LABORATORIUM THERMODINAMIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2011
Latar Belakang
Industri petrochemical, LNG, Amonia, dll
CO
2
mengurangi nilai kalor
menimbulkan pembekuan pada
proses
Liquifaction
gas alam.
gas yang bersifat asam (
acid
gas
) sehingga korosif
meracuni katalis pada pabrik
sintesa ammonia, metanol dll
Pelarut Amine
Senyawa amine yang sering digunakan: MEA, DEA, TEA, DIPA, MDEA, DGA dll
Keunggulan: laju absorpsi tinggi (tergantung kekuatan amine)
Kelemahan: panas regenerasi tinggi dan menimbulkan foaming
Absorpsi
Kimia
Kalium Karbonat
•Keunggulan: panas absorpsirendah dan heat regenerasi rendah
•Kelemahan: laju reaksi lambat (laju absorpsi rendah)
Untuk meningkatkan performance K2CO3ditambahkan promotor (Cullinane & Rochelle, 2004)
Proses Benfield
• Kelarutan dan laju absorpsi CO
2dalam MEA/ PZ/ air dalam wetted wall
column.
• PZ dapat mengurangi tekanan kesetimbangan CO
2dan meningkatkan laju
absorpsi CO
2.Enhancement factor CO
2berkurang ketika loading meningkat
Dang
dan
Rochelle
(2001)
• Thermodinamik dan data kinetik untuk larutan K
2CO
3dengan promotor PZ.
• Penambahan PZ 0,6 m dalam 1,8-3,6m K
2CO
3pada suhu 40-80
oC dapat
meningkatkan laju absorpsi sebesar 0,4-0,8 dan menaikkan panas absorpsi
sebesar 3,7-10 kkal/mol.
Cullinane
dan
Rochelle
(2004)
• Data kesetimbangan CO
2dalam larutan K
2CO
3.Perhitungan estimasi dengan
metode ENRTL.
• jumlah mol CO
2yang terlarut menurun dengan naiknya suhu dan konsentrasi
K
2CO
3.
Kuswandi et al.
(2008)
Laboratorium Thermodinamika
• Proses absorpsi disertai reaksi kimia gas CO
2memakai larutan K
2CO
3dan
aktivator DEA dengan ENRTL
• Kenaikan konsentrasi CO
2dalam gas umpan pada temperatur konstan akan
menyebabkan kenaikan CO
2loading,kadar KHCO
3, kelarutan CO
2, tekanan
parsial kesetimbangan CO
2, dan penurunan kadar K
2CO
3Winarno et al.
(2008)
• Proses absorpsi CO
2dengan menggunakan larutan
potassium carbonate
(K
2CO
3) dengan penambahan zat aditif asam borat (H
3BO
3) dengan
menggunakan WWC.
• jumlah mol CO
2yang diserap meningkat dengan meningkatkan kadar asam
borat dan kenaikan suhu.
Ghosh et al. (2009)
Benfield
K2CO3 + Amine
K2CO3
Piperazine (PZ)
Amine
Murah, daya absorpsi lebih tinggi, panas absorpsi lebih
Rendah dibanding PZ Murah, daya absorpsi rendah dan
Panas absorpsi lebih rendah Dibanding Amine dan PZ
Mahal, daya absorpsi tinggi Dan panas absorpsi lebih tinggi
Dibanding amine dan K2CO3
Mahal, daya absorbsi dan panas absorpsi lebih tinggi di banding K2CO3
K
2CO
3+ MDEA
•
Mengetahui
pengaruh
penambahan
zat
aditif
metildietianolamina (MDEA)
terhadap solubilitas CO
2
dalam larutan K
2
CO
3
pada tekanan atmosferik dan range
suhu 30-50
o
C berdasarkan tekanan parsial dan CO
2
loading.
–
Mengkorelasikan data yang didapatkan dari
experimen
dengan
model
E-NRTL
.
Tujuan Penelitian
Mendapatkan data solubilitas CO
2di dalam
larutan K
2CO
3dengan penambahan zat aditif
MDEA yang dapat dijadikan sebagai acuan
pada perancangan kolom absorpsi untuk
Tekanan Atmosferik Larutan K2CO3 30% MDEA 2% Komposisi gas CO2-N2 - 10% - 15% - 20% Suhu operasi - 30oC - 40oC - 50oC
Variabel
Experimen
Dilakukan
Pada:
Metode Penelitian
Larutan keluar
Larutan masuk
Air masuk Gas
masuk
Air keluar Gas keluar
OD 10.16 cm,kaca OD 2,54 cm kaca OD 1,2 6 cm,SS 9.1 cm
Wetted Wall Column
(WWC)
Skema Rangkaian Peralatan
CO2 – N2
V1 : Tangki larutan K2CO3-MDEA PI : Pipa U TI : Indikator Suhu V3 : Tangki Air R1 : Rotameter larutan V4 : Tangki Overflow/feeding K2CO3-MDEA R2 : Rotameter gas E1 : Kolom absorbsi WWC PG : Pressure Gauge
P1 : Pompa sirkulasi larutan K2CO3-MDEA
P2 : Pompa sirkulasi air panas
Metode Penelitian
R2 TI V3 P2 P1 R1 E1 CO2 , N2 keluar PI V4 V1 Sampel liquidAnalisa
Larutan
Titrasi
• mol HCO3 -• mol CO3 2-• mol K+Analisa
gas
Outlet
Gas
Analyzer
ECOM
Metode Analisa
Text
Metode Penelitian
Pengaruh Suhu terhadap CO
2
bereaksi dan terlarut
Kenaikan suhu
akan
menurunkan jumlah CO
2yang
bereaksi dan terlarut dalam
larutan Benfield.
Hasil dan Pembahasan
10% kadar CO2.txt 15% kadar CO2.txt 20% kadar CO2.txt C O 2 b e re a k si ( m o l) suhu ( C) 30 40 50 1 1.5 2 2.5 3 10% kadar CO2.txt 15% kadar CO2.txt 20% kadar CO2.txt suhu (C) CO 2 te rl ar ut ( m ol ) 30 40 50 2e-05 4e-05 6e-05 8e-05 0.0001 0.00012 0.00014 0.00016 0.00018 0.0002
Pengaruh Suhu terhadap CO
2
Loading
%Penurunan CO2loading
Kenaikan suhu
akan menurunkan harga CO
2loading.
Suhu Operasi (oC) CO2 loading % penurunan CO2 loading 30 0,0553 -40 0,0333 39,88 50 0,0221 60,04Hasil dan Pembahasan
10% kadar CO2.txt 15% kadar CO2.txt 20% kadar CO2.txt suhu (C) C O 2 L o ad in g (m o l C O 2 /{ m o l K + + m o l M D EA } ) 30 40 50 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08
Hasil dan Pembahasan
Larutan CO2loading
(Mol CO2/[mol K+ + mol x ])
P CO2(Pa) 30% wt K2CO3suhu 30oC 0,027 14.399 30% K2CO3+ 2% H3BO3suhu 30oC 0,036 15.412 3,6m K2CO3+ 0,6m PZ suhu 40oC 0,85 18.267 3,6m K2CO3+ 0,6m PZ suhu 60oC 0,80 23.462 30% K2CO3+ 2% MDEA suhu 30oC 0,062 20.282 30% K2CO3+ 2% MDEA suhu 40oC 0,038 20.283
Hasil dan Pembahasan
Model
E-NRTL (
Electrolyte Non Random Two Liquid
)
telah
diaplikasikan
secara
luas
untuk
menunjukkan
sifat-sifat
thermodinamika dari berbagai macam sistem elektrolit
Persamaan berikut adalah dasar model ENRTL untuk energi gibbs
ekses sistem elektrolit.
Fitting pada tiap variasi suhu
Fitting
dilakukan pada tiap set data kenaikan suhu operasi
Fitting satu parameter
Fitting
dilakukan untuk semua data
overall
Parameter-parameter dalam proses fitting
Parameter interaksi biner , A dan B :
1. Parameter Interaksi Biner antar molekul2. Parameter Interaksi Biner antar molekul- pasangan ion lain
PDH
ex
m
lc
ex
m
ex
m
G
G
G
,
,
Hasil dan Pembahasan
Interaksi α Harga α Molekul-molekul α m,m' 0,2 H2O-pasangan ion α H2O,ca 0,2 Pasangan ion-H2O α ca,H2O 0,2 MDEA-pasangan ion α MDEA,ca 0,1 Gas- pasangan ion α CO2,ca 0,1
Interaksi A B CO2-H2O 13,390 -3268,124 H2O-CO2 12,013 -3268,129 H2O-MDEA 9,345 -1902,400 MDEA-H2O -1,762 -147,399 MDEA-CO2 0,054 0,000 CO2-MDEA 0,103 0,000 interaksi A B H2O-K+,CO 32- 9,139949 1581,999844 K+,CO 32--H2O -4,895366 -377,000180 H2O-K+,HCO 3- 8,007835 2863,000067 K+,HCO 3--H2O -3,529214 -601,000041 K+,CO 32--CO2 -4,872134 -0,000647 K+,HCO 3--CO2 -4,974340 -0,000047
MDEA-pasangan ion lain 0,067023 0,000018 pasangan ion lain-MDEA 0,022512 0,000008
Parameter interaksi biner antar molekul-pasangan ion Parameter nonrandomnes factor
Parameter interaksi biner antar molekul
Parameter-parameter hasil fitting variasi suhu:
• Parameter-parameter interaksi untuk suhu 30oC
Hasil dan Pembahasan
Suhu Operasi (oC) Kadar CO2di Gas Umpan (% mol) Koefisien Aktivitas Eksperimen (γ ) CO2 Koefisien Aktivitas korelasi (γ ) CO2 (Pa) Eksperimen (Pa) Korelasi 30 10 15,35 16,02 10140,42 11049,49 15 16,67 16,08 15211,28 14152,15 20 16,09 16,18 20282,87 20523,48 40 10 22,29 23,20 10140,76 10983,05 15 23,69 22,87 15211,72 14176,30 20 22,09 22,23 20283,84 20547,74 50 10 31,76 33,37 10141,05 11190,56 15 32,54 31,12 15212,16 13915,76 20 28,21 28,42 20284,43 20589,98Tekanan Kesetimbangan CO
2Secara Eksperimen dan Secara
Korelasi Dengan Metode
Fitting
pada tiap Variasi Suhu Operasi
CO2 Loading
(mol CO2/[mol K + mol MDEA])
T ek an an P ar si al C O 2 ( P a) suhu 30C suhu 40C suhu 50C korelasi experimen 0.018 0.027 0.036 0.045 0.054 0.063 9000 12000 15000 18000 21000
Metode Fitting
pada tiap variasi suhu
operasi
Hasil dan Pembahasan
RMSD 0,81% RMSD 0,77% RMSD 0,97%
Hasil dan Pembahasan
Interaksi α Harga α Molekul-molekul α m,m' 0,2 H2O-pasangan ion α H2O,ca 0,2 Pasangan ion-H2O α ca,H2O 0,2 MDEA-pasangan ion α MDEA,ca 0,1 Gas- pasangan ion α CO2,ca 0,1
Interaksi A B CO2-H2O 20,3250 -3268,1196 H2O-CO2 12,4074 -3267,9475 H2O-MDEA 11,4827 -1902,3987 MDEA-H2O 3,4032 -147,3832 MDEA-CO2 -2,2700 -0,0049 CO2-MDEA -1,9556 -0,0013 interaksi A B H2O-K+,CO 32- 9,71685 1581,99505 K+,CO 32--H2O -5,52942 -376,98704 H2O-K+,HCO 3- 8,78386 2863,00275 K+,HCO 3--H2O -0,97120 -601,00047 K+,CO 32--CO2 0,19579 -0,00713 K+,HCO 3--CO2 -3,74695 0,00108
MDEA-pasangan ion lain 0,17725 0,00001 pasangan ion lain-MDEA -0,00610 0,00017 CO -pasangan ion lain 13,27625 -0,00132
Parameter interaksi biner antar molekul-pasangan ion Parameter nonrandomnes factor
Parameter interaksi biner antar molekul
Parameter-parameter hasil fitting satu parameter