commit to user
i
KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU DAN KEMAMPUAN
MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP
KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN
PADA MAN DI KOTA SURAKARTA
TESIS
Untuk Menenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
FADJERI
NIM : S 810908014
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
commit to user
ii
commit to user
commit to user
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
Rahmat dan karunia Nya maka tersusunlah tesis ini yang berjudul Kontribusi
Kompetensi Guru dan Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru dalam pembelajaran pada MAN di Kota Surakarta.
Dalam penyusunan tesis ini disadari sepenuhnya bahwa banyak pihak
yang telah memberikan bantuan dan dorongan yang sangat bermanfaat dalam
menyelesaikan tesis ini, maka dalam kesempatan ini diucapkan terima kasih dan
penghargaan yang tak terhingga kepada yang terhormat :
1.
Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS, Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Program Pasca Sarjana UNS, yang sekaligus sebagai Pembimbing II yang
Telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan tesis ini.
4.
Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd, sebagai Pembimbing I yang dengan sabar
telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan tesis ini.
5.
Kepala Sekolah MAN I dan MAN II beserta staf yang telah memberikan
ijin untuk mengadakan penelitian serta memberikan banyak bantuan dan
kemudahan dalam pengumpulan data pada penelitian ini.
6.
Semua pihak yang telah mendukung dan membantu hingga selesainya
penyusunan tesis ini.
Atas segala bantuan yang telah diberikan, semoga Allah S.W.T senantiasa
melimpahkan Rahmat dan hidayahnya.
Walaupun demikian sudah barang tentu segala sesuatunya itu masih
terdapat banyak kekurangan kekurangannya, untuk itu kritik dan saran sangat
diharapkan demi sempurnanya tesis ini, dan mudah mudahan hesis ini dapat
bermanfaat adanya.
commit to user
vi
ABSTRAK
Fadjeri, S 810908014. 2013.
Kontribusi Kompetensi Guru dan Kemampuan
Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran
pada MAN di Kota Surakarta.
Tesis, Program Studi Teknologi Pendidikan,
Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui ada tidaknya
kontribusi kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, 2. Untuk
mengetahui ada tidaknya kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, dan 3. Untuk mengetahui ada tidaknya
kontribusi kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah secara
simultan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif korelasional. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh guru tetap yang merupakan guru bidang studi
pada MAN di kota Surakarta sebanyak 131 orang. Sampel diambil menggunakan
tabel yang dikembangkan dari Issac dan Michael sebanyak 95 orang secara
proporsional random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
dengan skala Likert. Dalam uji coba instrumen untuk uji validitas instrumen
digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson, ternyata hasilnya semua
item dinyatakan valid, dan untuk uji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha
Cronbach dan diperoleh nilai alpha > 0,60 yaitu untuk X
1= 0,904, X
2= 0,939, dan
Y = 0,944 sehingga instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Teknik analisis data
menggunakan analisis regresi linier berganda.
Dari hasil analisis data diperoleh persaman regresi Y = 13,622 + 0,490 X
1+ 0,534 X
2. Terdapat kontribusi kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran ( t
o> t
tatau 4,699 > 1,986 ), Terdapat kontribusi kemampuan
manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran ( t
o> t
tatau
4,826 > 1,699 ), dan Terdapat kontribusi kompetensi guru dan kemampuan
manajerial kepala sekolah secara simultan terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran ( F
o> F
tatau 67,381 > 3,095 ). Sumbangan relatif untuk variabel
kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran yaitu 57,91 % dan
sumbangan relatif untuk variabel kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran sebesar 42,082 %, sedangkan besarnya koefisien
determinasi = 0,585 berarti pengaruh dari variabel kompetensi guru dan
kemampuan manajerial kepala sekolah secara simultan terhadap kinerja guru
dalam pembelajaran sebesar 58,5%.
Kata kunci
: kompetensi guru, kemampuan manajerial kepala sekolah, kinerja
Guru.
commit to user
vii
ABSTRACT
Fadjeri, S 810908014. 2013.
Contribution Competence of Teachers and
Managerial Ability Principal to Teacher Performance in Learning at MAN in
Surakarta.
Tesis, Educational Technology Program, Graduate Program Sebelas
Maret University of Surakarta.
The purpose of this study were : 1. To determine whether there is
contribution of teacher competence on teacher performance in learning, 2. To
determine whether there is contribution of managerial ability principals on
teacher performance in learning, and 3. To determine whether there is contribution
of teacher competence and managerial ability principals simultaneously on
teacher performance in learning.
This research is quantitative descriptive correlational. The populations in
this study were all of teacher who is a teacher in the field of study at MAN in
Surakarta conducted 131 people. Samples were taken using tables developed from
Issac and Michael were 95 people in proportional random sampling. The
instrument used was a questionaire with Likert scale. In the test instrument to test
the validity of the instrument used technique of Pearson product moment
correlation, the result turned out all item was valid, and to test the reliability of the
instrument used and the Cronbach alpha formula obtained alpha value > 0,60 is
for X
1= 0,904, X
2= 0,939, and Y = 0,944 so declared reliable research
instruments. Analysis using multiple linear regression analysis.
And the analysis of data obtained by the regression equation Y = 13,622 +
0,490 X
1+ 0,534 X
2. There is a contribution of teacher competence on teacher
performance in learning ( t
o> t
tor 4,699 > 1,986 ), There is a contribution of
managerial capabilities principal on teacher performance in learning ( t
o> t
tor
4,826 > 1,699 ), and There were contribution of teacher competence and
managerial ability principal simultaneously on teacher performance in learning (
F
o> F
tor 67,381 > 3,095 ). Relative contribution to the variable competence of
teachers on teacher performance in learning was 57,91 % and the relative
contribution to the variable managerial ability principal simultaneously on
teacher performance in learning of 42,082 %, while the coefficient of
determination = 0,585 means that the effect of teacher competence and
managerial ability principals to the teacher in the learning performance of 58,5 %.
Keywords
: teacher
competence,
managerial
skills
principals,
teacher
performance.
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN TESIS ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
B.
Identifikasi Masalah ... 5
C.
Pembatasan Masalah ... 6
D.
Perumusan Masalah ... 6
E.
Tujuan Penelitian ... 7
F.
Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. LANDASAN TEORI ... 9
A.
Kajian Teori ... 9
1.
Tinjauan tentang Kompetensi Guru ... 9
2.
Tinjauan tentang Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah ... 16
3.
Tinjauan tentang Kinerja Guru dalam Pembelajaran ... 27
B.
Penelitian yang Relevan ... 58
C.
Kerangka Berpikir ... 61
D.
Hipotesis ... 65
BAB III. METODE PENELITIAN ... 66
A.
Tempat dan Waktu Penelitian ... 66
commit to user
ix
C.
Populasi, Sampel, dan Sampling ... 67
D.
Definisi Operasional Variabel ... 68
E.
Teknik Pengumpulan Data ... 69
F.
Teknik Analisis Data ... 77
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 82
A.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 82
B.
Uji Prasarat Analisis Data ... 87
C.
Deskripsi Data Penelitian ... 91
D.
Uji Hipotesis ... 92
E.
Pembahasan ... ... 96
F.
Keterbatasan Peneliti ... 100
BAB V. PENUTUP ... 101
A.
Kesimpulan ... 101
B.
Implikasi ... 102
C.
Saran ... 103
DAFTAR PUSTAKA ... 105
LAMPIRAN... 109
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Uji validitas variabel kompetensi guru ( X
1) ... 73
Tabel 4.2. Uji validitas variabel kemampuan manajerial kepala sekolah
( X
2) ... ... 74
Tabel 4.3. Uji validitas variabel kinerja guru dalam pembelajaran ( Y )... 75
Tabel 4.4. Hasil uji reliabilitas instrumen ... 76
Tabel 4.5. Ringkasan hasil uji normalitas ... 88
Tabel 4.6. Hasil uji linearitas ( ANOVA ) ... 89
Tabel 4.7. Hasil uji heteroskedastisitas ... 90
Tabel 4.8. Hasil uji multikolinearitas ... 91
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1. Proses pembentukan persepsi... 18
Gambar II.2. Kerangka pikir penelitian ... 64
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kisi kisi angket penelitian
Lampiran 2. Kuesioner penelitian
Lampiran 3. Hasil try out angket variabel kompetensi guru ( X
1)
Lampiran 4. Hasil try out angket variabel kemampuan manajerial kepala
sekolah ( X
2)
Lampiran 5. Hasil try out angket variabel kinerja guru dalam pembelajaran ( Y )
Lampiran 6. Hasil uji validitas variabel kompetensi guru ( X
1)
Lampiran 7. Hasil uji validitas variabel kemampuan manajerial kepala sekolah
( X
2)
Lampiran 8. Hasil uji validitas variabel kinerja guru dalam pembelajaran ( Y )
Lampiran 9. Hasil uji reliabilitas variabel kompetensi guru ( X
1)
Lampiran 10. Hasil uji reliabilitas variabel kemampuan manajerial kepala
sekolah ( X
2)
Lampiran 11. Hasil uji reliabilitas variabel kinerja guru dalam pembelajaran ( Y )
Lampiran 12. Tabulasi hasil angket variabel kompetensi guru ( X
1)
Lampiran 13. Tabulasi hasil angket variabel kemampuan manajerial kepala
sekolah ( X
2)
Lampiran 14. Tabulasi hasil angket variabel kinerja guru dalam pembelajaran
( Y )
Lampiran 15. Hasil uji statistik deskriptif
Lampiran 16. Hasil uji normalitas
Lampiran 17. Hasil uji linieritas
Lampiran 18. Hasil uji heteroskedastisitas
Lampiran 19. Hasil uji multikolinieritas
Lampiran 20. Hasil uji regresi linier berganda
Lampiran 21. Hasil uji korelasi
Lampiran 22. Tabel harga kritik dari Product Moment
Lampiran 23. Tabel t
commit to user
xiii
Lampiran 25. Surat ijin penelitian
commit to user
1
MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA
GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA MAN
DI KOTA SURAKARTA
Fadjeri, Sri Yutmini, Nunuk Suryani
Magister Teknologi Pendidikan
Program PASCASARJANA UNS
Email: fadjeri @ unisri.ac.id
AbstrakLatar Belakang: Kinerja guru dalam pembelajaran di kelas saat ini dipandang kurang dapat memainkan peran penting terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif dalam belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual, serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar. Kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah diduga merupakan variabel yang berkontribusi terhadap peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru tetap yang merupakan guru bidang studi yang bekerja di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Surakarta. Jumlah sampel sebanyak 95 orang yang terdiri dari guru MAN 1 Surakarta sebanyak 53 orang dan guru MAN 2 sebanyak 42 orang, dengan teknik sampling menggunakan proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil: Terdapat kontribusi kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, ditunjukkan dengan nilai t hitung = 4,699 > t tabel = 1,986 dengan p value 0,000 < 0,05 dan sumbangan relatif (SR) untuk variabel kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran yaitu sebesar 42,082%. Terdapat kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, ditunjukkan dengan nilai t-hitung = 4,826 > t tabel = 1,986 dengan p value 0,000 < 0,05 dan sumbangan relatif (SR) untuk variabel kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran yaitu sebesar 42,082%. Terdapat kontribusi kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah secara simultan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, ditunjukkan dengan F hitung = 67,381 dengan p-value = 0,000 < 0,05.
Kesimpulan: Terdapat kontribusi kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
Kata Kunci: kompetensi guru, kemampuan manajerial kepala sekolah, kinerja guru.
commit to user
2
MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA
GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA MAN
DI KOTA SURAKARTA
Fadjeri, Sri Yutmini, Nunuk Suryani
Magister Teknologi Pendidikan
Program PASCASARJANA UNS
Email: fadjeri @ unisri.ac.id
AbstractBackground: The performance of the teacher in the classroom is now seen as less able to play a particularly important role in helping learners to build a positive attitude in learning, arouse curiosity, encourage independence and intellectual rigor, and create the conditions for success in learning. Teacher competence and managerial capabilities suspected principals are variables that contribute to improving the performance of teachers in learning. The purpose of this study was to determine whether there is contribution of teacher competence and managerial skills principals partially or simultaneously with the performance of teachers in learning.
Methods: This research is a quantitative study with descriptive correlational approach. The population in this study are all subject teachers who work in Madrasah Aliyah Negeri (MAN) in Surakarta. The total sample of 95 people consisting of teachers MAN 1 Surakarta many as 53 people and as many as 42 teachers MAN 2 people, with a sampling technique using proportional random sampling. Techniques of data collection using questionnaires and documentation. Analysis using multiple linear regression analysis.
Results: There is a contribution to the teachers' competence in teaching performance of teachers, indicated by the value of t = 4.699> table = 1.986 with p value 0.000 <0.05 and the relative contribution (SR) for the variable of teacher competence on teacher performance in the learning that is equal to 42.082%. There is managerial skills contributed principals with teacher performance in learning, indicated by the value of t-count = 4,826> table = 1.986 with p value 0.000 <0.05 and the relative contribution (SR) to the variable contribution of managerial skills with the principal performance of the teacher in the learning that is equal to 42.082%. There is a contribution of teacher competence and managerial skills principals simultaneously with the performance of teachers in learning, indicated by F value = 67.381 with p-value = 0.000 <0.05.
Conclusion: There is a contribution of teacher competence and managerial skills principals partially or simultaneously with the performance of teachers in learning.
Keywords: teacher competence, managerial skills principals, teacher performance.
commit to user
3
Kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan pengajaran, keterampilan peguasaan proses pembelajaran ini sangat erat kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar dan pendidik, secara sempit dapat di interprestasikan sebagai pembimbing atau belajar fasilator belajar siswa.
Keberhasilan kinerja guru dalam pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila didukung oleh kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah, oleh karena itu selain peningkatan kompetensi guru itu sendiri, peranan manajerial kepala sekolah sangat diperlukan, diantaranya melalui pemberdayaan gurunya agar memiliki kinerja yang baik, dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
Mulyasa (2008:26) mengemukakan bahwa kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan pribadi, dan profesionalisme. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan manajerial menurut Crudy yang dikutip Atmodiwirio
(2001: 107), adalah kemampuan untuk memanajemen sekolah,
mengorganisasikan orang dan sumber, mempergunakan tenaga-tenaga yang baik dan teknik kehumasan yang baik, memanfaatkan komunikasi yang efektif dalam menghadapi beraneka macam subjek yang berkepentingan, seperti orang tua murid atau siswa dan guru-guru.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. (2) Untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. (3) Untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah secara simultan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
Kompetensi Guru
Pengertian Kompetensi Guru
Suyuti (2003:17) mengungkapkan kompetensi dari kata “Competent” yang berarti kemampuan kompetensi merupakan kemampuan individual dan mampu menguasai atau melaksanakan suatu pekerjaan serta mampu menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan kerja, kompetensi dapat
commit to user
4
(knowledge) seseorang atau kelompok (team work) serta potensi diri yang dimiliki seseorang terhadap kapasitas kecakapan (ability) dalam melaksanakan pekerjaan yang bervariasi dengan keberhasilan atau kesuksesannya ketika bekerja.
Menurut Syah (2000:30) kompetensi adalah kemampuan kecakapan, keadaan berwenang atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Selanjutnya masih menurut Syah, dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Jadi kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompeten dan professional adalah guru piawai dalam melaksanakam profesinya.
Sedangkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru baik penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak untuk menjalankan profesi seorang guru agar mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif.
Indikator Kompetensi Guru
Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional bahwa tenaga kependidikan harus memiliki kompetensi pedagogik, professional dan sosial. Uraian dari kompetensi yang harus dikuasai oleh guru, yaitu:
Kompetensi pedagogik meliputi : 1) pemahaman guru terhadap peserta didik, 2) perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, 3) evaluasi hasil belajar,dan 4) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
commit to user
5
secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran dari sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya. Serta penguasaan terhadap struktur dan metodelogi keilmuannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan gabungan dari potensi-potensi individu yang diaktualisasikan (didemonstrasikan) secara kualitas maupun kuantitas dalam suatu kinerja. Kompetensi guru merupakan kompetensi dasar seorang guru yang memiliki keahlian khusus melalui bidang keguruan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban baik bagi pengajar maupun pendidik dengan rasa tanggung jawab dan layak.
Kemampuan Managerial Kepala Sekolah
Pengertian Kemampuan Managerial Kepala Sekolah
Menurut Crudy yang dikutip Atmodiwirio (2001: 107), bahwa: Kemampuan
manajerial adalah kemampuan untuk memanajemen sekolah,
mengorganisasikan orang dan sumber, mempergunakan tenaga-tenaga yang baik dan teknik kehumasan yang baik, memanfaatkan komunikasi yang efektif dalam menghadapi beraneka macam subjek yang berkepentingan, seperti orang tua murid atau siswa dan guru-guru.
Akdon (2002: 32) menyebutkan bahwa: kemampuan manajerial adalah seperangkat keterampilan teknis dalam melaksanakan tugas sebagai manajer sekolah untuk mendayagunakan segala sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien.
Berdasarkan dua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah adalah seperangkat keterampilan yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam upayanya untuk mengelola sekolah dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada untuk diarahkan pada pencapaian tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
Jenis-Jenis Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah
Terdapat tiga macam keterampilan manajerial yang diperlukan oleh seorang manajer dalam mengelola sumber daya manusia dalam organisasi, yaitu keterampilan konseptual (conceptual skills), keterampilan hubungan manusia (human skills), dan keterampilan teknikal (technical skills), (Wahyudi, 2009: 68).
Menurut Ukas (2004: 113) keterampilan membuat konsep (conceptual skills) yaitu kemampuan mental untuk berpikir dalam memberikan
commit to user
6
kegiatan organisasi secara menyeluruh. Baik mengenai visi, misi, strategi, kebijakan dan kemungkinan-kemungkinan dalam menghadapi perubahan-perubahan serta bagaimana mengantisipasinya melalui pengambilan keputusan yang tepat dalam pemecahan masalah untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Keterampilan dalam kemanusiaan (human skills) yaitu kemampuan untuk bekerja dalam kelompok/ team atau dengan kelompok yang lain secara organisasi maupun secara individu, dalam memperbaiki motivasi, komunikasi, memimpin dan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Keterampilan teknis (technical skills) yaitu kecakapan menangani atau menghendel suatu masalah melalui penggunaan peralatan, prosedur, metode dan teknik dalam proses operasional terutama menyangkut manusia kerja yang berhubungan dengan permasalahan dan alat-alat yang harus digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Tinjauan tentang Kinerja Guru dalam Pembelajaran Pengertian Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Menurut Nawawi (2006: 15) kinerja adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam melakukan suatu pekerjaan, sehingga terlihat prestasi pekerjaannya dalam menggapai tujuan. Sementara menurut Subroto (2007: 15) kinerja dalam PBM adalah kesanggupan atau kecakapan guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi afektif, kognitif dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran.
Dengan demikian, dari beberapa pengertian di atas bisa diambil kesimpulan, bahwa pengertian kinerja guru yang dimaksud adalah kemampuan kerja guru yang ditampilkan dalam kegiatan proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Kemampuan kerja yang tinggi atau rendah dapat terlihat dari apa yang telah dicapai dan prestasi yang diperoleh dalam suatu pekerjaan.
Adapun kemampuan yang harus ditampilkan oleh seorang guru sebagai pendukung kinerjanya adalah kemampuan guru dalam mendesain program pengajaran. Salah satu dari tahapan mengajar yang harus dilalui oleh guru profesional adalah menyusun perencanaan pengajaran atau dengan kata lain
commit to user
7
Nurdin dan Basyiruddin Usman (2006: 82), perencanaan pengajaran meliputi: 1) Perencanaan tujuan pengajaran, 2) Pemilihan materi, 3) Strategi optimum, 4) Alat dan sumber, 5) Kegiatan belajar siswa, dan 6) Evaluasi.
Fungsi perencanaan antara lain: a) Menentukan arah kegiatan pengajaran atau pembelajaran, b) Memberi isi dan makna tujuan, c) Menentukan cara bagaimana mencapai tujuan yang ditetapkan, d) Mengukur seberapa jauh tujuan itu telah tercapai dan tindakan apa yang harus dilakukan apabila tujuan belum tercapai (Nurdin dan Usman, 2006: 85).
Aspek-Aspek Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Menurut Nurdin dan Usman (2006: 92) Aspek-aspek yang termasuk pada kompetensi professional yang ditampilkan oleh pengajar dalam PBM adalah:
1) Menggunakan metode, alat, dan bahan pembelajaran
Penggunaan metode pengajaran yang efektif berdasarkan tujuan khusus yang hendak dicapai. Demikian pula kesesuaiannya dengan bahan pelajaran. Alat pengajaran menurut Sudirman adalah .segala alat yang dapat menunjang keefektifan dan efisiensi pengajaran. Alat pengajaran sering pula diartikan oleh sebagian orang dengan istilah sarana belajar. Alat pengajaran dapat mempengaruhi tingkah laku siswa, sebab termasuk bagian dari sumber pengajaran.
2) Mendorong serta mengoptimalkan keterlibatan siswa dalam proses
belajar mengajar
Guru memiliki peran yang penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.
3) Melaksanakan penilaian hasil belajar mengajar
Menurut Nurdin dan Usman (2006: 112) beberapa aktivitas yang perlu dilakukan oleh pengajar dalam menilai pencapaian siswa dalam proses belajar mengajar adalah: 1) Penilaian pada permulaan proses belajar mengajar, dimaksudkan agar guru mampu mengetahui kesiapan siswa terhadap bahan pelajaran yang akan diajarkan, yang hasilnya akan dipakai untuk memantapkan strategi belajar. 2) Penilaian proses belajar mengajar akan mendapatkan balikan terhadap tujuan yang hendak dicapai. 3) Penilaian pada akhir proses belajar mengajar untuk mengetahui capaian siswa terhadap tujuan yang telah ditetapkan.
commit to user
8
(a) Menggunakan metode, alat, dan bahan pembelajaran, (b) Mendorong serta mengoptimalkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, dan (c) Melaksanakan penilaian hasil belajar mengajar.
Hipotesis
1. Terdapat kontribusi kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran.
2. Terdapat kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran.
3. Terdapat kontribusi kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala
sekolah secara simultan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Surakarta, yaitu di MAN I Surakarta di Jl. Sumpah Pemuda, Surakarta dan di MAN II Surakarta, di Jl. Slamet Riyadi Surakarta. Pelaksanaan penelitian pada bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Maret 2013.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian ini adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya” (Kerlinger, 2002:483).
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode dan jenis
penelitian ini menggunakan penelitian Ex-Post Facto atau pengukuran
sesudah kejadian dan deskriptif korelasional. Metode ini dipergunakan karena penelitian ini berusaha untuk menemukan ada tidaknya kontribusi kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
Populasi, Sampel dan Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru tetap yang merupakan guru bidang studi yang bekerja di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Surakarta yang berjumlah 131 orang.
commit to user
9
proportional random sampling. Adapun cara pengambilannya adalah berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel yang dikembangkan dari Issac dan Michael (Sugiyono, 2008 : 126 ), kemudian dari jumlah sampel tersebut diambil secara proportional untuk masing-masing sekolah yaitu MAN I dan MAN II, selanjutnya penentuan sampel masing-masing sekolah diambil secara random. Adapun jumlah anggota populasi dan sampel termasuk untuk maisng-masing sekolah adalah sebegai berikut:
Sekolah Aggota Populasi Anggota Sampel Prosentasi
MAN I 73 53 72,5%
MAN II 58 42 72,5%
Jumlah 131 95
Teknik Pengumpulan Data
Angket (Kuesioner)
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis secara tertutup kepada responden yaitu guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Surakarta. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2008: 199). Dalam penelitian ini angket digunakan untuk memperoleh data tentang kompetensi guru (X1), kemampuan manajerial kepala sekolah (X2), dan kinerja guru dalam pembelajaran (Y).
Dalam menyusun angket sebagai instrumen dalam penelitian ini digunakan skala Likert. Dalam membuat instrumen ini setiap item penyekorannya adalah sebagai berikut:
a. Jawaban sangat setuju (SS) diberi skor 5
b. Jawaban setuju (S) diberi skor 4
c. Jawaban netral (N) diberi skor 3
d. Jawaban tidak setuju (TS) diberi skor 2
e. Jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1
Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai berbagai referensi yang digunakan dalam penelitian, yang diambil dari jurnal, buku-buku maupun dari internet.
Uji coba instrumen.
commit to user
10
mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Rumus korelasi yang
digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson dengan
menggunakan SPSS. Tingkat p-value ditentukan 0,05 apabila p-value < 0,05,
maka pengukuran tersebut adalah valid dan sebaliknya jika p-value 0,05,
maka pengukuran tersebut adalah tidak valid. Uji reliabilitas Instrumen
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui reliabilitas instrument digunakan
rumus alpha Cronbach. Hal tersebut didasari pertimbangan ketiga variabel
penelitian alternatif jawabannya yang berupa data interval dan dalam
keadaan demikian rumus Alpha Cronbach paling sesuai digunakan
(Sugiyono, 2007 : 273). Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya instrumen dipakai pendapat Nunnally dalam Gozali (2006 : 113) yaitu suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Dengan demikian instrumen yang dianggap reliabel dalam penelitian ini adalah instrumen dengan nilai Cronbach Alpha 0,60. Untuk menentukan uji reliabilitas, peneliti menggunakan program SPSS versi 16,0 for Windows. Hasil Uji Coba Instrumen
Hasil uji validitas instrumen
Hasil uji validitas instrumen untuk variabel kompetensi guru ( X1 ), kemampuan manajerial kepala sekolah ( X2 ), dan kinerja guru dalam pembelajaran ( Y ), ternyata semua item dalam instrumen untuk ketiga variabel tersebut hasilnya valid.
Hasil uji reliabilitas instrumen
Hasil uji reliabilitas instrumen untuk variabel kompetensi guru ( X1 ) diperoleh nilai alpha 0,904, variabel kemampuan manajerial kepala sekolah ( X2 ) diperoleh nilai alpha 0,939, dan variabel kinerja guru dalam pembelajaran diperoleh nilai alpha 0,944, sehingga instrumen untuk ketiga variabel tersebut dinyatakan reliabel.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis secara statistik dengan teknik regresi menggunakan teknik regresi ganda, karena ada dua variabel independen dan satu variabel dependen. Rumus persamaan linier berganda dalam penelitian ini dirumuskan :
commit to user
11
Y : Kinerja guru dalam pembelajaran
Xı : Kompetensi guru
X2 : Kemampuan manajerial kepala sekolah
a : Konstanta, nilai Y jika semua nilai X adalah 0
βı : Lereng dari Regresi (β mewakili koefisien regresi yang
terkait dengan setiap Xı)
E : Error, biasanya terdistribusi sekitar 0 (untuk tujuan perhitungan,
E diasumsikan sama dengan 0).
Uji ketepatan parameter penduga (estimate)
Uji ketepatan parameter penduga (uji t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2007: 97). Salah satu cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel: apabila nilai statistik t hasil perhitungan > nilai tabel t, kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Kuncoro, 2007: 98).
Uji ketepatan model Uji statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2001: 98). Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel: apabila nilai F hasil perhitungan > nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Kuncoro, 2007: 99).
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2007: 100). Nilai
koefisien determinasi adalah diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel
commit to user
12
memprediksi variasi variabel dependen.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji adanya hubungan antara dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat. Hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 13,622 + 0,490X1 + 0,354X2
(4,699**) (4,826**)
R² = 0,585 Sig F = 0,000
F = 67,381
** = Sig pada taraf uji 5%
Tanda parameter b atau dalam hasil persamaan regresi berganda di
atas adalah positif, artinya bahwa kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran adalah positif (searah), dengan demikian apabila terjadi peningkatan kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah, maka kinerja guru dalam pembelajaran juga semakin meningkat.
Uji Ketepatan Model Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas secara bersama-sama. Hasil analisis menunjukkan nilai Fhitung adalah 67,381 dengan p-value = 0,000 < 0,05. Dengan demikian, model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel terikat, atau dapat dikatakan bahwa hasil analisis regresi menunjukan model sudah tepat.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Besarnya koefisien determinasi
atau Rsaquare = 0,585 yang berarti bahwa kontribusi dari variabel
kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran sebesar 58,5% sedangkan sisanya yaitu 41,5% (100%-58,5%) berasal dari pengaruh faktor-faktor atau variabel-variabel lain di luar variabel kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah.
commit to user
13
Uji t
Uji ketepatan parameter penduga (uji t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh kontribusi satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Hasil pengujian kontribusi kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran diperoleh nilai t hitung = 4,699 > t tabel (n-k = 95-2) = 1,986 dengan nilai p-value = 0,000 < 0,05, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat kontribusi yang signifikan antara kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
Hasil pengujian kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran diperoleh nilai t hitung = 4,826 > t tabel (n-k = 95-2) = 1,986 dengan nilai p-value = 0,000 < 0,05, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat kontribusi yang signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
Uji Korelasi
Berdasarkan hasil analisis korelasi antara kompetensi guru dengan kinerja guru dalam pembelajaran diperoleh nilai korelasi rx1y = 0,701 > r hitung 5% = 0,202; dan nilai p-value 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak, sehingga diperoleh kesimpulan ada korelasi positif dan signifikan antara kompetensi guru dengan kinerja guru dalam pembelajaran. Semakin tinggi kompetensi guru maka semakin tinggi pula kinerja guru dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis korelasi antara kemampuan manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru dalam pembelajaran diperoleh nilai korelasi rx2y = 0,705 > r hitung 5% = 0,202; dan nilai p-value 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak, sehingga diperoleh kesimpulan ada korelasi positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru dalam pembelajaran. Semakin tinggi kemampuan manajerial kepala sekolah maka semakin tinggi pula kinerja guru dalam pembelajaran.
Sumbangan Prediktor
Perhitungan sumbangan efektif dan sumbangan relatif:
Sumbangan Efektif (SE%)
1) Kompetensi Guru (X1)
SE (X1)% = x1 x rxy1 x 100%
commit to user
14
SE (X2)% = x2 x rxy2 x 100%
= 0,354 × 0,705 × 100% = 24,957%
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa sumbangan efektif total = 34,349% + 24,957% = 59,306%. Sumbangan relatif (SR%) 1) Kompetensi Guru (X1) SR (X1)% =
x
100%
R²
%
(X)
SE
=x
100%
59,306%
34,349%
= 57,918%2) Kemampuan manajerial kepala sekolah(X2)
SR (X2)% =
x
100%
R²
%
(X)
SE
=x
100%
59,306%
24,957%
= 42,082%Besarnya sumbangan relatif total adalah sebesar 57,918% + 42,082% = 100%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat korelasi yang signifikan
antara kompetensi guru (X1) dan kemampuan manajerial kepala sekolah (X2)
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran (Y), sehingga hipotesis yang diajukan yaitu terdapat kontribusi kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, terbukti atau dapat diterima.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh nilai
persamaan regresi yaitu : Y = 13,522 + 0,490X1 + 0,354X2
Keterangan :
a = 13,522 artinya kinerja guru dalam pembelajaran akan bernilai 13,522
jika variabel kompetensi guru (X1) dan kemampuan manajerial kepala
sekolah (X2) bernilai nol. Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja
guru di MAN 1 dan MAN 2 Surakarta maka dibutuhkan adanya kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah yang baik.
1 = 0,490 (positif) artinya variabel kompetensi guru (X1) berpengaruh
positif terhadap kinerja guru dalam pembelajaran (Y), dengan asumsi
commit to user
15
oleh guru maka dapat meningkatkan kinerja guru. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Furi Farhana (2007) yang menyatakan bahwa bahwa kompetensi profesional guru berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru.
2 = 0,354 (positif) artinya variabel kemampuan manajerial kepala sekolah
(X2) berpengaruh positif terhadap kinerja guru (Y), dengan asumsi
variabel kompetensi guru (X1) dianggap tetap.
Dengan demkian semakin baik kemampuan manajerial kepala sekolah dalam mengelola organisasi sekolah, maka berdampak terhadap meningkatnya kinerja guru dalam pembelajaran.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Engkay Karweti (2010), Suprihatmi SW (2007) dan Hamzah Yunus (2008) yang menyatakan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru, dengan demikian kepala sekolah perlu meningkatkan kemampuan teknik manajerialnya, karena maju mundurnya suatu sekolah tidak terlepas dari peran Kepala Sekolah.
Dengan demkian semakin baik persepsi guru tentang kemampuan
manajerial kepala sekolah, mulai dari tahapan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan sampai dengan pengawasan, maka akan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan hasil analisis regresi khususnya uji parsial diperoleh t hitung= 4,699 dengan p value 0,000 < 0,05, yang berarti hipotesis yang menyatakan terdapat kontribusi kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran diterima. Sedangkan sumbangan relatif (SR) untuk variabel kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran yaitu
sebesar 42,082%. Dengan kompetensi guru yang tinggi memberikan
kontribusi positif terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Dengan kata lain kinerja guru dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari adanya kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh guru.
Sedangkan hasil analisis regresi khususnya uji parsial untuk variabel kemampuan manajerial kepala sekolah diperoleh t hitung = 4,826 dengan p value 0,000 < 0,05, yang berarti hipotesis yang menyatakan terdapat kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran diterima. Sedangkan sumbangan relatif (SR) untuk variabel kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja
commit to user
16
semakin tinggi kemampuan manajerial kepala sekolah yang dimiliki oleh seorang guru maka berdampak positif tehadap peningkatan kinerja guru dalam proses belajar mengajar.
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Ada kontribusi yang positif dan signifikan kompetensi guru terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran, artinya jika kompetensi guru tinggi maka kinerja guru juga akan meningkat, yang berarti hipotesis yang diajukan diterima, yaitu terdapat kontribusi kompetensi guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
2. Ada kontribusi yang positif dan signifikan kemampuan manajerial kepala
sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, yang berarti semakin baik persepsi guru tentang kemampuan manajerial kepala sekolah maka dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran, sehingga hipotesis yang diajukan diterima, yaitu terdapat kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
3. Ada kontribusi yang positif dan signifikan kompetensi guru dan
kemampuan manajerial kepala sekolah secara simultan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat kontribusi kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah secara simultan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, diterima.
4. Besarnya koefisien determinasi atau R square =0,585 yang berarti bahwa
kontribusi dari variabel kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran sebesar 58,5% sedangkan sisanya yaitu 41,5% (100 – 58,5) berasal dari pengaruh faktor-faktor atau variabel-variabel lain di luar variabel kompetensi guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah.
5. Variabel yang paling dominan kontribusinya terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran yaitu variabel kompetensi guru, yang ditunjukkan dengan nilai SR = 57,918%.
6. Sumbangan relatif untuk variabel kompetensi guru terhadap kinerja guru
dalam pembelajaran yaitu 57,918%, kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran sebesar 42,082%.
commit to user
17
1. Kepala sekolah hendaknya mampu meningkatkan kepemimpinannya
dengan baik sehingga dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran. Hasil temuan pada penelitian ini dapat memperjelas peran kepala sekolah dalam pengelolaan yang telah dilakukan dan selanjutnya sebagai landasan untuk mengembangkan potensinya sebagai pemimpin yang efektif dan efisien
2. Guru hendaknya mampu meningkatkan kompetensinya agar kinerjanya
menjadi lebih baik
3. Bagi pihak lain yang akan meneliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja guru dalam pembelajaran diharapkan
memperluas penelitian dengan meneliti variabel-variabel lain yang mampu mempengaruhi kinerja guru dalam pembelajaran.
commit to user
18
Akdon. 2002. Strategic Management: For Educational Management
(Managemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan). Bandung: Alfabeta.
Atmodiwirio, Soebagio. 2001. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT
Ardadizya
Cooper, Donald R dan Pamela S. Schindler. 2006. Metode Penelitian Bisnis.
Jakarta: Media Global Edukasi.
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Lanjutandengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip.
Karweti, Engkay. 2010. Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah
Dan Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru
SLB Di Kabupaten Subang. Jurnal Penelitian PendidikanVol. 11 No. 2
Oktober 2011. Hal. 77-89.
Kerlinger, Fred N. 2002. Asas-asas Penelitian Behavioral, Yogyakarta : Gadjah Mada University
Kuncoro, Mudrajat. 2007. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi.UPP STIM YKPN.
Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung; Remaja Rosda Karya.
Nawawi, Hadari, 2006, Administrasi Pendidikan, Jakarta : Pt. Gunung Agung.
Nurdin, Syarifuddin dan Usman, Basyiruddin. 2006. Guru Professional dan
Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Press.
Subroto, Suryo. 2007. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Sekolah,
Jakarta: Bina Aksara
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suyuti, Ahmad. 2003. Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional
Tenaga Kependidikan. Depdikbud: Jakarta.
Suprihatmi, SW. 2007. Pengaruh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri. Jurnal Manajemen Sumberdaya
Manusia. Vol. 2 No. 1. Desember 2007. Hal. 78-84.
Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Suatu Pendekatan Baru.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Ukas, Maman. 2004. Manajemen: Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, Bandung:
commit to user
19
Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah; Dalam Organisasi Pembelajar (Learning Organization). Bandung: Alfabeta .
Yunus, Hamzah. 2008. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Dan Kerja
Guru SMP se-Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Jurnal Penelitian dan Pendidikan. Vol. 5 No. 1. Maret 2008. Hal. 13-24.