• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN PASAR MODAL

N/A
N/A
Innars

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN PASAR MODAL"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN PASAR MODAL

Disusun Oleh :

IQBAL SYARWANSYAH NPM : 20103161201136

KELAS R.A5 JMSP

PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI

2022

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2 BAB I

PENDAHULUAN 3

1.1 Latar Belakang Masalah 3 1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Masalah 4 BAB II

PEMBAHASAN 5

2.1 Pengertian Pasar Modal5

2.2 Perkembangan Pasar Modal 5 2.3 Manfaat Pasar Modal 7

2.4 Lembaga yang Terlibat Pasar Modal 8

2.5 Fungsi dan peluang Pasar Modal di Indonesia 11 2.6 Jenis Pasar Modal 13

BAB III

PENUTUP 16

3.1 Kesimpulan 16 3.2 Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 1998, menyebabkan begitu banyak perusahaan manufaktur bertumbangan. Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan modal adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang mempertemikan penjual dan pembeli efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut bursa efek (Anastasia, 2003). Pasar modal adalah instrumen keuangan yang signifikan dan penanda kemajuan keuangan disuatu negara. Pasar modal memainkan peran penting bagi perekonomian suatu negara, karena pasar modal adalah metode bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal dari investor dan pasar modal adalah metode bagi masyarakat umum untuk memasukkan sumber daya ke dalam instrumen keuangan seperti saham, reksadana, obligasi, dll.

Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihandana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh keuntungan (return), sedangkan perusahaan (issuer) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa menunggu tersedianya dana operasional perusahaan.

Dalam fungsi keuangan, pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh keuntungan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang di pilih. Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan perekonomian nasional, terbukti telah banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi ini sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Secara faktual pasar modal telah menjadi pusat saraf finansial (financial nerve centre) pada dunia ekonomi modern dewasa ini, bahkan perekonomian modern tidak mungkin dapat eksis tanpa adanya pasar modal yang tangguh dan berdaya saing global serta terorganisir dengan baik. Selain itu, pasar modal juga dijadikan sebagai salah satu indikator perkembangan perekonomian suatu negara.

(4)

Pasar modal Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang yang dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi makroekonomi secara umum serta kondisi ekonomi global dan pasar modal dunia. Pengaruh makroekonomi tidak mempengaruhi kinerja perusahaan secara seketika melainkan secara perlahan dan dalam jangka waktu yang panjang. Sebaliknya harga saham akan terpengaruh dengan seketika oleh perubahan faktor makro ekonomi tersebut karena para investor lebih cepat bereaksi.

Ketika perubahan makro ekonomi itu terjadi, para investor akan memperhitungkan dampaknya baik yang positif maupun yang negatif terhadap kinerja perusahaan beberapa tahun ke depan, kemudian mengambil keputusan membeli, menjual atau menahan saham yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa itu pasar modal ?

2. Apa saja pengertian pasar modal menurut para ahli 3. Apa saja jenis-jenis pasar modal

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui jenis-jenis dari pasar modal, manfaat dari pasar modal.

(5)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pasar Modal

Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek di perdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal “sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.

Pasar modal merupakan sarana investasi atau sarana pembiayaan bagi perusahaanperusahaan yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat melalui proses penawaran umum (go public). Investasi dapat diartikan sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan eksternal oleh perusahaan, yang mana investasi dapat bermanfaat untuk menyalurkan dananya ke berbagai sektor produktif dalam rangka meningkatkan nilai tambah terhadap dana yang dimilikinya.

Pasar modal merupakan suatu pasar keuangan untuk melakukan kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk modal sendiri atau hutang yang berupa sekuritas atau lembar-lembar saham atau obligasi. Menurut Suhartono dan Fadillah (2009) pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan publik yang diterbitknya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dalam pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri, yang dalam penggunaannya dana dapat dialokasikan sebagai suatu investasi, di mana investasi di sini dapat diartikan sebagai penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

2.2 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada kala ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli imbas telah berlangsung semenjak 1880. Pada

(6)

tanggal Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa imbas di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat sehabis Bombay, Hongkong, dan Tokyo. Aktivitas yang kini diidentikkan sebagai acara pasar midal sudah semenjak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang- orang Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta ketika ini. Sekitar awal kala ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana yaitu dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar midal. Setelah mengadakan persiapan akibatnya berdiri secara resmi pasar midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan berjulukan Verreninging voor den Effectenhandel (bursa efek) dan eksklusif memulai perdagangan. Efek yang dperdagangkan pada ketika itu yaitu saham dan obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia Belada. Bursa Batabia dilarang pada perang dunia yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada perang dunia kedua.

Setahun sehabis pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah. Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului dengan diterbitkannya Undang-undang Darurat No. 13 tanggal 1 September 1951, yang kelak ditetapkan senagai Undang-undang No. 15 tahun 1952, sehabis terhenti 12 tahun. Adapun penyelenggarannya diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari 3 bangk negara dan beberapa makelar imbas lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihat. Aktivitas ini semakin meningkat semenjak Bank Industri Negara mengeluarkan pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para pembeli obligasi banyak warga negara Belanda, baik perorangan maupun tubuh hukum. Semua anggota diperbolehkan melaksanakan transaksi abitrase dengan luar negeri terutama dengan Amsterdam.

Menjelang simpulan era 50-an, terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di bursa.

Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan menyebabkan banyak warga begara Belanda meninggalkan Indonesia. Perkembangan tersebyut makin parah sejalan dengan memburuknya hubungan Republik Indonesia denan Belanda mengenai sengketa Irian Jaya dan memuncaknya agresi pengambil-alihan semua perusahaan Belanda di Indonesia,

(7)

sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958. Kemudian disusul dengan isyarat dari Badan Nasonialisasi Perusahaan Belanda (BANAS) pada tahun 1960, yaitu larangan Bursa Efek Indonesia untuk memperdagangkan semua imbas dari perusahaan Belanda yangberoperasi di Indonesia, termasuk semua imbas yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah perdagangan imbas di Indonesia.

Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi gres di bawah Departemen Keuangan. Unuk merangsang perusahan melaksanakan emisi, pemerintah mengatakan dispensasi atas pajak persetoan sebesar 10%-20% selama 5 tahun semenjak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI yang membeli saham melalui pasar midal tidak dikenakan pajar pendapatan atas capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal.

Pada tahun 1988, pemerintah melakuka deregulasi di sektor keuangan dan perbankan termasuk pasar midal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar midal antara lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini menyebabkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

2.3 Manfaat Pasar Modal

 Bagi Emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar

2) Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai

3) Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/

perusahaan

4) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan 5) Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

 Bagi investor

Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham.

2) Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemegang obligasi.

(8)

3) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko.

2.4 Lembaga-Lembaga yang Terlibat Pasar Modal 1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)

Tugas Badan Pengawas Pasar Modal berdasarkan Keppres No. 53 Tahun 1990 perihal Pasar Modal yaitu :

a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga imbas sanggup ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal masyarakat umum.

b. Melaksanakan training dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:

1) Bursa efek

2) Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan 3) Reksa dana

4) Perusahaan imbas dan perorangan

c. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal. Bapepam sebagai forum pengawas pasar modal wajib memutuskan ketentuan bagi terjaminnya pelaksanaan imbas secara ertib dan masuk akal dalam rangka melindungi pemodal dan masyarakat berupa:

1) Keterbukaan informasi perihal transaksi imbas di bursa imbas oleh semua perusahaan imbas dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat persyaratan kererbukaan kepada Ketua Bapepam dan masyarakat perihal semua transaksi imbas oleh semua pemegang saham utama dan orang dalam serta pihak terasosiasikan dengannya.

2) Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau registrasi profesi.

3) Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah undangan pada suatu penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn diadakannya penerbitan sertifikat dalam jumlah yang kurang dari jumlah standar yang berlaku dalam perdagangan imbas pada suatu bursa efek. Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang kiprah pokoknya yaitu memimpin Bapepam sesuaidengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah dan membina aparatur Bapepam biar berdaya guna dan berhasil guna. Disamping itu Ketua Bapepam bertugas membuat ketentuan pelaksanaan teknis di bidang pasar modal secara fungsional menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

(9)

2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana a. Penjamin Emisi Efek

Tugas penjamin imbas antara lain yaitu sebagai berikut:

1) Memberikan nasihat mengenai jenis imbas yang sebaiknya dikeluarkan, harga yang masuk akal dan jangka waktu imbas (obligasi dan sekuritas kredit).

2) Dalam mengajukan pernyataan registrasi emisi efek, membantu menuntaskan kiprah adinistrasi yang bekerjasama dengan pengisian dokumen pernyataan registrasi emisi efek, penyusunan prospektus merancang spesimen imbas dan mendampingi emiten selama proses evaluasi.

3) Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian imbas dan menyiapkan sarana- sarana penunjang).

b. Akuntan Publik

Tugas akuntan publik antara lain yaitu sebagai berikut:

1) Melakukan investigasi atas laporan keuangan perusahaan dan mengatakan pendapatnya.

2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.

3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila diperlukan c. Konsultan Hukum

Tugas konsultan aturan yaitu meneliti aspek-aspek aturan emiten dan mengatakan pendapat dari sisi aturan perihal keadaan dan keabsahan perjuangan emiten, yang mencakup anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga, serta somasi dalam kasus perdata dan pidana.

d. Notaris

Notaris bertugas membuat info program RUPS, membuat konsep sertifikat perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.

e. Agen Penjual

Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan menyerahkan sertifikat imbas kepada pemesan.

f. Perusahaan Penilai

(10)

Perusahaan penilai dibutuhkan apabila perusahaan emiten akan melaksanakan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai masuk akal aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melaksanakan emisi melalui pasar modal.

3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi

Dalam emisi obligasi, disamping forum penunjang untuk emisi saham juga dikenal forum sebagai berikut:

a. Wali Amanat (Trustee) Tugas wali amanat antara lain:

1) Menganalisis kemampuan dan dapat dipercaya emiten

2) Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.

3) Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.

4) Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya yang harus dilakukan oleh emiten sempurna pada waktunya.

5) Melaksanankan kiprah selaku biro utama pembayaran.

6) Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan emiten.

7) Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.

8) Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.

b. Penanggung (Guarantor)

Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi sempurna pada waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya.

c. Agen Pembayar (Paying Agent)

Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada ketika obligasi telah jatuh tempo.

4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder

Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan forum yang menyediakan jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri dari:

a. Pedagang Efek

Di samping melaksanakan jual beli imbas untuk diri sendiri, pedangang imbas juga berfungsi untuk membuat pasar bagi imbas tertentu dan menjaga keseimbangan harga serta

(11)

memelihara likuiditas imbas dengan cara membeli dan menjual imbas tertentu di pasar sekunder.

b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)

Broker bertugas mendapatkan order jual dan order beli investor untuk kemudian ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan fee kepada investor.

c. Perusahaan Efek

Perusahaan imbas atau perusahaan sekuritas (sekurities company) sanggup menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi imbas (underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investasi.

d. Biro Administrasi Efek

Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa- jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.

e. Reksa Dana (Mutual Fund)

Reksadana meripakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana.

2.5 Fungsi Dan Peluang Pasar Modal Indonesia Pasar modal suatu negara memiliki fungsi berikut ini:

1. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham- saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaanlain, lembaga, atau oleh pemerintah.

2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.

4. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

(12)

Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara

Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.

6. Sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas dan volume penjualan /pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik.

Begitu pula sebaliknya.

Peluang Pasar Modal Indonesia

Untuk meningkatkan kinerja pasar modal di Indonesia secara berkesinambungan, para pemangku kebijakan sudah seharusnya memanfaatkan peluang yang ada pada perekonomian Indonesia. Salah satu peluang yang perlu dimanfaatkan oleh para pemangku kebijakan pasar modal adalah meningkatnya golongan kelas menengah di Indonesia. Pertumbuhan populasi kelas menengah di Indonesia relatif tinggi. Pada tahun 2003, ada 81 juta penduduk Indonesia yang termasuk kelas menengah (37,7% dari total penduduk). Pada tahun 2012, jumlah populasi kelas menengah di Indonesia mencapai 134 juta penduduk atau sekitar 56,5% dari total penduduk (Bank Dunia, dalam Majalah SWA). Secara definitif, kelas menengah (middle class atau consuming class) merupakan golongan masyarakat yang mampu melakukan aktifitas konsumsi dan investasi. Bahkan pada tahun 2030, Indonesia diprediksikan akan memiliki 135 juta orang yang masuk dalam golongan kelas menengah (consuming class), 113 juta orang yang masuk dalam golongan tenaga kerja berketrampilan, dan lebih hebatnya lagi, Indonesia diprediksikan akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-7 di dunia (Riset McKinsey 2012, dalam presentasi Direktur Pengembangan Bisnis BEI, Friderica Widyasari Dewi, di FEUI).

Sayangnya, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia tidak didukung oleh pengetahuan berinvestasi di pasar modal yang memadai. Sebuah riset monthly middle class monitoring pada majalah pemasaran terkemuka di Indonesia (Majalah Marketeers) mengungkapkan bahwa mayoritas kelas menengah di Indonesia melakukan investasi jangka pendek, namun hanya segelintir orang saja yang melakukan investasi jangka panjang di pasar modal. Bahkan, pada riset mengenai tipe investasi yang dimiliki oleh kelas menengah Indonesia pada tahun 2012 (n=600) mengungkap fakta bahwa kelas menengah ini hanya melakukan investasi

(13)

sebesar 5,5% pada instrumen saham dan obligasi di pasar modal. Persentase lainnya tersebar pada rekening tabungan (87, 3%), properti (49,5%), asuransi dengan manfaat investasi (48,8%), tabungan berencana (24,2%), emas (20%), deposito berjangka (19,5%), asuransi (19%), dan perhiasan (7,8%). Eksistensi dan potensi meningkatnya kelas menengah sebaiknya dapat dimanfaatkan para pemangku kebijakan untuk menciptakan daya tarik pasar modal sebagai sarana berinvestasi kepada masyarakat kelas menengah. Dengan demikian, Indonesia dapat mentransformasi masyarakatnya dari saving society menjadi investing society. Hal tersebut tentu akan berdampak pada meningkatnya perekonomian Indonesia di masa mendatang. Untuk meningkatkan peranan pasar modal dan pemberdayaan kelas menengah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomiIndonesia, ada beberapa kebijakan yang perlu diimplementasikan. Pertama, pembenahan peraturan dan penegakan Undang- Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 sesuai dengan perkembangan praktik pasar modal saat ini. Kedua, pemberdayaan investor lokal (dalam hal ini dapat juga dilakukan pemberdayaan kelas menengah dengan melakukan persuasi untuk berinvestasi di pasar modal). Ketiga, peningkatan edukasi pasar modal kepada perusahaan-perusahaan. Keempat, pemberian insentif bagi perusahaan go public. Kelima, peningkatan likuiditas pasar modal dan pengembangan instrumen serta pasar derivatif. Dengan upaya peningkatan kinerja dan peran pasar modal dalam mendukung pendanaan proyek perusahaan swasta dan pemerintah, maka perekonomian Indonesia akan terus tumbuh dan mampu menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-7 di dunia di tahun 2030.

2.6 Jenis Pasar Modal

Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder : 1) Pasar Perdana (Primary Market)

Pasar Perdana yaitu penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis mendasar perusahaan yang bersangkutan.

Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan sanggup memakai dana hasil emisi untuk menyebarkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu sanggup juga dipakai untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang

(14)

berwenang yaitu penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui biro penjualan.

2) Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder yaitu daerah terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor sehabis melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari sehabis ijin emisi diberikan maka imbas tersebut harus dicatatkan di bursa.

Dengan adanya pasar sekunder para investor sanggup membeli dan menjual imbas setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder mempunyai kegunaan sebagai daerah untuk menghimpun investor forum dan perseorangan.

Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak yang berwenang yaitu pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas.

Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu : a. Bursa reguler

Bursa reguler yaitu bursa imbas resmi menyerupai Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES)

b. Bursa paralel

Bursa paralel atau over the counter yaitu suatu sistem perdagangan imbas yang terorganisir di luar bursa imbas resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter alasannya pertemuan antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu daerah tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau dealer.

Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan melalui Bursa atau Stock Exchange. Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak ada daerah khusus menyerupai halnya dengan Pasar Modal, transaksi pada Pasar Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market) dilakukan oleh setiap penerima (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-masing peserta.

Alasan kenapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian yaitu banyaknya perusahaan serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan outflows. Misalnya, perusahaan melaksanakan penagihan dari klien pada periode tertentu dan pada waktu yang lain ia harus mengeluarkan uang untuk menutupi biaya operasionalnya.

Untuk mengatasi problem tersebut (perusahaan pada ketika kasnya mengalami defisit), maka perusahaan tersebut sementara sanggup memasuki pasar uang sebagai peminjam

(15)

dengan mencari forum keuangan atau pihak lain yang mempunyai surplus (kelebihan) dana.

Selanjutnya, pada ketika perusahaan tersebut mengalami surplus dana, maka perusahaan tersebut menjadi kreditor dalam pasar uang untuk memperoleh pendapatan daripada membiarkan dananya tak terpakai atau idle.

Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatarbelakangi adanya kebutuhan untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau yang sifatnya harus segera dipenuhi.

Dengan demikian pasar uang merupakan sarana alternatif, khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta lainnya, baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya maupun dalam rangka melaksanakan penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya.

Pasar uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara tidak langsung) oleh otoritas moneter dalam melaksanakan operasi terbuka, alasannya di Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia dilakukan melalui pasar uang dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai instrumennya.

(16)

BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan

Definisi pasar modal berdasarkan Kamus Pasar Uang dan Modal yaitu pasar faktual atau absurd yang mempertemukan pihak yang menunjukkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar yaitu perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat yaitu pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum. Bagi emiten, pasar modal mempunyai beberapa manfaat, antara lain:

1. Jumlah dana yang sanggup dihimpun berjumlah besar

2. dana tersebut sanggup diterima sekaligus pada ketika pasar perdana selesai

3. tidak ada convenantsehingga administrasi sanggup lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan

4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki gambaran perusahaan 5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

Sementara, bagi investor, pasar modal mempunyai beberapa manfaat, antara lain:

1. nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain

2. memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi

3. dapat sekaligus melaksanakan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini kami berharap sanggup membantu pembaca untuk memperoleh informasi mengenai Pasar Modal. Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh alasannya itu kami mengharapkan proteksi pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan makalah selanjutnya dengan mengatakan saran.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohd Salsiah, Norman Mohd Salleh, and Mohamat Sabri Hasan. Ownership Structure and Earning Management in Malaysia Listed Company: The Size Effect. Asian Journal of Business and Accounting, 1 (2) : 89-116, 2008.

Ardison, Kym Marcel M. Antonio Martinez and Fernando Galdi. The Effect of Leverage on Earning Management in Brazil, Advanced in Scientific and Applied Accounting, 5 (3): 305- 324, 2012.

Beneish, M. D. Earnings Management: A Perspective. Kelley School of Business. Indiana University, 2001.

Darmadji, Tjiptono & Hendy M Fachruddin. Pasar Modal Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat, 2000.

Dede, Abdul Fatah. Perkembangan Obligasi Syariah (Sukuk) Di Indonesia, Jakarta : Al-‘Adalah, 2011.

Sholihin, Ahmad Ifham, Ahmad. Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: PT Gramedia, 2010.

Jogiyanto, Hartono. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE, 2014.

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. Jakarta:

Kencana, 2008.

Sudarsono, Heri. Bank & Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta:

Ekonisia, 2012.

Umam, Khaerul. Pasar Modal Syariah dan Praktek Pasar Modal Syariah. Bandung : Pustaka Setia, 2013.

Yuliana, Indah. Investasi Produk Keuangan Syariah. Malang: UIN Maliki Press, 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan dana yang akan ditanamkan dalam unsur modal kerja tersebut

8/1995 tentang Pasar Modal menerangkan bahwa orang dalam dari perusahaan publik yang mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan transaksi atas Efek Emiten

Sedangkan pada fungsi yang kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, obligasi, reksa dana, dan

1) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus diterima oleh emitmen pada saat pasar perdana. 2) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga dapat

Memahami pasar modal dan peran akuntan di dalamnya, yang meliputi perkembangan pasar modal di Indonesia, peraturan di pasar modal, serta praktik akuntansi untuk

Efek Dana Efek Dana Gambar 2.1 Diagram alir dana dan efek pada pasar modal Sumber : Rusdin 2008 : 2 Sedangkan menurut Irham Fahmi 2012:52, mengemukakan tentang pasar modal bahwa :

Manfaat pasar modal bagi investor yaitu memberikan kesempatan atau hak kepada masyarakat untuk memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek yang baik dimasa depan, dan merupakan

FUNGSI PASAR UANG Pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut: • Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek