• Tidak ada hasil yang ditemukan

8 Contoh PTK SD Kelas 4 Matematika Sudah Jadi Tinggal Edit | Dokumen Sekolah BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "8 Contoh PTK SD Kelas 4 Matematika Sudah Jadi Tinggal Edit | Dokumen Sekolah BAB IV"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dari setiap siklus yang dilaksanakan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan tujuan penelitian yang ditulis oleh penulis sebagai berikut :

A. Deskripsi Per Siklus Pelaksanaan Siklus I

Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa, maka peneliti mengembangkan rencana Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus yang masing–masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

1. Proses Perencanaan

a. Mengidentifikasi masalah. Dalam mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah ini, penulis berkolaborasi dengan beberapa teman sejawat dan supervisor untuk mengungkap dan memperjelas permasalahan yang penulis hadapi untuk dicarikan jalan pemecahan yang tepat, sampai diperoleh hasil yang memuaskan.

b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan indikator mengenal pecahan sederhana dengan menitik beratkan pada penerapan Pendekatan group investigation.

c. Membuat dan merancang lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru beserta indikatornya sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam penerapan Pendekatan group investigation.

(2)

2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran

a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja kelompok.

b. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja

c. Menciptakan masyarakat belajar dengan jalan membentuk kelompok-kelompok dalam pembelajaran.

d. Siswa bersama grup nya dengan menyampaikan hasil kerja.

e. Guru bersama siswa melakukan refleksi di akhir pertemuan untuk membahas hasil kerja kelompok secara klasikal

f. Melaksanakan evaluasi tentang satuan berat. 3. Proses Pengamatan

a. Observer mencatat temuan pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran

b. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam penerapan Pendekatan Group Investigation. c. Hasil pengamatan teman sejawat terhadap peneliti saat proses

perbaikan pembelajaran diperoleh temuan sebagai berikut:

1) Sebelum kegiatan inti peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran

2) Bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar masih secara umum belum menyeluruh pada siswa mengalami kesulitan belajar.

3) Dalam pembelajaran guru tidak menyesuaikan alokasi waktu d. Hasil pengamatan teman sejawat terhadap siswa dalam mengikuti

proses perbaikan pembelajaran diperoleh temuan sebagai berikut: 1) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran masih kurang

2) Keberanian siswa dalam bertanya masih kurang, terlihat waktu bertanya siswa tampak malu-malu

(3)

4. Proses Refleksi

Setelah selesai melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I ini dan berdasarkan hasil pengamatan atas tindakan perbaikan pembelajaran atas di peroleh hasil refleksi sebagai berikut:

a. Dalam pembelajaran guru kurang memotivasi siswa sehingga siswa cenderung pasif.

b. Guru menerangkan terlalu cepat, sehingga siswa tidak dapat mendengarkan dengan jelas

c. Belum semua anak beraktivitas dalam berpendapat

d. Langkah-langkah dalam pembelajaran belum sesuai dengan penerapan Pendekatan Group Investigation.

d. Guru tidak memberi bimbingan secara khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar secara langsung.

Secara umum pelaksanaan sudah berjalan dengan baik, namun ada kekurangan yaitu tidak menggunakan media pembelajaran secara optimal. Pelaksanaan Siklus II

Berdasarkan hasil dan refleksi terhadap perbaikan pembelajaran siklus I yang selanjutnya berdiskusi dengan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor serta mengkaji beberapa teori pembelajaran Matematika kelas IV di Sekolah Dasar, maka peneliti mengembangkan rencana perbaikan pembelajaran siklus II berupa prosedur kerja yang dilaksanakan di dalam kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksaan tindakan, pengamatan dan refleksi. 1. Proses Perencanaan

a. Perencaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Dalam perencaan ini penulis berkolaborasi dengan teman sejawat dan supervisor untuk mengungkap dan memperjelas permasalahan yang penulis temui untuk dicarikan jalan pemecahan yang tepat, sampai diperoleh hasil yang memuaskan.

b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan mengenal satuan berat dengan menitik beratkan pada penggunaan media gambar.

(4)

d. Membuat dan merancang lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru beserta indikatornya sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam penggunaan media gambar. e. Merancang dan menyusun evaluasi yang digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa dalam memahami materi pelajaran. 2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan indikator satuan berat yang melibatkan guru dan teman sejawat sebagai pengamat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan gambar-gambar satuan berat sesuai pada lembar kerja siswa

b. Guru memberikan pertanyaan lisan kepada siswa mengenai pengertian pecahan dan dilanjutkan tentang satuan berat. Beberapa siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya, apabila siswa belum memahami pecahan guru mengarahkan pemahaman siswa dengan menunjukkan salah satu gambar satuan berat.

c. Guru meminta salah satu siswa untuk menceritakan isi.

d. Guru menyiapkan gambar yang lain, salah satu siswa ditunjuk ke depan untuk menceritakan gambar secara berurutan hingga akhir. 3. Pengamatan

a. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam penggunaan media gambar

b. Observer mencatat temuan pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran

c. Hasil pengamatan teman sejawat terhadap peneliti saat proses perbaikan pembelajaran diperoleh temuan sebagai berikut:

1) Pada kegiatan awal peneliti telah mempersiapkan rencana pembelajaran dan dalam membuka pelajaran sesuai dengan materi 2) Pada kegiatan inti dalam penggunaan media sudah variatif

(5)

4) Pelaksanaan evaluasi sudah berjalan baik dan mengakhiri pelajaran dengan penjelasan

5) Pembelajaran diakhiri dengan penjelasan

d. Hasil pengamatan teman sejawat terhadap siswa dalam mengikuti proses perbaikan pembelajaran diperoleh temuan sebagai berikut: 1) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran sudah baik

2) Keberanian siswa dalam bertanya sudah baik, hal in terlihat setiap ada pertanyaan siswa siap menjawab dengan cepat tanpa ragu-ragu 3) Keaktifan dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran sudah

baik. 1. Proses Refleksi

Setelah selesai melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II dan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam kelas dan dilanjutkan dengan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Dengan menggunakan media pembelajaran yang optimal memudahkan siswa dalam menerima penjelasan guru tentang mengenal pecahan sederhana

b. Secara umum pelaksanaan sudah berjalan dengan baik, maka perbaikan pembelajaran siklus II dinyatakan berhasil, sebab hasil belajar siswa tentang mengenal pecahan sederhana semua siswa sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal.

Keberhasilan dan Kegagalan

1. Deskripsi kesiapan menerima pelajaran

Dari hasil observasi “Kesiapan menerima pelajaran” diperoleh gambaran pada waktu proses pembelajaran siklus I, kesiapan siswa dalam menerima pelajaran relatif masih kurang. Hal ini dipengaruhi karena siswa kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan.

(6)

Dari hasil observasi proses pembelajaran diperoleh kekurangaktifan siswa dalam proses pembelajaran disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Belum semua anak beraktivitas dalam berpendapat

b. Dalam pembelajaran guru kurang memotivasi siswa sehingga siswa cenderung pasif.

c. Guru menerangkan terlalu cepat, sehingga siswa tidak dapat mendengarkan dengan jelas.

d. Dalam pembelajaran kurang mengunakan media yang memadai

e. Guru belum memberikan bimbingan secara khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar secara langsung.

Pelaksanaan Siklus III

Berdasarkan hasil dan refleksi terhadap perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II yang selanjutnya berdiskusi dengan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor serta mengkaji beberapa teori pembelajaran Matematika kelas IV di Sekolah Dasar, maka peneliti mengembangkan rencana perbaikan pembelajaran siklus III berupa prosedur kerja yang dilaksanakan di dalam kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

1. Proses Perencanaan

a. Perencaan tindakan pada siklus III didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I dan II. Dalam perencaan ini penulis berkolaborasi dengan teman sejawat dan supervisor untuk mengungkap dan memperjelas permasalahan yang penulis temui untuk dicarikan jalan pemecahan yang tepat, sampai diperoleh hasil yang memuaskan.

b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan mengenal satuan berat dengan menitik beratkan pada penggunaan metode Contextual Teaching and Learning .

c. Memilih dan menentukan media yang sesuai dengan indikator mengenal satuan berat.

(7)

dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam penggunaan media gamba. e. Merancang dan menyusun evaluasi yang digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa dalam memahami materi pelajaran. 2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan indikator mengenal mengenal satuan berat yang melibatkan guru dan teman sejawat sebagai pengamat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya. b. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja

c. Menciptakan sifat ingin tahu dengan bertanya

d. Menciptakan masyarakat belajar dengan jalan membentuk kelompok-kelompok dalam pembelajaran.

e. Menghadirkan seorang model sebagai contoh pembelajaran dengan menyampaikan hasil kerja kelompok.

f. Guru bersama siswa melakukan refleksi di akhir pertemuan untuk membahas hasil kerja kelompok secara klasikal

g. Melaksanakan evaluasi 3. Pengamatan

a. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam penggunaan media gambar

b. Observer mencatat temuan pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran

c. Hasil pengamatan teman sejawat terhadap peneliti saat proses perbaikan pembelajaran diperoleh temuan sebagai berikut:

1) Pada kegiatan awal peneliti telah mempersiapkan rencana pembelajaran dan dalam membuka pelajaran sesuai dengan materi 2) Pada kegiatan inti dalam penggunaan metode sudah baik.

(8)

4) Pelaksanaan evaluasi sudah berjalan baik dan mengakhiri pelajaran dengan penjelasan

5) Pembelajaran diakhiri dengan penjelasan

d. Hasil pengamatan teman sejawat terhadap siswa dalam mengikuti proses perbaikan pembelajaran diperoleh temuan sebagai berikut: 1) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran sudah baik

2) Keberanian siswa dalam bertanya sudah baik, hal in terlihat setiap ada pertanyaan siswa siap menjawab dengan cepat tanpa ragu-ragu 3) Keaktifan dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran sudah

baik. 4. Proses Refleksi

Setelah selesai melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus III dan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam kelas dan dilanjutkan dengan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus III diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang optimal memudahkan siswa dalam menerima penjelasan guru tentang satuan berat.

b. Secara umum pelaksanaan sudah berjalan dengan baik, maka perbaikan pembelajaran siklus III dinyatakan berhasil, sebab hasil belajar siswa tentang satuan berat semua siswa sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal.

Keberhasilan dan Kegagalan

1. Deskripsi kesiapan menerima pelajaran

Dari hasil observasi “Kesiapan menerima pelajaran” diperoleh gambaran pada waktu proses pembelajaran siklus I dan II, kesiapan siswa dalam menerima pelajaran relatif masih kurang.Hal itu disebabkan semangat yang kurang.

(9)

Dari hasil observasi proses pembelajaran diperoleh kekurangaktifan siswa dalam proses pembelajaran disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Belum semua anak beraktivitas dalam berpendapat

b. Dalam pembelajaran guru kurang memotivasi siswa sehingga siswa cenderung pasif.

c. Guru menerangkan terlalu cepat, sehingga siswa tidak dapat mendengarkan dengan jelas.

d. Dalam pembelajaran tidak mengunakan media yang memadai

e. Guru belum memberikan bimbingan secara khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar secara langsung

f. Guru kurang memfasilitatori siswa

B. HASIL PENELITIAN

1. Hasil Evaluasi Sebelum Perbaikan Pembelajaran Tabel 1

Tabulasi Frekuensi Hasil Evaluasi Belajar Sebelum Perbaikan

No Rentang Nilai Jumlah Prosentase

(10)

Apabila hasil evaluasi kegiatan sebelum perbaikan pembelajaran tersebut disajikan dalam diagram, maka akan terlihat seperti gambar 1 berikut:

Gambar 1 : Grafik Hasil Evaluasi Matematika Semester 1 tentang “satuan berat”.

Dari hasil belajar seperti gambar 1 menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteri Ketuntasan Minimal dan nilai tertinggi 80, maka peneliti berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan Penelitian Tindakan Kelas.

2. Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I diperoleh hasil meningkat, pemahaman siswa kompetensi dasar mengenal pecahan sederhana sudah ada peningkatan, hasil perbaikan pembelajaran siklus I disajikan pada tabel 2 berikut:

Tabel 2

Tabulasi Frekuensi Hasil Evaluasi Belajar Perbaikan Siklus I

No Rentang Nilai Jumlah Prosentase

1 50 3 14%

2 60 9 41%

3 70 6 27%

4 80 2 9%

5 90 2 9%

(11)

Jumlah 22 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasi evaluasi mata pelajaran Matematika dengan Kompetensi Dasar satuan berat kelas IV semester 1 SD Negeri 4 Suru Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan, siklus I kegiatan perbaikan pembelajaran dari 22 siswa yang mendapat nillai 50 sebanyak 3 orang siswa, nilai 60 sebanyak 9 orang siswa, nilai 70 sebanyak 6 orang siswa, nilai 80 sebanyak 2 orang siswa dan yang mendapat nilai 90 sebanyak 2 orang siswa dan nilai 100 tidak ada.

Apabila hasil evaluasi kegiatan sebelum perbaikan pembelajaran tersebut disajikan dalam diagram, maka akan terlihat seperti gambar 2 berikut:

Gambar 2 : Grafik Hasil Evaluasi Matematika Semester 1 tentang “satuan berat”.

Dari hasil belajar seperti gambar 2 menunjukkan bahwa sudah banyak siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, namun nilai yang diharapkan masih rendah, maka peneliti berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan Penelitian Tindakan Kelas.

3. Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II

(12)

Tabel 3

Tabulasi Frekuensi Hasil Evaluasi Belajar Perbaikan Siklus II

No Rentang Nilai Jumlah Prosentase

1 60 5 23%

2 70 7 32%

3 80 7 32%

4 90 1 4%

5 100 2 9%

Jumlah 22 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasi evaluasi mata pelajaran Matematika dengan Kompetensi Dasar satuan berat kelas IV semester 1 SD Negeri 4 Suru Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Siklus II dari 22 siswa yang mendapat nilai sebanyak 5 orang siswa, nilai 70 sebanyak 7 orang siswa, nilai 80 sebanyak 7 orang siswa, nilai 90 sebanyak 1 orang siswa dan yang mendapat nilai 100 sebanyak 2 orang siswa dan nilai 94,2-100,0 sebanyak 2 orang siswa.

Apabila hasil evaluasi kegiatan sebelum perbaikan pembelajaran tersebut disajikan dalam diagram, maka akan terlihat seperti gambar 3 berikut:

(13)

meningkatkan hasil belajar.Meskipun demikian perbaiakan pembelajaran dilanjutkan Siklus III.

4. Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus III

Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus III diperoleh hasil meningkat, pemahaman siswa kompetensi dasar mengenal satuan berat sudah ada peningkatan, hasil perbaikan pembelajaran siklus III disajikan pada tabel 3 berikut:

Tabel 4

Tabulasi Frekuensi Hasil Evaluasi Belajar Perbaikan Siklus III

No Rentang Nilai Jumlah Prosentase

1 50 0 0%

2 60 0 0%

3 70 8 36%

4 80 9 41%

5 90 1 5%

6 100 4 18%

Jumlah 22 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasi evaluasi mata pelajaran Matematika dengan Kompetensi Dasar mengenal satuan berat kelas IV semester 1 SD Negeri 4 Suru Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan, pada siklus III dari 22 siswa yang mendapat nilai 50 tidak ada, nilai 60tidak ada, nilai 70 sebanyak 8 orang siswa, nilai 80 sebanyak 9 orang siswa ,yang mendapat nilai 90 sebanyak 1 orang siswa dan nilai 100 sebanyak 4 orang siswa.

(14)

Dari hasil belajar seperti gambar 4 menunjukkan bahwa banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteri Ketuntasan Minimal dan nilai tertinggi 100, hal ini menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran siklus III dengan menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal. Berarti Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan telah berhasil.

Berdasarkan tabel 1, 2, 3, dan 4 hasil perolehan data mata pelajaran Matematika dengan Kompetensi Dasar mengenal satuan berat kelas IV semester 1 SD Negeri 4 Suru Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2012 / 2013 ternyata ada peningkatan ketuntasan hasil belajar dari sebelum perbaikan pembelajaran, siklus I, siklus II sampai siklus III. Dalam kegiatan pembelajaran sebelum diadakan perbaikan pembelajaran 4 orang siswa dari 22 siswa dengan ketuntasan 18% siklus I ada 10 orang siswa dari 22 siswa mencapai nilai tuntas (45%), pada perbaikan pembelajaran siklus II ada 17 siswa dari 22 siswa mencapai nilai tuntas 77% dan pada perbaikan pembelajaran siklus III ada 22 siswa dari 22 siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (100%).

(15)

Tabel 5

Peningkatan Hasil Evaluasi Perbaikan

Sebelum Perbaikan, Siklus I, Siklus II dan Siklus III

No Uraian Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 4 18% 10 45% 17 77% 22 100%

2 Belum

Tuntas 18 82% 12 55% 5 33% -

Dengan melihat data di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Sebelum perbaikan pembelajaran siswa yang tuntas hanya 4 siswa dari 22 siswa (18%).

b. Pada siklus I siswa yang tuntas 10 siswa dari 22 siswa (45%). c. Pada siklus II siswa yang tuntas 17 siswa dari 22 siswa (77%). d. Pada siklus III siswa yang tuntas 22 siswa dari 22 siswa (100%). Sedangkan siswa yang belum tuntas sebagai berikut:

a. Sebelum perbaikan pembelajaran 18 siswa dari 22 siswa belum tuntas (82%).

b. Pada siklus I 12 siswa dari 22 siswa yang belum tuntas (55%). c. Pada siklus II 5 siswa dari 22 siswa yang belum tuntas (33%). d. Pada siklus III tidak ada siswa yang belum tuntas (0%).

(16)

A. Pembahasan dari Setiap Siklus

Berdasarkan hasil pengolahan data, temuan dan refleksi maka dapat dibahas sebagai berikut:

1. Siklus I

Sebelum perbaikan pembelajaran siswa yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 70 ada 4 siswa atau 18%

2. Siklus II

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I dengan metode group investigation siswa yang tuntas belajar dengan rata-rata 70 keatas ada 10 siswa atau 45%

3. Siklus III

Dengan melalui Pendekatan, Contextual Teaching and Learning

Kompetensi Dasar mengenal satuan berat di SD Negeri 4 Suru Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan ternyata menunjukkan hasil yang meningkat dibuktikan dengan data tes formatif pada siklus II, pada siklus II meningkat menjadi 17 siswa atau 77%.

(17)

Gambar

Tabel 1
Tabel 2
Gambar 2 :Grafik  Hasil  Evaluasi  Matematika  Semester 1 tentang
Tabel 3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Satu lingkungan yang menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah lebih baik daripada praktik kerja/magang dan mampu membentuk para pembelajar untuk belajar dari sendiri,

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini disusun berdasarkan perbaikan pembelajaran yang telah peneliti laksanakan di kelas IV SD Negeri Tunggu, Kecamatan Penawangan, Kabupaten

Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang

Perbaikan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus.Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan

Metode yang akan digunakan adalah metode ceramah dan metode diskusi dengan alat peraga gambar hitam putih bagian – bagian rangka.. Guru memberi salam pembuka

Bunga tidak lengkap ( tidak sempurna ), yaitu bunga yang tidak memiliki salah satu bagian kelopak bunga, mahkota bunga, putik atau benang sari.. Bunga yang memiliki tangkai,

Data-data dari observasi dan evaluasi pada siklus II dikumpulkan, kemudian berdasarkan hasil ini peneliti melakukan refleksi diri tentang pembelajaran

Peneliti dengan teman sejawat berdiskusi menindaklanjuti hasil refleksi pembelajaran pra siklus untuk me- nentukan langkah-langkah penyusunan RP siklus I dengan