• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATERI POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI SEL DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 RUNDANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATERI POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI SEL DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 RUNDANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Kerangka Teoritis 6

2.1.1 Pengertian Belajar 6

2.1.2 Proses Belajar Mengajar 7

2.1.3 Hasil Belajar 8

2.1.4 Pembelajaran Kooperatif 8

2.1.5 Tujuan Pembelajaran Kooperatif 10

2.1.6 Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.7 Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 11

2.1.7.1 Langkah-langkah Pembelajaran kooperatif Model NHT 12

2.1.7.2 Kelebiahan Model Pembelajaran Kooperatif NHT 14

2.1.7.3 Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif NHT 14

2.1.8 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 14

2.1.8.1 Langkah-langkah Pembelajaran kooperatif Model STAD 14

2.1.8.2 Kelebiahan Model Pembelajaran Kooperatif STAD 16

2.1.8.3 Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif STAD 17

2.1.9 Materi Pelaajaran 18

2.1.9.1 Struktur dan Fungsi Sel 18

2.2 Kerangka Konseptual 40

2.3 Hipotesis 42

BAB III METODE PENELITIAN 43

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 43

3.1.1 Lokasi Penelitian 43

(3)

3.2.2 Sampel 44 3.3 Variabel Penelitian 44

3.4 Jenis Dan Desain Penelitian 44

3.5 Instrumen Penelitian 44

3.6 Prosedur Penelitian 45

3.7 Teknik Pengumpulan Data 46

3.8 Teknik Analisis Data 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 53

4.1 Hasil Penelitian 53

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 53

4.1.2 Hasil Uji Persyaratan Analisa Data 54

4.1.2.1 Uji Normalitas 54

4.1.2.2 Uji Homogenitas 54

4.1.2.3 Pengujian Hipotesis 55

4.4 Pembahasan 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57

5.1 Kesimpulan 57

5.2 Saran 57

(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bentuk Sel 18

Gambar 2.2. Sel Prokariot Dan Eukariot 20

Gambar 2.3. Fosfolifid dan Membran Sel 21

Gambar 2.4. Struktur Ribosom 23

Gambar 2.5. Struktur Retikulum Endoplasma 24

Gambar 2.6. Kompleks Golgi 25

Gambar 2.7. Nukleus 26

Gambar 2.8. Mitokondria 27 Gambar 2.9. Struktur Kloroplas 28

Gambar 2.10 Sitoskeleton 29 Gambar 2.11 Struktur Dinding Sel Bakteri 31

Gambar 2.12 Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan 32 Gambar 2.13 Plasmodesmata 33 Gambar 2.14. Transpor Pasif Dan Transpor Aktif 34 Gambar 2.15. Difusi Zat Dalam Air 35 Gambar 2.16. Proses Osmosis Pada Sel Hewan Dan Tumbuhan 36 Gambar 2.17 Proses Transpor Aktif Na+ Dan K+ 37 Gambar 2.18 Proses Transpor Simport Dan Antiport 38

Gambar 2.19 Proses Eksositosis 39

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Urutan Langkah-Langkah Perilaku Guru Menurut 10

Model Pembelajaran Kooperatif

Tabel 2.2. Penghitungan Perkembangan Skor Individu 16

Tabel 2.3. Penghitungan Perkembangan Skor Kelompok 17

Tabel 2.4. Perbedaan Antara Sel Prokariot Dan Sel Eukariot 20

Tabel 2.5 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan 32

Table 3.1. Desain Penelitian 44

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal 44

Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Soal 49

Tabel 4.1. Rata-Rata Nilai Hasil Belajar 54

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 60

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 63 Dengan Model Kooperatif Tipe NHT

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 71

Dengan Model Kooperatif Tipe STAD

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 79

Lampiran 5. Kunci Jawaban Tes 86

Lampiran 6. Kisi-Kisi Soal Struktur Dan Fungsi Sel 87

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 88

Lampiran 8. Tabel Validitas Instrumen 89

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Test 90

Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal 94 Lampiran 11. Tingkat Kesukaran Butir Soal 96

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Butir Soal 98 Lampiran 13. Perhitungan Data Hasil Penelitian 101 Lampiran 14. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa 110

Lampiran 15. Uji Normalitas 112

Lampiran 15. Uji Homogenitas 119

Lampiran 16. Uji Hipotesis 122

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Urutan Langkah-Langkah Perilaku Guru Menurut 10

Model Pembelajaran Kooperatif

Tabel 2.2. Penghitungan Perkembangan Skor Individu 16

Tabel 2.3. Penghitungan Perkembangan Skor Kelompok 17

Tabel 2.4. Perbedaan Antara Sel Prokariot Dan Sel Eukariot 20

Tabel 2.5 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan 32

Table 3.1. Desain Penelitian 44

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal 44

Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Soal 49

Tabel 4.1. Rata-Rata Nilai Hasil Belajar 54

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bentuk Sel 18

Gambar 2.2. Sel Prokariot Dan Eukariot 20

Gambar 2.3. Fosfolifid dan Membran Sel 21

Gambar 2.4. Struktur Ribosom 23

Gambar 2.5. Struktur Retikulum Endoplasma 24

Gambar 2.6. Kompleks Golgi 25

Gambar 2.7. Nukleus 26

Gambar 2.8. Mitokondria 27 Gambar 2.9. Struktur Kloroplas 28

Gambar 2.10 Sitoskeleton 29 Gambar 2.11 Struktur Dinding Sel Bakteri 31

Gambar 2.12 Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan 32 Gambar 2.13 Plasmodesmata 33 Gambar 2.14. Transpor Pasif Dan Transpor Aktif 34 Gambar 2.15. Difusi Zat Dalam Air 35 Gambar 2.16. Proses Osmosis Pada Sel Hewan Dan Tumbuhan 36 Gambar 2.17 Proses Transpor Aktif Na+ Dan K+ 37 Gambar 2.18 Proses Transpor Simport Dan Antiport 38

(9)

2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tujuan mengajar pada umumnya adalah agar bahan pelajaran yang disampaikan dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Penguasaan ini dapat ditunjukkan dari hasil belajar atau atau prestasi belajar yang diproleh siswa. Tercapai atau tidaknya suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Sehingga guru dituntut untuk mengggunakan metode pembelajaran yang tepat saat mengajarkan materi pembelajaran. Peran guru dikelas tidak cukup hanya memberi informasi, tapi yang lebih penting adalah sebagai motivator, fasilitator, pengembang kurikulum, pembuat keputusan, pembelajaran, sepanjang hayat dan organisator pembelajaran.

Metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan proses pengajaran atau teknis suatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah. Guru sebagai pendidik harus selalu memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, daan memilih metode yang lebih efektif, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benar-benar dapat diterima oleh murid. Semakin tepat metodenya, maka semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam praktek pendidikan, guru seringkali menghadapi banyak masalah pembelajaran sehari-hari yang perlu diatasi seperti masalah yang berkaitan dengan proses kegiatan input, belajar mengajar (KBM) dan output. Tetapi sering kali guru kurang bisa mengidentifikasi sumber-sumber masalah, akibatnya mereka enggan untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran. (Margono, 2007).

(10)

3

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru biologi siswa kelas XI IPA SMA N. 1 Rundeng pada semester ganjil nilai rata-rata ujian semester mereka belum mencapai nilai KKM yang telah diterapkan oleh sekolah yakni 70. hal ini memperlihatkan bahwa kelas XI IPA SMA N. 1 Rundeng masih rendah. Hasil belajar yang rendah menunjukkan bahwa perlunya perhatian dan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang selama ini digunakan.

Peneliti juga menemukan beberapa masalah ketika melaksanakan observasi di SMA Negeri 1 Rundeng. Misalnya pengajaran yang diterapkan oleh guru cenderung pada pengajaran klasikal, yaitu pengajaran menyampaikan isi mata pelajaran dengan menyajikan materi secara ceramah atau konvensional. Kemudian diakibatkan juga masih kurangnya fasilitas di sekolah tersebut, belum ada tersedia laboratorium Biologi. Hal ini memberi gambaran bahwa metode konvensional yang digunakan oleh guru masih belum dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya. Berbeda dengan metode pembelajaran konvensional, pada metode pembelajaran kooperatif seperti NHT dan STAD didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan siswa tersebut harus mengkordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Sehingga pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD ini guru hanya berperan sebagai fasilitator dan siswa diajarkan untuk belajar mandiri dengan arahan dari guru sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi bermakna bagi siswa. (Yamin, 2010).

Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berfikir bersama

merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternative terhadap struktur kelas tradional. Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Kagen (1993)

(11)

4

Menurut Suprijono (2010) menyatakan pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Head Together dapat dilakukan dengan cara: Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Setelah kelompok

terbebentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Berikan kesempatan pada tiap-tiap-tiap-tiap kelompok menemukan jawaban. Pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya “ Heads Together ” berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan guru. Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat gili ran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru. Berdasarkan jawaban-jawaban itu guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.

Menurut Slavin (2007) model STAD (Student Team Achievement Devisions) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat muda diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa Inggris, tekhnik dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semua siswa menjalani kuis perseorangan tentangmateri tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya, dan nilia-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai mereka sebelumnya.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian tentang

(12)

5

Kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) Dan STAD (Student Teams Achievement Divisions) Pada Materi Pokok Struktur Dan Fungsi Sel Di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rundeng Tahun Pembelajaran 2013/2014’’.

1.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang masih tergolong cukup rendah

2. Siswa kurang aktif terlibat dalam aktifitas pembelajaran Biologi 3. Kecenderungan menggunakan metode konvensional dalam mengajar.

1.2. Batasan Masalah

1. Penerapan model pembeajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dan STAD (Student Team Achievement Divisions)

2. Materi pokok pembelajaran dalam penelitian adalah struktur dan fungsi sel 3. Subjek peneliatian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Rundeng Tahun

Pembelajaran 2013/2014.

1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) pada materi pokok struktur dan fungsi sel di SMA Negeri 1 Rundeng Tahun Pembelajaran 2013/2014.

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model STAD (Student Teams Achievement Divisions) pada materi pokok struktur dan fungsi sel di SMA Negeri 1 Rundeng Tahun Tahun Pembelajaran 2013/2014.

(13)

6

1.4. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered head together) pada materi pokok struktur dan fungsi sel di SMA Negeri 1 Rundeng Tahun Pembelajaran 2013/2014. 2. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model STAD

(Student Teams Achievement Divisions) pada materi pokok struktur dan fungsi sel di SMA Negeri 1 Rundeng Tahun Pembelajaran 2013/2014. 3. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dan STAD perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran NHT dan STAD pada materi pokok struktur dan fungsi sel sdi SMA Negeri 1 Rundeng Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Bahan pertimbangan bagi guru Biologi dalam usahanya meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan metode pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) dan STAD (Student Teams Achievement Divisions).

2. Bahan masukan untuk peneliti sebagai calon guru biologi tentang penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dan STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam pengajaran materi pokok struktur dan fungsi sel.

(14)

58

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono, (2009), Cooperative Learning, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Anas Sudijono, (2009), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Rajawali.

Arikunto, S, (2007), Dasar – dasar evaluasi pendidikan, Jakarta: Bumi aksara.

Arikunto, S, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyanti dan Mudjiono, (2009), Belajar Dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djudju Sudjana, M, (2006), Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Ibrahim, M, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Universitas Negeri Surabaya Universitas Press, Surabaya.

Isjoni, Dkk, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Margono, (2007), Metodologi penelitian pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Maulim, S, (2011), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, Unimed : Universitas Negeri Medan.

Mulyasa, M, (2008), Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nuri Handayani, (2009), Buku kantong Biologi, Yokyakarta : Pustaka Widyatama.

Pratiwi, Dkk, (2006), Biologi SMA jilid 2, Jakarta : Erlangga.

Pratiwi, Dkk, (2004), Biologi SMA jilid 2, Jakarta : Erlangga.

(15)

59

Ridha Fadilah, (2012), Perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan STAD pada sub materi pokok sistem indera pada manusia di kelas XI IPA, Skribsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Raja Wali.

Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta Jakarta.

Slavin, R, (2007), Kooperatif Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.

Sudjana, (2001), Metode Dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung : Falah Production.

Sukardi, (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara.

Tim Dosen, (2011), Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar Siswa, Unimed: Universitas Negeri Medan.

Tim Ganesha Operation, (2002), Instan Biologi SMA, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi yang dirancang baik dari aspek pasar, aspek hukum, aspek sosial budaya, aspek manajemen, aspek finansial maupun

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang

Di negara neSara duia ketiSn, !€Pitalisma n olileral mmyelall ::::dinya de industlialisasi dan mcmi.u krbis eronomi, lmjata lmg ggum, ts:dalpastia pen8hasilan

PERILAKU REMAJA TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DI SMA PRAYATNA MEDAN TAHUN 2015.

Penelitian dan hasil sistem informasi yang dibuat dan diimplementasikan pada SMP N 1 Widodaren Ngawi, sehingga tujuan yang ingin dicapai yaitu membuat sistem yang cepat dan

Laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “Optimalisasi Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perdesaan Dan Perkotaan Di Dinas Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kota

Dari uraian masalah diatas penulis merumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana merancang sistem informasi pengolahan data nilai siswa pada SDN 01 Jaya

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi dokumen penawaran paket pekerjaan Peningkatan Jalan Dengan Konstruksi HRS-Base dalam kawasan Perumahan RSS Oesapa dan