PENGARUH STARTER “STIMULATOR PLUS” DENGAN KADAR BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN FISIK DAN KUALITAS KIMIA
PUPUK ORGANIK CAIR
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan
di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Program Studi Peternakan
Oleh :
IMAM MASRONI H H0511037
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PENGARUH STARTER “STIMULATOR PLUS” DENGAN KADAR BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN FISIK DAN KUALITAS KIMIA
PUPUK ORGANIK CAIR
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
IMAM MASRONI H H0511037
Telah dipertahankan di depan dewan Penguji Pada tanggal 17 Juni 2016
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Tim Penguji
Surakarta, Juli 2016
Mengetahui
Universitas Sebelas Maret Fakultas Pertanian
Dekan
Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS. NIP. 195602251986011001
Ketua
Ir. Lutojo, M.P NIP. 19550912 198703 1 001
Anggota I
Aqni Hanifa, S.Pt., M.Si NIP. 19811220 200604 2 001
Anggota II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya serta memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsiyang berjudul: Pengaruh Starter “Stimulator Plus” dengan Kadar Berbeda Terhadap Penampilan Fisik dan Kualitas Kimia Pupuk Organik Cair
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena ini pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pudjiasmanti, M.S selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
2. Dr. Ir. Eka Handayana, M.P selaku Kepala Program Studi Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
3. Bapak Ir. Lutojo, M.P selaku pembimbing utama yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, motivasi serta
saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.
4. Ibu Aqni Hanifa, S.Pt., M.Si selaku pembimbing pendamping yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan,
motivasi serta saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama
menyusun skripsi.
5. Bapak Prof. Dr. Ir. Sudibya M.S selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan motivasi serta saran-saran yang sangat berharga
kepada penulis.
6. Bapak ibu dosen dan staf Jurusan Peternakan atas pengajaran dan bimbingan.
7. Keluarga penulis Bapak Jumbadi, Ibu Marfuani serta saudara yang telah
memberikan dukungan dan motivasi baik dalam bentuk do’a ataupun
finansial.
8. Teman-teman seperjuanganku Peternakan 2011, teman-teman, kakak dan
adik di Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, sahabat Wisma
Franida yang selalu memberikan dukungan, do’a dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta , Juli 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
RINGKASAN ... x
SUMMARY ... xii
I.PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
II. TINJAUANPUSTAKA ... 4
A. Limbah Peternakan Sapi ... 4
B. Urin Sapi ... 5
C. Molases ... 5
D. Pupuk Organik ... 6
E. Empon-Empon ... 8
F. Starter “Stimulator Plus”. ... 9
G. Penampilan Fisik. ... 10
H. Kualitas Kimia. ... 11
HIPOTESIS ... 15
III. METODE PENELITIAN ... 16
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16
B. Bahan dan Alat Penelitian ... 16
C. Persiapan Penelitian ... 16
D. DesainPenelitian ... 17
F. Peubah yang Diamati ... 18
G. Analisis Data ... 20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22
A. Karakteristik Warna dan Bau. ... 22
B. Kandungan C-organik ... 23
C. Kandungan Fosfor. ... 25
D. Kandungan Kalium. ... 26
V. SIMPULAN ... 27
DAFTAR PUSTAKA ... 28
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kandungan Unsur Hara Urine Berbagai Jenis Ternak ... 5
2. Komposisi Molases ... 6
3. Standar mutu pupuk organik cair ... 7
4. Komposisi Perlakuan Pemberian “Stimulator Plus” pada urin sapi.. 17
5. Karakteristik warna dan bau pada pupuk organik cair sebelum dan sesudah fermentasi ... 22
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Analisis penampilan fisik pupuk organik cair... 33
2. Analisis variansi C-organik pupuk organik cair ... 34
3. Analisis variansi fosfor pupuk organik cair ... 36
7. Analisis variansi kalium pupuk organik cair... 38
PENGARUH STARTER “STIMULATOR PLUS” DENGAN KADAR BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN FISIK DAN KUALITAS KIMIA
PUPUK ORGANIK CAIR
IMAM MASRONI HERMANSYAH H0511037
RINGKASAN
Pertambahan populasi sapi akan meningkatkan jumlah limbah yang
dihasilkan salah satunya yaitu berupa urin. Limbah kotoran tersebut apabila
tidak diimbangi dengan pengolahan yang baik akan menyebabkan pencemaran
yang akan berdampak bagi kesehatan ternak, peternak, maupun lingkungan.
Sehingga diperlukan usaha untuk mengatasi pencemaran tersebut, salah
satunya dengan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik
cair. Cara pengolahan pupuk organik cair yaitu dengan menyampur urin sapi
dengan beberapa jenis tepung empon-empon, molases dan bakteri fermentasi
yang difermentasi dalam kurun waktu tertentu.
Produk bakteri fermentasi yang digunakan adalah starter ”Stimulator
Plus”. Starter “Stimulator Plus” adalah untuk mempercepat proses
pembentukan pupuk serta meningkatkan kualitas pupuk organik cair.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar penggunaan starter
“Stimulator Plus” yang optimal dalam pembuatan pupuk organik cair untuk
mendapatkan kualitas penampilan fisik (bau dan warna) dan kualitas kimia
terbaik (C-Organik, Fosfor dan Kalium).
Materi penelitian ini yaitu Urin sapi jenis Simmetal Ongole (Simpo)
jantan, Starter “Stimulator Plus”, Tepung empon-empon dan Molases.
Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama yaitu tahap
perlakuan pengolahan pupuk organik cair dan tahap kedua yaitu tahap analisis
laboratorium. Tahap pengolahan pupuk organik cair dilakukan dengan
memasukkan urin, molasses, starter “Stimulator Plus”, tepung empon-empon
hari. Hasil pengolahan pupuk organik cair kemudian disampling sebanyak 10
ml setiap perlakuan untuk dianalisis di laboratorium.
Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 4 perlakuan dan setiap perlakuan diulang 5 kali. Perlakuan yang
diberikan adalah kadar starter “Stimulator Plus” yang berbeda. P1 = 0,5% ; P2
= 1% ; P3 = 1,5 % ; P4 = 2%. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan
analisis variansi dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh penambahan starter “Stimulator
Plus” terhadap penampilan sifat fisik, kandungan C-organik, fosfor dan
kalium. Karakteristik warna dan bau urin sapi sebelum difermentasi berwarna
jernih kekuningan dan memiliki bau amonia yang kuat. Setelah difermentasi
selama 14 hari terjadi perubahan warna menjadi coklat, coklat kekuningan dan
bau khas fermentasi. Kandungan C-organik pada P1 dan P2 berbeda sangat
nyata dengan P3 dan P4 (P<0,01), sedangkan pada P1 dengan P2
menunjukkan perbedaan yang tidak nyata, demikian juga P3 dengan P4
(P>0,05). Kandungan fosfor pada P1 dan P2, P3 menunjukkan hasil yang
tidak berbeda nyata (P>0,05), Sedangkan pemberian kadar 20 ml stimulator
plus (P4) menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,01). Kandungan kalium
pada P1 dan P2, P3 menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05),
Sedangkan pemberian kadar 20 ml stimulator plus (P4) menunjukkan
perbedaan yang nyata (P<0,01).
Simpulan penambahan starter stimulator plus sampai level 20 ml pada
urin sapi menunjukkan terjadinya perubahan karakteristik berupa warna dan
bau. Sebelum difermentasi urin sapi berwarna jernih kekuningan dan memiliki
bau amonia yang kuat. Setelah difermentasi terjadi perubahan warna menjadi
coklat kekuningan sampai coklat dan bau khas fermentasi. Selain itu, juga
menunjukkan kandungan unsur hara (C-organik, fosfor dan kalium) dengan
pemberian starter stimulator plus terbaik yaitu dengan dosis 15 ml (P3).
THE INFLUENCE OF THE STARTER "STIMULATOR PLUS" WITH DIFFERENT LEVELSAGAINST THE PHYSICAL AND CHEMICAL
QUALITY OF APPEARANCELIQUID ORGANIC FERTILIZER
IMAM MASRONI HERMANSYAH H0511037
SUMMARY
An cows population will increase the amount of waste produced one
that is in the form of urine. The poop waste if not balanced with good
processing will cause the pollution will have an impact for the health of the
livestock, dairy farmers, and the environment. So it takes effort to tackle the
pollution, one of them with cattle dung wastes processing becomes a liquid
organic fertilizer. The way of processing liquid organic fertilizer with cow
urine mixing with some types of flour empon-empon, molases and bacterial
fermentation, fermented in a certain period of time.
Bacterial fermentation Product used is the starter "Stimulator Plus".
Starter"Stimulator Plus" is to accelerate the process of the formation of
fertilizer as well as improve the quality of liquid organic fertilizer.This
research aims to know the levels of use of starter "Stimulator Plus" optimal
liquid organic fertilizer in the making of uto get a quality physical appearance
(colour and odour)and the quality of the best Chemistry (C-organic,
Phosphorus and potassium).
This research material that is kind of cow Urine SimmetalOngole
(Simpo) males, Starter "Stimulator Plus" Flour, empon-empon and Molases.
This research was conducted in two stages. The first stage, namely the stage of
processing liquid organic fertilizer treatment and the second stage, namely the
stage of laboratory analysis. Stage of processing liquid organic fertilizer is
done by entering the urine, molasses, starter "Stimulator Plus", flour
empon-empon in accordance with the treatment into the bottle poliethylen and
dihomogenkan closed the meeting and fermented in anaerobicfacultative for
14 days. The results of processing liquid organic fertilizer then disampling
Design research using Randomized Complete Design (RAL) with 4
treatments and each treatment was repeated 5 times. The treatment given is the
starter rate "Plus Stimulators". P1 = 0.5%; P2 = 1%; P3 = 1.5%; P4 = 2%. The
Data obtained were analyzed using variansi analysis and advanced test
Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed the presence of the
influence of the addition of starter "Stimulator Plus" against the appearance of
physical properties, the content of C-organic, phosphorus and potassium. The
characteristics of the color and smell of cow urine before the clear yellowish
colored fermented and has a strong ammonia smell. Fermented for 14 days
After changes color to brownish, yellowish brown and peculiar smell of
fermentation. The C-organic content in P1 and P2 differ very markedly with
the P3 and P4 (P < 0.01), whereas in the P1 with P2 shows the difference that
isn't real, so too with P3 P4 (P > 0.05). The content of phosphorus in P1 and
P2, P3 shows the results did not differ markedly (P > 0.05), While the giving
levels of 20 ml plus stimulator (P4) shows the real difference (P < 0.01).
Potassium content inP1 and P2, P3 shows the results did not differ markedly
(P > 0.05), While the giving levels of 20 ml plus stimulator (P4) shows the
real difference (P < 0.01).
Conclusions the addition of starter stimulators plus up to level 20 ml
on the cow urine indicates the occurrence of a change characterized by color
and smell. Before cattle urine the clear-coloured fermented yellowish and has
a strong ammonia smell. The color change occurs after the fermented into a
yellowish brown to Brown and thepeculiar smell of fermentation. In addition,
it also shows the content of nutrient elements (C-organic, phosphorus and
potassium) and awarding the best stimulators plus starter with a dose of 15 ml
(P3).