• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PENERIMAAN DIRI PENSIUNAN :Studi Kasus tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL PENERIMAAN DIRI PENSIUNAN :Studi Kasus tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten di Kota Bandung."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu PROFIL PENERIMAAN DIRI PENSIUNAN

(Studi Kasus tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi pada Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

Disusun oleh: Natasha Ghaida Husna

0901221

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu PROFIL PENERIMAAN DIRI PENSIUNAN

(Studi Kasus tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten

di Kota Bandung)

Oleh

Natasha Ghaida Husna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

© Natasha Ghaida Husna 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

(3)

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten di

Kota Bandung)” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.”

Bandung, Oktober 2013

Yang membuat pernyataan,

Natasha Ghaida Husna

(4)

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

(5)

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

(6)

ii

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Natasha Ghaida Husna (0901221). Profil Penerimaan diri Pensiunan (Studi Kasus tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten di Kota Bandung). Skripsi Jurusan Psikologi FIP UPI, Bandung (2013).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerimaan diri pensiunan BUMN yang berusia dewasa madya. Subjek dalam penelitian ini adalah empat pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yang berusia 55-59 tahun (usia dewasa madya), yang berada di Kota Bandung. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam, guna menggali data yang lebih kaya. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa keempat subjek mampu untuk menerima diri, namun gambaran penerimaan diri setiap subjek berbeda-beda dan dipengaruhi faktor-faktor yang berbeda dalam membentuk penerimaan diri. Penerimaan diri subjek juga dipengaruhi oleh kesiapan subjek dalam menghadapi masa pensiun. Selain itu pemahaman diri sendiri dan dukungan sosial juga sangat berpengaruh pada penerimaan diri pensiunan.

(7)

iii

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Natasha Ghaida Husna (0901221). Retired Self-acceptance profile (Case Study of 4 Retired PLN Distribution West Java and Banten in Bandung). Research Department of Psychology FIP UPI , Bandung (2013).

(8)

vii

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

1. Tujuan Umum ... 7

2. Tujuan Khusus ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

1. Manfaat Teoritis ... 8

2. Manfaat Praktis ... 8

E. Sistematika Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerimaan Diri ... 10

1. Pengertian Penerimaan Diri ... 10

2. Faktor-Faktor yang Membentuk Penerimaan Diri ... 11

3. Karakteristik Penerimaan Diri... 13

4. Cara Penerimaan Diri ... 13

5. Dampak dari Penerimaan Diri ... 14

B. Pensiun ... 15

1. Pengertian dan Jenis-Jenis Pensiun ... 16

2. Fase-Fase Pensiun ... 17

3. Sikap terhadap Pensiun ... 18

4. Pensiunan Karyawan BUMN ... 18

C. Dewasa Madya ... 19

1. Tugas Perkembangan Dewasa Madya ... 19

(9)

viii

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Penyesuaian pada Usia Dewasa Madya ... 24

D. Penelitian Terdahulu tentang Penerimaan Diri dan Pensiunan ... 27

E. Kerangka Berpikir ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 32

B. Definisi Operasional... 33

1. Definisi Operasional Penerimaan Diri ... 33

C. Instrumen Penelitian... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ... 37

E. Subjek Penelitian ... 39

F. Teknik Analisis Data ... 39

G. Uji Keabsahan Data... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Profil Perusahaan ... 41

1. Data Profil Subjek Pertama ... 44

2. Data Profil Subjek Kedua... 46

3. Data Profil Subjek Ketiga ... 47

4. Data Profil Subjek Keempat... 48

B. Hasil Penelitian ... 49

1. Subjek Pertama (DW) ... 49

2. Subjek Kedua (IN) ... 69

3. Subjek Ketiga (DS) ... 94

4. Subjek Keempat (AD) ... 121

C. Pembahasan ... 143

1. Subjek Pertama (DW) ... 143

2. Subjek Kedua (IN) ... 149

3. Subjek Ketiga (DS) ... 153

4. Subjek Keempat (AD) ... 160

5. Fase Pensiun Keempat Subjek (DW, IN, DS, AD) ... 164

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 179

B. Saran ... 180 DAFTAR PUSTAKA

(10)

ix

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman wawancara untuk menggali penerimaan diri ...35

Tabel 3.2 Pedoman wawancara untuk menggali faktor- faktor yang mempengaruhi penerimaan diri ...36

Tabel 3.3 Pedoman wawancara untuk menggali fase-fase pensiun ...36

Tabel 3.4 Teknik pengambilan data ...38

(11)

x

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

(12)

xi

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-1 Hasil Penelitian

Display Data Penerimaan Diri

Display Data Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri Display Data Fase Pensiun

Verbatim, reduksi, dan koding wawancara Lembar Observasi

Lampiran-2 Surat-Surat

Surat Izin Penelitian SK Pembimbing Kartu bimbingan Surat Kesediaan Subjek Lembar Member Check Lampiran-3 Dokumentasi

(13)

1

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan. Menurut Maslow (Atkinson, 2000) kebutuhan manusia secara garis besar dapat dibagi menjadi 5 kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dimiliki, kebutuhan harga diri, dan aktualisasi diri. Menurut Maslow dalam teorinya, kebutuhan paling dasar yang harus dipenuhi oleh seorang individu adalah kebutuhan fisiologis (Atkinson, 2000). Salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan fisiologis adalah bekerja. Dengan bekerja, seorang individu akan mendapat upah yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Bekerja selain sebagai sumber penghasilan terkadang dijadikan identitas dan aktualisasi diri seseorang.

Bekerja merupakan salah satu tugas perkembangan saat memasuki fase dewasa awal danakan berlanjut terus sampai puncak karirnya pada dewasa madya. Pada setiap orang yang bekerja, pasti akan mengalami masa akhir bekerja yang dinamakan masa pensiun. Masa pensiun merupakan masa dimana seseorang tidak lagi bekerja secara formal pada suatu perusahaan karena sudah mencapai batas usia maksimum yang ditetapkan atau terjadi secara sukarela. Schwartz (Hurlock, 1980) mengatakan bahwa pensiun dapat merupakan akhir dari pola hidup atau masa transisi ke pola hidup baru. Masa pensiun ditandai dengan adanya perubahan peran, perubahan keinginan dan nilai, dan perubahan secara keseluruhan terhadap pola kehidupan setiap individu.

(14)

2

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Perusahaan listrik negara (PLN) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang berbentuk Persero yang bergerak dalam bidang energi. Perusahaan PLN di Indonesia memiliki banyak unit salah satunya adalah PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yang tugasnya adalah mengelola kebutuhan listrik daerah Jawa Barat dan Banten.

Menurutpasal 87 dalamundang-undang RI tentang BUMN, karyawan BUMN merupakan pekerja BUMN yang pengangkatan, pemberhentian, kedudukan, hak dan kewajibannya ditetapkan berdasarkan perjanjian kerja bersama sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. Pegawai PLN adalah karyawan yang bekerja di perusahaan PLN yang memiliki tanggung jawab kepada PLN dan mendapatkan hak dari PLN atas jasa yang telah diberikan.

Menurut PP No.32 Tahun 1979 pasal 3 dan pasal 4 tentang pemberhentian PNS, batas usia karyawan yang dikatakan telah mencapai usia pensiun adalah 56 tahun, sedangkan menurut Peraturan Menteri No. 02 Tahun 1993 Pasal 2 tentang usia pensiun normal dan batas usia pensiun maksimum bagi peserta peraturan dana pensiun, menteri tenaga kerja menyebutkan bahwa usia pensiun normal bagi peserta ditetapkan 55 tahun.Setiap perusahaan mempunyai kebijakan masing-masing untuk mengatur tentang pensiun, misalnya perusahaan BUMN PLN menetapkan usia normal pensiun 56 tahun, ketetapan ini dibuat berdasarkan peraturan pemerintah.

(15)

3

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hal tersebut dapat menimbulkan suatu reaksi seperti stress dan bahkan dapat sampai mengalami depresi karena tidak bias menerima keadaan yang terjadi pada dirinya dan keluarganya. Hal ini dirasakan juga oleh seorang pensiunan dari Cirebon yang diberitakan dalam media independen online Pos Kota yang diterbitkan pada tanggal 8 November 2008.

CIREBON (Pos Kota)- Pensiun dari Pertamina rupanya tidak membuat R hidup berkecukupan, sebaliknya ia kini dihimpit kemiskinan. Putus asa dengan hidup yang dijalaninya, R mengajak istrinya harakiri (mati bersama). Namun istrinya menolak dan kabur dari rumah, tapi R tetap menunaikan niatnya dengan cara memotong urat nadi hingga tewas berlumuran darah. Peristiwa mengenaskan dan mengagetkan warga ini terjadi di Desa S.K. Kabupaten C. Jawa Barat. Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, peristiwa itu berawal ketika korban dan istrinya, baru pulang dari kondangan salah seorang warga di desanya. Saat berada di rumah sempat terjadi keributan, rupanya keributan dipicu keinginan korban yang mengajak istrinya untuk mati bersama saja. Alasanya karena kondisi ekonomi yang sudah tak menentu. Tapi sang istri menolak lalu pergi ke rumah familinya, tinggalah korban sendirian di dalam rumah. Dalam kesendirian itu, korban makin bulat dengan niatnya. Iapun mengambil racun serangga di dalam kamar. Tak hanya itu, ia kemuian mengambil pisau dan langsung memotong urat nadi dikedua tangannya. Darah segar pun mengalir hingga akhirnya korban tewas di rumahnya. Menurut Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar, hingga kini pihalnya masih menyelidiki kasus korban bunuh diri dengan cara memotong urat nadi tersebut. “Tapi dugaan sementara perbuatan itu dipicu persoalan ekonomi keluarga. Korban ditemukan oleh istrinya ketika pulang dari rumah familinya,” kata Hero.

(16)

4

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

setelah pensiun Amir dirumah sering marah-marah, menyuruh-nyuruh istri atau anaknya, dan Amir pun seringkali tidak betah di rumah. Amir seringkali marah-marah dan merasa kurang dihargai lagi karena ia sudah tidak bekerja (wawancara peneliti dengan salah seorang pegawai BUMN pada bulan Oktober 2012).

Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah seorang pegawai BUMN yang sudah mengalami masa pensiun yang bernama Irma (nama samaran). Irma mengatakan bahwa sebelum masa pensiun Irma sempat merasa cemas karena Irma takut setelah pensiun nantiia akan kesepian dan tidak dihargai oleh keluarganya, tetapi ternyata Irma merasa sangat senang setelah pensiun, karena Irma menjadi memiliki banyak waktu untuk bersama suami dan anaknya serta untuk belajar memasak dan merawat dirinya. Berikut kutipan perkataan dari Irma, “Saya sih mengambil hikmahnya saja pensiun ini, sebenarnya takut juga untuk pensiun karena sudah tidak punya penghasilan sendiri, tapi ya ternyata kehidupan setelah pensiun ini lebih baik menurut saya, saya bisa melakukan banyak hal dibandingkan pada saat saya bekerja (wawancara peneliti dengan seorang pegawai perempuan BUMN pada bulan Oktober 2012).

Tiga kasus di atas merupakan contoh kasus yang terjadi dalam kehidupan pensiunan. Dari contoh kasus yang pertama dan kedua menunjukkan penerimaan diri yang negatif sehingga mereka sulit untuk menyesuaikan diri terhadap kehidupan setelah pensiun sehingga terkadang mereka sering marah-marah dan mengalami depresi sampai bunuh diri. Untuk kasus yang terakhir yaitu kasus Irma menunjukkan bahwa Irma memiliki penerimaan diri yang positif, sehingga ia menganggap bahwa kehidupan setelah pensiun itu tidak seburuk yang dibayangkan dan Irma pun dapat melanjutkan kehidupan setelah pensiun tanpa ada masalah tidak seperti dua kasus yang telah dijelaskan.

(17)

5

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

adalah fase reorientasi (reorientation), fase keenam adalah fase stabil (stability), yang terakhir adalah fase ketujuh yaitu fase akhir (termination).

Pada fase keempat yang dikemukakan oleh Robert Atchley (Santrock, 1976) merupakan fase kecewa (disenchantment), yaitu fase dimana orang-orang dewasa lanjut menyadari bayangan prapensiun mereka tentang fase pensiun ternyata tidak realistik. Pada fase ini masalah akan muncul karena kehidupan setelah pensiun ternyata tidak seperti yang diharapkan. Banyaknya perubahan yang terjadi pada masa pensiun membuat seseorang membutuhkan penerimaan diri yang positif dalam menghadapinya. Jika mempunyai penerimaan diri yang positif, seseorang individu dapat menghadapi masa pensiun dengan baik. Pada kenyataanya sikap individu dalam menghadapi masa pensiun berbeda-beda, ada yang tidak dapat menerima dirinya bahwa ia telah pensiun sehingga akan menimbulkan masalah dalam dirinya, seperti sulitnya penyesuaian diri, stres, sakit-sakitan, dan bisa juga terkena post power sindrom. Hal-hal tersebut menjadi fenomena yang marak terjadi pada orang yang baru mengalami masa pensiun.

Individu yang mampu menerima dirinya dengan baik akan menganggap masa pensiun sebagai masa yang penuh makna, masa yang membahagiakan, lepas dari tanggung jawab dan beban yang berat, serta masa yang harus dinikmati. Sedangkan individu yang tidak mampu menerima segala perubahan yang terjadi pada masa pensiun akan menjalani hari-harinya dengan perasaan negatif, merasa tidak berharga dan tidak berguna lagi sehingga akan memicu munculnya berbagai gangguan.

(18)

6

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penerimaan diri sangat mempengaruhi seorang individu dalam melakukan penyesuaian diri untuk memenuhi atau menyelesaikan tugas perkembangan di setiap tahapnya. Jika mempunyai penerimaan yang positif, seseorang akan menerima kekurangan dan memanfaatkan kelebihannya tersebut, serta berhasil untuk melaksanakan tugas perkembangannya, dan ini berlaku pula sebaliknya, jika seorang individu mempunyai penerimaan diri yang negatif, individu tersebut akan memandang negatif dan sulit untuk menyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan yang akan individu itu hadapi.

Penerimaan diri pasti terjadi pada kehidupan seseorang. Setiap individu pasti akan menghadapi masa transisi dalam hidupnya. Masa transisi dapat dilewati dengan berhasil apabila individu memiliki penerimaan diri yang baik. Salah satu masa transisi yang penting dalam kehidupan adalah masa transisi dari bekerja menuju pensiun. Memasuki masa pensiun, terdapat banyak perubahan yang dialami oleh individu termasuk perubahan status, perubahan peran sosial serta perubahan kondisi ekonomi (keuangan). Semua perubahan tersebut menuntut individu untuk mampu menyesuaikan diri, dengan cara menerima segala kondisi yang terjadi dan menganggapnya sebagai suatu proses yang memang harus dijalani oleh manusia.

Masa pensiun BUMN di Indonesia khususnya perusahaan PLN adalah 56 tahun, dan dalam perkembangan itu termasuk ke dalam dewasa madya yaitu yang berlangsung pada umur 40-60 tahun. Menurut Havigurst, salah satu tugas perkembangan dewasa madya adalah mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaaan, tetapi karena oleh peraturan sudah harus pensiun, menyebabkan banyak kasus orang yang pension mengalami stress atau depresi karena mereka masih merasa produktif dan mampu untuk bekerja, tetapi peraturan mengharuskannya untuk pensiun dikarenakan ia sudah mencapai batas usia pensiun.

(19)

7

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menilai positif sehingga menimbulkan keuntungan bagi dirinya, dan ada juga yang memandang negative sehingga menimbulkan suatu masalah sampai bias menjadi gangguan.,melihat fenomena tersebut, maka penelitian ini penting adanya.

Dari penjelasan diatas, peneliti merasa perlu dilakukannya penelitian tentang “Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus terhadap 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten di Kota Bandung)”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dalam penelitian ini peneliti fokus terhadap penerimaan diri pensiunan BUMN yaitu perusahaan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yang berusia antara55 tahunsampai 59 tahun (berada pada masa usia dewasa madya). Berikut merupakan rincian dari fokus penelitian:

1. Bagaimana penerimaan diri pensiunan ditinjau dari karakteristik penerimaan diri?

2. Faktor- faktor apakah yang mempengaruhi penerimaan diri pensiunan ? 3. Apa saja fase pensiun yang sudah dialami, dan apa fase pensiun yang sedang

dialaminya saat ini?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian dibagi dua yaitu: 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang penerimaan diri pensiunan.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dilakukannya penelitian yaitu:

a. untuk mengetahui bagaimana penerimaan diri pensiunan,

(20)

8

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. untuk mengetahui fase apa saja yang sudah dialami, dan untuk mengetahui fase apa yang sedang dialami saat ini.

D. Manfaat Penelitian

(21)

9

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini yaitu:

a. manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk perkembangan kajian studi psikologi, khususnya Psikologi Perkembangan tentang penerimaan diri pensiunan,

b. hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian mengenai pensiunan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu:

a. manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh seluruh pembaca, terutama yang sudah memasuki masa pensiun,

b. sebagai masukan untuk keluarga yang memiliki anggota keluarga yang sudah memasuki masa pensiun, agar lebih memahami anggota keluarga yang mengalami masa pensiun serta dapat memberikan dukungan dan perhatian yang lebih besar kepada para anggota keluarga yang baru mengalami masa pensiun dalam menjalani masa pensiunnya.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Bab I ini terdiri atas latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

Bab II: Tinjauan Pustaka

(22)

10

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Bab III: Metode Penelitian

Dalam Bab III ini diuraikan mengenai desain penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, subjek penelitian, teknik analisis data, dan uji keabsahan data.

Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan

Bab IV ini terdiri dua bagian besar yaitu analisa data dan pembahasan yang berisi tentang gambaran subjek penelitian, hasil, dan pembahasan.

Bab V: Kesimpulan dan Saran

(23)

32

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Creswell (Herdiansyah, 2010) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian ilmiah yang lebih dimaksudkan untuk memahami masalah-masalah manusia dalam konteks sosial dengan menciptakan gambaran menyeluruh dan kompleks yang disajikan, melaporkan pandangan terperinci dari pada sumber informasi serta dilakukan dalam setting yang alamiah tanpa ada intervensi apa pun dari peneliti. Menurut Moleong (2007) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Menurut Sugiono (2013) penelitian kualitatif dilakukan pada situasi sosial tertentu dari situasi sosial yang tunggal, sampai masyarakat yang kompleks. Situasi sosial ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut:

Tempat (place)

Orang (actor) Aktivitas (activity) Gambar 3.1 Situasi sosial

Inti dari situasi sosial adalah tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.

(24)

33

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Model penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah model studi kasus. Menurut Creswell (Herdiansyah, 2009) studi kasus adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu sistem yang berbatas (bounded system) pada suatu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan berbagai sumber informasi. Sedangkan menurut Maxfield (Nazir, 2011) studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Sistem yang terbatas (bounded system) disini maksudnya adalah adanya batasan dalam hal waktu dan tempat serta batasan dalam hal kasus yang diangkat (program, kejadian, aktivitas, atau subjek penelitian). Metode studi kasus juga memiliki keunikan dari segi kasus yang diangkat.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan penggalian data secara mendalam dan dengan melibatkan berbagai sumber informasi untuk menjawab mengenai gambaran penerimaan diri pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dalam menghadapi masa pensiunnya setiap individu memiliki pandangan atau persepsi yang berbeda, sehingga penerimaan dirinya pun dapat berbeda-beda. Oleh karena itu kasus ini dapat dikatakan memiliki kekhasan.

B. Definisi Operasional

1. Definisi Operasional Penerimaan Diri

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan penerimaan diri adalah kemampuan atau keyakinan yang dimiliki oleh seseorang yang baru saja mengalami masa pensiun, keyakinan ini mencakup pengakuan atas kemampuan yang dimiliki, prestasi yang dimiliki, dan juga dapat menerima kekurangan yang dimiliki. Gambaran penerimaan diri ini akan digali dengan wawancara mendalam. Pedoman wawancara dibuat berdasarkan karakteristik penerimaan diri yang diungkapkan oleh Sheerer (Cronbach, 1954), yaitu:

(25)

34

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. menganggap dirinya berharga sebagai seorang manusia yang sederajat dengan individu lain,

c. tidak menganggap dirinya aneh atau abnormal, sehingga individu lain dapat menerima dirinya,

d. menyadari dan tidak merasa malu akan keadaan dirinya, e. bertanggung jawab atas segala perbuatannya,

f. mempercayai prinsip-prinsip atau standar hidupnya tanpa harus diperbudak oleh opini individu-individu lain,

g. menerima pujian atau celaan secara objektif,

h. tidak menyalahkan atas kekurangan yang dimiliki atau mengingkari kelebihan yang dimiliki, dan

i. tidak mengingkari atau merasa bersalah atas dorongan-dorongan dan emosi-emosi yang ada pada dirinya.

C. Instrumen Penelitian

(26)

35

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dibuat dan digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan, dan dilapangan nanti akan dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan respon dari subjek penelitian. Dibawah ini akan merupakan pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.1 Pedoman wawancara untuk menggali penerimaan diri

No. Variabel Karakteristik Pertanyaan

1. Penerimaan diri

memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya dalam men-jalani kehidupan.

Apa yang anda lakukan dalam menjalani kehidupan dimasa pensiun?

menganggap dirinya berharga sebagai se-orang manusia yang sederajat dengan in-dividu lain

Bagaimana penghargaan anda terhadap diri sebagai pensiunan?

tidak menganggap dirinya aneh atau ab-normal, sehingga in-dividu lain dapat me-nerima dirinya.

1. Bagaimana hubungan anda dengan anggota keluarga?

2. Bagaimana hubungan anda dengan tetangga di sekitar rumah?

3. Bagaimana hubungan anda dengan rekan kerja anda di kantor pada saat masih bekerja?

4. Bagaimana hubungan anda dengan rekan kerja anda di kantor setelah pensiun?

menyadari dan tidak merasa malu akan keadaan dirinya

Bagaimana anda menyikapinya perubahan yang terjadi ketika menjadi seorang pensiunan?

bertanggung jawab atas segala per-buatannya

Bagaimana cara anda dalam mengambil suatu keputusan? mempercayai prinsip

-prinsip atau standar hidupnya tanpa harus diperbudak oleh o-pini individu-indi-vidu lain

Apakah prinsip hidup anda?

menerima pujian atau celaan secara objektif

(27)

36

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu tidak menyalahkan

atas kekurangan yang dimiliki atau meng-ingkari akan kelebih-an ykelebih-ang dimiliki,

1. Menurut anda apa kelebihan yang anda miliki?

2. Menurut anda apa kekurangan yang anda miliki?

tidak mengingkari atau merasa bersalah atas dorongan-do-rongan dan emosi-emosi yang ada pada dirinya

Bagaimana perasaan anda menghadapi masa pensiun ini?

Tabel 3.2 Pedoman wawancara untuk menggali faktor- faktor yang mempengaruhi penerimaan diri

No. Faktor Pertanyaan

1 Pemahaman diri Bagaimana pemahaman diri anda tentang diri sendiri?

2. Harapan yang realistis Apakah anda mempunyai harapan untuk masa depan?

3. Bebas dari hambatan ling-kungan

Apakah anda merasa ada tuntutan di lingkungan sekitar? Tuntutan apa saja? 4. Sikap anggota masyarakat

yang menyenangkan

Bagaimana tanggapan anda tentang sikap keluarga, teman, tetangga setelah anda pensiun?

5. Tidak ada perasaan emosi yang terlalu menekan

Bagaimana perasaan anda tentang masa pensiun?

6. Pengaruh keberhasilan Selama hidup, keberhasilan apa saja yang pernah anda raih?

7. Identifikasi dengan in-dividu yang penyesuaian dirinya baik

Menurut anda, bagaimana penyesuaian diri rekan pensiun anda terhadap masa pensiun ini?

8. Pendidikan yang baik pa-da masa kanak-kanak

Bisa anda ceritakan bagaimana cara orang tua anda mendidik anda?

9. Konsep diri yang stabil Bagaimana anda memandang diri anda sebelum dan setelah pensiun?

(28)

37

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Fase Pertanyaan

1. Fase jauh Persiapan apa saja yang anda lakukan sebelum pensiun?

2. Fase dekat Apakah di kantor anda ada program pra pensiun? Program apa saja yang diikuti?

3. Fase bulan ma-du

Bagaimana perasaan anda saat awal-awal menjadi pensiunan?

4. Fase kecewa Setelah menjalani hari- hari sebagai pensiun apakah yang anda rasakan?

5. Fase reorientasi dan fase stabil

1. Apakah anda mempunyai hobi?

2.Apakah kegiatan anda sehari-hari setelah pensiun? 6. Fase akhir Bagaimana anda memenuhi kebutuhan sehari-hari?

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini adalah dengan wawancara mendalam (in-depth interview). Menurut Esterberg (Sugiyono, 2013) wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2013). Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur, jenis wawancara ini masuk dalam kategori in-dept interview, tujuan dari wawancara ini adalah menemukan permasalahan secara

lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, ide-idenya.

(29)

38

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Selain wawancara, penelitian ini juga menggunakan metode observasi dan studi dokumentasi sebagai pendukung hasil wawancara. Marshall (Sugiyono, 2013) mengatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan

(30)

39

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data

No

Teknik Pengumpulan

Data

Sumber Informasi Prosedur Pengumpulan

Data Hasil yang Diharapkan

1. Wawancara 1. Pensiunan PLN 2. Rekan dan

ke-luarga dari pen-siunan PLN

1. Wawancara tatap mu-ka dengan menggu-nakan tape recorder.

2. Wawancara dengan pedoman wawancara semi terstruktur dan tidak menutup kemungkinan adanya pengembangan pertanyaan sesuai dengan situasi dan kondisi.

3. Setelah proses wawancara dan penulisan transkrip hasil wawancara. Hasil tersebut ditunjukkan kepada subjek

[image:30.595.79.546.160.737.2]

1. Untuk mendapatkan data tentang

gambaran penerimaan diri pensiunan PLN Distribusi Jabar dan Banten

2. Pedoman

wawancara sebagai panduan agar wawancara tidak keluar dari konteks masalah. 3. Untuk meminimalkan subjektivitas peneliti, dan menyamakan persepsi.

2. Observasi 1. Kondisi lingkungan kantor PLN Distribusi Jabar dan Banten 2. Perilaku yang

muncul saat pengambilan data

1. Observasi dilakukan secara langsung ke kantor PLN Distribusi Jabar dan Banten 2. Mengamati perilaku

pensiunan

3. Pengamatan terhadap situasi dan interaksi petugas pemadam kebakaran dengan sesama petugas, atasan dan tamu yang datang.

1.

emberikan pemahaman dan mengecek data dari penyimpangan atau bias

2. Memberikan informasi tambahan dan gambaran yang kompleks mengenai masalah yang diteliti.

3. Studi Dokumen 1. Company profile 2. Peraturan

pemerintah 3. Artikel surat

kabar (cetak dan online)

Mengamati dan memahami

dokumen-dokumen yang telah didapatkan.

(31)

40

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 4. Foto lingkungan

tempat kerja dahulu

5. Foto kegiatan yg dilakukan subjek setelah pensiun

E. Subjek Penelitian

Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposeful sampling yaitu subjek dipilih berdasarkan kepada ciri-ciri yang dimiliki oleh subjek, dan ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian. Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang yang sudah pensiun, dengan karakteristik:

1. subjek seorang pensiunan pada perusahaan BUMN, 2. subjek berusia 55-59 tahun (usia dewasa madya). 3. subjek berdomisili di Kota Bandung.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan oleh Miles and Huberman. Miles and Huberman (Sugiyono, 2013) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data ada tiga yaitu:

1. Reduksi data

(32)

41

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer dengan memberikan tanda atau kode pada aspek-aspek tertentu.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles and Huberman mengatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Penarikan kesimpulan dan verivikasi

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan ferivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

G. Uji Keabsahan Data

Dalam penelitian ini uji keabsahan data dilakukan sesuai dengan yang terdapat dalam buku Sugiyono (2013), yaitu:

1. triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 triangulasi, yaitu:

a. triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber.

(33)

42

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. member check juga dilakukan untuk menguji kredibilitas. Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan dari member check ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

(34)

179

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian penerimaan diri pensiunan BUMN yang berusia dewasa madya, didapatkan kesimpulan bahwa gambaran penerimaan diri keempat subjek dikatakan baik tetapi berbeda-beda karena setiap subjek mempunyai faktor yang berbeda yang berpengaruh pada pembentukan penerimaan diri mereka. Setiap fase pensiun yang dialami juga mendapatkan respon atau kejadian yang berbeda dari tiap-tiap individu. Adapun kesimpulan dari pertanyaan penelitian yang telah dibuat, yaitu:

1. Gambaran Penerimaan Diri

Keempat subjek pensiunan mempunyai gambaran penerimaan diri yang berbeda-beda, tetapi secara umum keempat subjek dapat dikatakan menerima dirinya sehingga dalam penyesuaian diri menghadapi masa pensiun di usia madya, keempat subjek tidak mengalami suatu kesulitan yang besar. Keempat subjek hampir memenuhi semua karakteristik penerimaan diri dari Shereer (Cronbach, 1954), walaupun dalam proses penerimaan diri beberapa subjek sempat mengalami perasaan-perasaan cemas terhadap masa pensiunnya, tetapi keempat subjek dapat dengan cepat mengatasi masalah yang dialaminya dengan mencari sesuatu yang menyenangkan bagi mereka.

2. Faktor-faktor yang membentuk penerimaan diri

(35)

180

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang berbeda pula dalam penerimaan dirinya. Faktor yang paling besar dalam pembentukan penerimaan diri keempat subjek adalah pemahaman diri dan sikap masyarakat yang menyenangkan atau dukungan sosial. 3. Fase-fase pensiun yang dialami oleh keempat subjek hampir sama, yaitu

keempat subjek belum mengalami fase akhir yaitu fase dimana pensiunan merasa sudah tidak berdaya dan bergantung pada orang lain. Keempat subjek mengalami fase jauh yang didalamnya terdapat persiapan-persiapan yang disiapkan oleh para subjek. Selanjutnya adalah fase dekat, dalam fase dekat keempat subjek mengikuti program pra pensiun dari PLN, dan keempat subjek pun memilih program yang sama yaitu program umrah. Dalam fase bulan madu keempat subjek mengalami perasaan yang bahagia tetapi dengan alasan yang berbeda-beda. Dalam fase kecewa, hanya satu subjek yang merasakannya, sedangkan ketiga lainnya tidak merasakan karena masa pensiun mereka dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan.

B. SARAN

Berikut ini adalah hal-hal yang direkomendasikan bagi pihak-pihak tertentu berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap keempat subjek adalah sebagai berikut :

1. Bagi para pegawai yang akan mengalami masa pensiun, hendaknya sudah mempersiapkan hal-hal yang akan dihadapi pada masa pensiun. Misalnya persiapan mental seperti mencari tahu bagaimana kehidupan setelah pensiun agar dapat mempersiapkan hal-hal yang dapat menghambat dalam penyesuaian diri sehingga dapat menghindarinya, persiapan finansial seperti mencari usaha baru atau kegiatan yang dapat menghasilkan uang tetapi harus disesuaikan dengan keadaan, dan persiapan kegiatan-kegiatan yang akan mengganti rutinitas bekerja misalnya mengembangkan hobi, mengikuti kegiatan keagamaan dan perkumpulan pensiun.

(36)

aspek-181

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

aspek dari penerimaan diri dan faktor yang mempengaruhinya seperti faktor lingkungan dan dukungan sosial.

(37)

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Atkinson. 2000. Pengantar Psikologi edisi kesebelas jilid 2. Jakarta: Interaksara. Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Corsini. 2002. The Dictionary of Psychology. New York: Bruner Routledge. Cronbach. 1954. Educational Psychology. New York: Harcourt Brace and

Company.

Desmita. 2007. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda.

Hasibuan, M. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Hjelle, L. A. & Ziegler, D. J. 1992. Personality theories (3 rd

Edition). Singapore: McGraw-Hill, Inc.

Hurlock, E.B. 1898. Personality Development. New York: Mc.Graw Hill Book Company.

Hurlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Alih Bahasa Istiwidayanti, dkk). Jakarta: Erlangga.

Kimmel, D.C. 1991. Adulthood and aging: An Interdiciplinary Developmental View. New York: John Willey & Sons Ltd.

Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.

Nasution, S. 1993. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif”. Bandung: Tarsito. Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Papalia, Olds, and Feldman. 2009. Human Development buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Parkinson, C.N, Rustomji, M.K &Viera, E. 1990. Masa Pensiun yang Bahagia (alih bahasa Budi). Jakarta: Bina Rupa Aksara.

(38)

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Schulz, Richard. 1999. Adult Development and Aging: Myths and Emerging Realities 3rd Edition. New Jersey: Prentice Hall, Upper Saddle River.

Sedarmayanti. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Kanisius. Tim Penyusun. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Turner, Jeffrey S. & Donald B., Helms. 1995. Lifespan Development (5th ed.). Toronto: Holt, Rinehart, and Winston, Inc.

Hastaria, Novia. 2011. Penerimaan Diri Anak Jalanan yang Menyalahgunakan Zat Adiktif Lem Aibon (Studi Kasus pada Anak Jalanan di Bandung). Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Prisanty, W. 1997. Penerimaan Diri Wanita Lajang Bekerja. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: tidak diterbitkan.

Aeitama. 2012. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penerimaan Diri [online]. Tersedia:http://id.shvoong.com/ social- sciences/ psychology/ 2308179 -

faktor-faktor-yang mempengaruhi –penerimaan /#ixzz2DtqcetvU. (6

Agustus 2012).

Aeitama. 2012. Usia Lanjut dan Masa Pensiun [online]. Tersedia: http://id. shvoong. com/ social- sciences/ psychology/2308187 –usia –lanjut -dan- masa pensiun /#ixzz2DtvyDobf. (6 Agustus 2012).

Aeitama. 2012. Pengertian Penerimaan Diri [online]. Tersedia: http://id.shvoong.com/ social- sciences/ psychology/2308166-pengertian-penerimaan diri/#ixzz2DtzjxEQf. (6 Agustus 2012).

Aeitama. 2012. Komponen dan ciri Penerimaan Diri [online]. Tersedia: http://id. shvoong.com/ social- sciences/psychology/2308168-komponen-dan-ciri penerimaan-diri/#ixzz2DuJhuTCU. (6 Agustus 2012).

(39)

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

candrajiwa%2Farticle%2Fdownload%2F21%2F11&ei=tqu8ULPkKcyOrg eow4E4&usg=AFQjCNERn14teO5o37hyY726vogOSJgrWw.

Direksi PLN. 2006. Peraturan Dana Pensiun. [online]. Tersedia: http://www. dppln.co.id/pdp2006/1.htm

Izzati, A. & Waluya, O.T. 2012. “Gambaran Penerimaan Diri pada Penderita Psoriasis. Jurnal Psikologi. 10, (2). [online]. Tersedia: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=r ja&ved=0CG4QFjAI&url=http%3A%2F%2Fejurnal.esaunggul.ac.id%2Findex.php% 2FPsi%2Farticle%2Fdownload%2F114%2F105&ei=dORNUqiRMcaArgf2_YDwCQ &usg=AFQjCNG2CRQYLJgNfmqi5SWwir7P9U9T2g

Jamsostek. 2003. Undang-undang RI tentang BUMN [online]. Tersedia: http://www.jamsostek.co.id/content_file/undangundang_no_19_tahun_200 3_tentang_badan_usaha_milik_negara.pdf

PLN Distribusi Jabar dan Banten. 2011. Profil PLN. [online]. Tersedia: http://www.pln.co.id/disjabar/?p=62

Pos kota. 2011. Pensiunan Pertamina ajak Istri Bunih Diri Bersama [Online]. Tersedia: http://pos kota.co .id / berita – terkini /2011/11/08/pensiunan-pertamina – ajak –istri -bunuh diri- bersama.

Purnamasari, S.E. 2010. Hubungan Kepercayaan diri dengan Kecemasan dalam Menghadapi Masa Pensiun pada Pegawai Negeri Sipil di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta [online]. Tersedia:http://fpsi. mercubuana-yogya. ac.id/wp content/uploads/2012/06/Agustus_2010_Santi-Esterlita-P.pdf.

Purnamawati, N.D. 2007. Gambaran Psychological Well Being Pegawai Negeri Sipil Pria yang Pensiun di Usia Dewasa Madya (Studi Kasus pada 4 Pria Pensiunan PNS). [online]. Tersedia: http://www. Lontar. ui. ac. Id /file?file= digital / 124451- 158%20 PUR% 20g% 20-%20 Gambaran % 20 Psychological-Kesimpulan.pdf

Saragih, J.I. 2006. Pola Penyesuaian Diri Pada Pensiunan [online]. Tersedia: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1908/3/06009833.pdf.txt.

Satrya, B.W. 2012. Kecerdasan Spiritual pada Perwira Tinggi TNI yang akan Menghadapi Pensiun [online]. Tersedia: http://www. Slide share.net/ windade / jurnal- 3.

(40)

Natasha Ghaida Husna, 2013

Profil Penerimaan Diri Pensiunan (Studi Kasus Tentang 4 Pensiunan PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

[online]. Tersedia: http://repository.upi.edu/ skripsi view. php? noskripsi = 4656.

Gambar

Tabel 3.1   Pedoman wawancara untuk menggali penerimaan diri .......................35
Gambar 2.1   Bagan Kerangka Pemikiran .............................................................31 Gambar 3.1   Situasi Sosial ...................................................................................32
Gambar 3.1 Situasi sosial
Tabel 3.1 Pedoman wawancara untuk menggali penerimaan diri
+3

Referensi

Dokumen terkait

So when a client sends data to the server, the server spawns a child process and a new port for that “connection.” Then the next time the client receives data from the server it

1) Hubungan dengan teman sebaya ( peer lation ), ditunjukkan melalui perilaku yang positif terhadap teman sebaya seperti memuji atau menasehati orang lain, menawarkan

Kegiatan belajar 5 membahas cara menentukan rumus volume prisma dan limas. Dalam kegiatan ini materi disajikan secara terstruktur. Peserta didik diajak aktif untuk

Understanding the indigenous low temperature-adapted bacteria (psychro- philic) and high pressure-adapted bacteria (barophilic) diversity has important implications for

Kemudian mempersiapkan alat uji agregat, alat uji bitumen aspal, dan alat uji campuran beraspal, kemudian masuk ke tahap pengujian agregat dan aspal, jika

Penelitian kualitatif juga dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar,

Di sakola, masih kénéh loba tanaga pendidik (guru) nulis ka siswa contona nyieun karangan atawa ngarang. Kasalahan guru dina méré tugas ngarang ka siswa nya éta

Dari pada jenengan mikir dunia yang tidak ada habisnya lebih baik kulo panjenengan sedoyo banyak membaca istigfar karena didalam membaca istighfar kita akan lebih dekat