• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perjuangan Rakyat Temanggung Melawan Militer Belanda pada Masa Agresi Militer Belanda II 1948-1950 T1 152012801 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perjuangan Rakyat Temanggung Melawan Militer Belanda pada Masa Agresi Militer Belanda II 1948-1950 T1 152012801 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara imperialis untuk kembali menjajah. Indonesia dituntut mampu mempertahankan kemerdekaan yang telah diperoleh, dari pihak penjajah yang mencoba kembali untuk menguasai wilayah negara ini.

(2)

2 dalam waktu yang hampir bersamaan dan menyebar di seluruh wilayah tanah air.

Tentara Sekutu datang ke Indonesia dengan dibonceng oleh Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Kedatangan NICA ke Indonesia bertujuan menegakkan kembali kekuasaan kolonial Hindia Belanda. Hal ini diperburuk dengan sikap NICA mempersenjatai kembali bekas Koninklijk Netherlands-Indisch Leger (KNIL) yang baru dilepaskan dari tahanan Jepang. Situasi di Indonesia semakin memburuk dengan provokasi NICA dan KNIL yang memancing kerusuhan di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Bandung (Sudharmono, 1981:45).

Kedatangan tentara Sekutu yang diboncengi oleh NICA menyebabkan terjadinya banyak insiden, bahkan pertempuran antara tentara Sekutu dengan pihak Indonesia yang disebabkan oleh tercorengnya kedaulatan bangsa Indonesia (Sudharmono, 1981:45). Untuk menengahi keadaan ini maka pada tanggal 15 November 1946 dibuat persetujuan Linggarjati yang berisi 17 pasal. Draft persetujuan tersebut tidak segera mendapat pengesahan baik dari pihak Indonesia maupun pihak Belanda. Pengesahan persetujuan Linggarjati baru ditandatangani oleh ke-dua belah pihak pada tanggal 25 Maret 1947 di Istana Gambir (sekarang Istana Merdeka) Jakarta.

(3)

3 I, tidak diiringi dengan keberhasilannya dipentas politik internasional. Inggris dan Amerika Serikat (AS) tidak menyetujui aksi militer tersebut. Inggris dan AS telah mengakui kemerdekaan Republik Indonesia (RI) secara de facto (Kahin, 1995:269). Segera setelah agresi militer I dihentikan kembali diadakan perundingan di atas kapal laut Renville, yang menghasilkan perjanjian Renville dan ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948. Seperti persetujuan Linggarjati, pihak Belanda kembali mengingkari dengan melancarkan agresi militer II pada tanggal 19 Desember 1948. Belanda bersikeras RI tidak melaksanakan gencatan senjata dan perjanjian Renville. Hasil dari agresi militer II, Belanda berhasil menduduki Yogyakarta sebagai Ibu kota RI (C.S.T. Kansil dan Julianto, 1988:52). Selain itu, Belanda juga menyerang dan menduduki kota-kota RI. Sejarah mencatat perlawanan rakyat terhadap penguasaan sepihak oleh Belanda terjadi di banyak tempat.

Dalam rangka menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan RI, segenap komponen bangsa dari berbagai daerah di Indonesia ikut berpartisipasi secara aktif. Demikian juga di Temanggung, rakyat Temanggung ikut serta terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI. Kota Temanggung menjadi ajang pertempuran, karena sebagian kekuatan pasukan divisi III Diponegoro bertahan di lereng Sumbing-Sindoro. Mereka bertahan dan menyerang dengan bantuan dari rakyat.

(4)

4 dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang menghasilkan. Dalam rangka mengembalikan apa yang pernah dimiliki sebelumnya, dilakukan upaya merebut kembali daerah-daerah yang memiliki nilai strategis, khususnya dari sisi ekonomi (Nono Sukarno dan Eddy Tartiono, 2010:17). Temanggung pada masa Belanda merupakan salah satu daerah penghasil kopi dan teh sebagai komoditas dagang Belanda yang menguntungkan. Perkebunan kopi yang cukup besar berada di daerah Tuk Bandung dan Bojong Rejo yang berada di sekitar Candiroto, di Rowoseneng (Kandangan) dan di Badran (Kranggan). Kebun teh berada di daerah Kledung dan Banon (Tretep).

(5)

5 bantuan berupa makanan, menyediakan rumah untuk tempat menginap dan kantor pemerintah darurat, memberi informasi tentang pasukan Belanda, dll untuk membantu perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Tanggal 21 Desember 1948 pasukan Belanda melancarkan serangan besar-besaran dari udara dan darat terhadap Kota Temanggung. Sehari kemudian, tanggal 22 Desember 1948 pukul 10.00 WIB Belanda berhasil masuk Kota Temanggung yang hanya tinggal reruntuhan. Upaya Belanda untuk mengamankan kedudukannya di Temanggung dilakukan dengan menangkap orang-orang yang dicurigai. Para pejuang dari TNI, kelaskaran dan Tentara Pelajar, bahkan rakyat biasa yang tertangkap dipenjarakan di markas Inlichtingen Veiligheids Groep (IVG/Badan Penyelidik Pemerintah Militer Belanda). Jika tahanan merupakan orang-orang yang dianggap berbahaya bagi Belanda, mereka akan dibawa ke jembatan Kali Progo untuk dieksekusi mati (Nono Sukarno dan Eddy Tartiono, 2010:15).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka “PERJUANGAN RAKYAT TEMANGGUNG MELAWAN MILITER BELANDA PADA MASA AGRESI MILITER BELANDA II 1948-1950” menarik untuk diteliti. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana jalannya perjuangan rakyat Temanggung melawan militer Belanda pada masa agresi militer Belanda II 1948-1950?

(6)

6 Sejalan dengan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan jalannya perjuangan rakyat Temanggung melawan militer Belanda pada masa agresi militer Belanda II 1948-1950.

D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai bahan masukan untuk:

1. Memperkaya pengetahuan tentang bagaimana perjuangan rakyat Temanggung melawan militer Belanda pada masa Agresi Militer Belanda II 1948-1950.

2. Memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan sejarah pada khususnya yaitu mengenai materi sejarah lokal.

b. Manfaat Praktis

1. Memberi informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan perjuangan rakyat Temanggung melawan militer Belanda pada masa Agresi Militer Belanda II 1948-1950.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) pengaruh penggunaan model pembelajaran (penemuan terbimbing dan konvensional) terhadap keterampilan proses sains

Pertanyaan/pernyataan dibawah ini berkaitan dengan persepsi Bapak/Ibu terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi yang dihasilkan SAP R/3 di dalam perusahaan

74.618.500 ,- (Tujuh puluh empat juta enam ratus delapan belas ribu lima ratus rupiah). Selengkapnya hasil evaluasi penawaran adalah sebagai

[r]

[r]

Musda akhir periode yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) ada yang telah dan sedang berlangsung, tetapi ada pula yang baru akan melaksanakan dalam waktu

[r]

Surat Kuasa bagi yang diw akilkan, yang namanya t ercant um dalam Akt a Pendirian/ Perubahan – perusahaan dan dit andat angani oleh kedua belah pihak yang