LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
TAHUN 2019
BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN JL. POM IX KAMPUS PALEMBANG
TELP. 0711-310633 FAX 0711-319819 KODE POS 30137
LKJIP BAPENDA 2019 I - 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu Perangkat Pemerintah Daerah mengemban tugas pokok dan fungsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 74 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang keuangan sub pendapatan daerah.
Sebagai perangkat daerah di bidang pemungutan Pendapatan Daerah, Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan telah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan dan kewenangan yang ada. Dalam melaksanakan kewenangan untuk melakukan pengelolaan dan pemungutan Pendapatan Daerah, khususnya pemungutan pajak-pajak daerah provinsi telah mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang dalam pelaksanaannya telah diatur lebih lanjut berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pajak-pajak Daerah dan sebagai petunjuk pelaksanaan dari Peraturan Daerah tersebut telah diterbitkan Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah.
Dalam upaya menggali dan memanfaatkan segenap potensi yang ada di bidang Pendapatan Daerah yang dalam pelaksanaannya telah diatur berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, kesemuanya itu bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Secara rinci tugas, pokok, fungsi dan struktur organisasi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut:
1. Tugas Pokok
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang keuangan sub pendapatan daerah.
LKJIP BAPENDA 2019 I - 2
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan mempunyai fungsi:
Perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk merencanakan, mempersiapkan, mengelola, menelaah penyusunan rumusan kebijakan teknis serta program kerja;
Pelaksanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pemungutan dan pemasukan Pendapatan Daerah;
Pelaksanaan ketatausahaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan di bidang perencanaan, evaluasi, pelaporan, tata usaha, umum, kepegawaian, perlengkapan dan keuangan;
Pengkoordinasian yang meliputi segala usaha yang berhubungan dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah;
Pengawasan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pengamanan teknis atau petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur serta perundang-undangan yang berlaku;
Pengkoordinasian penatausahaan, pemanfaatan dan pengamanan barang milik negara/daerah;
Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
3. Struktur Organisasi
Dalam rangka memenuhi tuntutan kebutuhan organisasi dan upaya peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun 2016 dimana struktur organisasi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan telah disusun sebagai berikut:
Kepala Badan
Sekretariat, membawahi:
Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Subbagian Keuangan
Subbagian Umum dan Kepegawaian
Bidang Pajak, membawahi:
Subbidang Pajak
Subbidang Pembukuan
Subbidang Sengketa Pajak dan Doleansi
LKJIP BAPENDA 2019 I - 3
Bidang Pendapatan Lain-lain, Hibah, Retribusi dan Penerimaan Pusat membawahi:
Subbidang Retribusi
Subbidang Penerimaan Pusat
Subbidang Hibah dan Penerimaan Lain-lain
Bidang Pengawasan dan Pembinaan, membawahi:
Subbidang Wilayah I
Subbidang Wilayah II
Subbidang Wilayah III
Bidang Pengembangan dan Pengolahan Pendapatan Daerah, membawahi:
Subbidang Pengembangan Statistik Pendapatan Daerah
Subbidang Pengolahan Pendapatan Daerah
Subbidang Hukum dan Perundang-undangan
Unit Pelaksana Teknis Badan
Kelompok Jabatan Fungsional
B. Maksud dan Tujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan suatu bentuk format pertanggungjawaban instansi pemerintah yang berisi informasi seputar capaian dan hambatan terhadap pelaksanaan rencana kerja. Secara umum LKjIP ini dimaksudkan untuk:
1. Mendorong instansi pemerintah untuk melaksanakan good government karena LKjIP merupakan dasar untuk mengatur kinerja instansi pemerintah secara transparan, sistematik, dan dapat di pertanggungjawabkan;
2. Memberikan masukan bagi pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) dengan instansi pemerintah;
3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi pemerintah.
Uraian maksud diatas menunjukkan bahwa Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang berisikan program perencanaan strategis dan sekaligus merupakan pengukuran terhadap pelaksanaan dari semua program kegiatan sehingga dapat mengetahui sampai sejauh mana pencapaian kualitas kinerja pada tahun 2019.
LKJIP BAPENDA 2019 I - 4
Sementara tujuan disusunnya LKjIP ini adalah sebagai pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan rencana strategis dan sebagai tindak lanjut atau respon terhadap instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah.
LKJIP BAPENDA 2019 II - 1
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Visi dan Misi
Berpedoman pada RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023 yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJMD Provinsi Sumatera Selatan.
Visi Kepala Daerah adalah “Sumatera Selatan Maju Untuk Semua”. Dari visi ini dijabarkan beberapa misi sebagai berikut:
1. Membangun Sumatera Selatan berbasis ekonomi kerakyatan, yang didukung sektor pertanian, industri, dan UMKM yang tangguh untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik laki-laki maupun perempuan, yang sehat, berpendidikan, profesional, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, kejujuran, dan integritas;
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas yang didukung aparatur pemerintahan yang jujur, berintegritas, profesional, dan responsif;
4. Membangun dan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur, termasuk infrastruktur dasar guna percepatan pembangunan wilayah pedalaman dan perbatasan, untuk memperlancar arus barang dan mobilitas penduduk, serta mewujudkan daya saing daerah dengan mempertimbangkan pemerataan dan keseimbangan daerah;
5. Meningkatkan kehidupan beragama, seni, dan budaya untuk membangun karakter kehidupan sosial yang agamis dan berbudaya dengan ditopang fisik yang sehat melalui kegiatan olahraga, sedangkan pengembangan pariwisata berorientasi pada pariwisata religious;
Tugas dan Fungsi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang berkaitan dengan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah:
Misi ke 3 (tiga) “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas yang
LKJIP BAPENDA 2019 II - 2
didukung aparatur pemerintahan yang jujur, berintegritas, profesional, dan responsif’’.
Selanjutnya misi ke 3 (tiga) telah dijabarkan dalam beberapa program kerja sebagai berikut:
1. Membangun hubungan administrasi pemerintah yang lebih harmonis dengan Bupati/Walikota se-Sumsel sebagai bagian dari proses reformasi birokrasi.
2. Mendorong pengutamaan kepentingan publik oleh pelayanan publik dengan pelayanan birokrasi yang berbasis teknologi informasi.
3. Revitalisasi insfrastruktur pelayanan publik, baik secara manual maupun online.
4. Membangun jaringan interkoneksi layanan publik yang bersifat lintas Kabupaten/Kota, yang bisa di akses oleh publik secara online 24 jam/hari, 7 hari/minggu.
5. Peningkatan kualitas aparatur pemerintah di semua bidang.
6. Menciptakan pelayanan publik secara terpadu, cepat dan mudah.
7. Melibatkan unsur LSM/Ormas dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan oleh lembaga pemerintahan.
8. Mendorong masyarakat untuk melakukan kontrol terhadap kinerja pemerintahan dalam rangka pencegahan terhadap tindak korupsi dan tindakan penyelewengan guna menciptakan pemerintahan yang baik (good government).
9. Menempatkan posisi semua stakeholder (tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pendidikan, Bupati dan Walikota) di Sumatera Selatan dalam satu kepentingan pembangunan Sumatera Selatan Maju.
10. Memfasilitasi forum kepala daerah se-Sumatera Selatan dengan menjadwalkan pertemuan rutin dalam jangka waktu tertentu.
11. Melakukan kunjungan ke semua daerah secara berkala untuk penyerapan aspirasi dan mendorong keunggulan potensi masyarakat.
12. Melibatkan institusi pendidikan tinggi di daerah sebagai think tank pembangunan daerah.
13. Menjadikan lembaga pers dan media massa sebagai mitra dalam pembangunan daerah.
LKJIP BAPENDA 2019 II - 3
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Berdasarkan Visi dan Misi diatas maka tujuan dan sasaran pembangunan bidang Pendapatan Daerah yang tertuang dalam dokumen Renstra Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan dijabarkan dalam matriks tahapan sebagai berikut:
LKJIP BAPENDA 2019 II - 4
Tabel 2.1
Matrik Renstra Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Sesuai Indikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023
Tujuan Indikator Tujuan Sasasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Tujuan / Sasasran Pada Tahun Ke-
2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatkan Pendapatan
Daerah (PATDA)
Tingkat Pertumbuhan
Pendapatan Daerah (PATDA)
1.Meningkatnya Hasil Pengelolaan Sumber
Pendapatan
1. Presentase Peningkatan Penerimaan PAD
2,5%-3,5% 2,5%-3,5% 3,5%-4,5% 3,5%-4,5% 3,5%-4,5%
2. Rasio PAD Terhadap Pendapatan Daerah non DAU dan DAK
> 45% > 45% > 45% > 45% > 45%
2. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Bidang Pendapatan Daerah
1. Nilai IKM ( Indeks Kepuasan Masayarakat)
A A A A A
LKJIP BAPENDA 2019 III - 1
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Karena itu indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan maupun tahapan setelah kegiatan selesai dan berfungsi. Selain itu, indikator kinerja digunakan untuk menyatakan bahwa kinerja hari demi hari organisasi/unit kerja yang bersangkutan menunjukkan kemampuan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Dengan demikian, tanpa indikator kinerja sulit bagi kita untuk menilai kinerja dari kebijakan/program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas.
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Indikator Kinerja Utama Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan merupakan target capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Kerja Tahunan tahun 2019 dan Penetapan Kinerja tahun 2019.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2019 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi indikator.
LKJIP BAPENDA 2019 III - 2
A. Perbandingan Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019 Target kinerja Badan Pendapatan Daerah untuk tahapan tahun 2019 terdiri dari 3 indikator. Dari 3 (Tiga) indikator kinerja utama , terdapat satu indikator yang tidak mencapai target yang ditetapkan yakni Presentase Peningkatan Penerimaan PAD. Sedangkan Indikator Rasio PAD Terhadap Pendapatan Daerah non DAU dan DAK Indikator Nilai IKM ( Indeks Kepuasan Masyarakat) mencapai target.
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Tahun 2019
Sedangkan terkait tugas dan fungsi utama Bapenda dalam pengelolaan pendapatan daerah secara rinci realisasi kinerja Bapenda tahun 2019 dapat diuraikan sebagai berikut:
Tujuan Indikator Tujuan Sasasaran Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatkan Pendapatan
Daerah (PATDA)
Tingkat Pertumbuhan
Pendapatan Daerah (PATDA)
1.Meningkatnya Hasil Pengelolaan Sumber Pendapatan
1. Presentase Peningkatan
Penerimaan PAD % 2,5%-3,5% -0,95%
2. Rasio PAD Terhadap Pendapatan
Daerah non DAU dan DAK % > 45% 66,22%
2. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Bidang Pendapatan Daerah
1. Nilai IKM ( Indeks Kepuasan Masayarakat)
Indeks A A
LKJIP BAPENDA 2019 III - 3
Tabel 3.2
Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Prov. Sumsel Tahun 2019
U R A I A N Tahun 2019
Target Realisasi (%)
I PENDAPATAN DAERAH 9.849.942.842.746,55 9.280.742.072.448,62 94,22 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 3.436.828.903.746,55 3.494.510.853.251,62 101,68
A PAJAK DAERAH 3.071.784.718.796,00 3.145.558.634.339,38 102,40
P K B 905.040.000.000,00 979.347.884.263,00 108,21
-PKB R2/R4 900.000.000.000,00 974.117.378.669,00 108,24
-PKB Alat Berat 4.800.000.000,00 4.986.889.104,00 103,89
-PKAA 240.000.000,00 243.616.490,00 101,51
BBN - KB 913.245.000.000,00 932.817.466.919,00 102,14
-BBN-KB R2/R4 910.000.000.000,00 929.917.321.275,00 102,19
-BBN-KB Alat Berat 3.170.000.000,00 2.870.674.594,00 90,56
-BBN-KAA 75.000.000,00 29.471.050,00 39,29
PBB - KB 760.000.000.000,00 831.263.590.286,08 109,38
PAP 10.965.000.000,00 12.323.588.808,30 112,39
PAJAK ROKOK 482.534.718.796,00 389.806.104.063,00 80,78
B RETRIBUSI DAERAH 9.136.079.600,00 12.038.355.783,00 131,77 C
HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN
DAERAH YANG DIPISAHKAN 89.676.728.820,00 90.304.005.859,82 100,70 D LAIN-LAIN PEND. ASLI DAERAH YG
SAH 266.231.376.530,55 246.609.857.269,42 92,63
1.2. PENDAPATAN TRANSFER 6.381.903.769.000,00 5.765.176.417.582,00 90,34 1.2.1 PENDAPATAN TRANSFER
PEMERINTAHAN PUSAT 6.315.428.531.000,00 5.698.701.179.582,00 90,23 A BAGI HASIL PAJAK 860.077.454.680,00 763.869.161.523,00 88,81 B BAGI HASIL BUKAN PAJAK / SDA 1.353.654.217.320,00 931.599.821.119,00 68,82 C DANA ALOKASI UMUM 1.743.742.960.000,00 1.743.742.960.000,00 100,00
D DAK FISIK 267.864.216.000,00 231.438.283.947,00 86,40
E DAK NON FISIK 2.090.089.683.000,00 2.028.050.952.993,00 97,03 1.2.2
PENDAPATAN TRANSFER
PEMERINTAHAN PUSAT LAINNYA 66.475.238.000,00 66.475.238.000,00 100,00 DANA PENYESUAIAN (Dana Insentif Daerah) 66.475.238.000,00 66.475.238.000,00 100,00 1.3.
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YG
SYAH 31.210.170.000,00 21.054.801.615,00 67,46
A PENDAPATAN HIBAH 30.253.041.000,00 20.415.551.615,00 67,48
B PENDAPATAN LAINNYA 957.129.000,00 639.250.000,00 66,79
Data realisasi tahun 2019 diaudit BPK
Tabel diatas menjelaskan tentang Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Pada Tahun Anggaran 2019, Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan ditargetkan penerimaannya sebesar Rp.9.849.942.842.746,55 dan sampai akhir
LKJIP BAPENDA 2019 III - 4
tahun 2019 dapat terealisir sebesar Rp.9.280.742.072.448,62 atau 94,22%. Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melampaui target yang telah ditetapkan atau 101,68%. Sebagian besar komponen PAD mencapai target yang telah ditetapkan seperti pajak daerah yang menjadi tugas pokok Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan tercapai sebesar 102,40%, penerimaan Retribusi Daerah terealisasi sebesar 131,77% dan penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan terealisasi sebesar 100,70%.
1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain PAD yang Sah.
Pajak Daerah merupakan komponen indikator kinerja yang langsung dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan sedangkan Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain PAD yang Sah pengelolaan dan pemungutannya dilakukan oleh OPD lain di lingkungan Provinsi Sumatera Selatan, akan tetapi tetap dibawah koordinasi Bapenda Provinsi Sumatera Selatan.
a. Pajak Daerah
Target penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp3.071.784.718.796,00 terealisasi sebesar Rp3.145.558.634.339,38 atau tercapai 102,40%, dapat dirinci per jenis Pajak Daerah, sebagai berikut:
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), target penerimaan sebesar Rp905.040.000.000,00,- terealisasi sebesar Rp979.347.884.263,00 atau tercapai 108,21%. Pencapaian kinerja penerimaan PKB tersebut didukung semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kewajibannya membayar pajak, hal ini tidak terlepas dari peran aktif petugas dalam melaksanakan sosialisasi meskipun saat ini terjadi penurunan tingkat perekonomian masyarakat, khususnya petani perkebunan karet dan sawit dikarenakan harga kedua komoditas tersebut belakangan ini mengalami penurunan yang sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
LKJIP BAPENDA 2019 III - 5
Pajak Kendaraan di Atas Air (PKAA), target penerimaan sebesar Rp240.000.000,00 terealisasi sebesar Rp243.616.490,00 atau tercapai 101,51%. Dapat dijelaskan dengan telah dibukanya akses jalan darat seperti Jalan Tanjung Api-Api (TAA) sangat berpengaruh terhadap pengguna jasa angkutan air utamanya angkutan orang.
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), target penerimaan sebesar Rp913.245.000.000 terealisasi sebesar Rp932.817.466.919,00 atau sebesar 102,14%. Pencapaian kinerja ini dipengaruhi oleh penurunan tingkat perekonomian masyarakat, khususnya petani perkebunan karet dan sawit dikarenakan harga kedua komoditas tersebut belakangan ini mengalami penurunan sehingga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat atas pembelian kendaraan baru. Sementara Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor II atas pembelian kendaraan bekas jumlahnya tidak terlalu banyak.
Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air (BBN-KAA), target penerimaan sebesar Rp75.000.000,00 terealisasi sebesar Rp29.471.050,00 atau sebesar 39,29%.
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB), target penerimaan sebesar Rp760.000.000.000,00 terealisasi sebesar Rp831.263.590.286,08 atau tercapai 109,38%. Dapat dijelaskan realisasi ini sesuai dengan jumlah pemakaian bahan bakar kendaraan bermotor yang beroperasi di daerah Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan perhitungan yang dilakukan PT Pertamina DAOP III. Pemungutan penerimaan PBB-KB dilakukan oleh PT Pertamina dimana transfer penerimaan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dilakukan per-triwulan.
Pajak Air Permukaan (PAP), target penerimaan sebesar Rp10.965.000.000,00 terealisasi sebesar Rp12.323.588.808,30 atau tercapai
112,39%. Dapat dijelaskan bahwa selama 3 tahun terakhir, realisasi penerimaan Pajak Air Permukaan (PAP) selalu melampaui target yang ditetapkan, namun pada tahun ini tidak dapat tercapai dikarenakan penetapan target yang optimistik walaupun penerimaan realisasi Pajak Air Permukaan (PAP) tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
LKJIP BAPENDA 2019 III - 6
Pajak Kendaraan Bermotor Alat Berat (PKB-AB) target penerimaan sebesar Rp4.800.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp4.986.889.104,00 atau 103,89%, Sedangkan Bea Balik Nama Kendaraan Alat Berat (BBNKB-AB) target penerimaan sebesar Rp3.170.000.000,00 terealisasi sebesar Rp2.870.674.594,00 atau 90,56%. Rendahnya capaian realisasi dikarenakan adanya perubahan Undang-Undang tentang Pajak Alat Berat yang masih dalam proses hukum sehingga sebagian wajib pajak menunda pembayaran pajak Alat Berat tersebut. Akan tetapi petugas BAPENDA tetap melakukan pendataan dan penagihan terhadap objek pajak ini, dengan mengaktifkan petugas di lapangan yang berada di 29 UPTB kabupaten/kota, dan bekerjasama dengan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumatera Selatan.
Pajak Rokok ditargetkan sebesar Rp482.534.718.796,00 terealisasi sebesar Rp389.806.104.063,00 atau sebesar 80,78%.
b. Retribusi Daerah
Target penerimaan sebesar Rp9.136.079.600,00 terealisasi sebesar Rp12.038.355.783,00 atau tercapai 131,77%. Capaian target retribusi daerah koordinasi dengan OPD pemungut retribusi melalui Tim Optimalisasi Pendapatan Daerah akan lebih diintensifkan agar target retribusi yang ditetapkan secara keseluruhan dapat terealisasi 100%.
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Target penerimaan sebesar Rp89.676.728.820,00 terealisasi sebesar Rp90.304.005.859,82 atau tercapai sebesar 100,70%.
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Target penerimaan sebesar Rp266.231.376.530,55 terealisasi sebesar Rp246.609,857.269,42atau tercapai sebesar 92,63%.
2. BAGIAN PENDAPATAN TRANSFER
Bagian Pendapatan Transfer terdiri dari Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Keempat sumber pendapatan ini dikelola oleh Pemerintah Pusat dengan alokasi pembagian ke Pemerintah Daerah diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan Republik
LKJIP BAPENDA 2019 III - 7
Indonesia. Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan melakukan koordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumatera Selatan, selain itu Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan melakukan koordinasi dengan Ditjen Perimbangan Departemen Keuangan sebagai upaya percepatan dan ketepatan transfer Dana Bagi Hasil baik Pajak maupun Bukan Pajak. Bagian Pendapatan Transfer tahun 2019, target penerimaan sebesar Rp6.381.903.769.000,00 terealisasi sebesar Rp5.765.176.417.582,00 atau sebesar 90,34%.
a. Bagi Hasil Pajak
Target penerimaan sebesar Rp860.077.454.680,00 terealisasi sebesar Rp763.869.161.523,atau tercapai 88,81%.
b. Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)
Target penerimaannya sebesar Rp1.353.654.217.320,00 terealisasi sebesar Rp931.599.821.119,00 atau tercapai 68,82%.
c. Dana Alokasi Umum
Target penerimaan sebesar Rp1.743.742.960.000,00 terealisasi sebesar Rp1.743.742.960.000,00 atau tercapai 100%.
d. Dana Alokasi Khusus
Target penerimaan sebesar Rp2.357.953.899.000,00 terealisasi sebesar Rp2.259.489.236.940,00 atau tercapai 95,82%.
e. Dana Penyesuaian
Target Penerimaan sebesar Rp66.475.238.000,00 terealisasi sebesar Rp66.475.238.000,00 atau tercapai 100%.
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun 2019 berupa Pendapatan Hibah yang didapatkan melalui koordinasi Bapenda Provinsi Sumatera Selatan dengan beberapa BUMN dan BUMS di wilayah Sumatera Selatan. Selain itu, dana lain yang diterima berupa dana transfer dari Pemerintah
LKJIP BAPENDA 2019 III - 8
Pusat, yaitu Dana BOS, Dana Insentif Daerah, dan Piutang Dana Sharing Jamsoskes Kabupaten/Kota.
Target penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp31.210.170.000,00 terealisasi sebesar Rp21.054.801.615,00 atau sebesar 67,46%.
A. Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Tahun Sebelumnya
Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Pasal 5, terdapat 3 komponen penerimaan pendapatan daerah, yaitu:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD);
2. Pendapatan Transfer;
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Dalam periode Tahun 2015-2019, rata-rata pencapaian untuk ketiga komponen tersebut digambarkan pada table 3.3 berikut:
Tabel 3.3
Rata-Rata Kontribusi Komponen Pendapatan Daerah Tahun 2015-2019
TAHUN PAD PENDAPATAN
TRANSFER
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
PENDAPATAN DAERAH
Kontribusi terhadap PAD Pendapatan
Daerah
Kontribusi Pendapatan
Transfer terhadap Pendapatan
Daerah
Kontribusi Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah terhadap Pendapatan
Daerah 2015 2.534.526.413.315 2.329.728.331.330 1.126.169.317.867 5.990.424.062.511,95 42,31 38,89 18,80 2016 2.546.177.544.349 2.506.312.481.085 1.530.290.904.243 6.582.780.929.676,33 38,68 38,07 23,25 2017 3.031.633.624.304 4.061.113.371.545 1.103.221.135.951 8.195.968.131.799,96 36,99 49,55 13,46 2018 3.528.010.712.184 5.577.767.500.414 35.593.182.502 9.141.371.395.099,79 38,59 61,02 0,39 2019 3.494.510.853.254 5.765.176.417.582 21.054.801.615 9.280.742.072.450,62 37,65 62,12 0,23
RATA-RATA 38,85 49,93 11,22
LKJIP BAPENDA 2019 III - 9
Gambar 3.1
Trend Kontribusi Komponen Pendapatan Daerah Tahun 2015-2019
Gambar 3.2
Diagram Persentase Rata-rata Kontribusi Komponen Pendapatan Daerah Tahun 2015-2019
Diagram diatas menggambarkan rasio komponen Pendapatan Transfer memiliki kontribusi terbesar dalam Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan sebesar 49,93%, dibandingkan komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 38,85 dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 11,22%. Proporsi PAD Provinsi Sumatera Selatan belum mampu melampaui Pendapatan Transfer yang berasal dari Pemerintah Pusat. Hal ini menunjukan kemandirian daerah dalam membiayai pembangunannya sendiri masih belum maksimal. Pembiayaan pembangunan masih mengandalkan penerimaan dari Pemerintah Pusat melalui Pendapatan Transfer.
38.85
49.93 11.22
Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah
Kontribusi Pendapatan Transfer terhadap Pendapatan Daerah
Kontribusi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terhadap Pendapatan Daerah 42.31
38.68 36.99 38.59 37.65
38.89
38.07
49.55 61.02 62.12
18.80
23.25
13.46
0.39 0.23
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00
2015 2016 2017 2018 2019
Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah
Kontribusi Pendapatan Transfer terhadap Pendapatan Daerah
Kontribusi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terhadap Pendapatan Daerah
LKJIP BAPENDA 2019 III - 10
Tabel 3.4
Rata-rata Capaian dan Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera SelatanTahun 2015-2019
Gambar 3.3
Grafik Capaian Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2015-2019
Gambar 3.4
Grafik Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2015-2019
Penerimaan pendapatan daerah tahun 2019 meningkat sebesar Rp.139.370.677.348,83 atau 1,52% dibandingkan dengan penerimaan tahun 2018, seperti tabel berikut.
Tahun Target Realisasi % Capaian % Pertumbuhan
Realisasi Pendapatan Daerah
2014 6.252.136.312.520,51
2015 6.883.873.903.633,09 5.990.424.062.511,95 87,02 -4,19 2016 6.999.258.016.791,91 6.582.780.929.676,33 94,05 9,89 2017 8.911.476.779.409,71 8.195.968.131.799,96 91,97 24,51 2018 9.196.477.924.456,00 9.141.371.395.099,79 99,40 11,53 2019 9.849.942.842.746,55 9.280.742.072.450,62 94,22 1,52
rata-rata 93,33 8,65
2015 2016 2017 2018 2019
87.02
94.05
91.97
99.40
94.22
-4.19
9.89
24.51
11.53
1.52
2015 2016 2017 2018 2019
LKJIP BAPENDA 2019 III - 11
Tabel 3.5
Perbandingan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Sumsel Tahun 2018 dan 2019
Catatan : Data realisasi tahun 2019 diaudit BPK
1. Pendapatan Asli Daerah.
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Prov. Sumsel tahun 2019 terdiri dari komponen Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Pada Tahun Anggaran 2019 penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sumatera Selatan ditargetkan sebesar Rp3.436.828.903.746,55 sampai akhir tahun 2019 dapat terealisir sebesar Rp3.494.510.853.251,62 atau 101,68%. Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan PAD tahun 2018 sebesar Rp3.528.010.712.183,54 atau berkurang sebesar Rp31.850.581.478,81 atau 0,95%.
Penerimaan PAD dibandingkan tahun 2018 mengalami penurunan dikarenakan penerimaan dari komponen pajak daerah yaitu Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN KB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB KB) dan Pajak Rokok yang lebih rendah dibandingkan tahun 2018 lalu. Terjadinya penurunan pembelian kendaran baru menyebabkan penerimaan pajak dari BBNKB menurun.
Sementara penurunan penerimaan PBBKB dikarenakan penerimaan dari wajib pungut terbesar yaitu Pertamina berkurang dan beberapa perusahan wajib pungut yang tidak ada setoran ditahun 2019. Adapun transfer pajak rokok tidak sesuai dengan yang ditargetkan karena adanya pemotongan pajak rokok sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 128/PMK.07/2018 tentang Tata Cara Pemotongan Pajak rokok Sebagai Kontribusi Dukungan Program Jaminan Kesehatan.
No Uraian Realisasi Tambah/Kurang %
2018 2019
1 Pendapatan Asli Daerah 3.528.010.712.183,54 3.494.510.853.251,62 (33.499.858.931,92) (0,95) 2 Pendapatan Transfer 5.577.767.500.414,00 5.765.176.417.582,00 187.408.917.168,00 3,36 3 Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah 35.593.182.502,25 21.054.801.615,00 (14.538.380.887,25) (40,85) Jumlah Pendapatan Daerah 9.141.371.395.099,79 9.280.742.072.448,62 139.370.677.348,83 1,52
LKJIP BAPENDA 2019 III - 12
2. Pendapatan Transfer
Bagian Pendapatan Transfer yang berasal dari Pemerintah Pusat terdiri dari Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi khusus dan Dana Penyesuaian (Dana Insentif Daerah). Pada Tahun Anggaran 2019 ditargetkan sebesar Rp6.381.903.769.000,00 terealisasi sebesar Rp 5.765.176.417.582,00 atau 90,34%. Dibandingkan dengan realisasi penerimaan tahun 2018 sebesar Rp5.577.767.500.414,00 mengalami kenaikan sebesar Rp125.221.730.168,00 atau meningkat sebesar 3,36%. Peningkatan ini terjadi dikarenakan kurang salur pemerintah pusat untuk tahun 2018 yang telah dibayar.
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Pada tahun anggaran 2019, Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ditargetkan sebesar Rp31.210.170.000,00 terealisasi sebesar Rp21.054.801.615,00 atau 67,46%. Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan tahun 2018 sebesar Rp35.593.182.502,25 maka mengalami penurunan sebesar Rp14.538.380.887,25 atau 40,85% dikarenakan menurunnya pendapatan hibah IPDMIP pada tahun 2019.
Secara rinci, perbandingan realisasi Pendapatan Daerah tahun 2018 dan tahun 2019 disajikan dalam Tabel 3.6 sebagai berikut:
LKJIP BAPENDA 2019 III - 13
Tabel 3.6
Perbandingan Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Tahun 2018 dan 2019
U R A I A N
Tahun 2018 Tahun 2019
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
I PENDAPATAN DAERAH 9.196.477.924.456,14 9.141.371.395.099,79 99,40 9.849.942.842.746,55 9.280.742.072.448,62 94,22
1. PEND. ASLI DAERAH SENDIRI
(PAD) 3.449.590.628.837,14 3.528.010.712.183,54 102,27 3.436.828.903.746,55 3.494.510.853.251,62 101,68 A PAJAK DAERAH 2.990.093.000.000,00 3.197.900.645.678,09 106,95 3.071.784.718.796,00 3.145.558.634.339,38 102,40
P K B 888.630.000.000,00 907.578.696.491,00 102,13 905.040.000.000,00 979.347.884.263,00 108,21
BBN - KB
891.320.000.000,00 983.243.258.151,00 110,31 913.245.000.000,00 932.817.466.919,00 102,14 PBB - KB
700.000.000.000,00 838.900.055.118,00 119,84 760.000.000.000,00 831.263.590.286,08 109,38 PAP
16.250.000.000,00 12.317.396.907,09 75,80 10.965.000.000,00 12.323.588.808,30 112,39 PAJAK ROKOK
493.893.000.000,00 455.861.239.011,00 92,30 482.534.718.796,00 389.806.104.063,00 80,78 B RETRIBUSI DAERAH 10.618.399.000,00 11.915.489.824,62 112,22 9.136.079.600,00 12.038.355.783,00 131,77
C HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN
DAERAH YANG DIPISAHKAN 86.765.902.171,00 82.855.120.642,54 95,49 89.676.728.820,00 90.304.005.859,82 100,70
D LAIN-LAIN PEND. ASLI DAERAH YG
SAH 362.113.327.666,14 235.339.456.038,29 64,99 266.231.376.530,55 246.609.857.269,42 92,63
2. PENDAPATAN TRANSFER 5.741.435.384.299,00 5.577.767.500.414,00 97,15 6.381.903.769.000,00 5.765.176.417.582,00 90,34 A BAGI HASIL PAJAK 812.261.632.000,00 707.050.365.631,00 87,05 860.077.454.680,00 763.869.161.523,00 88,81 B BAGI HASIL BUKAN PAJAK / SDA 741.278.974.000,00 856.673.815.767,00 115,57 1.353.654.217.320,00 931.599.821.119,00 68,82 C DANA ALOKASI UMUM 1.697.897.817.000,00 1.697.762.032.483,00 99,99 1.743.742.960.000,00 1.743.742.960.000,00 100,00 D DANA ALOKASI KHUSUS 2.239.022.240.000,00 2.171.297.782.406,00 96,98 2.357.953.899.000,00 2.259.489.236.940,00 95,82 E KURANG SALUR DBH SDA DAN PAJAK 186.224.721.299,00 80.233.504.127,00 43,08
F DANA INSENTIF DAERAH 64.750.000.000,00 64.750.000.000,00 100,00
G DANA PENYESUAIAN 66.475.238.000,00 66.475.238.000,00 100,00
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
YG SYAH 5.451.911.320,00 35.593.182.502,25 652,86 31.210.170.000,00 21.054.801.615,00 67,46
A PENDAPATAN HIBAH 30.253.041.000,00 20.415.551.615,00 67,48
B DANA INSENTIF DAERAH
C PENDAPATAN LAINNYA 64.750.000.000,00 64.750.000.000,00 100,00 957.129.000,00 639.250.000,00 66,79
Catatan : Data realisasi tahun 2019 diaudit BPK
LKJIP BAPENDA 2019 III - 14
B. Perkembangan Capaian Pendapatan Asli Daerah
Komponen pembentuk Struktur Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari:
Pajak Daerah;
Retribusi Daerah;
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan;
Lain-lain PAD yang Sah.
Dari keempat komponen PAD diatas, selama periode tahun 2015 sampai dengan 2019, Pajak Daerah memberikan porsi terbesar untuk penerimaan pendapatan daerah dibandingkan sektor penerimaan lainnya, seperti tergambar pada diagram dibawah ini:
Tabel 3.7
Komponen Pendapatan Asli Daerah Tahun 2015-2019
Gambar 3.4
Rata-rata Kontribusi Komponen PAD terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun 2015-2019
91.87
2.33 5.28 0.52 KONTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP
PAD (%)
KONTRIBUSI HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH TERHADAP PAD (%) KONTRIBUSI LAIN LAIN PEND. ASLI DAERAH YG SAH TERHADAP PAD (%) KONTRIBUSI Retribusi TERHADAP PAD (
%)
TAHUN PAD PAJAK DAERAH HASIL PENGELOLAAN
KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN
LAIN-LAIN PEND.
ASLI DAERAH YG
SAH RETRIBUSI DAERAH
2015 2.534.526.413.315 2.324.865.133.161,95 60.861.027.587,28 131.570.901.664,97 17.229.350.901,00 2016 2.546.177.544.349 2.378.960.064.732,96 62.837.135.004,93 85.976.735.571,87 18.403.609.038,90 2017 3.031.633.624.304 2.835.440.186.799,80 55.702.074.349,60 125.048.578.790,55 15.442.784.364,00 2018 3.528.010.712.184 3.197.900.645.678,09 82.855.120.642,54 235.339.456.038,29 11.915.489.824,62 2019 3.494.510.853.254 3.145.558.634.339,38 90.304.005.859,82 246.609.857.269,42 12.038.355.783,00
LKJIP BAPENDA 2019 III - 15
Kontribusi terbesar untuk Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari Pajak Daerah dengan persentase sebesar 91,87% dari total PAD, diikuti penerimaan sektor Lain-lain PAD yang Sah sebesar 5,28%. Sementara penerimaan dari sektor Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Retribusi Daerah hanya berkontribusi masing-masing sebesar 2,33% dan 0,52%.
Hal ini menggambarkan kemampuan daerah dalam menggali sumber-sumber pendapatan yang ada belum maksimal.
Gambar 3.5
Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah Non DAU & DAK (dalam %) Tahun 2015-2019
Diagram diatas menggambarkan rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah Non DAU & DAK memiliki kecenderungan meningkat yaitu rasio terbesar pada tahun 2018 sebesar 66,92% dan paling rendah tahun 2016 sebesar 47,48%.
LKJIP BAPENDA 2019 III - 16
D. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang Telah Dilakukan
1. Permasalahan
Pelaksanaan pemungutan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya, baik itu pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Penetapan target Pendapatan Daerah setiap tahunnya mengalami peningkatan dan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan ditahun 2019 ditargetkan penerimaannya sebesar Rp9.849.942.842.746,55 dan sampai akhir tahun 2019 dapat terealisasi sebesar Rp9.280.742.072.448,62 atau 94,22%.
Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melampaui target yang telah ditetapkan atau 101,68%.Akan tetapi penerimaan transfer dari pemerintah pusat dan Lain-lain Pendapatan daerah yang Sah tidak melampaui target yang ditetapkan. Penerimaan transfer dari pemerintah pusat tidak disalurkan seluruhnya karena untuk tahun 2019 pemerintah pusat fokus melunasi kewajiban kurang salur beberapa tahun yang lalu sementara untuk lain-lain Pendapatan Daerah yang sah penerimaan Hibah IPDMIP yang tidak tercapai target dikarenakan pemerintah pusat meminta untuk dilakukan kajian ulang terhadap perencanaan kegiatan tersebut sehingga kegiatan akan dilaksanakan di tahun 2020.
Permasalahan secara khusus untuk realisasi PAD komponen pajak daerah antara lain :
1) Pengembangan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan belum optimal.
2) Sarana dan prasarana pendukung pemungutan pendapatan daerah yang berada di lingkunganBapenda Prov. Sumsel dan UPTB Kab/Kota masih belum memadai dan perlu ditingkatkan lagi.
3) Belum optimalnya kerjasama dengan mitra kerja terkait upaya peningkatan penerimaan pendapatan daerah Prov. Sumsel.
LKJIP BAPENDA 2019 III - 17
4) Pemungutan retribusi daerah yang dilakukan oleh beberapa dinas/instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang dalam pelaksanaannya terdapat beberapa yang masih belum optimal.
5) Perkembangan BUMD belum menggembirakan, sehingga kontribusi yang diberikan terhadap PAD masih sangat kecil.
6) Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kewajiban membayar pajak
7) Berkurangnya potensi penerimaan pajak alat berat karena sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi terkait pungutan pajak alat berat akan berakhir pada tanggal 10 Oktober 2020.
2. Solusi
Dalam upaya mengatasi berbagai masalah yang menyebabkan belum optimalnya penerimaan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Badan Pendapatan Daerah melakukan berbagai kebijakan strategis sebagai berikut:
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Bapenda Prov.
Sumsel melalui pendidikan formal dan informal secara bertahap
2) Terus memaksimalkan kinerja tim Optimalisasi Pendapatan Daerah (OPAD) 3) Pemenuhan sarana dan prasarana pendukung pemungutan pendapatan
daerah secara bertahap terutama untuk UPTB baru.
4) Terus membangun sinergitas dengan mitra kerja
Kerjasama dengan Dirlantas melalui kegiatan razia kendaraan bermotor;
Kegiatan penagihan pajak secara langsung melalui Tim OPAD;
Terus melanjutkan MOU dengan mitra kerja, seperti BP-Batam, Dirjen Pajak, BPH Migas, Bank Sumsel Babel, Disdukcapil, Pemerintah Kabupaten/Kota dan sebagainya.
5) Terus melakukan rapat koordinasi dengan OPD pemungut retribusi dan BUMD/BUMS yang menerima penyertaan modal dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan secara rutin.
LKJIP BAPENDA 2019 III - 18
6) Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap wajib pajak menuju pelayanan prima melalui inovasi-inovasi pelayanan yang dilakukan masing-masing UPTB seperti pemberian reward kepada wajib pajak.
7) Memperkuat sistem informasi teknologi secara bertahap terus membenahi sistem IT melalui kerjasama dengan pihak ketiga.
8) Meningkatkan pengawasan internal badan dan melakukan koordinasi dengan institusi pengawasan lainnya.
9) Inovasi pengawasan terhadap kendaraan bermotor yang belum melakukan pembayaran pajak dengan melakukan penempelan stiker tanda lunas di kendaran bermotor
10) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya pembayaran pajak dan retribusi daerah.
3. Kebijakan
Dalam rangka meminimalisir permasalahan-permasalahan yang ada, langkah strategis yang dilaksanakan Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
I. Pendapatan Asli Daerah
a. Pajak Daerah:
1) Memperluas dan mendekatkan titik pelayanan kepada masyarakat melalui peningkatan kelas 8 unit pelaksana teknis badan (UPTB) dan pembentukan 8 UPTB baru, Samsat mall, dan Samsat Pembantu.
2) Melakukan kerjasama dengan mitra kerja antara lain :
- Pendampingan tim korsupgah KPK dalam optimalisasi pendapatan daerah
- Integrasi data wajib pajak pusat dengan data wajib pajak daerah pada Dirjen Pajak Kementerian Keuangan
LKJIP BAPENDA 2019 III - 19
- Pembangunan zona integritas di kantor pelayanan kesamsatan bersama Dirlantas Polri
- Koordinasi dengan pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan penerimaan daerah
- Perpanjangan kerjasama dengan BP Batam dalam rangka back up database server utama yang ada main/recovery data.
- Perpanjangan kerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka penambahan kuato akses data kependudukan
- Kerjasama dengan BPH Migas terkait akurasi data penyaluran Bahan Bakar Minyak di Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka peningkatan penerimaan Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor
3) Memperkuat dukungan teknologi informasi
- Pembangunan dan pengembangan aplikasi Samsat Bapenda, perbaikan sistem informasi manajemen (SIM) terkait pengolahan, pengamanan dan up grading data serta peralatan pengolahan data yang lebih canggih dan modern
- Pengembangan Aplikasi E-Samsat berupa Layanan Samsat Online Nasional dan Layanan Samsat Online Sumsel
- Pengembangan layanan pembayaran pajak melalui modern channel seperti Alfamart, Indomaret, Bukalapak dan PT. POS Indonesia
4) Secara berkala melaksanakan rapat koordinasi Tim Pembina Samsat Provinsi Sumatera Selatan untuk membahas kendala dan permasalahan yang timbul di lapangan;
5) Meningkatkan kinerja Tim Optimalisasi Pendapatan Daerah (OPAD), antara lain :
- Melakukan penagihan langsung kepada objek-objek pajak daerah di lapangan, seperti objek Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)/Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Alat Berat dan Pajak Air
LKJIP BAPENDA 2019 III - 20
Permukaan (PAP) yang berada di semua kabupaten/kota se-Sumatera Selatan;
- Mengintensifkan pendataan objek Pajak Kendaraan Bermotor terhadap kendaraan bermotor yang berasal dari luar provinsi (Nopol non-BG) yang beroperasi di Provinsi Sumatera Selatan melalui razia kendaraan bermotor bersama-sama dengan instansi terkait
6) Melakukan penagihan tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor secara persuasif dengan cara mendatangi langsung ke showroom kendaraan atau ke leasing kendaraan-kendaraan bermotor;
7) Melakukan pendekatan dan koordinasi dengan showroom penjual kendaraan bermotor bekas dalam upaya meningkatkan penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Penyerahan Kedua (BBN-KB II).
8) Melakukan rapat rekonsiliasi penerimaan Pajak Air Permukaan dan PBB KB bersama dengan wajib pajak dan wajib pungut di bawah supervisi dari tim Korsupgah KPK bidang Optimalisasi Pendapatan Daerah.
9) Meningkatkan partisipasi dan pemahaman masyarakat akan pentingnya kewajiban membayar pajak melalui penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat di kabupaten/kota se-Sumatera Selatan;
10) Kegiatan sosialisasi baik media sosial dan terjun langsung kelapangan serta pemberian reward kepada wajib pajak
11) Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan sarana prasarana, peningkatan kualitas layanan sumber daya manusia, mempercepat proses layanan.
12) Review peraturan terkait pajak daerah antara lain Peraturan Gubernur nomor 21 tahun 2019 terkait dengan penerapan BBN-II terhadap pembelian kendaraan bermotor melalui pembiayaan leasing dalam rangka mengoptimalkan penerimaan BBN KB.
13) Pengawasan dan pembinaan internal, mendapat apresiasi dari tim korsupgah KPK penyelesaian laporan paling awal 100% dibanding OPD lain.
LKJIP BAPENDA 2019 III - 21
b. Retribusi Daerah:
1) Melakukan rapat koordinasi secara berkala antar dinas/instansi pemungut retribusi daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka membahas kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugas pemungutan retribusi daerah;
2) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumatera Selatan yang mengatur tentang retribusi daerah terutama tentang pemberlakuan tarif retribusi daerah yang telah diberlakukan lebih dari lima tahun;
3) Melakukan inventarisasi tentang adanya objek-objek retribusi baru yang selama ini belum tertampung dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang telah ada.
c. Bagian Penerimaan Hasil Laba BUMD dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan:
1) Mengupayakan peningkatan penerimaan dari masing-masing Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, antara lain dalam bentuk peningkatan penyertaan modal kepada masing- masing BUMD di lingkungan Pemerintah Sumatera Selatan;
2) Mengadakan koordinasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan guna mencari upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah dari bagi hasil laba BUMD dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan;
3) Melakukan evaluasi terhadap potensi yang dapat dimanfaatkan dalam upaya peningkatan kontribusi BUMD, salah satunya dengan membuat rencana bisnis perusahaan.
LKJIP BAPENDA 2019 III - 22
d. Bagian Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah:
1) Mengupayakan peningkatan pendapatan di sektor Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah dengan mengoptimalkan dan mengintensifkan jenis-jenis pendapatan dari komponen penerimaan Lain-lain PAD yang Sah antara lain penerimaan jasa giro dari Bank Sumsel Babel dan penerimaan-penerimaan lainnya.
2) Meningkatkan kinerja Badan Layanan Unit Daerah (BLUD) dalam mengali pendapatan asli daerah.
II. Pendapatan Transfer
Mengupayakan peningkatan Pendapatan Daerah dari sektor penerimaan Pendapatan Transfer, baik komponen penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain:
1) Melakukan rapat koordinasi bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta dalam rangka membahas Lifting Minyak dan Gas, Bidang Pertambangan Umum, serta Dana Bagi Hasil Bidang Kehutanan;
2) Melakukan rapat koordinasi dan rekonsiliasi bersama Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan pada Kementerian Keuangan RI di Jakarta dalam rangka membahas pelaksanaan penyaluran Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam, Dana Bagi Hasil Bidang Pertambangan Umum dan Dana Bagi Hasil Bidang Kehutanan;
3) Realisasi dari semua kegiatan tersebut akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk selanjutnya akan dijadikan pedoman dan patokan terhadap besarnya pembagian Pendapatan Transfer yang akan diterima oleh masing-masing Pemerintah Daerah Provinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan selanjutnya akan didistribusikan ke masing-masing Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan jatah/porsinya masing-masing.
LKJIP BAPENDA 2019 III - 23
III. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Upaya optimalisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah antara lain dari sektor Pendapatan Hibah dari beberapa perusahaan BUMN maupun perusahaan BUMS yang berada dan beroperasi di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Adapun upaya-upaya optimalisasi atau intensifikasi Pendapatan Daerah dari sektor pendapatan ini dapat dilakukan antara lain:
1) Meningkatkan koordinasi dengan BUMN maupun BUMS agar berperan aktif dan berpartisipasi dalam mendukung program pembangunan di Provinsi Sumatera Selatan. Dengan dilakukannya pendekatan yang intensif kepada masing-masing BUMN maupun BUMS tersebut maka diharapkan kepada masing-masing BUMN dan BUMS dapat meningkatkan kontribusinya terhadap Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan.
2) Terus mengadakan pendekatan kepada beberapa BUMN maupun BUMS yang belum memberikan kontribusi pada Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan untuk selanjutnya diharapkan dapat memberikan
LKJIP BAPENDA 2019 IV - 1
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja pada Tahun Anggaran 2019. Laporan Kinerja Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan menjelaskan evaluasi pelaksanaan serangkaian program strategis yang mengacu tujuan dan sasaran strategis yang tertuang dalam Renstra Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2019-2023.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya komitmen Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang berkaitan dengan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, walaupun beberapa indikator belum mencapai target yang ditetapkan karena melemahnya perekonomian yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi kurang baik sehingga menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam membayar pajak, hal tersebut menjadi salah satu sebab tidak tercapainya target penerimaan. Hal ini akan menjadi pertimbangan dan acuan dalam upaya pencapaian kinerja pada masa selanjutnya.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 ini disusun sebagai sarana pertanggungjawaban pencapaian kinerja tahun 2019 serta sebagai bahan acuan untuk perbaikan penyusunan perencanaan dan peningkatan kinerja pada tahun yang akan datang.
Palembang, 2020 Kepala Badan Pendapatan Daerah
Provinsi Sumatera Selatan,
Dra. Hj. NENG MUHAIBA, MM.
Pembina Utama Muda IV/c NIP. 196511121995122001