• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

D3 Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta

13 BAB III METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Bahan – Bahan yang Digunakan

a. Buah mangrove jenis Rhizophora stylosa diperoleh dari daerah Pasar Banggi, Rembang

b. Air diperoleh dari Laboratorium Aplikasi Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret.

c. Kain mori primisima yang sudah dimordan dan diberi motif dengan lilin batik, diperoleh dari Pabrik Batik Sido Mulyo, Semanggi, Surakarta

d. Tawas, dan tunjung (FeSO4), kapur, diperoleh dari toko Utama, Klewer, Surakarta.

e. Kalium permanganat (KMnO4), Asam oksalat (H2C2O4), dan Asam

Sulfat (H2SO4) diperoleh dari Laboratorium Aplikasi Teknik

Kimia, Universitas Sebelas Maret.

(2)

D3 Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta

14 Keterangan :

1. Tangki 9. Gelas penduga

2. Pendingin balik 10. Roda

3. Statif 11. Engsel

4. Motor 12. Tangki Penyaring

5. Pulley 13. Baffle

6. Kompor 14. Pengaduk

7. Gas LPG 15. Penyangga

8. Wadah

Gambar III.1 Rangkaian Alat Ektraktor Evaporator

(Aditya H.M dan Muh Akvis F, 2015)

(3)

D3 Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta

15

Gambar III.3 Rangkaian Alat Launderometer

A.Lokasi

1. Proses pembuatan ekstrak dari buah mangrove dilakukan di Laboratorium Aplikasi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Uji ketahanan luntur warna terhadap cucian dan uji ketahanan luntur terhadap gosokan dilakukan di Laboratorium Tekstil Akademi Teknik Warga Surakarta.

B.Metode

1. Tahap Persiapan Bahan dan Alat

1.1. Memotong buah mangrove spesies Rhizophora stylosa kering kecil-kecil 1.2. Menyiapkan pelarut (air)

1.3. Menyiapkan alat ekstraktor dan evaporator skala pilot plan

2. Analisa Kadar Air

(4)

D3 Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta

16

2.2.Menimbang 25 gram buah mangrove spesies Rhizophora stylosa menggunakan cawan (x)

2.3.Mengeringkan buah mangrove spesies Rhizophora stylosa ke dalam oven 2.4.Mendinginkan bahan dalam desikator

2.5.Menimbang cawan dan bahan kering

2.6.Mengulangi percobaan 2.3 sampai 2.5 hingga diperoleh berat konstan (y) 2.7.Menghitung kadar air = x 100 %

3. Tahap Pengambilan Zat Warna Pada Bahan

3.1. Proses ekstraksi dan evaporasi

3.1.1 Menyiapkan tangki ekstraktor evaporator ,kompor, dan bahan baku berupa buah mangrove yang sudah di potong kecil-kecil.

3.1.2 Memasukan bahan sebanyak 1 kg kedalam tangki ekstraktor evaporator pada bagian tangki penyaring kemudian memasukkan air ke dalam tangki ekstraktor evaporator sebanyak 10 liter atau sampai tanda batas pada gelas penduga.

3.1.3 Menutup tangki ekstraktor evaporator dengan tutup tangki.

3.1.4 Menghubungkan tangki ekstraktor evaporator dengan pegaduk yang terhubung dengan pulley dan motor pengaduk.

3.1.5 Merangkai tangki ekstraktor evaporator dengan rangkaian pendingin balik.

3.1.6 Menyalakan motor pengaduk dan kompor pada dasar tangki ekstraktor evaporator.

3.1.7 Memanaskan hingga temperatur mencapai 100oC.

3.1.8 Menjaga keadaan temperatur 100oC selama 1 jam untuk proses ekstraksi.

3.1.9 Mengekstraksi dan menguapkan air yang terkandung dalam ekstrak, hingga didapatkan ekstrak yang pekat.

(5)

D3 Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta

17

3.1.11 Melepaskan rangkaian evaporator, membuka penutup ekstraktor, dan didinginkan selama 30 menit.

3.1.12 Mengeluarkan ekstrak melalui kran di dasar ektrakor, kemudian menampung ekstrak dalam ember dan memasukkan ke dalam jerigen.

3.1.13 Mengambil residu yang berupa sisa buah mangrove yang tertampung di dalam tangki penyaring dalam rangkaian ekstraktor.

4. Analisa Kadar Tanin

4.1. Melakukan standarisasi larutan KMnO4 0,1 N terlebih dahulu

menggunakan larutan asam oksalat.

4.2. Melakukan titrasi 20 ml larutan blanko (larutan indigokarmin) ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 25 ml aquadest, untuk menetapkan volume KMnO4 untuk titrasi sampel blanko.

4.3. Menimbang 1,5 gram tanin kemudian ditambahkan aquades 50 ml dipanaskan pada suhu 40-60 ºC selama 30 menit. Setelah dingin larutan disaring ke dalam labu ukur 250 ml.

4.4. Selanjutnya larutan diambil 25 ml sampel dan ditambahkan 20 ml indikator indigokarmin.

4.5. Kemudian titrasi dengan larutan KMnO4 0,1 N penambahan sebanyak 1 ml

KMnO4 hingga warna berubah dari biru menjadi hijau menjadi warna

kuning emas. Untuk menetapkan volume KMnO4 untuk titrasi sampel

tanin.

4.6. Kadar tanin dapat dihitung dengan rumus :

Dengan :

V2 = volume ekstrak

(6)

D3 Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta

18

A = volume KMnO4 untuk titrasi sampel tanin (mL)

B = volume KMnO4 untuk titrasi sampel blanko (mL)

N = normalitas KMnO4

5. Tahap Aplikasi Zat Warna Alami Pada Kain Batik

5.1. Memotong kain yang sudah di mordanting dan diberi motif batik

5.2.Mencelupkan kain ke dalam larutan zat warna dan merendamnya selama 2 jam, 4 jam, 6 jam

6. Proses Fiksasi

6.1. Membuat fiksator dari tawas, kapur tohor, dan tunjung (FeSO4) dengan

cara :

6.1.1. Melarutkan kapur 50 gram dalam 1000 ml dan merendam kain selama 20 menit

6.1.2. Melarutkan tawas 50 gram dalam 1000 ml dan merendam kain selama 20 menit

6.1.3. Melarutkan tunjung 50 gram dalam 100 ml dan merendam kain selama 20 menit

7. Proses Penghilangan Lilin Batik

7.1.Melarutkan 2 gram kanji dalam 1 Liter air dan merebusnya sampai mendidih

7.2.Menghilangkan lilin pada kain dengan cara memasukkan kain dalam air mendidih

7.3.Mencuci kembali kain dan mengeringkan di tempat yang teduh.

8. Tahap Pengujian

8.1. Uji Ketahanan Luntur terhadap Gosokan Kering

8.1.1. Memotong kain batik yang akan diujikan dengan ukuran 5 x 25 cm, dan kain putih dengan ukuran 5 x 5 cm.

(7)

D3 Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta

19

8.1.3. Memasukan kain putih pada tube crockmeter.

8.1.4. Menghidupkan crockmeter dan menghitung sampai 10 kali gosokan. 8.1.5. Membandingkan kain putih yang sudah digosok dengan kain putih

yang belum digosok untuk dilakukan penilaian terhadap staining scale.

8.2. Uji Ketahanan Luntur terhadap Gosokan Basah

8.2.1.Memotong kain batik yang akan diujikan dengan ukuran 5 x 25 cm, dan kain putih dengan ukuran 5 x 5 cm.

8.2.2.Menjepit kedua ujung kain pada penjepit crockmeter. 8.2.3.Mencelupkan kain putih ke dalam aquadest.

8.2.4.Memasukan kain putih yang basah pada tube crockmeter.

8.2.5.Menghidupkan crockmeter dan menghitung sampai 10 kali gosokan.

8.2.6.Membandingkan kain putih yang sudah digosok dengan kain putih yang belum digosok untuk dilakukan penilaian terhadap staining scale.

8.3. Uji Ketahanan Luntur terhadap Cucian

8.3.1.Memotong kain yang akan diujikan dengan ukuran 5 x 10 cm. 8.3.2.Membungkus kain yang akan diujikan dengan kain putih polos

dan menjahitnya di kedua ujungnya.

8.3.3.Memanaskan launderometer sampai suhunya 45 °C.

8.3.4.Membuat larutan sabun dengan melarutkan 2 gram/liter natrium karbonat (Na2CO3) dan 1 ml teepol, kemudian mengaduknya hingga

homogen.

8.3.5.Memasukkan 200 ml larutan, 8 kelereng, dan kain sampel yang akan diujikan pada masing-masing tube (12 tube), kemudian menutupnya. 8.3.6.Memasukkan tube dalam launderometer dan mengatur waktunya 30

menit dengan putaran 42 rpm.

(8)

D3 Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta

20

8.3.8.Membandingkan kain berwarna yang telah dicuci dan dilakukan penilaian terhadap gray scale.

8.3.9.Membandingkan kain putih yang sudah dicuci dengan kain putih yang belum dicuci untuk dilakukan penilaian terhadap staining scale.

Gambar

Gambar III.1 Rangkaian Alat Ektraktor Evaporator
Gambar III.3 Rangkaian Alat Launderometer

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan di peroleh Daya Ledak Otot Lengan Atlet Bulutangkis Club Gempars Bhayangkara Bagan Siapi Api, berada kategori sedang

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan, kasih dan karunia-Nya yang penulis alami dan rasakan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.Penulisan

Gambar 4.3 Class Diagram Tahap Perancangan (Kelas Bisnis dan Kelas Akses) 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* Kelas Akses 1..* 1..* 1..* 1..* mengupdate data mengupdate data WEB PPI 99

Oleh sebab itu disarankan pada peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam dalam meneliti novel Pecinan karya Ratna Indraswari Ibrahim, teruatama yang berkaitan dengan

menunjukkan nilai p= 0,000 ( p < 0,05 ) sehingga mean empirik lebih besar daripada mean teoretiknya. Dapat dikatakan bahwa komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan

naiknya debit thermal oil akan membuat nilai laju alir massa refrijeran semakin turun karena semakin sedikit uap refrijeran yang dapat menguap dari generator

Pričanja iz života su najčešće kratke i podrugljive predaje u kojima se ismijavaju stanovnici pojedinih krajeva i sela, pripadnici određenih društvenih slojeva

[r]