• Tidak ada hasil yang ditemukan

2015, Direktorat Pembinaan SMA i

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2015, Direktorat Pembinaan SMA i"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA ii

KATA PENGANTAR

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan kebijakan implementasi Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kebijakan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada semua satuan pendidikan mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Implementasi Kurikulum 2013 di SMA akan dilakukan secara bertahap mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di 10% SMA sampai dengan tahun pelajaran 2020/2021 di seluruh SMA. Sepanjang implementasi secara bertahap tersebut akan dilakukan evaluasi, perbaikan konsep dan strategi implementasi Kurikulum 2013 agar siap untuk dilaksanakan secara menyeluruh di semua SMA.

Sejalan dengan kebijakan diatas, Direktorat Pembinaan SMA sesuai dengan tugas dan fungsinya terus melakukan fasilitasi pembinaan implementasi Kurikulum 2013, antara lain melalui pengembangan naskah pendukung kurikulum. Pada tahun 2015 Direktorat Pembinaan SMA melakukan reviu naskah yang dikembangkan tahun sebelumnya dan menyusun naskah baru mengikuti perkembangan kebijakan Kurikulum 2013. Naskah-naskah yang direviu dan disusun sebagai berikut : Panduan Pengembangan KTSP, Panduan Pengembangan Silabus, Panduan Pengembangan RPP, Model-Model Pembelajaran, Panduan Pengembangan Penilaian, Model Pembelajaran dan Penilaian Projek, Model Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan, Model Penyelenggaraan SKS, Model Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan, Model Penyelengaraan Peminatan, Model Penyelenggaraan Pendalaman Minat, Panduan Pengembangan Muatan Lokal, Model Penyelenggaraan Kewirausahaan, Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006, dan Panduan Pengisian Aplikasi Rapor. Naskah-naskah pendukung kurikulum dikembangkan oleh tim pengembang yang terdiri dari unsur staf Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas, kepala sekolah, dan guru dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Naskah-naskah tersebut disusun sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Naskah-naskah pendukung kurikulum akan terus dikembangkan, sehingga menjadi lebih

operasional. Oleh karena itu, sekolah diharapkan memberi masukan untuk penyempurnaan lebih lanjut. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan pembahasan naskah-naskah ini diucapkan terima kasih.

Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA,

Harris Iskandar, Ph.D NIP. 196204291986011001

(3)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Landasan Hukum ... 2 C. Tujuan ... 4 D. Ruang Lingkup ... 4 E. Sasaran ... 4

BAB II STRUKTUR KURIKULUM DAN KOMPETENSI DASAR ... 5

A. Perbandingan Struktur Kurikulum ... 5

B. Analisis Mata Pelajaran ... 10

C. Analisis Kompetensi Dasar ... 12

BAB III IMPLEMENTASI ... 13

A. Peminatan - Penjurusan ... 13

B. Matrikulasi ... 13

C. Pembelajaran ... 13

D. Penilaian ... 13

E. Buku Pegangan Peserta Didik ... 14

F. Penghitungan Beban Mengajar Guru ... 14

G. Persiapan Sekolah Dalam Rangka Pelaksanaan Kurikulum 2013 Secara Bertahap . 15 H. Tahap Implementasi Kurikulum 2013 SMA ... 16

BAB IV PENUTUP ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18

LAMPIRAN 1 ... 19

(4)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, dimensi pertama mengarah pada rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, dan dimensi yang kedua mengarah pada cara yang digunakan dalam pembelajaran.

Implikasi dari pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa penyusunan dan pelaksanaan kurikulum oleh satuan pendidikan harus memperhatikan kebutuhan, karakteristik dan potensi satuan pendidikan (internal) serta lingkungan di daerah setempat. Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran, kurikulum memuat komponen-komponen yang berkaitan dengan pembelajaran. Salah satu dari komponen tersebut adalah struktur dan muatan kurikulum.

Kurikulum 2013 digulirkan sebagai langkah pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirilis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tahun 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, dan mulai tahun pelajaran 2013/2014 diimplementasikan secara bertahap mulai dikelas X jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada pasal 1 mengamanatkan bahwa satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang melaksanakan Kurikulum 2013 sejak semester pertama tahun pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 mulai semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai ada ketetapan dari Kementerian untukmelaksanakan Kurikulum 2013.

Merujuk pada kebijakan tersebut, SMA yang baru melaksanakan Kurikulum 2013 satu semester yang dimulai pada tahun pelajaran 2014/2015 harus kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 mulai semester kedua pada tahun pelajaran 2014/2015. Kementerian telah menetapkan 2.156 SMA sebagai sekolah rintisan pelaksana

(5)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 2

Kurikulum 2013 yang terdiri dari 1.163 SMA yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama tiga semester, 972 SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 secara mandiri, dan 21 SMA melaksanakan Kurikulum 2013 selama satu semester dan telah diverifikasi oleh BAN-S/M dan disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Implikasi dari kebijakan tersebut menunjukkan bahwa SMA yang tidak menjadi rintisan Kurikulum Tahun 2013 harus kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006. Perubahan ini berimplikasi juga pada perubahan manajemen pengelolaan satuan pendidikan meliputi: struktur kurikulum, pendidik, administrasi dan proses pembelajaran, serta prosedur

penilaian.

Peserta didik kelas X dan XI pada tahun pelajaran 2014/2015 semester kedua mengikuti proses pembelajaran dan penilaian sebagai mana yang berlaku pada Kurikulum Tahun 2006 dengan mengacu pada peraturan yang berlaku.

Struktur kurikulum yang mengacu pada Kurikulum Tahun 2006 dan yang termuat dalam Permendikbud No. 59 tahun 2014 tentang struktur Kurikulum 2013 memiliki perbedaan dari sisi jumlah, jenis mata pelajaran, dan beban belajar. Hal ini menjadi tugas satuan pendidikan untuk melakukan penyesuaian mata pelajaran, dan pemenuhan ketercapaian kompetensi dasar (KD) yang sesuai tuntutan Kurikulum Tahun 2006.

Konsekuensi dari hal di atas satuan pendidikan yang melaksanakan kembali Kurikulum Tahun 2006 perlu mempersiapkan manajemen dan teknis pelaksanaan dalam upaya menyesuaikan dengan tuntutan Kurikulum Tahun 2006. Untuk memfasilitasi kegiatan tersebut Direktorat Pembinaan SMA menyusun naskah Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum Tahun 2006 di SMA.

B.

Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

Kementerian telah menetapkan 2.156 SMA sebagai sekolah rintisan

pelaksana Kurikulum 2013 yang terdiri dari 1.163 SMA yang telah

melaksanakan Kurikulum 2013 selama tiga semester, 972 SMA yang

melaksanakan Kurikulum 2013 secara mandiri, dan 21 SMA melaksanakan Kurikulum 2013 selama satu semester dan telah diverifikasi oleh BAN-S/M dan disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

(6)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 3

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA/MA.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013, perihal Implementasi Kurikulum 2013.

7. Surat Edaran bersama Mendagri Nomor 420/176/SJ dan Mendikbud Nomor 0258/MPK.A/KR/2014 tanggal 9 Januari 2014 Perihal Implementasi Kurikulum 2013.

8. Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

9. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah. 10.Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar

dan Menengah.

11.Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

12.Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

13.Permendikbud No. 4 Tahun 2015 tentang Ekuivalensi Kegiatan Pembelajaran/ Pembimbingan Bagi Guru Yang Bertugas Pada SMP/SMA/SMK Yang Melaksanakan Kurikulum 2013 Pada Semester Pertama Menjadi Kurikulum Tahun 2006 Pada Semester Kedua Tahun Pelajaran 2014/2015.

14.Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 5496/C/KR/2014, No.7915/D/KP/2014 tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

(7)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 4

15. Surat Edaran Kementrian dan Dirjen Pendidikan Menengah No. 5635/C/KR/2014, No. 8014/D/KP/2014 tentang Sekolah yang melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

C.

Tujuan

Naskah ini bertujuan:

1. Memberikan gambaran pengelolaan penyesuaian muatan materi mata pelajaran; 2. Memberikan gambaran pengelolaan penyesuaian peminatan ke penjurusan; 3. Memberikan pemahaman pelaksanaan matrikulasi pada kompetensi dasar

tertentu; dan

4. Memberikan gambaran proses pembelajaran dan penilaian.

D.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup naskah panduan teknis ini adalah manajemen transisi dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Tahun 2006 meliputi penyesuaian muatan materi mata pelajaran, penyesuaian peminatan ke penjurusan, pelaksanaan matrikulasi pada kompetensi dasar tertentu, dan gambaran proses pembelajaran dan penilaian.

E.

Sasaran

(8)

BAB II

STRUKTUR KURIKULUM DAN KOMPETENSI DASAR

A.

Perbandingan Struktur Kurikulum

Mata pelajaran dan beban belajar kelas X yang sesuai Kurikulum Tahun 2006 adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X

Komponen Alokasi Waktu

Semester 1 Semester 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 5. Matematika 4 4 6. Fisika 2 2 7. Biologi 8. Kimia 2 2 2 2 9. Sejarah 10. Geografi 11. Ekonomi 12. Sosiologi 1 1 2 2 1 1 2 2 13. Seni Budaya 2 2

14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi

16. Keterampilan /Bahasa Asing

2 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) Jumlah 38 38

(9)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 6

Tabel 2. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPA

Komponen

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran

1.

Pendidikan Agama 2 2 2 2

2.

Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3.

Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4.

Bahasa Inggris 4 4 4 4

5.

Matematika 4 4 4 4

6.

Fisika 4 4 4 4

7.

Kimia 4 4 4 4

8.

Biologi 4 4 4 4

9.

Sejarah 1 1 1 1

10.

Seni Budaya 2 2 2 2

11.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

12.

Teknologi Informasi dan

Komunikasi 2 2 2 2

13.

Keterampilan/ Bahasa Asing 2 2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 39 39 39 39

(10)

Tabel 3. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPS

Komponen

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 4 6. Sejarah 3 3 3 3 7. Geografi 3 3 3 3 8. Ekonomi 4 4 4 4 9. Sosiologi 3 3 3 3 10. Seni Budaya 2 2 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 13. Keterampilan/Bahasa Asing 2 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) Jumlah 39 39 39 39

(11)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 8

Tabel 4. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program Bahasa

Komponen

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5 4. Bahasa Inggris 5 5 5 5 5. Matematika 3 3 3 3 6. Sastra Indonesia 4 4 4 4 7. Bahasa Asing 4 4 4 4 8. Antropologi 2 2 2 2 9. Sejarah 2 2 2 2 10. Seni Budaya 2 2 2 2 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 13. Keterampilan 2 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) Jumlah 39 39 39 39

(12)

Permendikbud No. 59 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013, mata pelajaran untuk kelas X sebagai berikut.

Tabel 5. Struktur Kurikulum (Permendikbud No. 59/2014-Lampiran 1)

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU

X XI XII

KELOMPOK A (UMUM)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 KELOMPOK B (UMUM) 7. Seni Budaya 2 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2

Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B per minggu 24 24 24 KELOMPOK C (PEMINATAN)

Mata pelajaran peminatan akademik 9 atau 12 12 atau 16 12 atau 16 Mata pelajaran pilihan lintas minat dan/atau

pendalaman minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8

Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per

minggu 42 44 44

Tabel 6. Mata Pelajaran Peminatan Akademik

MATA PELAJARAN KELAS

X XI XII

I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

1 Matematika 3 4 4

2 Biologi 3 4 4

3 Fisika 3 4 4

4 Kimia 3 4 4

II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

1 Geografi 3 4 4

2 Sejarah 3 4 4

3 Sosiologi 3 4 4

4 Ekonomi 3 4 4

III. Peminatan Bahasa dan Budaya

1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4

2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4

3

Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis)

3 4 4

4 Antropologi 3 4 4

Mata pelajaran Pilihan

(13)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 10

Struktur kurikulum yang berlaku pada Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 memiliki perbedaan dalam, jumlah mata pelajaran, beberapa nama mata pelajaran, dan beban belajar peserta didik, yang terangkum dalam tabel berikut :

No Uraian Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum 2013 1. Jumlah mata

pelajaran

a. Beban belajar peserta didik kelas X meliputi 16 mata pelajaran ditambah muatan lokal dan pengembangan diri. b. Beban belajar peserta didik

kelas XI dan XII SMA Program IPA, Program IPS, dan Program Bahasa meliputi 13 mata pelajaran ditambah mulok dan pengembangan diri.

a. Beban Belajar peseta didik kelas X meliputi 12 mata pelajaran yang berbeda pada peminatan MIPA dan IPS dan 11 mata pelajaran yang berbeda pada peminatan Bahasa dan Budaya

b. Beban Belajar peserta didik kelas XI dan kelas XII meliputi 12 mata pelajaran yang berbeda pada peminatan MIPA dan IPS dan 11 mata pelajaran yang berbeda pada peminatan Bahasa dan Budaya

2. Nama mata pelajaran

1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3. Sejarah

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Sejarah Indonesia

4. Sejarah (Peminatan) 3. Beban Belajar Kelas X minimal 38 jam pelajaran

Kelas XI dan XII minimal 39 jam pelajaran

Kelas X miniml 42 jam pelajaran Kelas XI dan XII minimal 44 jam pelajaran perminggu

Meskipun terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua struktur kurikulum di atas namun sekolah pelaksana Kurikulum Tahun 2006, pada semester satu tidak perlu melakukan penyesuaian jumlah, jenis maupun beban belajar sebagaimana tuntutan struktur Kurikulum Tahun 2006.

B.

Analisis Mata Pelajaran

Analisis mata pelajaran dilakukan dengan:

1. Membandingkan mata pelajaran dan beban belajar yang terdapat dalam struktur Kurikulum 2013 dengan struktur Kurikulum Tahun 2006 untuk kelas X dan XI.

2. Menentukan strategi pemenuhan capaian kompetensi berdasarkan hasil analisis. Contoh hasil analisis jenis mata pelajaran dan beban belajar Kurikulum 2013 ke Kurikulum Tahun 2006 (kelas X semester 1)

(14)

NO.

PERMENDIKBUD NO. 59/2014 PERMENDIKNAS NO. 22/2006 STRATEGI PEMENUHAN CAPAIAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN BEBAN

(JP)

MATA PELAJARAN BEBAN (JP) 1. Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti

3 Pendidikan Agama 2 Penyesuaian muatan materi

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2 Pendidikan

Kewarganegaraan 2 Penyesuaian muatan materi 3. Bahasa Indonesia 4 Bahasa Indonesia 4 Penyesuaian muatan

materi

4. Matematika 4 Matematika 4 Penyesuaian muatan materi (plus muatan Matematika peminatan MIPA bagi peserta didik yang mengambil) 5. Sejarah Indonesia 2 Sejarah 1 Penyesuaian muatan

materi (plus muatan Sejarah peminatan IPS bagi peserta didik yang mengambil)

6. Bahasa Inggris 2 Bahasa Inggris 4 Penyesuaian muatan materi (plus muatan B & S Ingggris peminatan Bahasa & Budaya bagi peserta didik yang mengambil)

7. Seni Budaya 2 Seni Budaya 2 Penyesuaian muatan materi 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 Penyesuaian muatan materi 9. Prakarya dan

Kewirausahaan 2 Tidak perlu penyesuaian materi/Mapel dihilangkan 10. Matematika 3

11. Biologi 3 Biologi 2 Penyesuaian muatan

materi

12. Fisika 3 Fisika 2 Penyesuaian muatan

materi

13. Kimia 3 Kimia 2 Penyesuaian muatan

materi

14. Geografi 3 Geografi 1 Penyesuaian muatan

materi

15. Sejarah 3

16. Sosiologi 3 Sosiologi 2 Penyesuaian muatan materi

17. Ekonomi 3 Ekonomi 2 Penyesuaian muatan

materi 18. Bahasa dan Sastra

Indonesia

3 19. Bahasa dan Sastra

Inggris 3

20. Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab,

(15)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 12 NO.

PERMENDIKBUD NO. 59/2014 PERMENDIKNAS NO. 22/2006 STRATEGI PEMENUHAN CAPAIAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN BEBAN

(JP)

MATA PELAJARAN BEBAN (JP) Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis) 21. Antropologi 3 22. Keterampilan

/Bahasa Asing 2 Dilaksanakan mulai semester ke-2

23. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 Dilaksanakan mulai semester ke-2 JUMLAH 42 38 Keterangan:

Penyesuaian substansi materi adalah menyesuaikan materi dalam mata pelajaran di Kurikulum 2013 dengan materi dalam

Kurikulum Tahun 2006.

C.

Analisis Kompetensi Dasar

Analisis KD kelas X dan Kelas XI Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Tahun 2006 mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

a. Mengkaji Permendikbud No 59 Tahun 2014 dan Peraturan Kurikulum Tahun 2006 (Permendiknas No 22 Tahun 2006 selama belum ada penggantinya);

b. Melakukan linierisasi kompetensi/materi pokok;

c. Menentukan analisis kesenjangan kompetensi kedua kurikulum;

d. Membuat kesimpulan, saran dan kegiatan tindak lanjut yang harus dilakukan sesuai dengan hasil analisis;

e. Menentukan bahan/materi matrikulasi dan alternatif kegiatan pembelajaran. Analisis KD diperlukan karena terdapat beberapa kompetensi yang tidak diterima oleh peserta didik yang sekolahnya melaksanakan Kurikulum 2013 pada semester pertama kelas X tetapi kompetensi tersebut terdapat pada semester kedua. Kompetensi tersebut pada Kurikulum Tahun 2006 justru terdapat pada semester pertama sehingga peserta didik selama di SMA tidak akan mendapat materi sesuai KD yang bersangkutan padahal materi tersebut menjadi materi prasyarat untuk mengkaji materi-materi selanjutnya. Contoh hasil analisis terlampir.

Meskipun terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua struktur kurikulum di atas namun sekolah pelaksana Kurikulum Tahun 2006, pada semester satu tidak perlu melakukan

penyesuaian jumlah, jenis maupun beban belajar sebagaimana tuntutan struktur Kurikulum Tahun 2006.

(16)

BAB III

IMPLEMENTASI

A.

Peminatan - Penjurusan

1. Peminatan pada Kurikulum 2013 dilaksanakan di kelas X semester satu.

2. Bagi peserta didik kelas X tidak ada penjurusan atau pemilihan program sesuai tuntutan Kurikulum Tahun 2006. Penjurusan baru akan dilaksanakan di kelas XI. 3. Penjurusan bagi peserta didik di kelas XI Kurikulum Tahun 2006 disesuaikan dengan

kelompok mata pelajaran yang dipilih. 4.

B.

Matrikulasi

Matrikulasi hanya dilakukan untuk kompetensi dasar yang ada pada semester pertama kelas X Kurikulum Tahun 2006 namun tidak ada pada Kurikulum 2013.

Kegiatan Matrikulasi mata pelajaraan dapat dilakukan dalam beberapa bentuk:

1. Kegiatan pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri secara terbatas dalam periode waktu tertentu; atau

2. Kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.

Bentuk kegiatan pertama dilakukan dengan membuat jadwal tertentu di luar jadwal mata pelajaran. Hal ini dilakukan melalui proses pembelajaran tatap muka terbatas untuk beberapa kompetensi dasar, sementara kompetensi dasar lainnya dapat dilakukan dengan penugasan.

Bentuk kegiatan kedua dilakukan cukup dengan memberikan penugasan kepada peserta didik pada beberapa kompetensi dasar sampai kompetensi itu dikuasai. Kegiatan ini dilakukan apabila semua kompetensi yang harus dikuasai pada mata pelajaran terkait dapat dilakukan melalui penugasan.

C.

Pembelajaran

Proses pembelajaran dapat menggunakan pendekatan saintifik atau model pembelajaran lainnya sesuai peraturan berdasarkan Kurikulum Tahun 2006.

D.

Penilaian

1. Mekanisme dan prosedur penilaian berdasarkan standar pada ketentuan Kurikulum Tahun 2006.

(17)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 14

2. Data penilaian yang sudah diperoleh pada semester pertama dengan skala 1 - 4 tidak perlu dikonversi ke skala 0 - 100.

3. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada semester dua (genap) mengikuti KKM tahun pelajaran sebelumnya.

4. Rapor yang telah digunakan pada semester pertama tidak perlu disesuaikan ke rapor Kurikulum Tahun 2006.

E.

Buku Pegangan Peserta Didik

Satuan pendidikan menggunakan buku Kurikulum Tahun 2006 yang tersedia di perpustakaan sekolah, Buku Sekolah Elektronik (BSE), buku teks Kurikulum 2013 yang relevan, dan buku lainnya yang telah

dinyatakan lulus penilaian oleh BSNP.

F.

Penghitungan Beban Mengajar

Guru

Beban mengajar guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.

Sesuai dengan Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat (1) tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan, beban kerja guru paling sedikit ditetapkan memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Dengan kembalinya ke Kurikulum Tahun 2006 berdampak tidak terpenuhinya beban mengajar minimal 24 (dua puluh empat) jam tatap muka perminggu bagi guru mata pelajaran tertentu. Pemenuhan beban mengajar dilakukan melalui ekuivalensi kegiatan pembelajaran/pembimbingan berdasarkan Permendikbud No. 4 Tahun 2015 tentang ekuivalensi kegiatan pembelajaran/pembimbingan bagi guru yang bertugas pada SMP/SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 pada semester pertama menjadi Kurikulum Tahun 2006 pada semester kedua tahun pelajaran 2014/2015. Beban kerja guru pada satuan pendidikan yang memberlakukan Kurikulum Tahun 2006 dihitung berdasarkan alokasi waktu sesuai dengan kurikulum yang digunakan pada rombongan belajar tersebut.

Data penilaian yang sudah diperoleh pada semester pertama dengan skala 1 - 4 tidak perlu dikonversi ke skala 0 - 100.

(18)

G.

Persiapan Sekolah Dalam Rangka Pelaksanaan Kurikulum 2013 Secara

Bertahap

Persiapan yang dilakukan sekolah untuk melaksanakan Kurikulum 2013 sebagai berikut:

1. Menentukan target waktu melaksanakan Kurikulum 2013.

Berdasarkan Permendikbud no. 160 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikuum 2013 menyatakan bahwa Satuan pendidikan Dasar dan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan Tahun Pelajaran 2019/2020. Dengan demikian sekolah dapat menentukan target waktu pelaksanaan Kurikulum 2013 sebagai berikut.

Alternatif 1:

Tahun Pelajaran

Kelas

X XI XII

2015/2016 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2016/2017 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2017/2018 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 2018/2019 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013

Alternatif 2:

Tahun Pelajaran

Kelas

X XI XII

2015/2016 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2016/2017 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2017/2018 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2018/2019 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 2019/2020 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013

Alternatif 3:

Tahun Pelajaran

Kelas

X XI XII

(19)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 16 Tahun

Pelajaran

Kelas

X XI XII

2016/2017 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2017/2018 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2018/2019 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 Kurikulum Tahun 2006 2019/2020 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum Tahun 2006 2020/2021 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013

2.Menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013 secara bertahap sesuai dengan alternatif di atas.

3.Mengajukan kesiapan sekolah untuk melaksanakan Kurikulum 2013 ke Kemendikbud melalui Dinas Pendidikan setempat.

H.

Tahap Implementasi Kurikulum 2013 SMA

Direktorat Jenderal Pendidikan Menegah telah merencanakan tahapan implementasi Kurikulum 2013 pada jenjang SMA seperti gambar 1 di bawah ini.

(20)

BAB IV

PENUTUP

Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum Tahun 2006 ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi SMA dalam pengelolaan penyesuaian muatan materi mata pelajaran, pengelolaan penyesuaian peminatan ke penjurusan, pelaksanaan matrikulasi pada kompetensi dasar tertentu, dan proses pembelajaran dan penilaian. Disamping itu panduan ini dijadikan sebagai acuan dalam merencanakan pelaksanaan Kurikulum 2013. Panduan ini dapat digunakan oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota untuk mensosialisasikan kepada pihak-pihak yang memerlukan. Koordinasi yang baik antara SMA, Dinas Pendidikan, dan Direktorat Pembinaan SMA sangat diperlukan dalam pelaksanaan transisi kurikulum. Saran dan masukan untuk peningkatan dan perbaikan panduan ini sangat diharapkan.

(21)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 18

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA/MA.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP SMA/MA.

5. Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

6. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah. 7. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar

dan Menengah.

8. Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

9. Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

10.Permendikbud No. 4 Tahun 2015 tentang Ekuivalensi Kegiatan Pembelajaran/ Pembimbingan Bagi Guru Yang Bertugas Pada SMP/SMA/SMK Yang Melaksanakan Kurikulum 2013 Pada Semester Pertama Menjadi Kurikulum Tahun 2006 Pada Semester Kedua Tahun Pelajaran 2014/2015.

(22)

LAMPIRAN 1

CONTOH ANALISIS KURIKULUM 2013-KURIKULUM TAHUN 2006 MATA PELAJARAN : KIMIA

SEMESTER 1 KELAS X

NO PERMENDIKBUD NO. 59 TAHUN 2014 PERMENDIKBUD NO. ... TAHUN 2014 PENJELASAN

KD (KI-3) KD (KI-4) KETERANGAN KD KETERANGAN

` 3.2 Menganalisis perkembangan model atom. 3.3 Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum. 3.4 Menganalisis

hubungan

konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur. 4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom. 4.3 Mengolah dan menganalisis truktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum. 4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.

Cakupan materi lebih luas sampai diagram orbital

1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron. Diagram orbital di

kelas XI TIDAK PERLU MATRIKULASI

2 3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan KD 3.6 dan 3.7 di kelas XI pada K-06 1.2Membandingkan proses pembentukan TIDAK PERLU MATRIKULASI

(23)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 20

NO PERMENDIKBUD NO. 59 TAHUN 2014 PERMENDIKBUD NO. ... TAHUN 2014 PENJELASAN

KD (KI-3) KD (KI-4) KETERANGAN KD KETERANGAN

kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antarpartikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi. 3.6 Menganalisis kepolaran senyawa. 3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul. proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antarpartikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi. 4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa. 4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron). ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

4 3.11Menerapkan konsep 4.11Mengolah dan menganalisis

Semester 2 2.1 Mendeskripsikan tata nama

Semester 1 PERLU MATRIKULASI (6 jp atau sesuai

(24)

NO PERMENDIKBUD NO. 59 TAHUN 2014 PERMENDIKBUD NO. ... TAHUN 2014 PENJELASAN

KD (KI-3) KD (KI-4) KETERANGAN KD KETERANGAN

massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya perhitungan pengajar) 2.2 Membuktikan dan mengomunikasiik an berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan, serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan sederhana PERLU MATRIKULASI (12 jp atau sesuai perhitungan pengajar)

(25)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 22

LAMPIRAN 2

ANALISIS KURIKULUM 2013-KURIKULUM TAHUN 2006 MATA PELAJARAN : FISIKA

SEMESTER 1 KELAS X

NO PERMENDIKBUD NO. 59 TAHUN 2014 PERMENDIKBUD NO. ... TAHUN 2014 PENJELASAN

KD (KI-3) KD (KI-4) KETERANGAN KD KETERANGAN

3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting) 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah. Cakupan relatif sama, penekanan pada aspek pengetahuan & keterampilan lebih ditonjolkan secara spesifik 1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Cakupan relatif

sama TIDAK PERLU MATRIKULASI

2 3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri) 4.1Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah. 4.2Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vektor Cakupan relatif sama, hanya penekanan pada aspek pengetahuan & keterampilan lebih ditonjolkan secara spesifik 1.2 Melakukan penjumlahan vektor. TIDAK PERLU MATRIKULASI

(26)

3 3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan 4.1Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk

penyelidikan ilmiah

4.2Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan 2.1Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan. 2.2 Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan TIDAK PERLU MATRIKULASI 3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus 4.3Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan 2.3 Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan TIDAK PERLU MATRIKULASI

(27)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 24 ilmiah 4.4Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus 3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi 4.5Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar (misalnya pada hubungan roda-roda) 2.2 Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan TIDAK PERLU MATRIKULASI 3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari 4.6Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah 4.7Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan PERLU MATRIKULASI

(28)

3.7 Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari 4.1Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah 4.2Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan KD 2.2 pada kelas XI smt 2 PERLU MATRIKULASI 3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari 4.8Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah 4.9Merencanakan dan melaksanakan 1.1Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. 1.2Menganalisis cara perpindahan kalor 1.3Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah

(29)

©2015, Direktorat Pembinaan SMA 26 percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor 3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa

4.10 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan

menerapkan prinsip

pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa

3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif 3.2 Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari. 4.11 a. Memformulasi-kan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop) b. Mengidentifika-si penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari c. 5.3 Menggunakan alat ukur listrik

(30)

Mendeskripsika n spektrum gelombang elektromagneti k 6.2 Menjelaskan aplikasi gelombang elektromagneti k pada kehidupan sehari-hari.

(31)

Gambar

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X
Tabel 2. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPA
Tabel 3. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPS
Tabel 4. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program Bahasa
+3

Referensi

Dokumen terkait

susunan musik iringan tari Tepulout di Sanggar Seni Kite Sungailiat

Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan keharmonisan pernikahan dengan kecemasan menghadapi masa pensiun pada karyawan BUMN.. Penelitian ini melibatkan 57

Setiap perusahaan membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, salah satu saranan dan prasarana yang dimaksud adalah aktiva tetap berwujud yang juga merupakan salah satu faktor

The revenue forecasts are based on our predictive esports market model, which incor- porates data from multiple sources: macroeconomic and census data, primary consumer research,

Pendekatan kontekstual ( Contextual Teaching and learning ) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa

Setelah melakukan evaluasi isian kualifikasi yang telah Saudara Upload untuk paket pekerjaan Jasa Konsultan Supervisi Revitalisasi Terminal Pinang Baris.. Dinas Perumahan

Berdasarkan hasil penelitian lainnya yang dikutip dari Mahwita S, et, al., (2014), tentang hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker payudara dalam

Dalam penelitian ini terlebih dahulu adalah dengan menganalisis kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Untuk melakukan uji pengaruh metode