Perjanjian Kredit dengan J
BPR Ar
PERJANJIAN KREDIT DEN
BERMOTOR DI PT BP
Keterbutuhan masyarakat akan dana kemampuan mereka untuk memenuh mencari lembaga yang dapat meny Perkreditan Rakyat (BPR). BPR me yang mudah dan cepat. Kredit BPR untuk memastikan bahwa pihak debi dengan Agunan(Jaminan). Jamina bermotor. Dengan adanya jaminan B kepastian bahwa debitor mampu wanprestasi tidak dapat dihindari, d debitor wanprestasi.
Katakunci : Jaminan Fidusia, Debitor
People need about quick funds is v abilities to fulfill their daily needs. who can set aside credit funds. In thi people by giving credit through easy treaty. To make sure the debitors pa Guarantee that mostly used in BPR that the debitors will pay their debt Each BPR has its own way to cope wa
Keywords: Fidusiary, Wanprestasi D
n Jaminan Fidusia atas Kendaraan Berm
Artha Mutiara Kab. Semarang
Oktorio Hery Kusworo
ENGAN JAMINAN FIDUSIA ATAS KEN
T BPR ARTHA MUTIARA KAB. SEMAR
Abstraksi
na cepat sekarang ini sangat tinggi, hal ini diseba enuhi kebutuhan hidup. Karena hal tersebut m
enyediakan dana secara kredit, dalam hal ini membantu masyarakat dengan memberikan kredi
R juga menggunakan unsur perjanjian, yaitu perja debitor membayar hutangnya maka perjanjian kre
nan yang kebanyakan digunakan di BPR ada n BPR memberikan kredit kepada masyarakat, unt pu melunasi hutangnya. Walaupun demikian i, dan tiap-tiap BPR sudah memiliki cara masing
bitor Wanprestasi
Abstraction
is very high nowadays. It is because of the inade ds. Because of that reason, people will be looking n this case, it refers to Bank Perkreditan Rakyat (B asy and quick process. BPR credit also uses treaty
pay their debt, credit treaty is followed by Aguna R is for motor vehicles. By giving assurance, BPR debt. But still the risk of wanprestasi debitors cannot
e wanprestasi debitors. i Debitors
rmotor di PT.
KENDARAAN
ARANG
babkan kurangnya masyarakat akan ini adalah Bank dit melalui proses rjanjina kredit dan kredit harus diikuti adalah kendaraan untuk memberikan an resiko debitor sing-masing ketikaadequacy of their ooking for an institute (BPR). BPR helps aty, which is credit gunan (guarantee). PR gives certainty annot be avoided.
PENDAHULUAN
Pengaruh ekonomi di Negara i turunya ekonomi Negara yang pa kebanyakan memiliki usaha-usaha y Negara. Kondisi ekonomi seperti ini
Lembaga yang banyak diguna Rakyat (BPR), yang diatur dalam pemberian kredit yang dilakukan B kepastian kepada kreditor.
Jaminan dalam perkreditan mem benteng terakhir bila debitur wa kewajibanya kepada pihak bank.1
Dalam Pasal 1 ayat (23)Undang Tahun 1992 tentang Perbankan menj “Jaminan tambahan disertai nasabah de atau pembiayaan berdasarkan prinsip Umumnya kita mengenal ada 2 jenis 1. Jaminan Perorangan ( Per-soonl
yang menimbulkan hubungan l memberikan hak untuk didahul ketiga tersebut hanyalah merupa borgtocht.2
2. Jaminan kebendaan (Zakelijke – kreditur atas suatu kebendaan debitur melakukan wanprestasi. Dewasa ini hak jaminan yang keba adalah jaminan fidusia atas kendara Pada dasarnya lembaga fidusia deng fidusia, maka untuk menghindari s dalam UUF adalah lembaga jamina
1
Suharno,Analisa kredit,(Jakarta: Djamba 2
Frieda Husni Hasbullah,Hukum Kebendaa Co,2009 ) hlm. 12
3
Ibid. hlm. 18
a ini sedang mengalami per-kembangan yang san paling bisa merasakan adalah masyarakat, ha yang sedang berkembang dan dipengaruhi oleh
ini mendorong masyarakat untuk melakukan kredi unakan sekarang ini oleh masyarakat adalah Ba
m UU No. 10 Th. 1998 Pasal 1 ayat (4). Tent n BPR harus ada benda jaminan (agunan) karena
empunyai makna yang sangat penting, karena jam wanprestasi atau mengalami kegagala dalam
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 juncto Undang enjelaskan tentang jaminan yang berbunyi :
ah debitur kepada bank dalam rangka mendapatka nsip syariat”.
nis Hak Jaminan yaitu :
oonlijke Zekerheidsrechten / Personal Guarant ) n langsung dengan orang tertentu atau pihak keti hulukan pada benda-benda tertentu, karena harta rupakan jaminan bagi terselenggaranya suatu pe
ke – Zekerheidsrechten) adalah jaminan yang mem an milik debitur hak untuk memanfaaftkan benda
si.3
kebanyakan dijadikan sebagai objek jaminan dida araan bermotor, karena hampir semua masyaraka dengan memperhatikan dasarnya memiliki dua m i salah faham dalam judulnya menegaskan bahw inan fidusia sehingga judul dari undang-undang
batan, 2003)hlm. 40
aan Perdata Hahk-Hak Yang Memberikan Jaminan Jilid I
sangat pesat. Naik t, karena mereka eh faktor ekonomi dit. Bank Perkreditan Tentunya di dalam na untuk memberi aminan merupakan m menyelesaikan Undang-Undang No 7
tkan fasilitas kredit
ant ) adalah jaminan ketiga artinya tidak ta kekayaan pihak perikatan seperti
emberikan kepada benda tersebut jika
didalam suatu BPR rakat memilikinya. a macam lembaga bahwa yang diatur ng tersebut adalah
Hill-”jaminan fidusia” sedangkan dalam Fidusia” (UUF).4
Disebutkan dalam Pasal 1 Undang-Unda adalah pengalihan hak kepemilikan benda yang hak kepemilikanya d kepemilikanya dialihkan tetap dala adalah hak jaminan atas benda ber bergerak khususunya bangunan yang dalam UU. No. 4 Tahun 1996 tent pemberi fidusia, sebagai agunan bag diutamakan kepada penerima fidusia Objek jaminan fidusia adalah benda memberikan pengertian tentang bend dialihkan, baik yang berwujud maupun terdaftar, yang bergerak maupun yang hipotek”. Kreditur yang mem-beri perjanjian tersebut, namun itu tidak misalnya, dijelaskan tentang pelaksa 29 ayat (1) Undang - Undang Nomor cidera janji, eksekusi terhadap Bend cara : a. pelaksanaan titel ekseku Penerima Fidusia; b. penjualan be Penerima Fidusia sendiri melalui p hasil penjualan; c. penjualan di bawa Penerima Fidusia jika dengan cara d para pihak”.
Adanya hal-hal seperti yang dis degan jaminan fidusia yang terjadi d kredit, oleh karena itu penulis meng KREDIT DENGAN JAMINAN F ARTHA MUTIARA KAB. SEMAR
lam citeer title (judul singkat) cukup disebut “Unda
-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan an suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ke dialihkan tetap dalam penguasaan pemilik be alam penguasaan pemilik benda”, sedangkan “J ergerak baik yang berwujud maupun tidak berwu ang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebaga tentang Hak Tanggungan, yang tetap berada dal bagi pelunasan utang tertentu, yang memberikan k dusia terhadapa kreditur lainya”.
nda dalam Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Nomor benda yaitu ”Benda adalah segala sesuatu yang da
aupun yang tidak berwujud, yang terdaftar maupun yang tak bergerak yang tidak dapat dibebani hak t
erikan kredit dengan jaminan fidusia mengura ak dapat menghindari resiko2 lainya. Pada saat ter ksanaan eksekusi jaminan fidusia yang dijelaska Nomor 42 Tahun 1999 yaitu “Apabila debitor atau P
nda yang menjadi objek Jaminan Fidusia dapat di kutorial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 n benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia ui pelelangan umum serta mengambil pelunasan wah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepaka ra demikian dapat diperoleh harga tertinggi yang
disebut diatas Penulis ingin mengetahui lebih dalam di didalam BPR dikarenakan jaminan fidusia yang
ngangkatnya sebagai bahan skripsi dengan judul NAN FIDUSIA ATAS KENDARAAN BERMOTOR
ARANG”
“Undang-Undang
an fidusia. “fidusia n ketentuan bahwa benda yang hak n “Jaminan fidusia rwujud, dan tidak gaimana dimaksut dalam penguasaan n kedudukan yang
or 42 Tahun 1999 dapat dimiliki dan aupun yang tidak k tanggungan atau urangi resiko dari terjadi wanprestasi kan didalam Pasal u Pemberi Fidusia t dilakukan dengan 15 ayat (2) oleh ia atas kekuasaan n piutangnya dari katan Pemberi dan ng menguntungkan
lam tentang kredit ang menjadi objek udul “PERJANJIAN OTOR DI PT. BPR
TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Bermotor di PT. BPR Artha Mut 2. Untuk mengetahui jika Debitur
Atas Kendaraan Bermotor di PT. METODE
Deskriptif kualitatif yaitu data ya analisis data. Pernyataan ilmiah harus dengan sejumlah cara atau metode Metode Kuali-tatif adalah suatu ta yaitu apa yang dinyatakan, responde dan dipelajari sebagai sesuatu yang ut HASIL PENELITIAN DAN PEMB Pelaksanaan Perjanjian Kredit de Artha Mutiara Kab. Semarang
PT. BPR Artha Mutiara yang be salah satunya adalah dalam bentuk dari pihak PT. BPR Artha Mutiara dahulu kepada PT. BPR Artha Muti pengajuan kredit.
Ada tiga jenis kredit yang ditawa konsumsi dan kredit rekening koran. debitor diwajibkan mengisi dan m pengajuan kredit dengan Jaminan Fidus 1. Identitas dan syarat-syarat aplik 2. Bagian Marketing memeriksa sesuai dengan apa yang diminta 3. Setelah persyaratan lengkap m jaminannya (interview). Pihak B debitor, yang meliputi :
5
Hamidi,Metode Penelitian Kualitatif,(Mala 6
Soerjono Soekanto,Pengantar Penelitian hlm. 250
7
Muslimin,Wawancara,Kabag Remidian P
naan Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia At utiara Kab. Semarang.
tur wanprestasi dalam Perjanjian Kredit dengan J PT. BPR Artha Mutiara Kab. Semarang.
yang terkumpul dalam penelitian kemudian di arus berdasarkan data atau sejumlah informasi yang ode yang telah dinilai benar, yang disebut met u tata cara penelitian yang menghasilkan data de ponden secara tertulis atau lisan, dan juga perilaku ny
ng utuh.6 MBAHASAN
dengan jaminan fidusia atas kendaraan bermo
ng bekerja dilingkup pemberian jasa, memberikan uk kredit. Sebelum calon debitor mendapatkan pe
ara calon debitor harus mengajukan permohonan utiara dengan cara mengisi permohonan aplikasi d
tawarkan PT. BPR Artha Mutiara yaitu kredit moda koran. Sebelum pengajuan kredit disetujui oleh pi
n memenuhi persnyaratan aplikasi. Persyaratan Fidusia tersebut antara lain :7
plikasi yang diminta oleh BPR
ksa persyaratan administratif apakah syarat-syara nta oleh pihak BPR.
p marketing menghubungi debitor, untuk memast k Bank akan melakukan penilaian dan pemeriksaan t
alang: Universitas Muhammadiyah Malag, 2004),hlm. 5 an Hukum, Cetakan Ketiga,(Jakarta:Penerbit Universitas In n PT. BPR Artha Mutiara Kab. Semarang, 6 Juni 2012
a Atas Kendaraan n Jaminan Fidusia dijadikan sebagai yang dikumpulkan etode penelitian.5 deskriptif-analitis, ku nyata, yang diteliti
motor di PT. BPR
kan pelayanan jasa persetujuan kredit ohonan kredit terlebih i dan syarat-syarat
modal kerja, kredit h pihak BPR, calon tan dan tata cara
arat yang diminta
astikan kredit dan aan terhadap calon
4. Setelah pemanggilan calon de diberitahukan kepada kepala caba 5. Kepala cabang atau kabag kr
debitor.
6. Semua data setelah selesai surv hasil survey yang diberikan supl diberikan oleh calon debitor. 7. Setelah analis kredit melakukan
dilakukan bersama surveyer inde 8. Data yang diperoleh kemudian di
data diajukan ke Direksi.
9. Direksi bersama komisaris mem akan memutuskan :
a. Disetujui b. Ditolak
10. Setelah disetujui oleh direksi de persyaratan-persyaratan yang suda 11. Pendaftaran Jaminan Fidusia
a. Pembebanan Jaminan Fidus akta Jaminan Fidusia. Not pernyataan pendaftaran jam b. Permohonan kemudian diaj Indonesia melalui Kantor P atau wakil ). Pendaftaran ke ada dua kemungkinan yaitu : 1) Ditolak, jika persyarat
peraturan.
2) Diterima, jika persyarat a) Pejabat mencatat
yang sama pada wa b) Penerbitan sertifika
tanggal yang sama
on debitor dan pemeriksaan syarat-syarat ters cabang.
kredit melakukan survey (ada interview) langsun
urvey, dibagian analis kredit, analis kredit mengol suplyer. Kemudian dianalisis apakah ada unsur ke
kukan interview, analis kredit akan melakukan survey ndependent.
n diolah kembali, setelah dianggap data komplit, ke
empelajari data yang diberikan, setelah dianggap
i debitor diminta menandatangani perjanjian kre sudah ditentukan oleh pihak bank.
idusia dilakukan oleh notaris yang ditunjuk deng Notaris yang sudah ditunjuk oleh BPR harus aminan fidusia.
diajukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi M or Pendaftaran Fidusia tempat kedudukan pemberi
n kemudian diproses oleh pejabat penerima penda itu :
ratan yang sudah ditentukan tidak lengkap /tidak
ratan sudah terpenuhi maka :8
at Jaminan Fidusia dalam Buku Daftar Fidusia waktu permohonan sesuai dengan Pasal 14 UUF. ifikat Jaminan Fidusia dan diserahkan kepada
a dengan tanggal pencatatan sesuai dengan Pasal
ersebut kemudian
sung kepada calon
ngolah semua data kebohongan yang
vey lapangan yang
t, kemudian semua
nggap layak, Direksi
kredit yang berisi
dengan dibuatkanya arus melampirkan
Manusia Republik eri Fidusia ( Kuasa endaftaran fidusia,
dak sesuai dengan
ia dengan tanggal UUF.
da pemohon pada sal 14 UUF.
Pada sertifikat Jam “DEMI KEADILA Sesuai dengan kete 12. Setelah didaftarkan Fidusia ba
kredit.
Debitur wanprestasi dalam Perj Bermotor di PT. BPR Artha Mutiar
Prosedur penagihan yang dilakuka jangka waktu yang panjang walaupun kreditor dalam eksekusi Jaminan F dijelaskan dalam Pasal 15 ayat ( melakukan wanprestasi di BPR Arta 1. Dalam waktu 1(satu) bulan kete
teguran). Ditujukan untuk mema kapan debitor akan melakukan pe 2. Jika sudah diberikan surat pangg
(jangka waktu 7hari setelah sura 3. Jika SP 1 tidak mendapatkan res 4. Jika SP 2 juga tidak mendapatka 5. SP 3 tidak mendapat respon debi
BPR akan mendatangi tempat ting 6. Pengambilan barang jaminan
mendatangi tempat tinggal de Penyerahan. Surat Pernyataan P saat penandatanganan surat per wanprestasi debitor secara suka ditandatangani kedua belah pih yang pada waktu pembuatanya di mendapatkan satu lembar untuk 7. Kemudian barang jaminan terse menutup kemungkinan dalam wa
9 Ibid.
aminan Fidusia dicantumkan kata-kata
LAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG M etentuan Pasal 15 ayat (1) UUF.
barulah pihak BPR Artha Mutiara melakukan penc
Perjanjian Kredit dengan Jaminan Fidusia at utiara Kab. Semarang
kukan oleh BPR Artha Mutiara jika debitor wanpr aupun dalam Pasal 29 ayat (1) huruf a UUF dij n Fidusia berhak untuk melakukan titel eksekutor (2) UUF”. Berikut adalah prosedur penagiha Artah Mutiara :9
keterlambatan pembayaran, Bank akan melakukan manggil debitor datang ke BPR (member kepastia n pembayaran dan bunganya).
nggilan debitor tidak hadir maka pihak BPR akan urat teguran).
respon akan ada SP 2. (7hari). tkan respon akan ada SP 3. (7hari).
debitor akan mendapatkan somasi dan 3 hari setel t tinggal debitor untuk mengambil barang jaminan.
n dilakukan oleh pihak BPR yaitu petugas debitor, petugas kolention memberikan Sur n Penyerahan yang sudah dijelaskan sebelumnya perjanjian kredit, surat tersebut berisi apabila debi ukarela menyerahkan barang yang dijaminkan kep
pihak dan bermaterai. Kemudian Surat Pernyata a dibuat rangkap dua, pada saat penyerahan barang uk dijadikan bukti penyerahan barang.
rsebut dalam waktu 7 hari akan dilelang, namun pi waktu 7 hari tersebut jika debitor ingin menebus
YANG MAHA ESA”.
pencairan pinjaman
a atas Kendaraan
nprestasi memiliki dijelaskan “bahwa torial seperti yang ihan debitor yang
ukan panggilan (surat stian mengapa dan
kan mengirim SP 1.
telah somasi pihak nan.
s kolention akan Surat Pernyataan nya diberikan pada debitor melakukan kepada pihak BPR, ataan Penyerahan rang pihak debitor
un pihak BPR tidak bus barang tersebut
dapat dilakukan dengan syarat dan biaya-biaya lain.
8. Jika debitor tidak menebus barang 29 ayat (2) yaitu “Pelaksanaa dilakukan setelah lewat waktu 1 dan Penerima Fidusia kepada dalam 2 (dua) surat kabar yang yang dijaminkan akan dijual diba sesuai dengan ketentuan Pasal dilakukan berdasarkan kesepaka dapat diperoleh harga tertinggi y 9. Setelah barang yang menjadi ob
dengan ketentuan Pasal 34 UUF 1) Dalam hal hasil eksekus
mengembalikan kelebihan t 2) Apabila hasil eksekusi tida jawab atas utang yang belum SIMPULAN
Penelitian hukum Perjanjian Kr Semarang menyimpulkan :
1. Pelaksanaan kredit di PT. BP yaitu tahap pertama pengajua kemudian tahap analisa permohona legal maupun jaminan), setel disetujui (di approve) akan Pernyataan Penyerahan beserta notaris. Pihak BPR akan menda melalui notaries yang telah dit Kredit.
2. Debitor Wanprestasi dalam Bermotor di PT. BPR Artha eksekusi Jaminan Fidusia sepe eksekusinya (pengambilan obj
at ketika penebusan debitor melunasi baik hutang
rang jaminan, dalam waktu 1 bulan sesuai dengan ke naan penjualan sebagaimana dimaksud dalam ay ktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan secara tertul
a pihak-pibak yang berkepentingan dan diumum ng beredar di daerah yang bersangkutan”. Akan te
dibawah tangan harus berdasarkan persetujuan ke al 29 ayat (1) huruf c, yaitu “penjualan di bawa akatan Pemberi dan Penerima Fidusia jika dengan
i yang menguntungkan para pihak”.
di objek Jaminan Fidusia di eksekusi akan dilakuk UUF yaitu :
ekusi melebihi nilai penjaminan, Penerima n tersebut kepada Pemberi Fidusia.
idak mencukupi untuk pelunasan utang debitor tet lum terbayar.
Kredit Dengan Jaminan Fidusia di PT. BPR Artha
BPR Artha Mutiara Kab. Semarang memiliki be uan kredit dengan mengisi formulir aplikasi perm mohonan kredit (interview pemohon kredit, data telah itu pihak BPR akan memutuskan permohona kan dilanjutkan penandatanganan perjanjian kr
erta pengikatan dengan Jaminan Fidusia yang akta endaftarkan akta Jaminan Fidusia ke Kantor Penda h ditunjuk oleh BPR, kemudian barulah dapat dilakuk
Perjanjian Kredit dengan Jaminan Fidusia At ha Mutiara Kab. Semarang, pihak BPR akan mel
eperti yang disebutkan dalam Pasal 29 UUF, kem objek Jaminan Fidusia) petugas BPR juga akan m
ang pokok, denda,
an ketentuan Pasal ayat (1) huruf c tulis oleh Pemberi umkan sedikitnya n tetapi jika barang n kedua belah pihak bawah tangan yang ngan cara demikian
lakukan hal sesuai
a Fidusia wajib
tetap bertanggung
Artha Mutiara Kab.
beberapa tahapan permohonan kredit, ta-data dari aspek ohonan kredit jika kredit dan Surat ktanya dibuat oleh endaftaran Fidusia ilakukan Pencairan
Atas Kendaraan elakukan tatacara kemudian pada saat n membawa Surat
Pernyataan Penyerahan. Kemudi penebusan, setelah dilelang aka
DAFTAR PUSTAKA
Suharno,Analisa kredit,(Jakarta Dja Frieda Husni Hasbullah, Hukum Ke II,(Jakarta: Ind Hill-Co,2009 ) Hamidi,Metode Penelitian Kualitati Soerjono Soekanto, Pengantar Pene
Indonesia,1986)
mudian barang akan dilelang jika pihak debitor t akan dilakukan ketentuan Pasal 34 UUF.
Djambatan, 2003).
Kebendaan Perdata Hahk-Hak Yang Memberikan ,2009 ).
tatif, (Malang:Universitas Muhammadiyah Malang Penelitian Hukum, Cetakan Ketiga, (Jakarta: Pene
or tidak melakukan
ikan Jaminan Jilid ng, 2004).