Page: 1 of 7
PT SGS INDONESIA, Cilandak Commercial Estate # 108 C, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia, CONTACT PERSON: Fourry Meilano - Tel: +62 21 781 81 11 - Fax: +62 21 780 79 14
www.sgs.com
RESUME AUDIT SVLK
Nomor Project :
ID/JKT- 4065
Nama Pemegang Izin: PT. Furniplus AsiaAlamat :
Kantor dan Industri :
Latrade Industrial Park Blok F No. 03 Kelurahan Tanjung Uncang Kecamatan Batu Aji Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau Indonesia
Gudang :
Latrade Industrial Park Blok K No. 01 Kelurahan Tanjung Uncang Kecamatan Batu Aji Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau Indonesia
Nomor Sertifikat : SGS-ID-LKI-0015 Tipe Sertifikasi: Verifikasi Legalitas Kayu pada IUI Lanjutan Investasi > 500 Juta
Tanggal Terbit : 18 September 2013 Berlaku sampai dengan tanggal: 17 September 2016
Kapasitas Produksi: Industri furniture dari kayu dengan kapasitas izin terpasang 400.000 unit per tahun setara dengan 13.500 ton per tahun sesuai dengan Izin Usaha Industri Nomor: 7/INDUSTRI/PMDN/II/2007 oleh Pejabat Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam pada Unit Pelayanan Penanaman Modal Terpadu Pulau Batam Kepulauan Riau Indonesia.
Ruang Lingkup : Pembelian bahan baku Particleboard, MDF (Medium Density Fibreboard) dan honeycomb untuk produksi dan penjualan furniture dengan kapasitas izin produksi terpasang 400.000 unit per tahun setara 13.500 ton per tahun dengan lokasi kantor dan industri di Kota Batam Kepulauan Riau Indonesia
Kontak Informasi
Pemegang Izin : Ibu Dewi Sartika
Alamat:
Kantor dan Industri:
Latrade Industrial Park Blok F No. 03 Kelurahan Tanjung Uncang Kecamatan Batu Aji Kota Batam Kepulauan Riau Indonesia
Gudang :
Latrade Industrial Park Blok K No. 01 Kelurahan Tanjung Uncang Kecamatan Batu Aji Kota Batam Kepulauan Riau Indonesia
Telepon : 0778-392555 Fax : 0778-396660
Email : imelda.sastra@memory-diy.com, dewi.sartika@fpa.memory-diy.com,
dewi.sartika@furniplusasia.com
Tanggal Verifikasi: Verifikasi Utama : 07 Juni – 08 Juni 2013
Surveillance 1 : 08 Mei – 09 Mei 2014 Surveillance 2 : 04 Mei – 06 Mei 2015
(1) IDENTITAS LVLK
a. Nama Lembaga : PT. SGS Indonesia
b. Nomor Akreditasi : LVLK-008-IDN
c. Alamat : Cilandak Commercial Estate #108C, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia
d. Nomor telepon/fax/E-mail : +62 21 781 8111/+62 21 780 7914/ sgs_indonesia@sgs.com
e. Direktur : Guy Francois Marie Escarfail
f. Standar : Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan No: P.14/VI-BPPHH/2014
(2) IDENTITAS AUDITEE
PT. Furniplus Asia merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri kehutanan yang mengolah bahan baku Particleboard, Medium Density Fibreboard/MDF dan honeycomb paper untuk pasar ekspor, yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 72 tanggal 27 April 2006 dengan Notaris Maria Anastasia, SH; ditetapkan di Kota Batam dan telah mendapatkan pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: C-17302 HT.01.01.TH.2006 tanggal 14 Juni 2006.
PT. Furniplus Asia memiliki Izin Usaha Industri Nomor: 7/INDUSTRI/PMDN/II/2007, diterbitkan oleh Pejabat Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam pada Unit Pelayanan Penanaman Modal Terpadu Pulau Batam, tanggal 28 Februari 2007 dengan masa berlaku selama 30 tahun terhitung sejak perusahaan mulai berproduksi komersial pada bulan Januari 2007 sampai dengan bulan Desember 2037.
(3) RINGKASAN TAHAPAN
Tanggal Waktu Penilai Area/Departemen/Proses/Indikator PIC
08.30-09.00
Tim Auditor SGS dan Managemen
Opening meeting.
- Sambutan (perusahaan dan Tim audit), - Perkenalan tim audit dan tim perusahaan, - Penjelasan mengenai audit VLK (latar belakang,
tujuan, proses, metodologi audit) Dll
09.00-12.00 HPR
Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 1 (Pemegang Izin Usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah)
04 Mei 2015
09.00-12.00 HPU
Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 2 (uniit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya)
Tanggal Waktu Penilai Area/Departemen/Proses/Indikator PIC
13.00-17.00 HPR
Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 1 (Pemegang Izin Usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah)
13.00-17.00 HPU
Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 2 (uniit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya)
05 Mei 2015
09.00-12.00 HPR
Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 1 (Pemegang Izin mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah)
09.00-12.00 HPU
Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 2 (uniit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya)-Verifikasi Lokasi Jasa K/D atau Pengeringan kayu gergajian
12.00–13.00 Tim Auditor Istirahat
13.00-17.00 HPR
Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 3
(Keabsahan perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi.)
13.00-17.00 HPU
Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 4
(Pemenuhan Terhadap Peraturan ketenagakerjaan Bagi Industri Pengolahan)
06 Mei 2015
08.30- 09.30 HPR
Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 3
(Keabsahan perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi)
08.30 - 09.30 HPU
Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 4
(Pemenuhan Terhadap Peraturan ketenagakerjaan Bagi Industri Pengolahan)
09.30-10.30 HPR+HPU Pengecekan dan Validasi Lapangan Prinsip 1,2,3,4
10.30-11.00 HPR+HPU Persiapan Closing Meeting
11.00–12.00 Tim Auditor Closing Meeting
Keterangan: HPR (Heru Pramono), HPU (Heru Puryanto)
(4) RESUME HASIL PENILAIAN
Indikator Uraian Pemenuhan Kesimpulan
Pemenuhan 1.1.1 Unit Usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah
a. Akte Pendirian Perusahaan dan/atau perubahan terakhir
Pemegang izin memiliki akte pendirian perusahaan dan perubahannya. Akte pendirian perusahaan sesuai dengan ruang lingkup usaha.
Memenuhi
b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam Izin Industri
Pemegang izin memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.
Memenuhi c. Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar
Industri)
Pemegang izin memiliki lokasi industri di kawasan industri dan memiliki dokumen keterangan tidak memerlukan dokumen HO.
Memenuhi
d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Pemegang izin memiliki Tanda Daftar
yang berwenang.
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pemegang izin memiliki NPWP dan sesuai
dengan dokumen lainnya. Memenuhi
f. Dokumen lingkungan hidup (AMDAL / (UKL) -(UPL) /SPPL /DPLH/dokumen lingkungan hidup lain yang setara
Pemegang izin memiliki dokumen pengurusan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) serta pengurusan Laporan Semesteran UKL-UPL sesuai dengan usaha yang dijalankan.
Memenuhi dengan syarat
g. IUIPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT)
Pemegang izin memiliki Izin Usaha Industri lanjutan diterbitkan oleh instansi berwenang dan telah sesuai jenis usaha yang dijalankan perusahaan.
Memenuhi
h. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK
Verifier ini tidak dinilai karena pemegang izin tidak melakukan industri primer hasil hutan (IPHH) dan tidak memerlukan dokumen Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI)
Tidak Dinilai
1.1.2 Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksporitr produsen a. Berstatus Eksportir Terdaftar Produk
Industri Kehutanan (ETPIK).
Pemegang izin memiliki ETPIK dan sesuai
dengan produk yang diekspor. Memenuhi
1.2.1 Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah Dokumen pengakuan / pengenal sebagai
importer
Pemegang izin memiliki API-P dan sesuai
dengan produk yang di import Memenuhi
1.2.2 Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Panduan/Pedoman/Prosedur pelaksanaan
dan bukti pelaksanaan uji tuntas (due diligence) importir
Pemegang izin memiliki prosedur uji tuntas importir dan sesuai dengan deklarasi import serta dokumen lainnnya
Memenuhi
1.3.1 Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok a. Akte notaris pembentukan kelompok atau
dokumen pembentukan kelompok
Verifier ini tidak dinilai karena pemegang izin
tidak melakukan pembentukan kelompok. Tidak Dinilai 2.1.1 Unit Usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah. a. Kontrak suplai bahan baku dan atau
dokumen jual beli
Seluruh penerimaan bahan baku pada PT. Furniplus Asia dilengkapi dengan dokumen jual beli dan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Memenuhi
b. Berita Acara Pemeriksaaan yang di tandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
Verifier ini tidak dinilai karena PT Furniplus Asia tidak melakukan penerimaan kayu bulat dari
hutan negara. Tidak dinilai
c. Berita acara serah terima kayu dan/atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
Seluruh penerimaan bahan baku pada PT. Furniplus Asia dilengkapi dengan dokumen serah terima barang.
Memenuhi
d. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah Seluruh penerimaan bahan baku pada PT. Furniplus Asia dilengkapi dengan dokumen angkutan yang sah.
Memenuhi
e. Nota dan dokumen keterangan Berita acara dari petugas kehutanan kabupaten /Kota atau dari aparat desa/kelurahan) yang menjelaskan asal usul untuk Kayu bekas/hasil bongkaran serta DKP
Verifier ini tidak dinilai karena PT. Furniplus Asia tidak melakukan pembelian dan proses produksi kayu bekas/hasil bongkaran.
Tidak DInilai
f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri
Verifier ini tidak dinilai karena PT. Furniplus Asia tidak melakukan pembelian dan proses produksi kayu limbah industri.
Tidak DInilai
g. Dokumen S-LK/S-PHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari pemasok
Seluruh pemasok telah dilengkapi dengan dokumen S-LK dan DKP
Tersedia prosedur pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan DKP (serta personil yang ditunjuk dan tersedia surat penunjukan)
Memenuhi
h. Dokumen pendukung RPBBI Verifier ini tidak dinilai karena PT. Furniplus Asia tidak melakukan pembelian dan proses
bahan baku dari IUPHHK-hutan
alam/hutantanaman.
2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang di import berasal dari sumber yang sah a. Pemberitahuan import barang (PIB) Dokumen PIB sesuai dengan dokumen impor
lainnya.
Memenuhi
b. Bill of Lading Dokumen B/L sesuai dengan dokumen impor
lainnya.
Memenuhi
c. Packing List (P/L) Dokumen P/L sesuai dengan dokumen impor lainnya.
Memenuhi
d. Invoice Dokumen Invoice sesuai dengan dokumen
impor lainnya.
Memenuhi
e. Deklarasi Impor Verifier ini tidak dinilai karena penerapan verifier ini diberlakukan mulai 1 September 2015
Tidak dinilai
f. Rekomendasi Import Verifier ini tidak dinilai karena penerapan verifier ini diberlakukan mulai 1 September 2015
Tidak dinilai
g. Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk)
Verifier ini tidak dinilai karena PT Furniplus Asia tidak terkena pembayaran bea masuk
Tidak dinilai
h. Dokumen lain yang relevan diantaranya CITES untuk jenis kayu yang dibatasi perdaganganya
Verifier ini tidak dinilai karena PT. Furniplus Asia tidak melakukan pengolahan produk dengan jenis kayu yang dibatasi perdagangannya (CITES).
Tidak DInilai
i. Bukti penggunaan kayu import Terdapat bukti penggunaan kayu impor. Memenuhi 2.1.3 Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu
a. Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi
PT. Furniplus Asia memiliki tally sheet produksi mulai dari penerimaan bahan baku
Particleboard, MDF (Medium Density
Fibreboard) dan honeycomb sampai barang jadi
yang dapat memberikan informasi ketelusuran bahan baku asal.
Memenuhi
b. Laporan produksi hasil olahan PT. Furniplus memliki laporan produksi selama setahun yang memberikan informasi proses logis input dan output material serta rendeman yang sesuai dengan proses produksi
Memenuhi
c. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan
Jenis produk yang diproduksi sesuai dengan IUI.
Realisasi produksi di PT. Furniplus Asia tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan untuk proses Furniture.
Memenuhi
d. Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan
Verifier ini tidak dinilai karena PT. Furniplus Asia tidak melakukan proses produksi yang berasal dari kayu lelang.
Tidak DInilai
e. Dokumen LMKB/LMKBK dan LMHHOK PT. Furniplus Asia tidak mengolah bahan baku kayu bulat, kayu gergajian dan hanya mengolah bahan baku Particleboard, MDF (Medium
Density Fibreboard) dan honeycomb.
Perusahaan sudah memiliki dokumen laporan produksi, rekapitulasi proses dan hasil produksi, ekspor sebagai laporan input output proses produksi, dokumen LMHHOK sesuai dengan dokumen pendukung.
Memenuhi
2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga)
a. Dokumen S-LK atau DKP Verifier ini tidak dinilai karena PT Furniplus Asia tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain
Tidak dinilai
b. Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)
Verifier ini tidak dinilai karena PT Furniplus Asia tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain
Tidak dinilai
c. Berita acara serah terima kayu yang di jasakan
Verifier ini tidak dinilai karena PT Furniplus Asia tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain
Tidak dinilai
d. Ada pemisahan produk yang di jasakan pada perusahaan penyedia jasa
Verifier ini tidak dinilai karena PT Furniplus Asia tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain
e. Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui penyedia jasa
Verifier ini tidak dinilai karena PT Furniplus Asia tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain dan tidak terdapat pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor melalui penyedia jasa.
Tidak dinilai
1.1.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik Dokumen angkutan hasil hutan yang sah Pemegang izin melakukan perdagangan
domestik dan dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
Memenuhi
3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
a. Produk hasil olahan kayu yang di ekspor Pemegang izin melakukan produksi terbukti merupakan produk hasil proses dalam industri sendiri.
Memenuhi b. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Pemegang izin melakukan ekspor dilengkapi
dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang yang sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya
Memenuhi
c. Packing list Pemegang izin melakukan ekspor dilengkapi
dokumen Packing List yang sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya
Memenuhi
d. Invoice Pemegang izin melakukan ekspor dilengkapi
dokumen Invoice yang sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya
Memenuhi
e. Bill of lading (B/L) Pemegang izin melakukan ekspor dilengkapi dokumen Bill of Lading yang sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya
Memenuhi f. Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib
dilengkapi dengan dokumen V-Legal
Pemegang izin menggunakan dokumen
V-Legal dan sesuai dengan data pendukungnya Memenuhi g. Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor)
untuk produk yang wajib verifikasi teknis
Verifier ini tidak dinilai karena Pemegang Izin tidak menggunakan hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) dan produk yang di ekspor tidak wajib verifikasi teknis.
Tidak Dinilai
h. Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.
Verifier ini tidak dinilai karena Pemegang Izin melakukan ekspor produk tidak terkena bea keluar.
Tidak Dinilai
i. Dokumen lain yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu dibatasi perdagangannya
Verifier ini tidak dinilai karena Pemegang Izin tidak melakukan perdagangan jenis kayu dalam kategori CITES.
Tidak Dinilai
3.3.1 Implementasi tanda V-Legal
Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai dengan ketentuan
Pemegang izin belum ada permintaan implementasi tanda V-Legal pada produk atau non produk
Memenuhi dengan syarat 4.1.1 Pedoman/Prosedur dan implementasi K3
a. Pedoman/prosedur K3. Tersedia pedoman/prosedur K3 dan
personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/prosedur K3 (beserta surat penunjukannya
Memenuhi
b. Implementasi K 3 Tersedia peralatan K3 sesuai pedoman dan berfungsi baik (diantaranya belum kadaluarsa). Tersedia tanda/jalur evakuasi
Memenuhi c. Catatan kecelakaan kerja Tersedia catatan kecelakaan kerja untuk setiap
kejadian kecelakaan kerja dan upaya penanganannya
Memenuhi
4.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja
PT. Furniplus Asia memiliki Kebijakan Perusahaan tentang Kebijakan Perusahaan memberikan kebebasan karyawan untuk berserikat dan berorganisasi di ruang lingkup perusahaan
Memenuhi
4.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang
mengatur hak hak pekerja mengatur hak-hak pekerja serta telah didaftarkan ke instansi yang berwenang 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)
Pekerja yang masih di bawah umur Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah
umur Memenuhi
Berdasarkan hasil verifikasi legalitas kayu (total 56 verifier) diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
•
Verifier yang memenuhi norma penilaian berjumlah 37 verifier.
•Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian 0 verifier
•