• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Sistem Ekskresi Berbasis Cooperative Learning dengan Multimedia di SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembelajaran Sistem Ekskresi Berbasis Cooperative Learning dengan Multimedia di SMA."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Solikhatun. 2010. Pembelajaran Sistem Ekskresi Berbasis Cooperative Learning dengan Multimedia di SMA. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir. Tuti Widianti M.Biomed dan drh.Wulan Christijanti, M.Si.

Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dicapai salah satunya melalui pembelajaran kooperatif. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat mengaktifkan siswa dan dapat mengembangkan kemampuan berfikir logis adalah model pembelajaran think-pair-share (TPS). Model pembelajaran dapat dikombinasikan dengan media pembelajaran untuk mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu media yang dapat menampilkan materi yang bersifat abstrak yaitu multimedia yang didesain menggunakan aplikasi

power point dilengkapi dengan gambar, efek suara, animasi, video, dan musik, sebagai contoh materi sistem ekskresi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pembelajaran berbasis cooperative learning dengan multimedia dalam mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi sistem ekskresi di SMA.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Larangan Brebes pada bulan April 2010 semester genap Tahun Ajaran 2009/2010. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian control group postest-only desaign. Populasi terdiri dari tiga kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPA 3. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah dan diskusi sederhana serta media charta dan kelas XI IPA 3 sebagai kelompok ekperimen yang menggunakan pembelajaran berbasis cooperative learning model think-pair-share

(TPS) dan multimedia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hasil aktivitas siswa secara klasikal kriteria aktif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berturut-turut sebesar 78.10% dan 48.65%. Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen sebesar 84.39 sedangkan kelompok kontrol sebesar 79.02. Hasil uji t menunjukkan t hitung 4.364 > t tabel 1.67 untuk dk 70 dan taraf signifikan 5 %. Berdasarkan uji statistik ternyata ada perbedaan signifikan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis cooperative learning dengan multimedia dapat mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi sistem ekskresi di SMA. Untuk itu disarankan bahwa pembelajaran berbasis cooperative learning dengan multimedia dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kualitas pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) karakteristik aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran sejarah berbasis multimedia ; (2) karakteristik materi

Karakteristik dari materi pembelajaran sejarah berbasis multimedia antara lain (a) merupakan materi yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dibanding dengan materi

Dengan dipadukannya pembelajaran Problem Posing berbasis Cooperative Learning diharapkan dapat menjadi alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning dengan teknik index card math berbasis IT dalam pembelajaran sejarah

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN

Berdasarkan perancangan multimedia pembelajaran materi sistem persamaan linear tiga variabel maka dapat disimpulkan bahwa rancangan multimedia pembelajaran yang

 Pengembangan media pembelajaran berbasis mobile learning (m-learning) pada mata pelajaran sistem komputer kelas X Multimedia SMKN 1 Cerme dapat meningkatkan hasil

laboratorium virtual berbasis discovery learning pada materi sistem ekskresi layak digunakan dalam pembelajaran berdasarkan hasil penilaian aspek – aspek kelayakan