iv ABSTRAK
PENGARUH COKLAT HITAM (Theobroma cacao) TERHADAP KEWASPADAAN PADA WANITA DEWASA
Theresia Amelinda, 2012, Pembimbing I : Jo Suherman, dr., MS., AIF. Pembimbing II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.
Kewaspadaan digambarkan sebagai kesiagaan yang terus menerus terhadap keadaan lingkungan atau rentetan pikiran kita. Hilangnya kewaspadaan saat beraktivitas dapat berakibat fatal. Setiap tahun kurang lebih 25.000 orang meninggal karena kecelakaan yang diakibatkan tertidur saat mengemudi. Makanan yang dapat meningkatkan kewaspadaan salah satunya adalah coklat hitam.
Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas coklat hitam terhadap peningkatan kewaspadaan pada wanita dewasa.
Metode penelitian bersifat eksperimental kuasi dengan desain pre-tes dan pos-tes. Tiga puluh subjek penelitian berjenis kelamin wanita usia 20-25 tahun minum 35 gram coklat hitam yang dilarutkan dalam 300 mL air matang. Data yang diukur adalah waktu untuk mengerjakan Johnson Pascal Test. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan (α=0,05) dengan program komputer. Kemaknaan berdasarkan nilai p ≤0,05.
Hasil penelitian adalah rata-rata skor Johnson Pascal Test setelah minum coklat hitam (109,67) lebih rendah dibandingkan dengan sebelum minum coklat hitam (123,3) didapatkan nilai p=0,00 ( p<0,01) yang berarti sangat signifikan. Simpulan dari penelitian ini adalah coklat hitam (Theobroma cacao) meningkatkan kewaspadaan pada wanita dewasa.
v ABSTRACT
THE EFFECT OF DARK CHOCOLATE (Theobroma cacao) ON WOMENS ALERTNESS
Theresia Amelinda, 2012 1st tutor : Jo Suherman, dr., MS., AIF. 2nd tutor : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.
Alertness is described as a continuous readiness to the environment or our train of thought. Loss of alertness in daily activity could be fatal. Aproximately 25.000 people died in car accidents and most of them fall asleep when they were driving. Dark chocolate is one kind of food that could increased the alertness. The objective of this research is to know the effect of dark chocolate on womens alertness. This research based on quasi experimental. Thirty subjects which are women, age between 20-25 years old drinking 35 gram of dark chocolate powder that had dissolved in 300 mL drinking water. The data measured were the time to finish Johnson Pascal Test. The analysis used “t” pair test (α=0,05) in computer program. Significancy depends on p ≤ 0,05.
The final result was the mean score of Johnson Pascal Test after drinking dark chocolate (109,67) lower then before drinking dark chocolate (123,3) with p=0,00 (p<0,01) which means highly significant. The conclusion is dark chocolate effective in increasing alertness on women.
viii DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 2
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2
1.5. Kerangka Pemikiran ... 2
1.6. Hipotesis ... 3
1.7. Metode Penelitian ... 3
1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1. Coklat ... 5
2.1.1. Sejarah Coklat ... 5
2.1.2. Macam-macam coklat ... 5
2.1.3. Kandungan Kimia dalam Coklat ... 6
2.1.4. Manfaat Coklat ... 6
ix
2.2.1. Struktur Kimia Teobromin dan Kafein ... 7
2.2.2. Farmakokinetik ... 7
2.2.3. Mekanisme Kerja ... 9
2.2.4. Efek ... 9
2.3. Phenyletylamine (PEA) ... 11
2.3.1. Struktur Kimia ... 11
2.3.2. Farmakokinetik ... 12
2.3.3. Mekanisme Kerja ... 12
2.3.4. Efek ... 13
2.4. Flavonoid ... 14
2.4.1. Struktur Kimia ... 14
2.4.2. Mekanisme Kerja ... 14
2.5. Formasio Retikularis ... 14
2.6. Reticular Activating System (RAS) ... 15
2.7. Kewaspadaan ... 16
2.7.1. Definisi ... 16
2.7.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kewaspadaan ... 16
2.7.3. Pengaruh Coklat terhadap Kewaspadaan ... 18
2.7.4. Tes Kewaspadaan ... 20
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 21
3.1. Bahan dan Subjek Penelitian ... 21
3.1.1. Bahan Penelitian ... 21
3.1.2. Subjek Penelitian ... 21
3.2. Pemilihan Bahan Penelitian ... 22
3.3. Metode Penelitian ... 22
3.3.1. Desain Penelitian ... 22
3.3.2. Variabel Penelitian ... 22
3.3.2.1.Definisi Konsepsional Variabel ... 22
3.3.2.1.1. Variabel Perlakuan ... 22
x
3.3.2.2.Besar Sampel Penelitian ... 23
3.3.2.3.Definisi Operasional Variabel... 23
3.3.3. Prosedur Kerja ... 23
3.3.4. Cara Pemeriksaan ... 23
3.3.5. Metode Analisis ... 24
3.3.5.1. Hipotesis Statistik ... 24
3.3.5.2. Kriteria Uji ... 24
3.4. Aspek Penelitian ... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26
4.1. Hasil Penelitian ... 26
4.2. Pembahasan ... 27
4.3. Pengujian Hipotesis dan Penelitian ... 28
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 29
5.1. Simpulan ... 29
5.2. Saran ... 29
DAFTAR PUSTAKA ... 30
LAMPIRAN ... 34
xi DAFTAR TABEL
xii DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Biji Coklat ... 5
Gambar 2.2 Coklat Hitam Bubuk ... 5
Gambar 2.3 Struktur Kimia Teobromin ... 7
Gambar 2.4 Struktur Kimia Kafein ... 7
Gambar 2.5 Metebolisme Kafein ... 8
Gambar 2.6 Degradasi Methylxantine ... 8
Gambar 2.7 Pengaruh Kafein terhadap Kesehatan Tubuh ... 11
Gambar 2.8 Struktur Kimia PEA ... 12
Gambar 2.9 Struktur Kimia Flavonoid ... 14
Gambar 2.10 Formasio Retikularis ... 15
xiii DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 Lembar Soal Johnson Pascal Test ... 34
LAMPIRAN 2 Hasil Uji “t” Berpasangan Johnson Pascal Test Sesudah
Perlakuan Menggunakan Coklat Hitam ... 36
34
Lampiran 1. Soal Johnson Pascal test
JOHNSON PASCAL TEST (A)
Kunci Jawaban:
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Q N E B T I U V C O Z W P D C M Y X G A H F G S L R
Soal:
U J G O G Q W M A D
H T L P F W A S F C
V S H W O H B M E K
B J D Y U Y E K D O
H A O R D U L W S P
Sebelum mengkonsumsi coklat hitam
Waktu: ... detik Kesalahan: ... kali
35
JOHNSON PASCAL TEST (B)
Kunci Jawaban:
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
N K E P J O C G U Z D T V H I M L K F Y A W S O E R
Soal:
D U W I N E X O A W
N Q O X F S N L T S
G R J F A I T H M K
V O Z B G R S D Y P
P K T C E J W I Z G
Sesudah mengkonsumsi coklat hitam
Waktu: ... detik Kesalahan: ... kali
36
Lampiran 2.
HASIL UJI “t” BERPASANGAN JOHNSON PASCAL TEST SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN COKLAT HITAM
39
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Theresia Amelinda
NRP : 0910052
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 12 November 1990
Alamat : Jalan Semarang No.66 Antapani, Bandung
Riwayat Pendidikan
TK Pangudi Luhur, Yogyakarta 1995-1996
SD Pangudi Luhur, Yogyakarta 1996-2000
SD Yos Sudarso, Purwakarta 2000-2002
SMP Providentia, Bandung 2002-2005
SMA St. Angela, Bandung 2005-2008
Mahasiswa Fakultas Kedokteran 2009- sekarang
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kewaspadaan sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti
saat mengemudi, atau menjaga keamanan. Menurut hasil survei dari National
Sleep Foundation, setiap tahun kurang lebih 25.000 orang meninggal karena
kecelakaan yang diakibatkan tertidur saat mengemudi (Weinberg, 2010).
Kewaspadaan dapat ditingkatkan dengan menggunakan beberapa jenis makanan,
seperti kopi, teh hijau, blueberry, red wine, dan coklat.
Coklat merupakan makanan yang digemari oleh sebagian besar penduduk
dunia dan sudah dikenal sejak dahulu kala. Coklat memiliki berbagai efek seperti
meningkatkan kewaspadaan, bekerja sebagai opiat alami sehingga bisa
mengurangi rasa sakit, pereda batuk, dan menimbulkan rasa senang (Schmidt,
2002). Selain itu konsumsi coklat 1 ½ oz (43 gr) per hari dapat menurunkan stres
pada orang yang sehat (Kochhar, et al., 2009). Produk coklat dibagi menjadi
coklat hitam (dark chocolate), coklat susu (milk chocolate), dan coklat putih
(white chocolate) (Greenwood, 2011).
Beberapa kandungan dalam coklat seperti kafein, teobromin, tiramin &
phenylethylamine (PEA), dan flavanol dapat menstimulasi otak. Kafein dan
teobromin menstimulasi otak dengan menghambat penyerapan adenosin,
sedangkan PEA dan flavanol meningkatkan aliran darah ke otak menyebabkan
lebih banyak oksigen yang masuk ke dalam otak, sehingga dapat meningkatkan
kewaspadaan. Jenis coklat yang memiliki kandungan kimia tersebut paling tinggi
adalah coklat hitam (Hoven & Lunen, 2008). Menurut penelitian terdahulu,
mengkonsumsi produk coklat dapat meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan
kognitif selama 2-3 jam (McDonald, 2007).
Berdasarkan hal di atas, maka penulis ingin meneliti pengaruh coklat hitam
2
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah
coklat hitam (Theobroma cacao) dapat meningkatkan kewaspadaan pada wanita
dewasa.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas coklat
hitam terhadap peningkatkan kewaspadaan pada wanita dewasa.
1.4 Manfaat Penelitian
A. Manfaat akademis
Menambah pengetahuan tentang pengaruh coklat hitam (dark chocolate)
terhadap kewaspadaan pada wanita dewasa.
B. Manfaat Praktis
Penggunaan coklat hitam (dark chocolate) di masyarakat untuk meningkatkan
kewaspadaan terutama dalam aktivitas yang memerlukan tingkat kewaspadaan
tinggi.
1.5 Kerangka Pemikiran
Formasio retikularis merupakan jaringan neuron yang saling berhubungan dan
berjalan dari seluruh batang otak menuju talamus. Formasio retikularis dapat
menerima dan mengintegrasi sinaps input sensoris. Serabut saraf yang berjalan
dari formasio retikularis ke korteks serebri disebut Reticular Activating System
(RAS). RAS merupakan bagian yang mengontrol seluruh derajat kewaspadaan dan
sangat penting untuk berkonsentrasi (Solomon, 2007).
Kewaspadaan adalah keadaan dimana pusat tidur tidak diaktifkan sehingga
nuklei pengaktivasi retikular di mesensephalon dan pons terbebas dari inhibisi dan
bisa aktif secara spontan. Hal ini juga dapat terjadi karena adanya stimulasi dari
neurotransmiter pada RAS. Ketika impuls saraf yang ditransmisikan melalui
talamus ke seluruh korteks serebri meningkat, area RAS akan diaktivasi sehingga
derajat kewaspadaan dan konsentrasi meningkat. Sebaliknya, jika aktivitas di RAS
3
Coklat memiliki beberapa kandungan yang bisa menstimulasi otak seperti
kafein, teobromin, tiramin & phenylethylamine (PEA) dan flavanol yang
meningkatkan aliran darah ke otak. Pada sistem saraf, teobromin bekerja dengan
cara yang sama seperti kafein yaitu dengan menghambat aktivitas neurotransmiter
adenosin yang menimbulkan rasa letih atau mengantuk, oleh karena itu teobromin
dan kafein memiliki efek menghambat keletihan dengan cara menghambat
penyerapan adenosin (Weinberg, 2010). Adenosin menghambat pelepasan
neurotransmiter eksitatori otak seperti dopamin, sehingga menurunkan
kewaspadaan dan menimbulkan rasa kantuk (Davis et al., 2002).
PEA merupakan neurotransmiter stimulan yang dapat meningkatan mood dan
kewaspadaan penggunanya. PEA berperan dalam memodulasi sinaps
noradrenergik dan dopaminergik yang meningkatkan pelepasan dopamin dan pada
akhirnya dapat meningkatkan kewaspadaan (Szabo et al., 2001). Penelitian yang
dilakukan di Linus Pauling Institute telah membuktikan bahwa konsumsi flavanol
akan meningkatkan produksi nitrit oksida (NO) yang bersifat vasodilator pada
pembuluh darah sehingga aliran darah lebih lancar dan asupan O2 yang masuk ke
dalam otak juga lebih banyak, pada akhirnya terjadi peningkatan kewaspadaan
(George, 2011). Dari jurnal Physiology & Behavior didapatkan bahwa konsumsi
35 g dark chocolate yang setara dengan 178 kCal, 773 mg cocoa flavanol, 38 mg
kafein, dan 222mg teobromin dapat meningkatkan fungsi visual dan kognitif.
(Byrne, 2011).
1.6 Hipotesis Penelitian
Coklat hitam (Theobroma cacao) dapat meningkatkan kewaspadaan pada
wanita dewasa.
1.7 Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental kuasi, dengan menggunakan desain pretest
dan posttest. Kewaspadaan akan dites dengan mengukur waktu yang diperlukan
orang percobaan untuk menyelesaikan Johnson Pascal test (JPT). JPT adalah tes
4
Analisis data dengan menggunakan uji “t” berpasangan α = 0,05 dengan kemaknaan p<0,01.
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha dalam keadaan sepi. Waktu penelitian adalah bulan
29 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Coklat hitam (Theobroma cacao) meningkatkan kewaspadaan pada wanita
dewasa.
5.2 Saran
- Pada penelitian lebih lanjut sebaiknya diukur beberapa kali setelah
mengkonsumsi coklat hitam ( misal : 30 menit, 45 menit, 60 menit).
- Sebaiknya ada kontrol, untuk mengetahui bahwa berkurangnya skor Johnson
Pascal test setelah mengkonsumsi dark chocolate murni karena efek dark
30
DAFTAR PUSTAKA
Ayemibo D. 2010. Exporting From Nigeria.
http://www.export-nigeria.com/2010/09/product-profiles-cocoa-beans.html. August 3th, 2012.
Byrne J. 2011. Cocoa Flavanols can Improve Eye and Brain Function, Study. http://www.confectionerynews.com/Formulation/Cocoa-flavanols-can-improve-eye-and-brain-function-study. August 3th, 2012.
Coe M. 2011. The Maya and The Ka’kau’
(Cacao).http://www.authenticmaya.com/cacao.htm. Mei 7th.2012
Davis J.M., Zhao Z., Stock H.S., Mehl K.A., Buggy J., Hand G.A. 2002. Central Nervous System Effects of Caffeine and Adenosin on Fatigue.American Journal of Physiology, 284(2): R399-R404.
Field DT., William CM., Buttler LT. 2011. Consumption of Cocoa Flavanols Results in an Acute Improvement in Visual and Cognitive functions.Journal of Physiology and Behavior.
Friedli G.R. 2012. Flavonoids.
http://www.friedli.com/herbs/phytochem/flavonoids.html. September 20th, 2012.
Ganong W.F. 2002. Review of Medical Physiology, 21st ed. USA: McGraw-Hill/Appleton & Lange.
George S. 2011. What is a Flavonoid in Chocolate?.
http://www.livestrong.com/article/497697-what-is-a-flavonoid-in-chocolate/#ixzz1ZMKtlE3m. June 2th , 2012.
Gillis M. 2006. Phenyletylamine: More Than Just A Pea-sized Neurochemical. August 22th,2012.
Gray‟s Anatomy. 2007. Pathway from the Brain to the Spinal
31
GreenwoodB. 2011. Dark Chocolate and The Human
Brain.http://www.livestrong.com/article/430952-dark-chocolate-and-the-human-brain/#ixzz1ZMGJCJdd. December 23th, 2011.
Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed. 11. Jakarta : EGC.
Helmenstine A.M. 2012. Theobromine is Chocolate’s Caffeine Relative.
http://chemistry.about.com/od/factsstructures/a/theobromine-chemistry.html. January 2nd , 2012.
Helmenstine A.M. 2012. Caffeine Chemical
Structure.http://chemistry.about.com/od/factsstructures/ig/Chemical-Structures---C/Caffeine-Chemical-Structure.htm. January 2nd, 2012.
Helmenstine A.M. 2012. Phenetylamine Chemical
Structure.http://chemistry.about.com/od/factsstructures/ig/Chemical-Structures---P/Phenethylamine.htm. January 2nd, 2012.
Hoven K., Lunen J. 2008. Cocoa Butter and Sugar in Chocolate. http://www.sciencedaily.com/releases/2007/02/070221101326.htm. Desember 1st, 2011.
Jaringan Informasi Iptek dan Promosi Penelitian. 2005. Komisi Nasional Etik PenelitianKesehatan. http://www.knepk.litbang.depkes.go.id/knepk. 4 Oktober, 2012.
Kaplan H.I., Sadock B.J. 1998. Synopsis of Psychiatry, 8thed. USA : William and Wilkins.
Katzung B.G. 2004. Lange Basic and Clinical Pharmacology. USA: McGraw-Hill/Appleton & Lange.
32
Mazzafera P. 2002. Degradation of Caffeine by Microorganisms and Potential Use of Decaffeinated Coffe Husk and Pulp in Animal Feeding.http://dx.doi.org/10.1590/S0103-90162002000400030. August 25th, 2012
McAllister R.M., Laughlin M.H. 2006. Vascular Nitric Oxide : effects of physical activity, importance for health. Essays Biochem, 42:119-131.
McDonald I. 2007. BoostingBrain Power with
Chocolate.http://www.sciencedaily.com/releases/2007/02/070221101326.htm. Desember 1st,2011.
Meininger K. 2010. The Effects of Caffeine on
Alertness.http://www.livestrong.com/article/331638-the-effects-of-caffeine-on-alertness/. August 14th, 2012.
Mycek M.J., Harvey R.A., Champe P.C. 2006. Pharmacology 3rd ed.USA : Lippincot Williams & Wilkins.
National Confectioners Association. 2008. The Story of Chocolate. http://www.thestoryofchocolate.com/what/content.cfm?ItemNumber=3306&na vItemNumber=3252. October 24th, 2012.
Seaman A.M. 2012. Flavanol-rich Cocoa may Reduce Blood Pressure a Bit.http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/news/fullstory_128258.html.
September 10th,2012.
Schmidt P. 2002. Chocolate's Potential Health Benefits – and its Effect on Chronic Fatigue Syndrome
Patients.http://www.prohealth.com/library/showarticle.cfm?libid=8326. June 2th, 2012.
Smith D. 2011.Does Caffeine Constrict Blood
Vessels?.http://www.livestrong.com/article/395736-does-caffeine-constrict-blood-vessels/. September 12th, 2012.
Solomon E.P., Davis P.W. 2007. Human & Anatomy Physiology. Philadelphia: Saunders College Publishing.
33
Thorn C.F., Aklillu E., McDonagh E.M., Klein T.E., Altman R.B. 2012. PharmGKB summary: Caffeine Pathway. Pharmacogenetics and genomics
Tortora G.J and Derrickson B.H. 2009. Sensory, Motor, and Integrative System. In Principles of Anatomy and Physiology, 12th ed. Asia : John Willey & Sons. p. 590.
Weinberg B.A., Bealer B.K. 2010. The Miracle of Caffeine.Jakarta : Penerbit Qanita.