• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas untuk Siswa Kelas IVA SDN Sarimulya III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas untuk Siswa Kelas IVA SDN Sarimulya III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012-2013."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas untuk Siswa Kelas IVA SDN Sarimulya III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Oleh

ALIFAH RAHMAWATI SUMANTI 0804548

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

vi

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas untuk Siswa Kelas IVA SDN Sarimulya III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012/2013)

oleh :

ALIFAH RAHMAWATI SUMANTI NIM: 0804548

Disetujui dan disyahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. Suko Pratomo, M.Pd NIP. 19600302 198803 1 001

Pembimbing II,

Drs. H. Acep Ruswan, M.Pd NIP. 19590604 198603 1 001

Mengetahui

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas untuk Siswa Kelas IVA SDN Sarimulya III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012/2013)

oleh :

ALIFAH RAHMAWATI SUMANTI NIM: 0804548

Disetujui dan disyahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. Suko Pratomo, M.Pd NIP. 19600302 198803 1 001

Pembimbing II,

Drs. H. Acep Ruswan, M.Pd NIP. 19590604 198603 1 001

Mengetahui

(4)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

v

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas untuk Siswa Kelas IVA SDN Sarimulya III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012-2013)

Oleh

ALIFAH RAHMAWATI SUMANTI 0804548

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena di SDN Sarimulya III bahwa hasil belajar pada pembelajaran IPA yang masih rendah. Hasil belajar yang rendah disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran IPA yang kurang sesuai. Proses pembelajaran IPA masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan kegiatan proses pembelajaran lebih terpusat kepada guru. Kegiatan pembelajaran berjalan satu arah sehingga menyebabkan siswa menjadi pasif. Hal ini berpengaruh terhadap motivasi serta hasil belajar siswa, tidak adanya kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan Model Quantum Teaching. Model tersebut memiliki kelebihan yang dapat menjadikan kegiatan proses pembelajaran menjadi menyenangkan serta berlangsung dengan komunikasi dua arah. Siswa ditekankan untuk memiliki konsep tersendiri dalam proses pembelajaran yang mereka ikuti. Selain itu siswa diharapkan memiliki motivasi yang lebih baik dari sebelum, saat, hingga sesudah penerapan model Quantum Teaching ini.

Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas, dan siklus yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc. Taggart. Yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi kemudian refleksi. Dari refleksi, peneliti merencanakan proses pembelajaran selanjutnya dengan tujuan memperbaiki kekurangan yang ada pada kegiatan sebelumnya. Selama proses kegiatan berlangsung, peneliti memperhatikan setiap langkahnya agar dapat diketahui peningkatan yang diperoleh untuk dijadikan perbandingan dengan hasil kegiatan sebelumnya. Serta kurangnya motivasi siswa dalam belajar. Saat pra siklus didapat hasil yang lulus hanya 10,4% yang mencapai KKM 68. Dengan menganalisis hasil pra siklus, peneliti meneruskan ke siklus 1 sehingga diketahui adanya peningkatan yaitu sebesar 54,2%. Peneliti meneruskan ke siklus 2 untuk mengetahui hasil perbaikan dari siklus 1, dan hasil yang diperoleh sebesar 83,3% yang disertai dengan adanya peningkatan motivasi dan aktivitas siswa.

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA ILMIAH MOTTO

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... v

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 5

1. Manfaat Teoritis ... 5

2. Manfaat Praktis ... 5

E.Sistematika ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A.TinjauanTentang IPA ... 8

1. Pengertian IPA ... 8

2. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 8

3. Tujuan Pembelajaran IPA ... 10

4. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA... 11

B. Hasil Belajar ... 13

C. Model Pembelajaran Quantum Teaching... 14

1. Pengertian Quantum Teaching ... 14

2. Karakterisik Quantum Teaching ... 14

3. Penerapan Model Quantum Teaching dalam Pembelajaran IPA di SD ... 18

4. Asas Quantum Teaching ... 21

5. Prinsip-prinsip Quantum Teaching ... 21

6. Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching ... 22

7. Strategi Mengajar Quantum Teaching ... 22

8. Kelebihan dan kekurangan Quantum Teaching ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A.Jenis Penelitian ... 26

B.Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan ... 27

C.Subjek Penelitian ... 27

(6)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

vii

b.Lembar Tes ... 28

c. Dokumentasi ... 28

E.Prosedur Penelitian ... 29

1. Tahap perencanaan tindakan ... 30

2. Pelaksanaan tindakan ... 30

3.Observasi ... 30

4. Refleksi ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

1) Perangkat tes ... 30

2) Catatan Lapangan ... 31

3) Lembar Observasi ... 31

G.Pengolahan Data danAnalisis Data ... 31

1) Data Kualitatif ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 34

A.Deskripsi Lokasi Penelitian ... 34

1. Kondisi lokasi penelitian ... 34

2. KondisiSiswa ... 35

3. Kondisi guru ... 35

B.Hasil Penelitian ... 36

1. Pelaksanaan Pra Siklus ... 36

2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I ... 39

3. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II ... 42

C.Pembahasan Hasil Penelitian. ... 46

1.Analisis dan Refleksi Kegiatan Pra Siklus ... 46

A. Analisis ... 46

B. Refleksi ... 46

2. Analisis dan Refleksi Kegiatan Siklus I ... 48

A. Analisis ... 48

B. Refleksi ... 48

3. Analisis dan Refleksi pada proses pembelajaran Siklus II ... 49

A. Analisis ... 49

B. Refleksi ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 52

A.Kesimpulan ... 52

B.Rekomendasi ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses pelatihan dan pengajaran,kualitas

sumber daya manusia seutuhnya agar ia dapat melakukan perannya dalam kehidupan secara fungsional dan optimal.

Menurut Ki Hajar Dewantoro dalam Zaim (2009 : 2), pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan pertumbuhan nilai moral (kekuatan batin, karakter), fikiran (intellect) dan tumbuh anak yang satu dan lainnya saling berhubungan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras.

Sedangkan pengertian pendidikan berdasarkan Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional ( Pasal 1 UU RI No. 20 th. 2003) menyatakan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

(8)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

2

Belajar merupakan suatu atau kegiatan yang bersifat disengaja dan disadari dalam memperoleh suatu isu. Belajar juga merupakan proses perubahan tingkah laku yang disebabkan individual mengadakan respon terhadap lingkungan orang yang sudah belajar akan nampak perubahan tingkah lakunya.

Dibutuhkan metode yang tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Proses pembelajaran pun harus berjalan dengan baik. Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut contohnya guru, siswa, kurikulum, lingkungan social, dan lain-lain. Tetapi dari semuanya yang terpenting adalah faktor guru serta siswa.

Dari pengertian pendidikan dan arti belajar, dapat disimpulkan bahwa proses yang terjadi di antara keduanya menentukan hasil yang akan dicapai. Karena itu, perlu diperhatikan setiap unsur yang berkenaan dengan belajar, agar tercapai tujuan atau hasil yang maksimal bagi siswa. Siswa hendaknya diarahkan agar tidak hanya memahami secara teoritis tetapi juga secara praktik. Yang akan mengembangkan kemampuan keterampilan siswa dalam kehidupan nyata.

(9)

Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara optimal adalah model pembelajaran Quantum Teaching. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran percepatan belajar ( Accelerated Learning) dengan model belajar Quantum Teaching. Percepatan belajar yang ada di Indonesia dikenal dengan program akselerasi tersebut dilakukan dengan menyingkirkan hambatan-hambatan yang menghalangi proses alamiah dari belajar melalui upaya-upaya yang sengaja.

Penyingkiran hambatan-hambatan belajar yang berarti mengefektifkan dan mempercepat proses belajar dapat dilakukan misalnya : melalui penggunaan music (untuk menghilangkan kejenuhan sekaligus memperkuat konsentrasi melalui kondisi alfa), perlengkapan visual ( untuk membentuk siswa kuat kemampuan visualnya), materi-materi yang sesuai dan penyajiannya disesuaikan dengan cara kerja otak, dan keterlibatan aktif ( secara interlektual, mental, dan emosional).

Model pembelajaran ini menekankan kegiatannya pada pengembangan potensi manusia secara optimal melalui cara-cara yang sangat menyenangkan, mudah, kreatif, dan memberdayakan. Penyajian dalam pembelajaran Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang ideal, karena menekankan

(10)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

4

Merujuk terhadap teori model pembelajaran Quantum Teaching tersebut, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching pada siswa kelas IVA untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di SD.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar kelas IVA SDN Sarimulya III dalam pembelajaran IPA sebelum penerapan model pembelajaran Quantum Teaching?

2. Bagaimana kegiatan/aktivitas belajar siswa kelas IVA SDN Sarimulya III dalam pembelajaran IPA saat penerapan model pembelajaran Quantum Teaching?

3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IVA SDN Sarimulya III dalam pembelajaran IPA setelah penerapan model pembelajaran Quantum Teaching?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui :

1. Hasil belajar kelas IV dalam pembelajaran IPA sebelum penerapan model pembelajaran Quantum Teaching.

(11)

3. Hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA setelah penerapan model pembelajaran Quantum Teaching.

D. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil dari penelitian ini, ada manfaat bagi peneliti, guru, serta sekolah yang akan berimbas pada kemajuan siswa. Yaitu manfaat secara :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian dapat memberikan masukan berharga berupa konsep-konsep, sebagai upaya untuk pengembangan dan peningkatan ilmu. b. Hasil penelitian dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi para

peneliti di bidang pendidikan. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Sebagai upaya untuk mengembangkan kualitas pembelajaran IPA di sekolah dasar dengan menggunakan metode Quantum Teaching 2) Hasil penelitian dapat menjadi tolok ukur dan bahan pertimbangan

guna melakukan pembenahan serta koreksi diri bagi pengembangan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas profesinya.

b. Bagi Sekolah

(12)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

6

c. Bagi Peneliti

Diharapkan mampu mengembangkan serta menerapkan konsep dan prinsip-prinsip model pembelajaran Quantum Teaching.

d. Bagi Siswa

Pembelajaran dan pengajaran dengan metode Quantum Teaching dapat membantu sisswa dalam menanggapi materi yang diberikan agar mudah dipahami dan dapat mengaitkannya dengan kehidupan nyata yang mereka hadapi.

E. Sistematika

Penelitian ini akan dilaporkan dalam bentuk skripsi sebagai suatu karya ilmiah laporan hasil penelitian (skripsi) disusun dengan sistematika yang terdiri dari :

Bab I merupakan pendahuluan yang didalamnya terdiri dari sub bab: a) Latar Belakang, b) Rumusan Masalah, c) Tujuan Penelitian, d) Manfaat Penelitian, e) Sistematika.

Bab II adalah kajian teoritis yang merupakan berbagai teori yang terdiri atas: a) Tinjauan Tentang IPA, b) Hasil Belajar, c) Model Pembelajaran Quantum Teaching

(13)

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasannya yang berisi deskripsi dari awal penelitian dan hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching dengan dua siklus. Serta peningkatan motivasi bagi hasil belajar siswa.

(14)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Definisi yang dikemukakan oleh Ebbut yang dikutip oleh Kasiani Kasbolah (1998:14) adalah “ Bahwa penelitian tindakan merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis secara refleksi tindakan tersebut. Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis, dimana keempat aspek yaitu : perencanaan, tindakan observasi, dan refleksi harus dipahami, bukan sebgai langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi merupakan maksud dalam bentuk special yang menyangkut perencanaan, tindakan pengamatan dan refleksi.”

Dari definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas yang berbentuk kolaboratif. Menurut Kasiani Kasbolah (1998:123) “Penelitian kolaboratif melibatkan beberapa pihak yaitu guru, kepala sekolah, maupun dosen secara serentak dengan

(15)

tujuan untuk meningkatkan praktik pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori, kolaboratif diberi makna kerja sama antar guru dengan peneliti dari luar sekolah untuk melakukan penelitian tindaan kelas secara bersama di kelas atau di sekolah”. Peran guru dan peneliti adalah sejajar, artinya guru juga berperan sebagai peneliti selama penelitian berlangsung. Inti penelitian ini terletak pada tindakan yang dibuat kemudian diujicobakan dan di evaluasi, apakah tindakan altenatif ini dapat memecahkan persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran.

B. Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan

Penelitian ini menggunakan jenis model kolaboratif yaitu peneliti bersama guru kelas bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian dan mengatasi masalah-masalah pembelajaran. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini memiliki perannya itu sebagai pengamat, perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis data, dan perancang tindakan. Selama penelitian ini berlangsung, peneliti bersama guru kelas saling bekerjasama dalam penyusunan RPP, pengumpulan data, dan dalam pengamatan situasi pembelajaran.

C. SubjekPenelitian

(16)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

28

D. InstrumenPenelitian

Instrumen penelitian diperlukan untuk pengumpulan data mengenai proses pelaksanaan tindakan, pengaruh serta hasil tindakan selama penelitian berlangsung. Penelitian ini menggunakan beberapa instrument, yaitu :

a. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah pengumpulan data mengenai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti pada saat mengimplementasikan model Quantum Teaching.

b. Lembar Tes

Tes diperlukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan siswa secara individu atau kelompok mengenai materi yang telah dipelajarinya. Untuk itu diperlukan instrument lembar tes yang memuat sejumlah pertanyaan. Lembar tes ini digunakan untuk mengetahui keberhasilan penerapan model Quantum Teaching. Test ini diberikan setiap akhir siklus atau proses pembelajaran berakhir.

c. Dokumentasi

(17)

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan PTK yang menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart.

SiklusPenelitianTindakanKelas model Kemmisdan Mc. Taggart Perencanaan

Obsevarsi Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

SIKLUS II Perencanaan

PRA SIKLUS

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi SIKLUS III

(18)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

30

Secara operasional tahap-tahap kegiatan penelitian dalam setiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tahap perencanaan tindakan

Kegiatan perencanaan diwakili dengan merencanakan ide-ide penelitian, kemudian ditinjaklanjuti dengan observasi.Ini merupakan pendahuluan yang bertujuanuntuk mengidentifikasi masalah dan menemukan fakta yang terjadi dikelas.

2. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini penelitian melaksanakan kegiatan tindakan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan. Pelaksanaan tindakan bertujuan untuk mengupayakan adanya perubahan kearah kebaikan dan peningkatan hasil belajar siswa.

3. Observasi

Kegiatan observasi adalah kegiatan mengamati semua kegiatan yang ditujukan untuk menggali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indicator dari proses pelaksanaan tindakan yang dijalankan.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi merupakan penyusunan rencana tindakan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian berikutnya. Tahap refleksi merupakan tahap untuk memproses data yang didapat saat melakukan obsevasi.

(19)

Dalam teknik pengumpulan data ini perangkat tes yang akan digunakan adalah tes pilihan ganda dan tertulis dalam bentuk uraian singkat.

2) Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini digunakan untuk mencatat informasi kualitatif yang terjadi terkait dengan tindakan, yang menunjukkan kecenderungan perubahan yang bersifat positif maupun negatif.

3) Lembar Observasi

Observasi merupakan suatu lembar berisikan pengamatan yang dilakukan dengan teliti dan sistematis untuk tujuan tertentu oleh peneliti. Lembar observasi ini ditujukan untuk mengamati kinerja kerja guru dan proses belajar peserta didik di dalam pembelajaran.

G. Pengolahan Data danAnalisis Data 1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka, data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data, misalnya observasi, bentuk lain dari data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video, adapun langkah-langkah pengolahan data kualitatif antara lain :

a. Pengumpulan data, berupa hasil-hasil evaluasi siswa dan catatan hasil observasi

(20)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

32

c. Validitas data, berupa pengecekkan atau pemeriksaan data untuk mendapatkan data-data yang sahih dengan melakukantekniktriangulasi data.

d. Interpretasi data, berartimenghubungkanhipotesiskerjadengankaidah-kaidahyang berlakudalampraktiksehari-hari. Padatahapinitemuan-temuansaatpenelitianberjalandi

interpretasikanberdasarkankerangkateoritik yang dipilihmaupunnorma-normapraktis yang disetujui, interpretasiiniakandiperolehmakna yang berartisebagibahanuntuktindakan-tindakan,

atatuuntukmeningkatkankinerja guru dalam proses pembelajaranselanjutnya, kegunaannyayaitu :

1. Untukmengolah data dan jurnal harian

2. Menganalisis data hasil belajar siswa berupa tes formatif untukmengetahui hasi ltindakan yang telah dilakukan oleh peneliti. 3. Untuk mengolah data observasi guru dan siswa.

4. Lembar observasi untuk menentukan persentase pengolahan data hasil penilaian aktivitas siswa selama proses pembelajaran dari keseluruhan jumlah siswa yang diteliti menggunakan rumus Persentase ( p ) = fx 100%

N

Keterangan:

p =Angka persentase

(21)

N = Jumlahfrekuensi

(22)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

52

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam BAB IV tentang hasil penelitian pembelajaran IPA pokok bahasan mata sebagai salah satu indera manusia, dapat disimpulkan :

1. Sebelum menggunakan model Quantum Teaching, hasil belajar serta aktivitas siswa kurang memuaskan. Pemahaman siswa terhadap materi masih kurang karena metode yang digunakan membuat siswa kurang bergairah dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

2. Saat proses pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching, terlihat siswa antusias dan bersemangat dalam menjalani

proses pembelajaran. Siswa menjadi lebih bersemangat dalam menjalani proses pembelajaran, lebih aktif dan kritis terhadap lingkungan belajar karena selama proses pembelajaran berlangsung peneliti berusaha untuk mengikutsertakan siswa dalam setiap langkah-langkah pembelajaran. Dengan model Quantum Teaching, yang menggunakan macam-macam metode atau cara pembelajaran yang menarik, materi pembelajaran dapat dipahami dengan lebih baik karena siswa mengalami serta mempraktekkan materi yang dipelajari

(23)

secara langsung. Hal ini pun perlu didukung oleh sarana serta media pembelajaran yang memadai. Media pembelajaran pun bisa menggunakan benda-benda yang ada di sekitar lingkungan. Sedang sarana atau pun media pembelajaran, guru dapa tmemanfaatkan secara sekreatif dan membuatnya menjadi semenarik mungkin.

3. Setelah penerapan model Quantum Teaching, aktivitas serta hasil belajar pada siswa terlihat mengalami kemajuan yang cukup memuaskan dibanding sebelum diterapkannya model Quantum Teaching. Hasil sebelum menerapkan model Quantum Teaching

diperoleh 10,4% yang mencapai KKM 68 atau hanya 5 siswa yang lulus, sedang pada siklus I terlihat peningkatan yaitu hasil yang diperoleh sebesar 54,2% atau sebanyak 26 orang siswa yang mencapai KKM. Peneliti merasa belum cukup berhasil dengan presentasi kelulusan dari siklus 1, dan melanjutkan ke siklus ke 2 serta diperoleh hasil yang memuaskan yaitu 83,3% dari 100% yang berarti sebanyak 40 siswa dari total jumlah siswa 48 orang.

B. Rekomendasi

1. Diharapkan dapat menambah wawasan guru mengenai model Quantum Teaching sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hasil

belajar siswa

(24)

Alifah Rahmawati Sumanti,2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

54

serta asas dari Quantum Teaching yaitu Bawalah dunia mereka ke dunia kita, antarkan dunia kita ke dunia mereka.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini yaitu adanya keterbatasan dalam penyampaian materi-materi dasar kompetensi mata pelajaran Produktif pada Kompetensi Keahlian

mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2013, seperti tersebut dibawah

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat, kesetiaan, dan penyertaanNya yang selalu menyertai sehingga Penulisan Hukum/Skripsi ini dapat diselesaikan dengan

Hal ini ditunjukkan dari uji paired t test dan tabel penurunan skala nyeri antara sebelum dan sesudah pemberian mahkota dewa.Ini berarti ada pengaruh ekstrak mahkota dewa

Tingkah laku yang banyak dan paling sering ditemui di lingkungan sekolah yaitu, siswa takut menghadapi ulangan, siswa tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat ketika

Tujuan proses adalah teknik menetapkan tujuan latihan dengan fokus pada penguasaan dan pengembangan keterampilan target yang dielaborasikan menjadi beberapa perilaku

Kebijakan pelayanan kesehatan menjadi salah satu komponen yang utama (Pujowati, 2012). Peningkatan pelayanan kesehatan yang baik seharusnya tidak berhenti sampai pada

Evaluasi Penawaran dilaksanakan berdasarkan Dokumen Pengadaan Nomor : 001/Jurug/APBDP/BM_DPU/IX/2017 tanggal 29 September 2017 , Berita Acara Penjelasan Dokumen