• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK

DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

ANDRIANA SHINTA BELLA A01401856

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)
(5)

v Program Studi D III Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Juli 2017

Andriana Shinta Bella1, Nurlaila2, M. Kep., Ns

ABSTRAK

PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK

DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar belakang: Demam terjadi karena ketidakmampuan mekanisme kehilangan panas untuk mengimbangi produksi panas yang berlebih. Jika demam tidak diatasi kemungkinan dehidrasi, kekurangan oksigen, demam diatas 42ºC dan kejang demam bahkan kematian. Salah satu penatalaksanaan demam yaitu dengan penerapan tindakan tepid water sponge.

Tujuan penulisan: Menggambarkan penerapan tindakan tepid water sponge untuk mengurangi demam pada anak di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Metode: Menggunakan design kuantitatif jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. Subyek studi kasus yaitu klien berusia 1 – 10 tahun yang dirawat di ruang anak RSUD Dr. Soedirman kebumen dengan suhu tubuh ≥ 38oC. Analisis data dan penyajian data yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu teks yang bersifat naratif dan tabel distribusi frekuensi.

Hasil: Suhu tubuh klien sebelum dilakukan tindakan tepid water sponge 38,1oC. Suhu tubuh segera setelah selesai dilakukan tindakan tepid water sponge 37,8oC, suhu tubuh setelah 15 menit tindakan selesai 37,5oC, suhu tubuh setelah 30 menit tindakan selesai 37,0oC.

Pembahasan: Tepid water sponge dapat mengurangi suhu tubuh klien yang menderita demam. Pemberian seka dengan air hangat akan mempercepat pelebaran pembuluh darah perifer yang akan memfasilitasi perpindahan panas dari tubuh ke lingkungan sekitar dan dapat mempercepat penurunan suhu tubuh.

Kesimpulan: Penerapan tindakan tepid water sponge dapat mengurangi suhu tubuh pada An. K dibuktikan dengan pengukuran suhu tubuh sebelum dilakukan penerapan tindakan tepid water sponge dan setelah tindakan tepid water sponge dapat turun 1,1oC.

Kata kunci : demam, tepid water sponge

1. Mahasiswa

(6)

vi D III Program of Nursing Department

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Scientific Paper, July 2017

Andriana Shinta Bella1, Nurlaila2, M. Kep., Ns

ABSTRACT

THE APPLICATION OF IMPLEMENTING TEPID WATER SPONGE FOR REDUCING FEVER ON CHILDREN

IN Dr. SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN

Background: Fever commonly occurs due to the mechanism inability of losing heat when attempting to balance out excessive heat overproduction. Failure to cope with fever can lead to dehydration, lack of oxygen, fever with temperature above 42oC, febrile convulsions, and even death. One of fever treatments is by implementing tepid water sponge.

Objective: To describe the implementation of tepid water sponge to reduce fever on children in dr. Soedirman hospital of Kebumen.

Method: This study is an analytical descriptive using quantitative design with case study approach. The respondent is a 2 year-old child with 38.1oC being treated in children ward of Dr. Soedirman hospital of Kebumen. The data analysis and display in this case study are text in the form of narration and frequency temperature of a client having fever. Rubbing with warm water can accelerate the broadening peripheral blood vessels to facilatate heat transfer from the body to the surrounding and can acclerate the temperature decrease as well.

Conclusion: The application of implementing tepid water sponge can reduce body temperature of the client shown by the measurement of his body temperature before and after indicating the ability of tepid water sponge in reducing the temperature by 1,1oC.

Keywords: Fever, tepid water sponge 1. Student

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Penerapan Tindakan Tepid Water Sponge untuk Mengurangi Demam pada Anak di RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan.

Penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Keluarga tercinta, bapak dan ibu tersayang, adikku tersayang yang telah memberikan doa serta dukungan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. 2. Ibu Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat selaku ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong.

3. Ibu Nurlaila, S. Kep, Ns, M. Kep selaku ketua prodi D III Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing karya tulis ilmiah yang telah memberikan bimbingan dan saran yang membangun untuk penulis. 4. Ibu Ning Iswati, M. Kep selaku penguji ujian yang telah memberi bimbingan

dan saran untuk penulis

5. Ibu Diah Astutiningrum, M. Kep selaku Pembimbing Akademik.

6. Seluruh dosen dan staf karyawan Prodi DIII Keperawatan yang telah membantu kelancaran proses penulisan karya tulis ilmiah.

7. Fakhri Dzulfiqar yang selalu memberikan doa, samangat, dan motivasi.

(8)

viii

Penulis menyadari bahwa di dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini pada waktu yang akan datang. Harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.

Gombong, 24 Juli 2017

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan ... 3

D. Manfaat ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Demam 1. Definisi Demam ... 4

2. Penyebab Demam ... 4

3. Mekanisme Demam ... 5

(10)

x

5. Risiko Demam ... 7

6. Diagnosa Keperawatan ... 8

7. Fokus Intervensi ... 8

B. Tepid Water Sponge 1. Definisi Tepid Water Sponge ... 9

2. Tahapan Tepid Water Sponge ... 10

3. Manfaat Tepid Water Sponge ... 11

4. Efektifitas Tepid Water Sponge ... 12

C. Kerangka Konsep ... 13

BAB III METODE STUDI KASUS A. Jenis Studi Kasus ... 14

B. Subyek Studi Kasus ... 14

C. Fokus Studi Kasus ... 14

D. Definisi Operasional ... 15

E. Instrumen Studi Kasus ... 18

F. Metode Pengumpulan Data ... 18

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus ... 19

H. Analisis Data dan Penyajian Data ... 19

I. Etika Studi Kasus ... 19

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Studi Kasus ... 21

B. Pembahasan ... 24

(11)

xi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 27

B. Saran ... 27

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Demam ... 6

(13)

xiii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Suhu Tubuh setelah Tindakan Tepid Water

Sponge ... 23

Tabel 4.2 Tabel Observasi Pengukuran Suhu Tubuh An. K selama Dirawat di

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Asuhan Keperawatan An. K dengan Vomitus di Ruang Melati RSUD

Dr. Soedirman Kebumen

Lampiran 2. Lembar Denver II

Lampiran 3. Penjelasan untuk Mengikuti Penelitian (PSP)

Lampiran 4. Informed Consent

Lampiran 5. Jurnal Penelitian

Lampiran 6. Lembar Konsultasi

Lampiran 7. Prosedur Pengukuran Suhu Air

Lampiran 8. Prosedur Pengukuran Suhu Tubuh

Lampiran 9. Prosedur Tepid Water Sponge

Lampiran 10. Leaflet Tepid Water Sponge

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Anak-anak merupakan suatu kelompok yang mudah sekali terserang penyakit karena mereka masih memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Penyakit yang umumnya menyerang bayi dan balita antara lain demam, batuk, pilek dan diare (Nanik dalam Septi, 2016). Demam terjadi karena ketidakmampuan mekanisme kehilangan panas untuk mengimbangi produksi panas yang berlebih sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh. Demam tidak berbahaya jika dibawah 39oC dan pengukuran tunggal tidak menggambarkan demam. Selain adanya tanda klinis, penentuan demam juga berdasarkan pada pembacaan suhu pada waktu yang berbeda dalam satu hari dan dibandingkan dengan nilai normal individu tersebut (Potter dan Perry, 2009).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengemukakan jumlah kasus demam di seluruh Dunia mencapai 18-34 juta. Anak merupakan yang paling rentan terkena demam, di hampir semua daerah endemik, insidensi demam banyak terjadi pada anak usia 5-19 tahun (Suriadi, 2010). Data kunjungan ke fasilitas kesehatan pediatrik di Brazil terdapat sekitar 19% sampai 30% anak diperiksa karena menderita demam (Alves & Almeida, 2008). Penelitian yang dilakukan

di Kuwait (Jalil, Jumah, & Al-Baghli, 2007) menunjukkan bahwa sebagian besar anak 3 bulan sampai 36 bulan mengalami serangan demam rata-rata 6 kali per tahun. Apabila demam tidak segera diatasi maka dapat terjadi komplikasi antara lain kemungkinan dehidrasi, kekurangan oksigen, demam diatas 42ºC dan kejang demam bahkan kematian. Untuk itu agar tidak terjadi komplikasi yang fatal demam harus segera ditangani dan dikelola dengan benar (Sarasvati, 2010).

Profil kesehatan Indonesia tahun 2013, mengungkapkan bahwa pada tahun 2013 jumlah penderita demam yang disebabkan oleh infeksi dilaporkan sebanyak 112.511 kasus dengan jumlah kematian 871 orang. Hal ini terjadi peningkatan jumlah kasus demam yang disebabkan oleh infeksi tahun 2013

(16)

2

dibandingkan dengan tahun 2012 dengan angka 90.245 kasus demam infeksi pada anak di Indonesia (Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Penatalaksanaan demam sangat bermanfaat untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan yang dirasakan pasien. Saat ini pengobatan demam dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya pemberian antipiretik, manajemen cairan, pemakaian pakaian yang tipis, dan tepid sponge dengan air hangat. Telah dikenal dua macam cara kompres kulit, yaitu water tepid sponge dan kompres hangat. Namun kompres hangat telah dikenal secara luas penggunaannya di masyarakat dibandingkan water tepid sponge. Suprapti (2008) menyatakan tepid sponge efektif dalam mengurangi suhu tubuh pada anak dengan hipertermia dan juga membantu dalam mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan. Teknik water tepid sponge berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh karena kompres blok langsung dilakukan di beberapa tempat yang memiliki pembuluh darah besar, sehingga mengakibatkan peningkatan sirkulasi serta peningkatan tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 dalam darah akan meningkat dan pH dalam darah turun (Ali, 2011).

Penelitian Setiawati (2008) rata-rata penurunan suhu tubuh pada anak hipertermia yang mendapatkan terapi antipiretik ditambah tepid sponge sebesar 0,53oC dalam waktu 30 menit. Sedangkan yang mendapat terapi tepid sponge saja rata-rata penurunan suhu tubuhnya sebesar 0,97oC dalam waktu 60 menit.

Maling, dkk, (2012) menyatakan rata-rata suhu tubuh sebelum diberikan tepid sponge sebesar 38,5oC dengan standar deviasi 0,4oC. Nilai rata-rata setelah diberikan tepid sponge sebesar 37,1oC dengan standar devisiasi 0,5oC sehingga diketahui ada penurunan nilai rata-rata suhu tubuh sebesar 1,4oC setelah diberikan tepid sponge.

(17)

3

kompres saja. Mencermati hal tersebut, penulis ingin melakukan penerapan tindakan tepid water sponge untuk mengurangi demam pada anak di Rumah

Sakit.

B.Rumusan Masalah

Bagaimanakah penerapan tindakan tepid water sponge untuk mengurangi demam pada anak di Rumah Sakit?

C.Tujuan

1. Tujuan Umum

Menggambarkan penerapan tindakan tepid water sponge untuk mengurangi demam pada anak di Rumah Sakit.

2. Tujuan Khusus

a. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam sebelum diberikan tepid water sponge di Rumah Sakit.

b. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam setelah diberikan tepid water sponge di Rumah Sakit.

D.Manfaat

1. Manfaat Penulisan untuk Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang mengurangi demam pada anak melalui penerapan tepid water sponge.

2. Manfaat Penulisan untuk Pengembangan Ilmu Teknologi Keperawatan Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan pada bidang keperawatan dalam mengurangi demam pada anak melalui penerapan tepid water sponge. 3. Manfaat Penulisan untuk Penulis

(18)

29

DAFTAR PUSTAKA

Ali Hamid, Mohammad. (2011). Keefektifan Kompres Tepid Sponge yang Dilakukan Ibu dalam Menurunkan Demam pada Anak Randomized Control Trial di Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Alves, A. Almeida, R. (2008). Tepid Sponge Plus Dipyrone Versus Dipyrone Alone for Reducing Body Temperatur In Febrile Children. Sau Paulo Medical Journal., 26 (2), 107-111.

Ardiansyah, Muhammad. (2012). Medikal Bedah Untuk Mahasiwa. Yogyakarta: DIVA Press.

Avner, J., R. (2009). Acute Fever. Pediatric in Review, 30(1), 5 – 13.

Creswell, J. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches, 2nd ed. California: Sage Publication.

Dagoon, et al. (2007). RBS Technology, Livelihood Education and Life Skills Series Home Economics Tekhnology IV. Philipina: Rex Book Store.

Davis, C. P. (2011). Fever in Adult. University of Texas Health Science Center at San Antonio.

Efendi, Defi. (2012). Perbedaan Efektifitas Kompres Hangat Teknik Blok Aksila dengan Kompres Hangat Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu pada Anak dengan Demam di Ruang Anak RSD. Dr. Soebandi Jember dan Dr. H. Koesnadi Bondowoso. Jember: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jember. The Indonesian Journal Of Health Science, Vol. 3, No. 1.

El- Rahdi, A. Sahib, dkk. (2009). Clinical Manual of Fever in Children. Berlin: Springer-Verlag.

Graneto, J. W. (2010). Pediatric Fever. Chicago College of Osteopathic Medicine of Midwestern University.

Haryani, S & Syamsul, A. (2012). Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Anak Umur 1 – 10 Tahun dengan Hipertermia. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. Vol. 1. No 1.

Hidayati, R., dkk. (2014). Praktik Laboratorium Keperawatan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Huda Nurarif, Amin & Kusuma Hardi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda NIC-NOC. Yogyakarta: Mediaction.

(19)

30

Irdawati. (2009). Kejang Demam dan Penatalaksanaannya. Vol 2. No.3. hal 143-146.

Isnaeni, Memed. (2014). Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh antara Kompres Hangat dan Water Tepid Sponge pada Pasien Anak Usia 6 Bulan - 3 Tahun dengan Demam di Puskesmas Kartasura Sukuharjo. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Ilmu Kesehatan.

Jalil, H.K.A.A, Jumah, N.A, dan Al-Baghli, A.A. (2007). Mother’s Knowladge, Veras and Self-Management of Fever : a cross-sectional study from the capital governorate in Kuwait. Kuwait Medical Jurnal, 39 (4, 349-354).

Jenson, H. B, & Baltimore, R. S. (2007). Infectius Disease: Fever without a focus. In: Kliegman, R. M, Marcdante, K. J, Jenson, H. B, and Behrman, R. E ed.Nelson Essentials of Pediatrics 5thed. New York: Elsivier.

Juliana, D. (2008). Uji Efek Antipiretik Infusa Daun Asam Jawa (Tramrindus indica) pada Kelinci Putih Jantan Galur New Zealand. Surakarta: FF UMS.

Kaneshiro, N. K & Zieve, D. (2010). Fever. University of Wasington.

M. Bulechek, Gloria, et all. (2016). Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi Bahasa Indonesia. Alih bahasa Intansari Nurjannah & Roxsana Devi Tumanggor. Indonesia: CV. Mocomedia

Malling, B., Haryani, S., & Arif, S. (2012). Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Anak Umur 1-10 Tahun dengan Hipertermia Di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Penelitian Kesehatan. Vol 7. No 2. Semarang.

Moorhead, Sue, et all. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi Bahasa Indonesia. Alih bahasa Intansari Nurjannah & Roxsana Devi Tumanggor. Indonesia: CV. Mocomedia

NANDA Internasional. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. Alih bahasa: Budi Anna Keliat dkk. Jakarta: EGC.

Nelwan, R. H. (2009). Demam: Tipe dan Pendekatan. Dalam: Sudoyo, A. W, Setiyohadi, B, Alvi, I, Simadibrata, M, dan Setiadi, ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing. 2767-2768.

Polit, D. F & Beck, C. T. (2008). Nursing research: generaring and assessing evidence for nursing practice. 8 ed. Lippincott William and Wilkins.

(20)

31

Purwanti Okti, Sri dan Maliya Arina. (2008). Kegawatdaruratan Kejang Demam Pada Anak. Berita Ilmu Keperawatan Vol. 1. No. 1. Juni 2008, 97-100.

Riandita, Amarilla. (2012). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Dengan Pengelolaan Demam Pada Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Rosdahl, C., B., & Kowalski, M., T. 2008. Texboox of Basic Nursing Edisi 9. Philadelphia: Wolters Kluwer Health – Lippincoth William & Wilkins.

Sarasvati, Yulian. (2010). Menjadi Dokter bagi Anak Anda. Kali Bayem, Yogyakarta: Bahtera Buku.

Sekertariat Jendral Kementrian Kesehatan RI. (2014). Health Statistics. Jakarta: Salemba Medika.

Septi, Hizah. (2016). Gambaran Pengetahuan Ibu dan Metode Penanganan Demam pada Balita di Wilayah Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Setiawati, Tia. (2009). Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh dan Kenyamanan pada Anak Usia Pra Sekolah dan Sekolah yang Mengalami Demam di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Tesis. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sodikin. (2012). Prinsip Perawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suriadi, R. Y. (2010). Buku Pegangan Praktis Klinik Asuhan Keperawatan pada Anak (2nd Ed). Jakarta: CV Sagung Seto.

Suprapti. (2008). Perbedaan Pengaruh Kompres Hangat dengan Kompres Dingin terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Anak Karena Infeksi di BP RSUD Djojonegoro Temanggung. Jurnal Penelitian Ilmiah. Vol 2. No 1.

Sutedi, Dedi. (2009). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Syamsuddin, dkk. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tamsuri, Anas. (2007). Tanda-Tanda Vital Suhu Tubuh. Jakarta: EGC.

Tjay, T. H dan Rhardja, K. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi ke VI. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

(21)

32

Wardiyah, M., Setiawati, Setiawan., D. (2015). Perbandingan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat dan Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak yang Mengalami Demam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume 4, No 1 Mei 2016. Lampung.

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)

Lampiran 3

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN (PSP)

1. Kami adalah Peneliti berasal dari institusi/ jurusan program studi D III Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian studi kasus yang berjudul Penerapan Tindakan Tepid Water Sponge untuk Mengurangi Demam pada Anak di RSUD Dr. Soedirman Kebumen

2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah sebagai berikut :

a. Menggambarkan penerapan tindakan tepid water sponge untuk mengurangi demam pada anak di RSUD Soedirman Kebumen.,

b. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam sebelum diberikan tepid water sponge di RSUD Soedirman Kebumen.,

c. Menggambarkan suhu tubuh pada anak demam setelah diberikan tepid water sponge di RSUD Soedirman Kebumen.

Manfaat yang dapat diberikan berupa:

a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang mengurangi demam pada anak melalui penerapan tepid water sponge,

b. Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan pada bidang keperawatan

dalam mengurangi demam pada anak melalui penerapan tepid water sponge,

c. Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur tepid water sponge pada asuhan keperawatan klien demam.

Penelitian ini akan berlangsung selama 4 hari, dimulai pada tanggal 6 Juli 2017 – 9 Juli 2017.

(42)

wawancara terpimpin dengan menggunakan pedoman wawancara yang berlangsung lebih kurang 15-20 menit.

Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir karena studi kasus ini untuk kepentingan pengembangan asuhan atau pelayanan keperawatan.

4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada studi kasus ini adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan tindakan yang diberikan.

5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan akan tetap dirahasiakan.

6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan studi kasus ini, silahkan menghubungi peneliti.

Peneliti

(43)
(44)
(45)
(46)

Lampiran 7

PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK

DI RSUD Dr. SOEDIRMAN

PROSEDUR PENGUKURAN SUHU AIR

A. Alat dan Bahan :

1. Thermometer air raksa suhu air, 2. Baskom,

3. Kertas dan alat tulis,

4. Air panas yang digunakan untuk tindakan Tepid Water Sponge. B. Prosedur Kerja :

1. Menyiapkan alat dan bahan meliputi Thermometer air raksa suhu air, baskom, kertas dan alat tulis, dan air panas yang digunakan untuk tindakan

Tepid Water Sponge,

2. Memasukan air panas yang digunakan untuk tindakan Tepid Water Sponge ke dalam baskom,

3. Memasukan Thermometer air raksa suhu air kedalam air panas yang digunakan untuk tindakan Tepid Water Sponge dalam baskom dan biarkan sampai suhu air pengukuran konstan/ tidak berubah-ubah lagi,

4. Membaca skala suhu yang tertera pada Thermometer jangan sampai menyentuh bagian Thermometer pada saat pembacaan karena dapat menyebabkan perubahan suhu air,

(47)

Lampiran 8

PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK

DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN PROSEDUR PENGUKURAN SUHU TUBUH

A.Alat dan Bahan :

1. Thermometer air raksa suhu tubuh bersih dan tempatnya, 2. Alat tulis,

3. Tissue pada tempatnya, 4. Bengkok/ tempat sampah,

5. Tiga gelas: larutan sabun, desinfektan, dan air bersih. B.Prosedur Kerja :

1. Tahap persiapan

a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada,

b. Menyiapkan alat dan bahan meliputi thermometer air raksa suhu tubuh bersih dan tempatnya, alat tulis, dan tissue pada tempatnya, bengkok/ tempat sampah, tiga gelas: larutan sabun, desinfektan, air bersih,

c. Mencuci tangan,

d. Membawa alat di dekat klien. 2. Tahap orientasi

a. Memberi salam dan menyapa nama klien,

b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pengukuran suhu tubuh kepada klien dan keluarga,

c. Menanyakan kesediaan dan kesiapan klien. 3. Tahap kerja

a. Membaca tasmiyah,

b. Membebaskan aksila klien pada lengan yang jauh,

(48)

d. Memasang reservoir thermometer air raksa dengan tepat pada tengah aksila,

e. Menyilangkan tangan di depan dada, memegang bahu, f. Mengangkat thermometer air raksa setelah 10 menit,

g. Mengusap thermometer air raksa dengan tissue kering kearah reservoir, h. Membaca hasil pengukuran dan mencatat hasil,

i. Membersihkan thermometer air raksa: mencelupkan ke dalam air sabun kemudian usap ke arah reservoir, mencelupkan ke dalam larutan desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan air bersih dan usap dari arah reservoir,

j. Menurunkan air raksa dengan cara mengibaskan,

k. Mengembalikan thermometer air raksa pada tempatnya. 4. Tahap terminasi

a. Melakukan evaluasi tindakan,

b. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien, c. Mencuci tangan,

(49)

Lampiran 9

PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK

DI RUMAH SAKIT

PROSEDUR TEPID WATER SPONGE

A.Alat dan Bahan :

1. Thermometer air raksa suhu tubuh, 2. Baskom untuk tempat air hangat 1 buah, 3. Lap mandi/ wash lap 6 buah,

a. Melaksanakan verifikasi data dan program sebelumnya bila ada,

b. Menyiapkan alat dan bahan meliputi thermometer air raksa suhu tubuh, baskom untuk tempat air hangat (35oC), lap mandi/ wash lap 6 buah, selimut mandi 1 buah, handuk mandi 1 buah, dan perlak besar 1 buah, c. Mencuci tangan,

d. Membawa alat di dekat klien. 2. Tahap orientasi

a. Memberi salam dan menyapa nama klien,

b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tepid water sponge kepada klien dan keluarga,

c. Menanyakan kesediaan dan kesiapan klien. 3. Tahap kerja

a. Membaca tasmiyah,

(50)

c. Memberi kesempatan klien untuk buang air sebelum dilakukan tindakan tepid water sponge,

d. Memakai sarung tangan,

e. Ukur suhu tubuh klien dan catat. Catat jenis dan waktu pemberian antipiretik pada klien,

f. Buka seluruh pakaian klien dan alasi klien dengan perlak,

g. Tutup tubuh klien dengan handuk mandi. Kemudian basahkan wash lap atau lap mandi. Letakkan lap mandi di dahi, aksila, dan lipatan paha. Lap ekstermitas, punggung, bokong, dan seluruh tubuh klien. Melap tubuh klien dilakukan selama 15-20 menit dan arah mengelap tubuh klien menuju arah jantung,

h. Pertahankan suhu air 35oC,

i. Apabila wash lap mulai mengering maka rendam kembali dengan air hangat lalu ulangi tindakan seperti di atas,

j. Hentikan prosedur jika klien kedinginan atau menggigil atau segera setelah suhu tubuh klien mendekati normal. Selimuti klien dengan selimut mandi dan keringkan. Pakaikan klien baju yang tipis dan mudah menyerap keringat,

k. Catat suhu tubuh klien sebelum dan sesudah tindakan tepid water sponge kemudian lakukan pengukuran kembali suhu tubuh klien 15 menit dan 30

menit sesudah dilakukan tindakan tepid water sponge, l. Merapikan alat-alat dan buang sampah sisa tindakan, m.Melepas sarung tangan,

n. Merapikan klien. 4. Tahap terminasi

a. Melakukan evaluasi tindakan,

b. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien, c. Mencuci tangan,

(51)
(52)

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep .......................................................................
Tabel 4.2  Tabel Observasi Pengukuran Suhu Tubuh An. K selama Dirawat di

Referensi

Dokumen terkait

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa menurut mayoritas respoden, sistem ini telah memenuhi kebutuhan pengguna dan dapat digunakan untuk menyimpan serta mencari informasi tentang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecukupan gizi siswa-siswi kelas 4 dan 5 di SDN Lamper Kidul 02 dan SD Bernardus Semarang ditinjau dari tingkat pendidikan

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang, yang mana akan dilakukan pembatasan masalah pada tahap pengawasan mutu dalam proses produksi dan manajemen

Perintah ps dapat digunakan untuk menunjukkan semua proses yang sedang.. berjalan pada mesin (bukan hanya proses pada shell saat ini) dengan

% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA) % varargin command line arguments to

Data jumlah kumulatif geliat mencit dan hasil analisis statistik pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap ekstrak etanol daun kepel. Data jumlah geliat mencit

Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan Laporan Perancangan Proyek Akhir periode 06

Untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana Uni Eropa melalui EASO mengatasi krisis imigran dan permasalahan yang ditimbulkannya dalam jangka waktu 2014-2016,