• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul,

AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan

Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada,

IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel

Muktiwibowo, A.

Vo

lu

m

e

(4

)N

om

or

(1

)E

di

si

Ja

nu

ar

i2

01

6

(2)

-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi

menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA

UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan

desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka

peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,

perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi

pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,

dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer

arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,

pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya

merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi

faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,

perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang

sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil

pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

(3)

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab

Anak Agung Ayu Oka Saraswati

Pengarah

I Nyoman Widya Paramadhyaksa

Ketua

Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris

I Wayan Yuda Manik

Bendahara

Ni Made Swanendri

Penyunting dan

Reviewer

Putu Rumawan Salain

Ngakan Putu Sueca

Gusti Ayu Made Suartika

I Nyoman Susanta

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Validasi

I Ketut Mudra

I Made Widja

Syamsul Alam Paturusi

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Penerbit

I Made Widja

Ngakan Putu Sueca

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover

Antonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

ISSN No. 9 772338 505750

Hak Cipta

2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Udayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur

UNUD

untuk

mereproduksi,

mendistribusikan,

dan

mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada

website OJS Universitas Udayana

www.ojs.unud.ac.id

(4)

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah

populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,

spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45

cm.

Font

yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.

4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.

Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis

sebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan

alamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (

keyword

) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci

(

keyword

) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,

spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.

9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi

diletakkan sebelum daftar pustaka

10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya

harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak

miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan

soft copy

dalam program pengolahan

kata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.

(5)

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,

ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan

secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di

Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang

mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,

menempatkan orang-orang yang berkompeten (

reviewer

dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain

itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,

dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor

1 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang

sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir

arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal

mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas

akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh

keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam

kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 1 ini.

(6)

Daftar Isi

Halaman

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana... ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD... iii

Editorial... iii

Daftar Isi... v

1. Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema

Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan.

(I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, Anak Agung Ayu Oka Saraswati)...1-4

2. Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali

(Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) ...5-10

3. Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali.

Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau

(Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ...11-16

4. Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan

pada Tampilan Bangunan

(I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) ...17-20

5. Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur

Neo-Vernakular pada Konsep TampilanMain Gate.

(Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ...21-24

6. Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan

Bangunan.

(Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)...25-28

7. Klinik Bersalin di Gianyar, Bali

(Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra)...29-34

8. Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali

(Ni Wayan Wiwin Darsika, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ...35-40

9. Galeri Batu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri

(Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta)...41-44

10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali.

(Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) ...45-48

11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai Perumusan Strategi Penataan Arsitektur.

(Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)...49-54

12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan Ruang Dalam.

(Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida Bagus Ngurah Bupala)...55-58

13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali

(Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) ...59-64

14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar

(7)

15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual dengan Sirkulasi Wisata

(Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya)...71-74

16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga

(Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra)...75-78

17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali

(Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)...79-84

18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar

(Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...85-90

19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali

(I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ...91-94

20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali

(Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...95-98

21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali

(I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ...99-102

22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali

(Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) ...103-108

23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali

(Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana)...109-114

24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali

(Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ...115-118

25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali

(I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) ...119-124

26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali

(I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ...125-130

27. Gedung Konser Musik Internasional di Badung, Bali

(I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik)...131-136

28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali

(I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) ...137-142

29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali

(I Gusti Ngurah Bagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ...143-148

30. City Hotel di Denpasar, Bali

(I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada)...149-154

31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali

(I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) ...155-160

32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali

(Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa)...161-166

33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali

(A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ...167-170

34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali

(Made Nurjaya Permana, Ida Bagus Sarjana, I Nyoman Susanta) ...171-174

35. Galeri Kain TenunEndekdi Kota Denpasar, Bali

(Putu Gde Suwandi Putra Nugraha, Ida Bagus Ngurah Bupala, Putu Gede Sukarsana)...175-178

36. Sentra Penjualan KerajinanGamelanBali di Desa Tihingan Klungkung, Bali

(Tjokorda Gede Agung Pradnya Putra, I Gusti Bagus Budjana, I Nyoman Surata)...179-184

37. Pengembangan Fasilitas “Tirta Ujung” Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem, Bali

(8)

38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali

(Dwi Adintya Eradiputra, Syamsul Alam Paturusi, I Wayan Kastawan)... 189-194

39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran Dalam Pendekatan Hospitality

(Fajar Kurnia Adi, I Made Widja, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...195-198

40. Taman Kota Mangupura

(George Gede Raditya, Evert Edward Moniaga, Syamsul Alam Paturusi)... 199-202

41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali

(I Putu Agus Suartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) ...203-206

42. Pengembangan KawasanWaterfrontdi Danau Buyan, Bali

(I Gede Made Diastawa Giri, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ... 207-212

43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali

(I Wayan Kuatrayana, I Wayan Meganada, Evert Edward Moniaga) ... 213-216

44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali

(I Wayan Gani Septiadi, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik)...217-220

45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali

(I Gede Urip Suputra, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika)... 221-226

46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep Arsitektural

(Sapta Hartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, Ciptadi Trimariarto) ...227-230

47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak

(I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara)...231-234

48. TokoModernBahan Bangunan di Kabuaten Badung

(I Nyoman Erin Diana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Wayan Yuda Manik)...235-240

49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar

(I Kadek Raka Winda, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik)...241-246

50. Dynamic Active Spacepada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali

(I Nyoman Satria Trypartha, I Wayan Meganada, Ni Made Swanendri)... 247-252

51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali

(Trihono Ari Prabowo, Ngakan Putu Sueca, I Wayan Wiryawan) ...253-258

52. Villa Resort inTulamben Karangasem, Bali

(I Gst. Ag. Ayu Wulan Suantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Primayatna)...259-264

53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali

(9)

PENDAHULUAN

Konsep merupakan sebuah gagasan atau ide yang dimana menjadi dasar dalam merancang sebuah bangunan, tidak hanya itu, aktifitas dan kegiatan yang terjadi di dalam sebuah ruang akan mempengaruhi bentuk, gaya, dan konsep arsitektur yang akan digunakan nantinya. Pada klinik perawatan anjing, dimana memiliki beberapa aktivitas salah satunya yaitu aktivitas medis dengan memiliki pertimbangan pengolahan

KLINIK PERAWATAN ANJING DI KOTA DENPASAR, BALI

Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep Arsitektur Tropis Pada Klinik Perawatan Anjing

di Kota Denpasar

Putu Ayu Mirah Sanjiwani Giri1), Widiastuti2), dan I Wayan Yuda Manik3)

1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

sanjiwanimirah@yahoo.com

2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

wiwiedwidiastuti@yahoo.fr

3)JurusanArsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

yuda_manik@yahoo.co.id

ABSTRACT

Dog care clinic is a veterinary medical services business which has facilities for the observation of animals, especially dogs that get certain health problems. Dog is sensitive to the surrounding circumstances and environment, based on the rule of nature, such as air and sunshine are essential elements in the building design of dog care clinic, located in Denpasar, Bali. Denpasar has a tropical climate with relatively high solar radiation, higher humidity and relatively lower wind speed; where the air opening and exposure to sunlight should be balance so as not to cause moist room and the breeding grounds for bacteria that affect the dogs’ health, for example, at non-infectious disease observation room, where it requires openings to enable the circulation of good air flows inside the room. Architectural concept that fits these criteria is the concept of tropical architecture. The concept of tropical architecture is the concept of architectural planning that takes into account the nature, environment and local climate,the application of these concepts will be seen in the physical buildings that pay attention to local climate and environment. Buildings which apply the concept of tropical archi-tecture are expected to meet the indoor thermal comfort.

Keywords:clinic, dog,concept, architecture, tropical

ABSTRAK

Klinik perawatan anjing merupakan tempat usaha pelayanan jasa medik veteriner yang memiliki fasilitas untuk pengamatan hewan khususnya hewan peliharaan anjing yang mendapat gangguan kesehatan tertentu. Anjing merupakan hewan yang peka terhadap keadaan sekitar maupun lingkungannya, berdasarkan hal tersebut peranan alam, seperti udara dan sinar matahari merupakan elemen penting pada rancangan bangunan klinik perawatan anjing yang berlokasi di Denpasar, Bali. Denpasar merupakan daerah beriklim tropis dengan radiasi matahari relatif tinggi, memiliki kelembaban yang tinggi dan kecepatan angin yang relatif rendah dimana nantinya bukaan udara maupun pencahayaan sinar matahari harus memiliki keseimbangan agar tidak menyebabkan ruangan didalam bangunan menjadi lembab dan menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri yang berpengaruh terhadap kesehatan anjing, seperti halnya pada ruang observasi penyakit tidak menular dimana ruangan ini memerlukan bukaan agar terjadi perputaran aliran udara yang baik didalam ruangan tersebut. Konsep arsitektur yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah konsep arsitektur tropis, konsep ini merupakankonsep arsitektur yang memperhatikan alam,lingkungan dan iklim setempat dalam hal ini adalah iklim tropis, penerapan konsep tersebut akan terlihat pada fisik bangunan dengan memperhatikan iklim dan lingkungannya. Bangunan dengan menerapkan konsep arsitektur tropis ini diharapkan dapat memenuhi kenyaman thermal didalamnya.

(10)

aliran udara yang baik dalam beberapa ruangan yang memerlukan pertukaran udara yang baik sehingga bukaan pada bangunan perlu diperlihatkan dan diperhatikan melalui konsep arsitektur tropis ini. Oleh sebab itu, konsep adalah sebuah bagian penting dalam sebuah perencanaan dan perancangan. Dalam penerapan konsep arsitektur tropis nantinya akan memperhatikan temperature udara, radiasi matahari dan kelembaban pada suatu ruangan yang mana nantinya akan menciptakan kenyamanan bagi civitas fasilitas ini.

KONSEP ARSITEKTUR TROPIS

Konsep arsitektur tropis merupakan konsep yang perencanaannya disesuikan untuk perancangan yang be-rada di daerah tropis yang telah bebe-radaptasi dengan kondisi iklim tropis dan berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca pada lokasi dimana bangunan tersebut berada. Bentuk atau karakter bangunan dari iklim alam tropis tersebut memiliki beberapa persyaratan, yaitu memperhatikan penempatan bangunan melalui orientasi arah mata angin, menggunakan material dan warna yang disesuaikan dengan iklim tropis, menempatkan ventilasi pada ruangan antara penutup atap dan langit-langit sehingga udara panas yang terperangkap di bawah dapat dialirkan keluar ruangan dan meminimalkan penggunaan material keras seperti penggunaan aspal untuk menutupi permukaan pada halaman tanpa adanya peneduh, berikut kriteria penerapan konsep arsitektur tropis:

Kenyamanan bagi Civitas

Upaya untuk mendapatkan kenyamanan bagi civitas yang beraktivitas dan melakukan kegiatan di dalam bangunan atau ruang klinik perawatan adalah dengan mengurangi masuknya udara panas dari luar ruangan atau dalam ruangan, yaitu dengan cara memberikan aliran udara yang cukup dengan membawa panas keluar ruangan dan juga mencegah radiasi panas, baik radiasi matahari langsung maupun yang bersumber dari dalam. Perolehan panas tersebut dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau material yang mempunyai tahan panas yang besar, sehingga aliran panas yang menembus bahan tersebut akan terham-bat. Tahan panas dari bagian atas bangunan dapat diperbesar dengan beberapa cara, misalnya memiliki bukaan yang lebar dan penggunaan pemantul panas reflektif yang juga akan memperbesar tahan panas, selain itu dapat dengan cara melindungi dinding dengan alat peneduh seperti tumbuhan dimana tumbuhan pada siang hari akan menyerap radiasi panas lalu dengan memberifinishingdinding luar dengan warna ter-ang semisalkan warna putih karena warna terter-ang memiliki penyerapan radiasi lebih kecil dibandingkan dengan warna gelap.

Gambar 1. Kenyamanan Thermal

Sumber: atjenese,2012

Aliran Udara di Dalam Bangunan

Arsitektur tropis memiliki prinsip dimana arsitektur ini mempertimbangkan pemanfaatan kondisi alam atau pun lingkungan sekitarnya sebanyak mungkin, salah satunya adalah mengupayakan penghawaan alami un-tuk memenuhi kebutuhan udara dan kelancaran sirkulasi udara pada bangunan tersebut.Aliran udara terjadi karena adanya perbedaan temperature antara udara didalam dan udara diluar ruangan. Kedua hal ini dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan jumlah aliran udara yang diperlukan, maka sebaiknya digunakan lubang ventilasi tetap yang selalu terbuka dan yang dapat diatur bukaannya serta harus memperhatikan juga

Radiasi langsung sinar matahari ke dalam bangunan.

Bukaan yang

lebar memberikan

aliran udara

(11)
[image:11.595.73.545.40.177.2]

Gambar 2. Aliran Udara

Sumber : luthfiyanto, 2015

Radiasi Oleh Panas Sinar Matahari

[image:11.595.141.482.286.373.2]

Sinar matahari langsung yang masuk ke dalam bangunan dapat menyebabkan radiasi panas dari per-mukaan yang dapat mengganggu kenyamanan civitas, untuk mencegah hal tersebut dapat menggunakan peneduh, seperti sun shading sinar matahari pada bangunan dan penanaman pohon peneduh disekitar bangunan. Dalam penerapannyasun shading bisa berfungsi ganda, yaitu disamping sebagai sarana untuk mereduksi radiasi panas sinar matahari dan juga sebagai sarana pengatur derajat/tingkat penyinaran ruang.

Gambar 3.Sun Shadingsebagai Pembayang Sinar Matahari Langsung

Sumber : mstudiosolo, 2015

PENERAPAN KONSEP PADA BANGUNAN

Kenyamanan bagi Civitas

Dalam penerapan konsep pada bangunan untuk mendapatkan kenyamanan bagi civitas yang beraktivitas dan melakukan kegiatan di dalam bangunan adalah dengan mengurangi masuknya udara panas dari luar ruangan atau dalam ruangan, yaitu dengan cara memberikan bukaan aliran udara yang cukup dengan membawa udara panas keluar ruangan dan juga mencegah radiasi panas masuk ke dalam ruang. Untuk mengurangi penyerapan radiasi panas dari luar dengan menggunakan tumbuhan juga menggunakan warna terang sebagaifinishingdinding luar karena warna terang memiliki penyerapan radiasi panas lebih kecil.

Gambar 4. Kenyamanan Thermal

Sumber :Sanjiwani, 2015

Jendela merupakan

infiltrasi udara panas dan lembab.

Cross Ventilation System yang biasa disebut sistem ventilasi silang yaitu dengan meletakkan dua buah jendela atau bukaan pada kedua sisi ruangan.

Pemberian ventilasi silang berfungsi mengalirkan udara di dalam ruangan sehingga udara panas dari dalam bangunan dapat keluar dengan lancar.

Pemberian

pohon/tanaman

se-bagai filter udara

segar ke dalam

[image:11.595.69.551.533.714.2]
(12)

Pepohonan

sebagaifilter

aliran udara

panas ke

dalam

bangunan dan

ruang.

Diberikan jen-dela agar

tid-ak terjadi

cross-ventilation.

Aliran Udara di Dalam Bangunan

Berdasarkan konsep yang telah dijelaskan, penerapan konsep arsitektur tropis pada klinik perawatan anjing dapat dilihat dari zoning penempatan ruang yang disesuaikan dengan prinsip arsitektur tropis, yakni bangunan satu dengan bangunan yang lainnya memiliki jarak agar memperlancar aliran udara pada bangunan yang berada di dalam tapak dan sebagai bentuk kenyamanan bagi civitas yang berada di dalam untuk pengurangan penyerapan radiasi panas dari luar, selain itu aliran udara yang bersirkulasi dengan lancar sangat dibutuhkan dalam sebuah ruangan misalnya ruang observasi penyakit tidak menular yang memerlukan pertukaran udara agar tidak lembab dalam ruangan tersebut.

(a)

Dapat dilihat pada gambar a dimana Ruang Utama dan Ruang Pendukung memiliki jarak dengan diberikan space sebuah halaman yang berada di tengah tapak sebagai pemisah bangunan dengan Ruang Pelengkap dan Ruang Pengelola dan Servis, dengan memiliki jarak antar bangunan dapat mempengaruhi aliran udara pada tapak.

(b)

Gambar 5. (a) Aliran Udara di Dalam Area Bangunan, (b) Aliran Udara di Dalam Ruang Observasi Penyakit Menular

Sumber :Sanjiwani, 2015

Dari hasil gambar tersebut, dapat dilihat fungsi bangunan utama dan pendukung menjadi satu bangunan yang mana terpisah dengan bangunan pelengkap dan pengelola, juga terdapat area taman di tengah kedua

A

B

C

KETERANGAN:

!

(13)

Gambar 6. Udara Bersirkulasi Menuju Bangunan

Sumber :Sanjiwani, 2015

Radiasi Oleh Sinar Matahari Langsung

Untuk menghindari radiasi langsung matahari, pada area taman akan diberi pohon sebagai peneduh yang nantinya para civitas yang sedang melakukan kegiatan pada area taman tidak akan terkena radiasi lang-sung. Sun shading bangunan dan pohon peneduh memiliki fungsi ganda yaitu sebagai pereduksi radiasi panas sinar matahari dari dalam bangunan maupun dari luar bangunan dan juga sebagai sarana pengatur derajat atau tingkat penyinaran di dalam ruang.

(a)

(b)

Gambar 6. Pembayangan Bangunan pada Area Taman

Sumber :Sanjiwani, 2015

Menggunakan hardscape contohnya pada area parkir yang menerapkan konsep arsitektur tropis, yaitu meminimalkan penggunaan material keras sebagai penutup permukaan halaman atau tanah, iklim tropis sendiri memiliki curah hujan yang tinggi oleh sebab itu disarankan untuk menggunakan paving/grass block

untuk menutup permukaan halaman tersebut dengan lubang resapan dan juga penataan pohon peneduh pada lot-lot area parkir, sehingga akan terhindar dari radiasi panas matahari yang disebabkan oleh

perkera-Ruang Utama Ruang Pendukung

RuangUtama Ruang Pendukung

Area Taman

Area Taman

(14)

san permukaan halaman.

Gambar 7. Penggunaanhardscapepada Area Parkir

Sumber :Sanjiwani, 2015

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penjabaran diatas, konsep arsitektur tropis dapat memberikan dampak dan pengaruh yang be-sar pada bangunan dan lingkungan yang berada di sekitarnya khususnya lingkungan yang beriklim tropis. Pemilihan konsep perancangan ini haruslah juga memperhatikan keadaan lingkungan yang ada untuk me-nyeimbangkan antara alam dan bangunan. Melalui penerapan konsep arsitektur tropis ini, diharapkan mam-pu memberikan dampak dan pengaruh yang baik untuk bangunan, civitas dan juga lingkungan sekitarnya.

REFERENSI

Hakim, Rustam. 2012. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap, Penerbit Bumi Aksara.

Sanjiwani, Mirah. 2015. ‘Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar’. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

Siahaan dkk., 2007. Rumah Tropis,Jakarta, Penerbit Gramedia Pustaka Utama This image cannot currently be display ed.

Gambar

Gambar 1. Kenyamanan Thermal
Gambar 2. Aliran Udara
Gambar 5. (a) Aliran Udara di Dalam Area Bangunan, (b) Aliran Udara di Dalam Ruang Observasi Penyakit Menular(b)Sumber :Sanjiwani, 2015
Gambar 6. Udara Bersirkulasi Menuju BangunanSumber :Sanjiwani, 2015
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kondisi yang ada maka perlu dibuatnya suatu Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Berbantuan Komputer dengan Metode AL yang mampu memfasilitasi siswa

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemanfaatan video pembelajaran dengan judul “ G ejala Alam” pada muatan Bahasa Indonesia

• Penelitian mengenai efek antipiretik etanol Dadap serep pada mencit jantan galur DDY perlu dilanjutkan dengan penelitian efek antipiretiknya terhadap binatang lainnya

malakukan penelitian ini yang akan meneliti kembali dan membuktikan kebanaran dari penelitian – penelitian terdahu sehingga munculah judul “ PENGARUH

Penyebab tidak terdapat perbedaan pada abnormal return saham adalah beberapa investor tidak mendapatkan informasi lebih akan adanya pengumuman stock split sehingga para

Kesimpulan yang didapat dari pembuatan abon pisang muda dengan penambahan bumbu masak habang yaitu formulasi ke empat selain teksturnya sudah halus, pada saat

“Saya pernah (bahkan sering) menganggap orang yang saya kenal melalui internet sebagai teman akrab, karena dalam komunikasi melalui media internet, saya justru lebih dapat terbuka

Pada perlakuan prebiotik 0% mengalami penurunan kualitas air diduga pakan mengandungan protein berlebihan kelebihan asam amino tidak tercerna mengakibatkan kandungan