DI KELAS V MI RAUDLATUL MUTA’ALLIMIN 1 WONOAYU SIDOARJO
SKRIPSI Oleh:
CHOIRO UMMATIN NIM. D77213061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Sidoarjo. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Maadrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya.Drs. H, Munawir, M.Ag Kata Kunci: Peningkatan Pemahaman, SKI, Media Wayang Kertas
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya pemahaman siswa materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dikarenakan penggunaan metode yang monoton dan tidak pernah menggunakan media pembelajaran. Untuk meningkatkan pemahaman siswa, dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan media wayang kertas.
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana penggunaan media wayang kertas materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata pelajaran SKI di kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo? Dan bagaimana peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata pelajaran SKI setelah menggunakan media wayang kertas di kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media wayang kertas materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW pada mata pelajaran SKI di kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo dan mengetahui peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata pelajaran SKI setelah menggunakan media wayang kertas di kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model penelitian Kurt Lewin. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan setiap siklusnya, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi.
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN MOTTO iii
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI v
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI vi
ABSTRAK vii
C. Tindakan yang Dipilih 5
D. Tujuan Penelitian 6
E. Lingkup Penelitian 6
F. Signifikasi Penelitian 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang Pemahaman 9
1. Pengertian Pemahaman 9
2. Tingkatan-tingkatan dalam Pemahaman 10
B. Kajian tentang Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 14 1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam 14 2. Karakteristik Sejarah Kebudayaan Islam 15 3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam 15
4. Tujuan Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 16 5. Materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah SAW 17 C. Tinjauan tentang Media Wayang Kertas 22
1. Pengertian Media Wayang Kertas 22
2. Manfaat Media Wayang Kertas 25
3. Cara Membuat Media Wayang Kertas 26 4. Kelebihan dan Kekurangan Media Wayang Kertas 26 BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian 28
B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 30
C. Variabel yang Diselidiki 30
D. Rencana Tindakan 31
E. Data dan Cara Pengumpulannya 37
F. Teknik Analisis Data 41
G. Indikator Kinerja 44
H. Tim Peneliti dan Tugasnya 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 46
B. Pembahasan 76
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 82
RIWAYAT HIDUP
Tabel 2.1 Indikator Pemahaman 11 Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas 42
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Belajar 43
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Observasi Guru dan Siswa 43 Tabel 4.1 Data Nilai Pemahaman Pra Siklus 46
Tabel 4.2 Data Nilai Pemahaman Siklus I 55
Tabel 4.3 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I 58 Tabel 4.4 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I 60 Tabel 4.5 Data Nilai Pemahaman Siklus II 68 Tabel 4.6 Data Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II 72 Tabel 4.7 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II 73 Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Nilai Rata-rata Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II 78
Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan Guru Dan Siswa Siklus I
Gambar 3.1 Model Penelitian Kurt Lewin 29
Gambar 4.1 Siswa mengerjakan Lembar Kerja 52
Gambar 4.2 Perwakilan Kelompok Melaporkan Hasil Diskusinya 53 Gambar 4.3 Siswa Mengerjakan Soal-Soal Evaluasi 54 Gambar 4.4 Perwakilan Kelompok Menjelaskan Materi
Menggunakan Media Wayang Kertas 66
1. Lampiran 1 : Lembar Wawancara Guru dan Siswa
2. Lampiran 2 : Hasil Validasi RPP Siklus I
3. Lampiran 3 : RPP Siklus I
4. Lampiran 4 : Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I
5. Lampiran 5 : Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
6. Lampiran 6 : Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
7. Lampiran 7 : Contoh Hasil Lembar Kerja Evaluasi Siswa Siklus I
8. Lampiran 8 : Hasil Validasi RPP Siklus II
9. Lampiran 9 : RPP Siklus II
10. Lampiran 10 : Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II
11. Lampiran 11 : Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
12. Lampiran 12 : Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
13. Lampiran 13 :Contoh Hasil Lembar Kerja Evaluasi Siswa Siklus II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum pendidikan yang berlaku pada suatu lembaga pendidikan, agar
dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan siswa menuju
perubahan-perubahan baik pada tingkah laku, intelektual, moral maupun
sosial sehingga siswa dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk
sosial.1
Sejarah kebudayaan Islam merupakan bagian penting yang tak bisa
dipisahkan dari kehidupan kaum muslim dari masa ke masa khususnya
bagi pendidikan di madrasah. Dengan memahami sejarah dengan baik.
Dengan mempelajari sejarah siswa bisa mengambil pelajaran yang baik
dan meninggalkan hal-hal yang tidak baik dari peristiwa yang terjadi.
Siswa dapat memilih dan memilah peristiwa sejarah yang perlu
dikembangkan dan mana yang tidak perlu. Serta siswa memiliki
pengetahuan tentang masa lalu yang dapat digunakan untuk memahami
dan menjelaskan perkembangan, perubahan masyarakat dan keragaman
sosial budaya Islam di masa yang akan datang.
Mengetahui pentingnya mempelajari sejarah, pemahaman siswa
sangatlah dibutuhkan dalam mempelajari sejarah kebudayaan Islam
tersebut, karena sejarah ini sendiri merupakan kejadian yang pernah terjadi
di kehidupan nyata. Dengan memahami sejarah, siswa tidak hanya
mengingat letak, waktu atau suatu peristiwa yang telah terjadi namun juga
dapat mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut.
Salah satu materi SKI di MI adalah peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW. Materi ini harus dipahami dan dikuasai oleh siswa agar
siswa dapat mengambil pesan yang terkandung dalam setiap kejadian yang
ada di dalamnya. Masalah pemahaman siswa pada materi ini terjadi di MI
Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo. Berdasarkan data nilai siswa
dari 36 siswa dengan KKM 65, sebanyak 15 siswa yang mencapai KKM.
Sedangkan 21 siswa lainnya mendapat nilai di bawah KKM. Jika
diprosentasekan, siswa kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu
Sidoarjo yang tidak mencapai KKM sebesar 58,3%.2
Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan, masalah yang
mendasar yang membuat kurangnya pemahaman siswa adalah guru hanya
menggunakan metode yang kurang bervariatif, hanya metode ceramah,
tanya jawab dan penugasan sehingga anak pasif dan juga tidak pernah
menggunakan media pembelajaran untuk menunjang proses belajar
mengajar.3
Keterbatasan media pembelajaran di satu pihak dan lemahnya
kemampuan guru menciptakan media membuat metode ceramah semakin
menjamur. Kondisi ini jauh dari menguntungkan. Hal ini terlebih sangat
dirasakan pada mata pelajaran keagamaan. Pemanfaatan media
pembelajaran pada mata pelajaran keagamaan kurang optimal. Dalam hal
ini, guru dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran
agar pembelajaran tidak terkesan membosankan. Dengan menggunakan
media pembelajaran diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan minat
siswa sehingga pemahaman siswa meningkat.
Agar tercipta proses pembelajaran SKI yang efektif dan efisien,
maka penggunaan media sangat berperan dalam penyampaian materi
pelajaran, media ini juga berfungsi sebagai alat bantu siswa dalam
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Dengan menggunakan media pembelajaran, pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam yang dianggap sulit dan membosankan oleh sebagian siswa akan
lebih mudah dan menarik. Salah satunya dengan menggunakan media
wayang kertas.
Sejak dahulu wayang merupakan media pendidikan, media pentas,
dan media seni rupa.4 Di kalangan anak-anak, media wayang menjadi hal
yang baru, hal ini terlihat dari langkanya pagelaran seni wayang di
masyarakat karena berkurangnya rasa sosialisme akibat berkembangnya
teknologi informasi modern sehingga memunculkan sikap individualisme
pada masyarakat modern. Jika hal ini dibiarkan terjadi terus menerus,
bagaimana kita akan mempertahankan nilai-nilai kebudayaan bangsa kita
yang merupakan hal yang paling penting.
Media wayang kertas yang peneliti gunakan, didesain menjadi
media semenarik mungkin, dengan corak, bentuk, warna yang menarik dan
bagus, sehingga siswa merasa penasaran dan menarik minat mereka untuk
mengetahui lebih banyak lagi apa yang akan disampaikan oleh wayang
tersebut.
Dalam sejarah perkembangan kesenian Islam-kuno, Wali
mengembangkan wayang sebagai media da’wah dan pendidikan. Kisah
wayang ini bersumber dari cerita Islam seperti cerita Nabi.5 Akan tetapi,
sayangnya media wayang sekarang berubah menjadi media hiburan
semata. Untuk itu, perlu adanya inovasi baru, yang mana sebuah wayang
kertas tidak hanya sebagai media hiburan, tetapi juga media edukasi yang
di dalamnya mengandung unsur-unsur pengajaran.
Berdasarkan pemikiran di atas, peneliti tertarik untuk
menggunakan media wayang kertas dalam proses pembelajaran, dan
mengangkatnya menjadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
“Peningkatan Pemahaman Materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah Saw
Mata Pelajaran SKI Menggunakan Media Wayang Kertas Di Kelas V Mi
Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, rumusan masalah pada
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media wayang kertas materi peristiwa akhir
hayat Rasulullah SAW mata pelajaran SKI di kelas V MI Raudlatul
Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW mata pelajaran SKI setelah menggunakan media
wayang kertas di kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu
Sidoarjo?
C. Tindakan Yang Dipilih
Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah tentang
rendahnya pemahaman mata pelajaran SKI materi peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW adalah dengan menggunakan Media Wayang Kertas di
tahapan, diantaranya: perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan
(acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
D. Tujuan Penelitian
Agar dalam penelitian ini penulis mempunyai konsistensi dalam
meneliti maka peneliti mempunyai tujuan:
1. Mengetahui penggunaan media wayang kertas materi peristiwa akhir
hayat Rasulullah SAW pada mata pelajaran SKI di kelas V MI
Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo
2. Mengetahui peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW mata pelajaran SKI setelah menggunakan media
wayang kertas di kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu
Sidoarjo
E. Lingkup Penelitian
Penelitian ini berdasarkan pada masalah pembelajaran yang ada
pada MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo. Untuk menghindari
kekaburan dan kesimpangan pembahasan, peneliti membatasi pokok
bahasan yang diteliti. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas V MI Raudlatul
Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo.
3. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pada materi peristiwa
akhir hayat Rasulullah SAW
4. Media yang digunakan yaitu media wayang kertas
F. Signifikasi Masalah
Penelitian ini diharapkan dapat bermafaat bagi:
1. Siswa
Penggunaan media wayang kertas dalam mata pelajaran SKI materi
peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW diharapkan mampu mengatasi
permasalahan kesulitan dalam memahami materi. Dengan media ini
siswa lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dengan
baik, dan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang bermakna.
2. Guru
Guru mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam
menggunakan berbagai media. Salah satunya dengan media wayang
kertas.
3. MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo
Dengan hasil penelitian ini diharapkan MI Raudlatul Muta’allimin
1 Wonoayu Sidoarjo dapat lebih meningkatkan pemberdayaan
pemberian media-media yang bervariasi agar tercipta pembelajaran
4. Peneliti
Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti dalam menentukan
media yang sesuai dengan materi pelajaran tertentu, serta merupakan
usaha untuk melatih diri dalam memecahkan permasalahan yang ada
secara kritis, obyektif dan ilmiah.
5. Masyarakat
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas satuan
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Pemahaman
1. Pengertian Pemahaman
Pemahaman merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.1 Dalam karangan Kunandar juga dijelaskan bahwa pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari hafalan atau ingatan. Kemampuan memahami juga dapat diartikan sebagai kemampuan mengerti tentang hubungan antarfaktor, antarkonsep, antarkonsep, antar prinsip, antardata, hubungan sebab akibat, dan penarikan kesimpulan.2 Jadi pemahaman di sini tidak sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar siswa dapat memanfaatkan bahan-bahan yang ia pelajari.
Keterampilan dan kemampuan intelektual yang menjadi tuntutan sekolah, yaitu pelibatan pemahaman. Dapat diartikan bahwa ketika siswa dihadapkan pada komunikasi, diharapkan mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat menggunakan ide yang terkandung
di dalamnya. Komunikasi tersebut mungkin dalam bentuk lisan ataupun tulisan.3
2. Tingkatan-tingkatan dalam Pemahaman
Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, antara lain sebagai berikut:4
a. Tingkatan terendah adalah pemahaman terjemahan, menerjemahkan ke dalam arti sebenarnya dengan mengartikan dari satu bahasa ke bahasa lain, menerjemahkan konsep, simbol dan sebagainya.
b. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menggabungkan bagian-bagian terdahulu dengan pengetahuan yang baru didapat, atau menghubungkan bagian dari grafik kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.
c. Tingkat tiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi, kemampuan yang tinggi karena diharapkan seseorang mampu melihat di balik yang tertulis, mampu membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persegi dalam arti waktu, dimensi atau yang masalah yang terkait.
3. Indikator Pemahaman
Indikator dalam pemahaman terdapat dalam tabel berikut:5
3 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 43. 4 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
Tabel 2.1
Indikator Pemahaman
No Indikator Pemahaman Contoh
1 Mengartikan Mengartikan dengan kalimat sendiri 2 Memberikan contoh Memberikan contoh cara menjaga
pusaka peninggalan Rasulullah SAW 3 Mengklasifikasikan Mengamati atau menggambarkan
peristiwa bencana alam
4 Menyimpulkan Menuliskan kesimpulan dari khutbah Rasulullah pada saat haji wada’ 5 Menduga Mengambil kesimpulan
6 Membandingkan Membandingkan peristiwa-peristiwa sekarang dengan peristiwa masa lampau
7 Menjelaskan Menjelaskan pengertian haji wada’
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligus keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi komponen pendidikan:6
a. Tujuan
5Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi, 117.
Tujuan adalah pedoman atau sasaran yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran. Sedikit banyaknya perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan juga mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
b. Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah seorang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Seorang guru harus memberikan suatu pendekatan belajar yang berbeda kepada siswanya sesuai dengan karakteristik siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
c. Anak didik
Anak didik atau siswa adalah orang yang sengaja datang ke sekolah. Anak didik mempunyai bermacam-macam karakteristik kepribadian, sehingga daya serap (pemahaman) siswa juga berbeda-beda dalam dalam setiap mata pelajaran. Karena itu tingkat keberhasilan siswa berbeda, mulai dari tingkat keberhasilan maksimal, optimal, minimal atau kurang.
d. Kegiatan Pengajaran
digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung serta evaluasi pembelajaran yang dipakai. Pemilihan model, strategi, metode, media, dan evaluasi yang tepat dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
e. Bahan dan Alat Evaluasi
Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang sudah dipelajari siswa dalam rangka ulangan (evaluasi). Alat-alat evaluasi dapat berupa benar-salah (true-false),
pilihan ganda (multiple choice), menjodohkan (matching),
melengkapi (completion), dan essay. Evaluasi ini dapat memperlihatkan apakah tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.
f. Suasana Evaluasi
Selain faktor-faktor di atas, faktor suasana evaluasi juga mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Suasana kelas yang tenang, aman, dan disiplin saat proses evaluasi berlangsung dapat mempengaruhi jawaban yang diberikan siswa sesuai dengan pemahamanya.
5. Cara Meningkatkan Pemahaman
Berikut ini cara yang dapat meningkatkan pemahaman siswa:7 a. Menumbuhkan motivasi siswa
Hasil penilaian dapat dijadikan motivasi siswa untuk belajar. Siswa yang mendapat nilai rendah seharusnya menjadi motivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi. Sebaliknya, siswa yang mendapat nilai tinggi akan berusaha mempertahankan nilainya dengan cara giat belajar.
b. Memberikan umpan balik
Hasil suatu pengukuran atau skor digunakan sebagai umpan balik jika telah diinterpretasi. Skor itu diinterpretasi dengan cara membandingkan skor setiap individu dengan kelompoknya dan melihat kedudukan skor dengan kriteria yang telah ditentukan sebelum diadakannya tes.
B. Tinjauan tentang Sejarah Kebudayaan Islam
1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi oleh akidah.8
2. Karakteristik Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pada Madrasah Ibtidaiyah menekankan pada kemampuan mengambil ibrah/hikmah (pelajaran) dari sejarah Islam, meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, IPTEK dan seni, dan lain-lain, untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa kini dan masa yang akan datang.9
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan atau peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad saw., sampai dengan masa
Khulafaurrasyidin.
Secara substansial, mata pelajaran sejarah kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian siswa.
4. Tujuan Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan agar siswa memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:10
1) Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma
2) Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw. dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
3) Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
4) Melatih daya kritis siswa untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
5) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan siswa terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
6) Mengembangkan kemampuan siswa dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
5. Materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah SAW
a) Tanda-tanda Wafatnya Rasulullah SAW
Setelah Fatkhu Makkah, kaum muslimin semakin bertambah banyak dan kuat. Islam semakin meluas ke seluruh Jazirah Arab. Semua suku yang ada di Jazirah Arab saat itu telah menerima agama Islam. Pada saat itu Rasulullah SAW menyampaikan niatnya untuk melaksanakan ibadah haji.
Mendengar niat Rasulullah tersebut banyak kaum muslimin yang ingin bergabung dengan beliau. Pada tanggal 25 Dzulkaidah tahun 10 H, Rasulullah bersama lebih dari 90.000 kaum muslimin berangkat menuju Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Ketika dalam perjalanan kaum muslimin semakin bertambah. Menurut riwayat jumlah mereka hingga mencapai 124.000 orang. Ada yang berjalan kaki dan ada pula yang mengendarai unta.11
Ibadah haji Rasulullah itu disebut ibadah haji yang terakhir. Sehingga ibadah hai ini dinamakan haji wada’ atau haji perpisahan. Yaitu perpisahan beliau dengan para sahabat dan umatnya yang sangat dicintai.
b) Khutbah Haji Wada’ dan Wahyu Terakhir
Pada waktu haji wada’ Rasulullah menyampaikan khutbah di depan ribuan kaum muslimin. Khutbahnya adalah sebagai berikut:12
Hai manusia, dengarkanlah apa yang akan kukatakan. Mungkin setelah tahun ini aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian di tempat ini untuk selama-lamanya.
Hai manusia, sesungguhnya darah dan harta kalian adalah suci, sebagaimana sucinya hari dan bulan sekarang ini di negeri kalian ini.
Hai manusia, sesungguhnya aku telah menyampaikan risalah ini. Aku tinggalkan dua pusaka untuk kalian yang apabila kalian berpegang teguh kepadanya kalian tidak akan pernah tersesat, yaitu kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya.
Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu, dirikanlah sholat, bayarlah zakat, berpuasalah pada bulan Ramadan, pasti kamu akan selamat. Tunaikanlah ibadah haji dan taatilah pemimpi kalian, niscaya kalian akan masuk surga.
Pada bagian khutbah yang lain Rasulullah SAW juga berpesan kaum muslimin agar:
1) Tidak berlaku kasar terhadap wanita
2) Tidak menuntut balas terhadap kekejaman zaman jahiliyah 3) Tidak mengambil keuntungan dari uang yang dipinjamkan 4) Tidak murtad
5) Tidak mengambil harta orang Islam dengan tidak benar
Pada saat itu Allah Swt. menurunkan surah al-Maidah ayat 3 sebagai wahyu terakhir:
َا
ْﺳﻻَا ْﻢُﻜَﻟ ُﺖْﯿﺿ َر َو ْﻲﺘَﻤْﻌﻧ ْﻢُﻜْﯿَﻠَﻋ ُﺖْﻤَﻤْﺗَا َو ْﻢُﻜَﻨْﯾد ْﻢُﻜَﻟ ُﺖْﻠَﻤْﻛَأ َم ْﻮَﯿْﻟ
ﺎًﻨْﯾد َم َﻼ
Artinya:
“pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai
Islam sebagai agamamu”. (Q.S. Al-Maidah: 3)
Ketika mendengar ayat tersebut banyak orang yang bergembira, tetapi ada juga yang justru menangis sedih, termasuk Abu Bakar. Abu Bakar beranggapan bahwa wahyu terakhir itu pertanda tugas Rasulullah telah usai dan beliau akan kembali kepada Allah, yang artinya kaum muslimin akan ditinggal oleh Rasulullah untuk selama-lamanya.
Selesai berkhutbah, Bilal diminta untuk mengumandangkan azan dan iqamah. Rasulullah menjadi imam sholat Dzuhur. Kemudian Bilal diminta mengumandangkan iqamah lagi untuk melaksanakan sholat Ashar.
c) Rasulullah sakit
dan kewajiban sehari-hari seperti biasa. Beliau juga tetap pergi ke masjid untuk menunaikan sholat berjamaah.
Ketika sakit beliau sudah semakin parah, beliau pindah dari rumah Maimunah ke rumah Aisyah dengan dituntun oleh paman Abbas bin Abdul Muthalib. Ali bin Abi Thalib, para istri beliau dan para tamu yang datang ikut mengantar beliau.13 Meskipun sakit, beliau masih memikirkan umatnya. Beliau masih sering menanyakan keadaan kaum muslimin.
Setelah Rasulullah tidak kuat lagi untuk berjamaah di Masjid, beliau memerintahkan Abu Bakar untuk menggantikannya menjadi imam shalat. Dengan perintah ini Rasulullah mengisyaratkan bahwa beliau menghendaki setelah Rasulullah wafat, Abu Bakarlah yang menjadi penggantinya untuk memimpin umat Islam.
d) Akhir Hayat Rasulullah SAW
Pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H di saat Abu Bakar dan sahabat hendak menunaikan shalat Subuh, Rasulullah meminta agar penyekat kamar beliau dengan masjid dibuka. Beliau tersenyum memperhatikan kaum muslimin mengerjakan shalat. Kaum muslimin sangat gembira menyaksikan kejadian itu. Mereka mengira kondisi kesehatan Rasulullah sudah
membaik. Bahkan Abu Bakar hendak mundur dari shaf karena mengira Rasulullah akan keluar untuk shalat berjamaah. Namun beliau mengisyaratkan agar mereka melanjutkan shalat. Setelah itu Rasulullah meminta agar penyekat kamarnya ditutup kembali.
Ternyata sakit beliau semakin parah. Tanda-tanda beliau akan wafat semakin tampak. Aisyah menyandarkan tubuh beliau dipangkuannya. Sementara tubuh Rasulullah semakin lemah. Saat itu beliau memasukkan tangannya ke dalam bejana berisi air yang ada di hadapannya. Kemudian mengusapkan tangan ke wajahnya sambil berkata: “tidak ada Tuhan selain Allah, sesungguhnya kematian itu ada sekaratnya.”14
Sebelum wafat, Rasulullah berdoa, “Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan pertemukan aku dengan kekasih Yang
Maha Tinggi.” Beliau mengulang doanya sampai tiga kali. Akhirnya Rasulullah menghembuskan nafas terakhir pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun 11 H bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 M dalam usia 63 tahun. Sedu sedan, tangis dan rintihan menyertai kepergian Rasulullah menghadap Tuhannya. Kaum muslimin benar-benar kehilangan sosok hamba Allah terbaik.15
Pada hari Selasa Rasulullah baru dimandikan karena pada hari Senin para sahabat masih melakukan perdebatan tentang siapa yang akan menjadi pemimpin sepeninggal Rasulullah. Rasulullah dimandikan oleh para sahabat seperti Abbas, Ali bin Abi Thalib, Al-Fadhal bin Abbas, Qatsam bin Abbas, Saqran, Usamah bin Zaid dan Aus bin Khaul. Lalu dikafani dengan tiga lembar kain putih dari bahan katun tanpa memberi pakaian dan surban.
Para sahabat sepakan memakamkan jasad Rasulullah di kamarnya. Ini dilakukan karena Abu Bakar pernah mendengar Rasulullah mengatakan bahwa seorang nabi yang meninggal tidak dimakamkan kecuali ditempat ia meninggal. Akhirnya beliau dimakamkan di kamar di rumah Aisyah, yaitu tempat di mana Rasulullah menghembuskan nafas yang terakhir.16
C. Tinjauan tentang Media Wayang Kertas
1. Pengertian Media Wayang Kertas
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara bahasa berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”.17 Dalam bahasa Arab, media disebut wasail bentuk jama’ dari wasilah yakni sinonim al-wasth yang artinya tengah. Kata tengah itu berarti berada di antara dua sisi, maka bisa disebut juga perantara (wasilah) atau yang mengantarai
kedua sisi tersebut. Karena posisinya di tengah, ia bisa juga dikatakan sebagai pengantar atau penghubung, yakni yang mengantarkan atau menghubungkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya.18 Dengan demikian, media merupakan sebuah wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.19
Adapun berbagai pendapat tentang pengertian media menurut para ahli adalah sebagai berikut:20
a. Gerlach dan Ely : media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini, seorang guru, buku siswa, dan lingkungan sekolah merupakan sebuah media. Sedangkan secara khusus, media diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. b. Fleming : media adalah penyebab atau alat yang ikut campur
tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.
c. Heinich dan kawan-kawan: media merupakan perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima.
Berdasarkan pengertian-pengertian, dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
18 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), 6. 19 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi, 136.
menyalurkan pesan atau informasi dari sumber kepada penerima. Sedangkan Pembelajaran merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “intruction”, terdiri dari dua kegiatan, yaitu: belajar (Learning) dan mengajar (Teaching), kemudian disatukan dalam satu aktivitas, yaitu kegiatan belajar-mengajar.21 Bertitik tolak dengan terjemahan tersebut, dapat diambil pengertian bahwa pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan.
Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar, yaitu media audio, media visual, media audio visual dan multimedia.22
Dalam bahasa Jawa, kata wayang berarti “bayangan”. jika ditinjau dari arti filsafatnya, “wayang” dapat diartikan sebagai bayangan atau merupakan pencerminan dari sifat-sifat yang ada dari dalam jiwa manusia. Sifat-sifat yang dimaksud seperti watak angkara murka, kebajikan, serakah, dan lain sebagainya.23
21 Tim Pengembangan MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2013), 180.
22 Yudhi Munadi, Media, 54.
23 Satria Surya Prayoga, Pengertian Wayang (Diakses 07 Nopember 2016 pukul 10.01).
Secara etimologi wayang berasal dari kata “hyang”, berarti “dewa”, “roh”, atau “sukma”. Partikel wa pada kata wayang tidak memiliki arti, seperti halnya kata wahiri yang berarti (h) iri, ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa wayang merupakan perkembangan dari sebuah upacara pemujaan kepada roh nenek moyang/leluhur bangsa Indonesia pada masa lampau (prasejarah). Wayang digunakan saat upacara adat sebagai media pembebasan malapetaka bagi seseorang/kelompok orang yang terkena noda gaib dan pemujaan kepada roh nenek moyang. Secara filofosif, wayang merupakan bayangan, gambaran atau lukisan mengenai kehidupan alam semesta.24
Dapat diampil pengertian bahwa media wayang kertas yaitu media visual yang berbentuk bayangan, gambaran atau lukisan yang digunakan sebagai penyampai materi pelajaran.
2. Manfaat Media Wayang Kertas
Manfaat media wayang kertas adalah sebagai berikut:25
a. Dapat mengganti kata verbal, mengkonkritkan yang abstrak, dan mengatasi keterbatasan pengamatan siswa.
24 Darmoko, dkk, Pedoman Pewayangan Berspektif Perlindungan Saksi dan Korban, (Jakarta:
LPSK, 2010), 10-11.
b. Dapat membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung dalam media wayang kertas dengan jelas, lebih jelas daripada yang diungkapkan dengan kata-kata saja.
3. Cara Membuat Media Wayang Kertas
Membuat wayang kertas berbeda-beda, berikut ini salah satu cara membuat wayang kertas :
a. Print gambar yang diinginkan untuk dijadikan wayang, tapi pada penelitian ini, peneliti memilih menggambar untuk mendapatkan gambar dengan ukuran yang lebih besar sehingga dapat terlihat dengan jelas siswa yang berada di bangku belakang
b. Warnai gambar dengan pensil warna atau krayon
c. Pasangkan bambu pada wayang sebagai pegangan dan rekatkan dengan kawat kecil
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Wayang Kertas
Sebagai media pembelajaran, tentu saja media wayang kertas memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut:26
1. Kelebihan media wayang kertas yaitu:
a) Media yang mudah dimuat, murah dan praktis b) Dapat membantu melestarikan budaya Indonesia
26Yuni Rahayu, Makalah Pembelajaran Apresiasi Sastra Anak Khususnya Dongeng Pada Kelas
Rendah Dengan Media Wayang (diakses pada: 07 Nopember 2016 pukul 09.14).
c) Bentuk unik dan menarik d) Mudah penggunaannya
e) Bisa menyesuaikan bentuk tokoh-tokoh yang diinginkan f) Mengasah kreativitas guru
2. Kekurangan media wayang kertas yaitu:
a) Bagi guru yang tidak bisa bersuara keras, hal ini akan mengahambat penyampaian materi
b) Menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menciptakan bentuk-bentuk wayang yang bervariasi
c) Menuntut guru bisa totalitas dalam menyampaikan materi pelajaran menggunakan mediawayang kertas
d) Guru harus mengendalikan siswa yang ramai disamping menyelesaikan tugasnya untuk menyampaikan materi dengan media kertas
METODE DAN RENCANA PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas memiliki pengertian yaitu suatu
pencermatan kegiatan belajar berupa kegiatan, yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.1 PTK ini bertujuan untuk memperbiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam meningkatkan
mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi seorang
guru dengan siswa yang sedang belajar.
Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan model penelitian
Kurt Lewin. Alasan menggunakan model tersebut karena hasil evaluasi
dari siklus I dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan siklus II. Model
penelitian Kurt Lewin ini terdiri dari empat langkah pokok dalam satu
siklus, yakni perencanaan (planning), aksi atau tindakan (action),
observasi (observing), dan refleksi (reflecting).2
Empat langkah pokok model penelitian Kurt Lewin sebagai
berikut:3
1 Suharsimi Arikunto, et.al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), 3. 2 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Kencana, 2009), 49.
1. Perencanaan (planning). Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang
apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan itu
dilakukan.
2. Aksi atau tindakan (action). Dalam tahap ini peneliti melakukan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan kelas.
3. Observasi (observing). Dalam tahap ini terjadi kegiatan pengamatan
yang dilakukan oleh pengamat.
4. Refleksi (reflecting). Dalam tahap ini terdapat kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Meliputi
pencatatan hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis
hasil pembelajaran, dan mencatat kelemahan-kelemahan untuk
dijadikan bahan penyusunan pada tindakan berikutnya sehingga tujuan
PTK dapat dicapai.
Gambar 3.1
Model Penelitian Kurt Lewin Perencanaan
Tindakan Refleksi
B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian
1. Setting Penelitian
a. Tempat penelitian : MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu
Sidoarjo
b. Waktu Penelitian : Semester genap tahun ajaran 2016 – 2017
pada bulan Oktober – sampai selesai
2. Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Raudlatul
Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo tahun ajaran 2016-2017 dengan
jumlah siswa sebanyak 36 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 17
siswa perempuan.
C. Variabel yang Diselidiki
Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik fokus untuk menjawab
permasalahan yang dihadapi yaitu:
1. Variabel Input : Siswa kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1
Wonoayu Sidoarjo Tahun Ajaran 2016-2017
2. Variabel Proses : penggunaan media wayang kertas
3. Variabel Output : Peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir
D. Rencana Tindakan
Rencana tindakan pada PTK ini sebagaimana terkandung dalam
pengertian penelitian tidakan kelas itu sendiri yang dinyatakan oleh Kurt
Lewin yang mana dalam satu siklus penelitia terdiri dari empat langkah
pokok, yakni perencanaan, aksi atau tindakan, observasi dan refleksi.
Untuk lebih mengetahui tindakan-tindakan yang kan dilakukan, akan
dijabarkan sebagai berikut:
1. Pra Siklus
Prasiklus dilakukan untuk mendapatkan data nilai dari hasil
pemahaman siswa, yang dijadikan perbandingan adanya peningkatan
pemahaman materi sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan. Hasil
pra siklus ini kemudian dijadikan acuan untuk membuat rencana
tindakan pada siklus I.
2. Siklus I
Siklus I terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Adapun penjelasan untuk
masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Perencanaan yaitu proses menentukan program perbaikan yang
berangkat dari suatu ide gagasan peneliti.4 Pada proses ini, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
mengacu kompetensi inti dan kkompetensi dasar mata pelajaran
SKI menggunakan media wayang kertas.
2) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
3) Mempersiapkan instrumen pengumpulan data, yaitu:
a) Lembar aktivitas siswa
b) Lembar aktivitas guru
c) Lembar soal evaluasi
4) Menentukan kriteria keberhasilan dalam penelitian
b. Aksi atau Tindakan
Aksi atau tindakan yaitu perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dalam RPP. Pada proses
ini, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan menanyakan kabar
pada siswa
2) Guru bersama siswa berdoa sebelum memulai pelajaran
3) Guru melakukan apersepsi
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
5) Guru membagi lembar kerja 1.1 secara individu
6) Guru menjelaskan materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW
menggunakan media wayang kertas
7) Siswa mencatat penjelasan guru di lembar kerja oleh guru
8) Guru membagi siswa menjadi enam kelompok, setiap kelompok
beranggotakan enam siswa dan setiap kelompok mendapat lembar
kerja 1.2
9) Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya secara bergantian
10)Guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
11)Guru membagikan soal evaluasi
12)Guru bersama siswa membuat kesimpulan
13)Guru melakukan refleksi dan menutup pelajaran dengan doa
c. Observasi
Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui
efektifitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai
kekurangan tindakan yang dilakukan. Pada proses ini, peneliti
melakukan pengamatan yang terkait dalam hal-hal sebagai berikut:
1) Data aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Data
ini diperoleh menggunakan lembar kerja observasi guru.
2) Data keaktivan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Peneliti menyimpulkan data yang telah terkumpul pada tahapan
pengamatan. Peneliti juga melakukan evaluasi terhadap kekurangan dari
implementasi tindakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di
siklus berikutnya. Adapun secara rinci adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan hasil
observasi.
2) Melihat adanya peningkatan pemahaman siswa pada mata
pelajaran SKI materi peristiwa akhir hayat Rasullalah SAW dengan
menggunakan media wayang kertas
3) Merevisi proses pembelajaran terhadap hal-hal yang masih
dianggap sulit oleh siswa.
4) Memberikan solusi untuk mengatasi masalah siswa.
5) Melakukan pertimbangan untuk perbaikan di siklus berikutnya
3. Siklus II
Siklus II mengacu pada analisis refleksi pada siklus I. Siklus II
dilakukan untuk meyakinkan atau menguatkan hasil, atau memperbaiki
langkah terhadap hambatan yang ditemukan pada siklus I. Siklus II ini
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan pada siklus II ini, peneliti menyusun
rencana pembelajaran kembali berdasarkan kekurangan yang ada pada
siklus I. Pada perencanaan pada siklus II peneliti melakukan :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
mengacu kompetensi inti dan kkompetensi dasar mata pelajaran
SKI menggunakan media wayang kertas.
2) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
3) Mempersiapkan instrumen pengumpulan data, yaitu:
a) Lembar aktivitas siswa
b) Lembar aktivitas guru
c) Lembar soal evaluasi
4) Menentukan kriteria keberhasilan dalam penelitian
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan siklus II, peneliti melaksanakan
pembelajaran materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW
menggunakan media wayang kertas. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus II merupakan rencana pembelajaran yang
telah diperbaiki pada siklus I. Pada siklus II ini, siswa lebih aktif
menggunakan media wayang kertas.
1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan menanyakan kabar
pada siswa
2) Guru bersama siswa berdoa sebelum memulai pelajaran
3) Guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya pelajaran yang
telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
5) Siswa membaca materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW
6) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi
7) Siswa membagi menjadi enam kelompok, setiap kelompok
berjumlah enam siswa
8) Siswa mendapat lembar kerja 2.1
9) Kelompok berdiskusi untuk mempersiapkan diri menjelaskan
materi menggunakan wayang kertas
10)Setiap kelompok bergiliran menjelaskan materi yang telah
didiskusikan menggunakan media wayang kertas
11)Kelompok yang lain mencatat penjelasan kelompok lain pada
lembar kerja
12)Setiap kelompok diperbolehkan bertanya pada kelompok yang
mendapat giliran menjelaskan hasil diskusinya
13)Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi yang
telah dipelajari
15)Siswa bersama guru membuat kesimpulan
16)Siswa bersama guru melakukan refleksi dan menutup pelajaran
dengan doa
c. Observasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap semua
proses pembelajaran pada siklus II untuk melakukan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan media wayang kertas. Peneliti
mengamati hal-hal sebagai berikut:
1) Data aktivitas guru selama proses pembelajaran. Data ini diperoleh
menggunakan lembar observasi guru
2) Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Data ini
diperoleh menggunakan lembar observasi siswa
d. Refleksi
Peneliti melakukan analisa terhadap hasil yang didapat pada siklus
I dan siklus II. Adakah peningkatan pemahaman materi akhir hayat
Rasulullah SAW mata pelajaran sejarah kebudayaan Rasulullah SAW
menggunakan media wayang kertas.
E. Data dan Cara Pengumpulannya
1. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini ada dua, yaitu:
1) Siswa
Dalam pengumpulan data di lapangan penulis
menggunakan sumber data primer dengan melalui pengamatan dan
wawancara secara mendalam tentang kemampuan siswa dalam
memahami materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW, aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung, kendala dan
harapan siswa.
2) Guru
Untuk memperoleh informasi pembelajaran pra siklus,
memperoleh data tentang nilai belajar siswa, karakter siswa, dan
melihat keefektifan media wayang kertas dalam meningkatkan
pemahaman siswa pada mata pelajaran SKI materi peristiwa akhir
hayat Rasulullah SAW
b. Sumber data sekunder
Sumber data yang kedua penelitian sebagai bahan tambahan yaitu
berasal dari dokumen yang dibutuhkan yang dimiliki oleh guru.
2. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam pelaksana penelitian ini, peneliti
menggunakan beberapa teknik diantaranya:
a. Observasi
Observasi adalah serangkaian pencatatan data, pengamatan
sistematis, sesuai dengan tujuan penelitian. Observasi ini merupakan
teknik pengumpulan data yang valid amat kecil kemungkinan informan
memanipulasi jawaban atau tindakan selama kurun waktu penelitian.5 Dalam teknik ini peneliti mengamati setiap kegiatan-kegiatan yang
ada di kelas tersebut. Untuk dapat secara langsung mengadakan
pengamatan dan pencatatan data sekaligus mendapat informasi yang
sebenarnya. Instrumen yang digunakan dalam observasi ini terdiri dari
dua macam, yaitu:
1) Aktivitas guru pada siklus I dan siklus II
2) Aktivitas siswa pada siklus I dan II
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab
sepihak.6 Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan hanya diajukan oleh pewawancara. Wawancara
yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara bebas, hal
ini dimaksudkan agar wawancara yang diajukan dapat dijawab oleh
responden tanpa dibatasi oleh patokan yang dibuat oleh pewawancara
5 Nur Syam, Metodologi Penelitian, (Solo: Ramadhani, 1991), 108.
sehingga jawaban yang didapat berupa jawaban yang benar dan tidak
dibuat-buat atau mengada-ada.
Pewawancara cukup mengambil garis besar informasi yang akan
dibutuhkan sehingga pewawancara harus berinisiatif mengembangkan
materi pertanyaan dan memperkaya informasi yang sedang
dikumpulkan, dengan demikian ada kebebasan untuk memperoleh
informasi dari subyek.7 Hal ini peneliti melakukan wawancara kepada guru Sejarah Kebudayaan Islam yang dilakukan pada hari Kamis
tanggal 27 Oktober 2016 di kantor guru. wawancara berisi tentang
karakteristik peserta didik, kesulitan-kesulitan yang dialami saat proses
pembelajaran dan sebagainya. Hasil wawancara ini digunakan oleh
penulis untuk mengetahui lebih dalam masalah yang akan dikaji.
c. Tes
Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang siswa atau
kelompok.8 Tes ini dilakukan pada siswa kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW. Tes
yang digunakan yaitu tes tulis uraian. Sehingga dapat mengukur
sejauh mana pemahaman siswa pada materi tersebut.
d. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui
catatan harian guru, rapor siswa, perangkat pembelajaran, foto kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung dan sebagainya. Dokumen
merupakan benda-benda mati yang seandainya terdapat kesalahan atau
kekurangan jelasan maka dilihat kembali isinya.9 Pada teknik ini, penulis meminta data yang diperlukan kepada guru Sejarah
Kebudayaan Islam kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu
Sidoarjo seperti dokumen-dokumen penting, dan sebagainya.
F. Teknik Analisis Data
Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang,
menggolongkan, serta menyusunnya dalam bentuk klasifikasi data untuk
menjawab pertanyaan pokok.
1. Penilaian tes
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,
kemudian dibagi dengan jumlah siswa, sehingga diperoleh nilai
rata-rata. Penilaian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:10
=∑ ... (Rumus 3.1)
Keterangan:
: nilai rata-rata siswa
9 Nana Sudjana, Penilaian, 109.
∑X : Jumlah nilai siswa
N : Jumlah siswa
Tabel 3.1
Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-Rata Kelas Tingkat keberhasilan Nilai
Rata-siklus II digunakan rumus prosentase ketuntasan. Berikut ini adalah
rumus prosentase ketuntasan dalam satu kelas:
= ... (Rumus 3.2)
Keterangan:
P : Presentase ketuntasan belajar siswa
F : Jumlah siswa yang tuntas
Tabel 3.211
Kriteria Ketuntasan Belajar
Tingkat keberhasilan Kelas (%) Kriteria
81-100%
3. Penilaian Observasi Guru dan Siswa
Untuk menghitung skor dari observasi aktivitas guru dan siswa
selama proses pembelajaran digunakan rumus sebagai berikut:12
= ... (Rumus 3.3)
Keterangan :
P : Nilai perolehan akhir observasi
: Skor perolehan akhir observasi
M : Skor maksimum observasi
Tabel 3.313
Kriteria Hasil Observasi Guru dan Siswa
Skor Kriteria
91-100 Amat Baik
81-90 Baik
11Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remadja Karya,
1988), 106.
12Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), 131.
71-80 Cukup
60-70 Kurang
<60 Sangat Kurang
Data analisis dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, diagram
dan sebagainya. Analisis ini dilakukan pada tahap refleksi, hasil
analisis ini kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi untuk membuat
rencana tindakan pada siklus selanjutnya agar hasil penelitian dapat
mencapai maksimal.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja bersumber dari hasil pada saat pra siklus dan sesudah
siklus yang mencerminkan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan
diharapkan adanya peningkatan pemahaman sesuai nilai yang diperoleh
masing-masing siswa. Indikator kinerja penelitian ini adalah:
1. Nilai rata-rata pemahaman ≥81
2. Jika sekurang-kurangnya 81% dari jumlah siswa yang telah mencapai
KKM
3. Nilai observasi aktivitas guru minimal mencapai 81
4. Nilai observasi aktivitas siswa minimal mencapai 81
H. Tim peneliti dan Tugasnya
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan secara kolaboratif,
yaitu antara guru mata pelajaran dan mahasiswa sebagai peneliti. Adapun
1. Nama : Hasan Imron, S.Ag
Jabatan : Kepala sekolah sekaligus guru Sejarah Kebudayaan Islam
kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo
Tugas :
a) Bertanggung jawab dalam semua jenis kegiatan
b) Mengamati proses pembelajaran
c) Terlibat dalam kegiatan penelitian
2. Nama : Choiro Ummatin
Jabatan : Mahasiswi Prodi PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya
Tugas :
a) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan
b) Menyusun perencanaan pembelajaran, menyusun instrumen
penelitian, membuat lembar observasi guru dan siswa
c) Pelaksana pembelajaran
d) Menilai hasil tugas dan evaluasi belajar
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pra Siklus
Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru mata
pelajaran sejarah kebudayaan Islam kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1
Wonoayu Sidoarjo dengan didukung oleh data nilai yang diberikan oleh
guru kepada peneliti. Berikut ini data nilai sebelum dilakukannya
tindakan:
Tabel 4.1
Data nilai Pemahaman Pra Siklus
No Nama Siswa L/P Nilai pra
Siklus
keterangan
T TT
1 AR L 43 √
2 ASA L 57 √
3 AAAH L 60 √
4 AZA L 55 √
5 ARDO P 78 √
6 AAN L 60 √
8 AR L 60 √
9 DEF P 42 √
10 FRA L 40 √
11 FN P 45 √
12 FKA P 80 √
13 FFM P 88 √
14 HAW L 95 √
15 ILP P 50 √
16 LPRRV P 75 √
17 MZK P 84 √
18 MAS P 46 √
19 MQ P 85 √
20 MAPB L 80 √
21 MRAH L 62 √
22 MRH L 56 √
23 MRS L 78 √
24 MCM L 50 √
25 MDA L 52 √
27 MIR L 75 √
28 NY P 76 √
29 NJA P 82 √
30 RFA L 78 √
31 RVA L 45 √
32 SHM P 56 √
33 SNSB P 83 √
34 TNAF P 40 √
35 VAZA P 58 √
36 ALAF L 87 √
Jumlah siswa T dan TT 15 21
Jumlah Nilai 2315
Rata-rata Nilai 64,3
Prosentase Ketuntasan (%) 41,67
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 40
Dari tabel 4.1 merupakan hasil nilai pemahaman siswa mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW sebelum dilaksanakannya tindakan yaitu dengan jumlah
menghitung rata-rata nilai pemahaman dalam satu kelas digunakan rumus
3.1 yaitu sebagai berikut:
=∑ =231536 = 64,3
Nilai rata-rata pemahaman satu kelas pada pra siklus yaitu 64,3
termasuk ketegori baik namun belum memenuhi kriteria ketuntasan
pemahaman, karena kurang dari 81. Sedangkan untuk menghitung
prosentase ketuntusan pemahaman pada pra siklus ini menggunakan
rumus 3.2 adalah sebagai berikut:
= 100 =1536 100 = 41,67%
dengan rumus tersebut dapat mengetahui prosentase ketuntasan
pemahaman seluruh kelas sebesar 41,67%. Termasuk kategori sedang.
Dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendahnya 40.
Peneliti dan guru melakukan refleksi untuk menemukan faktor
penyebab ketidak keberhasilan tersebut, di antara faktor tersebut yaitu
guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab selama
mengajar, serta tidak pernah menggunakan media pembelajaran. Oleh
karena itu peneliti bersama guru mata pelajaran berupaya untuk
meningkatkan pemahaman siswa materi peristiwa akhir hayat Rasulullah
2. Hasil Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2017 di kelas V MI
Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo pada pukul 08.20-09.30
WIB. Penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berikut ini pemaparan
tahapan-tahapan dari siklus I:
a. Perencanaan
Tahap perencanaan diawali dengan penentuan waktu dan model
yang digunakan untuk melakukan PTK oleh guru dan peneliti. Pada
tahap ini peneliti menyiapkan hal-hal sebagai berikut:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Lembar Pengamatan Aktivitas siswa dan guru
3) Instrumen evaluasi berupa soal
4) Media yang akan digunakan dalam pemebelajaran yaitu media
wayang kertas
Kompetensi dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
(3.1) Mengetahui peristiwa-peristiwa di akhir hayat Rasulullah SAW
dengan indikator meliputi menjelaskan peristiwa akhir hayat
Rasulullah, menarik kesimpulan dari khutbah yang disampaikan
Rasulullah pada saat haji wada’, memberikan contoh cara menjaga
pusaka peninggalan Rasulullah, dan menjelaskan hikmah dari
b. Tindakan
Pada tahap pelaksanaan terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan tersebut
telah direncanakan dan dilaksanakan menggunakan media wayang
kertas dan alokasi waktu yaitu 2 x 35 menit (1 pertemuan). Berikut
pembahasan dari ketiga kegiatan tersebut.
1) Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP. Guru mengucapkan salam dan
membuka pelajaran dengan doa, menanya kabar siswa serta
tepuk-tepuk yang membangkitkan motivasi siswa, serta mengabsen
kehadiran siswa, pada hari itu, semua siswa hadir. Kemudian guru
melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa, “setiap yang
hidup pasti akan?” siswa menjawab “mati”. Guru melanjutkan
kembali “begitu pula Rasulullah, karena yang kekal hanyalah
Allah”. Dengan apersepsi tersebut siswa menemukan pokok
bahasan yang akan dipelajari yaitu “Peristiwa Akhir Hayat
Rasulullah SAW”. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Adapun langkah yang dilakukan, siswa terlebih dahulu
lagi mendapatkan pelajaran. Kemudian setiap siswa mendapat
Lembar Kerja.
Gambar 4.1
Siswa mengerjakan Lembar Kerja
Guru mengintruksikan siswa untuk menyimak penjelasan
guru sambil mengisi Lembar kerja, sesudah mendapatkan intruksi
tersebut, siswa menyimak penjelasan guru tentang materi peristiwa
akhir hayat Rasulullah SAW menggunakan media wayang kertas
Gambar 4.2
Perwakilan Kelompok Melaporkan Hasil Diskusi
Dengan sistem hitung, siswa membagi menjadi enam
kelompok, setiap kelompok berjumlah enam siswa. Setiap
kelompok mendapat Lembar Kerja Kelompok yang dikerjakan di
kertas hijau yang akan ditempel di papan tempel yang telah
disediakan oleh guru. Pada pembagian kelompok ini, siswa kurang
tertib dan kelas tidak kondusif, sehingga membutuhkan waktu
cukup lama untuk menertibkannya kembali. Setelah
masing-masing kelompok berkumpul, dimulai kegiatan diskusi kelompok
dengan bimbingan guru.
Jika telah selesai, kertas hasil diskusi ditempel di papan
tempel yang telah disediakan oleh guru. Kemudian secara
bergantian perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusinya di
3) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kagiatan akhir dari proses
pembelajaran pada materi peristiwa akhir hayat Rasulullah
menggunakan media wayang kertas. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang
dipelajari untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman
siswa.
Gambar 4.3
Siswa Mengerjakan Soal-Soal Evaluasi
Pada kegiatan ini juga, guru membagikan soal-soal evaluasi
untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas V terhadap
materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW. Siswa mengerjakan
secara mandiri sesuai dengan pemahaman mereka masing-masing.
membuat kesimpulan dan refleksi selama pembelajaran
berlangsung. Dan terakhir ditutup dengan doa.
Tabel 4.2
Data Nilai Pemahaman Siklus I
No Nama Siswa L/P Nilai
Siklus I
keterangan
T TT
1 AR L 60 √
2 ASA L 70 √
3 AAAH L 70 √
4 AZA L 50 √
5 ARDO P 80 √
6 AAN L 60 √
7 AMQ P 70 √
8 AR L 70 √
9 DEF P 60 √
10 FRA L 60 √
11 FN P 60 √
12 FKA P 80 √
13 FFM P 95 √
15 ILP P 60 √
16 LPRRV P 80 √
17 MZK P 90 √
18 MAS P 50 √
19 MQ P 80 √
20 MAPB L 80 √
21 MRAH L 75 √
22 MRH L 75 √
23 MRS L 80 √
24 MCM L 60 √
25 MDA L 60 √
26 MDR L 70 √
27 MIR L 80 √
28 NY P 80 √
29 NJA P 90 √
30 RFA L 85 √
31 RVA L 60 √
32 SHM P 70 √
34 TNAF P 55 √
35 VAZA P 65 √
36 ALAF L 100 √
Jumlah siswa T dan TT 23 13
Jumlah Nilai 2600
Rata-rata Nilai 72,22
Prosentase Ketuntasan (%) 63,89
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Dari tabel 4.2 merupakan hasil nilai pemahaman siswa
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi peristiwa akhir
hayat Rasulullah SAW pada siklus I yaitu dengan jumlah siswa
tuntas ada 23 siswa dan yang tidak tuntas ada 13 siswa. Dengan
nilai tertinggi 100 dan nilai terendahnya 50. Untuk menghitung
rata-rata nilai pemahaman dalam satu kelas digunakan rumus 3.1
yaitu sebagai berikut:
=∑ =260036 = 72,22
Nilai rata-rata pemahaman satu kelas pada siklus I yaitu
72,22 termasuk ketegori baik namun belum memenuhi kriteria
menghitung prosentase ketuntusan pemahaman pada siklus I ini
menggunakan rumus 3.2 adalah sebagai berikut:
= 100 =2336 100 = 63,89%
Prosentase ketuntasan pemahaman seluruh kelas sebesar
63,89% Termasuk kategori tinggi. Pada siklus I telah mengalami
peningkatan prosentase ketuntasan pemahaman siswa dibanding
dengan prosentasi ketuntasan pemahaman sebelum dilakukannya
tindakan. Namun belum memenuhi kriteria ketuntasan
pemahaman, karena kurang dari 81%.
c. Observasi
Pada siklus I ini guru mata pelajaran bertindak sebagai
observer yaitu melakukan pengamatan ketika kegiatan pembelajaran
berlangsung. Baik aktivitas peneliti sebagai guru maupun aktivitas
siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung menggunakan media
wayang kertas. Berikut tabel data hasil aktivitas guru pada siklus I:
Tabel 4.3
Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
Kegiatan Uraian kegiatan Skor
1 2 3 4
Awal a. Mengucapkan salam dan berdoa
bersama
√
b. Mengecek Kehadiran Siswa √
d. Mengaitkan materi dengan pengetahuan siswa
√
e. Menyampaikan Tujuan pembelajaran √
Inti
a. Mengajak siswa berkelompok √
b. Memberi penjelasan materi peristiwa
akhir hayat Rasulullah SAW.
mengunakan media wayang kertas
√
c. Mengajak siswa menyimak penjelasan
materi
√
d. Mengajak siswa mencatat apa yang
disimak
√
e. Membimbing siswa dalam mengerjakan
lembar kerja
√
f. Mengajak siswa mempresentasikan
hasil lembar kerja di depan kelas
√
Penutup a. Menanya siswa mengenai materi
peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW
√
b. Memberikan evaluasi dengan
memberikan tugas individu
√
c. Mengajak siswa menarik kesimpulan
materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW
√
d. Mengakhiri pembelajaran dengan
berdoa
√
Jumlah Skor 45