisional angklung
• Kurangnya minat dan apresiasi masyarakat terhadap musik tradisional.
• Masyarakat lebih tertarik pada budaya musik barat.
Permasalahan :
Membuat kampanye yang komunikatif dan efektif sesuai gaya hidup anak muda, untuk mengangkat citra musik tradisional angklung, dan menumbuhkan apresiasi masyarakat.
Tujuan dan Manfaat :
Mengangkat citra angklung di masa kini ,mengubah persepsi masyarakat mengenai
musik angklung, dan menumbuhkan
apresiasi masyarakat terhadap musik tradisional. Tujuan akhir : Agar anak muda bisa bangga terhadap budaya sendiri.
Ruang Lingkup :
• Perancangan media kampanye visual yang lebih modern
• Segmen : Masyarakat menengah-atas, anak muda 15-25, 25-45 th (usia produktif) • Area : Jawa Barat,
khususnya Bandung.
Target kampanye adalah anak-anak muda berusia 15-25 tahun.
Lokasi kampanye akan lebih difokuskan di Kota Bandung.
Membuat visual kampanye
yang menggunakan ide gaya hidup anak muda dalam hal
musik yang membantu
memberi nilai tambah
kampanye musik angklung di mata masyarakat masa kini. Landasan Teori:
Musik adalah sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari gaya hidup anak muda masa kini.
Tujuan kampanye visual ini untuk menarik perhatian yang besar bagi musik angklung.
78
Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Melalui perancangan komunikasi visual untuk program kampanye meningkatkan
citra angklung di masa kini ini dimaksudkan untuk memberikan pandangan dan
tampilan yang baru dan menarik bagi masyarakat terhadap budaya musik
angklung, khususnya bagi masyarakat mudanya.
Ide visual dari perancangan kampanyenya sendiri diambil melalui gaya hidup
atau trend anak muda sehari-hari, yaitu tidak lain melalui pendekatan musik itu
sendiri, sehingga diharapkan dapat mengangkat citra musik angklung yang ada
saat ini.
Perancangan kampanye yang komunikatif disini ialah dengan adanya tampilan
kolaborasi gabungan (blend) visual antara instrumen musik Barat (modern) dan
angklung, yang diharapkan mampu menjadi tampilan yang unik dan menarik
perhatian masyarakat terhadap keberadaan musik angklung yang tadinya
dianggap membosankan. Pada akhirnya, diharapkan dengan adanya perancangan
kampanye ini dapat menumbuhkan apresiasi masyarakat, khususnya anak muda
79
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran Penulis
Keberadaan musik angklung masih dianggap remeh dan membosankan oleh
sebagian masyarakat, khususnya anak muda. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan adalah dengan adanya kampanye untuk meningkatkan citra musik
angklung di masa kini, sehingga dapat menarik perhatian, ketertarikan, serta
apresiasi masyarakat terhadap budaya lokal angklung.
Dalam hal ini penulis menyarankan komunitas-komunitas angklung yang ada
agar lebih aktif mengadakan pertunjukan ke masyarakat luas bukan hanya ke luar
negeri saja. Hal ini dapat menjadi dampak yang positif bagi perkembangan musik
angklung itu sendiri dan juga dapat lebih mendukung program kampanye yang
telah dilakukan setelah masa kampanyenya berakhir. Selain itu juga peran
pemerintah dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang kebudayaan pun
diharapkan dapat ikut membantu setiap kegiatan positif yang dilakukan untuk
lebih meningkatkan apresiasi dan kebanggaan masyarakat terhadap budaya lokal
yang ada, khusunya untuk generasi-generasi yang akan datang, agar budaya
tersebut tidak terlupakan begitu saja, namun tetap dihargai dan diapresiasi
80
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Venus, Antar Rakhma. Manajemen Kampanye. Simbiosa Rekatama Media.
Bandung : 2004
Kasali. Rhenald. Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting , Positioning.
PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta:2005
Wiryanto.2000.Teori Komunikasi Massa. Jakarta :PT Grasindo
Ganjar Kurnia. 2003. Deskripsi kesenian Jawa Barat. Dinas Kebudayaan &
Pariwisata Jawa Barat, Bandung
www.pikiran-rakyat.com
Sabtu, 20 Desember 2008 , 00:02:00
Minggu, 07 Desember 2008
www.bandungtourism.com