• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Ajar HI HPI 13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Ajar HI HPI 13"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENUNJUKAN

PENUNJUKAN

KEMBALI

KEMBALI

BY :

(2)

DOKTRIN TENTANG PENUNJUKAN

DOKTRIN TENTANG PENUNJUKAN

KEMBALI (RENVOI)

KEMBALI (RENVOI)

Penunjukan kembali (Renvoi) timbul

Penunjukan kembali (Renvoi) timbul

karena adanya berbagai sistem hukum

karena adanya berbagai sistem hukum

di dunia yang memiliki sistem hukum

di dunia yang memiliki sistem hukum

perdata Internasionalnya sendiri.

perdata Internasionalnya sendiri.

Suatu kaidah HPI (Choice of Law Rule)

Suatu kaidah HPI (Choice of Law Rule)

pada dasarnya dibuat untuk

pada dasarnya dibuat untuk

menunjuk ke arah suatu sistem hukum

menunjuk ke arah suatu sistem hukum

tertentu sebagai sistem hukum yang

tertentu sebagai sistem hukum yang

harus diberlakukan dalam

harus diberlakukan dalam

(3)

Pengertian Penunjukan Kembali

Pengertian Penunjukan Kembali

 Penunjukan ke arah Kaidah-kaidah hukum Penunjukan ke arah Kaidah-kaidah hukum Internasional saja dari suatu sistem hukum

Internasional saja dari suatu sistem hukum

tertentu (aturan aturan hukum suatu

tertentu (aturan aturan hukum suatu

negara). Penunjukan seperti ini dinamakan

negara). Penunjukan seperti ini dinamakan Sachnormverweisung

Sachnormverweisung..

 Penunjukan yang diarahkan ke seluruh Penunjukan yang diarahkan ke seluruh sistem hukum (asing). Termasuk kaidah

sistem hukum (asing). Termasuk kaidah

kaidah HPI (Kollsionsnormen) dari sistem

kaidah HPI (Kollsionsnormen) dari sistem

hukum asing tersebut. Penunjukan seperti

hukum asing tersebut. Penunjukan seperti

ini disebut

ini disebut Gesamtverweisung (berdasrkan Gesamtverweisung (berdasrkan

sistem hukum suatu negara)

(4)

KAPAN RENVOI DIPERLUKAN

KAPAN RENVOI DIPERLUKAN

 Renvoi hanya mungkin terjadi bila Renvoi hanya mungkin terjadi bila

penunjukan oleh kaidah-kaidah HPI Lex Fori penunjukan oleh kaidah-kaidah HPI Lex Fori

diarahkan ke seluruh sistem hukum asing diarahkan ke seluruh sistem hukum asing

yang bersangkutan (

yang bersangkutan (GesamtverweisungGesamtverweisung), ), termasuk kaidah kaidah HPI sistem hukum termasuk kaidah kaidah HPI sistem hukum

itu. itu.

 ““mungkin tejadi”, maksudnya hanya terjadi mungkin tejadi”, maksudnya hanya terjadi

apabila kaidah-kaidah HPI asing itu menunjuk apabila kaidah-kaidah HPI asing itu menunjuk kembali ke arah Lex Fori (atau menunjuk lagi kembali ke arah Lex Fori (atau menunjuk lagi

(5)

Mengapa dan untuk apa melakukan

Mengapa dan untuk apa melakukan

penunjukan ke arah kaidah HPI dari suatu

penunjukan ke arah kaidah HPI dari suatu

sistem hukum asing ?

sistem hukum asing ?

Hal tersebut dilakukan agar perkara

Hal tersebut dilakukan agar perkara

dapat diputuskan dengan cara sesuai

dapat diputuskan dengan cara sesuai

dengan apa yang akan dilakukan oleh

dengan apa yang akan dilakukan oleh

pengadilan di mana perkara itu

pengadilan di mana perkara itu

seharusnya diadili.

seharusnya diadili.

Renvoi dilakukan agar dapat tercipta

Renvoi dilakukan agar dapat tercipta

keseragaman dalam penyelesaian

keseragaman dalam penyelesaian

perkara perkara HPI, walaupun orang

perkara perkara HPI, walaupun orang

mengahadapi doktrin-doktrin HPI yang

mengahadapi doktrin-doktrin HPI yang

(6)

Pengertian Renvoi

Pengertian Renvoi

 Renvoi adalah penunjukan kembali oleh Renvoi adalah penunjukan kembali oleh

kaidah-kaidah HPI dari suatu sistem hukum kaidah-kaidah HPI dari suatu sistem hukum

asing yang ditunjuk oleh Kaidah HPI Lex Fori. asing yang ditunjuk oleh Kaidah HPI Lex Fori.

 Doktrin renvoi tumbuh di dalam tradisi HPI Doktrin renvoi tumbuh di dalam tradisi HPI

Eropa Kontinental dan penganut doktrin HPI Eropa Kontinental dan penganut doktrin HPI

Tradisional. Tradisional.

 Doktrin renvoi umumnya ditolak oleh Doktrin renvoi umumnya ditolak oleh

penulis-penulis Amerika Serikat karena penulis-penulis Amerika Serikat karena adanya lingkaran setan di dalam logika adanya lingkaran setan di dalam logika

(7)

Beberapa Pengertian pokok dalam

Beberapa Pengertian pokok dalam

lembaga renvoi

lembaga renvoi

Terjadinya renvoi apabila apabila Hakim

Terjadinya renvoi apabila apabila Hakim

Lex Fori menunjuk suatu sistem hukum

Lex Fori menunjuk suatu sistem hukum

asing dan penunjukan ini dianggap

asing dan penunjukan ini dianggap

sebagai suatu Gesamtverweisung

sebagai suatu Gesamtverweisung

(penunjukan ke arah sistem hukum)

(penunjukan ke arah sistem hukum)

atau bila hakim menganggap bahwa

atau bila hakim menganggap bahwa

penunjukan kembali oleh kaidah HPI

penunjukan kembali oleh kaidah HPI

diarahkan kepada kaidah-kaidah hukum

diarahkan kepada kaidah-kaidah hukum

intern lex fori (Sachnormverweisung).

(8)

Kapan Lex Fori menolak renvoi ?

Kapan Lex Fori menolak renvoi ?

 Apabila suatu sistem hukum (Lex Fori) Apabila suatu sistem hukum (Lex Fori) menunjuk kepada suatu sistem hukum

menunjuk kepada suatu sistem hukum

asing dan penunjukkan itu langsung

asing dan penunjukkan itu langsung

dianggap sebagai Sachnormverweisung

dianggap sebagai Sachnormverweisung

(penunjukkan ke arah kaidah kaidah

(penunjukkan ke arah kaidah kaidah

hukum intern dari sistem hukum itu.

hukum intern dari sistem hukum itu.

 Bila hakim (lex fori) menganggap bahwa Bila hakim (lex fori) menganggap bahwa penunjukkan kembali itu diarahkan ke

penunjukkan kembali itu diarahkan ke

seluruh sistem hukum lex fori (termasuk

(9)

Kapan lex fori dianggap menerima

Kapan lex fori dianggap menerima

Renvoi ?

Renvoi ?

Bila dalam hal hakim (lex fori)

Bila dalam hal hakim (lex fori)

menganggap bahwa penunjukkan

menganggap bahwa penunjukkan

kembali oleh kaidah HPI asing itu

kembali oleh kaidah HPI asing itu

diarahkan ke Kaidah kaidah hukum

diarahkan ke Kaidah kaidah hukum

Intern Lex Fori

Intern Lex Fori

(Sachnormverweisung)

(10)

Jenis renvoi ada 2 yaitu :

Jenis renvoi ada 2 yaitu :

1. Penunjukkan Kembali (Reimission),

1. Penunjukkan Kembali (Reimission),

yaitu penunjukkan oleh kaidah HPI

yaitu penunjukkan oleh kaidah HPI

asing kembali ke arah lex Fori.

asing kembali ke arah lex Fori.

2. Penunjukan lebih lanjut

2. Penunjukan lebih lanjut

(Transmission) yaitu kaidah HPI yang

(Transmission) yaitu kaidah HPI yang

telah ditunjuk oleh Lex Fori tidak

telah ditunjuk oleh Lex Fori tidak

menunjuk kembali ke arah lex fori,

menunjuk kembali ke arah lex fori,

(11)

Contoh kasus

Contoh kasus

Kasus Posisi : kasus Forgo Case

Kasus Posisi : kasus Forgo Case

1. Forgo adalah warganegara Bavaria

1. Forgo adalah warganegara Bavaria

(jerman).

(jerman).

2. Ia berdomisili di prancis sejak

2. Ia berdomisili di prancis sejak

berusia 5 tahun, tanpa memperoleh

berusia 5 tahun, tanpa memperoleh

kwargaan perancis.

kwargaan perancis.

3. forgo meninggal dunia di Perancis

3. forgo meninggal dunia di Perancis

secara ab intestatis (tanpa

secara ab intestatis (tanpa

meninggalkan testament.

(12)

lanjutan

lanjutan

4. Forgo sebenarnya adalah seorang

4. Forgo sebenarnya adalah seorang

anak diluar kawin.

anak diluar kawin.

5. Forgo meninggalkan sejumlah

5. Forgo meninggalkan sejumlah

barang-barang bergerak di perancis.

barang-barang bergerak di perancis.

6. Perkara pembagian warisan forgo

6. Perkara pembagian warisan forgo

diajukan di depan pengadilan

diajukan di depan pengadilan

perancis

(13)

Masalah : berdasarkan hukum mana

Masalah : berdasarkan hukum mana

pengaturan pembagian waris itu

pengaturan pembagian waris itu

harus dilakukan? Berdasarkan hukum

harus dilakukan? Berdasarkan hukum

bavaria ataukah hukum perancis.

bavaria ataukah hukum perancis.

Kaedah HPI lex fori perancis

Kaedah HPI lex fori perancis

menyatakan bahwa:

menyatakan bahwa:

Persoalan pewarisan benda-benda

Persoalan pewarisan benda-benda

bergerak harus diatur berdasarkan

bergerak harus diatur berdasarkan

kaidah-kaidah hukum dari tempat

kaidah-kaidah hukum dari tempat

dimana pewaris menjadi warga

dimana pewaris menjadi warga

negara.

(14)

lanjutan

lanjutan

 Kaedah HPI Bavaria menetapkan bahwa Kaedah HPI Bavaria menetapkan bahwa

pewarisan benda-benda bergerak harus diatur

pewarisan benda-benda bergerak harus diatur

berdasarkan hukum dari tempat dimana pewaris

berdasarkan hukum dari tempat dimana pewaris

bertempat tinggal sehari-hari (Habitual Residence

bertempat tinggal sehari-hari (Habitual Residence

).

).

 Proses Penyelesaian perkara :Proses Penyelesaian perkara :

 - pada tahap pertama hakim perancis melakukan - pada tahap pertama hakim perancis melakukan

penunjukan ke arah Hukum Bavaria sesuai

penunjukan ke arah Hukum Bavaria sesuai

kaedah HPI Peracis

kaedah HPI Peracis

 -tampak hakim Perancis menganggap penunjukan -tampak hakim Perancis menganggap penunjukan

itu sebagai

itu sebagai gesamtverweisung gesamtverweisung sehingga meliputi sehingga meliputi pula kaidah-kaidah HPI Bavaria.

(15)

lanjutan

lanjutan

 - telah diketahui bahwa kaedah HPI - telah diketahui bahwa kaedah HPI

Bavaria yang menyangkut pewarisan

Bavaria yang menyangkut pewarisan

benda-benda bergerak, menetapkan

benda-benda bergerak, menetapkan

bahwa hukum yang harus digunakan

bahwa hukum yang harus digunakan

untuk mengatur hal itu adalah hukum

untuk mengatur hal itu adalah hukum

dari tempat tinggal tetap pewaris. Jadi

dari tempat tinggal tetap pewaris. Jadi

kaedah HPI Bavaria menunjuk kembali ke

kaedah HPI Bavaria menunjuk kembali ke

arah Hukum Perancis . (hukum dari

arah Hukum Perancis . (hukum dari

tempat kediaman tetap pewaris ). Pada

tempat kediaman tetap pewaris ). Pada

tahap ini baru terjadi apa yang disebut

tahap ini baru terjadi apa yang disebut

Ranvol.

(16)

lanjutan

lanjutan

 - hakim perancis ternyata kemudian - hakim perancis ternyata kemudian menganggap bahwa “ penunjukan

menganggap bahwa “ penunjukan

Kembali” oleh kaedah HPI Bavaria sebagai

Kembali” oleh kaedah HPI Bavaria sebagai

suatu “ sachnormversuing” dalam teori

suatu “ sachnormversuing” dalam teori

HPI, sikap Hakim Lex fori ini dikatakan

HPI, sikap Hakim Lex fori ini dikatakan

“menerima renvoi”

“menerima renvoi”

 - berdasarkan anggapan itu Hakim lalu - berdasarkan anggapan itu Hakim lalu memberlakukan kaidah hukum waris

memberlakukan kaidah hukum waris

Perancis (code civil) untuk memutus

(17)

lanjutan

lanjutan

 Catatan : Catatan :

 -perbedaan antara pemberlakukan hukum -perbedaan antara pemberlakukan hukum

perancis atau hukum bavaria untuk perancis atau hukum bavaria untuk

memutuskan perkara, bukanlah sekedar memutuskan perkara, bukanlah sekedar merupakan masalah teoritik saja, tetapi merupakan masalah teoritik saja, tetapi

juga dapat menghasilkan keputusan juga dapat menghasilkan keputusan

perkara yang mungkin berlainan. perkara yang mungkin berlainan.

 Menurut Hukum perdata Bavaria ; saudara Menurut Hukum perdata Bavaria ; saudara

saudara kandung dari seorang anak luar saudara kandung dari seorang anak luar

kawin tetap berhak untuk menerima harta kawin tetap berhak untuk menerima harta

(18)

lanjutan

lanjutan

 Menurut hukum Perdata (Perancis) ; Menurut hukum Perdata (Perancis) ;

harta peninggalan dari seorang anak

harta peninggalan dari seorang anak

luar kawin akan jatuh ke tangan negara.

luar kawin akan jatuh ke tangan negara.

 Karena hakim (perancis) menerima Karena hakim (perancis) menerima

renvoi, dan hal itu berarti menganggap

renvoi, dan hal itu berarti menganggap

bahwa penunjukan ke arah hukum intern

bahwa penunjukan ke arah hukum intern

Perancis (code civil) , maka yang

Perancis (code civil) , maka yang

menjadi keputusan perkara adalah harta

menjadi keputusan perkara adalah harta

peninggal forgo jatuh ketangan

peninggal forgo jatuh ketangan

pemerintah perancis.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2014 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Sehubungan dengan hal diatas,bersama ini di sampaikan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa pada Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Tulang Bawang

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2014 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Sehubungan dengan pelaksanaan Seleksi Sederhana Pengadaan Jasa Konsultansi dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran Tahun Anggaran 2013 Pada Kegiatan Pembangunan embung

[r]

Maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2014 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Karena penyebab kebakaran pada industri textile adalah terutama berasal dari bahan bakar yang berasal dari bahan baku (benang, plastik, alluminium, kertas, oil treathment),

Dari hasil percobaan dalam variasi data training, tingkat akurasi yang dihasilkan oleh 91 ekspresi matematika hasil tulisan tangan seseorang menghasilkan tingkat