• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Manajemen Keuangan Modal Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Manajemen Keuangan Modal Kerja"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan

barang dan jasa melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efektif dan

efisien. Setiap perusahaan yang menjalankan usaha selalu membutuhkan modal

kerja. Modal kerja itu antara lain digunakan untuk pembelian bahan baku, aktiva

tetap, pembayaran gaji karyawan dan pembayaran biaya-biaya lainnya.

Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting

untuk pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila

perusahaan kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan

tersebut akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak

memiliki modal kerja yang cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban jangka

pendek pada waktunya maka akan menghadapi masalah likuiditas.

Dalam menyusun dan menyempurnakan makalah ini penyusun mencoba

(2)

jasa-jasa monopoli yang di beriakan oleh perusahaan-perusahaan. sehingga

pembaca dapat mengambil manfaat yang terkandung dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis rumuskan adalah:

1. Apa pengertiam modal kerja?

2. Bagaimana konsep modal kerja?

3. Apa saja jenis modal kerja?

4. Apa saja faktor yang mempengaruhi modal kerja?

C. Tujuan

Makalah ini kami buat untuk membahas masalah manajemen modal kerja

serta hal-hal yang berkaitan dengannya. Semoga dengan adanya makalah ini bisa

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Modal Kerja

Bambang Riyanto (2007 : 20) menyatakan bahwa “pengertian modal kerja

dimaksudkan sebagai jumlah keseluruhan aktiva lancar.” Pengertian tersebut sama

dengan pengertian modal kerja yang dinyatakan oleh Susan Irawati (2006 : 89)

bahwa “modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk aktiva lancar

atau current assets.”

Sementara itu menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland – Modal

kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian

modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat- surat berharga, piutang dan

persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva

lancar

B. Konsep Modal Kerja

Riyanto (2001:57-58) mengemukakan konsep modal kerja yang biasa

(4)

1. Modal Kerja Kuantitatif. Konsep ini menitikberatkan pada segi kuantitas

dana yang tertanam dalam aktiva yang masa perputarannya kurang satu

tahun. Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan elemen aktiva

lancar. Oleh karena semua elemen aktiva lancar diperhitungkan sebagai

modal kerja tanpa memperhatikan kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya, maka modal kerja ini sering disebut modal kerja bruto atau

gross working capital.

2. Modal Kerja Kualitatif. Pada konsep ini, modal kerja bukan semua aktiva

lancar tetapi telah mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang segera

harus dibayar. Dengan demikian dana yang digunakan benar-benar khusus

digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari tanpa

khawatir terganggu oleh pembayaran-pembayaran hutang yang segera

jatuh tempo.

3. Modal Kerja Fungsional. Konsep ini lebih menitik beratkan pada fungsi

dana dalam menghasilkan penghasilan langsung atau current income. Dan

pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan

oleh perusahaan untuk menghasilkan current income sesuai dengan

(5)

C. Jenis-Jenis Modal Kerja

Menurut A. W. Taylor (Dalam Riyanto, 2001:60-61) menyatakan bahwa modal

kerja bisa dikelompokkan ke dalam dua jenis sebagai berikut:

1. Modal Kerja Permanen

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam

perusahaan agar dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi

kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam

yakni:

a. Modal Kerja Primer. Modal kerja primer adalah modal kerja minimal

yang harus ada dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan

tetap bisa beroperasi.

b. Modal Kerja Normal. Merupakan modal kerja yang harus ada agar

perusahaan biasa beroperasi dengan tingkat produksi normal.

2. Modal Kerja Variabel

Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang

mempengaruhi perusahaan atau berfluktuasi berdasarkan volume produksi

(6)

a. Modal Kerja Musiman. Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk

mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan, misalnya

perusahaan biscuit harus menyediakan modal kerja lebih besar pada saat

musim hari raya.

b. Modal Kerja Siklus. Adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya

dipengaruhi oleh fluktuasi konjungfur.

c. Modal Kerja Darurat. Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi

oleh keadaan- keadaan yang terjadi diluar kemampuan perusahaan.

Sebuah usaha akan sehat apabila posisi modal kerjanya stabil, artinya dari

dua jenis modal kerja di atas tersedia.

Kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu

sama. Hal ini disebabkan oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produksi yang

akan dihasilkan oleh perusahaan. Perubahan itu sendiri kemungkinan disebabkan

adanya permintaan yang tidak sama dari waktu ke waktu. Oleh karena itu

kebutuhan modal kerja juga mengalami perubahan.

(7)

Modal kerja yang dibahas disini adalah modal kerja dalam konsep kualitatif,

yaitu modal kerja neto (net working capital) yang merupakan kelebihan antara

aktiva lancar di atas utang lancarnya.

Komponen modal kerja mencakup aktiva lancar dan utang lancar, yang

dijelaskan sebagai berikut:

1. Aktiva Lancar.

Munawir (2004:14) menyatakan pengertian aktiva lancar sebagai berikut: Aktiva

lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan

atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode

berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan

yang normal. Yang termasuk aktiva lancar adalah:

a) Kas (Cash). Uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk

membiayai operasi perusahaan. Uang tunai dan alat pembayaran itu terdiri dari

uang logam, uang kertas, cek, dan lain-lain. Kas merupakan bentuk aktiva yang

paling likuid yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban financial

perusahaan, karena sifat likuidnya tersebut kas memberikan keuntungan yang

(8)

b) Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment). Obligasi pemerintah,

obligasi perusahaan indusri, dan surat-surat utang sejenis, dan saham perusahaan

lain yang dibeli untuk dijual kembali dikenal sebagai investasi jangka pendek.

Surat-surat berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek dari dana-dana

yang sementara belum digunakan, dan bila surat-surat berharga tersebut dapat

segera dijual, maka dapat dianggap sebagai aktiva lancar. Surat-surat berharga

tersebut dimiliki untuk jangka pendek dengan maksud untuk diperjualbelikan

(trading securities). Jenis dari investasi jangka pendek ini adalah efek (marketable

securities).

c) Wesel Tagih (Notes Receivable). Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang

dinyatakan dalam suatu promes. Promes tagih adalah promes yang ditandatangani

untuk membayar sejumlah uang dalam waktu tertentu yang akan datang kepada

seseorang atau suatu perusahaan yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut

(nama perusahaan yang memegang surat tersebut).

d) Piutang Dagang (Accounts Receivable). Piutang dagang meliputi keseluruhan

tagihan atas langganan perseorangan yang timbul karena penjualan barang

dagangan atau jasa secara kredit. Kebijakan penjualan kredit sengaja dilakukan

(9)

penjualan kredit ini juga akan menimbulkan resiko bagi perusahaan akan tidak

dapat ditagihnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh dari piutang tersebut.

e) Penghasilan Yang Akan Masih Diterima (Account Receivable). Penghasilan

yang sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan jasa-jasanya

kepada pihak lain, tetapi pembayarannya belum diterima sehingga merupakan

tagihan.

f) Persediaan Barang (Inventories). Barang dagangan yang dibeli untuk dijual

kembali, yang masih ada di tangan pada saat penyusunan neraca. Untuk

perusahaan industri yang mengolah bahan dasar menjadi barang jadi, mempunyai

tiga persediaan yakni persediaan bahan dasar atau bahan baku, persediaan

barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.

g) Biaya Yang dibayar dimuka ( Prepaid Expense). Pengeluaran untuk

memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum menjadi

biaya atau jasa dari pihak lain yang belum dinikmati oleh perusahaan pada

periode yang sedang berjalan. Contohnya yaitu biaya sewa yang dibayar di muka

dan biaya iklan yang dibayar di muka.

(10)

Munawir (2004:18) mengemukakan pengertian hutang lancar sebagai berikut:

Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan

yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu

tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancer yang dimiliki oleh

perusahaan. Hutang lancar merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain

yang harus dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, atau utang yang

jatuh temponya masuk siklus akuntansi yang sedang berjalan. Yang termasuk

hutang lancar adalah sebagai berikut:

a) Wesel Bayar (Notes Payable) Wesel bayar adalah promes tertulis dari

perusahaan untuk membayar sejumlah uang atau perintah pihak lain pada tanggal

tertentu yang akan datang yang ditetapkan (utang wesel). Promes dapat diberikan

kepada bank ketika perusahaan meminjam uang atau kepada kreditur untuk

pembelian barang dagangan secara kredit.

b) Hutang Dagang (Account Payable) Hutang Dagang Adalah semua pinjaman

yang timbul karena pembelian barang-barang dagangan atau jasa secara kredit.

Pinjaman tersebut akan dikembalikan dalam waktu satu tahun atau kurang (jangka

(11)

c) Penghasilan Yang Ditangguhkan (Differed Revenue) Penghasilan yang diterima

terlebih dahulu merupakan penghasilan yang sebenarnya yang belum menjadi hak

perusahaan. Pihak lain telah menyerahkan uang terlebih dahulu kepada

perusahaan sebelum perusahaan menyerahkan barang atau jasanya (perusahaan

berkewajiban untuk memenuhinya). Penghasilan baru direalisasi bila jasa-jasa

telah dipenuhi atau transaksi penjualan telah selesai.

d) Hutang Dividen (Divident Payable) Hutang dividen merupakan bagian laba

perusahaan yang diberikan sebagai deviden kapada pemegang saham, tetapi

belum dibayarkan ketika neraca disusun. Hutang Pajak (Tax Payable) Beban pajak

perseroan yang belum dibayarkan pada waktu neraca disusun.Kewajiban Yang

Masih Harus Dipenuhi (Accrual Payables) Kewajiban yang timbul karena jasa-jasa

yang diberikan kepada perusahaan selama jangka waktu tertentu, tetapi

pembayarannya belum dilakukan.Misalnya: upah, bunga, sewa, pensiun dan

lain-lain.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja

Untuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup bagi suatu

(12)

dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh beberapa

faktor.

Munawir (2004:117) menyatakan bahwa besarnya modal kerja yang dibutuhkan

oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1) Sifat atau tipe dari perusahaan

2) Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang

yang akan dijual serta harga per satuan dari barang tersebut. 3) Syarat pembelian bahan atau barang dagangan

4) Syarat penjualan

5) Tingkat perputaran persediaan.

F. Pentingnya Modal Kerja Yang Cukup

Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar

memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak

mengalami kesulitan keuangan. Misalnya dapat menutup kerugian dan mengatasi

keadaan krisis atau darurat tanpa membahayakan keuangan perusahaan.

Menurut Munawir (2004:116) manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang

(13)

1. Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva

lancar, seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya

nilai persediaan karena harganya merosot.

2. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka

pendek tepat pada waktunya.

3. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai

sehingga dapat mendapatkan keuntungan berupa potongan harga.

4. Menjamin perusahaan memiliki kredit standing dan dapat mengatasi

peristiwa yang tidak dapat diduga seperti kebakaran, pencurian dan

sebagainya.

5. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna

melayani permintaan konsumennya.

6. Memungkinkan perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang

menguntungkan kepada pelanggan.

7. Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi denan lebih efisien karena

tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku biasa dan supply yang

dibutuhkan.

8. Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam posisi resesi atau

depresi.

Di luar kondisi diatas, yakni adanya modal kerja yang berlebihan dan

terjadinya kekurangan modal kerja, keduanya merupakan kondisi yang tidak

(14)

pengelolaan dana yang tidak efektif disamping akan menimbulkan

keburukan-keburukan seperti, dapat menimbulkan pemborosan-pemborosan,

investasi-investasi pada cabang yang tidak diinginkan dan kerugian bunga karena saldo bank

yamg tidak digunak

G. Sumber Modal Kerja

Modal kerja yang permanen seharusnya atau sebaiknya dibiayai oleh

perusahaan atau para pemegang saham. Semakin besar jumlah modal kerja yang

dibiayai atau berasal dari investasi pemilik perusahaan akan semakin baik bagi

perusahaan tersebut karena akan semakin besar jaminan bagi kreditur jangka

pendek.

Munawir (2004:120) menyatakan bahwa pada umumnya modal kerja suatu

perusahaan dapat berasal dari:

1. Hasil Operasi Perusahaan Adalah jumlah net income yang tampak dalam

laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan

amortisasi. Jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal

dari operasi perusahaan.

2. Keuntungan Dari Penjualan Surat-Surat Berharga (Investasi Jangka

(15)

adalah salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan

menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya penjualan

surat-surat berharga ini mengakibatkan perubahan dalam unsur modal

kerja yaitu dari bentuk surat berharga menjadi uang kas.

3. Penjualan Aktiva Tidak Lancer.Sumber lain yang dapat menambah modal

kerja adalah hasil dari penjualan aktiva tetap. Investasi jangka panjang

dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh

perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang

menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar jumlah penjualan

tersebut.

4. Penjualan Saham Atau Obligasi. Untuk menambah dana atau modal kerja

yang diperlukan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru

atau meminta kepada para pemilik perusahan untuk menambah

modalnya, disamping itu perusahaan juga dapat mengeluarkan obligasi

atau bentuk utang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan

modal kerjanya. Penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa

perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam

mengeluarkan utang dalam bentuk obligasi harus disesuaikan dengan

(16)

H. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja

Besar Kecilnya Modal Kerja tergantung dari dua faktor :

1. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja

merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu

pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamamya

proses produksi, lamanya barang di simpan digudang, jangka waktu penerimaan

piutang.

2. Pengeluaran kas rata-rata setiap hari

Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari utk keperluan bahan

mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan lain-lain.

I. Manfaat Manajemen Modal Kerja

a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai

dari aktiva lancar.

b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat

pada waktunya.

c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan

memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya

(17)

d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup

untuk melayani konsumen.

e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang

lebih menguntungkan kepada para langganannya.

f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih

efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa

yang dibutuhkan.

g. Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk

mengadakan pengawasan terhadap modal kerja.

J. Laporan Modal Kerja

Laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil

aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan

sebab-sebab perubahan-peubahan posisi keuangan perusahaan tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja adalah sebagai berikut.

1. Sifat umum atau tipe perusahaan (Modal kerja yang dibutuhkan

perusahaan jasa (public utility) relatif rendah karena investasi dalam

(18)

2. Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang

dan ongkos produksi per unit atau harga beli per unit barang. Jumlah

modal kerja bukan langsung dengan waktu yang dibutuhkan mulai dari

bahan baku atau barang jadi dibeli sampai barang-barang dijual kepada

langganan. Makin panjang waktu yang diperlukan untuk memproduksi

barang atau untuk memperoleh barang makin besar kebutuhan akan

modal kerja.

3. Syarat pembelian dan penjualan (Syarat kredit pembelian barang

dagangan atau bahan baku akan mempengaruhi besar kecilnya modal

kerja. Syarat kredit pembelian yang menguntungkan akan memperkecil a. kebutuhan uang kas yang harus ditanamkan dalam persediaan, sebaliknya

bila pembayaran harus dilakukan segera setelah barang diterima maka

kebutuhan uang kas untuk membelanjai volume perdagangan menjadi

lebih besar).

4. Tingkat perputaran persediaan (Semakin sering persediaan diganti (dibeli

dan dijual kembali) maka kebutuhan modal kerja yang ditanamkan dalam

bentuk persediaan (barang) akan semakin rendah.)

5. Tingkat perputaran piutang ( Kebutuhan modal kerja juga tergantung pada

periode waktu yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi uang

(19)

K. Pengelolaan Modal Kerja

Pengelolaan modal kerja dipengaruhi oleh elemen-elemen dalam modal kerja

diantaranya yaitu:

a) Kas Merupakan bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa digunakan segera

untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan

dapat memenuhi kewajiban finansialnya, tapi apabila kas yang besar tidak di

imbangi dengan kenaikan penjualan maka tingkat perputaran akan menjadi

rendah sehingga penggunaan kas menjadi tidak efektif.

b) Piutang Merupakan penjualan secara kredit yang bertujuan untuk

meningkatkan atau untuk mencegah penurunan penjualan. Piutang yang terlalu

besar mengakibatkan perusahaan akan menanggung beban modal yang besar.

c) Persediaan Dalam hal ini, maka perusahaan akan menanggung biaya

penyimpanan, biaya asuransi dan biaya lain-lain yang semua itu akan memperkecil

tingkat keuntungan.

d) Hutang Lancar Merupakan cash outflows yang terdiri dari hutang-hutang

jangka pendek seperti hutang wesel, hutang perniagaan dan hutang-hutang pada

(20)

L. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja

Besar Kecilnya Modal Kerja tergantung dr 2 faktor :

a) Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja

Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu

pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamamya

proses produksi, lamanya barang di simpan digudang, jika waktu penerimaan

piutang

b) Pengeluaran kas rata-rata setiap hari

Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari untuk keperluan bahan

mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan lain-lain.

Modal Kerja makin besar, jika :

Jumlah pengeluaran kas setiap tetap, periode perputaran lama

Periode perputaran tetap, jumlah pengeluaran kas besar

(21)

PT “ABC” memproduksi produk Z, setiap harinya sebanyak 100 unit. Dalam satu

bulan perusahaan bekerja selama 25 hari. Unsur biaya yang dibebankan untuk

setiap unit produk adalah sbb:

a. Bahan Mentah A seharga Rp 500

b. Bahan Mentah B seharga Rp 200

c. Tenaga Kerja Langsung Rp 400

Biaya administrasi setiap bulan Rp 1.250.000. Gaji pimpinan perusahaan setiap

bulan Rp 2.000.000. Uutuk membeli bahan mentah A perusahaan harus

memberikan uang muka kepada supplier bahan mentah tsb rata-rata 5 hr sebelum

bahan mentah diterima. Waktu yang diperlukan untuk membuat barang tersebut

5 hari, dan selanjutnya atas pertimbangan kualitas barang masih harus tersimpan

digudang 2 hari. Penjualan dilakukan dengan kredit dengan syarat pembayaran 10

hari sesudah barang diambil. Pimpinan menetapkan persediaan besi Rp

2.000.000. Berapa besarnya kebutuhan Modal Kerja yang diperlukan perusahaan

tersebut untuk membiayai membiayai operasi perusahaan secara Kontinyu?

(22)

Periode perputaran

• Bahan mentah A

a. Dana yang terikat dalam persekot bahan 5 hari

b. Proses produksi 5 hari

c. Barang jadi 2 hari

d. Piutang dagang 10 hari

• Bahan mentah B, tenaga kerja langsung, biaya administrasi, gaji pimpinan

a. Proses produksi 5 hari

b. Barang jadi 2 hari

c. Piutang dagang 10 hari

Kebutuhan dana yang akan ditanamkan dalam unsur modal kerja tersebut adalah:

a. Bahan mentah A = 100 unit x Rp.500 x 22 hari = Rp. 1.100.000

b. Bahan mentah B = 100 unit x Rp. 200 x 17 hari = Rp. 340.000

c. T kerja langsung = 100 unit x Rp. 400 x 17 hari = Rp. 680.000

(23)

JUMLAH Rp. 2.120.000

Biaya administrasi dan gaji pimpinan :

a. Jumlah biaya selama 1 bulan Rp. 3.250.000

b. Jumlah biaya produksi selama 1 bulan (25 hari ) = 25 x 100 unit = 2500 unit

c. Biaya per unit = Rp. Rp. 3.250.000 / 2500 unit = Rp. 1300

d. Biaya per hari 100 unit x Rp. 1300 = Rp. 1.300.000

Dana yang diperlukan untuk biaya selama periode perputaran

= Rp. 1.300.000 x 17 hari = Rp. 22.100.000

Persediaan kas minimal = Rp. 2.000.000

--- +

(24)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Modal kerja merupakan aspek penting dalam manajemen pembelanjaan

perusahaan. Apabila perusahaaan tidak dapat mempertahankan tingkat modal

kerja yang memuaskan, maka kemungkinan perusahaan berada dalam keadaan

”insolvent” (tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh

tempo) dan bahkan mungkin terpaksa harus dilikuidasi atau bangkrut. Dalam

perusahaan atau badan usaha salah satu peranan modal kerja adalah menjamin

(25)

menentukan modal kerja yang cukup. Perusahaan dihadapkan pada masalah

seberapa besar tingkat efisiensi dan efektivitas penggunaan modal kerja yang

harus dikelola perusahaan.

Dalam analisis penggunaan dana tidak terlepas dari laporan keuangan, karena

neraca terdiri dari aktiva dan passiva yang mencerminkan hasil keputusan

pendanaan. Sedangkan perhitungan laba rugi dapat dilihat dari seberapa

efektifnya penggunaan aktiva yang mendukung penjualan dan seberapa efisien

laba yang diperoleh dapat digunakan untuk memberikan imbalan kepada para

pemilik dana dan sebagai sumber dana untuk investasi. Sehingga dengan

menganalisis efisiensi dan efektivitas penggunaan dana akan diketahui bagaimana

kebijaksanaan yang ditempuh oleh pimpinan perusahaan dalam mengoperasikan

dana yang ada dan dapat diketahui efisiensi dari dana yang dioperasikan.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada para pembaca pada

umumnya dan penulis pada khususnya dapat mengetahui, memahami dan

menambah wawasan tentang Manajemen Modal Kerja dan dapat

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Bilamana modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi kebutuhan, sehingga mengakibatkan adanya dana menganggur (idle fund), karena dana tersebut

Bilamana modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi kebutuhan, sehingga mengakibatkan adanya dana menganggur ( idle fund ), karena dana

Modal kerja pada dasarnya adalah dana masa perputaran jangka pendek, tetapi karena ada dana (modal kerja) yang selalu harus ada dalam perusahaan (modal kerja permanen)

Modal kerja erat hubungannya dengan dana yang akan digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasinya sehari-hari, selain tingkat modal kerja yang cukup sangat diperlukan

Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam tiap unsur modal kerja perusahaan yang berputar dalam satu periode tertentu, yang merupakan rasio antara jumlah aktiva

Masalah utama dalam modal kerja adalah pengaturan modal kerja.Hal ini terdiri dari dua proses, yaitu meramalkan kebutuhan dana dan bagaimana cara.. mendapatkan dana yang

perubahan-perubahan dari unsur-unsur non current accounts yang mempunyai efek memperbesar modal kerja disebut sebagai sumber-sumber modal kerja, dan

Berdasarkan dari formulasi yang digunakan diatas maka besarnya kebutuhan modal kerja pada tahun 2016 sebagai berikut : Kebutuhan Modal Kerja = Keterkaitan dana x Rata-rata kas Dalam