i
ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN SUBSIDI PUPUK TERHADAP DAYA SAING USAHA TANI
PADI SAWAH DI KABUPATEN GRESIK
(Studi Kasus Petani Kabupaten Gresik Pengguna Irigasi Semi Teknis, Provinsi Jawa Timur )
Ailinul Layaly 11140920000006
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018/1440 H
ii
ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN SUBSIDI PUPUK TERHADAP DAYA SAING USAHA TANI PADI SAWAH DI
KABUPATEN GRESIK
(Studi Kasus Petani Kabupaten Gresik Pengguna Irigasi Semi Teknis, Provinsi Jawa Timur)
Ailinul Layaly NIM : 11140920000006
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Program Studi Agribisnis
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018/1440 H
v DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ailinul Layaly
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Gresik, 12 April 1996
Agama : Islam
Alamat : Sembunganyar, Rt 004, Rw 002, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur
Kewarganegaraan : Indonesia
No. HP : 085602332811
E-mail : ailinullayaly@gmail.com
Pendidikan Formal
2002 - 2008 : MI YKUI Maskumambang Putri 2008 - 2011 : MTS YKUI Maskumambang Putri 2011 - 2014 : MA YKUI Maskumambang Putri
2014 - sekarang : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Pendidikan Non Formal
2007-2008 : Les Privat GAMA Excellet 2016 : Global English Pare Kediri Pengalaman Organisasi
Masa Jabatan Organisasi
2014 - 2015
Staf Keuangan kantin di Koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ketua Kopma Charity di Koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2017 Staff Himpunan Mahasiswa Makumambang (HIMAM) Jakarta
2018 Staff Forum Insan Qurani
vi KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang telah Allah berikan tetapi sedikit sekali yang dapat kita ingat. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk terhadap Daya saing Usaha Tani Padi Sawah di Kabupaten Gresik (Studi Kasus Petani Kabupaten Gresik Pengguna Irigasi Semi Teknis, Provinsi Jawa Timur)”.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau serta semua kaum muslimin semoga kita selalu mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat serta diberikan syafa’at oleh beliau.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan arahan yang diberikan kepada penulis selama menyusun skripsi ini. Oleh karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Drs.Muhaimin (Alm) dan Ibu Umi Anis yang
senantiasa memberikan doa restu, dukungan dan fasilitas serta menjadi
motivasi terbesar penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
vii 2. Kakak tercinta yaitu Falichul Ariq yang senantiasa memberikan dukungan doa
dan dukungan moral kepada penulis.
3. Adik-adik tercinta yaitu Fatinatul Felita dan Umniya al-Birtha yang senantiasa memberikan dukungan doa dan dukungan moral kepada penulis.
4. Dr. Ir. Akhmad Riyadi Wastra, S.IP., MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, membina, memberikan petunjuk dan koreksi, serta saran dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Rizky Adi Puspita Sari, SP, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, membina, memberikan petunjuk dan koreksi, serta saran dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Dr. Ir. Edmon Daris, MS selaku Kepala Prodi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Dr. Ir. Iwan Aminudin, M.Si selaku Sekertaris Prodi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Seluruh dosen di lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi, terutama dosen di Program Studi Agribisnis atas ilmu pengetahuan yang diberikan kepada penulis.
9. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah bersedia memberikan waktunya
10. Staff Administrasi, Staff Akademik, Staff Kemahasiswaan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas
pelayanannya kepada penulis untuk memenuhi kewajiban administratif.
viii 11. Sahabat-sahabat seperjuangan Adila Monita, Nur Azizah, Liana Apriyanty, Salma Nur Aisyah. Terima kasih atas candaan, motivasi dan saran yang diberikan selama penulisan skripsi ini.
12. Teman-teman Program Studi Agribisnis angkatan 2014 yang tidak bisa disebutkan satu persatu Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya, bahwa segala pengerahan kemampuan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun penulis terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca.
Jakarta, Oktober 2018
Penulis
ix RINGKASAN
AILINUL LAYALY, Analisis Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk terhadap Daya Saing Usaha tani Padi Sawah di Kabupaten Gresik (Studi Kasus Petani Kabupaten Gresik Pengguna Irigasi Semi Teknis, Provinsi Jawa Timur). (di bawah Bimbingan AKHMAD RIYADI WASTRA dan RIZKY ADI PUSPITA SARI).
Padi merupakan tanaman pangan strategis karena beras merupakan kebutuhan pangan pokok bagi lebih dari 95 % masyarakat Indonesia. Konsumsi beras per kapita cenderung menurun yakni dari 86,97 kg/kapita/tahun pada tahun 2016 menjadi 81,86 kg/kapita/tahun pada tahun 2017 (BPS tahun, 2018).
Pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 jumlah penduduk Indonesia mencapai 252,2 juta jiwa naik dari tahun sebelumnya sebesar 248,8 juta jiwa. Tahun 2016 kembali mengalami peningkatan sebesar 258,7 juta jiwa. Kenyataan ini menunjukkan total konsumsi domestik beras di Indonesia akan terus meningkat walaupun per kapitanya menunjukkan penurunan.
oleh karena itu pemerintah selalu menjaga ketersediannya. Jawa Timur merupakan salah satu produsen utama padi.
Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu sentra produksi padi di Jawa Timur yang berpotensi bagi pengembangan usaha tani padi. Hal ini dibuktikan bahwa Kabupaten Gresik menduduki peringkat tertinggi produktivitas komoditi padi sawah di Provinsi Jawa Timur tahun 2017 (BPS Jawa Timur, 2018). Mayoritas petani di Kabupaten Gresik menggunakan irigasi semi teknis sebagai akses pengairan untuk tanaman padi mereka dan ini akan menambah biaya produksi berupa bahan bakar minyak untuk pompa air bagi petani di Kabupaten Gresik. Dari total 18 Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Gresik, terdapat 9 kecamatan yang mengunakan irigasi semi teknis sebagai akses pengairannya (BPS Kabupaten Gresik, 2017)
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak kebijakan subsidi pupuk terhadap daya saing usaha tani padi sawah di Kabupaten Gresik.
Data dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder. Metode Analisis yang digunakan adalah Policy Analisis Matrix (PAM). Hasil anaisis PAM menunjukkan bahwa usaha tani padi sawah yang menggunakan irigasi semi teknis di Kabupaten Gresik mempunyai keuntungan privat dan sosial serta mempunyai keunggulan kompetitif dan komparatif sebagai indikator daya saing dan efisiensi.
Kebijakan pemerintah secara keseluruhan mampu memproteksi usaha tani padi sawah di Kabupaten Gresik. Studi ini menyarankan Pemerintah untuk memperhatikan perubahan harga input tradable, input non tradable dan output yang memberikan dampak pada kenaikan atau penurunan daya saing usaha tani seperti, harga benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja dan harga dasar gabah.
Kata kunci: Kebijakan Subsidi Pupuk, Daya Saing, Efisiensi, Policy Analisis
Matrix (PAM)
x DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ... 10
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Definisi Irigasi ... 11
2.1.1 Jenis-Jenis Irigasi ... 12
2.1.2 Klasifikasi Jaringan Irigasi ... 14
2.2 Kebijakan Subsidi Pupuk ... 15
2.2.1 Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi ... 17
2.2.2 Pengamanan dan Pengendalian Penyaluran Pupuk Bersubsidi 17
2.3 Tinjauan Teori Daya Saing dan Konsep Policy Analisis Matrix ... 19
2.4 Identitas Divergensi ... 28
2.5 Penelitian Terdahulu ... 29
2.6 Kerangka Pemikiran ... 31
xi BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32
3.2 Metode Pengumpulan Data ... 32
3.3 Metode Pengambilan Contoh ... 33
3.4 Metode Analisis Data ... 34
3.4.1 Identifikasi Input dan Output Usaha Tani Padi Sawah ... 35
3.4.2 Metode Analisis PAM ... 37
3.5 Definisi Oprasional dan Konsep Dasar ... 44
BAB IV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis ... 48
4.2 Topografi dan Fisiografi ... 51
4.3 Hidrologi ... 54
4.4 Klimatologi ... 55
4.5 Penggunaan Lahan ... 56
4.6 Pertanian di Kabupaten Gresik ... 59
4.7 Karakteristik Petani Responden ... 61
4.7.1 Umur Petani Responden ... 61
4.7.2 Tingkat Pendidikan Petani Responden ... 62
4.7.3 Luas Lahan Usaha Tani Padi Sawah Petani Responden ... 63
4.7.4 Produksi Padi Petani Responden ... 64
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Input tradable, input non tradable dan Output Usaha Tani Padi Sawah di Kabupaten Gresik ... 65
5.2 Hasil Penelitian ... 68
xii
5.2.1 Hasil Policy Analisis Matrix (PAM) ... 68
5.2.2 Harga Privat ... 69
5.2.3 Harga Sosial ... 71
5.2.4. Divergensi ... 72
5.3 Pembahasan ... 74
5.3.1 Analisis Rasio di dalam Tabel PAM ... 74
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 82
6.2 Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 84
LAMPIRAN
xiii DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Harga Eceran Tertinggi (Het) Pupuk Bersubsidi ... 17
Tabel 2. Policy Analisis Matrix (PAM) ... 38
Tabel 3. Luas Daerah berdasarkan Kelerengan (Ha) Kabupaten Gresik ... 53
Tabel 4. Penggunaan Lahan berdasarkan Jenis Peruntukan ... 58
Tabel 5. Luas Tanam dan Produksi Komoditi Unggulan Kabupaten Gresik Tahun 2016 ... 60
Tabel 6. Penyebaran Petani Responden berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2018 ... 61
Tabel 7. Penyebaran Petani Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2018 ... 62
Tabel 8. Penyebaran Responden Usaha Tani Padi Sawah di Kabupaten Gresik berdasarkan Luas Lahan Yang Dimiliki, Tahun 2018 ... 63
Tabel 9. Produksi Padi Responden di Kabupaten Gresik Tahun 2018 ... 64
Tabel 10. Harga Pupuk Bersubsisi di Kabupaten Gresik Tahun 2018 ... 66
Tabel 11. Jumlah Rata-Rata Tenaga Kerja dalam Usaha Tani Padi Sawah di Kabupaten Gresik ... 67
Tabel 12. Hasil Perhitungan PAM (Policy Analisis Matrix) Usaha Tani Padi Sawah Yang Menggunakan Irigasi Semi Teknis di Kabupaten Gresik Tahun 2018 ... 69
Tabel 13. Indikator Rasio Kebijakan Pemerintah Terhadap Usaha Tani Padi
Sawah di Kabupaten Gresik Tahun 2018 ... 74
xiv DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Konsumsi Beras per Kapita/Tahun ... 1
Gambar 2. Produksi Padi Nasional ... 2
Gambar 3. Produksi Padi Sawah Provinsi Jawa Timur ... 3
Gambar 4. Lima/Kabupaten dengan Produktivitas Komoditas Padi sawah Tertinggi di Jawa Timur tahun 2017 ... 4
Gambar 5 Produksi Beras dan Konsumsi Beras Kabupaten Gresik. ... 5
Gambar 6. Luas Lahan Padi Sawah Kabupaten Gresik Tahun 2013-2017 ... 6
Gambar 7. Irigasi Semi Teknis di Kabupaten Gresik tahun 2016 ... 8
Gambar 8. Kerangka Pemikiran Konseptual ... 31
Gambar 9.Peta Administrasi Kabupaten Gresik ... 49
Gambar 10. Peta Kabupaten Gresik Terhadap Provinsi Jawa Timur ... 50
Gambar 11. Peta Ketinggian tanah Kabupaten Gresik ... 52
Gambar 12. Peta Sungai dan Waduk Kabupaten Gresik ... 55
Gambar 13. Peta Rencana Pola Ruang ... 57
xv DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Lima/Kabupaten dengan Produktivitas Komoditas Padi sawah
Tertinggi di Jawa Timur tahun 2017 ... 87
Lampiran 2. Luas Tanah Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Irigasi di Kabupaten Gresik, Tahun 2016 (ha) ... 88
Lampiran 3. Harga Paritas Impor Pupuk Urea ... 89
Lampiran 4. Harga Paritas Impor Pupuk TSP ... 90
Lampiran 5. Harga Paritas Impor Padi ... 91
Lampiran 6. Budget Privat Input dan Output Usaha Tani Padi Sawah di Kabupaten Gresik tahun 2018 ... 92
Lampiran 7. Budget Sosial Input dan Output Usaha Tani Padi Sawah di Kabupaten Gresik tahun 2018 ... 93
Lampiran 8. Kuesioner Penelitian Analisis Dampak Kebijakan
Pemerintah Terhadap Daya Saing Usaha Tani Padi Sawah di
Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur ... 94
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beras merupakan bahan pangan pokok bagi 95 persen penduduk Indonesia yang jumlahnya cenderung menurun. Rata-rata konsumsi beras per kapita per tahun dari tahun 2013 – 2017, sebesar 84,85 kg. Pada tahun 2017 konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 81,86 kg (Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS, 2017), menurun dibanding tahun sebelumnya sebesar 86,97 kg dan lebih kecil dari rata- rata selama 5 tahun. Secara rinci dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Grafik Rata-rata Konsumsi Beras per Kapita Tahun 2012-2016
Sumber : Badan Pusat Statistik (2018)
Penurunan konsumsi beras masyarakat Indonesia tidak diikuti dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang mengalami peningkatan. Tahun 2014 Jumlah penduduk Indonesia mencapai 252,2 juta jiwa. Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya sebesar 248,8 juta jiwa, dan tahun 2016 sebesar 258,7 juta jiwa (BPS,
85.62 84.78 85.04
86.97
81.86
70 75 80 85 90
2013 2014 2015 2016 2017
Konsumsi Beras per Kapita/Tahun
Konsumsi beras Kg
2 2017). Kenyataan ini menunjukan total konsumsi domestik beras di Indonesia akan terus meningkat walaupun per kapitanya menunjukan penurunan.
Pemerintah terus menerus mendorong petani dalam kegiatan usaha tani padi untuk meningkatkan produksi beras, sehingga pemenuhan kebutuhan beras dalam negeri dan ketersediaan beras nasional terjamin. Berdasarkan keadaan tersebut dapat dikatakan, bahwa usaha tani padi merupakan kegiatan yang strategis dalam program pembangunan ekonomi nasional.
Bardasarkan gambar 2, Grafik Produksi Padi Nasional, Selama kurun waktu lima tahun (2013 – 2017), produksi padi Nasional menunjukkan tren positif dengan tahun tertinggi terjadi di tahun 2017 sebesar 81,3 juta ton. Meskipun pada tahun 2014 mengalami sedikit penurunan dari tahun 2013 yaitu dari sebesar 71,3 juta ton menjadi 70,3 juta ton. Produksi padi terdiri dari produksi padi sawah dan produksi padi ladang, produksi padi sawah memberikan kontribusi sebesar 94,67%. dari total produksi padi nasional.
Gambar 2 . Grafik Produksi Padi Nasional
Sumber : Badan Pusat Statistik (2018)
71.3 70.8
75.4
79.3
81.3
70 72 74 76 78 80 82 84
2013 2014 2015 2016 2017
Produksi Padi Nasional
Ton
3 Salah satu provinsi sentra produksi padi terbesar di Indonesia adalah Provinsi Jawa Timur. Perkembangan produksi padi Provinsi Jawa Timur 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan dengan tahun tertinggi terjadi di tahun 2016 sebesar 12.9 juta ton, Meskipun pada tahun 2017 ( angka ramalan ) mengalami sedikit penurunan yaitu dari sebesar 12.5 juta ton, secara rinci dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Gambar 3. Produksi Padi Sawah Provinsi Jawa Timur
Sumber : Badan Pusat Statistik (2018)
Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan produksi padi di Jawa Timur antara lain dikarenakan adanya percepatan tanam atau peningkatan indeks pertanaman serta bantuan pompa air kepada para petani yang cukup membantu dalam proses pertumbuhan padi (BPS Jatim, 2017).
Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu sentra produksi padi di Jawa Timur yang berpotensi bagi pengembangan usaha tani padi. Hal ini dibuktikan dengan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur bahwa
11.4
11.8
12.6
12.9
12.5
10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5
2013 2014 2015 2016 2017
Produksi Padi sawah Provinsi Jawa Timur
4 Kabupaten Gresik menduduki peringkat tertinggi produktivitas komoditas padi sawah di Provinsi Jawa Timur di tahun 2017.
Gambar 4. Lima Kabupaten/Kota Dengan Produktivitas Komoditas Padi Sawah Tertinggi di Provinsi Jawa Timur tahun 2017
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (2018)
Produktivitas komoditas padi sawah di Kabupaten Gresik yang tinggi, menyebabkan Kabupaten Gresik selalu mengalami surplus pangan dalam Lima tahun terakhir, (BPS Jatim, 2018). Hal tersebut bisa dilihat dari perkembangan jumlah produksi beras yang dihasilkan dan jumlah beras yang dikonsumsi masyarakat di Kabupaten Gresik, dapat dilihat pada Gambar 5.
65.55
65.11
64.14 64.05
63.27
62 62.5 63 63.5 64 64.5 65 65.5 66
Gresik Magetan Banyuwwangi Bangkalan Madiun
Lima Kabupaten/Kota Dengan Produktivitas Komoditas Padi Sawah Tertinggi di Provinsi Jawa Timur tahun 2017
padi sawah
5 Gambar 5. Produksi Beras dan Konsumsi Beras Kabupaten Gresik
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Gresik (2018)
Total produksi beras dari seluruh lahan pertanian di kabupaten Gresik pada tahun 2017 mancapai 271,9 ribu ton beras. Sementara itu, tingkat konsumsi beras seluruh warga Kabupaten Gresik sebesar 111,5 ribu ton beras dengan jumlah penduduk sebanyak 1,3 juta orang. Dengan demikian, Kabupaten Gresik ini masih mengalami surplus beras hingga 160,4 ribu ton, atau separuh lebih dari total produksi beras. Surplus beras yang selalu dialami Kabupaten Gresik dikarenakan efektifnya penerapan teknologi yang ada, seperti pemupukan dan pengolahan tanah oleh petani (Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, 2018). Belum lagi, jumlah lahan pertanian juga mengalami penambahan. Tahun 2016 total luas area pertanian untuk padi sawah mencapai 66.306 hektare, jumlah itu naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 60.918 hektare. Perkembangan luas lahan padi sawah di Kabupaten Gresik 4 tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar 6.
Produksi beras Konsumsi beras 0
100,000 200,000 300,000
2013 2014 2015 2016 2017
236,231 247,831 252,510 264,974 271,909 113,419 111,850 110,669 111,235 111,522
Produksi Beras dan Konsumsi Beras Kabupaten Gresik
Produksi beras Konsumsi beras
6 Gambar 6. Luas lahan Padi Sawah Kabupaten Gresik Tahun 2013-2017
Sumber: BPS Kabupaten Gresik (2017)
Pemerintah sendiri telah mengimplementasikan berbagai kebijakan perberasan untuk memberikan dukungan bagi peningkatan produksi padi dan pendapatan petani, seperti: kebijakan harga dasar gabah (HDG), subsidi benih, subsidi pupuk, subsidi kredit usaha tani padi, kebijakan pengembangan dan pengelolaan air irigasi, subsidi untuk BULOG dalam melakukan operasi pasar yaitu pada saat harga beras tinggi BULOG harus menjual beras dengan harga yang murah, dan kebijakan tarif impor beras (Budi Irianta, 2003). Diantara banyaknya subsidi yang telah diimplementasikan pemerintah, subsidi pupuk mendapatkan anggaran yang paling banyak diantara subsidi yang lainnya. Berdasarkan data Direktur Pupuk dan Pestisida Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian anggaran subsidi pupuk tahun 2017 ini alokasinya sebesar Rp 31,2 trilliun, sedangkan untuk subsidi benih hanya sebesar Rp 1,3 trilliun.
Dengan adanya penerapan kebijakan subsidi pupuk secara nasional, termasuk di Kabupaten Gresik, sangat membantu petani memperoleh pupuk dengan
60.8
61.8
60.9
66.3
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
2013 2014 2015 2016
Luas Lahan Padi Sawah Kabupaten Gresik
luas lahan (ha) Ha
7 harga yang terjangkau sehingga dapat menghemat biaya produksi padi dan usaha tani dapat berjalan secara berkesinambungan. Namun terdapat perubahan transaksi sumberdaya lainnya yang dapat meningkatkan biaya produksi seperti harga lahan, harga tenaga kerja, harga alat mesin pertanian dan penyediaan akses pengairan yang sekarang sudah tidak open acces, sehingga petani sekarang membayar air irigasi dan juga terdapat petani yang menggunakan pompa air sebagai akses pengairan dan ini akan menambah biaya produksi. Jika hal ini terus berlangsung secara terus menerus maka bukan hal mustahil nantinya produk hasil tanaman pangan Kabupaten Gresik terutama beras akan kalah dengan produk impor komoditas serupa sehingga mau tidak mau usaha tani yang ada harus memiliki daya saing.
Dalam hal ini, daya saing suatu komoditas dapat diukur melalui dua pendekatan yaitu tingkat keuntungan yang dihasilkan dan daya saing usaha tani. Tingkat keuntungan yang dihasilkan dapat dilihat dari dua sisi yaitu keuntungan privat dan keuntungan sosial. Sedangkan daya saing dapat dilihat dari dua indikator yaitu keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif (Murtiningrum, 2013).
Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah dalam
pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi, dan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah Nomor77 tahun 2001 tentang irigasi. Nyatanya tidak begitu
dirasakan oleh masyarakat yang terdapat di Kabupaten Gresik. Mayoritas petani di
Kabupaten Gresik menggunakan irigasi semi teknis sebagai akses pengairan untuk
tanaman padi mereka dan ini akan menambah biaya produksi berupa bahan bakar
minyak untuk pompa air bagi petani di Kabupaten Gresik. Dari total 18 Kecamatan
yang terdapat di Kabupaten Gresik, terdapat 9 kecamatan yang mengunakan irigasi
8 semi teknis sebagai akses pengairannya. Penggunaan irigasi semi teknis di Kabupaten Gresik dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Irigasi Semi Teknis di Kabupaten Gresik tahun 2016
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik
Pada Gambar 5 menunjukkan bahwa penggunaan irigasi semi teknis paling banyak terdapat pada Kecamatan Dukun yaitu sebesar 1.153,06 irigasi semi tenis.
Selanjutnya diikuti oleh Kecamatan Duduksapeyan, Tambak, Manyar, Kedamean, Kebomas, Wringanom, Panceng,dan Kecamatan Cerme. (Lampiran 2)
Semakin banyak penggunaan irigasi semi teknis ini akan mempengaruhi keuntungan usaha tani padi dan daya saing usaha tani padi di Kabupaten Gresik.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian mengenai permasalahan perubahan transaksi sumberdaya domestik, maka perlu dilakukan penelitian mengenai dampak kebijakan subsidi pupuk terhadap daya saing usaha tani padi sawah di Kabupaten Gresik.
110 172
70.5
1087.02
150
279
1153.06
75
1019
0 200 400 600 800 1000 1200
Kecamatan yang menggunakan Irigasi Semi Teknis di Kabupaten Gresik
Irigasi semi teknis