• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASALAH PENGANGGURAN DI INDONESIA | Karya Tulis Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MASALAH PENGANGGURAN DI INDONESIA | Karya Tulis Ilmiah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I

PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG 3

B RUMUSAN MASALAH 4

C TUJUAN PENULISAN 4

D METODE PENGUMPULAN DATA 5

E SISTEMATIKA PENULISAN 5

BAB II

PEMBAHASAN

A DEFINISI PENGANGGURAN 6

B MASALAH PENGANGGURAN DI INDONESIA 6

C KEADAAN PENGANGGURAN DI INDONESIA 8

D KEDAAN ANGKATAN KERJA DAN KEADAAN KESEMPATAN KERJA 8

E PENGANGGURAN MENGAKIBATKAN KEMISKINAN 9

BAB III PENUTUP

A KESIMPULAN 10

B SOLUSI MASALAH PENGANGGURAN DI INDONESIA 11

DAFTAR PUSTAKA 11

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenaga kerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu,pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7 hingga 8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja yang bisa terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah.

Bayangkan, pada 1997, jumlahpengangguran terbuka mencapai 4,18 juta. Selanjutnya, pada 1999 (6,30juta), 2000 (5,81 juta), 2001(8,005 juta), 2002(9,13 juta) dan 2003(11,35 juta). Sementara itu, data pekerja dan pengangguran menunjukkan, pada 2001: usia kerja (144,033 juta), angkatan kerja (98,812 juta). Penduduk yang kerja (90,807 juta), penganggur terbuka (8,005 juta), setengah penganggur terpaksa (6,010 juta), setengah penganggur sukarela (24,422 juta).

Pada 2002: usia kerja(148,730 juta), angkatan kerja(100,779 juta), penduduk yang kerja(91,647 juta), penganggur terbuka (9,132 juta), setengah penganggur terpaksa (28,869 juta), setengah penganggur sukarela tidak diketahui jumlah pastinya. Hingga tahun 2002 saja telah banyak pengangguran, apalagi di tahun 2003 hingga 2007 pasti jumlah penggangguran semakin bertambah dan mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi Indonesia

B. Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian definisi pengangguran

2. Apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia 3. Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia

4. Bagaimana keadaan angkatan kerja dan kesempatan kerja 5. Pengangguran mengakibatkan kemiskinan

(4)

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulis membuat makalah yang berjudul ”Masalah Pengangguran di Indonesia” adalah sebagai berikut:

1. Mengetahu Definisi Pengangguran

2. Mengetahui apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia. 3. Mengetahui keadaan pengangguran di Indonesia

4. Mengetahui keadaan angkatan kerja dan kesempatan kerja 5. Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari pengangguran.

6. Mengetahui dampak pengangguran di Indonesia terhadap pertumbuhan asean 7. Merealisasikan Industri untuk menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran 8. Mengetahui data – data tentang pengangguran.

D. Metode Pengumpulan Data

(5)

E. Sistematika Penulisan

Makalah ”Masalah Pengangguran di Indonesia ini disusun dengan urutan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan

Pada bagian ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,tujuan penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

Bab II Pembahasan

Pada bab ini ditemukan pembahasan yang terdiri dari definisipengangguran, apa masalah pengangguran di indonesia,

bagaimana keadaan pengangguran di indonesia, bagaimana keadaan angkatan kerja dan keadaankesempatan kerja, kenapa pengangguran mengakibatkan kemiskinan, apa dampak pengangguran di indonesia terhadap pertumbuhan asean, apa realisasi industri untuk menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran, serta penyajian data pengangguran di Indonesia. Bab III Penutup

Bab terakhir ini memuat kesimpulan dan solusi terhadap masalahpengangguran di Indonesia. Daftar Pustaka

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pengangguran

Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Selain definisi di atas masih banyak istilah arti definisi pengangguran diantaranya:

Definisi pengangguran menurut Sadono Sukirno pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya

Definisi pengangguran menurut Payman J. Simanjuntak pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.

Definisi pengangguran berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja

B. Masalah Pengangguran di Indonesia

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnyakemiskinan dan masalah- masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

(7)

pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban

keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal; dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang. Pembangunan bangsa Indonesia ke depan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai ketrampilan dan keahlian kerja,sehingga mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya. Dalam pembangunan Nasional, kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Untuk menumbuh kembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri perlu keberpihakan kebijakan termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat suku bunga kecil yang mendukung. Kebijakan Pemerintah Pusat dengan kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus merupakan satu kesatuan yang saling mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran (GNPP), Mengingat 70 persen penganggur didominasi oleh kaum muda, maka diperlukan penanganan khusus secara terpadu program aksi penciptaan dan perluasan kesempatan kerja khusus bagi kaum muda oleh semua pihak.

C. Keadaan Pengangguran di Indonesia

(8)

D. Keadaan Angkatan Kerja dan Keadaan Kesempatan Kerja

Masalah pengangguran dan setengah pengangguran tersebut di atas salah satunya dipengaruhi oleh besarnya angkatan kerja. Angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2002 sebesar 100,8 juta orang.

Mereka ini didominasi olehangkatan kerja usia sekolah (15-24 tahun) sebanyak 20,7 juta. Pada sisi lain,45,33 juta orang hanya berpendidikan SD kebawah, ini berarti bahwa angkatan kerja.di.Indonesia.kualitasnya.masih.rendah. Keadaan lain yang juga mempengaruhi pengangguran dan setengah pengangguran tersebut adalah keadaan kesempatan kerja. Pada tahun 2002, jumlah orang yang bekerja adalah sebesar 91,6 juta orang. Sekitar 44,33 persen kesempatan kerja ini berada disektor pertanian, yang hingga saat ini tingkat produktivitasnya masih tergolong rendah. Selanjutnya 63,79 juta dari kesempatan kerja yang tersedia tersebut berstatus informal. Ciri lain dari kesempatan kerja Indonesia adalah dominannya lulusan pendidikan SLTP ke bawah. Ini menunjukkan bahwa kesempatan kerja yang tersedia adalah bagi golongan berpendidikan rendah. Seluruh gambaran di atas menunjukkan bahwa kesempatan kerja di Indonesia mempunyai persyaratan kerja yang rendah dan memberikan imbalan yang kurang layak. Implikasinya adalah produktivitas tenaga kerja rendah.

E. Pengangguran Mengakibatkan Kemiskinan

Tanggal 17 Oktober lalu komunitas global baru saja merayakan hari anti kemiskinan se-dunia. Akan tetapi di negeri ini, kemiskinan adalah simbol social yang nyaris absolut dan tak terpecahkan. Sejak masa kolonial hingga saat ini,

(9)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Pengangguran menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah makro ekonomi yang paling utama.

Pengangguran disebabkan oleh besarnya angkatan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja tidak seimbang.

3.2 Saran

Dari kesimpulan diatas maka saya dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut :

Peningkatan pada mobilitas modal dan tenaga kerja dan segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri Sofyan.1997. Matematika Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers. Baridwan, zaki. 1984. Intermediate accounting. Yogyakarta: BPEE Budiono, Dr. 2002. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPEE

Chotib, Dzazuli, Suharmo, Tri, Abubakar, Catio. 2007. Ekonomi. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia

http://mediaindo.co.id

http://www.esdm.go.id/beritagas.php?news_id=468

http://kompas.com/kompas-cetak/0412/28/ekonomi/1464300.htm http://id.m.wikipedia.org/wiki/pengangguran

Referensi

Dokumen terkait

ada situasi, bagaimanapun, di mana hak ini dibatalkan oleh negara, mungkin bertindak dalam yang terbaik dari individu yang dinilai tidak kompeten untuk

Kehadiran alga beracun yang dikenal dengan istilah Harmful Alga Blooms (HABs) mengacu pada peledakan populasi fitoplankton di laut atau estuarin, yang dapat

Pengangguran di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari fenomena Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian Bangsa kita secara sistematik

Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi standart kehidupan masyarakat baik di negara maju maupun negara berkembang yang menjadi

Pada jurnal pertama diperoleh kesimpulan bahwa pada semua negara berkembang dan maju di Asia terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi,

perbedaan di antara tingkat kemakmuran yang dinikmati masyarakat dan tingkat kemakmuran yang mungkin dinikmati mereka. Akibat buruk dari pengangguran yang baru dijelaskan ini

Upah yang berlaku untuk tenaga kerja tak berskill di sektor modern di negara-negara berkembang seringkali melebihi tingkat upah keseimbangan pasar karena adanya kebijakan upah

Latar Belakang: Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Proses persalinan pada kala I fase aktif