• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 11 MEDAN T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 11 MEDAN T.P 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

David Patar Manurung NIM. 4123121009

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

David Patar Manurung dilahirkan di Tapian Nauli, Sidikalang, pada

tanggal 29 Januari 1995. Ibu bernama Dermawan Gustina Sirait, B.Sc dan ayah

bernama Pdt. Samsul Sarjono Manurung, S.Th, dan merupakan anak kedua dari

empat bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 173332 Sijuguk

dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP

Negeri 3 Lintongnihuta dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis

melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Siborongborong dan lulus pada tahun

2012. Pada tahun 2012, penulis mengikuti ujian SNMPTN dan penulis diterima di

Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 23

Juni 2016. Dan di semester 8 penulis ikut menjadi Asisten Laboratorium Fisika

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

LISTRIKDINAMIS DI KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 11 MEDAN T.P 2015/2016

David Patar Manurung (NIM : 4123121009)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 8 kelas. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas X-8 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training dan kelas X-5 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu instrumen pertama tes hasil belajar dalam bentuk soal essay test yang telah divalidasi sebelumnya oleh 3 orang validator dan instrumen kedua observasi aktivitas belajar siswa.

Dari hasil penelitian sebelum pembelajaran dilakukan diperoleh data nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 22,80 dan pada kelas kontrol doperoleh nilai rata-rata pretes 26,00. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen sebesar 75,60 dan rata-rata postes kelas kontrol sebesar 62,18. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung

> ttabelyaitu 5,669 > 1,667 pada taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil pengamatan observer diperoleh rata-rata peningkatan aktivitas n-gain siswa cukup baik dari pertemuan I ke pertemuan II sebesar 0,58 dengan kategori sedang dan dari pertemuan II ke pertemuan III sebesar 0,86 dengan kategori tinggi. Hal ini berarti Ha diterima, yang menunjukkan ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran inquriry training terhadap hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karuniaNya yang memberi kesehatan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah

direncanakan. Skripsi yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Di Kelas X Semester Genap SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada

Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran dan perbaikan kepada penulis sejak awal

penyusunan proposal hingga akhir penyusunan skripsi ini. Saya juga

mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Drs. Abdul Hakim S, M.Si,

Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si, Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd selaku dosen

penguji yang telah banyak memberi masukan dan saran yang bersifat membangun

dalam perbaikan penulisan skripsi ini. Dan juga saya mengucapkan terimakasih

kepada Ibu Yul Ifda Tanjung, M.Pd selaku dosen pembawa acara dalam acara

seminar proposal dan acara sidang meja hijau. Ucapan terimakasih juga penulis

ucapkan kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si dan Bapak Drs.Ratelit

Tarigan, M.Pd selaku validator untuk soal yang penulis gunakan saat penelitian.

Tidak lupa juga saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Abdul Rais, S.Pd.,

S.T., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing saya

sejak kuliah di UNIMED. Terimakasih juga penulis ucapakan kepada Bapak Dr.

Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Alkhafi Maas

Siregar, M.Si selaku ketua jurusan fisika, dan semua jajaran fungsionaris jurusan

fisika FMIPA UNIMED. Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada

seluruh jajaran fungsionaris SMA Negeri 11 Medan terkhusus Ibu Ederiana

Sidebang, S.Pd selaku guru bidang studi sekaligus validator yang telah

(6)

v

Teristimewa penulis mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada orang-orang yang sangat penulis sayangi, Ayahanda Pdt. Samsul S

Manurung, S.Th dan Ibunda Dermawan G Sirait, B.Sc yang selalu memberikan

dukungan baik dari segi materi, motivasi, nasihat dan terkhusus untuk doa dan

kasih sayangnya. Dan terimakasih juga untuk abang dan adik yang sangat penulis

sayang, untuk abang Elisa F Manurung, adik Luqitawati Manurung dan adik Josua

Manurung yang juga selalu memberikan dukungan dan terkhusus doa sehingga

penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di UNIMED tepat waktu. Tidak lupa

juga penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada seseorang yang menjadi

teman dekat, dan juga penulis sayangi Minis Novel Fitrya Tampubolon, AM.Keb

yang telah memberi dukungan hingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan

ini. Penulis mengucapakan banyak terimakasih kepada semua sahabat yang telah

mendukung saya, terkhusus Erisal Siburian, Febrin Sihombing, Faldo Hia,

Aleksander Sihotang, Cihur Ujung, Masrida Gultom, Monika Simanjuntak, Derlin

Lumbantoruan, Jenni Puspita. Terkhusus penulis mengucapkan terimakasih

kepada teman seperjuangan seluruh mahasiswa Fisika Dik. A 2012 dan

terimakasih juga kepada semua pembimbing fisika di departemen fisika Bimbel

Medica yang juga telah memberi dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. kiranya skripsi ini

bermanfaat dalam memperluas wawasan ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016

Penulis

David Patar Manurung

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Lampiran viii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 7

BAB II LANDASAN TEORI 8

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 9

2.1.3 Aktivitas Belajar 10

2.1.4 Model Pembelajaran 11

2.1.5 Model Pembelajaran Inquiry 13

2.1.6 Model Pembelajaran Inquiry Training 14

2.1.7 Model Pembelajaran Konvensional 19

2.2 Materi Pembelajaran 20

2.2.1 Arus Listrik 20

2.2.1.1 Alat Ukur Arus Listrik 22

2.2.1.2 Beda Potensial 22

2.2.2 hukum Ohm 23

2.2.3 Hambatan Listrik 24

2.2.3.1 Jenis-Jenis Hambatan 24

2.2.3.2 Hambatan jenis 26

2.2.4 Rangkaian Sederhana 26

2.2.4.1 Rangkaian Hambatan Seri 27

2.2.4.2 Rangkaian Hambatan Paralel 28

2.2.5 Hukum Kirchoff 28

2.2.5.1 Hukum I Kirchoff 28

2.2.5.2 Hukum II Kirchoff 29

2.2.6 Daya dan Energi Listrik 30

2.2.6.1 Energi Listrik 30

2.2.6.2 Daya Listrik 31

(8)

vii

2.3 Kerangka Konseptual 34

2.4 Hipotesis 35

BAB III METODE PENELITIAN 36

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 36

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 36

3.2.1 Populasi Penelitian 36

3.2.2 Sampel Penelitian 36

3.3 Variabel Penelitian 36

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 37

3.5 Prosedur Penelitian 37

3.6 Instrumen Penelitian 38

3.6.1 Instrumen 1 Tes Hasil Belajar 38

3.6.2 Instrumen 2 Lembar Aktivitas Belajar Siswa 39

3.7 Teknik Analisis Data 41

3.7.1 Menghitung Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 41

3.7.2 Uji Normalitas 42

3.7.3 Uji Homogenitas 43

3.7.4 Uji Hipotesis 43

3.7.4.1 Uji Rata-Rata Pretest (Uji t Dua Pihak) 43 3.7.4.2 Uji Kesamaan Rata-Rata (Uji t Satu Pihak) 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 46

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian 46

4.1.2 Pengujian Analisis Data 49

4.1.2.1 Uji Normalitas Data 49

4.1.2.2 Uji Homogenitas Data 50

4.1.2.3 Uji Hipotesis Penelitian 51

4.1.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 52

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 58

5.2 Saran 58

DAFTAR PUSTAKA 60

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 62

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 89

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 95

Lampiran 4 Soal Tes Hasil Belajar 104

Lampiran 5 Instrumen Aktivitas Belajar Siswa 107

Lampiran 6 Lembar Angket 109

Lampiran 7 Lembar Validasi 112

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa 117

Lampiran 9 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku 122

Lampiran 10 Uji Normalitas Data 126

Lampiran 11 Uji Homogenitas 130

Lampiran 12 Pengujian Hipotesis 133

Lampiran 13 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi 137

Lampiran 14 Lembar Aktivitas Belajar Siswa 139

Lampiran 15 Analisis Data Uji Gain Untuk Aktivitas Belajar 150

Lampiran 16 Lembar Dokumentasi 156

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kode Warna Resistor 24

Tabel 2.2 Penelitian Yang Relevan 33

Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian 37

Tabel 3.2 Kriteria Penskoran Tes Uraian 38

Tabel 3.3 Spesifikasi Tes Hasil Belajar 39

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar 39

Tabel 4.1 Data Hasil Pretes Kelas Sampel 46

Tabel 4.2 Data Hasil Postes Kelas Sampel 48

Tabel 4.3 Uji Normalits Data 49

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data 50

Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes 51

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t Post test 51

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Dampak Langsung dan Iringan Inquiry Training 17

Gambar 2.2 Arah arus listrik dan elektron 21

Gambar 2.3 Amperemeter 22

Gambar 2.4 Muatan Listrik Pada Benda 22

Gambar 2.5 Simbol Penghambat 24

Gambar 2.6 Resistor 24

Gambar 2.7 Resistor Variabel 26

Gambar 2.8 Rangkaian Hambatan Seri 27

Gambar 2.9 Rangkaian hambatan paralel 28

Gambar 2.10 Hukum I Kirchoff 29

Gambar 2.11 Arah Loop 29

Gambar 2.12 Daya Pada Baterai 31

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol 47 Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 47 Gambar 4.3 Diagram Batang Data Postes Kelas Kontrol 48 Gambar 4.4 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 49

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusia dimana kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas

pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam pengembangan semua

potensi, kecakapan, serta karakteristik sumber daya manusia ke arah positif baik

bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Penyelenggaraan pendidikan yang

bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu dan mempunyai

daya saing. Pembangunan nasional di bidang pengembangan sumber daya

manusia Indonesia yang berkualitas melalui pendidikan merupakan upaya yang

sungguh-sungguh dan terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan manusia

indonesia seutuhnya. Sumber daya yang berkualitas akan menentukan mutu

kehidupan pribadi, masyarakat dan bangsa dalam rangka mengantisipasi,

mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan yang terjadi dalam

masyarakat pada kini dan masa depan.

Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

(sisdiknas) mendefenisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan pengajaran atau latihan untuk peranannya pada

masa-masa yang akan datang. Dalam dunia pendidikan perlu adanya program

peningkatan pendidikan yaitu dengan mengatur peningkatan pendidikan dalam

suatu perundangan. Setiap elemen yang terlibat dalam peningkatan pendidikan,

baik pemerintah, masyarakat termasuk orangtua, dan siswa serta pihak yang

terlibat langsung dalam dunia pendidikan yaitu sekolah harus dapat menunjang

berhasilnya sebuah pendidikan. Keberhasilan pendidikan tesebut dapat dilihat

(13)

bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk

meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Agar tujuan tersebut dapat

tercapai, maka dalam proses pembelajarannya menuntut agar siswa berperan aktif

dalam pembelajaran terutama melalui kegiatan penemuan, sedangkan guru yang

semula bertindak sebagai sumber belajar beralih fungsi menjadi fasilitator

kegiatan pembelajaran yang berperan mengarahkan atau membimbing siswa

untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam belajar atau

menemukan sendiri konsep-konsep yang sedang dipelajari. Namun kenyataannya

tidak semua tujuan pembelajaran tersebut berjalan sesuai pemahaman dan target

yang sudah dibuat, dan berbagai masalah selalu kita temukan pada perwujudan

tujuan pembelajaran tersebut.

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal atau sekolah

dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari

rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih memprihatinkan.

Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih besifat

konvensional atau selalu berpusat pada guru dan tidak menyentuh ranah dimensi

pesera didik itu sendiri yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk

belajar). Artinya, proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan

dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang

secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2011:5).

Masalah ini menjadi faktor penghambat tercapainya tujuan pembelajaran yang

diharapkan seperti halnya pada pembelajaran IPA yaitu pada mata pelajaran

fisika.

Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari

fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis, dan rasional yang

melibatkan proses dan sikap ilmiah. Pelajaran fisika termasuk salah satu pelajaran

yang cukup menarik karena langsung berkaitan dengan kejadian yang nyata dan

juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataannya, pelajaran

fisika hingga saat ini masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk dipelajari

(14)

3

Hal ini terbukti berdasarkan pengalaman peneliti saat melakukan Praktek

PPLT di SMP N 1 Balige, banyak siswa yang mengatakan bahwa pelajaran fisika

itu merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan pelajaran yang

membosankan. Mereka juga cenderung menganggap pelajaran fisika selalu identik

dengan rumus yang banyak dan susah untuk diingat. Guru lebih sering

menggunakan pola mengajar dengan menyajikan materi dan penyelesaian

soal-soal dengan rumus. Siswa hanya dapat menghitung tetapi tidak dapat mengerti

konsep fisika sebenarnya. Permasalahan lain yang dijumpai di SMP Negeri 1

Balige adalah kurangnya keterampilan siswa di dalam penggunaan alat-alat

laboratorium. Siswa SMP Negeri 1 Balige masih banyak yang belum bisa

menggunakan peralatan-peralatan yang ada di dalam laboratorium bahkan masih

banyak siswa yang belum mengenal alat-alat dan bahan apa saja yang ada di

dalam laboratorium dikarenakan saat pembelajaran sangat jarang sekali

menggunakan metode eksperimen/ percobaan di laboratorium. Kenyataan lain

yang dapat membuktikan bahwa siswa cenderung menganggap fisika merupakan

pelajaran yang sulit adalah ketika peneliti berada di lingkungan bimbingan belajar

Medica. Saat peneliti mengajar dan berdiskusi dengan siswa di bimbingan belajar

Medica, sangat banyak dan sangat sering siswa mengeluh dan mengatakan bahwa

fisika itu sulit.

Kenyataan tersebut juga dapat dibuktikan berdasarkan observasi yang telah

peneliti lakukan di SMA Negeri 11 Medan yang menunjukkan bahwa minat dan

motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran fisika masih tergolong

rendah. Dari data hasil observasi yang telah peneliti lakukan tentang pendapat

siswa terhadap mata pelajaran fisika menerangkan bahwa 56,4% dari 39 orang

siswa mengatakan bahwa pelajaran fisika itu biasa saja dan disamping itu 33,3%

dari 39 orang siswa mengatakan bahwa pelajaran fisika itu sulit dan kurang

menarik.

Ketidaktertarikan siswa terhadap pelajaran fisika disebabkan oleh banyak

faktor yaitu diantaranya kurang beragamnya model pembelajaran dan media

pembelajaran yang digunakan guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

(15)

menunjukkan 46,1% dari 39 orang siswa mengatakan bahwa kegiatan belajar

mengajar fisika selama ini di sekolah hanya dengan mencatat dan mengerjakan

soal. Dengan kegiatan belajar mengajar seperti ini maka siswa akan cepat bosan

dan jenuh terhadap mata pelajaran fisika. Disamping itu, faktor lain yang

menyebabkan siswa kurang suka belajar fisika adalah karena kurangnya

pembelajaran menggunakan metode praktikum atau eksperimen saat belajar. Hal

ini dibuktikan dari hasil observasi yang dilakukan yang menunjukkan bahwa

92,3% dari 39 orang siswa mengatakan bahwa siswa tidak pernah melakukan

praktikum saat pembelajaran berlangsung. Hal ini juga dibenarkan oleh guru yang

peneliti wawancarai yang mengatakan guru tersebut tidak pernah melakukan

percobaan di laboratorium saat pembelajaran berlangsung padahal menurut hasil

wawancara terhadap guru tersebut, di SMA Negeri 11 Medan terdapat sebuah

laboratorium serta peralatan-peralatan laboratorium yang cukup lengkap. Dari

informasi siswa dan guru yang diwawancarai tersebut yang mengatakan tidak

pernah melakukan percobaan, maka kemungkinan besar keterampilan siswa di

dalam penggunaan alat-alat laboratorium masih relatif rendah. Hal inilah yang

dapat menimbulkan anggapan pada siswa bahwa fisika itu terkesan hanya rumus

dan terkesan kurang menarik atau cukup membosankan.

Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika berakibat

pada nilai siswa yang masih relatif rendah. Hal ini dibuktikan berdasarkan

observasi yang dilakukan yang menunjukkan bahwa 79,5% atau 31 orang

mengatakan nilai mereka hanya berada di rentan nilai 60-80 yaitu nilai yang tidak

jauh dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan hanya mendapat nilai

tepat lulus KKM dan bahkan 10,3% siswa mengatakan nilai mereka berada di

rentan nilai 0-60 atau dengan kata lain nilai mereka masih di bawah KKM. Dan

kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika menunjukkan bahwa

pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. Untuk menyikapi masalah

di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh guru untuk menggunakan model

dan metode yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran yang sesuai

(16)

5

Salah satu alternatif yang diduga dapat menciptakan kegiatan belajar

mengajar yang menyenangkan, serta yang bersifat dapat melatih siswa melakukan

penelitian untuk menemukan konsep adalah menerapkan model pembelajaran

inquiry training. Model ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam meneliti, menjelaskan fenomena dan memecahkan masalah secara ilmiah. Model

inquiry training juga sangat penting untuk mengembangkan nilai dan sikap dalam berpikir ilmiah (Toenas, 2012). Dan juga model pembelajaran inquiry training

dipilih berdasarkan rekomendasi Sanjaya, (2010) bahwa: Model Pembelajaran

inquiry training merupakan model yang sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku

berkat adanya pengalaman.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian mengenai

Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Di Kelas X Semester Genap SMA Negeri 11 Medan T.P2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari fisika.

2. Pembelajaran fisika di sekolah masih bersifat verbal, yaitu guru yang lebih

aktif berperan sehingga kurang mendorong siswa untuk berpikir ilmiah

dan berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.

3. Siswa menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sulit, identik

dengan rumus, tidak menarik dan membosankan.

4. Kurangnya keterampilan siswa di dalam penggunaan laboratorium

(17)

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda dalam penelitian ini dan

mengingat keterbatasan kemampuan, materi dan waktu yang tersedia, maka perlu

adanya batasan masalah yang peneliti lakukan yaitu sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Inquiry Training.

2. Objek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P

2015/2016.

3. Hasil belajar yang akan diteliti yaitu pada aspek kognitif , psikomotorik

dan afektif

4. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian adalah listrik dinamis.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian yang akan dilaksanakan pada materi pokok listrik dinamis di

kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016 dinyatakan sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

inquiry training ?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan didalam penggunaan model

pembelajaran inquiry training ?

4. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran inquiry training?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian yang akan dilaksanakan pada materi pokok Listrik Dinamis di

kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016 ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

(18)

7

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran inquiry training.

3. Untuk mengetahui pengaruh yang siginifikan penggunaan model

pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa.

4. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran inquiry training?

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang model

pembelajaran inquiry training yang dapat digunakan nantinya dalam

mengajar.

2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan bagi guru fisika untuk

mempertimbangkan model pembelajaran inquiry training sebagai salah

satu alternatif pengajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar dan minat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran fisika.

3. Bagi siswa, menambah pengalaman siswa tentang variasi model

pembelajaran khususnya model pembelajaran inquiry training.

4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada

materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P

2015/2016, diperoleh nilai rata-rata post test sebesar 62,18.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry

training pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016, diperoleh nilai rata-rata post test sebesar 75,60.

3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa setelah menerapkan model

pembelajaran inquiry training diperoleh nilai gain pertemuan I ke

pertemuan II terjadi rata-rata peningkatan n-gain sebesar 0,58 dengan

kategori sedang dan dari pertemuan II ke pertemuan III diperoleh rata-rata

peningkatan n-gain sebesar 0,86 dengan kategori tinggi.

4. Ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran inquiry training

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X

SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016.

5.2 Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran inquiry training, sebaiknya lebih

menguasai lagi terlebih dahulu setiap sintaks yang terdapat dalam model,

supaya kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya harus lebih tegas lagi dalam

mengontrol kelas saat melaksanakan diskusi kelompok sehingga kelas

(20)

59

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti model pembelajaran inquiry

training lebih lanjut, disarankan untuk memperhatikan efisiensi waktu sehingga semua sintaks efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran.

4. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama,

sebaiknya memilih kelompok siswa yang mempunyai kemampuan

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Indahwati, & Toenas S. 2012. Penerapan Model Inquiry Training Melalui Teknik Peta Konsep dan Teknik Puzzle Ditinjau Dari Tingkat Keberagaman Aktivitas Belajar Dan Kemampuan Memori, Jurnal Inkuiri Volume 1 Nomor 3 2012

Joyce, B., Weil, M. & Calhoun, E. 2009. Model-Model Pembelajaran, Edisi Delapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Kanginan, M. 2007. Fisika SMA X. Jakarta: Erlangga

Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran, Aswajah Pressindo: Yogyakarta

Nurachmandani, S. 2009. Fisika 1 Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan (e-book)

Rusman, (2010), Model-model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sani, R.A. dan Syihab, M. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training (Latihan Inkuiri) Terhadap Penguasaan Konsep Fisika SIswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Beringin, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika Volume 2 nomor 2 Desember 2010

Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Prenada Media: Jakarta.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasai Standar proses Pembelajaran Pendidikan, Kencana: Jakarta

Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit, PT Raja Grafindo Persada

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika Edisi Ke 6, Penerbit Tarsito, Bandung.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

(22)

61

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis di kelas

Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan Model Project Based Learning pada materi Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi Hukum Newton di kelas X semester I SMA Negeri 1

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA

Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran dalam bentuk buku elektronik dengan materi pokok Listrik Dinamis untuk SMA kelas X semester II yang memenuhi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran dalam bentuk buku elektronik dengan materi pokok Listrik Dinamis untuk SMA kelas X semester II yang memenuhi