• Tidak ada hasil yang ditemukan

PTK DELIK XI IPA 4 2010 (B)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PTK DELIK XI IPA 4 2010 (B)"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Upaya Pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran di tingkat sekolah menengah yakni mengganti kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana sekolah, mengintensifkan kegiatan workshop, seminar, MGMP, serta menaikkan gaji pegawai negeri dan tunjangan fungsional guru. Bahkan pemerintah memberikan tunjangan khusus bagi guru yaitu tunjangan profesi sebesar gaji pokok. Hal ini bertujuan agar kualitas pendidikan dapat meningkat sejalan dengan meningkatnya kinerja guru.

Pelajaran fisika dianggap pelajaran paling sulit menurut siswa, ini logis karena belajar fisika membutuhkankan pemahaman konsep materi yang cukup banyak, daya imajinasi yang kuat serta harus menguasai dasar matematika yang kuat pula.Oleh karenanya guru harus pandai merancang kegiatan yang dapat memotivasi peserta didik agar pelajaran fisika tidak lagi menjadi momok bagi siswa. Penampilan guru harus menarik, bahasa penyampaian harus jelas, sekali-kali perlu adanya humor agar tidak jenuh. Dan yang lebih penting adalah menggunakan model dan pendekatan pembelajaran yang tepat. Jika perlu menggabungkan beberapa model pembelajaran.

▸ Baca selengkapnya: lembar refleksi teman sejawat

(2)

Sedangkan di dalam pendekatan deduktif kegiatan percobaan akan mengikuti uraian guru, karena bertujuan untuk membuktikan konsep yang telah disampaikan oleh guru

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka untuk pembelajaran fisika perlu menggabungkan pendekatan sentral guru dengan pendekatan sentral siswa. Metode yang tepat adalah metode pembelajaran melalui dengar – lihat – kerjakan (delikan). Model ini pada hakekatnya mengabungkan model ekspositori dan inquiry. Sesuai dengan namanya model delikan menempuh tiga langkah yaitu (a) aktivitas siswa mendengarkan informasi bahan pengajaran dari guru, (b) aktivitas siswa melihat berbagai prose, gejala, fakta yang diperlihatkan oleh guru bisa melalui LCD, (c) aktivitas kerja yaitu mengerjakan tugas-tugas yang dibeikan guru yang berkenaan dengan bahan pengajaran (Purwnto : 1997 ). Model delikan berorientasi pada CBSA, sebagai bentuk operasional dari pendekatan ketrampilan proses.

(3)

B. Permasalahan

Permasalahan yang dirumuskan peneliti berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut.

1. Apakah pembelajaran dalam pokok bahasan gerak harmonis dengan model delikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Tegal?

2. Apakah aktivitas belajar siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Tegal pada pokok bahasan gerak harmonis dapat ditingkatkan dengan pembelajaran model delikan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Tegal dalam pokok bahasan gerak harmonis melalui pembelajaran model delikan.

2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Tegal melalui pembelajaran model delikan.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi siswa

a. Diharapkan meningkatkan terjadinya aktivitas belajar siswa.

(4)

c. Diharapkan siswa terampil menyelesaikan soal fisika tentang gerak harmonis.

d. Diharapkan siswa terampil menyelesaikan soal-soal gerak harmonis.

2. Manfaat bagi guru

a. Meningkatkan kreativitas guru dalam pengembangan materi pelajaran. b. Dengan usaha dan mencoba variasi mengajar yang menarik, guru akan

berproses ke arah lebih baik.

c. Memberikan sumbangan yang positif dalam pengembangan cara berfikir. d. Guru dapat sedikit demi sedikit menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi, sehingga dapat meminimalisir permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa, guru maupun materi yang dirasa sulit disampaikan pada prose belajar mengajar.

3. Manfaat bagi sekolah

a. Diharapkan nilai siswa SMA Negeri 3 Tegal dalam menempuh Ulangan Harian Blok semakin meningkat.

b. Dengan PTK ini diharapkan terjadinya perubahan pendekatan pembelajaran di lingkungan SMA Negeri 3 Tegal ke arah lebih baik sehingga menunjang keberhasilan belajar di sekolah.

c. Diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan inovasi pendidikan, dan praktisi pendidikan di SMA Negeri 3 Tegal.

(5)

KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kerangka Teoritik

1. Pengertian Belajar

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukan beberapa definisi.

a. Morgan, mengemukakan: ”Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.”

b. Gagne, menyatakan bahwa: ”Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatan (performance-nya) berubah dan waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.” c. Witherington, mengemukakan: ”Belajar adalah suatu perubahan di dalam

kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.”

Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas, dapat dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar. Menurut M. Ngalim Purwanto (1990:85) bahwa pengertian belajar adalah sebagai berikut.

(6)

b. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.

Belajar merupakan kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan. Karena demikian pentingnya arti belajar, bagian terbesar upaya riset dan eksperiman psikologi pendidikan pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu.

Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Karena kemampuan berubahlah, manusia terbebas dari kemandegan fungsinya sebagai khalifah di bumi. Selain itu, dengan kemampuan berubah melalui belajar itu, manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan penting untuk kehidupan.

2. Model Mengajar Dengar – Lihat – Kerjakan (Delikan)

(7)

belajar siswa dalam hubungannya dengan guru dan siswa (Nana Sudjana:1996).

Sesuai dengan namanya, model ini ada tiga aktivitas belajar siswa yaitu mendengar (menyimak) yang dimaksud adalah memperhatikan dan menangkap makna uraian yang diberikan oleh guru tentang bahan pengajaran (materi). Lebih luas lagi prosesw dengar tidak hanya terbatas pada uraian guru, tetapi juga uraian – uraian dari media instruksional lain seperti kaset (rekaman). Proses lihat adalah aktivitas siswa dalam hal mengamati seperti mengamati demonstrasi, mengamati contoh pembahasan soal, mengamati tayangan percobaan atau lainnya melalui LCD. Sedangkan proses kerja diartikan sebagai aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajar yang diberikan oleh guru dalam rangka penerapan konsep-konsep bahan pengajaran. Misalnya mengerjakan soal-soal latihan, mendiskusikan pemecahan masalah, mengisi Lembar Kerja Siswa, melaksanakan praktikum di laboratorium, dan sebagainya. Dengan proses kerja ini diharapkan siswa lebih menguasai bahan pengajaran yang dijelaskan oleh guru.

(8)

manusia (aspek psikomotorik). Aspek ini berkaitan dengan aspek kognitif dalam pengertian bahwa aspek kognitif mempengaruhi aspek efektif (sikap) dan aspek psikomotorik (perbuatan, behavior).

Apabila ditinjau dari segi jenjang kognitif dalam proses belajar, kegiatan mendengar dan melihat terutama menunjang tercapainya aspek kognitif tingkat rendah, yakni pengetahuan dan pemahaman, sedangkan kegiatan mengerjakan menunjang aspek kognitif tingkat tinggi, yakni aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Oleh karena itu model delikan ini dapat digunakan untuk mencapai semua jenjang aspek kognitif. Dalam model de3likan ini aspek dengar dan lihat lebih banyak berorientasi pada guru, sedangkan aspek kerja lebih banyak berpusat pada siswa. Dengan demikian ada keseimbangan antara kegiatan guru sebagai pengajar dan kegiatan siswa sebagai pelajar.

Dalam aplikasinya model delikan menempuh beberapa tahapan meliputi tahapan Pra Instruksional, Instruksional, Evaluasi dan Tindak Lanjut. Untuk proses dengar, lihat dan kerjakan dilakukan pada tahapan instruksional, sedangkan pada tahapan eveluasi meliputi kegiatan proses, hasil dan kesimpulan. Untuk perbaikan dan pengayaan dilakukan pada tahapan tindak lanjut.

(9)

3. Proses Pembelajaran Fisika

Pra Instruksional Absensi siswa, kegiatan apersepsi, informasi materi

Instruksional

Dengar Siswa menyimak bahan pengajaran yang dijelaskan guru, dan bertanya apabila masih belum jelas

Melihat

Siswa melihat peragaan guru (demonstrasi), contoh soal-soal yang dikerjakan guru, membaca buku literatur, dan lain-lain

Kerjakan

Siswa melakukan eksperimen di

Lab., mengerjakan tugas,

melakukan diskusi, mengisi

lembar kerja siswa.

Evaluasi

Proses

Bimbingan guru dan

pemantauan belajar siswa,

perbaikan belajar siswa,

pembahasan hasil tugas dan soal - soal latihan tes

Hasil Pemeriksaan hasil-hasil tugas dan hasil tes formatif, penilaian hasil tugas dan hasil belajar.

Kesimpulan /

Rangkuman Guru dan siswa membuat kesimpulan / resume pelajaran

(10)

Berdasarkan pengamatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika di lapangan, ternyata masih belum memuaskan. Jika diamati lebih dalam lagi, ternyata kemampuan siswa dalam unit-unit tertentu sangatlah beraneka ragam. Misalnya, ada sebagian siswa yang pandai dalam hafalan teori atau hafal rumus tetapi dalam proses matematikanya lemah atau

a. Materi fisika disusun menurut urutan tertentu atau setiap topik fisika berdasarkan subtopik tertentu.

b. Seorang siswa dapat memahami suatu topik fisika jika telah memahami subtopik pendukung atau prasyaratnya.

c. Perbedaan kemampuan antar siswa dalam mempelajari atau memahami suatu topik fisika dan dalam menyelesaikan masalahnya ditentukan oleh perbedaan penguasaan subtopik prasyaratnya.

d. Penguasaan topik baru oleh siswa tergantung pada topik sebelumnya. e. Mengulangi pelajaran yang telah dipelajari atau diajarkan merupakan

(11)

Sebelum diberikan materi tentang gerak harmonis , siswa perlu diberi stimulus dengan cara siswa diminta untuk menceritakan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan gerak yang bersifat berulang-ulang. Pegas diberi bandul atau tali diberi bandul kemudian diayunkan.

F = K. Δx Ket. F = gaya ( Newton ) dijelaskan dengan model ceramah siswa masih kabur pemahamannya, hal ini bisa dilihat pada hasil ulangan harian pada kelas lain. Bertolak dari masalah tersebut peneliti mencoba merancang penelitian dengan model pembelajaran yang bervariatis, yaitu menggabungkan ceramah, penayangan gambar melalui LCD, dan praktikum tentang gerak harmonis.

(12)

belajar siswa kelas XI IPA 4 di SMA Negeri 3 Tegal dalam menyelesaikan soal – soal fisika pada materi gerak harmonis.

C. Hipotesis Tindakan

Dengan dasar kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas maka hipotesis tindakan pada penelitian ini diajukan sebagai berikut. Melalui model pembelajaran dengar – lihat – kerjakan (delikan) dalam menyelesaikan soal-soal fisika maka hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Tegal dapat ditingkatkan.

(13)

PROSEDUR PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SMA Negeri 3 Tegal yang beralamat di Jalan Sumbodro Nomor 81 Tegal, Telepon (0283) 351093. Jarak dari pusat kecamatan satu kilometer dan jarak ke pusat kota dua kilometer.

B. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 33 siswa meliputi 14 siswa putra dan 19 siswa putri.

C.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini dibuat dalam dua siklus. Setiap siklus ada empat tahapan yang telah dilaksanakan sehingga diharapkan dari tahapan-tahapan tersebut dapat terjadi perubahan yang sesuai dengan keinginan yang harus dicapai. Keempat tahapan yang telah ditempuh yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Siklus I Perencanaan

1. Menyusun skenario pembelajaran dengan model dengar-lihat-kerjakan. 2. Melakukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian. 3. Membuat lembar kerja siswa atau naskah soal diskusi

(14)

5. Membuat naskah soal untuk tes akhir siklus I. 6. Membuat lembar observasi siswa.

7. Membuat lembar observasi guru.

Tindakan

1. Guru menyiapkan alat bantu yang diperlukan.

2. Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. 3. Guru melakukan apersepsi gerak harmonis pada pegas. 4. Guru menjelaskan aturan main berdiskusi.

5. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk dikerjakan secara berkelompok.

6. Tiap-tiap kelompok mengerjakan lembar kerja yang dipimpin oleh masing-masing ketua kelompok.

7. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS, guru mengamati dan memberi bimbingan pada kelompok yang masih mengalami kesulitan.

8. Tiap kelompok diwakili oleh seorang siswa untuk menuliskan hasil diskusi di papan tulis.

9. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar pada materi gaya gesekan

10. Siswa mengerjakan tes akhir siklus I.

(15)

Dalam penelitian tindakan kelas, pengamatan dilaksanakan dengan beberapa aspek yang diamati adalah sebagai berikut.

1. Pengamatan terhadap siswa a. Kehadiran siswa.

b. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. c. Keantusiasan siswa dalam melaksanakan tugas.

d. Keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di depan kelas.

e. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan LKS dengan berdiskusi kelompok dipimpin oleh ketua kelompok.

f. Ketrampilan siswa menulis di papan tulis. g. Hubungan kerja antar siswa.

h. Suasana diskusi antar siswa. i. Keberanian siswa dalam bertanya. j. Hasil tes akhir siklus I.

2. Pengamatan terhadap guru. b. Penampilan guru di depan kelas. c. Cara menyampaikan materi pelajaran. d. Cara pengelolaan kelas.

(16)

f. Suara guru dalam menyampaikan materi pelajaran g. Cara guru membentuk kelompok belajar siswa.

h. Cara guru dalam menyampaikan bimbingan kelompok yang membutuhkan.

i. Waktu yang dibutuhkan guru. j. Guru menggunakan ICT di kelas.

Pengamatan terhadap siswa dan terhadap guru dalam pembelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan rekan guru sebagai seorang pengamat. Pengamat mengamati jalannya pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan oleh guru.

Refleksi

Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil kerja siswa, lembar pengamatan yang telah diisi dan hasil diskusi yang dilakukan peneliti, pengamat. Analisis dilakukan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada siklus I. Hasil analisis siklus I merupakan acuan untuk melakukan siklus II. Kelebihan yang ada dipertahankan dan kekurangan yang terjadi diperbaiki.

Siklus II Perencanaan

1. Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi. 2. Melakukan pembentukan kelompok-kelompok kecil menjadi 7 kelompok,

(17)

anggota kelompok dan dalam kelompok harus ada yang lebih pintar dalam kelompoknya sebagai ketua diskusi.

3. Menentukan tempat duduk siswa sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk berdasarkan teman dekat dalam satu kelompoknya.

4. Melakukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian. 5. Membuat kembali lembar kerja siswa, baik untuk praktikum maupun untuk

diskusi.

6. Membuat naskas soal untuk tes akhir siklus II

Tindakan

1. Guru menyiapkan bahan pembelajaran model dengar – lihat - kerjakan. 2. Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.

3. Guru mengadakan apersepsi tentang gerak harmonis pada ayunan sederhana.

5. Guru mempersilahkan kepada tiap-tiap kelompok yang sudah dibentuk oleh siswa sendiri berdasarkan teman dekat dalam pergaulan untuk melakukan praktikum.

6. Selama siswa melakukan praktikum guru mengamati dan membimbing jalannya praktikum.

7. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS, guru mengamati dan memberi bimbingan pada kelompok yang masih mengalami kesulitan.

(18)

9. Guru bersama siswa menyimpulkan kembali hasil belajar pada materi tersebut.

10. Seluruh siswa diberi pekerjaan rumah kembali secara individual. 11. Siswa mengerjakan tes akhir siklus II.

Pengamatan

Dalam penelitian tindakan kelas, pengamatan dilaksanakan dengan beberapa aspek

yang diamati adalah sebagai berikut. 1. Pengamatan terhadap siswa.

a. Kehadiran siswa.

b. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. c. Keantusiasan siswa dan kerja sama dalam praktikum.

d. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan LKS dengan berdiskusi. e. Hubungan kerja antar siswa.

f. Suasana diskusi antar siswa. g. Keberanian siswa dalam bertanya. h. Hasil tes akhir siklus II.

2. Pengamatan terhadap guru. a. Kepribadian guru.

1). Kegembiraan bekerja. 2). Keramahtamahan.

(19)

4). Keluwesan dengan siswa. b. Penampilan guru di depan kelas. c. Cara menyampaikan materi pelajaran. d. Cara pengelolaan kelas.

e. Penggunaan bahasa.

f. Suara guru dalam menyampaikan materi pelajaran. g. Cara guru membentuk kelompok belajar siswa.

h. Cara guru dalam menyampaikan bimbingan ketika siswa praktikum. i. Waktu yang dibutuhkan guru.

Pengamatan terhadap siswa dalam pembelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan rekan guru sebagai seorang pengamat. Pengamat mengamati jalannya pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan.

Refleksi

(20)

D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data 1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. hasil pengamatan dari teman sejawat yang membantu sebagai pengamat. b. hasil tes tertulis siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Tegal.

c. hasil laporan praktikum siswa. 2. Cara Pengambilan Data

Cara pengambilan data dalam penelitian ini melalui 2 cara yaitu: a. Non tes

Cara ini diperoleh dengan pengamatan secara langsung menggunakan lembar pengamatan partisipasi siswa dan lembar observasi.

b. Tes

Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam belajar fisika pada pokok bahasan gerak harmonis.

Data hasil pembelajaran yang diambil dengan memberikan tes kepada siswa setelah pelaksanaan siklus. Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Adapun rincian pelaksanaan tesnya adalah sebagai berikut. 1). Tes akhir siklus I

Dilaksanakan setelah materi gerak harmonis tentang pegas diselesaikan.

2). Tes akhir siklus II

(21)

E. Tolok Ukur keberhasilan

(22)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis data, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Bahwa pembelajaran model dengar-lihat-kerjakan dapat meningkatkan keaktifan siswa baik secara individu maupun secara kelompok.

2. Bahwa pembelajaran model dengar-lihat-kerjakan dapat meningkatkan hasil prestasi siswa, hal ini dapat ditunjukkan persentase peningkatannya.

3. Pada siklus I nilai siswa yang mencapai nilai 75 (KKM) sebesar 51,5% dengan nilai rata-rata kelas 71,4.

4. Pada siklus II nilai siswa yang mencapai KKM sebesar 81,8% dengan nilai rata-rata kelas 82,4.

5. Untuk keaktifan siswa dalam berdiskusi kelompok meningkat dari 60,6% menjadi 87,8%.

B. Pembahasan

(23)

dengan pokok bahasan yang sama yaitu gerak harmonis pada pegas dan ayunan.

Siklus I

Peneliti melakukan skenario pembelajaran yang telah disiapkan pada pertemuan ke 1 tanggal 14 Oktober 2010 dengan model :

a. Dengar : Ceramah di depan kelas tentang materi gerak harmonis pada ayunan..

b. Lihat : Guru memperlihatkan gambar pada papan tulis proses bertambahnya pegas dibebani disertai penjelasannya.

c. Kerjakan : Siswa melakukan praktikum di laboratorium pada pertemuan ke 2.

Setelah praktikum siswa diminta membuat laporan beserta penyelesaian evaluasi praktikum, dimaksud agar siswa lebih dapat memahami konsep gerak harmonis pada ayunan. Pada pertemuan ke 3 tanggal 19 Oktrober 2010 peneliti melakukan evaluasi siklus ke I dengan alokasi waktu 45 menit. Dari hasil evalusai dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Siswa yang aktif mengerjakan soal secara individu ada 20 siswa ( 60,6% ) sisanya 13 siswa lebih banyak diam ( 39,4% ).

2. Siswa yang aktif dalam kelompoknya ada 17 siswa ( 51,5% ) sedangkan lainnya lebih banyak bercanda 16 siswa ( 48,5% ).

(24)

4. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 71,4.

Pada tindakan siklus I hasilnya masih belum memuaskan sesuai yang diharapkan. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor antara lain, siswa belum siap praktikum karena LKS yang diberikan mendadak sehingga siswa belum sempat mempelajari. Pada proses lihat guru kurang menekankan visualitasnya, karena hanya sebatas gambar saja di papan tulis. Hal ini bisa diatasi misalnya dengan pemutaran flash melalui LCD. Maka untuk memperoleh hasil yang diharapkan peneliti melakukan skenario pembelajaran yang ke 2.

Siklus II

Peneliti melakukan skenario pembelajaran ke 2 yang telah disiapkan pada pertemuan tanggal 21 Oktober 2010 dengan model :

a. Dengar : Ceramah di depan kelas tentang materi gerak harmonis pada pegas dibantu dengan pemutaran flash.

b. Lihat : Guru memperlihatkan proses bertambahnya pegas bekerja bolak balik pada tayangan LCD.

c. Kerjakan : Siswa melakukan praktikum di laboratorium pada pertemuan ke 4.

(25)

1. Siswa yang aktif mengerjakan soal secara individu ada 29 siswa ( 87,8% ) sisanya 4 siswa lebih banyak diam ( 12,1% ).

2. Siswa yang aktif dalam kelompoknya ada 27 siswa ( 81,8% ) sedangkan lainnya lebih banyak diam 6 siswa ( 18,2% ).

3. Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 75 ada 5 siswa ( 15,2% ) sedangkan yang tuntas mencapai KKM atau lebih dari 75 ada 28 siswa ( 84,9% ).

4. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 81,8.

Pada II hasilnya memuaskan sesuai yang diharapkan. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor antara lain, pada prose dengar dan lihat guru telah menyajikan proses pembelajaran yang lebih menarik dengan penayangan Flash tentang gerak harmonis melalui LCD. Faltor lain yang lebih penting lagi adalah kesiapan guru untuk memperbaiki metode pembelajaran dan kesiapan siswa untuk melakukan praktikum yang diawasi oleh peneliti, observer, dan pengawas kota tegal.

(26)

PENUTUP

A. Simpulan

Bertolak dari hasil penelitian dengan pembelajaran model dengar-lihat-kerjakan (delikan) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Bahwa model pembelajaran yang bervariasi dalam materi fisika sangat mempengaruhi prestasi siswa.

2. Dengan pembelajaran model delikan pada pokok bahasan gerak harmonis ayunan dan pegas sangat relevan.

3. Pada siklus I dan II ada peningkatan yang memuaskan, terutama pada nilai batas ketuntasan 75. Pada siklus I siswa yang tuntas mencapai 51,5% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 84,9% dengan nilai rata-rata kelas 82,4.

4. Pada siklus II masih ada 5 siswa yang belum mencapai nilai 75 ( KKM ), maka siswa tersebut perlu diadakan remedial.

5. Pada siklus II ada peningkatan prosentase jumlah siswa yang nilainya telah mencapai 75 yaitu dari 51,5% naik menjadi 81,8%.

6. Pada pembelajaran model delikan telah mempengaruhi keaktifan siswa dalam belajar, hal ini dapat dilihat prosentasenya dari 60,6% menjadi 87,8%.

(27)

Sarannya adalah sebagai berikut.

1. Dalam pembelajaran fisika hendaknya guru sering menggunakan model delikan daripada model ekspositori.

2. Hendaknya guru dalam memberi contoh soal lebih ditekankan pada kehidupan sehari-hari.

3. Dalam proses belajar hendaknya guru lebih bersahabat, ramah, cepat merespon sehinnga siswa timbul keberanian untuk menjawab atau bertanya bahkan berpendapat.

4. Guru harus pandai memadukan model pembelajaran bilamana fasilitas di sekolah kurang memadai.

5. Guru harus mau untuk belajar menggunakan media komputer, LCD dan lainnya untuk mempermudah proses dengar dan lihat pada model delikan.

(28)

Bob Foster. 2005. Terpadu Fisika SMA untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga. Depdiknas. 2004. Kurikulum Mata Pelajaran Fisika SMA dan MA. Jakarta:

Depdiknas.

Kanginan, Marten. 2006. Fisika untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Nana Sudjana. 1996. CBSA dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: PT Bumi Aksara. Supiyanto. 2005. Fisika SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Suyitno, Amin. 2005. Petunjuk Praktis Penelitian Tindakan Kelas untuk Penyusunan Skripsi. Semarang: UNNES.

Tim MKDK. 1996. Belajar dan Pembelajaran. IKIP Semarang.

---2010. Modul Pembelajaran Karya Ilmiah. BKD kota Tegal.

(29)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : FISIKA Kelas / Semester : XI IPA / I Tahun Pelajaran : 2010/ 2011

Standar Kompetensi

1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Kompetensi Dasar

1.4. Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran. Indikator

1. Mendeskripsikan karakteristik gerak pada ayunan

2. Mendeskripsikan karakteristik gerak pada getaran pegas.

3. Menjelaskan hubungan antara periode getaran dengan massa beban berdasarkan data pengamatan.

4. Menganalisis gaya simpangan, kecepatan, dan percepatan pada gerak getaran.

Alokasi Waktu : 8 JP

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan pengertian osilasi (getaran). 2. Menjelaskan pengertian periode.

(30)

5. Menjelaskan osilasi pegas pada bidang datar.

6. Menjelaskan hubungan antara periode getaran dengan massa beban. 7. Menganalisis simpangan benda yang berosilasi.

8. Menganalisis kecepatan benda yang berosilasi.

B. Materi Pembelajaran 1. ayunan

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

 Motivasi dan Apersepsi:

- Bagaimana syarat benda dikatakan berosilasi (bergetar)?  Prasyarat pengetahuan:

- Apakah yang dimaksud dengan osilasi (getaran)? b. Kegiatan Inti (75 menit)

Eksplorasi

 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.  Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil

perangkat praktikum

(31)

eksperimen

Elaborasi

 Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.  Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.

 Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan besaran-besaran dalam gerak getaran pada ayunan.

 Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan pengertian periode, amplitudo, frekuensi, dan frekuensi sudut.

Konfirmasi

 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.

 Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.

c. Kegiatan Penutup (5 menit)

 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.

 Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. PERTEMUAN KEDUA

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

(32)

- Bagaimana syarat terjadinya osilasi pegas pada bidang datar?

 Prasyarat pengetahuan:

- Apakah yang dimaksud dengan posisi setimbang? b. Kegiatan Inti (75 menit)

Eksplorasi

 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.  Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil pegas,

statip, dan beban.

 Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen

mengetahui osilasi pegas pada bidang datar.  Elaborasi

 Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.  Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.

 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru untuk mendapatkan persamaan frekuensi osilasi benda (frekuensi sudut).

 Peserta didik memperhatikan rumusan untuk menentukan hubungan antara periode getaran dengan massa beban yang disampaikan oleh guru.

 Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan hubungan antara periode getaran dengan massa beban yang disampaikan oleh guru.

(33)

didik.

Konfirmasi

 Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.

c. Kegiatan Penutup (5 menit)

 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.

 Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

PERTEMUAN KETIGA

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Motivasi dan Apersepsi:

b. Kegiatan Inti (75 menit)

Eksplorasi

(34)

 Guru menjelaskan rumusan untuk mendapatkan persamaan kecepatan osilasi benda.

 Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan simpangan dan kecepatan osilasi benda yang disampaikan oleh guru.

Elaborasi

 Guru memberikan beberapa soal menentukan simpangan dan kecepatan osilasi benda untuk dikerjakan oleh peserta didik.  Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau

belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.

 Peserta didik memperhatikan rumusan untuk mendapatkan persamaan percepatan osilasi benda yang disampaikan oleh guru.  Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan percepatan

osilasi benda yang disampaikan oleh guru.

 Guru memberikan beberapa soal menentukan percepatan osilasi benda untuk dikerjakan oleh peserta didik.

Konfirmasi

 Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum.

c. Kegiatan Penutup (5 menit)

 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.

(35)

PERTEMUAN KEEMPAT

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Motivasi dan Apersepsi:

- Apa yang terjadi jika sebuah pegas digantungi beban? Prasyarat pengetahuan:

- Apakah syarat terjadinya perubahan panjang pada pegas yang digantungi beban?

b. Kegiatan Inti (75 menit)

Eksplorasi

 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.  Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil pegas,

statip, dan beban.

 Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen

mengetahui pengaruh beban yang digantung pada pegas.  Elaborasi

 Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.  Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.

 Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan periode osilasi, panjang maksimum, dan panjang minimum pegas saat berisolasi yang disampaikan oleh guru.

(36)

panjang maksimum, dan panjang minimum pegas saat berisolasi untuk dikerjakan oleh peserta didik.

Konfirmasi

 Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.

 Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

E. Sumber Belajar

a. Buku Fisika SMA 2A Marteen Kanginan b. Alat dan bahan praktikum

(37)

 Contoh tes uraian

Sebuah pegas memiliki konstanta 1.000 N/m. Pegas berada di atas lantai datar yang licin di mana salah satu ujung pegas diikatkan pada tempat yang tetap, sedangkan ujung lainnya ditambatkan benda bermassa 0,5 kg. Benda disimpangkan sejauh 10 cm dari posisi setimbang. Tentukan: a) frekuensi osilasi benda, b) simpangan sebagai fungsi waktu, c) kecepatan sebagai fungsi waktu, dan d) percepatan sebagai fungsi waktu.

Tegal, 12 Oktober 2010 Mengetahui

Kepala SMA 3 Tegal Guru Mata Pelajaran

Drs.Wuryanto Drs. Ahmad Khariri

(38)

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS

NO. UNSUR-UNSUR KETERANGAN

1. Nilai  Melakukan sungguh-sungguh percobaan

dengan penuh tanggung jawab

 Materi : percobaan pengukuran periode pegas

2. Tujuan  Menanamkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan dengan teliti dan cermat

 Menghargai dan dapat menggunakan alat percobaan dengan hati-hati

3. Pola Perilaku  Melaksanakan tugas sampai selesai

 Melatih kerjasamaa dengan teman melalui percobaan di laboratorium

 Melaksanakan tugas tepat waktu dan semua siswa terlibat di dalamnya  Siswa dapat menghargai waktu

(39)

5. Refleksi dan Evaluasi 

Kelompok siswa yang dapat merangkai alat dan melakukan percobaan dengan benar diberikan poin tambahan dari guru

(40)

Lampiran 2

NASKAH DISKUSI SIKLUS I

1. Jelaskan apa yang dimaksud getaran 3. Jelaskan apa yang dimaksud periode 4. Jelaskan apa yang dimaksud frekuensi

5. Jelaskan hubungan antara massa beban pada pegas dengan pertambahan panjang .

(41)

Lampiran 3

KUNCI JAWABAN DISKUSI SIKLUS I

1. Getaran adalah usikan atau gangguan pada suatu medium yang bergerak bolak-balik.

2. Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu getaran

3. Frekuensi adalah jumlah getaran yang ditempuh dalam waktu satu detik.

4. Massa pada suatu pegas berbanding lurus terhadap pertambahan panjang pegas.

(42)

Lampiran 4

NASKAS TES AKHIR SIKLUS I

1. Suatu pegas digantung vertikal dan pada ujung pegas diberi beban 2 kg, hingga pegas bertambah panjang 10 cm. Jika pegas ditarik sejauh 2 cm ke bawah, hitunglah energi potensial sebelum beban dilepas.

2. Suatu titik materi bergetar harmonis dengan amplitudo 50 cm. Bila suatu saat energi potensial sama dengan energi kinetik, hitunglah besar simpangannya.

3. Suatu ayunan sederhana melakukan getaran harmonis sebanyak 30 getaran tiap menit. Jika g = 10 m/s2, hitunglah panjang talinya .

4. Suatu pegas digantung vertikal dan pada ujungnya diberi beban 2 kg sehingga pegas bertambah panjang 20 cm. Jika pegas ditarik ke bawah sejauh 10 cm lalu dilepaskan, hitunglah kecepatannya saat melewati titik setimbang.

(43)

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS I

(44)

Lampiran 6

NASKAH SOAL DISKUSI SIKLUS II

1. Sebuah partikel bergetar harmonis dengan frekuensi 100 Hz dan amplitudo 8 cm. Bila massa benda 10 gram maka besar kecepatanpada saat suhu fasanya 300 adalah ….

2. Sebuah pegas digantungi beban yang bermassa m. Jika x adalah pertambahan panjang pegas, maka periode benda jika dibiarkan bergerak adalah ….

3. Sebuah benda melakukan getaran harmonis dengan amplitudo A. Pada saat kecepatannya sama dengan setengah kecepatan maksimum maka simpangannya

4. Simpangan getaran harmonis dari sebuah pegas dengan amplitudo

2 cm sewaktu mempunyai energi kinetik dua kali energi potensial adalah ….

5. Dari persamaan getaran harmonis :

(45)

Lampiran 7

KUNCI JAWABAN DISKUSI SIKLUS II

1. Y = 4 centimeter

(46)

Lampiran 8

NASKAH TES AKHIR SIKLUS II

1. Sebuah benda melakukan getaran harmonis dengan persamaan simpangan:

y = 10 sin π t cm, maka kecepatan simpangan setelah

3

4 detik adalah

….

2. Sebuah partikel massanya 10 gram diikat dengan seutas tali yang cukup panjag diberi simpangan maksimum 2 cm. Jika frekuensi getarnya 40 Hz, maka besar energi maksimum getaran partikel itu adalah ….

3. Pada saat energi kinetik benda yang bergetar selaras sama dengan energi potensialnya maka ….

4. Suatu pegas digantung vertikal dan pada ujung pegas diberi beban 2 kg, hingga pegas bertambah panjang 10 cm. Jika pegas ditarik sejauh 2 cm ke bawah, hitunglah energi potensial sebelum beban dilepas.

(47)

Lampiran 9

KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS II

1. Y = 5√3 centimeter 2. E = 0.0256 Joule

3. Ketika Ep = Ek maka kemungkinan sudut fasenya 450 atau kemungkinan nilai simpanganya 0,5√2 dari amplitudonya.

4. Ep = 0,04 Joule

(48)
(49)

Lampiran 11

Lembar Pengamatan Diskusi Siklus I keaktifan Kemampuan dalam memecah

pertanyaan tunggal

Kemampuan dalam menyelesaikan soal

Aktif Pasif Mampu Belum mampu 6,0 6,0

I X X X

Keterangan Aspek yang dinilai :

1. Keantusiasan kelompok dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas 2. Keberanian kelompok untuk mengerjakan di depan kelas.

(50)

Lampiran 12

Lembar Pengamatan Diskusi Siklus II Keaktifan Kemampuan dalam memecah

pertanyaan tunggal

Kemampuan dalam menyelesaikan soal

Aktif Pasif Mampu Belum mampu 6,0 6,0

I X X X

Keterangan Aspek yang dinilai :

1. Keantusiasan kelompok dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas 2. Keberanian kelompok untuk mengerjakan di depan kelas.

(51)

Lampiran 13

(52)

No Nama Siswa

4 Ari Pamungkas X X

5 Asti Putri X

6 Aulia Zulefatun X X

7 Dhimas Bagus X X

8 Dina Nuraina Arif X X

9 Dinar Andaramukti X X

10 Ekonita X X

11 Evi Srirejeki X X

12 Fikri Rahman H X X

13 Isti Nurkhalimah X X

14 M. Faza X X

(53)

23 Nur Yunita X X

24 Reza Eka X X

25 Risti P X X

26 Rezki Budiaji X X

27 Rhoihan Falah X X

28 Sigit Tri Prasetyo X X

29 Suci Wulandari X X

30 Syahrizal Umar X X

31 Teodora R X X

32 Tiok Aji X X

33 Vani Ayu X X

Jumlah 20 13 17 16

Keterangan Aspek Penilaian :

1. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2. Kekondusifan suasana pembelajaran.

3. Keantusiasan siswa dalam melaksanakan tugas.

4. Keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di depan kelas.

5. Kemampuan siswa dalam memecah pertanyaan tunggal menjadi sub-sub pertanyaan yang relevan.

6. Keterampilan siswa menulis di depan papan tulis. 7. Keberanian siswa dalam bertanya.

8. Hubungan kerja antar siswa. 9. Suasana diskusi antar siswa. 10. Kehadiran siswa.

(54)
(55)

Lampiran 14

(56)

No Nama Siswa

4 Ari Pamungkas X X

5 Asti Putri X

6 Aulia Zulefatun X X

7 Dhimas Bagus X X

8 Dina Nuraina Arif X X

9 Dinar Andaramukti X X

10 Ekonita X X

11 Evi Srirejeki X X

12 Fikri Rahman H X X

13 Isti Nurkhalimah X X

14 M. Faza X X

(57)

23 Nur Yunita X X

24 Reza Eka X X

25 Risti P X X

26 Rezki Budiaji X X

27 Rhoihan Falah X X

28 Sigit Tri Prasetyo X X

29 Suci Wulandari X X

30 Syahrizal Umar X X

31 Teodora R X X

32 Tiok Aji X X

33 Vani Ayu X X

Jumlah 29 4 27 6

Keterangan Aspek Penilaian :

1. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2. Kekondusifan suasana pembelajaran.

3. Keantusiasan siswa dalam melaksanakan tugas.

4. Keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di depan kelas.

5. Kemampuan siswa dalam memecah pertanyaan tunggal menjadi sub-sub pertanyaan yang relevan.

6. Keterampilan siswa menulis di depan papan tulis. 7. Keberanian siswa dalam bertanya.

(58)

10. Kehadiran siswa.

(59)

Lampiran 15

(60)

No Nama siswa

8 Dina Nuraina Arif 74

9 Dinar Andarumukti 78

10 Ekonita 77

17 M. Fathul Adhim 71

(61)

25 Ristia P 76

26 Rezki Budiaji 78

27 Roikhan Falah 79

28 Sigit Tri Prasetyo 70

29 Suci Wulandari 72

30 Syahrizal Umar 64

31 Theodora R G 64

32 Tiok Aji P 63

33 Vani Ayu 81

(62)

Yang tuntas KKM = 51,5 %

Lampiran 16

(63)

No Nama siswa

8 Dina Nuraina Arif 85

9 Dinar Andarumukti 97

10 Ekonita 85

17 M. Fathul Adhim 76

(64)

25 Ristia P 86

26 Rezki Budiaji 78

27 Roikhan Falah 79

28 Sigit Tri Prasetyo 76

29 Suci Wulandari 72 KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH PENGAWAS

No. Aspek yang dinilai Nilai

1. Kepribadian guru

a. Kegembiraan bekerja b. Keramahtamahan

c. Kecakapan dalam bertindak d. Keluwesan dengan siswa

85 85 80 95

2. Penampilan guru di depan kelas 81

3. Cara menyampaikan materi pelajaran 82

4. Cara pengelolaan kelas 91

5. Penggunaan bahasa 80

6. Suara guru dalam menyampaikan materi pelajaran 78

7. Cara guru membentuk kelompok belajar siswa 90

8. Cara guru dalam menyampaikan bimbingan

kelompok yang membutuhkan

80

9. Penggunaan ICT dalam pembelajaran 80

10. Waktu yang dibutuhkan 91

(65)

A : Baik sekali Rentang nilai A : 91-100

B : Baik B : 71-90

C : Sedang C : 51-70

Kesimpulan dan saran secara umum:

NIP. 19571128 198312 1 003 NIP. ...

Lampiran 18

LEMBAR PENGAMATAN TERHADAP GURU PADA PROSES PEMBELAJARAN OLEH OBSERVER

No. Aspek yang dinilai Nilai

1. Kepribadian guru

2. Penampilan guru di depan kelas 80

3. Cara menyampaikan materi pelajaran 90

4. Cara pengelolaan kelas 90

5. Penggunaan bahasa 85

6. Suara guru dalam menyampaikan materi

pelajaran 80

7. Cara guru membentuk kelompok belajar siswa 80

8. Cara guru dalam menyampaikan bimbingan

kelompok yang membutuhkan 80

(66)

Rata-rata 85,9

A : Baik sekali Rentang nilai A :

91-100

B : Baik B : 71-90

C : Sedang C : 51-70

Kesimpulan dan saran secara umum:

(67)

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMA Negeri 3 Tegal menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:

Nama : Drs. Ahmad Khariri NIP : 19660720199403 1 005 Pangkat/Gol. : Pembina/Iva

Yang bersangkutan diijinkan melaksanakan penelitian tindakan kelas di SMA Negeri 3 Tegal pada tanggal 1 oktober 2010 sampai dengan tanggal 31 Nopember 2010 di kelas XI IPA 4 dengan pokok bahasan gerak harmonis pada ayunan dan pegas.

Demikian surat keterangan penelitian diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tegal, 1 Oktober 2010

Kepala Sekolah

Drs. H. Wuryanto M.Pd NIP: 19571128 198312 1 003

Lampiran 20

(68)

Siswa sedang sibuk menyimak materi yang sedang dijelaskan guru

(69)

Para siswa sedang pada mengerjakan di depan kelas hasil kerjaannya.

(70)

Para siswa sedang sibuk praktikum

(71)

Pak guru sedang menjelaskan materi dengan tayangan LCD

(72)

Serius mengerjakan praktikum

(73)
(74)

Mengukur pertambahan panjang pegas

(75)

Siswa serius mengamati apa yang terjadi pada pegas

(76)
(77)

Suasana praktikum

Guru ikut mengamati

(78)

Para observer berdiskusi serius.

Lampiran 21

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM DAN HASIL

Kompetensi : Menyelidiki periode dari suatu ayunan sederhana

Indikator : Siswa dapat menemukan hubungan antara periode dengan massa beban yang digantung dan panjang tali penggantung serta dapat menentukan percepatan gravitasi tempat ayunan berada

No.Soal : 1

I. Tujuan

Menyelidiki periode dari suatu ayunan sederhana II. Alat dan bahan yang diperlukan.

(79)

5. Beban gantung (massa benda) 6. Mistar

III. Kegiatan

1. Gambarkan beban pada ujung tali seperti pada gambar 2. Ayunkan beban dengan suudut simpangan kecil

3. Ukur dengan stopwatch waktu untuk 10 ayunan penuh (untuk menentukan T) agar mudah pengamatannya

4. Dengan panjang tetap, ubah beban yang digantungkan

No

Masukkan data dalam tabel berikut : Tabel I : panjang tali = 120cm

(80)

IV. Diskusi dan pertanyaan

1. Dari tabel I, apakah waktu ayun T dipengaruhi oleh besarnya beban yang dipakai ?

2. Dari tabel II, apakah waktu ayun T dipengaruhi oleh panjang tali ? 3. Buatlah grafik T2 terhadap L, hubungan T2 dengan L adalah ... 4. Tentukan besarnya kemiringan grafiknya !

5. Hitunglah nilai rata – rata g (percepatan gravitasi) dari L yang kamu dapat !

V. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan dari kegiatan diatas serta jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi hasilnya !

Kompetensi yang diuji : Menggunakan persamaan hukum Hooke untuk menghitung konstanta elastisitas beberapa bahan

Indikator : Siswa dapat menentukan konstanta elastisitas beberapa bahan elastis

I. Tujuan

1. Dapat melukis grafik hubungan antara pertambahan panjang (∆x) dengan gaya beban (F)

2. Depat menentukan konstanta gaya pegas dari pegas, karet gelang dan pentil

3. Dapat memecahkan masalah yang timbul akibat percobaan ini II. Alat dan Bahan yang diperlukan

1. Statif

2. Mistar / Penggaris 3. Beban

(81)

1. Mula – mula gantungkan pegas pada statif 2. Ukurlah panjang pegas tersebut

3. Berikan beban pada pegas tersebut (misal 100 gram, .... dst)

4. Catatlah pertambahan panjang pegas setiap kali menambahkan beban 5. Ulangi langkah diatas untuk karet gelang dan pentil. (gunakan g = 9,8

m/s-2 )

6. Masukan data – data hasil pengukuran dalam tabel berikut ini

Lo = ... cm

(82)

2. Hitunglah konstanta pegas dan energi potensial masing – masing bahan ! 3. Bagaimanakah hubungan antara gaya (F) dengan pertambahan panjang

(∆x)?

4. Kerjakanlah soal berikut ini :

a. Suatu pegas mula – mula tergantung pada lift yang diam. Pegas ini bertambah panjang 1 cm, jika digantungi beban yang massanya 1 kg. Lift bergerak ke bawah dengan percepatan 2,5 ms-2. Hitunglah berapa cm pertambahan panjangnya !

(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)

Gambar

Tabel I : panjang tali = 120cm

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap refleksi ini akan dilihat hasil perencanaan, tindakan, serta pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan dibantu oleh teman sejawat. Dari hasil refleksi

Berdasarkan hasil dan refleksi terhadap perbaikan pembelajaran siklus I yang selanjutnya berdiskusi dengan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor serta mengkaji

dalam pembelajaran selama penelitian berlangsung. Diskusi dengan guru dan teman sejawat untuk refleksi siklus. penelitian

Pengisian lembar pengamatan aktivitas pelajar dilakukan oleh dosen atau pengajar BIPA di kelas dan teman sejawat. Hasil pengisian lembar pengamatan aktivitas pelajar yaitu

Pengisian lembar pengamatan aktivitas pelajar dilakukan oleh dosen atau pengajar BIPA di kelas dan teman sejawat. Hasil pengisian lembar pengamatan aktivitas pelajar yaitu

Berdasarkan hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat tentang proses penelitian pembelajaran mata pelajaran IPS Siklus I yang telah dilakukan memperoleh

Berdasarkan hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat tentang proses penelitian pembelajaran mata pelajaran IPS Siklus I yang telah dilakukan memperoleh

Pengamatan motivasi belajar dilakukan berdasarkan angket motivasi yang diisi setelah selesai pembelajaran dan dilihat dari lembar observasi yang diisi oleh