Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA
YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN
DAERAH PANTAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi
Oleh :
Dini Soni Ramdani
1001720
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
▸ Baca selengkapnya: masoppo bola berasal dari daerah
(2)Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]
BANDUNG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
DINI SONI RAMDANI
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA
YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN
DAERAH PANTAI
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Yudy Hendrayana M. Kes. NIP. 19627181988031004
Pembimbing II
dr. Lucky Angkawidjaja R, M. Pd. NIP. 197103282000121001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]
Drs. Mudjihartono, M. Pd. NIP. 196508171990011001
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
Perbedaan Hasil Belajar Pendidikan
Jasmani Antara Siswa Yang Berasal
Dari Daerah Pantai Dengan
Pegunungan
Oleh
Dini Soni Ramdani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Dini Soni Ramdani 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN
DAERAH PANTAI
Dini Soni Ramdani (1001720)
Penelitian ini berlatar belakang perbedaan wilayah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa Sekolah Menengah Pertama yang berasal dari daerah pegunungan dan daerah pantai dalam domain psikomotor, kognitif, afektif dan secara keseluruhan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa Sekolah Menengah Pertama yang berasal dari daerah pegunungan dan daerah pantai dalam domain psikomotor, kognitif, afektif, dan secara keseluruhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post
facto. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan teknik purporsive
sampling. Penilitian ini menggunakan analisis statistik yaitu uji kesamaan dua
rata-rata (Uji hipotesis / uji t). Hasil dari pengolahan data dari pengujian hipotesis dihasilkan thitung > ttabel yaitu t hitung data psikomotor = 2,416 , data kognitif = 3,816 ,
data afektif = 2,147 , dan data keseluruhan = 3,934 > t tabel 2,002 , maka Ho ditolak.
Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa Sekolah Menengah Pertama yang berasal dari daerah pegunungan dan daerah pantai dalam domain psikomotor, kognitif, afektif, dan secara keseluruhan.
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
DIFFERENCE OUTCOMES BETWEEN PHYSICAL EDUCATION OF STUDENTS WHO LIVE IN MOUNTAINOUS REGIONS
TO COASTAL AREAS
Dini Soni Ramdani
(1001720)
The research has regional differences background. The problem in this study is whether there are differences in the physical education learning outcomes among junior high school students who come from mountainous regions and coastal areas in the psychomotor skill, cognitive, and affective. The purpose of this study is to determine whether there are differences in learning outcomes between the physical education junior high school students who come from mountainous regions and coastal areas in the psychomotor skill, cognitive, affective. The method used in this study is an ex post facto method. The instrument used in this study is the observation sheets. Techniques used in this study is sampling purposive. This research uses statistical analysis that tests the equality of two on average (Test of the hypothesis / t test). The results of the processing of data generated from testing the hypothesis of t > ttable is a data psychomotor t = 2.416, = 3.816 cognitive data, the data affective =
2.147, and the overall data = 3.934 > 2.002 ttable, then Ho is rejected. Thus there are
significant differences in the physical education learning outcomes among junior high school students who come from mountainous regions and coastal areas in the psychomotor skill, cognitive, and affective.
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
PERNYATAAN ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR BAGAN ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAM PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA ... 7
1. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 7
2. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di Sekolah ... 8
3. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Jasmani ... 9
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Pengertian Pegunungan ... 10
b. Iklim Daerah Pegunungan ... 11
c. Budaya Masyarakat Daerah Pegunungan ... 11
d. Kondisi Siswa di Daerah Pegunungan ... 12
e. Daerah Cibodas ... 13
5. Masyarakat Daerah Pantai ... 13
a. Pengertian Pantai ... 13 A. Lokasi dan Subjek / Populasi dan Sampel Penelitian ... 23
1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
B. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian ... 24
1. Desain Penelitian ... 24
2. Langkah-langkah Penelitian ... 25
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional Variabel ... 27
E. Instrumen Penelitian ... 28
F. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Pengolahan Data ... 31
1. Teknik Pengumpulan Data ... 31
A. Studi Lapangan (Field research) ... 31
a. Pengamatan (Observation) ... 31
b. Dokumentasi (Documentation) ... 31
B. Studi Kepustakaan (Library research) ... 31
2. Prosedur Pengolahan Data ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 35
1. Deskripsi Data ... 35
2. Hasil Analisis Data ... 35
a. Hasil Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku ... 35
b. Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 36
c. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ... 37
d. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ... 38
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 42
B. Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 44
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat pendidikan yang menggunakan
aktivitas fisik dan olahraga sebagai alat mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan
jasmani mempunyai tujuan tidak hanya mengembangkan aspek fisik saja namun lebih
dari itu, melalui pendidikan jasmani dapat mengembangkan aspek-aspek kognitif,
mental, emosi, moral dan estetika. Menurut James A. Bales dan David A. Field
(dalam: Abduljabar, 2010) menjelaskan bahwa:
Pendidikan Jasmani adalah suatu proses terjadinya adaptasi dan pembelajaran secara organik, neuromuscular, intelektual, sosial, kultular, emosional, dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai aktivitas jasmani.
Menurut Jesse Feiring Williams (dalam: Abduljabar, 2001) bahwa:
“Pendidikan Jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang terpilih
sehingga dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.” Dalam konteks
yang lebih luas pendidikan jasmani didefinisikan sebagai proses pembelajaran
melalui kegiatan fisik yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran fisik,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan
aktif, sportif, dan kecerdasan emosional. Dengan demikian pendidikan jasmani tidak
hanya ditujukan untuk pembangunan fisik saja tetapi juga mencakup pengembangan
individu secara menyeluruh. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, sportivitas, spiritual,
sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
2
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ruang lingkup pendidikan jasmani dalam kurikulum sekolah adalah sebuah
mata pelajaran yang unik, merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar gerak, mengembangkan kebugaran jasmani
dan mendapatkan pemahaman tentang aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani di
sekolah sebagai suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk
belajar tentang semua keuntungan yang dapat diperoleh dari kebiasaan gaya hidup
aktif secara fisik dan keterampilan serta pengetahuan tentang aktivitas jasmani dan
kepuasaan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat pendidikan jasmani sangat besar. Yang membedakannya dengan
mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani, manusia yang
bergerak secara sadar ataupun tidak sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh
gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan
dan perkembangan siswa. Melalui program yang direncanakan secara baik, siswa
dilibatkan dalam kegiatan fisik yang tinggi intensitasnya. Pendidikan jasmani juga
tetap menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan yang ada disekitarnya
dengan banyak mencoba, sehingga kegiatannya tetap sesuai dengan minat siswa,
lewat pendidikan jasmani ini siswa diarahkan untuk menemukan saluran yang tepat
untuk bergerak bebas dan meraih kembali keceriaannya, sambil terangsang
perkembangan yang bersifat menyeluruh. Manfaat yang diperoleh dari aktivitas
jasmani termasuk pencegahan penyakit, keamanan dan kenyamanan fisikal, menekan
atau terhindar dari kematian dini, dan meningkatkan kesehatan mental.
Kondisi siswa saat ini bisa diamati dari faktor lingkungan atau tempat tinggal
diantaranya adalah daerah pantai dan daerah pegunungan. Berkaitan dengan masalah
hasil belajar pendidikan jasmani, pada dasarnya kemampuan yang dimiliki setiap
siswa itu berbeda-beda. Begitu pula siswa yang tingal di daerah pantai dan siswa
3
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jasmani yang berbeda, yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tinggal
bermain maupun kondisi alam yang ada. Di daerah pantai merupakan suatu tempat
yang dekat dengan laut, yang pastinya memiliki kebiasaan masyarakat yang berbeda
dengan masyarakat yang berada di daerah pegunungan. Kebanyakan mata
pencaharian orang-orang yang berada di daerah pantai bekerja sebagai nelayan. Di
daerah pantai cuaca atau iklim dengan tingkat kelembaban udara yang rendah
sehingga udara terasa sangat panas dan menyebabkan terganggunya aktivitas jasmani.
Keadaan siswa di daerah pantai yang berkarateristik sekolah di dataran rendah
sepatutnnya mendapatkan perhatian yang serius dari guru pendidikan jasmani.
Fasilitas olahraga di sekolah di daerah pantai masih sangat kurang dan jauh dari kata
standar. Sebagai contoh tidak semua sekolah mempunyai lapangan olahraga, maupun
fasilitas serta sarana prasarana yang mendukung terhadap hasil belajar pendidikan
jasmani. Hal ini menyebabkan sebagian siswa menjadi tidak aktif yang akan
menyebabkan keterbatasan pola gerak siswa. Akan tetapi, tidak jarang pula anak-anak
di daerah pantai sering bermain di pesisiran pantai bahkan di laut, seperti bermain
kejar-kejaran, bermain sepak bola, bermain perahu, bahkan berenang di laut. Namun,
dengan tingkat kelembaban yang rendah akan menyebabkan anak-anak di daerah
pantai akan mudah lelah. Begitu juga dengan pengaruh medan alam di daerah pantai
yang landai berupa dataran rendah sehingga tidak mempunyai tingkat kesulitan
berarti dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Di daerah pegunungan sebagian besar penduduknya bekerja bercocok tanam
sebagai petani sawah, petani ladang, ataupun berkebun. Tidak jarang untuk dapat
mencapai tempat mereka bekerja dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya mereka
harus melalui berbagai kesulitan yang di karenakan medan alam yang ada di daerah
ini. Keadaan ini tidak hanya dialami oleh orang tua saja, tetapi juga oleh anak-anak
pada usia sekolah. Terkadang untuk mencapai tempat mereka belajar, para siswa
4
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan menurun yang ditempuh dengan berjalan kaki. Kemungkinan kondisi fisik atau
derajat kebugaran jasmani siswa di daerah tersebut lebih menunjang untuk
melaksanakan tugas gerak sehai-hari, di karenakan mereka sudah terbiasa dengan
kondisi alam di pegunungan dengan kontur perbukitan yang naik turun. Seperti yang
di jelaskan oleh Giriwirjo (dalam: Natalika, 2014):
Masalah-masalah yang berhubungan dengan fisiologis atau tingkat kemampuan menyesuaikan fungsi-fungsi alat tubuh itu bisa dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, salah satunya sifat medan dan ketinggian daerah.
Secara tidak langsung fungsi alat-alat tubuh ikut terpengaruh sehingga kondisi
fisik siswa di daerah pegunungan terlatih secara alami yang menunjang terhadap hasil
belajar pendidikan jasmani di sekolah secara optimal.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain
psikomotor.
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain kognitif.
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain afektiv.
4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai secara keseluruhan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah di atas maka dapat
5
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain
psikomotor.
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain kognitif.
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalm domain afektiv.
4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai secara keseluruhan.
D. Tujuan Penelitian
Dari setiap penelitian yang kita lakukan haruslah mempunyai tujuan yang
mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah yang peneliti ajukan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain
psikomotor.
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain kognitif.
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalm domain afektiv.
4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai secara keseluruhan.
E. Manfaat Penelitian
Dalam setiap melakukan penelitian kita harus memperhatikan manfaat dari
6
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Secara Teoritis
a. Sebagai bekal pengalaman bagi penulis khususnya dalam bidang penelitian
yang relevan dengan kajian tes dan pengukuran, serta sebagai bekal untuk
penelitian serupa di masa mendatang.
b. Dapat dijadikan referensi apabila naninya akan dilakukan penelitian
berikutnya dan dilakukan pengkajian lebih lanjut.
c. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu informasi ilmiah
tentang bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
hasil belajar pendidikan jasmani siswa di Sekolah.
2) Secara Praktis
a. Memberikan sumbangsih pemikiran tentang penelitian mengenai perbedaan
hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa Sekolah Menengah Pertama
(SMP) yang berasal dari daerah pegunungan dan daerah pantai yang nantinya
diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pembinaan
kebugaran jasmani siswa melalui aktifitas jasmani atau pendidikan jasmani di
Sekolah.
b. Bagi siswa dapat mengetahui hasil belajar pendidikan jasmaninya sehingga
akan mendorong siswa untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang jauh lebih
baik dari yang sebelumnya.
c. Bagi Guru merupakan alat yang baik untuk menilai keberhasilan tugas
mengajar pendidikan jasmani dan kesehatan dalam meningkatkan dan
mengembangkan pembelajaran pendidikan jasmani.
d. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan menentukan
program-program tambahan pembelajaran khususnya pembelajaran
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek / Populasi dan Sampel Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksankan di dua tempat. Tempat yang pertama
dilaksanakan di daerah pegunungan, yaitu di SMPN 4 Lembang Desa Cibodas,
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang terletak di kaki Gunung Tilu
dengan ketinggian 1000 s/d 1500 meter di atas permukaan laut. Dan tempat kedua
dilaksanakan di SMPN 1 Kandanghaur, Desa Karang Anyar, Kecamatan
Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Dengan letak wilayah berada di kawasan pantai
utara Jawa, dengan ketinggian berada pada 0-18 meter di atas permukaan laut.
b. Waktu Penelitian
Waktu untuk pelaksanaan penelitian atau pemberian instrumen ini yaitu
pada tanggal 9-24 Mei 2014.
2. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani ini ditujukan
kepada siswa SMP kelas VIII karena karakter siswa SMP kelas VIII pada umumnya
berusia 13-15 tahun dengan karakter pada usia ini yang aktif dan senang bergerak
sehingga kebiasaan yang setiap hari mereka lakukan akan berpengaruh besar terhadap
kondisi fisiknya serta hasil belajar pendidikan jasmani.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Untuk dapat menyusun sampai menganalisis data sehingga mendapatkan
24
penelitian biasanya disebut populasi. Berkaitan dengan definisi populasi, Sugiyono
(2013:117) menjelaskan bahwa:
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka populasi yang diambil dalam penelitian
ini adalah siswa SMPN 4 Lembang kelas VIII yang berada di daerah pegunungan dan
siswa SMPN 1 Kandanghaur yang berada di daerah pantai.
b. Sampel
Dalam penelitian ini tidak semua anggota populasi dijadikan sumber data,
tetapi hanya sebagian dari populasi yang disebut dengan sampel. Sugiyono
(2013:118) menjelaskan bahwa:
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik purporsive sampling. Purporsive Sampling adalah cara
pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan.
Dari pernyataan di atas, maka peneliti menentukan sampel yang akan diteliti
adalah siswa SMPN 4 Lembang kelas VIII A yang berada di daerah pegunungan dan
siswa SMPN 1 Kandanghaur kelas VIII A yang berada di daerah pantai.
B. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian
1. Desain Penelitian
Dalam sebuah penelitian haruslah mempunyai desain penelitian, tujuannya
25
penulis menggunakan desain randomized posttest only design dalam penelitiannya.
Menurut Natalika (2014) menjelaskan bahwa:
Desain ini merupakan modifikasi dari desain eksperimen, dimana dalam desian ini terdapat variabel bebas yang tidak dimanipulasi dengan tanda (X) berbeda dengan desain eksperimen.
Maksud tidak dimanipulasi artinya variabel bebas dalam penelitian ini telah
terjadi atau sesuai dengan kenyataan. Desain atau model penelitian yang dilakukan
dalam penelitian ini seperti yang tergambar sebagai berikut:
Z1 - (X) Y1
Z1 - (X) Y2
Gambar 3.1
Desain penelitian randomized posttes only deisgn
Keterangan:
Z1 : Siswa di daerah Pegunungan
Z2 : Siswa di daerah Pantai
(X) : Variabel bebas yang tidak dimanipulasi
Y1 : Observasi hasil belajar pendidikan jasmani di daerah pegunungan
Y2 : Observasi hasil belajar pendidikan jasmani di daerah pantai
2. Langkah-langkah Penelitian
Dalam langkah-langkah dalam penelitian ini, Sutresna dalam Natalika (2014)
menjelaskan bahwa:
26
Secara skematis, langkah-langkah penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut:
Rumusan Masalah
Populasi Populasi
Sampel Sampel
Siswa di Pegunungan Siswa di Pantai
Observasi
Data
Analisis dan Pengolahan Data
Kesimpulan
Bagan 3.1
Langkah-langkah penelitian
C. Metode Penelitian
Metode diperlukan dalam sebuah penelitian. Penggunaan metode dalam
27
dicapai. Sugiyono (2013:3): “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Selanjutnya Sugiyono
(2013:6) memaparkan lebih lanjut tentang metode penelitian bahwa:
Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi maslah dalam bidang pendidikan.
Terdapat beberapa macam metode penelitian, seperti eksperimen, deskriptif,
ex post facto, survey dan lain-lain. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini
peneliti menggunakan metode penelitian ex pos facto. Ex Post Facto memiliki arti
yaitu dikerjakan setelah pernyataan. Penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah
kejadian atau sesudah fakta atau akibat yang sudah terjadi. Seperti yang dipaparkan
oleh Aji (2013) dalam sebuah situs
(http://sukrisnaaji.blogspot.com/2013/10/ex-post-facto-babii-pengerttiandan.html) menjelaskan bahwa:
Penelitian Ex Post Facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat dalam suatu penelitian.
Ary (1982) juga menyatakan bahwa: “penelitian ex post facto merupakan
penemuan empiris yang dilakuakan secara sistematis, peneliti tidak melakukan
kontrol terhadap variabel-variabel bebas karena manifestasinya sudah terjadi.”
Berdasarkan teori tersebut di atas, maka penelitian ini merupakan penelitian
ex pos facto, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai
dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.
D. Definisi Operasional Variabel
28
1. “Pendidikan jasmani adalah upaya pendidikan melalui pemilihan aktivitas jasmani,
yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.” Abduljabar dalam pedagogi
olahraga (2011:94).
2. Siswa menurut Rasyad (dalam: Natalika, 2014), memaparkan bahwa ”peserta didik
adalah seseorang atau sekelompok orang yang bertindak sebagai pelaku, pencari,
penerima dan penyimpan isi pelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan.”
3. “Daerah pegunungan adalah wilayah yang berbukit-bukit dengan ketinggian di atas 500 meter diatas permukaan laut.” Hal ini dijelaskan oleh Supriatna (dalam:
Natalika,2014).
4. Menurut Ruhimat (dalam: Natalika, 2014), menjelaskan bahwa: “daerah pantai
atau dataran rendah adalah suatu wilayah yang landai atau datar dengan ketinggian
0-500 meter di atas permukaan laut.”
E. Instrumen Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian hendaklah memerlukan alat ukur guna
mendapatkan data yang diperoleh dari sampel yang akan diteliti. Alat ukur yang
digunakan dalam penelitian pada umumnya disebut instrument. Seperti yang
dipaparkan oleh Sugiyono (dalam: Natalika,2014) bahwa: “instrument penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diteliti.” Sehubungan dengan penelitian ini, instrument penelitian yang
29
I. Lembar Observasi Perorangan
Populasi:
Instrumen Hasil Belajar Pendidikan Jasmani
Nama:
Kelas:
No Materi Penjas Nilai Keteranagn
1 Atletik
2 Sepakbola
3 Bolabasket
4 Bolavoli
5 Aktivitas Senam
6 Aktivitas Ritmik
7 Aktivitas Air
8 Pendidikan Luar Kelas
9 Kesehatan
10 Rata-rata (Psikomotor)
11 Nilai Kognitif
12 Nilai Afektiv
Rata-rata
Tabel 3.1
30
II. Rekapitulasi Nilai Penjas
Populasi :
Kelas :
No Nama Siswa Rata-rata Nilai Keterangan
Rata-rata Kelas
Tabel 3.2
31
F. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Pengolahan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data dari
keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Untuk menunjang hasil penelitian,
peneliti melakukan pengelompokan data. Dalam memperoleh data dan informasi
yang peneliti butuhkan, maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Studi Lapangan (field research)
Studi lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untuk
memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan
terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi:
a. Pengamatan (Observation)
Yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung di lokasi untuk
memperoleh data yang diperlukan.
b. Dokumentasi (Documentation)
Menurut Arikunto (2006:158) menjelaskan bahwa: “Dokumentasi adalah
mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip,
buku, surat kabar, majalah, notulen, raport, agenda dan sebagainya.”
B. Studi Kepustakaan (library research)
Penelitian pustaka adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mempelajari
serta mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan materi pembahasan guna
dijadikan dasar dalam melakukan penelitian.
2. Prosedur Pengolahan Data
Dalam pembuktian suatu permasalahan penelitian yang telah dirumuskan,
maka diperlukan pengolahan dan analisis data, sehingga dapat diketahui
permasalahan tersebut dapat ditolak atau diterima. Setelah data terkumpul,
selanjutnya mengolah dan menganalisis data secara statistik. Dari hasil pengolahan
32
hipotesis berdasarkan taraf nyata yang diajukan. Adapun langkah-langkah pengolahan
dan analisis data sebagai berikut:
1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan menggunakan
rumus Sudjana (dalam: Arismoyo, 2013):
Keterangan:
= Skor rata- rata yang dicari
= Nilai data
∑ = Jumlah
n = Jumlah sampel
2. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (dalam: Arismoyo, 2013) sebagai
berikut:
Keterangan:
= Simpangan baku
= Jumlah sampel
√ = Akar dari
33
3. Menguji normalitas distribusi data dengan menggunakan pendekatan Uji liliefors
(pendekatan non parametrik).
Langkah-langkah dalam uji normalitas distribusi data:
a) Menyusun data hasil pengamatan, dimulai dari data yang terkecil sampai data
yang paling besar.
b) Semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z-skor
yaitu:
Z=
c) Untuk setiap bangku angka tersebut dengan bantuan tabel distribusi normal
baku (tabel distribusi Z). kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z
(Fzi) dengan ketentuan: jika nilai Z negative, maka dalam menentukan
Fzi-nya adalah 0,5-luas dari daerah distribusi Z.
d) Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat
kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel kemudian dibagi dengan
banyaknya sampel.
e) Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.
f) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh
sampel yang ada dan berilah symbol Lo. Dengan bantuan tabel nilai kritis L
untuk uji liliefors, maka tentukan nilai L. Untuk menolak atau menerima
hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar
untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah; tolak hipotesis nol, jika
Lo yang diperoleh dan data pengamatan melebihi L (Ho jika Lo > Lα = tidak normal). Dalam hal lainnya hipotesis diterima jika Lo ≤ Lα = normal).
4. Menguji Homogenitas
Menggunakan pendekatan uji F, yang formulasi rumusnya adalah sebagai
berikut:
34
Kriteria pengujiannya adalah terima hipotesis jika F-hitung < F-tabel dengan
derajat kebebasan = (V1, V2) dan taraf nyata α = 0,05.
5. Pengujian Hipotesis
Untuk pembuktian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji kesamaan
dua rata-rata (dua pihak). Berikut pendekatan statistika menurut sudjana (dalam:
Natalika, 2014) yaitu sebagai berikut: Dalam hal standar deviasi populasi (σ)1 = (σ)2
rumusnya adalah:
dengan =
Ketrerangan:
: Nilai t yang dicari (t hitung)
: Nilai rata-rata kelompok 1
: Nilai rata-rata kelompok 2
n1 : Banyaknya sampel kelompok 1
n2 : Banyaknya Sampel kelompok 2
S2 : Variansi Induk : Variansi Kelompok 1
: Variansi kelompok 2
Kriteria pengujian yang berlaku adalah:
Terima Hipotesis (Ho) jika, t < t(1-α)(n1+n2-2)
Tolak Ho jika t mempunyai harga-harga lain.
42
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka peneliti dapat
mengambil kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan
yaitu:
1. “Dalam domain psikomotor, hasil belajar pendidikan jasmani siswa di
daerah pegunungan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal
dari daerah pantai.”
2. “Dalam domain kognitif, hasil belajar pendidikan jasmani siswa di daerah
pantai lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari daerah
pegunungan.”
3. “Dalam domain afektif, hasil belajar pendidikan jasmani siswa di daerah
pegunungan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari
daerah pantai.”
4. “Secara keseluruhan, hasil belajar pendidikan jasmani siswa di daerah
pegunungan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari
daerah pantai.”
B. Saran
Dari kesimpulan di atas ada beberapa saran yang dapat penulis kemukakan
berkaitan dengan penelitian ini adalah:
1. Bagi pemerintah agar dapat memperhatikan dan memberi solusi terhadap
ketersedian fasilitas olahraga di sekolah-sekolah yang dirasa masih kurang
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani siswa.
2. Bagi pihak sekolah agar dapat menyediakan dan memfasilitasi siswa dalam
43
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengajar (KBM) ataupun diluar KBM seperti ekstrakulikuler sehingga
nantinya akan meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani siswa.
3. Bagi para pengajar / pendidik agar memberikan pembelajaran yang kreatif dan
inovatif sehingga dapat menarik bagi siswa yang dapat menjadikan peserta
didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani.
4. Bagi orang tua pada umumnya agar dapat memperhatikan pola makan dan
asupan gizi yang dibutuhkan oleh putra-putrinya yang dapat berpengaruh
terhadap peningkatan kecerdasan terutama pada usia pertumbuhan dan
perkembangan. Serta memberikan pengawasan dan kebebasan anak-anak
dalam beraktivitas dan bermain sebagai pemanfaatan waktu luangnya yang
44
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, Bambang. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam
Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizqi Press
Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung: Redpoint
Aji, Sukrisna. (2013). Ex Post Facto. [Online]. Tersedia:
http://sukrisnaaji.blogspot.com/2013/10/ex-post-facto-babii-pengerttiandan.html
Arikunto, Suharsimi. (2006). Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara
Ary, Donald. (1982). Pengantar Penelitian dalam Kependidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Asia, Akbar. (2009). Hubungan Kondisi Fisik Wilayah dengan Aktivitas Penduduk. [Online]. Tersedia: http://akbarasia.wordpress.com/2009/08/30/hubungan-kondisi-fisik-wilayah-dengan-aktivitas-penduduk. html
Ginanjar, Aang. (2011). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Jasmani
Dengan Motivasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di SMP Negeri 1 Lembang. Skripsi Pada Jurusan PJKR. FPOK. UPI: Tidak Di Terbitkan
Hardianto, Dwi Rezki. (2012). Manfaat Dari Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia:http://olaharagabagikesehatanjasmani.blogspot.com/2013/06/manfaa t-dari-pedidikan-jasmani.html
Hendrayana, Yudy. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Bandung
Istiqomah, Umi. (2013). Ilmu Kesehatan Masyarakat. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/139055327/113-Ilmu-Kesehatan-Masyarakat
Lutan, Rusli. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga
45
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Natalika, Desi. (2014). Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang
Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai. Skripsi Pada Jurusan POR.
Prodi PJKR. FPOK. UPI. Bandung: Tidak Di Terbitkan
Reyza, Juan Ef. (2013). Tujuan dan Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia: http://itsjuandiary.blogspot.com/2013/02/tujuan-dan-ruang-lingkup-pendidikan_4434.html
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas
Wawan, Setiawan. (2013). Geografis Kabupaten Indramayu. [Onlie]. Tersedia: http://wawansetiawanpulutan.blogspot.com/2013/06/geografis-kabupaten-indramayu.html