PENUNJUKAN
PENUNJUKAN
KEMBALI
KEMBALI
BY :
DOKTRIN TENTANG PENUNJUKAN
DOKTRIN TENTANG PENUNJUKAN
KEMBALI (RENVOI)
KEMBALI (RENVOI)
Penunjukan kembali (Renvoi) timbul
Penunjukan kembali (Renvoi) timbul
karena adanya berbagai sistem hukum
karena adanya berbagai sistem hukum
di dunia yang memiliki sistem hukum
di dunia yang memiliki sistem hukum
perdata Internasionalnya sendiri.
perdata Internasionalnya sendiri.
Suatu kaidah HPI (Choice of Law Rule)
Suatu kaidah HPI (Choice of Law Rule)
pada dasarnya dibuat untuk
pada dasarnya dibuat untuk
menunjuk ke arah suatu sistem hukum
menunjuk ke arah suatu sistem hukum
tertentu sebagai sistem hukum yang
tertentu sebagai sistem hukum yang
harus diberlakukan dalam
harus diberlakukan dalam
Pengertian Penunjukan Kembali
Pengertian Penunjukan Kembali
Penunjukan ke arah Kaidah-kaidah hukum Penunjukan ke arah Kaidah-kaidah hukum Internasional saja dari suatu sistem hukum
Internasional saja dari suatu sistem hukum
tertentu (aturan aturan hukum suatu
tertentu (aturan aturan hukum suatu
negara). Penunjukan seperti ini dinamakan
negara). Penunjukan seperti ini dinamakan Sachnormverweisung
Sachnormverweisung..
Penunjukan yang diarahkan ke seluruh Penunjukan yang diarahkan ke seluruh sistem hukum (asing). Termasuk kaidah
sistem hukum (asing). Termasuk kaidah
kaidah HPI (Kollsionsnormen) dari sistem
kaidah HPI (Kollsionsnormen) dari sistem
hukum asing tersebut. Penunjukan seperti
hukum asing tersebut. Penunjukan seperti
ini disebut
ini disebut Gesamtverweisung (berdasrkan Gesamtverweisung (berdasrkan
sistem hukum suatu negara)
KAPAN RENVOI DIPERLUKAN
KAPAN RENVOI DIPERLUKAN
Renvoi hanya mungkin terjadi bila Renvoi hanya mungkin terjadi bila
penunjukan oleh kaidah-kaidah HPI Lex Fori penunjukan oleh kaidah-kaidah HPI Lex Fori
diarahkan ke seluruh sistem hukum asing diarahkan ke seluruh sistem hukum asing
yang bersangkutan (
yang bersangkutan (GesamtverweisungGesamtverweisung), ), termasuk kaidah kaidah HPI sistem hukum termasuk kaidah kaidah HPI sistem hukum
itu. itu.
““mungkin tejadi”, maksudnya hanya terjadi mungkin tejadi”, maksudnya hanya terjadi
apabila kaidah-kaidah HPI asing itu menunjuk apabila kaidah-kaidah HPI asing itu menunjuk kembali ke arah Lex Fori (atau menunjuk lagi kembali ke arah Lex Fori (atau menunjuk lagi
Mengapa dan untuk apa melakukan
Mengapa dan untuk apa melakukan
penunjukan ke arah kaidah HPI dari suatu
penunjukan ke arah kaidah HPI dari suatu
sistem hukum asing ?
sistem hukum asing ?
Hal tersebut dilakukan agar perkara
Hal tersebut dilakukan agar perkara
dapat diputuskan dengan cara sesuai
dapat diputuskan dengan cara sesuai
dengan apa yang akan dilakukan oleh
dengan apa yang akan dilakukan oleh
pengadilan di mana perkara itu
pengadilan di mana perkara itu
seharusnya diadili.
seharusnya diadili.
Renvoi dilakukan agar dapat tercipta
Renvoi dilakukan agar dapat tercipta
keseragaman dalam penyelesaian
keseragaman dalam penyelesaian
perkara perkara HPI, walaupun orang
perkara perkara HPI, walaupun orang
mengahadapi doktrin-doktrin HPI yang
mengahadapi doktrin-doktrin HPI yang
Pengertian Renvoi
Pengertian Renvoi
Renvoi adalah penunjukan kembali oleh Renvoi adalah penunjukan kembali oleh
kaidah-kaidah HPI dari suatu sistem hukum kaidah-kaidah HPI dari suatu sistem hukum
asing yang ditunjuk oleh Kaidah HPI Lex Fori. asing yang ditunjuk oleh Kaidah HPI Lex Fori.
Doktrin renvoi tumbuh di dalam tradisi HPI Doktrin renvoi tumbuh di dalam tradisi HPI
Eropa Kontinental dan penganut doktrin HPI Eropa Kontinental dan penganut doktrin HPI
Tradisional. Tradisional.
Doktrin renvoi umumnya ditolak oleh Doktrin renvoi umumnya ditolak oleh
penulis-penulis Amerika Serikat karena penulis-penulis Amerika Serikat karena adanya lingkaran setan di dalam logika adanya lingkaran setan di dalam logika
Beberapa Pengertian pokok dalam
Beberapa Pengertian pokok dalam
lembaga renvoi
lembaga renvoi
Terjadinya renvoi apabila apabila Hakim
Terjadinya renvoi apabila apabila Hakim
Lex Fori menunjuk suatu sistem hukum
Lex Fori menunjuk suatu sistem hukum
asing dan penunjukan ini dianggap
asing dan penunjukan ini dianggap
sebagai suatu Gesamtverweisung
sebagai suatu Gesamtverweisung
(penunjukan ke arah sistem hukum)
(penunjukan ke arah sistem hukum)
atau bila hakim menganggap bahwa
atau bila hakim menganggap bahwa
penunjukan kembali oleh kaidah HPI
penunjukan kembali oleh kaidah HPI
diarahkan kepada kaidah-kaidah hukum
diarahkan kepada kaidah-kaidah hukum
intern lex fori (Sachnormverweisung).
Kapan Lex Fori menolak renvoi ?
Kapan Lex Fori menolak renvoi ?
Apabila suatu sistem hukum (Lex Fori) Apabila suatu sistem hukum (Lex Fori) menunjuk kepada suatu sistem hukum
menunjuk kepada suatu sistem hukum
asing dan penunjukkan itu langsung
asing dan penunjukkan itu langsung
dianggap sebagai Sachnormverweisung
dianggap sebagai Sachnormverweisung
(penunjukkan ke arah kaidah kaidah
(penunjukkan ke arah kaidah kaidah
hukum intern dari sistem hukum itu.
hukum intern dari sistem hukum itu.
Bila hakim (lex fori) menganggap bahwa Bila hakim (lex fori) menganggap bahwa penunjukkan kembali itu diarahkan ke
penunjukkan kembali itu diarahkan ke
seluruh sistem hukum lex fori (termasuk
Kapan lex fori dianggap menerima
Kapan lex fori dianggap menerima
Renvoi ?
Renvoi ?
Bila dalam hal hakim (lex fori)
Bila dalam hal hakim (lex fori)
menganggap bahwa penunjukkan
menganggap bahwa penunjukkan
kembali oleh kaidah HPI asing itu
kembali oleh kaidah HPI asing itu
diarahkan ke Kaidah kaidah hukum
diarahkan ke Kaidah kaidah hukum
Intern Lex Fori
Intern Lex Fori
(Sachnormverweisung)
Jenis renvoi ada 2 yaitu :
Jenis renvoi ada 2 yaitu :
1. Penunjukkan Kembali (Reimission),
1. Penunjukkan Kembali (Reimission),
yaitu penunjukkan oleh kaidah HPI
yaitu penunjukkan oleh kaidah HPI
asing kembali ke arah lex Fori.
asing kembali ke arah lex Fori.
2. Penunjukan lebih lanjut
2. Penunjukan lebih lanjut
(Transmission) yaitu kaidah HPI yang
(Transmission) yaitu kaidah HPI yang
telah ditunjuk oleh Lex Fori tidak
telah ditunjuk oleh Lex Fori tidak
menunjuk kembali ke arah lex fori,
menunjuk kembali ke arah lex fori,
Contoh kasus
Contoh kasus
Kasus Posisi : kasus Forgo Case
Kasus Posisi : kasus Forgo Case
1. Forgo adalah warganegara Bavaria
1. Forgo adalah warganegara Bavaria
(jerman).
(jerman).
2. Ia berdomisili di prancis sejak
2. Ia berdomisili di prancis sejak
berusia 5 tahun, tanpa memperoleh
berusia 5 tahun, tanpa memperoleh
kwargaan perancis.
kwargaan perancis.
3. forgo meninggal dunia di Perancis
3. forgo meninggal dunia di Perancis
secara ab intestatis (tanpa
secara ab intestatis (tanpa
meninggalkan testament.
lanjutan
lanjutan
4. Forgo sebenarnya adalah seorang
4. Forgo sebenarnya adalah seorang
anak diluar kawin.
anak diluar kawin.
5. Forgo meninggalkan sejumlah
5. Forgo meninggalkan sejumlah
barang-barang bergerak di perancis.
barang-barang bergerak di perancis.
6. Perkara pembagian warisan forgo
6. Perkara pembagian warisan forgo
diajukan di depan pengadilan
diajukan di depan pengadilan
perancis
Masalah : berdasarkan hukum mana
Masalah : berdasarkan hukum mana
pengaturan pembagian waris itu
pengaturan pembagian waris itu
harus dilakukan? Berdasarkan hukum
harus dilakukan? Berdasarkan hukum
bavaria ataukah hukum perancis.
bavaria ataukah hukum perancis.
Kaedah HPI lex fori perancis
Kaedah HPI lex fori perancis
menyatakan bahwa:
menyatakan bahwa:
Persoalan pewarisan benda-benda
Persoalan pewarisan benda-benda
bergerak harus diatur berdasarkan
bergerak harus diatur berdasarkan
kaidah-kaidah hukum dari tempat
kaidah-kaidah hukum dari tempat
dimana pewaris menjadi warga
dimana pewaris menjadi warga
negara.
lanjutan
lanjutan
Kaedah HPI Bavaria menetapkan bahwa Kaedah HPI Bavaria menetapkan bahwa
pewarisan benda-benda bergerak harus diatur
pewarisan benda-benda bergerak harus diatur
berdasarkan hukum dari tempat dimana pewaris
berdasarkan hukum dari tempat dimana pewaris
bertempat tinggal sehari-hari (Habitual Residence
bertempat tinggal sehari-hari (Habitual Residence
).
).
Proses Penyelesaian perkara :Proses Penyelesaian perkara :
- pada tahap pertama hakim perancis melakukan - pada tahap pertama hakim perancis melakukan
penunjukan ke arah Hukum Bavaria sesuai
penunjukan ke arah Hukum Bavaria sesuai
kaedah HPI Peracis
kaedah HPI Peracis
-tampak hakim Perancis menganggap penunjukan -tampak hakim Perancis menganggap penunjukan
itu sebagai
itu sebagai gesamtverweisung gesamtverweisung sehingga meliputi sehingga meliputi pula kaidah-kaidah HPI Bavaria.
lanjutan
lanjutan
- telah diketahui bahwa kaedah HPI - telah diketahui bahwa kaedah HPI
Bavaria yang menyangkut pewarisan
Bavaria yang menyangkut pewarisan
benda-benda bergerak, menetapkan
benda-benda bergerak, menetapkan
bahwa hukum yang harus digunakan
bahwa hukum yang harus digunakan
untuk mengatur hal itu adalah hukum
untuk mengatur hal itu adalah hukum
dari tempat tinggal tetap pewaris. Jadi
dari tempat tinggal tetap pewaris. Jadi
kaedah HPI Bavaria menunjuk kembali ke
kaedah HPI Bavaria menunjuk kembali ke
arah Hukum Perancis . (hukum dari
arah Hukum Perancis . (hukum dari
tempat kediaman tetap pewaris ). Pada
tempat kediaman tetap pewaris ). Pada
tahap ini baru terjadi apa yang disebut
tahap ini baru terjadi apa yang disebut
Ranvol.
lanjutan
lanjutan
- hakim perancis ternyata kemudian - hakim perancis ternyata kemudian menganggap bahwa “ penunjukan
menganggap bahwa “ penunjukan
Kembali” oleh kaedah HPI Bavaria sebagai
Kembali” oleh kaedah HPI Bavaria sebagai
suatu “ sachnormversuing” dalam teori
suatu “ sachnormversuing” dalam teori
HPI, sikap Hakim Lex fori ini dikatakan
HPI, sikap Hakim Lex fori ini dikatakan
“menerima renvoi”
“menerima renvoi”
- berdasarkan anggapan itu Hakim lalu - berdasarkan anggapan itu Hakim lalu memberlakukan kaidah hukum waris
memberlakukan kaidah hukum waris
Perancis (code civil) untuk memutus
lanjutan
lanjutan
Catatan : Catatan :
-perbedaan antara pemberlakukan hukum -perbedaan antara pemberlakukan hukum
perancis atau hukum bavaria untuk perancis atau hukum bavaria untuk
memutuskan perkara, bukanlah sekedar memutuskan perkara, bukanlah sekedar merupakan masalah teoritik saja, tetapi merupakan masalah teoritik saja, tetapi
juga dapat menghasilkan keputusan juga dapat menghasilkan keputusan
perkara yang mungkin berlainan. perkara yang mungkin berlainan.
Menurut Hukum perdata Bavaria ; saudara Menurut Hukum perdata Bavaria ; saudara
saudara kandung dari seorang anak luar saudara kandung dari seorang anak luar
kawin tetap berhak untuk menerima harta kawin tetap berhak untuk menerima harta
lanjutan
lanjutan
Menurut hukum Perdata (Perancis) ; Menurut hukum Perdata (Perancis) ;
harta peninggalan dari seorang anak
harta peninggalan dari seorang anak
luar kawin akan jatuh ke tangan negara.
luar kawin akan jatuh ke tangan negara.
Karena hakim (perancis) menerima Karena hakim (perancis) menerima
renvoi, dan hal itu berarti menganggap
renvoi, dan hal itu berarti menganggap
bahwa penunjukan ke arah hukum intern
bahwa penunjukan ke arah hukum intern
Perancis (code civil) , maka yang
Perancis (code civil) , maka yang
menjadi keputusan perkara adalah harta
menjadi keputusan perkara adalah harta
peninggal forgo jatuh ketangan
peninggal forgo jatuh ketangan
pemerintah perancis.