• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBUP MALRA NO 8.K THN 2013 TARIF AIR MINUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBUP MALRA NO 8.K THN 2013 TARIF AIR MINUM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI MALUKU TENGGARA

PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA

NOMOR 8.K TAHUN 2013

TENTANG

TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MALUKU TENGGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALUKU TENGGARA,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berdampak pada kenaikan beban listrik maka dalam rangka upaya peningkatan pelayanan air minum kepada masyarakat, serta dalam rangka mengurangi beban pengeluaran terkait dengan dampak kemahalan, maka perlu meninjau kembali Keputusan Bupati Maluku Tenggara Nomor 01 Tahun 2006 tentang Penetapan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Maluku Tenggara untuk disesuaikan;

b. bahwa untuk mengatur besaran tarif air minum pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Maluku Tenggara, diperlukan penjabaran dalam bentuk Peraturan Bupati;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penetapan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Maluku Tenggara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Swatantra Tingkat I Maluku Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1645);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber

Daya Air (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4377);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan perubahan terakhir Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1952 tentang Pembubaran Daerah Maluku Selatan dan Pembentukkan Daerah Maluku Tengah dan Daerah Maluku Tenggara (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 264);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4490);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006

tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum;

(3)

16. Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 03 Tahun 1989 tentang Pendirian Perusahan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Maluku Tenggara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 05 Tahun 1993 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 03 Tahun 1989 tentang Pendirian Perusahan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Maluku Tenggara;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MALUKU TENGGARA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksudkan dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Maluku Tenggara.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. 3. Bupati adalah Bupati Maluku Tenggara.

4. Perusahaan Daerah Air Minum, yang selanjutnya disebut PDAM adalah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Maluku Tenggara.

5. Badan Pengawas adalah Badan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Maluku Tenggara.

6. Tarif Air Minum adalah besaran biaya yang dibebankan kepada pelanggan berdasarkan tingkat penggunaan.

7. Standar Kebutuhan Pokok Air Minum adalah kebutuhan air sebesar 10M3/Kepala Keluarga/Bulan atau 60 Liter/Orang/Hari atau sebesar satuan volume lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan.

8. Biaya Usaha adalah total biaya untuk menghasilkan Air Minum yang mencakup biaya sumber air, biaya pengolahan air, biaya transmisi dan distribusi, biaya kemitraan dan biaya umum administrasi.

9. Biaya Dasar adalah biaya usaha dibagi volume air terproduksi dikurangi volume kehilangan air standar.

10. Tarif Air Minum PDAM, yang selanjutnya disebut Tarif adalah kebijakan harga jual air minum setiap meter kubik (M3) atau satuan volume lainnya sesuai kebijakan yang ditentukan oleh Kepala Daerah dan PDAM yang bersangkutan.

11. Tarif Dasar adalah tarif yang nilainya sama atau ekuivalen dengan biaya dasar.

(4)

BAB II TUJUAN

Pasal 2

Penetapan Tarif bertujuan untuk pemulihan biaya (cost recovery),

mengembalikan atau menutupi sebahagian atau seluruh biaya operasional dan pengembangan usaha perusahaan.

BAB III

DASAR KEBIJAKAN PENETAPAN TARIF

Pasal 3

(1) Penetapan besarnya tarif didasarkan pada prinsip : a. Keterjangkauan dan keadilan;

b. Mutu pelayanan; c. Pemulihan biaya;

d. Efesiensi pemakaian air;

e. Transparansi dan akuntablitas; f. Perlindungan air baku.

(2) Penetapan tarif berdasarkan prinsip-prinsip pada ayat (1) diarahkan untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

Pasal 4

(1) Tarif untuk standar kebutuhan air minum harus terjangkau oleh daya beli masyarakat pelanggan yang berpenghasilan sama dengan Upah Minimum Regional (UMR) Daerah yaitu apabila pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum kepada masyarakat pelanggan.

(2) Prinsip keadilan dalam penerapan hanya dapat dicapai melalui penerapan tarif deferensiasi dengan subsidi silang antar kelompok pelanggan.

(3) Penetapan tarif perlu mempertimbangkan keseimbangan dengan tingkat mutu pelayanan yang diterima oleh pelanggan.

(4) Pendapatan PDAM harus memenuhi prinsip pemulihan biaya secara penuh

(full cost recovery) yaitu hasil perhitungan tarif rata-rata minimal sama dengan biaya dasar.

(5) Untuk pengembangan pelayanan air minum, tarif rata-rata harus menutupi biaya dasar ditambah tingkat keuntungan yang wajar.

(6) Tingkat keuntungan yang wajar sebagaimana yang dimaksud pada ayat (5) adalah 10% (sepuluh persen) ratio laba terhadap aktiva produktif.

(7) Efisiensi pemakaian air dicapai antara lain melalui penerapan tarif progresif yang dikenakan pada pelanggan yang konsumsinya melebihi standar kebutuhan pokok air minum sesuai blok konsumsi penggunaan air.

(8) Prinsip transparansi adalah bahwa informasi yang berkaitan dengan perhitungan dan penetapan tarif harus disampaikan secara jelas kepada pemangku kepentingan dan jaringan secara sungguh-sungguh aspirasi dari mereka.

(5)

(10) Perhitungan tarif harus mempertimbangkan perlindungan dan pelestarian fungsi sumber air atau perlindungan terhadap air baku untuk jangka panjang.

BAB IV

PERHITUNGAN DAN PROYEKSI BIAYA USAHA DAN BIAYA DASAR

Pasal 5

(1) Biaya dasar yang diperlukan untuk memproduksi setiap meter kubik air minum dihitung atas dasar biaya usaha dibagi dengan volume air terproduksi dikurangi volume kehilangan air standar dalam periode satu tahun.

(2) Biaya usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya pengolahan PDAM yang meliputi biaya sumber air, biaya pengolahan air, biaya transmisi dan distribusi biaya kemitraan, biaya umum dan administrasi dan biaya keuangan dalam periode satu tahun.

(3) Volume air terproduksi dihitung berdasarkan total volume air yang dihasilkan oleh sistem produksi yang siap didistribusikan kepada konsumen dalam periode satu tahun.

(4) Volume kehilangan air standar dihitung berdasarkan standar persentase yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang sumber daya air dikalikan proyeksi volume air terproduksi.

BAB V

KLASIFIKASI PELANGGAN DAN TARIF

Bagian Pertama Klasifikasi Pelanggan

Pasal 6

(1) Proyeksi volume kehilangan air standar dihitung berdasarkan standar persentase yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang sumber daya air dikalikan proyeksi volume air terproduksi.

(2) Golongan pelanggan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diklasifikasikan dalam kelompok pelanggan yaitu :

a. Kelompok I yaitu golongan pelanggan yang setiap harinya memberikan kepentingan umum khususnya bagi masyarakat, terdiri dari :

1. 2.

3. 4.

Rumah Ibadah

Hidran/kran umum yang menggunakan saluran distribusi

MCK WC Umum

b. Kelompok II yaitu golongan pelanggan yang setiap harinya memberikan pelayanan kepentingan umum khusus bagi masyarakat, terdiri dari :

(6)

2.

Rumah Sangat Sederhana (RSS) Sekolah Negeri/Sekolah Swasta

Rumah Sakit Umum Pemerintah/Puskesmas dan Rumah Sakit Swasta

c. Kelompok III

Kelompok III.A terdiri dari : 1.

Rumah Sederhana (RS) Rumah Semi Permanen

Rumah Tangga Ekonomi Lemah/Kecil Rumah Permanen

KPR/BTN Real Estate Rumah Mewah

Rumah Tangga Golongan Ekonomi Elit

Kelompok III.B terdiri dari : 1.

Instansi Pemerintah

Kantor/Lembaga/Instansi Pemerintah Universitas Pemerintah/Swasta

Rumah Jabatan Yang Dibiayai Negara Instansi TNI/POLRI terdiri dari : - Kantor/Lembaga TNI/POLRI - Sarana TNI/POLRI

- Asrama/Rumah Jabatan Yang Dibayar Terpusat - Rumah Sakit TNI/POLRI

- Koperasi TNI/POLRI

Balai Latihan/Instansi Swasta terdiri dari : - Instansi/Kantor Swasta

- Lembaga Swadaya - Lembaga Internasional - Balai Latihan

Asrama Haji

Sporthall

d. Kelompok IV

(7)

8.

Perusahaan Pelayaran dan Penerbangan

Money Changer

Plaza

Kerajinan Rumah Tangga Peternakan Kecil/Unggas Kerajinan Tangan

Industri Kecil lainnya Warung/Rumah Kopi

Sub Agen Penjualan Tiket Rumah Toko

Percetakan Rumah Kantor

Kelompok IV.B terdiri dari : 1.

Hotel Kelas Bintang Super Market/Swalayan Praktek Umum/Kebidanan

Home Industry

Persewaan/Rental Jual Beli Barang Bekas Usaha Meubel

Kerajinan Tangan Bengkel

Rumah Makan Klinik Swasta

Toko Grosir Bahan Campuran Toko Grosir Bahan Bangunan Hotel Kelas Melati

Tempat Servis/Cuci Mobil

Praktek Kelompok/Spesialis/Rumah Bersalin

Show Room Sepeda Motor

Kantor Perusahaan Kolam Renang Variasi Mobil Panti Pijat SPBU

Industri Otomotif

Industri Perikanan/Hasil Laut Industri Kimia

Peternakan Besar

(8)

30. 31. 32. 33. 34.

Industri Kapal

Pengolahan Hasil Laut Pabrik Es

Cold Storage

Pertambangan dan Industri Besar Lainnya

e. Kelompok Khusus terdiri dari : 1.

2. 3. 4. 5. 6.

Pertamina Pelabuhan Laut PLN

Pelabuhan Udara Mobil Tangki Dll

Bagian Kedua Tarif

Pasal 7

Besarnya Tarif ditetapkan berdasarkan klasifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a s.d. e sebesar :

Kelompok Pelanggan

Blok Tarif

0-10 M3 (Rp.)

11-20 M3 (Rp.)

21-30 M3 (Rp.)

30 M3 (Rp.)

1 2 3 4 5

Kelompok I 2.000,- 2.000,- 2.000,- 2.000,-

Kelompok II 2.600,- 3.000,- 3.600,- 4.200,-

Kelompok III.A 3.000,- 3.400,- 4.000,- 4.600,-

Kelompok III.B 3.400,- 4.000,- 4.600,- 5.200,-

Kelompok IV.A 6.600,- 7.400,- 8.200,- 9.400,-

Kelompok IV.B 7.400,- 8.200,- 9.400,- 1.0200,-

Kelompok Khusus 28.000,- 28.000,- 28.000,- 28.000,-

Pasal 8

(1) Untuk pemakaian 0-10 M3 dikenai minimal Tarif sesuai dengan klasifikasi kelompok pelanggan.

(9)

Pasal 9

Biaya Tetap Setiap Bulan

No. Jasa Yang Diberikan Tarif

(Rp.)

1 2 3

a.

b.

Administrasi :

1. Rekening dengan nilai sampai dengan Rp. 100.000,- 2. Rekening dengan nilai diatas Rp. 100.000,-

Pemeliharaan Meter Air :

1. Meter Air Berdiameter 13 mm 2. Meter Air Berdiameter 20 mm 3. Meter Air Berdiameter 25 mm 4. Meter Air Berdiameter 40 mm 5. Meter Air Berdiameter 50 mm 6. Meter Air Berdiameter 75 mm 7. Meter Air Berdiameter 100 mm

5.000,-

Denda dikenakan pada pelanggan atas keterlambatan perlunasan rekening air dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pembayaran rekening air dilakukan dari tanggal 1 s.d. 20 untuk pemakaian air bulan sebelumnya tidak dikenakan denda.

b. Untuk pembayaran tanggal 21 s.d. 30/31 untuk pemakaian air bulan sebelumnya dikenakan denda sebesar 10% dari nilai rekening.

c. Untuk pembayaran pada bulan sesudahnya dikenakan denda sebesar 25% dari nilai rekening.

d. Keterlambatan bulan kedua sambungan air diputus sementara, dan dikenakan biaya penyambungan kembali.

e. Bila 3 (tiga) bulan setelah pemutusan sementara tidak dilakukan pelunasan tunggakan rekening, sambungan air akan diputus permanen dan penyambungan kembali diperhitungkan sebagai pelanggan baru setelah tunggakan diselesaikan.

Pasal 11 Biaya Lain-lain

No. Jasa Yang Diberikan Tarif

(Rp.)

Segel Meter Yang Diputus Pelanggan Tera Meter Atas Permintaan Pelanggan Pemeriksaan Air Pada Laboratarium : - Sumur Terbuka

- Sumur Bor

Penggantian Kartu Meter Yang Hilang Penyambungan Kembali

Pengrusakan Water Meter

(10)

Pasal 12

Biaya Langganan Baru

No. Jasa Yang Diberikan Tarif

(Rp.)

Permohonan Sambungan Baru Uang Jaminan :

- Golongan Sosial dan Non Niaga - Golongan Niaga dan Industri - Golongan Khusus

Biaya Material Penyambungan Baru : - Penyambungan Pipa “13 mm” Pembuatan Rencana Penyambungan Baru - Golongan Sosial dan Non Niaga

- Golongan Niaga dan Industri - Golongan Khusus

- Survey Langganan Baru

- Biaya Gambar Sambungan Baru Biaya Kerja

- Galian Tanah Biasa - Galian Tanah Keras - Galian Tanah Pakai Alat

Pemotongan dan Penyambungan Pipa - Pipa “13 mm”

- Pipa “20 mm” s.d. “50 mm” - Pipa ukuran di atas “50 mm” Penyambungan dengan Tee

Penyambungan dengan Bor Pemasangan Meter Air Pengawasan Pekerjaan Pengetesan

Banyaknya bahan dan peralatan untuk 1 (satu) Sambungan Baru dihitung berdasarkan

kebutuhan masing-masing dan sesuai harga pasar yang berlaku pada saat pemasangan

30.000,-

Biaya pemeliharaan instalator sebesar Rp. 2.500.000,-

Pasal 14

(11)

BAB VI

TATA CARA PEMASANGAN BARU

Pasal 15

(1) Pemohon/calon pelanggan mengajukan permohonan kepada PDAM atau perusahaan mitra dengan mengisi blanko yang telah disediakan dan memasukannya kepada petugas yang khusus untuk itu.

(2) Blanko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilampiri dengan gambar situasi.

(3) Dalam hal sambungan baru tidak dapat dilunasi sekaligus, pemohon diberikan kesempatan mengangsur paling banyak 3 (tiga) kali yang diperhitungkan dari biaya langganan baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12.

BAB VII

HAK DAN KEWAJIBAN

Bagian Pertama Perusahaan

Pasal 16 (1) PDAM maupun mitranya berhak untuk :

a. Memasang pipa saluran melintasi dibawa jalan umum dan pekarangan rumah perorangan, badan maupun instansi pemerintah sipil maupun militer.

b. Membongkar setiap penghalang yang merintangi jalanya pipa saluran air.

c. Memutuskan distribusi air pada saluran rumah pelanggan yang tidak membayar dan melunasi pemakaian M3 air sesuai kewajibannya.

(2) PDAM maupun mitranya berkewajiban untuk :

a. Menyediakan air yang memenuhi standar baku air minum/bersih sesuai mutu dan keandalan yang berlaku.

b. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan dan memperhatikan hak-hak pelanggan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang perlindungan konsumen.

c. Menjaga tetap berfungsinya instalasi air dengan baik dan mencegah kebocoran air pada pipa-pipa penyaluran.

d. Menjaga kelestarian lingkungan hidup pada sumber-sumber mata air yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku perusahaan.

(3) Dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan b, perusahaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pihak yang berhak atas tanah dan pekarangan serta bangunan yang akan dilewati pipa saluran air.

Bagian Kedua Pelanggan

Pasal 17 (1) Pelanggan air mempunyai hak untuk :

(12)

b. Mendapat distribusi air secara terus menerus dengan mutu yang baik. c. Memperoleh air dengan harga yang wajar.

(2) Pelanggan air berkewajiban untuk :

a. Menjaga setiap instalasi air yang digunakan untuk penyaluran air.

b. Menggunakan atau memasang meteran air pada pipa sambungan rumah.

c. Memanfaatkan air sesuai klasifikasi pelanggan dan blok konsumsi. d. Membayar dan melunasi setiap pemakaian M3 air sesuai klasifikasi

pelanggan dan blok konsumsi sesuai waktu yang ditentukan dalam bulan berjalan.

Pasal 18

Selain hak dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, pelanggan juga diharuskan memiliki kartu pelanggan sebagai tanda bukti berlangganan dan kartu meter langganan air guna mencatat besarnya pemakaian M3 air.

BAB VIII

TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PEMBAYARAN TARIF

Pasal 19

(1) Tarif terhutang dipungut dengan menggunakan Surat Bukti Tagihan Rekening Air Minum (SBTRAM) atau dokumen lain yang dipersamakan. (2) Pembayaran tarif terhutang harus dilunasi sekaligus mulai tanggal 1 s.d. 20

setiap bulan berjalan.

(3) Pembayaran tarif dilakukan di loket pembayaran PDAM atau tempat lain yang ditunjuk.

Pasal 20

Dalam hal pembayaran dilakukan di tempat lain yang ditunjuk bagi pelanggan PDAM, maka hasil pungutan tarif air wajib disetor ke Bendaharawan PDAM selambat-lambatnya dalam 1x24 jam.

BAB IX SANKSI

Pasal 21

Bagi pelanggan yang dengan sengaja atau lalai membayar tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dikenakan sanksi administrasi.

BAB X

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 22

(1) Agar Peraturan Bupati ini dapat dilaksanakan dengan baik dan efektif terlebih dahulu diadakan sosialisasi oleh PDAM maupun Perusahaan mitranya kepada masyarakat atau pelanggan PDAM.

(13)

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 23

Pada saat ditetapkannya Peraturan Bupati ini dan selama sosialisasi berlangsung sesuai tenggang waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 ayat (2), berlaku tarif lama.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

(1) Pada saat berlakunya Peraturan Bupati ini, Keputusan Bupati Maluku Tenggara Nomor 342 Tahun 2004 tentang Tarif Air Minum Dalam Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Maluku Tenggara.

Ditetapkan di Langgur

pada tanggal 1 Juli 2013

BUPATI MALUKU TENGGARA,

Cap/Ttd.

ANDERIAS RENTANUBUN

Diundangkan di Langgur pada tanggal 1 Juli 2013

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN MALUKU TENGGARA,

Cap/Ttd.

PETRUS BERUATWARIN

BERITA DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA TAHUN 2013 NOMOR 8.K Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum dan HAM

Referensi

Dokumen terkait

Menurut yang dilaporkan oleh Martini (1998) bahwa pemberian tepung kunyit (Curcuminoid) 1 - 1,5% tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, pertambahan

Penggolongan ini bukan berarti bahasa C kurang ampuh atau lebih sulit dibandingkan dengan bahasa tingkat tinggi (high level language - seperti Pascal, Basic, Fortran, Java,

Cara pembuatan planar sketchplane adalah dengan mengklik kanan bidang datar yang dimaksud kemudian klik New Sketch hingga muncul grid sebagaitanda kita telah berada pada

Skripsi ini berjudul Khasiat Minyak Zaitun Murni (extra virgin olive oil ) dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar Jantan yang Diberi Diet

Hasil dari pengujian kelima dimensi servqual yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas layanan pada perusahaan ini diperoleh hasil bahwa yang mendominasi kualitas layanan

Zat cair yang keluar melalui 5 impeller ditampung oleh saluran berbentuk volut (spiral) dikelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa melalui nosel. Didalam nosel ini sebagian

Hasil dari survei faktor risiko penyakit tidak menular di Kabupaten Rembang tahun 2010 adalah proporsi penduduk laki-laki yang merokok adalah sebesar 59,6%, proporsi

Pada penelitian Sari dkk, aktivitas antibakteri fraksi n-heksana den - gan nilai 0,91±0,01 mg/mL terhadap biofilm Escherichia coli tidak sebaik fraksi etil ase -