BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Klaten yang terletak secara geografis antara 1100
26’14’’ – 110048’33’’ Bujur Timur dan 7032’19’’ – 7048’33’’ Lintang
Selatan . Wilayah Kabupaten Klaten yang berbatasan dengan Kabupaten
Boyolali disebelah utara, Kabupaten Sukoharjo disebelah timur,
Kabupaten Gunung Kidul (DI Yogyakarta) disebelah selatan, dan
Kabupaten Sleman (DI Yogyakarta) disebelah barat. Berada 76-1.60 m dpl
dan diapit oleh Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu. (BPS Klaten,
Gambaran Umum Kabupaten Klaten).
Gempa bumi yang menimbulkan getaran kuat terjadi di DI
Yogyakarta dan daerah Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2006
merupakan salah satu gempa bumi tektonik akibat pergeseran lempeng
bumi yang aktif, dengan berkekuatan 5,9 SR berpusat di kedalaman 17 km
di bawah permukaan kawasan Pantai Parangteritis, Kabupaten Bantul.
Kabupaten Klaten yang ikut pula terkena getaran dari gempa bumi
yang terjadi yang berlangsung selama kurang lebih 52 detik, setelah
gempa bumi tersebut terjadi menimbulkan dampak kerusakan yang parah
di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah, jumlah korban meninggal
1045 orang, luka-luka 18127 orang.
Gempa bumi susulan terjadi di Kecamatan Gantiwarno Kabupaten
Klaten merupakan gempa bumi yang terjadi pukul 11.44 berkekuatan 3,8
Skala Richter gempa bumi susulan ini berpusat di Kecamatan Gantiwarno
setelah gempa tektonik pertama terjadi pada 27 mei 2006, karena terjadi
pergeseran lempeng bumi di daerah Gantiwarno yang sedang terjadi
penyeimbangan akibat pergeseran lapisan bumi yang menimbulkan gempa
bumi dari laut selatan ke arah Bantul dan Klaten, akibatnya terjadi
kerusakan di Kecamatan Gantiwarno,
(http://www.suaramerdeka.com/harian/0606/09/nas03.htm) Diakses pada
tanggal 5 November 2013, pukul: 10:52. Berikut data korban dan
kerusakan akibat bencana gempa bumi dari Bappeda (Badan Perencanaan
dan Pembangunan Daerah):
Tabel 1.1 Data KK Korban Bencana Alam Gempa Bumi
13 Mlese 20 948 2594 775 0 0
14 Towangsari 18 542 1893 429 75 243
15 Jabung 28 997 2876 948 133 36
16 Gesikan 24 679 1839 602 56 21
JUMLAH 302 11497 37630 7292 2615 1558
Sumber: Bappeda
Data korban bencana gempa bumi di atas dapat menunjukkan
kerusakan yang terjadi di Kecamatan Gantiwarno, sehingga penelitian ini
mengambil di SMA Negeri 1 Gantiwarno, kabupaten Klaten karena SMA
Negeri 1 Gantiwarno terkena bencana gempa bumi 27 mei 2006 lalu yang
juga terkena dampak dari bencana gempa bumi tektonik sehingga proses
belajar mengajar di sekolah tidak dapat dilaksanakan akibat terjadinya
bencana gempa bumi. Bangunan dan perlengkapan sekolah mengalami
kerusakan yang merugikan pihak sekolah, setelah terjadinya bencana
gempa bumi tersebut bangunan sekolah pun segera diperbaiki namun
karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar sehingga proses belajar
mengajar pun dilakukan di lapangan dan menggunakan tenda darurat
sementara. Bencana memang tidak dapat dihindari namun dapat diperkecil
resikonya dengan meningkatkan pertahanan dan pengetahuan untuk
menghadapi bencana. Sekolah yang berada pada kawasan rawan bencana
memiliki kerentanan bagi siswa sehingga diperlukan adanya pendidikan
kebencanaan sehingga dapat dijadikan sebagai bekal dalam menghadapi
bencana, siswa akan dapat lebih mudah bila menerima pembelajaran
melalui sarana seperti media pembelajaran.
Media Pembelajaran, yang digunakan dapat mempengaruhi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa, sehingga dengan
bantuan media berupa sarana video yang diperoleh melalui penjelasan dari
guru diharapkan bagi siswa untuk mempermudah siswa dalam mengerti
pembelajaran secara internal maupun eksternal.
Alasan pengambilan judul dan lokasi di SMA Negeri 1
Gantiwarno, dikarenakan sekolah yang terletak di daerah rawan bencana
gempa bumi dan mengalami kerusakan akibat gempa bumi tahun 2006
lalu, membuat siswanya harus memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana gempa bumi.
penelitian ini menggunakan video sebagai media pembelajarannya
karena dapat menambah pengalaman pembelajaran bagi siswa,
menimbulkan daya tarik, menambah daya ingat, memperkuat visualisasi
siswa dalam kesiapsiagaan siswa dalam menghadai bencana gempa bumi.
Sekolah yang dijadikan sebagai lembaga pendidikan memiliki
peranan penting dalam penerapan pendidikan kebencanaan untuk
meningkatkan kesiapsiagaaan siswa terhadap bencana gempa bumi
dengan pengaruh media pembelajaran tentang bencana gempa bumi di
sekolah, seperti yang telah diuraikan pada pernyataan diatas yag melatar
belakangi penulis untuk melakukan penelitian yang dilakukan di SMA
Negeri 1 Gantiwarno, Kabupaten Klaten dengan judul Pengaruh
Penggunaan Media Video Terhadap Kesiapsiagaan Siswa Dalam
Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di SMA Negeri 1 Gantiwarno.
!
PROVINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Á
KECAMATAN GANTIWARNO
Sumber:
1. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:25.000 Badan Informasi Geospasial (BIG)
2. Data Kerusakan Bencana Gempa Bumi BAPEDA 2006 3. Survei Koordinat Lapangan
Disusun Oleh: FAJAR WULANDARI
A.610 100 070 Program Studi Pendidikan Geografi
S.Dengkeng
S.Dengkeng
! ! Batas Provinsi
! ! ! ! ! ! Batas Kecamatan
! ! ! ! ! ! ! ! Batas Desa
Jalan Lokal
Jalan Lain
Sungai
Rusak Total
Rusak Berat
Rusak Ringan Tingkat Kerusakan Rumah
" #I
◄D
Kantor Desa
" #I
◄C
Kantor Kecamatan
SMA Negeri 1 Gantiwarno
Skala 1:50.000
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Km
Proyeksi : Sistem koordinat: Zona : Datum :
Transverse Mercantor Proyeksi Transverse Mercantor 49 - South
WGS 1984
111°0'0"
LAUT JAWA
L
S
BT
PROVINSI JAWA TENGAH
PROVINSI JAWA TIMUR PROVINSI
JAWA BARAT
PROVINSI D.I.Y SAMUDERA HINDIA
GEMPA BUMI
KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN
Sumber:
1. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:25.000 Badan Informasi Geospasial (BIG)
2. Peta Rawan Bencana Gempa Bumi Kabupaten Klaten Skala 1:50.000 3. Survei Koordinat Lapangan
Disusun Oleh: FAJAR WULANDARI
A.610 100 070 Studi Pendidikan Geografi
Tahun 2014
!
448000 451000 454000 457000
9
Tingkat Rawan Bencana Gempa Bumi LEGENDA
"
#I
◄D
Kantor Desa
"
#I
◄C
Kantor Kecamatan
SMA Negeri 1 Gantiwarno
! ! Batas Provinsi
! ! ! ! !Batas Kecamatan
! ! ! ! ! !Batas Desa
Jalan Lokal
Jalan Lain
Sungai
Skala 1:50.000
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Km
Tranverse Mercator
Universe Tranverse Mercator 49 - South
WGS - 1984
Proyeksi : Sistem Koordinat : Zona : Datum :
KECAMATAN JOGONALAN
KECAMATAN WEDI
PROVINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Á
JAWA TENGAHPROVINSI JAWA TIMUR
PROVINSI D.I.Y LAUT JAWA
SAMUDERA HINDIA BT
L
S
PROVINSI JAWA BARAT
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dapat diidentifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kurangnya peran siswa dalam mengantisipasi bencana gempa
bumi disebabkan kurangnya pengetahuan siswa tentang
kebencanaan.
2. Kurangnya pengetahuan tentang kebencanaan dikalangan siswa
yang menjadikan siswa rentan terhadap bahaya bencana.
3. Kurangnya kesiapsiagaan dikalangan siswa terhadap bencana
gempa bumi, dapat menyebabkan timbulnya korban.
C. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas,
diketahui bahwa SMA Negeri 1 Gantiwarno yang pernah mengalami
bencana gempa bumi pada 27 mei 2006 lalu, maka peneliti membatasi
masalah yaitu tingkat kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana
bencana gempa bumi, akan diperoleh dengan mengetahui Pengetahuan dan
Sikap terhadap resiko bencana, Rencana Penyelamatan dalam Kondisi
Darurat Bencana, Sistem Peringatan Dini dan Mobilitas Sumber Daya.
D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di temukan
beberapa masalah dalam perumusan masalah yang kemudian oleh peneliti
di rumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana kesiapsiagaan siswa SMA Negeri 1 Gantiwarno dalam
menghadapi bencana gempa bumi?
2. Apakah penggunaan media video mempengaruhi tingkat kesiapsiagaan
siswa SMA Negeri 1 Gantiwarno dalam menghadapi bencana gempa
bumi?
E. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kesiapsiagaan siswa SMA Negeri 1 Gantiwarno
terhadap bencana gempa bumi.
2. Mengetahui pengaruh penggunaan media video terhadap
tingkat kesiapsiagaaan siswa SMA Negeri 1 Gantiwarno dalam
menghadapi bencana.
F. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini memberi dua manfaat, yaitu manfaat yang
berupa sumbangan teoritis dan manfaat berupa sumbangan praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memiliki dua manfaat teoritis :
a. Dengan mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa
perparameter terhadap bencana gempa bumi akan diketahui
tingkat kesiapsiagaan siswa yang dilakukan siswa terhadap
bencana gempa bumi.
b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian lain
khususnya berkaitan tentang kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana gempa bumi di sekolah Kabupaten
Klaten.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian sangat bermanfaat sebagai tambahan ilmu
pengetahuan dalam menerapkan ilmu yang dipelajari
selama ini. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat sebagai
syarat untuk meraih gelar kesarjanaan Strata 1 pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
b. Bagi Pemerintah Daerah/Kota
Memberikan gambaran tentang kesiapsiagaan siswa
tentang bencana, khususnya bencana gempa bumi di
kalangan siswa.
c. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
referensi bagi peneliti yang lain terutama mengenai
pengetahuan siswa dan kesiapsiagaan terhadap bencana
gempa bumi di lingkup pendidikan.
d. Bagi Pihak Sekolah SMA Negeri 1 Gantiwarno Kabupaten
Klaten
Sebagai pertimbangan dalam penerapan kebijakan
sekolah guna penerapan pendidikan mengenai
kebencanaan di kalangan siswa SMA Negeri 1 Gantiwarno