• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis perbandingan persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan : studi kasus mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis perbandingan persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan : studi kasus mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma - USD Repository"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Neko Dewi Apriliawati 032214001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Neko Dewi Apriliawati 032214001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus kristus yang selalu menuntun dan menunjukan jalan bagiku. Bunda M aria yang selalu memberi kekuatan dan pengharapan dalam setiap langkahku.

Kedua orang tuaku yang telah membesarkanku, mendoakanku, mendorong dan mendukungku.

Adikku W inda yang selalu mendoakanku.

(6)

v

MOTO

Hadapi semua dengan senyuman

Karena l ewat senyumanl ah semuanya akan menjadi indah

Jika hari ini tampak murung dan tak ada harapan, berdoal ah

(7)

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Neko Dewi Apriliawati

Nomor Mahasiswa : 032214001

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP HARGA, PRODUK DAN PELAYANAN TOKO SWALAYAN VIKITA DAN MIROTA GEJAYAN (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 04 April 2008 Yang menyatakan

(8)
(9)

vii

ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP HARGA, PRODUK DAN PELAYANAN

TOKO SWALAYAN VIKITA DAN MIROTA GEJAYAN

Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Neko Dewi Apriliawati Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

2008

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) bagaimana persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan dari toko swalayan Vikita, 2) bagaimana persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan dari toko swalayan Mirota Gejayan, dan 3) ada tidaknya perbedaan persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase dan uji t

test data berpasangan. Penelitian menggunakan sampel 100 orang responden.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling dan purposive sampling.

(10)

viii

COMPARATIVE ANALYSIS OF CONSUMER PERCEPTION ON THE PRICE, PRODUCT AND SERVICE

OF VIKITA AND MIROTA GEJAYAN SUPERMARKET

A Case Study on The Students of Faculty of Economics Sanata Dharma University Yogyakarta

Neko Dewi Apriliawati Faculty of Economics Sanata Dharma University

2008

The purpose of this research was to know 1) the consumer perception on the price, product and service of Vikita supermarket, 2) the consumer perception on the price, product and service of Mirota Gejayan supermarket, and 3) the difference of the consumer perception on the price, product and service of both supermarket.

The techniques of data analysis used were consumer percentage analysis and paired T-test. This research used 100 respondents as a sample. The data collection techniques were observation, interview and questionnaire. The sampling techniques were accidental sampling and purposive sampling.

(11)

ix

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang melimpahkan segala berkat dan kasih setiaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP HARGA, PRODUK DAN PELAYANAN TOKO SWALAYAN VIKITA DAN MIROTA GEJAYAN “ yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan pihak yang telah memberikan bantuan, baik berupa bimbingan, dukungan maupun informasi yang telah menunjang proses penelitian ini. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan penulis hingga skripsi ini dapat disusun.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono S.E., MBA selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat disusun.

(12)

x

6. Seluruh Mahasiswa yang telah meluangkan waktu untuk membantu tersusunnya skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas cinta, kasih sayang, doa dan dukungan yang tanpa batas selama ini.

8. Mbah Bumen n Jogja, terimakasih atas cinta, kasih sayang dan doanya selama ini.

9. Adikku Winda yang telah membantu dalam doa dan dukungan. ”Thanx ya...”

10. Ko’ Dicky, ”terimakasih atas doa, dukungan dan semangat dalam membantu menyusun skripsi hingga selesai, dan tentunya cinta, kasih sayang dan perhatian yang selama ini diberikan buat aku, makasih ya.... ”. 11. Sahabatku Arni, Monic, Krisna, Keke , Vinita, Dita ”Jeng-jeng..., makasih

buat smuanya ya....”

12. Teman-teman KKP XIII khususnya Lia, Lisa, Mba Lussy, Pak Dhe’ Dadang, Mas Nathan, Ricky n Pak Lurah, ”luv u all...”

13. Temen-temen Manajemen ’03 terutama kelas MPT Pak Hendra dan Pak Mardi, ” makasih atas kerjasamanya selama ini...”

14. Teman-teman Arimbi 5 ”makasih buat doanya....”

(13)

xi

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 4 Februari 2008

(14)

xii

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTO ... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA P ENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

(15)

xiii

A. Persepsi ... 7

B. Harga ... 9

C. Produk ... 10

D. Pelayanan ... 12

E. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 16

F. Hipotesis ... 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 18

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 18

D. Variabel Penelitian ... 19

E. Definisi Operasional ... 19

F. Pengukuran Variabel ... 19

G. Data yang Dibutuhkan ... 20

H. Teknik Pengumpulan Data ... 21

I. Instrumen ... 23

J. Teknik Pengujian Instrumen : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 24

K. Analisis Data ... 26

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Universitas Sanata Dharma ... 29

(16)

xiv

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data ... 40

B. Analisis Data ... 45

C. Pembahasan ... 68

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 87

C. Keterbatasan ... 89

(17)

xv

Tabel Halaman

Tabel V.1. Hasil Uji Validitas ... 43

Tabel V.2. Hasil Uji Reliabilitas ... 44

Tabel V.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel V.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 46

Tabel V.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku dalam Sebulan ... 46

Tabel V.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja dalam Sebulan ... 47

Tabel V.7. Persepsi Kons umen terhadap Harga Barang yang Relatif Murah pada Toko Swalayan Vikita ... 48

Tabel V.8. Persepsi Konsumen terhadap Penawaran Paket Ekonomis pada Toko Swalayan Vikita ... 49

Tabel V.9. Persepsi Konsumen terhadap Penemuan Barang kebutuhan Sehari-hari pada Toko Swalayan Vikita ... 49

Tabel V.10. Persepsi Konsumen terhadap Merek dan Ukuran Produk yang Beragam pada Toko Swalayan Vikita... 50

Tabel V.11. Persepsi Konsumen terhadap Ketersediaan Item Produk pada Toko Swalayan Vikita ... 50

(18)

xvi

pada Toko Swalayan Vikita ... 51 Tabel V.14. Persepsi Konsumen terhadap Tata Letak Barang

pada Toko Swalayan Vikita ... 52 Tabel V.15. Persepsi Konsumen terhadap Adanya Informasi Harga

pada Toko Swalayan Vikita ... 52 Tabel V.16. Persepsi Konsumen terhadap Keramahan Karyawan

pada Toko Swalayan Vikita ... 52 Tabel V.17. Persepsi Konsumen terhadap Bantuan Pramuniaga dan

SPG pada Toko Swalayan Vikita ... 53 Tabel V.18. Persepsi Konsumen terhadap Pelayanan Kasir yang

Cekatan Dan Cermat pada Toko Swalayan Vikita ... 53 Tabel V.19. Persepsi Konsumen terhadap Layanan Antar Barang

pada Toko Swalayan Vikita ... 54 Tabel V.20. Persepsi Konsumen terhadap Harga Barang yang Relatif

Murah pada Toko Swalayan Mirota Gejayan ... 55 Tabel V.21. Persepsi Konsumen terhadap Penawaran Paket Ekonomis

pada Toko Swalayan Mirota Gejayan ... 55 Tabel V.22. Persepsi Konsumen terhadap Penemuan Barang

kebutuhan Sehari-hari pada Toko Swalayan Mirota Gejayan 56 Tabel V.23. Persepsi Konsumen terhadap Merek dan Ukuran

(19)

xvii

pada Toko Swalayan Mirota Gejayan ... 57

Tabel V.25. Persepsi Konsumen terhadap Fasilitas Tempat Parkir pada Toko Swalayan Mirota Gejayan ... 58

Tabel V.26. Persepsi Konsumen terhadap Lantai dan Ruang Pajang pada Toko Swalayan Mirota Gejayan ... 58

Tabel V.27. Persepsi Konsumen terhadap Tata Letak Barang pada Toko Swalayan Mirota Gejayan... 59

Tabel V.28. Persepsi Konsumen terhadap Adanya Informasi Harga pada Toko Swalayan Mirota Gejayan ... 59

Tabel V.29. Persepsi Konsumen terhadap Keramahan Karyawan pada Toko Swalayan Mirota Gejayan ... 59

Tabel V.30. Persepsi Konsumen terhadap Bantuan Pramuniaga dan SPG pada Toko Swalayan Mirota Gejayan ... 60

Tabel V.31. Persepsi Konsumen terhadap Pelayanan Kasir yang Cekatan Dan Cermat pada Toko Swalayan Mirota Gejayan 60

Tabel V3.2. Persepsi Konsumen terhadap Layanan Antar Barang pada Toko Swalayan Mirota Gejayan ... 61

Tabel V.33. Hasil Uji t pada Faktor Harga ... 63

Tabel V.34. Hasil Uji t pada Faktor Produk ... 65

Tabel V.35. Hasil Uji t pada Faktor Pelayanan ... 66

(20)

xviii

Produk dan Pelayanan Toko Swalayan Mirota Gejayan ... 77 Tabel V.38. Rangkuman Penilaian Persepsi Konsumen terhadap Harga,

Produk dan Pelayanan Toko Swalayan Vikita dan Mirota

(21)

xix

Gambar Halaman

Gambar II.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 16

Gambar V.2. Hasil Uji t pada Faktor Harga ... 64

Gambar V.3. Hasil Uji t pada Faktor Produk ... 65

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin banyaknya tempat perbelanjaan seperti: Departement store,

supermarket, toko swalayan ataupun mall, menjadikan konsumen semakin

selektif dalam memilih tempat guna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seseorang akan melakukan pembelian setelah ia membandingkannya dengan produk yang ada pada tempat lain.

Dalam memilih toko swalayan sebagai tempat untuk berbelanja akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: harga barang, produk dan pelayanan yang diberikan. Banyaknya tempat perbelanjaan menyebabkan persaingan diantara masing-masing tempat perbelanjaan untuk menarik pelanggan. Tingkat pendapatan yang semakin meningkat dan semakin banyaknya tempat perbelanjaan, akan menimbulkan kebebasan konsumen dalam memilih tempat perbelanjaan yang akan dituju. Usaha pemasaran yang dilakukan oleh suatu tempat perbelanjaan mungkin sudah dipandang cukup memadai oleh pihak manajemen, tetapi belum tentu cukup bagi para pelanggan. Misalnya harga yang diberikan, produk yang ditawarkan dan pelayanan yang diberikan.

(23)

terdapat lebih dari satu tempat perbelanjaan di suatu lokasi tertentu. Misalnya, di Jalan Gejayan terdapat tempat perbelanjaan Vikita dan Mirota Gejayan yang lokasinya cukup berdekatan.

Terdapatnya tempat perbelanjaan Vikita dan Mirota Gejayan yang lokasinya cukup berdekatan menyebabkan persaingan diantara kedua tempat perbelanjaan tersebut untuk menarik pelanggan. Kedua tempat perbelanjaan tersebut memiliki cara yang berbeda dalam melayani para pelanggan, begitu juga dengan harga dan produk yang ditawarkan. Usaha pemasaran yang dilakukan oleh tempat perbelanjaan Vikita dan Mirota Gejayan mungkin sudah dipandang cukup oleh pihak manajemen dari perusahaan tersebut, tetapi belum tentu cukup bagi para pelanggan.

(24)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka masalah yang dapat diambil oleh penulis adalah: 1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan dari

toko swalayan Vikita?

2. Bagaimana persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan dari toko swalayan Mirota Gejayan?

3. Adakah perbedaan persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dengan Mirota Gejayan?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan mengenai obyek penelitian maupun data yang akan diamati. Data yang diteliti meliputi harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan antara lain :

1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan dari toko swalayan Vikita.

2. Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan dari toko swalayan Mirota Gejayan.

(25)

E. Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak : 1. Bagi Perusahaan

Dengan adanya hasil penelitian tentang persepsi konsumen ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan dan masukan dalam menentukan langkah-langkah apa yang akan diambil dalam meningkatkan mutu pelayanan, harga dan produk pada toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan sehingga dapat memberikan harga, produk dan pelayanan yang baik bagi para konsumennya.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan referensi perpustakaan yang digunakan untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang positif karena penulis mempunyai kesempatan untuk nenerapkan teori-teori dan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah.

F. Sistematika Penulisan

(26)

Bab I. PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II. LANDASAN TEORI

Pada bab landasan teori akan dijelaskan mengenai teori-teori yang terkait dengan permasalahan-permasalahan dan konsep yang mendasari perumusan masalah.

Bab III. METODE PENELITIAN

Pada bab metode penelitian akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian, definisi operasional, data-data yang dibutuhkan, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV. GAMBARAN UMUM

Pada gambaran umum akan dikemuka kan mengenai Gambaran umum dari tempat penelitian.

Bab V. ANALISIS DATA

(27)

Bab VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

(28)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah proses diterimanya rangsangan (obyek, kualitas, hubungan antara gejala, maupun peristiwa) sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti. Menurut Tjiptono (dalam Lisa 2005:21) kunci dalam memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi tersebut merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, keadaan ataupun obyek tertentu. Persepsi dapat diartikan sebagai proses dimana individu memilih, mengelola, dan menginterpretasikan stimulus kedalam bentuk suatu arti. Atau dapat juga dikatakan bahwa persepsi adalah bagaimana orang memandang lingkungan di sekelilingnya. Setiap orang dapat memberi arti yang berbeda pada stimulus yang diterima, karena itu individu yang berbeda bisa jadi akan melihat produk yang sama dengan cara yang berbeda. Namun tidak semua persepsi antara satu orang dengan yang lain tidak bisa sama. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Persepsi

Menurut Tjiptono (dalam Lisa 2005:21) pembentukan persepsi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

(29)

Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsangan dari lingkungannya meskipun mereka tidak harus menanggapi semua rangsangan yang diterima untuk itu individu memusatkan perhatiannya pada rangsangan-rangsangan tertentu saja.

b. Ciri-ciri rangsangan

Rangsangan yang bergerak diantara rangsangan yang diam lebih menarik perhatian.

c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu

Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibanding dengan seorang yang bukan seniman. Dalam penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin (mata uang logam) lebih besar nilainya dibandingkan dengan anak-anak orang kaya.

d. Pengalaman terdahulu

Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan dunianya.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi persepsi adalah kemampuan dasar (ability), kemauan (want), kebutuhan-kebutuhan (needs), harapan-harapan (expectations), dan latihan (trains).

3. Variabel-variabel yang Membentuk Persepsi Variabel-variabel persepsi terdiri dari:

(30)

Yaitu sampai sejauh mana konsumen bersifat sensitif terhadap informasi. b. Stimuli ambiquity

Yaitu ketidak pastian yang diamati dan tidak adanya makna dan informasi yang diterima.

c. Penyimpangan pengamatan (perpectual bias) Yaitu distorsi dari informasi yang diterima. d. Penelusuran nyata (over search)

Untuk penelusuran informasi, secara aktif. Aktivitas-aktivitas ini meliputi kecepatan dan keluasan dalam menimbulkan kembali informasi yang ada pada memori dan pengalaman mengenai masalah.

B. Harga

Dalam perekonomian kita sekarang ini untuk mengadakan pertukaran atau untuk mengukur nilai suatu produk kita menggunakan uang, bukan sistem barter. Jumlah uang yang digunakan didalam pertukaran tersebut mencerminkan tingkat harga dari suatu barang. Jadi harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan (Swastha , 2005:241). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan harga merupakan jumlah nilai produk yang diukur dengan satuan uang untuk menunjukan manfaat atau kegunaan produk yang dipertukarkan kepada pelanggan.

(31)

perbedaan. Apabila harga lebih tinggi, orang akan cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik. Barang dan jasa dengan harga yang tinggi biasanya dianggap bagus dan barang yang mempunyai harga rendah akan dianggap rendah tingkatannya.

Bagi para pembeli, harga bukanlah sekedar nilai tukar barang atau jasa. Harga adalah nilai tukar barang atau jasa dan berbagai manfaat lain yang bersangkutan dengan barang dan jasa.

C. Produk

Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan jasa. Penulis akan menggunakan istilah produk untuk mencakup keduanya. Penulis definisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan (Kotler, 1997:9). Produk dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu barang fisik, jasa dan gagasan. Pentingnya produk fisik tidak terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Contohnya, kita membeli sepeda tidak untuk dilihat saja tetapi untuk jasa transportasinya. Jadi produk fisik sebenarnya adalah sarana untuk memberikan jasa kepada kita.

(32)

1. Barang konveniens (convenience goods)

Umumnya produk ini dibeli dengan upaya sekecil mungkin, sering dan dalam jumlah kecil. Biasanya barang ini dijual dengan harga yang murah serta tersedia di berbagai tempat penjualan. Barang konveniens dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Barang pokok (staple)

dibeli secara teratur dan termasuk sebagian besar jenis makanan. b. Barang impulsive (impulse goods)

dibeli tanpa rencana sebelum masuk kesebuah pertokoan. c. Barang darurat (emergency goods)

merupakan barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tak terduga. Barang ini cenderung dibeli dengan segera tanpa melihat-lihat, sering dengan harga mahal. Sebagai contoh adalah pembelian obat penghilang rasa sakit untuk mengobati sakit kepala.

2. Barang belanja (shooping goods)

(33)

3. Produk khusus (specialty products)

Konsumen tidak bersedia menerima barang pengganti untuk produk yang disukainya. Pengecer sangat penting untuk keberhasilan barang khusus.

4. Barang yang tidak dicari (unsought goods)

Adalah produk yang belum dikenal oleh konsumen, atau diketahui tetapi mereka belum bermaksud membelinya.

Pada hakekatnya seseorang membeli sesuatu bukanlah hanya karena sekedar ingin memiliki sesuatu tadi. Seseorang membeli barang atau jasa karena barang atau jasa tersebut dapat mereka gunakan sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan atau keinginanya. Dengan kata lain, seseorang membeli barang atau jasa bukanlah karena fisik barang semata-mata, melainkan karena manfaat yang ditimbulkan oleh barang atau jasa yang dibeli. Di mata seorang pembeli, produk yang ditawarkan oleh pemilik toko swalayan tidak terbatas pada barang yang ditawarkan saja tetapi juga kenyamanan dalam berbelanja, kelengkapan jenis barang yang ditawarkan, pelayanan dari pramuniaga.

D. Pelayanan

(34)

sepeda motor dimana dalam penjualannya disertai dengan jaminan, jasa perawatan. Sedang untuk pelayanan yang yang tidak terkait dengan produk fisik adalah jasa dokter, jasa pijat.

Pelayanan merupakan suatu hal yang dapat dipakai oleh perusahaan untuk menarik konsumen agar terus menggunakan produk perusahaan. Karena penawaran suatu perusahaan kepada konsumen dapat berupa jasa atau barang atau kombinasi dari keduanya, maka pelayanan konsumen dapat membagi penawaran menjadi lima kategori (Kotler, 2005:112)

1. Barang be rwujud murni

Tawaran tersebut terutama terdiri atas barang berwujud seperti sabun, pasta gigi, atau garam. Tidak satu pun jasa menyertai produk tersebut.

2. Barang berwujud yang disertai jasa

Tawaran tersebut terdiri atas barang berwujud yang disertai oleh satu atau beberapa jasa.

Contohnya penjualan sepeda motor biasanya dalam penjualannya disertai jaminan, petunjuk perawatan dan pemeliharaan serta perbaikannya.

3. Campuran

Tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan bagian yang sama.

Sebagai cont oh adalah orang pergi ke restoran untuk mendapatkan makanan pelayanan.

(35)

Tawaran tersebut terdiri atas jasa utama bersama jasa tambahan atau barang pendukung.

Cotohnya, penumpang pesawat terbang membeli jasa angkutan. Konsumen membayar untuk jasa pengangkutan tanpa menerima sesuatu yang berwujud. Namun terdapat beberapa barang atau jasa tambahan yang menyertai misalnya makanan dan minuman, majalah penerbangan, sobekan tiket, dan pelayanan dari pramugari.

5. Jasa murni

Tawaran tersebut terutama terdiri atas jasa. Contohnya, tukang pijat.

Menurut Tommy (dalam Tjiptono dalam Lisa, 2005:18) terdapat empat hal pokok dalam sikap atau cara karyawan untuk melayani pelanggan secara memuaskan:

1. Kecepatan 2. Ketepatan 3. Keramahan 4. Kenyamanan

(36)

sehingga pelanggan kini tidak sepenuhnya lagi berswalayan selama berbelanja. Kini toko swalayan menambah jumlah pramuniaga yang dipersiapkan untuk memberikan pelayanan langsung kepada pelanggan, memberikan jasa pembungkusan, petugas pengantar barang atau pendorong kereta belanja, dan sebagainya.

(37)

E. Kerangka pemikiran teoritis

Baik atau tidak? Vikita

Mirota Gejayan Gambar II.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan kerangka teoritis pada bagan di atas, untuk memenuhi pelanggannya kedua tempat perberlanjaan yaitu Vikita dan Mirota Gejayan mempunyai cara sendiri dalam melayani para pelanggannya, begitu juga dengan harga dan produk yang ditawarkan. Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen akan harga, produk dan pelayanan dari toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan maka perlu dilakukan penilaian diantara keduanya. Dari hasil penilaian tersebut maka dapat dihasilkan suatu kesimpulan, mana yang menurut konsumen dinilai baik dan

Toko swalayan Mirota Gejayan Toko swalayan

Vikita

Persepsi Konsumen

Harga

Produk

(38)

mana yang dianggap kurang baik dari ketiga atribut toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

F. Hipotesis

(39)

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dengan studi kasus. Yaitu penelitian yang terperinci mengenai obyek tertentu selama kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh.

B. Lokasi dan waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian: Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2. Waktu Penelitian: Mei – Juli 2007

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah berbelanja di toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

2. Obyek Penelitian

(40)

D. Variabel Penelitian

Variabe l dari penelitian ini adalah persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

E. Definisi Operasional

1. Persepsi adalah bagaimana orang memandang harga, produk dan pelayanan dari toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

2. Harga adalah tarif yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan, harga yang murah merupakan harga yang dikehendaki oleh konsumen.

3. Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen, keragaman jenis, ukuran produk dan merek menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

4. Pelayanan adalah semua layanan pendukung yang diberikan oleh perusahanan untuk memudahkan konsumen dalam berbelanja, dari layanan sebelum berbelanja sampai layanan setelah berbelanja.

F. Pengukuran variabel

(41)

skala Likert (Sugiyono, 2001:88). Untuk pengukurannya dinyatakan dalam bentuk nilai dengan menggunakan 5 kategori, yaitu:

§ Sangat Setuju (SS) = bobot nilai 5 § Setuju (S) = bobot nilai 4 § Ragu-ragu (R) = bobot nilai 3 § Tidak Setuju (TS) = bobot nilai 2 § Sangat Tidak Setuju (STS) = bobot nilai 1

G. Data yang dibutuhkan

Bentuk dan jenis data dari penelitian : Bentuk data:

1. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari obyek penelitian yang berkaitan dengan penelitian, yaitu dengan cara:

a. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan secara tertulis kepada responden yang terpilih sebagai anggota sampel.

b. Wawancara

(42)

c. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang obyek yang diteliti.

2. Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari obyek penelitian. Sumber data ini dipergunakan sebagai pelengkap dari data primer. Data sekunder ini diperoleh dari studi pustaka dan informasi lain yang terkait dengan penelitian.

Jenis data dari penelitian ini adalah data interval. Data interval adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, dimana jarak antara tiap obyek atau kategori yang sama. Pada data ini, tidak terdapat angka nol yang mutlak.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi disini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah berbela nja toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

2. Sampel

(43)

dari populasi yang dipilih secara kebetulan untuk mewakili Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.

3. Metode pengumpulan data

Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui teknik angket (kuesioner) yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden atas daftar pertanyaan responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Kuesioner ini dibagikan kepada responden yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Sanata Dharma yang pernah berbelanja di toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan. Kuesioner ini dalam bentuk pertanyaan khusus yang sifatnya tertutup, setiap pertanyaan dan pernyataan telah disediakan alternatif jawaban. Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan terbagi dalam tiga bagian.

Bagian I : berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas responden yang terdiri dari jenis kelamin, jurusan, uang saku perbulan dan frekuensi belanja dalam sebulan.

(44)

Bagian III: berisi pertanyaan untuk memperoleh data tentang persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Mirota Gejayan.

4. Teknik pengambilan sampel

Metode sampling yang digunakan adalah accidental sampling yaitu sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada dan purposive sampling yaitu memilih sampel dengan kriteria tertentu yang berdasarkan dengan tujuan dari penelitian yaitu mahasisiwa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang pernah berbelanja di toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan minimal dua kali.

I. Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang diberikan kepa da responden. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan 26 item. Adapun pembagian dari kuesioner tersebut adalah sebagai berikut:

(45)

J. Teknik Pengujian Instrumen: Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Mengingat pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab item-item pertanyaan yang diajukan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Keabsahan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat pengukur variabel yang diteliti. Apabila alat yang digunakan dalam proses pengumpulan data tidak valid atau tidak dapat dipercaya, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak dapat menggambarkan hasil yang sebenarnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan pengujian untuk kualitas instrumen dengan uji validitas dan uji reliabilitas dengan bantuan SPSSfor window release12.

1. Pengujian validitas

Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun valid atau tidak. Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Sekaran, 2000:207). Untuk menguji validitas dari kuesioner yang akan dipakai maka dipakai skala

Likert, dimana dalam pengujian ini digunakan rumus product moment

coefficient of correlation, yaitu:

(

)( )

Keterangan: rxy : Koefisien validitas item yang dicari

(46)

Σxy : Jumlah hasil kali skor item dan skor total 2. Uji Reliabilitas

Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapa t dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji ketepatan dan ketelitian yang ditunjukkan oleh instrumen. Uji ini dilakukan menggunakan teknik Cronbach Alpha.

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai

Cronbach’s Alpha > dari 0,600 (Ghozali, 2006:42).

Rumus alpha yang digunakan untuk mencatat reliabilitas instrumen yaitu (Arikunto, 1998) :

r11 : Reliabilitas instrument

k : Banyak butir/banyak soal

Σσ2

(47)

σt2 : Varians total

K. Analisis data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menjawab masalah pertama dan kedua yang berbunyi: “bagaimana persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita” dan ”bagaimana persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Mirota Gejayan”, dapat dihitung rata-ratanya dengan rumus:

=

nx

X

Keterangan : X− : nilai rata-rata

x : nilai persepsi

n : jumlah sampel

Sedangkan untuk mengukur nilai persepsi digunakan skala Likert, yaitu: 1,0 – 1,9 kriteria tidak baik

2,0 – 2,9 kriteria kurang baik 3,0 – 3,9 kriteria baik

(48)

2. Uji t test

Untuk menjawab masalah tentang ada tidaknya perbedaan persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan dari toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan digunakan rumus uji t test sampel berpasangan. Uji ini dilakukan karena sampel penelitian merupakan sampel berpasangan. Penelitian dalam bidang ekonomi biasanya menggunakan taraf nyata 5% (Budiyuwono, 1993).

Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan formulasi hipotesis.

Formulasi:

o

H : X1−X2 =0

Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

Ha : X1X2 ≠0

Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

b. Menentukan rata-rata dari persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

c. Menentukan tingkat signifikansi, dalam penelitian ini ditentukan sebesar

α= 5%

(49)

Menetapkan uji distribusi, uji yang cocok digunakan dalam penelitian ini adalah uji t test dengan data sampel berpasangan. Rumus untuk menghitung nilat t menurut Sugiyono adalah:

 e. Menentukan kriteria pengujian, yaitu:

o

H diterima jika probabilitas > 0,05

o

(50)

29

BAB IV

GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Universitas Sanata Dharma

1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma

Gagasan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, SH selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik , terutama ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.) ketika itu ordo ini telah membuka kursus-kursus BI, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Brito) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff,S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H.Bastiaanse,S.J.

Setelah mendapat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, Pater Kester yang menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

(51)

diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. sebagai pejabat departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. Nama ”Sanata Dharma” sebenarnya dibaca ”Sanyata Dharma’, yang berarti ”Kebaktian yang sebenarnya” atau ”pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditunjukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. Perkembangan Selanjutnya

Agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah hal ini Kementrian pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri bersadarkan SK Menteri PTIP No. 1 / 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Diatas kertas Sanata Dharma memang merupakan bagian dari Universitas Sanata Dharma tetap berdiri sendiri.

(52)

dan misi visi kepada masyarakat. Misalnya, FKIP Sanata Dharma dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

Agar Sanata Dharma dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, maka pada tanggal 20 April 1993 berdasarkan SK menbidbut No. 46/D/O/1993, FKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan ini diharapkan Universitas Sanata Dharma dapat terus memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(53)

B. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma

1. Visi

Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam katolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusian yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with other), perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat dialogis.

2. Misi

Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan lemba ga kependidikan secara profesional.

(54)

keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik sebagai mana terkandung berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studi nya dan integritas kepribadian yang tinggi.

C. Tujuan Fakultas Ekonomi

1. Fakultas Ekono mi (FE) USD bertujuan untuk :

a. menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan Akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan perusahaan atau organisasi

b. menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan

Akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk

melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi

2. Program Studi Fakultas Ekonomi

a. Program Studi Akuntansi

1) Misi

(55)

penyelengara pendidikan bisnis. Untuk menjawab tantangan tersebut Jurusan atau Prodi Akuntansi memfokuskan misinya pada penyiapan sumber daya manusia dibidang akuntansi yang profesional, berkepribadian matang, serta memiliki integritas moral yang tinggi. Para tenaga penyedia informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang berguna untuk pengambilan keputusan dalam dunia bisnis.

2) penyelenggara

Penyelenggaraan program pendidikan S1 dalam bidang akuntansi bertujuan untuk :

a) menghasilakn tenaga profesinal di bidang akuntansi

b) menghasilakn lulusan yang memiliki nilai lebih dalam pengelolaan informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi infomasi secara memadai dalam manjawab perubahan dan perkembangan dunia bisnis. c) Manghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan

kerja bagi dirinya maupun masyarakat sekitar.

(56)

Untuk mencapai tujuan program S1 Jurusan atau Program Akuntansi, diselenggarakan perkuliahan tatap muka, pemberian tugas-tugas terstruktur maupun tugas mandiri baik teori maupun praktikum kepada mahasiswa. Berbagai variasi metode belajar mengajar juga dikembangkan sesuai dengan materi mata kuliah, seperti metode studi kasus, diskusi, seminar, praktikum di UPT Komputer (BAPSI) atau di Laboratorium Komputer FE, tugas lapangan, dsb. Mengingat bahwa penyediaan informasi keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu menjadi misi program studi akuntansi, maka pemahaman mahasisiwa akan kemajuan di bidang teknologi informasi menjadi sangat esensial. Untuk itu dipadukanlah perkuliahan teori dengan berbagai aplikasi komputer serta diatwarkan sebagai mata kuliah yang terkait dengan teknologi informasi sebagai mata kuliah pilihan.

(57)

program aplikasi komputer ke dalam berbagai mata kuliah pokok.

Para dosen di jurusan atau Prodi Akuntansi berkualifikasi cukup memadai, yang terdiri dari sejumlah master lulusan dalam dan luar negeri, akuntan, konsultan perusahaan maupun para praktisi di dunia usaha. Secara rutin para konsutan perusahaan dan para praktisi diundang untuk mengisi perkuliahan agar dapat menjembatani apa yang diperoleh mahasiswa dari perkuliahan dengan praktek nyata dunia usaha baik usaha jasa secara umum, perbankan, manufaktur, perdagangan, maupun industri sektor publik. Penataran, seminar, lokakarya, dan kerja sama dengan pihak luar, baik lembaga pendidikan dalam negeri maupun luar negeri serta kalangan dunia usaha bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia (pe ndidikan, pelatihan, penelitian) mendapat perhatian besar.

(58)

3) Fasilitas penunjang

Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk membantu dan mempermudah proses perkuliahan adalah : a) Perpustakaan

b) Tempat kuliah yang nyaman di Kampus c) Jaringan internet

d) Lab komputer Akuntansi e) Pojok Bursa Efek Jakarta f) Pusat Pengembangan Akuntansi g) Pusat pengembangan Ekonomi

b. Progam Studi manajemen

1) Misi

Indonesia sudah memasuki abad ke-21.

Hambatan-hambatan perdagangan antar Negara semakin berkurang,

sehingga lalu lintas modal barang, jasa dan sumber daya

manusia akan terjadi begitu mudah. Sumber-sumber ekonomi

yang semakin terbatas, yang juga akan mewarnai abad ke -21

memerlukan kesadaran terhadap lingkungan yang semakin

tinggi. Kebutuhan akan peningkatan kualitas hidup semakin

diperlukan. Sementara itu peran dan pengetahuan konsumen

(59)

apabila memperhatikan selera konsumen dan kepentingan

masyarakat luas. Untuk memnjawab tantangan itu,

jurusan/Prodi Manajemen memfokuskan misinya untuk

menyiapkan calon manajer professional yang mampu

mengelola mengembangkan perusahaan/lembaga tempat

bekerja, dan memiliki cirri-ciri:

a) berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi;

b) beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan

organisasi;

c) berwawasan global dan peduli terhadap lingkungan;

d) bermoral tinggi.

2) penyelenggara

Penyelenggaraan kuliah di jurusan atau Prodi

Manajemen diberikan dengan tatap muka, pemberian

tugas-tugas terstruktur maupun mandiri. Disamping itu juga ada

study tour ke perusahaan, mengundang pakar atau praktisi

untuk memberikan ceramah, seminar dan lain sebagainya.

Penggunaan komputer semakin ditekankan sehingga

sejak dini mahasiswa sudah terbiasa dengan alat-alat modern.

Untuk membantu terbentuknya kematangan pribadi diciptakan

suasana dilogis, tertib, disiplin, kuliah teratur, dan didukung

(60)

Jurusan dan kualifikasi dosen jurusan atau prodi

manajemen cukup memadai. Hampir semua dosen telah

menyelesaikan S2 atau S3 untuk bidang-bidang yang rele van

dengan jurusan atau prodi Manajemen. Upaya-upaya untuk

mengikuti berbagai seminar, lokakarya, penelitian dan

sarasehan. Pengiriman untuk studi lanjut para dosen mendapat

perhatian utama, sementara itu penelitian bagi para dosen juga

terus digalakan.

3) Fasilitas Penunjang

Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk membantu dan mempermudah proses perkuliahan adalah : a) tempat kuliah yang nyaman di kampus

b) Perpustakaan c) Jaringan internet

d) Pojok Bursa Efek Jakarta

e) Pusat pengembangan manajemen f) Pusat pengembangan Ekonomi

(61)

40

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Salah satu metode pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik angket (kuesioner) yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden atas daftar pertanyaan responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Kuesioner ini dalam bentuk pertanyaan khusus yang sifatnya tertutup, setiap pertanyaan dan pernyataan telah disediakan alternatif jawaban.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui:

1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan dari toko swalayan Vikita

2. Bagaimana persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan dari toko swalayan Mirota Gejayan

3. Adakah perbedaan persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dengan Mirota Gejayan

(62)

merupakan konsumen dari toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan dengan sampel 100 responden yang menjadi subyek penelitian.

Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian yaitu:

Bagian I : berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas responden yang terdiri dari jenis kelamin, jurusan, uang saku perbulan dan frekuensi belanja dalam sebulan.

Bagian II : berisi pertanyaan untuk memperoleh data tentang persepsi konsumen atas harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita. Bagian III: berisi pertanyaan untuk memperoleh data tentang persepsi

konsumen atas harga, produk dan pelayanan toko swalayan Mirota Gejayan.

Skala yang digunakan adalah skala Likert yang terdiri dari lima alternatif jawaban mengenai persepsi responden konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Mirota Gejayan yang diajukan. Bobot nilai dari masing-masing jawaban dikelompokan sebagai berikut:

§ Sangat Setuju (SS) = bobot nilai 5

§ Setuju (S) = bobot nilai 4

§ Ragu-ragu (R) = bobot nilai 3

§ Tidak Setuju (TS) = bobot nilai 2

§ Sangat Tida k Setuju (STS) = bobot nilai 1

(63)

pertanyaan yang peneliti berikan. Karena penulis tidak dapat melacak siapa responden tersebut, maka penulis menggantinya dengan mencari dua responden lagi.

2. Pengujian Instrumen

Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, instrumen penelitian yang baik harus memenuhi dua kriteria penting yaitu valid dan reliabel. Penggunaan validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden sebagai sampel. Penggunaan Validitas dan reliabilitas ini merupakan pengujian kesahihan dan keterhandalan terhadap responden sebelum digunakan untuk penelitian yang sebenarnya.

Proses pengujian validitas dan reliabilitas ini menggunakan alat bantu komputer program SPSS Versi 12.00 adalah sebagai berikut:

a. Hasil Uji Validitas

Dalam uji validitas tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi, yaitu dengan membandingkan hasil koefisien korelasi dengan r tabel. Dengan jumlah sampel (N) sebanyak 30 reponden, df (30-2) = 28 maka dapat ditentukan besarnya r tabel yaitu 0,3739.

(64)

Tabel V.1. Hasil Uji Validitas

Item Korelasi Hitung Sumber Data primer diolah

(65)

Gejayan, 3 butir pertanyaan untuk produk pada Mirota Gejayan, dan 8 butir pertanyaan untuk pelayanan dari Mirota Gejayan. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi seluruhnya mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel ( r tabel = 0,3739 ).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid. Seluruh butir pertanyaan yang ada pada instrumen penelitian dapat dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data pada penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Tabel V.2. Hasil Uji Reliabilitas

Koef. Alpha Cronbach

Harga (Vikita) 0,660

Produk (Vikita) 0,709

Pelayanan (Vikita) 0,843

Harga (MirotaGejayan) 0,667

Produk (Mirota Gejayan) 0,680

Pelayanan (MirotaGejayan ) 0,839

Sumber Data primer diolah

(66)

Sehingga disimpulkan bahwa butir -butir pertanyaan mengenai harga pada Vikita, produk pada Vikita, pelayanan pada Vikita, harga pada Mirota Gejayan, produk pada Mirota Gejayan, dan pelayanan pada Mirota Gejayan merupakan pertanyaan yang reliabel atau dapat dihandalkan. Dengan demikian seluruh item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur masalah ini telah sahih dan handal, selanjutnya kuesioner ini dapat diterapkan untuk penelitian yang sesungguhnya yaitu kepada 100 responden.

B. Analisis Data

1. Analisis persentase karakteristik konsumen

(67)

a) Jenis kelamin

Tabel V.3.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)

Pria 26 26%

Wanita 74 74%

Total 100 100%

Sumber Data Primer

Tabel di atas menunjukan karakteristik dari 100 responden berdasarkan jenis kelamin, yaitu terdiri dari 26% pria dan 74% adalah wanita.

b) Jurusan

Tabel V.4.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan

Jurusan Frekuensi (orang) Persentase (%)

Akuntansi 52 52%

Manajemen 48 48%

Total 100 100%

Sumber Data Primer

Tabel di atas menunjukan karakteristik dari 100 responden berdasarkan jurusan, yaitu 52% adalah jurusan akuntansi dan 48% adalah jurusan manajemen.

c) Uang saku perbulan

Tabel V.5.

Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku dalam sebulan Uang saku perbulan Frekuensi (orang) Persentase (%)

< Rp500.000,- 38 38%

Rp500.000,- s.d < Rp750.000,- 41 41% Rp750.000,- s.d <Rp1.000.000,- 17 17%

= Rp1.000.000,- 4 4%

Total 100 100%

(68)

Tabel V.5. menunjukan karakteristik dari 100 responden berdasarkan uang saku dalam sebulan, yaitu 38% mempunyai uang saku < Rp500.000,-, 41% mempunyai uang saku Rp500.000,- s.d < Rp750.000,-,

17% mempunyai uang saku Rp750.000,- s.d < Rp1.000.000,-, dan 4%

mempunyai uang saku = Rp1.000.000,-.

d) Frekuensi belanja dalam sebulan

Tabel V.6.

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja dalam Sebulan Frekuensi belanja Frekuensi (orang) Persentase (%)

1 33 33%

2 28 28%

3 13 13%

> 3 26 26%

Total 100 100%

Sumber Data Primer

Tabel di atas menunjukan karakteristik dari 100 responden berdasarkan frekuensi belanja dalam sebulan, yaitu 33% berfrekuensi belanja 1 kali dalam sebulan, 28% adalah 2 ka li dalam sebulan, 13% adalah 3 kali dalam sebulan, dan 26% adalah > 3 kali dalam sebulannya.

2. Analisis permasalahan pertama

(69)

Sedangkan untuk mengukur nilai persepsi digunakan skala Likert, yaitu: 1,0 – 1,9 : kriteria dianggap tidak baik

2,0 – 2,9 : kriteria dianggap kurang baik 3,0 – 3,9 : kriteria dianggap baik

4,0 – 5,0 : kriteria dianggap sangat baik a. Persepsi konsumen terhadap harga

Tabel V.7.

Persepsi Konsumen terhadap Harga Barang yang Relatif Murah

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

(70)

Tabel V.8.

Persepsi Konsumen terhadap Penawaran Paket Ekonomis

Kriteria Bobot n x

Sumber Data primer

86

Jadi tanggapan konsumen terhadap harga pada toko swalayan Vikita adalah:

84

Persepsi konsumen terhadap harga pada Toko swalayan Vikita yaitu baik. b. Persepsi konsumen terhadap produk

Tabel V.9.

Persepsi Konsumen terhadap Penemuan Barang Kebutuhan Sehari-hari

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

(71)

Tabel V.10.

Persepsi Konsumen terhadap Produk Dengan Merek dan Ukuran yang Beragam

Sumber Data primer

14

Persepsi Konsumen terhadap Tersedianya Item Produk Ketika Dibutuhkan

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

72

Jadi tanggapan konsumen terhadap produk pada toko swalayan Vikita adalah: 02

(72)

c. Persepsi konsumen terhadap pelayanan Tabel V.12.

Persepsi Konsumen terhadap Fasilitas Tempat Parkir

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

95

Persepsi Konsumen terhadap Keadaan Lantai dan Ruang Pajang yang Bersih

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

(73)

Tabel V.14.

Persepsi Konsumen terhadap Tata Letak Barang

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

25

Persepsi Konsumen terhadap Adanya Informasi Harga

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

28

Persepsi Konsumen terhadap Keramahan

Kriteria Bobot n x

(74)

10

Persepsi Konsumen terhadap Pramuniaga dan SPG dalam Membantu Menemukan Barang

Sumber Data Primer

21

Persepsi Konsumen terhadap Pelayanan Kasir yang Cekatan dan Cermat

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

(75)

Tabel V.19.

Persepsi Konsumen terhadap Layanan Antar Barang

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

29

Jadi tanggapan konsumen terhadap produk pada toko swalayan Vikita adalah:

00125

Persepsi konsumen terhadap pelayanan pada Toko swalayan Vikita yaitu sangat baik.

3. Analisis Permasalahan kedua

Permasalahan kedua tentang analisis persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pela yanan dari toko swalayan Mirota Gejayan dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan nilai rata-ratanya dengan rumus:

=

nx

X

Keterangan : X− : nilai rata-rata

(76)

n : jumlah sample

Sedangkan untuk mengukur nilai persepsi digunakan skala likert, yaitu: 1,0 – 1,9 : kriteria dianggap tidak baik

2,0 – 2,9 : kriteria dianggap kurang baik 3,0 – 3,9 : kriteria dianggap baik

4,0 – 5,0 : kriteria dianggap sangat baik a. Persepsi konsumen terhadap harga

Tabel V.20.

Persepsi Konsumen terhadap Harga Barang yang Relatif Murah

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer 04

Persepsi Konsumen terhadap Penawaran Paket Ekonomis

Kriteria Bobot n x

(77)

98

Jadi tanggapan konsumen terhadap harga pada toko swalayan Mirota Gejayan adalah:

Persepsi konsumen terhadap harga pada Toko swalayan Mirota Gejayan yaitu sangat baik.

b. Persepsi konsumen terhadap produk Tabel V.22.

Persepsi Konsumen terhadap Penemuan Barang Kebutuhan Sehari-hari

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

92

Persepsi Konsumen terhadap Produk dengan Merek dan Ukuran yang Beragam

(78)

64

Persepsi Konsumen terhadap Ketersediannya Item Produk Ketika Dibutuhkan

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

57

Jadi tanggapan konsumen terhadap produk pada toko swalayan Mirota Gejayan adalah:

(79)

c. Persepsi konsumen terhadap pelayanan Tabel V.25.

Persepsi Konsumen terhadap Fasilitas Tempat Parkir

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

78

Persepsi Konsumen terhadap Keadaan Lantai dan Ruang Pajang yang Bersih

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

(80)

Tabel V.27.

Persepsi Konsumen terhadap Tata Letak Barang

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

99

Persepsi Konsumen terhadap Adanya Informasi Harga

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

94

Persepsi Konsumen terhadap Keramahan

Kriteria Bobot n x

(81)

93

Persepsi Konsumen terhadap Pramuniaga dan SPG dalam Membantu Menemukan Barang

Sumber Data Primer

91

Persepsi Konsumen terhadap Pelayanan Kasir yang Cekatan dan Cermat

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

(82)

Tabel V.32.

Persepsi Konsumen terhadap Layanan Antar Barang

Kriteria Bobot n x

Sumber Data Primer

98

Jadi tanggapan konsumen terhadap pelayanan pada toko swalayan Mirota Gejayan adalah:

Perseps i konsumen terhadap pelayanan pada toko swalayan Mirota gejayan yaitu baik.

4. Analisis permasalahan ketiga

(83)

lampiran. Analisis uji t test dilakukan pada sampel yang berpasangan yaitu konsumen toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

Analisis ini digunakan untuk menganalisis adakah perbedaan persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dengan Mirota Gejayan.

Rumusan hipotesisnya adalah:

o

H : X1−X2 =0

Tidak ada perbedaan pe rsepsi konsumen terhadap harga, produk dan

pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

Ha : X1 −X2 ≠0

Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan

Langkah pengujiannya:

a. Mengumpulkan data dan pengolahan data hasil kuesioner yang telah disebarkan dalam bentuk tabel.

b. Menentukan rata-rata dari persepsi konsumen terhadap harga, produk dan pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan.

c. Menentukan tingkat signifikansi, dalam penelitian ini ditentukan sebesar

α= 5%

(84)

o

H diterima jika probabilitas > 0,05

o

H ditolak jika probabilitas < 0,05

a) Perbedaan persepsi konsumen terhadap harga toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan

Dari 100 responden yang dijadikan sampel yaitu mereka yang merupakan konsumen dari toko swalayan Vikita maupun Mirota Gejayan yang keseluruhannya telah memberikan penilaian dalam hal harga sepe rti yang ditunjukkan pada tabel V.33. sebagai berikut:

Tabel V.33.

Hasil uji t pada faktor harga Toko Swalayan

Rata-rata Sumber: Data primer diolah

(85)

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Daerah

Penolakan Ho Penolakan Ho

-2,207 -1,984 1,984

Gambar V.2. Hasil uji t pada faktor harga

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa t hitung terletak di daerah

Ho ditolak, maka bisa diartikan bahwa persepsi konsumen terhadap harga toko swalayan Vikita berbeda dengan persepsi konsumen terhadap harga toko swalayan Mirota Gejayan.

Dapat dilihat juga berdasarkan pada nilai probabilitas, hal ini terlihat bahwa t hitung adalah -2,207 dengan probabilitas 0,030. Oleh karena probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak artinya persepsi konsumen terhadap harga toko swalayan Vikita berbeda dengan persepsi konsumen terhadap harga toko swalayan Mirota Gejayan.

b) Perbedaan persepsi konsumen terhadap produk toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan

(86)

keseluruhannya telah memberikan penilaian dalam hal produk seperti yang ditunjukan pada tabel V.35. sebagai berikut:

Tabel V.34.

Hasil uji t pada faktor produk Toko Swalayan

Rata-rata

Sumber: Data primer diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui persepsi konsumen terhadap produk toko swalayan Vikita mempunyai rata-rata 4,020. Sedangkan untuk toko swalayan Mirota Gejayan mempunyai rata-rata persepsi 3,710. Untuk t hitungnya 3,491 dan dari tabel t di peroleh angka 1,984. Hasil ini dapat diperjelas dalam gambar berikut ini:

Daerah

Dari gambar di atas dapat dilihat t hitung terletak di daerah Ho

(87)

toko swalayan Vikita berbeda dengan persepsi konsumen terhadap produk toko swalayan Mirota Gejayan.

Dapat dilihat juga berdasarkan pada nilai probabilitas, hal ini terlihat bahwa t hitung adalah 3,491 dengan probabilitas 0,010. Oleh karena probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak artinya persepsi konsumen terhadap produk toko swalayan Vikita berbeda dengan persepsi konsumen terhadap produk toko swalayan Mirota Gejayan.

c) Perbedaan persepsi konsumen terhadap pelayanan toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan

Responden yang merupakan konsumen dari toko swalayan Vikita maupun Mirota Gejayan yang keseluruhannya telah memberikan penilaian dalam hal pelayanan seperti yang ditunjukan pada tabel V.37. sebagai berikut:

Tabel V.35.

Hasil uji t pada faktor pelayanan Toko Swalayan

Rata-rata Sumber: Data primer diolah

(88)

untuk toko swalayan Mirota Gejayan mempunyai rata-rata persepsi 3,798. Untuk t hitungnya 3,131 dan t tabel di peroleh angka 1,984. Hasil ini dapat diperjelas dalam gambar berikut ini:

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Daerah Penolakan Ho Penolakan Ho

-1,984 1,984 3,131

Gambar V.4. Hasil uji t pada faktor pelayanan

Gambar di atas dapat dilihat bahwa t hitung terletak di daerah Ho

ditolak, maka bisa diartikan persepsi konsumen terhadap pelayanan pada toko swalayan Vikita berbeda dengan persepsi konsumen terhadap pelayanan pada toko swalayan Mirota Gejayan.

(89)

C. Pembahasan

Setelah melakukan analisis data maka selanjutnya dilakukan pembahasan sebagai berikut:

1. Persentase karakteristik responden

Dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai karakteristik mahasiswa yang berbelanja baik di toko swalayan Vikita maupun di toko swalayan Mirota Gejayan meliputi jenis kelamin, jurusan, uang saku perbulan dan frekuensi belanja dalam sebulan.

a. Jenis kelamin

Dari data yang ada bahwa 100 orang konsumen toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan terdiri dari 74 orang atau 74% adalah wanita. Ini dikarenakan yang senang berbelanja kebanyakan adalah wanita. Sedangkan 26 orang atau 26% adalah laki-laki. Jadi konsumen yang paling banyak berbelanja pada toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan adalah wanita, sebanyak 74%.

(90)

Konsumen dengan jenis kelamin pria memiliki karakteristik persepsi yang baik terhadap toko swalayan Vikita dengan jumlah responden sebanyak 14 orang dan 16 orang persepsi sangat baik. Sedangkan karakteristik persepsi konsumen yang berjenis kelamin wanita yang berpersepsi baik terhadap toko swalayan Vikita sebanyak 42 orang, 4 orang berpersepsi kurang baik dan 28 orang lainnya berpersepsi sangat baik.

b. Jurusan

Dari 100 orang konsumen toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan terdiri dari 52 orang atau 52% adalah mahasiswa dengan jurusan akuntansi dan 48 orang lainnya adalah mahasiswa dengan jurusan manajemen.

Temuan tambahan menyatakan bahwa konsumen dengan jurusan akuntansi yang memiliki karakteristik persepsi baik terhadap toko swalayan Vikita adalah sebanyak 27 orang dan 25 orang lainnya persepsi sangat baik. Konsumen dengan jurusan manajemen yang memiliki karakteristik persepsi baik terhadap toko swalayan Vikita sebanyak 22 orang, 1 orang berpersepsi kurang baik dan 25 orang lainnya berpersepsi sangat baik.

(91)

sangat baik. Sedangkan untuk konsumen dengan jurusan manajemen yang memiliki karakteristik persepsi baik terhadap toko swalayan Mirota Gejayan sebanyak 26 orang, 2 orang berpersepsi kurang baik dan 25 orang lainnya berpersepsi sangat baik.

c. Uang saku perbulan

Dari 100 responden yang peneliti ambil yaitu mereka yang merupakan konsumen toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan terdiri dari 38 orang atau 38% mempunyai uang saku < Rp500.000,- perbulan, 41 orang mempunyai uang saku Rp500.000,- s.d. < Rp750.000,- perbulan, 17 orang mempunyai uang saku Rp750.000,- s.d. < Rp1.000.000,- perbulan dan 4 orang mempunyai uang saku =

Rp1.000.000,- perbulan. Jadi konsumen yang paling banyak berbelanja pada toko swalayan Vikita dan Mirota Gejayan adalah konsumen yang mempunyai uang saku Rp500.000,- s.d. < Rp750.000,- perbulannya.

(92)

Rp750.000,- s.d. < Rp1.000.000,- memiliki karakteristik persepsi ya ng baik terhadap toko swalayan Vikita sebanyak 22 orang dan 19 orang lainnya berpersepsi sangat baik. Sedangkan konsumen dengan jumlah

uang saku perbulan = Rp1.000.000,-, 7 orang mempunyai persepsi yang

baik terhadap toko swalayan Vikita dan 10 orang lainnya mempunyai persepsi yang sangat baik.

Konsumen dengan jumlah uang saku perbulan < Rp500.000,- memiliki karakteristik persepsi yang baik terhadap toko swalayan Mirota Gejayan adalah sebanyak 19 orang, 4 orang berpersepsi kurang baik dan 15 orang lainnya persepsi sangat baik. Konsumen dengan jumlah uang saku perbulan Rp500.000,- s.d. < Rp750.000,- memiliki karakteristik persepsi yang baik terhadap toko swalayan Mirota Gejayan sebanyak 3 orang dan 1 orang lainnya berpersepsi sangat baik. Konsumen dengan jumlah uang saku perbulan Rp750.000,- s.d. < Rp1.000.000,- memiliki karakteristik persepsi yang baik terhadap toko swalayan Mirota Gejayan sebanyak 21 orang dan 20 orang lainnya berpersepsi sangat baik.

Sedangkan konsumen dengan jumlah uang saku perbulan =

Gambar

Gambar
Gambar II.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Tabel V.1.
Tabel V.2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan kegiatan pelaksanaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) tahun 2015 di Politeknik Negeri Sriwijaya sebanyak 1

Walaupun cadangan Terbitan Hak IPS dibatalkan, pada 3 Mei 2006 Lembaga Pengarah telah mengumumkan bahawa MAAH akan meneruskan Terbitan Bonus Dicadangkan,

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Satoto (1990), faktor kuat yang memengaruhi pertumbuhan adalah lingkungan asuh dan konsumsi makanan, terutama masukan

Iverson (1996) juga berpendapat bahwa komitmen organisasional adalah prediktor terbaik dalam perubahan organisasi dibandingkan dengan kepuasan kerja dimana karyawan

Ketentuan Pasal 1 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2006 tentang Penugasan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk Melakukan Percepatan Pembangunan

Sebaiknya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan stabilitas nilai tukar pihak terkait seperti Pemerintah dan Bank Indonesia diharapkan mampu dan dapat mengontrol

Anggota Direksi telah mengungkapkan pada Laporan Pelaksanaan GCG ini tentang tidak dimilikinya saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih baik pada Bank Mega Syariah

Usaha peternakan terintegrasi dengan usaha pertanian akan lebih menguntungkan, karena pemakaian pupuk organik akan menaikkan kesuburan tanah dan mengurangi pemakaian